Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HORMON DAN PERANANNYA

DALAM PROSES METABOLISME

NAMA KELOMPOK:

1. ALIEF AZIZAH
2. DELVIA HASNA BAHIRA
3. FIFI ALAFINDA YU
4. KHOLIFAH NOOR AINI
5. NABELA BINTAN N
6. RICO DWI RESMANA
7. SITI SHOFIANA
8. VICKY RIYAN PRANATA

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS


2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
karunia_Nya penulis diberikan kesehatan dan kesempatan sehinnga bisa meyelesaikan
makalah biokimia ini tepat pada waktunya.
Tak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penulisan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Di dalam makalah ini penulis menyadari banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar menjadikan makalah ini lebih
baik lagi. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................................................. iii
BAB I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah ..................................................................................................................................... 2
1.5 Metode Penyusunan .............................................................................................................................. 2
BAB II . PEMBAHASAN
1.1 Hormon hypofise dan hipotalamus..........................................
1.2 Hormon tyroid......................................................................
1.3 Hormon yang mengatur metabolisme kalsium.......................
1.4 Hormon korteks adrenal.......................................................
2 BAB III. PENUTUP
3 .......................................................................................................................................................................... 3.1 Kesimpulan
.......................................................................................................................................................................... 10
4 .......................................................................................................................................................................... 3.2 Saran 10
5 DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar selagar dapat


memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternaldan internal yang
selalu berubah.Sistem Endokri dan susunan saraf merupakan alat utama dimana
tubuhmengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel. Sistem saraf sering di pandang
sebagai pembawa pesan melalui sistem stuktural yang tetap.
Sistem Endokrim dimana berbagai macam “Hormon” di sekresikan oleh kelenjar spesifik,
di angkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi pada sel atau organ targetnya
(definisiklasik dari hormon).Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk
mencari seltarget. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein
reseptortertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.
Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi
ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah
perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram),
pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan
aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya
pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan
pelepasan hormon lainnya.Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua
organisme multiselular.
Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa pesan (chemical
messenger) disekresikan oleh sejenis jaringan, dalam jumlah yang sangat kecil dan dibawa
oleh darah menuju target jaringan di bagian lain dari tubuh untuk merangsang aktivitas
biokimia atau fisiologi yang khusus.Endokrinologi, suatu cabang ilmu biomedis yang
mempelajari hormone dan aktivitasnya, merupakan salah satu bidang biokimia yang sangat
menarik karena beberapa pemahaman baru berasal dari bidang ini. Lagi pula, karena
perubahan dalam kerja hormon dapat menimbulkan penyakit, maka endokrinologi juga
merupakan suatu cabang ilmu biokimia yang kegunaannya dapat dilihat secara langsung.

Berbagai macam hormon sudah diketahui dan banyak lagi yang ditemukan. Selain
mengatur beberapa aspek metabolisme, hormon juga mempunyai fungsi yang lain yaitu
mengatur pertumbuhan sel dan jaringan, denyut jantung, tekanan darah, fungsi ginjal,
pergerakan saluran gastrointestinal, sekresi enzim-enzim pencernaan, laktasi dan sistem
reproduksi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa maksud dari hormon hypofise dan hipotalamus?


2. Apa maksud dari hormon tyroid?
3. Bagaimana proses metabolisme kalsium?
4. Apa maksud dari hormon konteks adrenal?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu Hormon
secara umum sampai dengan kelenjar yang dapat menghasilkan hormon serta pengaruhnya
terhadap kesehatan apabila jumlah pasokkan Hormon berlebihan atau berkurang didalam
tubuh.

1.4 Batasan Masalah


Komplesitas masalah Hormon akan melelahkan dan menyita banyak waktu, bila disaji secara menyeluruh.
Oleh karena itu penulisan akan membatasi pembahasan Hormon yaitu berupa pengertian Hormon, sifat-sifat
Hormon, Fungsi Hormon, Penggolongan Hormon, serta Kelenjar yang dapat menghasilkan Hormon.
1.5 Metode Penyusunan
Metode penyusunan dalam pembuatan makalah ini yaitu berusaha mengumpulkan
informasi dari refrensi khususnya berasal dari media web ( internet ) dan dari buku.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hormon Hypofise dan Hipotalamus

