Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan Dalam Mengikuti Mata
Kuliah Biologi Umum
Oleh:
Kelompok 9
Moza Hanu Sabila ( 42210101166 )
Siti Nurmala ( 22300635 )
Putri Fazrisina Nst ( 22301101 )
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengat tepat waktu. Tanpa pertplongan-Nya
tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tertimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti – nantikan di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan makalah sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Biologi Umum
dengan judul “Sitem koordinasi pada hormon”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masi jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
PETA KONSEP
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Biologi merupakan ilmu pengetahuan alam yang berguna agar kita mengetahui
tentang diri kita dan bumi yang kita huni. Salah satu ilmu biologi tentang diri kita
yang harus kita ketahui yaitu sistem koordinasi atau sistem pengatur tubuh makhluk
hidup. Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem
organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi bekerja untuk menerima
rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menanggapi
rangsangan.
Di dalam tubuh manusia terdapat tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh yaitu
sistem koordinasi yang terdiri dari saraf, endokrin (hormon), dan pengindraan. Sistem
saraf merupakan salah satu sistem koordinasi tubuh yang bekerja dengan cepat untuk
menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya. Pengaturan sistem
dilakukan degan benang-benang saraf yang akan melaporkannya ke otak. Selain
sistem saraf, terdapat sistem hormon yang mengendalikan sistem fisiologis tubuh
seperti mengatur pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, keseimbangan
internal, reproduksi, serta tingkah laku. Hormon bekerja jauh lebih lambat, tetapi
teratur dan berurutan dalam jangaka waktu yang lama. Pengangkutan hormon
dilakukan melalui pembuluh darah. Sistem saraf berhubungan erat dengan alat indera
manusia yang merupakan reseptor rangsangan dari luar.
Sistem koordinsi pada mausia, hewan dan tumbuhan berbeda-beda. Pada makalah
ini akan dibahas mengenai sistem koordinasi pada hormon saja. Di sini akan
membahas satu persatu sistem koordinasi pada hormon manusia, hewan dan
tumbuhan.
2. Rumusan Makalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
Apa saja hormon yang ada pada sistem koordinasi pada hormon manusia, hewan
dan tumbuhan ?
3. Tujuan
1. Mengetahui sistem saraf pada manusia, hewan dan tumbuhan
2. Mempelajari lebih dalam hormon-hormon yang ada pada makhluk hidup
BAB II
PEMBAHASAN
- kelenjar paratiroid
- kelenjar adrenal
- pankreas
- pituari
- hormone Pelepas hiptalamik neurosekresi
- kelenjar pineal
A. Invertebrata
Hormon pada hewan ini terbukti mengatur penyebaran kromatofor, pergantian kulit,
pertumbuhan, reproduksi secara seksual dan perkembangan. Sistem organ invertebrata
umumnya masih sederhana, termasuk sistem pernapasan. Sebagian hewan invertebrata
melakukan respirasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. Hormon pada hewan
invertebrata :
Kelenjar interserebal
Kelenjar interserebal mensekresi beberapa hormone yang mengatur berbagai aktivitas
tubuh yaitu :
- Hormon Protorasikottropik
Merupakan hormon serangga yang pertama sekali ditemui. diringkas sebagai "hormon otak".
Hormon ini di lepas dari korpus kardiaka dan menyebabkan proses pergantian kulit dengan
merangsang kelenjar protorasik.
- Edikson
Hormon ekdison atau disebut juga hormon ekdisteroid merupakan hormon yang
berperan dalam proses metamorphosis atau perubahan dari satu tahapan metamorphosis ke
tahapan lainnya. Hormon ekdisis juga berperan dalam proses ekdisis, yaitu pergantian kulit
atau rangka luar pelindung tubuh.
- juvenile hormone
juvenile hormone berperan dalam pengontrolan metamorfosis, dengan cara memblok
ekspresi dari karakter dewasa seperti sayap, organ reproduksi, dan organ genital luar,
sehingga menyebabkan insekta tetap dalam keadaan “larva atau nimpa”. Pada insekta dewasa
secara seksual, hormon ini berperan sebagai penstimulasi aspek reproduksi seperti
menstimulasi produksi kuning telur dari telur insekta betina, dan kelenjar aksesoris untuk
memproduksi protein yang dibutuhkan untuk cairan seminal insekta jantan. \
- Kelenjar adrenal
Terdapat sepasang melekat di sebelah anterior dari ginjal. Bagiannya dapat dibedakan
menjadi korteks, medula dan seludang. Korteks terdiri atas tiga bagian yaitu :
1. Zona glomerulosa, menghasilkan hormon mineralokortikoid, fungsinya untuk
mengatur keseimbangan kadar natrium, dalam tubuh, hormonnya yang penting ialah
aldosterone.
