Anda di halaman 1dari 13

1

MODUL PERKULIAHAN

Biopsikologi

Sistem Endokrin

Abstrak CPMK 2

Hormon adalah zat kimia yang Sub-CPMK 5


disekresi dalam cairan tubuh oleh Mahasiswa mampu menguraikan
suatu sel atau sekelompok sel dan mengenai hormon endokrin, hubungannya
menimbulkan efek pengaturan dengan perilaku, pertumbuhan, reproduksi
fisiologis pada sel-sel lain di dalam dan pencernaan
tubuh. Hormon dihasilkan oleh
kelenjar endokrin atau kelenjar
buntu.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM


Psikologi Psikologi
06
Apa Itu Hormon?
Hormon adalah zat kimia yang disekresi dalam cairan tubuh oleh suatu sel atau
sekelompok sel dan menimbulkan efek pengaturan fisiologis pada sel-sel lain di dalam
tubuh. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Hormon tidak
memiliki saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran
darah ke seluruh tubuh, menuju organ target dan merangsang terjadinya perubahan.
Sistem ini disebut dengan sistem endokrin.

Ada beberapa macam hormon dalam tubuh yang disebut sebagai hormon local
dan hormon umum. Hormon lokal adalah hormon yang memiliki efek spesifik atau lokal.
Contohnya, asetilkolin yang dilepaskan pada ujung-ujung saraf parasimpatis dan otot
rangka. Hormon umum adalah hormon yang disekresi oleh kelenjar endokrin khusus,
ditransfer melalui darah dan menyebabkan kerja fisiologis di tempat yang jauh dari tubuh.
Contohnya adalah hormon pertumbuhan.

A. Fungsi Kerja Hormon

Sistem endokrin bekerja sama dengan sistem saraf mengontrol dan


mengintegrasikan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bekerja sama untuk
mempertahankan keseimbangan semua mekanisme kerja yang ada di dalam tubuh.
Karena eratnya kaitan kedua fungsi mereka, sehingga tidak dapat dibedakan satu
dengan yang lainnya pada karakteristik tertentu. Misalnya kelenjar adrenal dan
kelenjar hipofisis posterior berasal dari saraf. Bila kelenjar di rusak atau diangkat,
fungsi dari kelenjar-kelenjar ini akan diambil alih oleh sistem saraf.

Meskipun peran komunikasi dan integrasi dari sistem endokrin dan sistem saraf
sama, namun cara kerja dari masing-masing sistem berbeda. Sistem saraf mengirim
pesan melalui sinapsis. Selain itu respon saraf cepat dan selektif. Efek saraf biasanya
cepat pada suatu kejadian dan berlangsung singkat. Pada sistem endokrin
pengiriman pesan melalui hormon-hormon yang disekresikan dalam darah. Efek
hormon terhadap suatu peristiwa lebih lambat bila dibandingkan dengan saraf, tetapi
mempunyai efek kegiatan yang lebih lama. Kegiatan sistem endokrin dapat
terlokalisir pada suatu daerah tertentu, namun dapat juga menyeluruh pada semua
sel-sel tubuh.

2023 Biopsikologi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


2 Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Hormon berfungsi mengatur tingkat aktivitas jaringan sasaran. Untuk memberikan
fungsi pengaturan ini, mereka dapat mengubah reaksi-reaksi kimia dalam sel,
mengubah permeabilitas membrane sel terhadap zat-zat khusus, atau mengaktifkan
beberapa mekanisme sel spesifik lain. Fungsi hormon secara umum mencakup
semua aspek fungsi tubuh, antara lain:

1. Metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi.


2. Berperan dalam homeostasis yaitu mempertahankan lingkungan dalam
kondisi seimbang dengan cara; (a) Mengendalikan keseimbangan
metabolism karbohodrat dan protein. (b) Mengendalikan keseimbangan
air dan elektrolit.(c) Mengendalikan keseimbangan kadar gula darah.
3. Bekerja sama dengan system saraf, dengan mengintegrasikan jawaban
organ dan jaringan tubuh yang berbeda-beda terhadap rangsangan
internal dan eksternal.

Pelapasan hormone dari kelenjar induknya dikontrol oleh dua factor, yaitu factor
kimia dan faktor saraf. (1) Kontrol kimia. Kadar hormonal darah dikontrol melalui
system negative feedback. Peningkatan hormone ACTH dari kelenjar pituitary
anterior akan merangsang peningkatan hormone kortisol dari kortek adrenal, hal ini
akan menyebabkan penurunan dari ACTH dan seterusnya. Penambahan kadar darah
oleh substansi lain dari hormone akan mempengaruhi sekresi hormone. Pengaturan
kadar kalsium darah diatur oleh parathormon yang dihasilkan oleh kelenjar
parathyroid. Juga pelepasan insulin dari pulau langerhans di pangkreas tergantung
pada kadar glukosa darah. (2) Pengontrolan saraf. Sistem saraf otonom dan saraf
pusat bereaksi terhadap rangsangan dari internal maupun eksternal. Rangsangan ini
dikirimkan menuju hipotalamus suatu bagian vital dari system saraf pusat yang
kemudian segera mengisyaratkan pada kelenjar pituitary. Rangsangan pada pituitary
gland akan merangsang pelepasan hormone-hormon pituitary.

B. Mekanisme Kerja Hormon

1. Reseptor hormon pada membran sel

Reseptor untuk hormone pada suatu sel dapat terletak pada membrane atau
sitoplasma, biasanya merupakan reseptor untuk hormone protein atau peptide.
Apa bila sudah sampai di dekat sel sasaran, hormone akan segera berikatan
dengan reseptronya dan membetuk ikatan hormone-reseptor. Pembentukan

2023 Biopsikologi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


3 Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
hormone-reseptor terjadi melalui mekanisme yang serupa dengan penggabungan
anak kunci dan gemboknya. Ikatan hormone-reseptor ini akan memicu
serangkaian reaksi biokimia yang menimbulkan tanggapan hayati. Salah satu
contoh dari peristiwa yang dapat diubah oleh hormone dengan cara kerja tersebut
adalah perubahan aktivitas enzim. Perubahan aktivitas enzim memungkinkan
proses metabolisme tertentu dapat terselenggara ataupun terhenti.

2. Reseptor hormone pada sitoplasma (reseptor sitosolik)

Hormon yang menggunakan reseptor sitosolik adalah hormone steroid dan


hormone turunan asam amino. Hormon tersebut sangat mudah larut dalam lipid
sehingga mudah melewati membran sel sasaran. Selama dalam peredaran darah
ke seluruh tubuh, hormone selalu berkaitan dengan pengembannya. Dalam
sitoplasma sasaran, hormone berkombinasi dengan reseptor khusus sehingga
menghasilkan komppleks hormone-reseptor yang aktif. Kompleks tersebut
memiliki daya gabung yang sangat tinggi terhadap DNA sehingga setelah masuk
ke inti, akan segera berkombinasi dengan DNA. Hal ini yang mengawali transkrip
DNA.

Kelenjar Endokrin
Ada dua tipe kelenjar pada tubuh manusia, yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar
eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam saluran tertentu, misalnya kelenjar eksokrin
pada hati, pangkreas, kelenjar mamae dan kelenjar lakrimalis.

Kelanjar endokrin mensekresikan hormonnya langsung menuju darah. Kelenjar


endokrin meliputi pulau-pulau langerhan, gonad (ovarium dan testis), adrenal, pituitary,
tiroid dan paratiroid. Sistem endokrin ini disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang
tidak memiliki saluran khusus untuk mengeluarkan sekresinya. Sekresi dari kelenjar
endokrin disebut hormone. Hormon berperan penting untuk mengatur berbagai aktivitas
dalam tubuh, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, pencernaan, integrasi serta
koordinasi tubuh.

Dasar dari sistem endokrin adalah hormone dan kelenjar (glandula). Sebagai
senyawa perantara, hormone akan memberikan informasi dan instruksi dari satu sel ke

2023 Biopsikologi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


4 Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
sel yang lainnya. Banyak hormone yang berbeda-beda masuk ke aliran darah, tetapi
masing- masing tipe hormone tersebut bekerja dan memberikan pengaruhnya hanya
untuk sel tertentu. Jenis-jenis kelenjar endokrin antara lain; (1) Kelenjar hipofisis anterior
dan posterior, (2) Kelenjar thyroid, (3) Empat kelenjar parathyroid, (4) Dua kelenjar
adrenal, (5) Pulau Langerhans, (6) Dua ovarium, (7) Dua testis, (8) Kelenjar pineal dan (9)
Kelenjar timus.

Gambar 1: Jenis-jenis Kelenjar Endokrin

Kelenjar Penghasil Hormon


1. Kelenjar hipofisis (pituitary)

Merupakan kelenjar kecil, garis tengahnya kurang dari 1cm dan beratnya 0,5
sampai 1 gram. Terletak dalam sel la tursica pada dasar otak dan dihubungkan
dengan hipotalamus oleh tangkai pituitary. Hipotalamus bertindak sebagai suatu
penghubung yang penting antara mekanisme pengaturan saraf dan hormonal.
Hipotalamus bertindak sebagai pengontrol atas kelenjar pituitary dan kelenjar lainnya
serta sel-sel tubuh. Kelenjar pituitary ini dikenal sebagai master glands (raja dari
semua kelenjar)karena pituitary itu dapat mengontrol kelenjar endokrin lainnya.