Kelenjar Hipofisis
Pembantu Hipotalamus adalah hipofisis, hipofisis menyampaikan informasi tentang keadaan
tubuh ke hipotalamus. Kemudian hipofisis juga menyampaikan keputusan yang telah diambil
hipotalamus kepada seluruh tubuh.
Misalnya, ketika terjadi penurunan tiba-tiba tekanan darah, informasi dikirimkan, dan
mengabari hipotalamus tentang perubahan tekanan ini, lalu hipotalamus memutuskan tindakan-
tindakan yang harus dilakukan untuk menaikkannya dan menyampaikan keputusannya kepada
pembantu2nya.
Kelenjar Hipofisis merupakan sekerat daging kecil berwarna merah jambu, dengan ukuran
sebesar buncis, berat setengah gram dan dihubungkan ke hipotalamus dalam otak oleh sebuah
batang. Berkat hubungan inilah, hipofisis menerima perintah dari hipotalamus untuk menghasilkan
hormon yang diperlukan.
Fungsi Hipofisis :
1. mempengaruhi sel-sel jaringan tertentu,
2. mengatur kerja kelenjar-kelenjar hormon lain yang jauh letaknya.
3. Kelenjar pituitari juga memberikan perintah pada kelenjar-kelenjar untuk meneruskan perintah
itu ke sel-sel lain dalam tubuh.

Kelenjar Hipotalamus
Hipotalamus adalah pemimpin umum sistem hormon, dikatakan pemimpin karena semua
perintah dan kendali berawal dari kelenjar hipotalamus ini, kemudian perintah dan informasi akan
disampaikan ke seluruh tubuh dengan bantuan kelenjar Hipofisis yang berfungsi sebagai pembantu
hipotalamus.
Selain itu hipotalamus juga bertugas memastikan kemantapan dalam tubuh manusia. Dengan
cara mengkaji semua pesan-pesan yang datang dari otak dan dari dalam tubuh.
Fungsi Hipotalamus :
1. menjaga kemantapan suhu tubuh,
2. mengendalikan tekanan darah,
3. memastikan keseimbangan cairan, dan
4. bahkan pola tidur yang tepat.
Letak Hipotalamus : terletak langsung di bawah otak, Ukuran Hipotalamus sebesar biji kenari.

2.2 Pengertian Hormon Tyroid

Hormon Tiroid adalah zat kimia yang dibuat oleh kelenjar tiroid, yang terletak pada leher bagian depan. ...
Hormon ini memegang peranan penting untuk menunjang fungsi setiap sel di dalam tubuh. Tiroid
memiliki dua hormon yang paling penting adalah thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3).

2.3 Proses Hormon yang mengatur Metabolisme Kalsium

Hormon paratiroid
PTH disintesis dan disimpan dalam sel-sel utama kelenjar paratiroid. Sintesis diatur oleh
mekanisme umpan balik yang melibatkan tingkat kalsium darah (dan, pada tingkat yang lebih
rendah, yaitu magnesium). Selain itu, amina biologis, peptida, steroid, dan beberapa kelas
obat dapat mempengaruhi sekresi PTH.
Fungsi utama dari PTH adalah untuk mengontrol konsentrasi kalsium dalam cairan
ekstraseluler, yang tidak dengan mempengaruhi laju transfer kalsium ke dalam dan keluar
dari tulang, resorpsi pada ginjal, dan penyerapan dari saluran pencernaan.

Efek pada ginjal adalah yang paling cepat, menyebabkan reabsorpsi kalsium dan ekskresi
fosfor. Efek awal yang besar pada tulang untuk memobilisasi kalsium dari tulang untuk
cairan ekstraselular; kemudian, pembentukan tulang dapat ditingkatkan.

PTH tidak secara langsung mempengaruhi penyerapan kalsium dari usus. Efeknya dimediasi
secara tidak langsung oleh regulasi sintesis metabolit aktif vitamin D.

Kalsitonin
Kalsitonin adalah hormon polipeptida asam amino 32-disekresikan oleh sel-sel parafollicular
(-sel C) dari kelenjar tiroid pada mamalia dan oleh jaringan ultimobranchial spesies
nonmammalian burung dan lainnya. Konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler
adalah stimulus utama untuk sekresi kalsitonin oleh C-sel.

