Anda di halaman 1dari 8

Praktikum III

Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka)

Tujuan: Mengamati ciri umum beberapa contoh tumbuhan yang termasuk dalam kelompok
Gymnospermae dan mengetahui ciri khusus yang terdapat pada Kelas Cycadine, Coniferae,
Gentinae.

Bahan-Bahan:
- Pakis haji
- Tusam
- Melinjo
- Damar

Alat-Alat:
- Mistar
- Curtter
- Jarum preparat

Cara Kerja:

1. Gambar keseluruhan organ masing-masing contoh tanaman yang telah disediakan!


2. Amati lebih teliti(detil) setiap organ vegetatif dan generatif! Gambar dan berikan
keterangan secukupnya!
3. Buatlah diskripsi untuk contoh tanaman tersebut!
4. Tentukan dan tulislah kedudukan tiap tanaman tersebut dalam klasifikasinya menurut
system klasifikasi tumbuhan

Uraian Tugas
1. Jelaskan persamaan dan perbedaan contoh-contoh tanaman tersebut berdasarkan hasil
pengamatan organ-organ yang telah saudara lakukan!
2. Jelaskan habitus dan habitat tiap contoh tanaman tersebut!
3. Berdasarkan pengamatan organ generatifnya, terangkan kemungkinan cara polinasi
dan fertilisasi pada masing-masing contoh tanaman tersebut!
4. Mengapa tanaman Gymospermae dikategorikan dalam pembuahan tunggal?

Kelas: Pinopsida
Gambar Hasil Observasi Klasifikasi: Gambar referensi

Kingdom : Plantae Bunga


Subkingdom : Tracheobionta
Betina
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Sub Kelas : Pinidae
Ordo : Pinales
Famili : Cupressaceae
Genus : Thuja Jantan

Spesies : Thuja orientalis L.

Keterangan Gambar
 Daun
 Batang
 Bunga betina
 Bunga jantan
 Strobilus Strobilus
 Biji
 Akar tunggang

Akar
Biji

Tanggal Keterangan Tambahan

16 Oktober 2021 Habitus: Berupa pohon

Morfologi Mempunyai batang tegak, bulat, bercabang banyak,


batang: permukaan kasar, dan berwarna coklat.

Morfologi Mempunyai cabang daun yang mengerucut ke samping,


daun: bersisik, dan membentuk kipas

Kelas:

Gambar Hasil Observasi Klasifikasi: Gambar referensi

Regnum :
Divisio :
Class :
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesiea

Keterangan Gambar
Tanggal Keterangan Tambahan

Habitus:

Mofologi
batang:

Morfologi daun:

Kelas:

Gambar Hasil Observasi Klasifikasi: Gambar referensi

Regnum :
Divisio :
Class :
Ordo :
Famili :
Genus :
Spesiea

Keterangan Gambar

Tanggal Keterangan Tambahan

Habitus:

Mofologi batang:

Morfologi daun:
Kelas: Pinopsida

Gambar Hasil Klasifikasi: Gambar referensi


Observasi
Kingdom: Plantae Pohon damar
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Coniferophyta
Kelas: Pinopsida
Ordo: Pinales
Famili: Araucariaceae
Genus: Agathis
Spesies: Agathis dammara

Keterangan Gambar

Pohon Damar, atau disebut juga


Damar Raja, merupakan salah
satu pohon asli Indonesia dan
penghasil utama getah damar.
Akar tanaman damar adalah akar
tunggang yang kuat dan Batang damar
berwarna kecoklatan. Akar
tanaman damar adalah akar
tunggang yang kuat dan
berwarna kecoklatan. Batang
damar berwarna abu-abu,
tumbuh tegak lurus, berkayu,
berbentuk bulat dan berlentisel.
Batang damar berdiameter
mencapai 1,5 berdiameter
mencapai 1,5 meter dan tingg
meter dan tingginya mencapai 65
inya mencapai 65 meter. Daun
Tanaman damar memiliki duduk
daun yang berlawanan dan
merupakan erupakan daun
tunggal. Daun damar berbentuk
jorong dengan panjang 6 - cm
dan lebar 2 - 3 cm. Daun damar
memiliki damar memiliki tulang
daun menyirip dan tepi daun
Strobilus damar
rata. Bagian pangkal daun
membaji sedangkan ujungnya
runcing. Bunga damar
merupakan bunga majemuk
berumah satu yang artinya pada
satu pohon terdapat bunga jantan
dan betina. Buah damar
berbentuk lonjong, berperisai
pipih seperti sisik, panjangnya
kurang lebih 6 mm dan berwarna
putih kekuningan. biji tanaman
damar berbentuk telur terbalik
dengan panjang 10 sampai 11
mm lebar 8 mm, dan bersayap.