2023 Biopsikologi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


5 Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sekresi hormone dari kelenjar pituitary ini dipengaruhi oleh factor emosi dan
perubahan iklim.

Secara fisiologis hormone hipofisis terdiri dari dua bagian, yaitu hipofisis anterior
dan hipofisis posterior. Hipofisis anterior disebut juga adenohipofisis, yang berperan
dalam mengatur fungsi metabolism di seluruh tubuh.

Gambar 2: Kelenjar Hipofisis

Hipofisis anterior terdiri dari 6 hormon penting, yaitu:

 Hormon pertumbuhan (Growth Hormon/GH) merupakan suatu protein yang


merangsang pertumbuhan sel-sel tubuh sampai ukuran dewasa dengan
cara kerja mempengaruhi metabolism lemak.
 Adrenokortikotropin (ACTH) yang mengatur sekresi hormon korteks
adrenal yang selanjutnya akan mempengaruhi metabolisme glukosa,
protein dan lemak.
 Thyroid-stimulating hormone yang mengatur kecepatan sekresi tiroksin
oleh kelenjar tiroid, kemudian akan mengatur kecepatan sebagian reaksi
kimia tubuh
 Prolaktin berperan dalam meningkatkan perkembangan kelenjar mamae
dan pembentukan susu.
 Dua macam hormon yang merupakan hormone gonadotropin, yang
berfungsi mengatur pertumbuhan gonad serta aktivitas reproduksinya.
Kedua macam hormone gonadotropin tersebut adalah:

 Follicle-stimulating hormon (FSH)


 Luteinizing hormon (LH)

Kelainan sekresi pada hormone pertumbuhan dapat mengakibatkan beberapa


masalah pertumbuhan, di antaranya; (1) Dwarfism atau kerdil. Ditandai dengan

2023 Biopsikologi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


6 Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
kecepatan perkembangan yang sangat kurang. Contohnya anak usia 10 tahun, tetapi
secara fisik badannya seperti anak usia 4-5 tahun. (2) Gigantisme. Dihasilkan
hormone pertumbuhan dalam jumlah besar sehingga tumbuh mnejadi lebih besar dari
orang lain atau sitilahnya raksasa. Kelainan ini dapat mengakibatkan tumor kelenjar
hipofisis.

Hampir setiap stress fisik atau mental mengakibatkan peningkatan sekresi ACTH,
dan akibatnya dalam beberapa menit, sering meningkatkan sekresi kortisol sebanyak
20 kali. Misalnya diakui bahwa rangsangan nyeri atau isyarat saraf jenis lain yang
disebabkan oleh stress, mula-mula dihantarkan ke berbagai area hipotalamus dan
selanjutnya isyarat ini dipancarkan kembali ke eminensia mediana, tempat CRH
(Cortocotropin releasing hormone) disekresi ke dalam system porta hipofisis.

Sekresi hipofisis posterior diatur oleh serabut saraf yang berasal dari hipotalamus
dan berakhir pada hipofisis posterior. Kelenjar hipofisis posterior disebut juga
neurohipofisis, terdiri atas dua hormone penting, yaitu: (1) Antideuretik (vasopresin)
yang mengatur kecepatan sekresi air dalam urine dan sekaligus membantu
konsentrasi air dalam tubuh. (2) Oksitosin yang salah satu fungsinya membantu
mengalirkan susu dari kelenjar mamae ke putting susu selama penghisapan, dan
membantu melahirkan bayi pada akhir kehamilan.

ADH (Antideuretik) meningkat pada saat trauma, rasa sakit, cemas dan obat-
obatan seperti morfin, nikotin dan tranqulizer. ADH menurun pada pemberian alcohol.
Hiposekresi ADH mengakibatkan diabetes insipidus, yang ditandai dengan rasa haus
yang berlebihan, juga produksi urin yang berlebihan. Hipersekresi ADH
menyebabkan retensi air, difusi cairan tubuh dan peningkatan volume darah.

Penghisapan payudara, desahan nafas atau suara bayi atau rangsangan putting
atau aerola pada ibu yang menyususi mengakibatkan stimulus saraf pada
hipotalamus, sekresi oksitosin dan keluarnya air susu. Pelepasan oksitosin dan air
susu dihambat oleh stress.

2023 Biopsikologi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


7 Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 3: Kelanjar Hipofisis Anterior dan Posterior

2. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terletak tepat di bawah laring sebelah kanan dan kiri depan trakea.
Ia mensekresi tiroksin dan triyodotironin yang berefek nyata pada kecepatan
metabolism tubuh. Kelenjar ini juga mensekresi kalsitonin, suatu hormone yang
penting untuk metabolism kalsium. Hormon yang paling banyak disekresi oleh
kelenjar tiroid adalah tiroksin. Tiroksin Berfungsi mengatur katabolisme protein, lemak
dan karbohidrat didalam sel. Triodontironin Mengatur kecepatan metabolisme pada
semua sel, mengatur produksi panas tubuh, mempengaruhi perkembangan sususnan
saraf pusat, mempertahankan sekresi saluran cerna, mempengaruhi kecepatan
pernapasan dan penggunaan oksigen. Kalsitonin menurunkan kadar kalsium dalam
darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang. Fungsi hormone tiroid
yang utama ada dua, yaitu meningkatkan kecepatan metabolism secara keseluruhan
dan merangsang pertumbuhan pada anak-anak.

Hubungan kelenjar tiroid dengan kelenjar endokrin lainnya dapat dijelaskan


sebagai berikut. Hubungan dengan korteks adrena adalah meningkatkan kecepatan
sekresi glukokortikoid. Selain itu gonad fungsi seksual normal pada pria maupun
wanita melibatkan sekresi tiroid. Pada pria, jika kekurangan sekresi tiroid akan
mengakibatkan kehilangan libido, bila kelebihan sekresi tiroid berdampak impotensi.
Pada wanita, kelebihan sekresi tiroid akan menyebabkan pendarahan menstruasi
berlebihan, jika kekurangan sekresi tiroid akan menyebabkan menstruasi yang tidak
teratur dan penurunan libido.

Kegagalan sekresi tiroid karena tidak adanya enzim yang diperlukan dalam sel-
sel tiroid bisa saja terjadi pada anak-anak.. Hal ini mengakibatkan kretinisme. Anak-
anak mengalami retardasi mental dengan kulit tebal, rambut jarang, suara serak dan

2023 Biopsikologi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


8 Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
lidah menonjol keluar. Pada orang dewasa, tiroid dapat mengalami kerusakan secara
perlahan oleh penyakit autoimun. Hal ini terjadi pada miksedemia dengan
perlambatan semua fungsi tubuh, ketumpulan mental, suhu tubuh subnormal, kulit
kasar tebal dan suara serak.

Kelebihan sekresi tiroid mengakibatkan aktivitas metabolic meningkat, berat


badan turun, gelisah, tremor, diare, frekuensi jantung meningkat. Hipertiroidisme
berlebihan dapat mengakibatkan goiter eksoftalmik dengan gejala berupa
pembengkakan jaringan di bawah kantong mata, sehingga bola mata menonjol.

3. Kelenjar paratiroid (anak gondok)

Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon (PTH), berfungsi untuk


meningkatkan pengeluaran fosfor oleh ginjal dan mengatur kadar kalsium dalam
darah dengan bantuan kalsitonin. Hormon ini penting dalam pembentukan tulang dan
gigi. Penyakit yang terjadi pada hormone paratiroid adalah penyakit tulang, di
antaranya sebagai berikut; (1) Hipersekresi, penyebab hiperparatiroidisme biasanya
adalah tumor dari salah satu kelenjar paratiroid. Hal ini mengakibatkan terambilnya
fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung fosfor dan
kapur. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit
ini disebut von recklinghousen.(2) Hiposekresi, bila kelenjar paratiroid tidak
mensekresi hormone paratiroid dalam jumlah cukup, osteoklast tulang hampir tidak
aktif sama sekali. Sebagai akibatnya, reabsorbsi tulang jadi tertekan sehingga kadar
kalsium dalam cairan tubuh berkurang. Gejala yang bisa dilihat dari kekurangan
hormone ini adalah kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok kea rah
pangkal, gelisah, sukar tidur dan kesemutan. (3) Rickets pada anak-anak karena
kekurangan kalsium atau fosfat dalam cairan ekstrasel yang menyebabkan
kekurangan vitamin D, kurang sinar matahari. (4) Osteoprosis atau tulang keropos.