2. Zona Fasikulata, menghasilkan hormon glikokortikoid, fungsinya dalam
metabolisme karbohidrat dan protein, hormon yang penting adalah hidrokortison
3. Zona retikulata, menghasilkan hormon-hormon seks, yaitu hormon-hormon derivat
steroid, seperti estradiol dan sebagainya.
- Pankreas
Fungsi endokrin pankreas terdapat pada pulau-pulau Langerhans yang tersebar di
seluruh organ. Pada Pulau-pulau Langerhans ini dapat dijumpai tiga macam sel yaitu :
a. Sel alfa, sel ini menghasilkan Glukagon juga dihasilkan oleh sel-sel alfa
ekstrapankreas (di luar pankreas), seperti pada lambung dan saluran pencernaan.
b. Sel beta, menghasilkan hormon insulin yang berperan untuk mengubah glukosa
darah menjadi glikogen dalam hati.
c. Sel delta, menghasilkan hormon somatotropin atau Growth Hormone Releasing
Inhibiting Factor (GH-RIF) seperti dihasilkan oleh hipotalamus. Fungsinya untuk
menghambat produksi hormon insulin maupun glukagon.
- Pituitari
Kelenjar pituitary adalah organ kecil yang beraada di bawah otak. Kelenjar yang
berukuran sebesar kacang polong ini terletak di bagian dasar otak, tepatnya di belakang
batang hidung dan sangat dekat dengan hipotalamus. Pituitary memiliki bagian lobus
posterior dan anterior yang berbeeda, yang sebenarnya dua kelenjar, pituitari posterior dan
pituitary anterior. Dibawah control hipotalamus pituitary anterior dan pituitary posterior
menghasilkan serangkaian hormone yang berperan sentral terhadap persinyalan endokrin di
seluruh tubuh.
- Kelenjar pineal
Kelenjar pineal juga dikata badan pineal, epiphysis cerebri, epiphysis, conarium atau
mata ketiga, adalah sebuah kelenjar endokrin pada otak vetebrata. Dia memproduksi
serotonin turunan dari melatonin, sebuah hormon yang mempengaruhi modulasi pola bangun/
tidur dan fungsi musiman. Bentuknya mirip dengan sebuah pohon cemara mungil dan dia
terletak tidak jauh dengan pusat otak, di selang dua belahan, terselip di sebuah alur di mana
dua badan thalamus bulat bergabung.
KESIMPULAN
Hormon pada tumbuhan, manusia, dan hewan berbeda-beda.
Hormon pada tumbuhan menjadi lima yaitu auksin, sitokinin,giberelin,etilen,dan asam
absisat.
Hormon pada manusia berdasarkan kelenjar endokrin.
Hipofisis menghasilkan hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis
bagian enterior adalah :
STH (Somatotrophic Hormone), ACTH (Adrenocorticotropic Hormone),
TSH(Tirotropin/ Thyroid Stimulating Hormone), FSH (Follicle Stimulating
Hormone), LH (Luteinizing Hormone), dan PRL (Prolaktin) atau LTH (Lactogenik
Hormone)
Hormon yang dihasilkan Kelenjar Pituitari
Ada berbagai macam hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari, anatara lain:
Hormon pertumbuhan, berperan dalam mengatur pertumbuhan otot dan tulang.
Hormon perangsang tiroid, berperan dalam produksi hormon yang memengaruhi
fungsi metabolisme tubuh.
Kelenjar Hipofisis Posterior menghasilkan 2 macam hormon yaitu :
Hormon oksitosin dan hormon antidiuretik (ADH). Hormon oksitosin berperan
dalam menstimulasi kontraksi sel otot polos pada rahim wanita selama proses
melahirkan. Tiroid (kelenjar gondok) menghasilkan hormon tiroksin,paratiroid,
kelenjar anak, gondok menghasilkan parathormon, kelenjar
adrenal/suprarenal/anak ginjal pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal
yang terbagi 2 yaitu bagian luar (korteks) menghasilkan hormon kotison dan
bagian tengah (medula) menghasilkan hormon adrenaline dan hormon
noradrenaline, hormon yang dihasilkan kelenjar gonad adalah hormon seks.
DAFTAR PUSTAKA
Annan., Boy. R.j. dan Muhammad, Z. 2017. Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman
dalam ZPT Auksin terhadap Viabilitas Benih semangka (citurullus lunatus) Kadaluarsa.
Bandung: Jurnal Penelitian Agrosamudra. 4(1) 45-57.
Indayana Febriani Tanjung, M.Pd dan Enni Alimatussa’diyah M.Pd. 2018. Sistem Hormon.
Medan: CV.Widya Puspita
Manurung Nixson, dkk. 2017. Asuhan Keperawatan Sistem Endokrin. Yogyakarta:
DEEPUBLISH
Indah, M. 2004. Mekanisme Kerja Hormon. In USU Digital Library. IPB, F. K. H. 2015.
Sistem Endokrin. Buku Ajar Ilmu Bedah.