Pada hiperkalsemia, laju sekresi kalsitonin meningkat sangat cepat dengan debit hormon yang
tersimpan dari C-sel ke dalam kapiler interfollicular. Hiperplasia C-sel terjadi sebagai respons
terhadap hiperkalsemia jangka panjang. Ketika kalsium darah diturunkan, stimulus untuk
sekresi kalsitonin berkurang.

Penyimpanan dalam jumlah besar hormon preformed di-sel C dan rilis cepat dalam
menanggapi kenaikan moderat dalam sirkulasi kalsium mungkin mencerminkan peran
fisiologis kalsitonin sebagai “darurat” hormon untuk melindungi terhadap pengembangan
hiperkalsemia.

Kalsitonin diberikannya dampaknya dengan berinteraksi dengan sel target, terutama di tulang
dan ginjal. Tindakan PTH dan kalsitonin yang antagonis pada resorpsi tulang tapi sinergis
terhadap penurunan reabsorpsi tubulus ginjal fosfor.

Efek hypocalcemic kalsitonin terutama hasil dari masuknya penurunan kalsium dari tulang ke
dalam plasma, yang dihasilkan dari penghambatan sementara resorpsi tulang PTH-
dirangsang.

Hypophosphatemia berkembang dari tindakan langsung kalsitonin, yang meningkatkan laju


pergerakan fosfor dari plasma ke dalam jaringan lunak dan tulang dan menghambat resorpsi
tulang dirangsang oleh PTH dan faktor lainnya. Meskipun banyak efek telah dikaitkan
dengan kalsitonin pada dosis farmakologis, relevansi fisiologis mereka adalah tersangka.

Secara fisiologis, kalsitonin memiliki yang terbaik peran kecil dalam mengatur konsentrasi
darah kalsium. Baik konsentrasi kalsitonin kronis tinggi (misalnya, seperti pada hewan
dengan kanker tiroid meduler) atau kronis rendah (misalnya, seperti pada hewan setelah
operasi pengangkatan kelenjar tiroid) beredar mengakibatkan perubahan konsentrasi kalsium
serum.
2.4 Pengertian hormon korteks adrenal

Korteks adrenal adalah bagian kelenjar adrenal yang terhubung ke medula. Bagian darikelenjar adrenal
bertanggung jawab untuk produksi androgen, mineralokortikoid danglukokortikoid. Para
glukokortikoid bertanggung jawab untuk meningkatkan kadar g l u k o s a d a l a m d a r a h .
Androgen adalah mirip dengan hormon, testosteron yang
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut:

o Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek
tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh.
o Fungsi dan peran hormon:
o Anti diuretic hormone (ADH) : meningkankan absorbs air dari tubulus ginjal dan
meningkatkan tekanan darah.
o Oksitosin : merasang kontaraksi uterus , pengeluaran air susu.
o Growth hormone (GH) : merangsang pertumbuhan tulang dan otot, meningkatakan sintesis
protein, mobilisasi lemak , menurunkan metabolosme karbohidrat .
o Sifat – sifat hormon:
o Suatu chemical messenger yang dihasilkan oleh endokrin.
o Disekresikan langsung ke dalam aliran darah.
o Fungus sebagai katalisator rekasi kimia dalam tubuh dan control berbagai proses metabolisme
(reproduksi;pertumbuhan dan perkembangan; mempertahankan homeostatis; pengadaan;
penggunaan dan penyimpanan energy).

3.2 Saran

Penulis mengharapkan agar pembaca dapat membaca makalah ini agar lebih memahami
materi tentang Hormon.Hormon merupakan komponen tubuh yang sangat penting, untuk itu
kami menyarankan agar pembaca dapat mengembangkan pengetahuannya tentang Hormon.
DAFTAR PUSTAKA

Indah, Mutiara. 2004. Mekanisme Kerja Hormon.Medan : Universitas Sumatera Utara.


Karyanto, Agus. 2005. Mekanisme KInerja Hormon. Lampung : UNILA
Lehninger. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Montgomery, Rex. 1993. Biokimia. Yogyakarta : GMUP.
Poedjiadi, Anna, dkk. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press.
Saryono. 2009. Biokimia Hormon. Yogyakarta : Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai