2011012030
FARMAKOLOGI ENDOKRINOLOGI DAN ANTIINFEKSI
- Sistem saraf sering dipandang sebagai pembawa pesan melalui sistem struktural yang
tepat. Sistem Endokrin di mana berbagai macam “hormon” disekresikan oleh kelenjar
spesifik, diangkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi pada organ atau sel
targetnya (definisi klasik dari hormon).
Sistem Endokrin dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh
mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel untuk integrasi respon tubuh
terhadap lingkungan yang berubah..
Persarafan kelenjar endokrin: Paling, kelenjar endokrin, menerima saraf yang muncul
untuk mengontrol suplai darah dan aktivitas sekretorinya.
Tiroid, gonad, dan adrenokortikal hormone bertindak atas SSP untuk menghambat atau
merangsang aktivitas sekresi neuron hipotalamus (kontrol umpan balik) .
- Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia,
sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam
sel
o Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel kelompok
Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP, cGMP,Ca2+,
Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler.
- Hormone Receptors
• Konsentrasi hormone dalam cairan ekstra sel : 10-15 s.d 10-9
• Sel target hrs membedakan antara berbgai hormone & jg dgn molekul lain
• Derjat pembeda dilakukan o/ → reseptor (molekul pengenal spesifik
dari sel tmpat hormone b’ikatan sblum memulai efek biologinya
• Interaksi hormone →reseptor →sinyal pembentukan senyawa (second
messenger)
- INTERAKSI HORMON-RESEPTOR
• Hormon menemukan permukaan dari sel melalui kelarutannya serta
disosiasi dari protein pengikat plasma.
• Hormon berikatan dengan reseptor.
• Hormon mempenetrasi membrana plasma sel secara bebas dan berikatan
dengan reseptor sitoplasmik.
• Umumnya hormon berikatan secara reversibel dan non-kovalen dengan
reseptornya.
• Ikatan ini disebabkan tiga jenis kekuatan :
Terdapat pengaruh kelarutan dalam interaksi hormon
Gugusan bermuatan komplementer pada hormon dan reseptor
mempermudah interaksi. Pengaruh ini penting untuk mencocokkan
hormon ke dalam reseptor.
daya van der Waals, yang sangat tergantung pada jarak, dapat
menyumbang efek daya tarik terhadap ikatan.