BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan besar telah terjadi dalam semua bidang kedokteran selama dekade
terakhir dan disertai dengan makin meningkatnya pemahaman tentang proses biokimia,
fisiologi, dan imunologi yang terlibat dalam proses pembentukan dan fungsi sel darah
normal serta gangguan yang mungkin timbul pada berbagai penyakit.
Endokrinologi merupakan ilmu mengenai hormon endrokrin dan organ organ
yang terlibat dalam pelepasan hormon endokrin. Hormon bahasa Yunani , horman yang
berarti "yang menggerakkan" adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau
antarkelompok sel. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang
selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu. Secara klasik,
hormon dideskripsikan sebagai penyampai pesan kimiawi, yang dilepaskan dan bekerja
pada lokasi yang jauh dari tempat pelepasannya. Saat ini telah jelas bahwa terdapat
hubungan erat antara hormon dan faktor faktor pertumbuhan yang bekerja secara
parakrin dan autokrin. Hormon bersifat esensial untuk mempertahankan fungsi
fisiologis yang normal dan gangguan hormonal muncul pada semua tahap kehidupan
manusia.
Pusat dari pengaturan penlepasan dan penghambat pengeluaran sistem adalah di
otak. Otak juga salah satu kelenjar endokrin terpenting. Sel sel saraf yang
terspesialisasi, terutama pada hipotalamus, mensintesis hormon yang kemudian
ditranspor sepanjang akson ke terminal saraf. Di terminal saraf, hormon kemudian
dilepaskan ke dalam sistem darah portal yang akan membawanya ke kelenjar hipofisis.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang hendak dikaji adalah
dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan hormon?
2. Bagaimana fungsi umum dari hormon?
3. Apa saja jenis dan fungsi spesifik dari hormon?
4. Kelenjar kelenjar apa saja yang menghasilkan hormon?
1
Definisi hormon
2.
3.
4.
5.
6.
6.4.
Manfaat Pembelajaran
Manfaat pembelajaran dari penulisan makalah ini adalah diharapkan
mahasiswa/i mampu untuk mencapai segala Learning Objective yang telah didapat dan
dapat menerapkan pada saat sudah mendapat gelar dokter dan ditugaskan di instansi
kesehatan pemerintah maupun praktik sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Skenario
SKENARIO I
HYPOTHALAMIC
HYPOTHALAMIC
ANTERIOR PITUITARY
- LPH
GROWTH HORMONE
ACTH
TSH
ADRENAL
BONE
FSH
LH
TIROID
PROLAKTIN
BREAST
THYROXINE
17 HYROXY CORTICOIDS
SOMATOMEDINS
ALDOSTERONE
SEX HORMONES
A
OVARIUM
ESTROGEN
OVARIUM
OVARIUM
PROGESTERON
Hormon adalah suatu hasil kelenjar endokrin yang berfungsi dalam pengaturan
metabolisme dan berja berbagai organ didalam tubuh. Regulasi sekresi hormon
memiliki sistem homeostatic dengan mekanisme stimulating and feed back inhibition.
2.2. Learning Objective
Dari skenario tersebut learning objective yang harus dicapai mahasiswa adalah
mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan tentang HORMON yang meliputi,
yaitu:
1. Defenisi
2. Fungsi (secara umum)
3. Jenis dan fungsi masing - masing
4. Organ penghasil
5. Regulasi (pengaturan kerja hormon, buat 1 contoh)
6. Biostatis (bagaimana proses terbentuknya hormon, buat 1 contoh).
2.3. Pembahasan Learning Objective
2.3.1. Defenisi Hormon
Hormon adalah suatu zat kimia yang di sekresikan oleh satu sel atau kelompok sel
masuk ke dalam peredaran darah ke seluruh tubuh, untuk merangsang atau menghambat
aktifitas sel/jaringan tertentu dengan konsentrasi yang amat sedikit.
2.3.2. Fungsi Hormon (Secara Umum)
Sistem endokrin mengatur aktivitas aktivitas yang lebih memerlukan durasi
daripada kecepatan. Kelenjar endokrin mengeluarkan hormon, pembawa pesan kimia
dalam darah yang bekerja pada sel sasaran yang terletak jauh dari kelenjar endokrin itu
sendiri. Sebagian besar aktivitas sel sasaran yang berada dibawah kontrol hormon
ditujukan untuk mempertahankan homeostatis. Kelenjar endokrin sentral, yang berada
atau berkaitan erat dengan otak, mencakup hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan kelenjar
pineal. Hipotalamus (suatu bagian dari otak) dan kelenjar hipofisis posterior bekerja
sebagai satu kesatuan untuk mengeluarkan hormon hormon yang esensial untuk
mempertahankan keseimbangan air, melahirkan, dan menyusui. Hipotalamus juga
mengeluarkan hormon hormon regulatorik yang mengontrol pengeluaran hormon
kelenjar hipofisis anterior, yang mengeluarkan enam hormon yang sebaliknya
mengontrol pengeluaran hormon beberapa kelenjar endokrin perifer. Satu hormon
hipofisis anterior, hormon pertumbuhan, mendorong pertumbuhan dan mempengaruhi
homeostatis nutrien. Kelenjar pineal adalah bagian dari otak yang mengeluarkan suatu
hormon yang penting dalam menentukan irama biologis tubuh.
Fungsi hormon secara keseluruhan, yaitu:
1. mengatur metabolisme organik serta keseimbangan H2O dan elektrolit, yang
secra kolektif penting dalam mempertahankan lingkungan internal yang konstan.
2. Menginduksi perubahan adiktif untuk membantu tubuh menghadapi situasi
stress.
3. Mendorong tumbuh kembang yang lancar dan berurutan
4. Mengontrol reproduksi
5. Mengatur produksi sel darah merah
6. Bersama sistem saraf otonom, mengontrol dan mengintegrasikan sirkulasi dan
pencernaan serta penyerapan makanan.
2.3.3. Jenis dan Fungsi Masing masing Hormon
Berikut adalah jenis dan fungsi masing masing hormon, yaitu:
NO
1
2
3
4
5
Kelenjar
Kelenjar Pituitari
Kelenjar Pineal
Kelenjar Tiroid
Fungsi
Untuk mengatur sekresi kelenjar lainnya
Sel pinealosit: mensekresikan hormon melatonin
Memproduksi hormon tiroksin dan kalsitonin yang
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar Adrenal
Pankreas
tertekan.
1. Mensekresikan
hormon
insulin,
untuk
menurunkan KGD
2. Mensekresi hormon glukagon, untuk menaikkan
7
Kelenjar Gonad
KGD
1. Testis,
mensekresikan
(androgen)
5
hormon
testosteron
Timus
Fungsi
Menginduksi pelepasan ACTH
Menginduksi pelepasan LH dan FSH
(GnRH)
Growth Hormone Releasing Hormone
Menginduksi pelepasan GH
(GHRH)
Somatostatin (Growth Hormone Inhibitory
Menghambat Pelepasan GH
Hormone, GHIH)
Prolactin Inhibiting Factor (Dopamin)
Thyrotropin Releasing Hormon (TRH)
2. Kelenjar Hipofisis
Stimulating
Fungsi
Sel folikel tiroid; Meransang sekresi T3 dan T4
Hormone (TSH)
Adrenocorticotropic
Hormone (ACTH)
Follicle Stimulating
Hormone (FSH)
pertumbuhan
dan
ovarium);
mendorong
perkembangan
folikel,
Luteinizing Hormone
(LH)
produksi sperma.
1. Wanita (Folikel ovarium dan Korpus luteum);
merangsang
ovulasi,
perkembangan
korpus
(Sel
interstisium
leydig
di
testis);
Prolaktin
Antidiuretik)
Oksitosin
reabsoebsi
vasokonstriksi
Meningkatkan
H2O,
kontraktilitas,
menyebabkan
menyembabkan
penyemprotan susu.
Kelenjar hipofisis terbentuk dari dua struktur embrionik terpisah. Selama
minggu ketiga perkembangan, kantung hipofisis (kantung Rathke, bakal
hipofisis anterior) tumbuh dari dasar faring, sementara tunas neurohipofisis
(bakal hipofisis posterior) terbentuk dari diensefalon.
Menjelang akhir bulan kedua, kantung hipofisis terlepas dari dasar faring
dan bersatu dengan tunas neurohipofisis.
3. Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal berbentuk kecil merah seperti buah cemara dan terletak
dekat korpus kalosum. Terdiri dari sebagian sel saraf dan sel pinealosit yang
dapat mensekresikan hormon melatonin sehingga dapat mempengaruhi
perkembangan reproduksi dan siklus fisiologis sehari hari.
10
5. Kelenjar Paratiroid
11
satu pada masing masing kutub atas dan bawah, dan umunya terbenam
dalam simpai kelenjar yang dalam.
mewakili
evaginasi
jaringan
endoderm
didalam
foregut.
ketiga
memanjang
dan
pemanjangan
ini
pada
akhirnya
menghasilkan
kelenjar
paratiroid
superior
mengikuti
garis
plasma;
12
menurunkan
13
14
15
16
Hormon
Fungsi
o
1
Insulin
Glukagon
Somatostatin
2
3
akan
mengatur
pertumbuhan
dan
perkembangan
struktur
reproduksi, yaitu:
No
1
2
3
4
Testis
Pembesaran suara
Pertumbuhan rangka dan otot
Ovarium
Perkembangan Payudara
Distribusi lemak di pinggul, kaki, dan
payudara
Menstruasi
Kelenjar
Ovarium
Hormon
Esterogen (Estradiol)
Fungsi
Mendorong
perkembangan
mengatur perkembangan
folikel,
karakteristik
dan
payudara.
Pada
tulang
17
Progesteron
Testis
perkembangan
alat
pensekresi
payudara
Merangsang produksi sperma; mengatur
Testosteron
perkembangan
karakteristik
sex
Testis
Inhibin
dan
4
Ovarium
Plasenta
Esterogen
Progesteron
mempersiapkan
menyusui
Gonadotropin Korion / Mempertahankan
Human
Chorionic
payudara
untuk
korpus
luteum
kehamilan
Gonadotropin (HCG)
Human
Somatomammotropin
pertumbuhan
payudara ibu.
18
jaringan
janin
dan
Ovarium
Testis
19
Hormon bekerja dengan cara mengubah reaksi kimia sel target. Hormon
tidak memulai reaksi biokimia, tetapi mengatur tingkat reaksi sel. Berbagai
hormon dilepas sesuai mekanisme picu yang berbeda.
Langkah pertama kerja suatu hormon adalah pengikatan hormon pada
reseptor spesifik di sel target. Ketika hormon terikat pada reseptornya, hal
tersebut biasanya akan menginisiasi serangkaian reaksi didalam sel, dengan
setiap tahap reaksi yang semakin teraktivasi sehingga sejumlah kecil konsentrasi
hormon bahkan dapat mempunyai pengaruh yang besar.
Reseptor hormon merupakan protein berukuran besar sel yang
distimulasi biasanya memiliki sekitar 2000 100000 reseptor. Setiap reseptor
biasanya juga sangat spesifik untuk sebuah hormon. Jaringan target yang
dipengaruhi oleh suatu hormon adalah jaringan yang memiliki reseptor
spesifiknya.
Lokasi berbagai jenis reseptor hormon secara garis besar adalah sebagai
berikut:
a. Didalam permukaan atatu pada permukaan membran sel, sebagian besar
spesifik untuk protein, peptida, dan hormon katekolamin.
b. Didalam sitoplasma sel, untuk berbagai hormon steroid terutama
ditemukan didalam sitoplasma.
c. Didalam nukleus sel, untuk hormon tiroid dijumpai di nukleus dan
lokasinya diyakini berhubungan erat dengan satu atau lebih kromosom.
20
21
(+) TRH
(+) Penghisapan
(-) Dopamin
Hipofisis Anterior
Prolaktin
Jaringan Payudara
Hipotalamus
Produksi
Perkembangan
ASI
payudarah tambahan selama kehamilan
Supresi GnRH
b. Hormon Tiroid
22
d. Glukagon
23
24
iodida
serta
tirosin.
Keadaan
ini
menyebabkan
menjalani
reaksi
tambahan
untuk
membentuk
25
BAB III
26
PENUTUP
1.1.
Kesimpulan
Maka dari uraian diatas dapat diartikan bahwa Endokrinologi merupakan ilmu
mengenai hormon endrokrin dan organ organ yang terlibat dalam pelepasan hormon
endokrin. Hormon bahasa Yunani , horman yang berarti "yang menggerakkan" adalah
pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Hormon berfungsi untuk
memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau
aktivitas tertentu. Secara klasik, hormon dideskripsikan sebagai penyampai pesan
kimiawi, yang dilepaskan dan bekerja pada lokasi yang jauh dari tempat pelepasannya.
Saat ini telah jelas bahwa terdapat hubungan erat antara hormon dan faktor faktor
pertumbuhan yang bekerja secara parakrin dan autokrin. Hormon bersifat esensial untuk
mempertahankan fungsi fisiologis yang normal dan gangguan hormonal muncul pada
semua tahap kehidupan manusia. Otak juga salah satu kelenjar endokrin terpenting. Sel
sel saraf yang terspesialisasi, terutama pada hipotalamus, mensintesis hormon yang
kemudian ditranspor sepanjang akson ke terminal saraf. Di terminal saraf, hormon
kemudian dilepaskan ke dalam sistem darah portal yang akan membawanya ke kelenjar
hipofisis. Kelenjar kelenjar penghasil hormon adalah sebagai berikut, yaitu:
a.
b.
c.
d.
Kelenjar Hipotalamus
Kelenjar Hipofisis
Kelenjar Pineal
Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
e.
f.
g.
h.
27
Kelenjar Timus
Kelenjar Adrenal
Pankreas
Kelenjar Gonad
i.
1.2.