Tujuan: Mengamati ciri umum beberapa contoh tumbuhan yang termasuk dalam kelompok
Gymnospermae dan mengetahui ciri khusus yang terdapat pada Kelas Cycadine, Coniferae,
Gentinae.
Bahan-Bahan:
- Pakis haji
- Tusam
- Melinjo
- Damar
Alat-Alat:
- Mistar
- Curtter
- Jarum preparat
Cara Kerja:
Uraian Tugas
1. Jelaskan persamaan dan perbedaan contoh-contoh tanaman tersebut berdasarkan hasil
pengamatan organ-organ yang telah saudara lakukan!
2. Jelaskan habitus dan habitat tiap contoh tanaman tersebut!
3. Berdasarkan pengamatan organ generatifnya, terangkan kemungkinan cara polinasi
dan fertilisasi pada masing-masing contoh tanaman tersebut!
4. Mengapa tanaman Gymospermae dikategorikan dalam pembuahan tunggal?
Kelas: Pinopsida
Gambar Hasil Observasi Klasifikasi: Gambar referensi
Keterangan Gambar
Daun
Batang
Bunga betina
Bunga jantan
Strobilus Strobilus
Biji
Akar tunggang
Akar
Biji
Kelas:
Regnum :
Divisio :
Class :
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesiea
Keterangan Gambar
Tanggal Keterangan Tambahan
Habitus:
Mofologi
batang:
Morfologi daun:
Kelas:
Regnum :
Divisio :
Class :
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesiea
Keterangan Gambar
Habitus:
Mofologi batang:
Morfologi daun:
Kelas: Pinopsida
Keterangan Gambar
Daun damar
Mofologi batang: Damar tergolong sebagai pohon besar dengan tinggi hingga 60 meter
dan diameternya 150 cm 200 cm. Batang tanaman damar bertipe
monopodial lurus, namun terkadang juga sedikit berputar dan tidak
berbanir. Damar memiiki kulit kayu dengan tebal 1 -2 cm yang
berwarna cokelat kelabu. Tanaman damar memiliki tajuk yang tidak
lebar, berbentuk kerucut dan saat tumbuhan muda susunannya
sangat rapat, akan menjadi sedikit renggang dan mendatar saat pohon
sudah tua. Pada pohon muda, cabang – cabang tampak melingkari
batang. Kulit batang damar mengandung flavonoid, tannin dan juga
polifenol.
1. Jelaskan persamaan dan perbedaan contoh-contoh tanaman tersebut berdasarkan hasil pengamatan
organ-organ yang telah saudara lakukan!
Persamaan: buah tidak dilindungi oleh biji, berakar tunggang, habitus berupa pohon
Perbedaan:
2. Jelaskan habitus dan habitat tiap contoh tanaman tersebut!
Thuja orientalis L. Atau Cemara kipas merupakan jenis gnetum yang berhabitus pohon, dengan
habitat hidup Habitat alaminya di hutan basah atau rawa-rawa dengan ketinggian sekitar 10-20
meter.
Agathis dammara atau Damar merupakan jenis gnetum yang berhabitus pohon, dengan habitat
hidup tumbuh dilingkungan hutan hujan dataran rendah secara alami. Ketinggian yang cocok
sebagai habitatnya berada di sekitar 1.200 mdpl. Di daerah Jawa, pohon damar banyak ditanam
di hutan pegunungan.
3. Berdasarkan pengamatan organ generatifnya, terangkan kemungkinan cara polinasi dan fertilisasi pada
masing-masing contoh tanaman tersebut!
cara polinasi dan fertilisasi pada pohon cemara merupakan tumbuhan berbiji terbuka (gymnosperma). Biji
pohon cemara tidak tertutup oleh daging buah, seperti jeruk atau apel. Biji pohon hanya menempel pada
runjung cemara. Kebanyakan pohon cemara merupakan tumbuhan monoecious. Artinya, organ seksual
jantan dan betina berada di satu individu yang sama. Dengan demikian proses penyerbukan pohon satu
pohon yang sama bisa saja terjadi. Organ seksual pohon cemara terdapat pada runjung cemara. Pada
runjung jantan terdapat serbuk sari, dan biasanya ukurannya lebih kecil dari runjung betina. Runjung jantan
biasanya hanya hidup beberapa minggu. Sementara itu, pada runjung betina terdapat sel telur yang
memungkinkan terjadinya proses pembuahan. Runjung betina umurnya bisa mencapai tahunan. Proses
penyerbukan dan pembuahan pohon cemara, sama seperti tumbuhan berbunga pada umumnya. Ketika
serbuk sari yang berasal dari runjung jantan, terbawa dan menempel di sisik runjung betina
(megasporophyll), inilah saat terjadinya proses penyerbukan. Saat serbuk-serbuk sari menempel di
megasporophyll, mereka membentuk tabung yang tumbuh ke dalam struktur runjung betina. Sperma akan
masuk ke dalam sel telur betina. Meskipun terdengar sederhana, namun sebenarnya proses pembuahan
tersebut bisa memakan waktu bertahun-tahun. Agar serbuk sari dari runjung jantan bisa sampai ke runjung
betina, biasanya serbuk sari tersebut terbang karena angin atau menempel pada hewan. Proses
penyerbukan pohon cemara tidak dibantu serangga seperti kupu-kupu atau lebah, karena mereka tak
tertarik pada runjung cemara. Biasanya, runjung jantan tumbuh lebih tinggi daripada yang betina. Hal ini
tentu memudahkan proses penyerbukan dan pembuahan. Saat buah cemara betina yang sudah dibuahi itu
jatuh ke tanah, maka ada kemungkinan buah cemara tersebut tumbuh menjadi pohon yang baru.