Daun damar

Tanggal Keterangan Tambahan

Habitus: Berupa pohon

Mofologi batang: Damar tergolong sebagai pohon besar dengan tinggi hingga 60 meter
dan diameternya 150 cm  200 cm. Batang tanaman damar bertipe
monopodial lurus, namun terkadang juga sedikit berputar dan tidak
berbanir. Damar memiiki kulit kayu dengan tebal 1 -2 cm yang
berwarna cokelat kelabu. Tanaman damar memiliki tajuk yang tidak
lebar, berbentuk kerucut dan saat tumbuhan muda susunannya
sangat rapat, akan menjadi sedikit renggang dan mendatar saat pohon
sudah tua. Pada pohon muda, cabang – cabang tampak melingkari
batang. Kulit batang damar mengandung flavonoid, tannin dan juga
polifenol.

Morfologi daun: Tanaman damar memiliki daun tunggal yang kedudukannya


berpasangan. Namun, pada ranting yang masih muda daun- daun
berkumpul pada bagian ujung. Daun damar berbentuk bulat telur dan
tidak jarang bulat panjang, dan pipih. Jika melihat rasionya lebar dan
panjang daun adalah 1 : 3  sampai 1 : 6. Ukuran panjang daun adalah
7,5  – 12 cm dengan lebar 2 – 3,5 cm.  Daun tanaman damar banyak
dimanfaatkan sebagai obat luka.

Hasil diskusi (menjawab pertanyaan Tugas):

1. Jelaskan persamaan dan perbedaan contoh-contoh tanaman tersebut berdasarkan hasil pengamatan
organ-organ yang telah saudara lakukan!
 Persamaan: buah tidak dilindungi oleh biji, berakar tunggang, habitus berupa pohon
 Perbedaan:
2. Jelaskan habitus dan habitat tiap contoh tanaman tersebut!
 Thuja orientalis L. Atau Cemara kipas merupakan jenis gnetum yang berhabitus pohon, dengan
habitat hidup Habitat alaminya di hutan basah atau rawa-rawa dengan ketinggian sekitar 10-20
meter.
 Agathis dammara atau Damar merupakan jenis gnetum yang berhabitus pohon, dengan habitat
hidup tumbuh dilingkungan hutan hujan dataran rendah secara alami. Ketinggian yang cocok
sebagai habitatnya berada di sekitar 1.200 mdpl. Di daerah Jawa, pohon damar banyak ditanam
di hutan pegunungan.
3. Berdasarkan pengamatan organ generatifnya, terangkan kemungkinan cara polinasi dan fertilisasi pada
masing-masing contoh tanaman tersebut!
 cara polinasi dan fertilisasi pada pohon cemara merupakan tumbuhan berbiji terbuka (gymnosperma). Biji
pohon cemara tidak tertutup oleh daging buah, seperti jeruk atau apel. Biji pohon hanya menempel pada
runjung cemara. Kebanyakan pohon cemara merupakan tumbuhan monoecious. Artinya, organ seksual
jantan dan betina berada di satu individu yang sama. Dengan demikian proses penyerbukan pohon satu
pohon yang sama bisa saja terjadi. Organ seksual pohon cemara terdapat pada runjung cemara. Pada
runjung jantan terdapat serbuk sari, dan biasanya ukurannya lebih kecil dari runjung betina. Runjung jantan
biasanya hanya hidup beberapa minggu. Sementara itu, pada runjung betina terdapat sel telur yang
memungkinkan terjadinya proses pembuahan. Runjung betina umurnya bisa mencapai tahunan. Proses
penyerbukan dan pembuahan pohon cemara, sama seperti tumbuhan berbunga pada umumnya. Ketika
serbuk sari yang berasal dari runjung jantan, terbawa dan menempel di sisik runjung betina
(megasporophyll), inilah saat terjadinya proses penyerbukan. Saat serbuk-serbuk sari menempel di
megasporophyll, mereka membentuk tabung yang tumbuh ke dalam struktur runjung betina. Sperma akan
masuk ke dalam sel telur betina. Meskipun terdengar sederhana, namun sebenarnya proses pembuahan
tersebut bisa memakan waktu bertahun-tahun. Agar serbuk sari dari runjung jantan bisa sampai ke runjung
betina, biasanya serbuk sari tersebut terbang karena angin atau menempel pada hewan. Proses
penyerbukan pohon cemara tidak dibantu serangga seperti kupu-kupu atau lebah, karena mereka tak
tertarik pada runjung cemara. Biasanya, runjung jantan tumbuh lebih tinggi daripada yang betina. Hal ini
tentu memudahkan proses penyerbukan dan pembuahan. Saat buah cemara betina yang sudah dibuahi itu
jatuh ke tanah, maka ada kemungkinan buah cemara tersebut tumbuh menjadi pohon yang baru.

4. Mengapa tanaman Gymospermae dikategorikan dalam pembuahan tunggal?


Pembuahanpada gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi
satu sel telur.

Anda mungkin juga menyukai