ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pesatnya kemajuan teknologi dan meningkatnya pertanyaan
dari peneliti Biopsikologi terdahulu tentang mekanisme serta fungsi sistem hormon bagi tubuh
manusia. Penyusunan artikel ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai mekanisme
sistem hormon dan kegunaannya di bagi setiap individu. Metode yang digunakan dalam
penyusunan artikel ini yaitu menggunakan metode studi pustaka, dengan metode pengumpulan
data pustaka melalui beberapa jurnal dan buku bacaan yang sesuai dengan tema yang penulis
kaji. Setelah menyusun artikel penulis menyimpulkan bahwa hormon merupakan pengontrol laju
aktivitas seluler. Hormon juga berfungsi dalam pencegahan terhadap hal-hal yang merugikan
bagi tubuh manusia.
Kata kunci: bagian-bagian penghasil hormon, hormon-hormon yang bekerja dalam tubuh
manusia, mekanisme kerja hormon, pengertian sistem hormon.
ABSTRACT
This research is motivated by the rapid advancement of technology and increasing questions
from previous Biopsychology researchers about the mechanism and function of the hormonal
system for the human body. The preparation of this article aims to find out more about the
mechanism of the hormonal system and its use for each individual. The method used in the
preparation of this article is using the literature study method, with the method of collecting
library data through several journals and reading books in accordance with the theme that the
author is studying. After compiling the article, the authors concluded that hormones are
controllers of the rate of cellular activity. Hormones also function in the prevention of things that
are detrimental to the human body.
Keywords: hormone producing parts, hormones that work in the human body, the mechanism
of action of hormones, understanding the hormonal system.
PENDAHULUAN
Di dalam tubuh manusia terdapat sebuah sistem yang sangat penting bagi tubuh
manusia. Sistem itu disebut dengan sistem hormon, mengapa sistem hormon penting bagi
tubuh manusia?, sebab hormon merupakan pengantar pesan kimia yang dapat mempengaruhi
aktivitas di dalam tubuh manusia. Hormon juga dapat mengetahui serta menentukan apa saja
kebutuhan tubuh manusia yang berubah setiap jam nya.
Pada dasarnyaa hormon digunakan oleh sistem endokrin untuk menyampaikan sebuah
informasi antar jaringan yang berbeda. Hormon dilepaskan oleh system endoktrin dan ditransfer
melalui aliran darah ke jaringan kemudian menempel ke molekul reseptor dan mengatur fungsi
jaringan targer tersebut. Hormon dapat bekerja secara lokal dengan terikat ke reseptor yang
diekspresikan oleh sel yang dekat dengan tempat dilepaskannya hormon, tetap dalam
membranedari satu sel yang sama, atau dapat bekerja di dalam sel tanpa dilepaskan.
Hormon merupakan pengontrol laju aktivitas seluler. Hormon dapat mengenali diri atau
tubuh kita dengan lebih baik dari diri kita sendiri. Hormon juga dapat mencegah terhadap hal-
hal yang dapat merugikan tubuh manusia dan bergerak dengan harmonis antar satu dengan
yang lainnya.
Penelitian pada artikel ini dilatorbelakangi oleh semakin pesatnya perkembangan
teknologi yang membuat semakin meningkat pula pertanyaan-pertanyaan dari para peneliti
biopsikologi yang mengkaji terkait mekanisme serta fungsi sistem hormon bagi tubuh manusia.
Dalam artikel ini, dipelajari terkait pengertian sistem hormon, mekanisme kerja hormon, bagian-
bagian penghasil hormon, dan juga hormon-hormon yang bekerja dalam tubuh manusia.
Penulisan artikel ini memiliki tujuan yakni agar para pembaca dapat mengetahui lebih dalam
serta memahami terkait sistem hormon serta kegunaannya bagi tubuh manusia. Sebab banyak
orang yang masih belum memiliki pengetahuan yang lebih mengenai sistem hormon, padahal
sistem hormon memegang peranan penting bagi kehidupan manusia.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Penelitian Ini memberikan output atas
data yang ada, serta penjabaran dari penemuan sehingga dapat disusun sebagai contoh
penelitian atau secara eksplisit membahas isi masalah yang akan dipelajari. Penulis mencari
data atau literatur dari jurnal atau artikel dan referensi dari buku untuk digunakan sebagai dasar
isi atau pembahasan yang kuat. Dalam penggunaan penelitian system hormon mencari dan
mengumpulkan beberapa jurnal-jurnal serta diambil beberapa kesimpulan lalu ditelaah secara
mendalam melalui cara yang rinci agar terdapat suatu hasil akhir yang baik dan sesuia dengan
apa yang diharapkan.
Kata hormone berasal dari bahasa Yunani yang artinya membuat gerakan atau
membangkitkan. Hormon merupakan pengantar pesan kimia yang dapat memberi pengaruh
aktivitas di dalam tubuh manusia. Hormon diciptakan dari berbagai macam kelenjar yang ada di
dalam tubuh manusia dan menyebar di dalam tubuh bersama-sama dengan system peredarah
darah.
Hormon-hormon di dalam tubuh kita dapat mengenali tubuh kita lebih baik dari pada diri
kita sendiri, sebab hormon-hormon itulah yang menentukan semua hal yang dibutuhkan oleh
tubuh kita yang berbeda-beda setiap jam. Selain itu juga hormone dapat melakukan
pencegahan terhadap hal-hal yang membuat kerugian bagi tubuh kita. Hormon bergerak secara
harmonis antara satu dengan yang lain.
Hormon bekerja dalam system umpan balik. Loop umpan balik bisa positif atau negative
dan memungkinkan tubuh untuk dipertaruhkan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon
merupakan pengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia.
Hormon hanya bisa mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang
melakukan fungsi spesifik. Hormon memiliki fungsi dependen dab interdependen. Proses
pelepasan hormone dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan homon dari kelenjar
lainnya. Hormon secara konstan di reactived oleh hepar atau mekanisme lain dan dieksresi
oleh ginjal.
Mekanisme kerja hormon pada sel-sel target agar dapat memberikan efek spesifikasinya
dapat terjadi dengan berbagai macam cara, dimana hormone-hormon yang berasal dari protein
dan polipeptida secara umum tidak dapat langsung menembus dinding sel, melainkan bereaksi
dengan reseptornya yang spesifik yang berada di permukaan membrane sel. Reaksi ini
selanjutnya dapat menyebabkan efek langsung pada membran (dapat berupa perubahan-
perubahan permebilitas ion) atau efek intraseluler yang dimediasi oleh system second
messenger di dalam sel merangsang glikonelogis, dimediasi oleh enzim adenylate cylase dan
produksi cylic AMP).
1.Pinealis
Gambar 1. Pineal Gland (Cleveland Clinic, 2022)
Kelenjar pinealis terletak dalam otak sebagai bagian epithalamus, di belakang otak
tengah (midbrain), berukuran kurang lebih sebesar butir beras. Kelenjar pinealis menghasilkan
hormon melatonin (derivat serotonin). Produksi melatonin dipicu oleh suasana gelap dan
dihambat oleh cahaya, berfungsi mengatur siklus sirkadian tubuh, yaitu siklus 24 jam internal
dalam tubuh. Pada anak, melatonin berfungsi menghambat perkembangan seksual.
2. Hipofisis
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar kecil, memiliki diameter kurang dari 1 cm dan berat
½ gram. Terletak di sella tursica pada dasar otak yang dihubungkan oleh hipotalamus dengan
tangkai pituitari. Kelenjar hipofisis disebut juga dengan kelenjar pituitari yang merupakan master
gland karena berfungsi sebagai hormon tropik (menstimulasi hormon lain). Secara fisiologis
hormon hipofisis terdiri dari dua bagian, hipofisis anterior dan hipofisis posterior.
Hipofisis anterior disebut juga adenohipofisis, yang berperan dalam mengatur fungsi
metabolisme di seluruh tubuh. Hipofosis posterior disebut juga nourohipofosis, terdiri 2 hormon
penting yaitu antidiuretic (vasopressin) berfungsi meningkatkan retensi air dan menaikkan
tekanan darah, dan oksitosin berfungsi menstimulasi kontraksi rahim pada persalinan dan
menyebabkan pelepasan ASI.
3. Thyroid
4. Parathyroid
Parathyroid adalah kelenjar yang menempel pada kelenjar thyroid berfungsi yaitu
meningkatkan kadar kalsium darah melalui mobilisasi kalsium dari tulang, absorbsi kalsium dari
usus, dan pencegahan kehilangan kalsium melalui urine.
5. Thymus
Kelenjar thymus terletak disepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
Kelenjar ini membesar sewaktu pubertas dan mengecil setelah dewasa dan merupakan
kelenjar penimbunan hormon somatotroph atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak
berfungsi lagi. Kelenjar thymus berperan untuk menghasilkan timosin yang berfungsi untuk
merangsang limfosit.
6. Adrenal
7. Saluran pencernaan
8. Pankreas
Gambar 7. Pankreas
Kelenjar pankreas adalah kelenjar lonjong berwarna keputihan terletak dalam simpul
yang terbentuk dari duodenom dan permukaan bawah lambung. Panjangnya kira-kira 15
sentimeter mulai dari duodenom sampai limpa. Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu: fungsi
eksokrin dan fungsi endokrin. Fungsi eksokrin diperankan oleh sel sekretoria lobulanya, yang
membentuk getah pankreas dan berisi enzim dan elektrolit. Dan fungsi endokrin pankreas
adalah memproduksi dan melepaskan hormon insulin, glukagon dan somatostatin.
Gambar 8. Kelamin
Kelenjar ini menghasilkan 2 hormon yaitu hormon pria dan hormon wanita. Hormon pria
berfungsi sebagai kelenjar endikorin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosterone
yang berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder.
Hormon Wanita menghasilkan estrogen yang berfungsi menimbulkan dan mempertahankan
tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Selain estrogren, hormon Wanita juga
menghasilkan progesteron yang berfungsi menyiapkan dinding utetus agar dapat menerima
telur yang sudah dibuahi.
Hormon yang bekerja dalam tubuh manusia
1. Hormon Melatonin
2. Hormon Somatotrof
Hormon ini berfungsi untuk memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi pada
cakraepifise, mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat.
3. Hormon Tiroksin
4. PTH
5. Thymois
6. Cortisol
Hormon ini berfungsi :
a. Memacu metabolisme karbohidrat.
b. Meningkatkan respon imunitas tubuh.
Bila terjadi kenaikan penghasilan hormon ini akan dapat menyebabkan cushing syndrome.
7. Gastrin
Hormon ini berfungsi untuk memacu pengeluaran sekret/getah lambung, serta membantu
dalam proses pencernaan.
8. Sekretin
9. Insulin
Insulin berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Bahkan
keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh hormon ini. hormon insulin berperan
untuk menurunkan kadar gula dalam tubuh.
10. Estrogen
Estrogen adalah hormon seks yang biasanya diproduksi oleh rahim wanita untuk merangsang
pertumbuhan organ intim wanita, seperti payudara dan rambut kemaluan, yang dikenal sebagai
ciri seks sekunder. Hormon estrogen juga mengatur siklus menstruasi wanita.
KESIMPULAN
Hormon merupakan pengantar pesan kimia yang dapat memberi pengaruh aktivitas di
dalam tubuh manusia. Hormon dapat menentukan kebutuhan tubuh kita yang berbeda setiap
jam nya. Selain itu, hormon juga dapat melakukan pencegahan terhadap sesuatu yang
menimbulkan kerugian bagi tubuh.
Hormon dilepaskan oleh system endoktrin dan ditransfer melalui aliran darah ke jaringan
kemudian menempel ke molekul reseptor dan mengatur fungsi jaringan targer tersebut. Hormon
dapat bekerja secara lokal dengan terikat ke reseptor yang diekspresikan oleh sel yang dekat
dengan tempat dilepaskannya hormon, tetap dalam membranedari satu sel yang sama, atau
dapat bekerja di dalam sel tanpa dilepaskan.
Bagian bagian penghasil hormon antara lain; pineal, hipofosis, thyroid, parathyroid,
thymus, adrenal, saluran pencernaan, pancreas dan kelamin atau gonad. Bagian - bagian
tersebut bertugas untuk mengatur berbagai fungsi organ tubuh. Ketika sistem ini terganggu,
kinerja sistem organ tertentu akan bermasalah dan menimbulkan sejumlah penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Asiyah, Siti Nur. (2014). Kuliah Psikologi Faal, Sidoarjo: Zifatama Publisher.
Ambarwati, R. (2017). Tidur, irama sirkardian dan metabolisme tubuh. Jurnal keperawatan,
10(1), 42-46.
Anggraeni, I. (2020). Kadar Hormon Melatonin pada Anak dengan Infantile Anorexiausia 12-36
Bulan di RSUD Prof. Dr. Margono (Doctoral dissertation, Universitas Jenderal
Soedirman).
Dewi, U, Aminin, F, & Gunnara, H. (2014). Pengaruh Pemijatan terhadap Kualitas Tidur Bayi
Usia 3-4 Bulan di Posyandu Gelatik dan Nuri Kelurahan Tanjungunggat Wilayah
Kerja Puskesmas Sei Jang Kota Tanjungpinang Tahun 2014. Jurnal Ners dan
Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 1(3), 230-235.
Hannibal KE, Bishop MD. Chronic stress, cortisol dysfunction, and pain: a
psychoneuroendocrine rationale for stress management in pain rehabilitation. Phys
Ther. 2014 Dec;94(12):1816-25. doi: 10.2522/ptj.20130597. Epub 2014 Jul 17.