BIOKIMIA
HORMON
OLEH : Kelompok 3
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah pada mata kuliah
biokimia yang berjudul HORMON Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurah kepada Rasulullah Muhammad saw., beserta keluarga, sahabat dan
orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat.
Teriring ucapan terima kasih kepada Bu Asyti Febliza, S.Pd, M.Pd selaku
pembimbing penulis dalam pembelajaran mata kuliah biokimia, juga kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan serta motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.
Demikian makalah ini penulis susun, semoga makalah ini bisa menambah
keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan referensi bagi
penyusunan makalah dengan tema yang senada diwaktu yang akan datang.
Aamiin yaa robbal ‘alamin.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….….....ii
PEMBAHASAN………………………………………………………….………1
A. Pengertian Hormon………………………..…....…………………....…...1
B. Fungsi Hormon..………………………………………....…………...…..1
C. Jenis –Jenis Hormon.......………………………..………………………..2
KESIMPULAN…………………………………………....……………………..7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….....……..11
iii
A. HORMON
1. Pengertian Hormon
1
3. Kadang-2 ada perubahan menjadi bentuk yang lebih aktif (contoh:
Testosteron menjadi DHT, E2, estron, T3, T4
4. reseptor spesifik untuk hormon dalam sitosol atau membran sel target
yang berbeda dari jaringan ke jaringan
Jadi variasi dari salah satu faktor ini dapat menyebabkan perubahan cepat
dalam Jumlah atau Aktivitas hormon pada organ target. Kerja hormon
umumnya terjadi pada 5 tempat yaitu:
2
2. Fungsi Hormon
a) Mengontrol pertumbuhan tubuh.
b) Mengatur perkembangan tubuh yang mengatur perubahan sifat
kelamin sekunder pada laki – laki dan perempuan.
c) Mempertahankan homeostatis ( keseimbangan keadaan tubuh
dengan lingkungan sekitar ).
d) Meningkatkan dan mengkoordinasikan sistem hormon dan sistem
syaraf.
3
yang dimulai dengan iodinasi residu L-tirosin didalam tiroglobulin yang
merupakan glikoprotein, mengubah protein menjadi residu – residu L-
monoidotirosin. Iodium diikat dan dikumpulkan oleh protein koloid dari
kelenjer tiroid kemudian digunakan untuk melakukan iodinasi residu – residu
tiroisin dan tiroglobulin.Hormon – hormon tiroid memepengaruhi kegiatan
tertentu.
4
adrenalin dilepaskan ke dalam tubuh yang kemudian diaktifkan oleh saraf
simpatik, hormon ini akan meningkatkan kadar rangsangan.
Hormon adrenal dihasilkan oleh kelenjer adrenal dimana kelenjer ini
terdiri dari bagian kulit dan bagian dalam . bagian kulit mengeluarkan tiga
kelompok hormon yang berbeda. Hormon tersebut menjalankan banyak tugas
di dalam tubuh manusia.
Hormon kelamin berada pada saat tertentu. Dibutuhkan dalam waktu
yang cukup lama agar hormon ini mulai bekerja. Saat masih anak – anak
sampai pada masa remaja , hipotalamus mengirimkan sebuah perintah kepada
kelenjer pituitari. Kelenjer pituitari mengeluarkan hormon. Penempatan
hormon tersebut berbeda antara perempuan dan laki – laki, penempstsn
hormon pada perempuan adalah di indung telur ( ovarium ) sedangkan pada
laki – laki di testis. Dengan perintah yang diterimanya, organ – organ akan
mulai memproduksi sel kelami khusus untuk dirinya. Dari hormon yang sama
dihasilkan dua jenis kelamin yang berbeda. Hormon kelamin perempuan
memiliki sumber daya yang sama. Sel – sel yang memproduksi hormon –
hormon ini memiliki bahan dasar yang sama. Artinya dari bahan yang sama
laki laki akan mengeluarkan jenggotnya, membesarkan pundaknya, dan
membesarkan suaranya. Sedangkan bagi perempuan akan menghaluskan
suaranya dan memungkinkan seorang perempuan melahirkan seorang anak.
Organ yang paling penting pada sistem perkembangbiakan seorang
perempuan adlah indung telurnya. Berat setiap indung telur adlah 10 – 20
gram . indug telur memroduksi sel –sel telur ( ovum ) yang merupakan
setengah manusia yang akan lahir. Tugas penting laiinya bagi indung telur
adalah memproduksi hormon – hormon kelamin. Oleh sebab itu, tulang
panggul akan melebar. Hal ini merupakan perisiapan yang sangat penting
karena dalam proses ini, rahim ibu perlu menyediakan tempat bagi bayi saat
ibu hamil.
Setelah anak – laki lahir berumur hampir 10 tahun. Hormonn laki –
laki akan mulai masuk kedalam jaringan tubuh. Pada tahap ini memegang
kendalinya adalah hopotalamus. Setelah anak – anak lahir maka hipotalamus
5
akan mengelurkan hormon setia 3- 4 jam sekali, tetapi jumlah hormon ini
sangat sedikit. Hampir 10 tahun kemudian, hipotalamus mulaik mengelurkan
ini dengan rentang waktu yang lebuh singkat. Hasil dari proses ini pada anak
laki – laki adalah dimulainya perubahan seperti membesarnya suara dan
bentuk otot tubuh bertambah kuat.
6
penyimpanan glukosa sebagai lemak dan glikogen. Insulin adalah hormon
anabolik di dalam tubuh. Selain meningkatkan bahab bakar, nsulin dapat
meningkatkan sintesis protein dan pertumbuhan sel. Insulin dan glukagon
adalah hormon polipeptida yang masing – masing disintesis menjadi
prohormon di sel B dan A pada Langerhans pankreas.
Fungsi hormon insulin ialah mendorong penyerapan gula lewat dinding
usus kedalam darah, mendorong gula masuk ke dalam sel, mendorong proses
pembentukan energi, bila glukosa terlalu banyak di dalam darah, insulian
akan mendorong penyimpanan glukosa ( glikogen ) di dalam hati ( liver )dan
sel otot.
Traktus mensekresikan banyak hormon. Traktus berfungsi untuk
mendorong bahan makanan ke tempat pencernaan, menimbulkan milieu yaitu
enzim, pH, garam, dll untuk proses pencernaan, menggerakan produk yang
sudah dicerna kedalam sel – sel yang jauh lewat sirkulasi darah, dan
membuang berbagai produk limbah.
4. KESIMPULAN
7
Hormon adalah bahan kimia pembawa sinyal. Hormon dibentuk
dalam sel – sel khusus yang terdapat dalam kelenjer endpkrin. Hormon
disekresikan ke dalam darah dan kemudian oleh darah disalurkan ke organ –
organ yang ditujunya. Pada organ tersebut terdapat sel – sel sasaran yang
menerima sinyal hormon di dalam organ saran. Sel –sel tersebut memiliki
reseptor yang mengikat hormon. Melalui reseptor hormon, informasi
diteruskan oleh sel – sel dan menghasilkan suatu respon. Oleh karen itu kerjaa
hormon pada tingkat sel dimulai dengan pengikatan hormon pada reseptor
spesifiknya. Hormon dapat diklasifikasikankan menurut komposisi kimiawi,
sifat kelarutan, lokasi reseptor, dan sifat sinyal yang digunakan sebagai
perantara kerja hormon dalam sel.
DAFTAR PUSTAKA
8
Murray, Robert K., Granner. Daryl, dkk. 1995. Biokomkia Harper. 2nd ed. Jakarta:
A Publishing Division of Prentice Hall
Sri Iswari, Retno. & Yuniastuti, Ari. Biokimia. 2006 1nd ed. Yogyakarta: Graha
Ilmu