2023 Biopsikologi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


9 Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gambar 4: Kelenjar Tiroid dan Paratiroid

4. Kelanjar Timus

Kelenjar timus terletak disepanjang rongga trakhea di rongga dada bagian atas.
Kelenjar timus membesar sewaktu pubertas dan mengecil setelah dewasa. Kelenjar
ini merupakan tempat penimbunan hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak
berfungsi lagi. Kelenjar timus berperan untuk menghasilkan timosin yang berfungsi
untuk merangsang limfosit yang bisa mengendalikan system imun dependen timus..
Kelenjar timus mungkin berperan dalam penyakit agamaglobulinemia, yaitu
ketidakmampuan total untuk memproduksi antibody.

5. Kelenjar korteks adrenal

Kelenjar ini terdapat pada kutub superior kedua ginjal. Terdiri dari dua bagian,
yaitu medula adrenal dan korteks adrenal. Medula adrenal menghasilkan hormon
epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin. Korteks adrenal menghasilkan hormon
kortikosteroid.

Adrenalin korteks, yaitu bagian yang sebelah luar, terdiri dari; (1) Lapisan
glomerulus, membentuk hormon mineralokortikoid/aldesteron yang berfungsi untuk
meningkatkan reabsorpsi garam natrium, kalium, klorin diginjal serta menjaga
keseimbangan hormon kelamin. (2) Lapisan fasciculate, membentuk
hormonglukokortikoid yang berfungsi mempengaruhi perubahan glikogen menjadi
glukosa dan menurunkan jumlah eosinofil dan limfosit. (3) Lapisan reticularis,
membentuk hormon gonadokartikoid atau hormonsex yaitu androgen pada pria dan
estrogen pada wanita. Dibandingkan dengan kelenjar gonad, hormon yang dibentuk
disini jumlahnya lebih kecil.

2023 Biopsikologi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


10 Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Adrenalin Medulla, menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) yang berfungsi
untuk mengubah glikogen menjadi glukosa, menaikkan gula darah, kecepatan
pernapasan, mempercepat kerja jantung dan mempersempit pembuluh darah.

Kerusakan pada bagian korteks adrenal mengakibatkan penyakit Addison yang


gejalanya berupa timbulnya kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-
muntah dan terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam
keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat
dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran
bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar dan diikuti dengan
rambut berdiri.

Gambar 5: Kelenjar Korteks Adrenal

6. Kelenjar Pankreas

Kelenjar ini menghasilkan hormone pangkreas yang berfungsi dalam pencernaan


dan sekresi hormone. Pangkreas terdiri dari asini (getah pencernaan dalam
duodenum), pulau langerhans yang berperan dalam sekresi hormone.

Hormon yang dihasilkan adalah insulin dan glokagon. Efek insulin pada
metabolisme karbohidrat adalah peningkatan kecepatan metabolisme glukosa,
pengurangan konsentrasi glukosa darah dan ningkatan cadangan glikogen dalam
jaringan. Fungsi glukagon berlawanan dengan insulin, yaitu memecahkan glikogen
dan meningkatkan glukoneogenesis.

Efek glucagon adalah pada gerak badan dan kelaparan. Efek gerak badan
menyebabkan glukosa darah cenderung berkurang yang akan meningkatkan sekresi

2023 Biopsikologi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


11 Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
glukagon yang selanjutnya memegang peranan penting dalam memobilisasi glukosa
dari hati untuk digunakan oleh otot. Efek kelaparan juga sama halnya dengan efek
gerak badan.

Gambar 6: Kelanjar Pangkreas

7. Kelenjar penghasil reproduksi pria dan wanita

Hormon pria diproduksi oleh testis yang merupakan kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon androgen yaitu testoteron. Hormon ini berfungsi menimbulkan
dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder, misalnya suara
membesar, mempunyai kumis dan jakun, Pengaturan pembentukan hormone
testoteron dilakukan oleh LH, sedangkan pengaturan spermatogenesis dilakukan oleh
FSH.

Hormon wanita diproduksi di ovarium. Ada dua macam hormon, yaitu estrogen
dan progesterone. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH, yang fungsinya
menumbuhkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder (perkembangan
pinggul dan payudara). Sedangkan progesteron dihasilkan oleh korpus luteum.
Pembentukannya dirangsang oleh LH, yang fungsinya menyiapkan dinding uterus agar
dapat menerima telur yang sudah dibuahi. Plasenta membentuk estrogen dan
progesterone selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan
demikian kedua hormone ini dapat mempertahankan kehamilan.

2023 Biopsikologi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


12 Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

Kalat, James W., 2013 Biological Psychology, 11th Ed, Wadsworth Cengage Learning

Pinel, John P.J., Barnes, Steven J., 2022, Biopsychology, 11th Edition (Global Edition),
Person Education, Inc,

2023 Biopsikologi Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


13 Pandu Kharisma Sari Sugiyanto, S.Psi, MM http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai