Anda di halaman 1dari 5

MUHAMMAD IQBAL ABDUL RAZZAQ

2011012030
FARMAKOLOGI ENDOKRINOLOGI DAN ANTIINFEKSI

PENGENALAN FARMAKOLOGI ENDOKRIN

- Fungsi Tubuh diregulasi oleh 2 sistem :


• Sistem saraf : kerja cepat dan durasi pendek
• Kelenjar endokrin : kerja lambat dan durasi panjang

- Sistem saraf sering dipandang sebagai pembawa pesan melalui sistem struktural yang tepat.
Sistem Endokrin di mana berbagai macam “hormon” disekresikan oleh kelenjar spesifik,
diangkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi pada organ atau sel targetnya
(definisi klasik dari hormon).

- Kontrol metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi dikendalikan oleh sejumlah sistem


saraf dan endokrin yang terletak di hipotalamus dan kelenjar hipofisis.
- Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari
otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui
kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain.

- Karakteristik umum hormon

▪ Substansi kimia Spesifik


▪ Disekresikan oleh kelenjar tanpa saluran
▪ Dalam jumlah katalitik (jumlah yang sangat kecil),
▪ Diangkut oleh darah (langsung atau melalui limfatik),Ke sel target tertentu (yang
memiliki reseptor hormon tertentu),
▪ Di mana ia menghasilkan:
»fisiologis,
»morfologis dan
»respon biokimia

- Sistem Neuro Endokrin :

Sistem Endokrin dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh
mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel untuk integrasi respon tubuh
terhadap lingkungan yang berubah..

Persarafan kelenjar endokrin: Paling, kelenjar endokrin, menerima saraf yang muncul
untuk mengontrol suplai darah dan aktivitas sekretorinya.

Tiroid, gonad, dan adrenokortikal hormone bertindak atas SSP untuk menghambat atau
merangsang aktivitas sekresi neuron hipotalamus (kontrol umpan balik) .

- Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat
kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel

o Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya


1. Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol
2. Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
3. Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil → Thyroid, Katekolamin
4. Golongan Polipeptida/Protein→Insulin, Glukagon, GH, TSH.

o Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormone


1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak
2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

o Berdasarkan lokasi reseptor hormon


1. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
2. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)

o Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel kelompok Hormon
yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP, cGMP,Ca2+,
Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler.

Beberapa hormon hanya bertindak lokal , misalnya:


1-Hormon parakrin , yang berdifusi untuk jarak pendek melalui ruang interstisial yang akan
terpengaruhsel tetangga .

2-Hormon autokrin ,yang bekerja pada sel yang sama.


Contoh : PG, histamin, serotonin, bradikinin, epinefrin, asetilkolin, endorfin, ensefalin,
hormon GIT.

3-feromon ,dari individu ke individu


Endocrine
• Tidak mempunyai saluran
• Sekresi ke dalam system pembuluh darah
• Hormon adalah senyawa yang dihasilkan
➢Mempunyai target organ
➢Target organ mempunyai reseptor
➢Target organ biasanya jauh dari tempat disintesis

- Hormone Receptors
• Konsentrasi hormone dalam cairan ekstra sel : 10-15 s.d 10-9
• Sel target hrs membedakan antara berbgai hormone & jg dgn molekul lain
• Derjat pembeda dilakukan o/ → reseptor (molekul pengenal spesifik
dari sel tmpat hormone b’ikatan sblum memulai efek biologinya
• Interaksi hormone →reseptor →sinyal pembentukan senyawa (second
messenger)
- INTERAKSI HORMON-RESEPTOR
• Hormon menemukan permukaan dari sel melalui kelarutannya serta
disosiasi dari protein pengikat plasma.
• Hormon berikatan dengan reseptor.
• Hormon mempenetrasi membrana plasma sel secara bebas dan berikatan
dengan reseptor sitoplasmik.
• Umumnya hormon berikatan secara reversibel dan non-kovalen dengan
reseptornya.
• Ikatan ini disebabkan tiga jenis kekuatan :
Terdapat pengaruh kelarutan dalam interaksi hormon
Gugusan bermuatan komplementer pada hormon dan reseptor
mempermudah interaksi. Pengaruh ini penting untuk mencocokkan
hormon ke dalam reseptor.
daya van der Waals, yang sangat tergantung pada jarak, dapat
menyumbang efek daya tarik terhadap ikatan.

Anda mungkin juga menyukai