DOSEN PEMBIMBING :
Alhamdulillahirabbil’aalamiin, puji syukur diucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia serta nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Mekanisme Kerja Enzim” guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Biomedik
Dasar Tak lupa kami sebagai penulis menghanturkan shalawat beserta salam kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat didunia maupun diakhirat.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kehilawan dalam penulisan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah kata pengantar dari penulis, besar harapan penulis agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan diterima sebagai perwujudan penulis dalam dunia kesehatan
serta dapat digunakan sebagaimana mestinya, semoga kita semua mendapatkan faedah dan diberi
kemudahan dalam menuntut ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat
Penulis
DAFTAR ISI
Sistem Endokri dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh
mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel. Sistem saraf sering di pandang sebagai
pembawa pesan melalui sistem stuktural yang tetap. Sistem Endokrim dimana berbagai macam
“Hormon” di sekresikan oleh kelenjar spesifik, di angkut sebagai pesan yang bergerak untuk
bereaksi pada sel atau organ targetnya (definisiklasik dari hormon). Hormon beredar di dalam
sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari seltarget. Ketika hormon menemukan sel target,
hormon akan mengikat protein reseptortertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan
sinyal.
Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa pesan (chemical
messenger) disekresikan oleh sejenis jaringan, dalam jumlah yang sangat kecil dan dibawa oleh
darah menuju target jaringan di bagian lain dari tubuh untuk merangsang aktivitas biokimia atau
fisiologi yang khusus.Endokrinologi, suatu cabang ilmu biomedis yang mempelajari hormone dan
aktivitasnya, merupakan salah satu bidang biokimia yang sangat menarik karena beberapa
pemahaman baru berasal dari bidang ini. Lagi pula, karena perubahan dalam kerja hormon dapat
menimbulkan penyakit, maka endokrinologi juga merupakan suatu cabang ilmu biokimia yang
kegunaannya dapat dilihat secara langsung.
Berbagai macam hormon sudah diketahui dan banyak lagi yang ditemukan. Selain
mengatur beberapa aspek metabolisme, hormon juga mempunyai fungsi yang lain yaitu mengatur
pertumbuhan sel dan jaringan, denyut jantung, tekanan darah, fungsi ginjal, pergerakan saluran
gastrointestinal, sekresi enzim-enzim pencernaan, laktasi dan sistem reproduksi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu Hormon secara
umum sampai dengan kelenjar yang dapat menghasilkan hormon serta pengaruhnya terhadap
kesehatan apabila jumlah pasokkan Hormon berlebihan atau berkurang didalam tubuh.
BAB II PEMBAHASAN
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek
tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh.Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan
oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak
mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran
darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target , maka hormon akan
merangsang terjadinya perubahan . pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf.
Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan
waktu panjang.Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.Hormon (dari bahasa yunani
yaitu hman “yang menggerakan”) adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antar kelompok
sel. Semua organisme multiselular , termasuk tumbuhan memproduksi hormon. Hormon
berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yan selanjutnya akan melakukan suatu
tindakan atau aktivitas tertentu. Pada prinsipnya penegturan produksi hormon dilakukan oleh
hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalanus mengiontrol sekresi banyak kelenjar yang lain,
terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengotrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus
akan memerintahkan kelenjar pituitari untuk meneksreksikan hormonnya dengan mengirim
impuls saraf ke lobus posteriornya.
1) Anti diuretic hormone (ADH) : Meningkatkan absorbs air dari tubulus ginjal dan
meningkatkan tekanan darah.
2) Oksitosin : Merasang kontaraksi uterus , pengeluaran air susu.
3) Growth hormone (GH) : Merangsang pertumbuhan tulang dan otot, meningkatakan
sintesis protein, mobilisasi lemak , menurunkan metabolosme karbohidrat.
4) Prolaktin : Meningkatkan perkembangan payudara selama kehamilan dan produksi air
susu setelah kelahiran.
5) Tirod stimulating hormone (TSH) : Merangasang produksi dan sekresi hormone tiroid.
6) Adenocortcotropic hormone (ACTH) : Merangsang sekresi dan produksi hormone
seteroid dan korteks adrenal .
7) Luteinizing hormone (LH) : Merangasang pertumbuhan korfus luteum , ovulasi, produksi
esteropgen dan progeteron (pada wanita ) merangsang sekresi testosterone ,
perkembangan jaringan interstisial (pada pria).
8) Folicel stimulating hormone : Merangsang pertumbuhan folikel telur dan ovulasi ( pada
wanita ) merangsang produksi sperma ( pada pria).
9) Melanosit stimulating hormone : Bersama dengan ACTH terlibat dalam pembentukan
kulit.
10) Tiroksin (T4) dan triidotironin (T3) : Meningkatkan laju metabolisme , sensitifitas kardio
vaskuler terhadap aktifasi saraf simpatik , mempengaruhi kematangan homeostasis otot
skelet.
11) Kalsitonin : Menurunkan konsentarasi Ca dan Fosfat.
12) Hormoon paratiroid : Meningkatakan konsentarasi Ca dalam darah , menurunkan kadar
fosfat darah , bekerja memepengaruhi tulang , usus, ginjal, dan sel-sel lainnya.
13) Adrenalin / epinefrin : Meningkatakan kecepatan denyut jantung , dan tekanan darah,
mengatur diameter arterio, merangsang kontaraksi otot polos, meningkatkan konsentarasi
gula darah .
14) Noradrenalin / noripenefrin : Menyebabkan kostriksi arteriol dan meningkatakan laju
metabolism .
15) Glukokortikoid (kortison dan kortikosteron) : Mempengaruhi prose metabolisme,
mengatur konsentarasi gula darah, anti inplamasi, memepengaruhi prose pertumbuhan,
menurunkan pengaruh sters dan sekresi ACTH.
16) Insulin : Menurunkan gula darah , meningkatakan simpanan glikogen , mempengaruhi
otot, hati dan jaringan adipose.
17) Glucagon : Menigkatakan kadar gula darah.
18) Esterogen : Mempengaruhi perkembangan organ seks dan cirri-ciri kelamin wanita,
mernagsang perekembangan polikel telur, mempengaruhi siklus mensturasi,
merangasang peneaalan dinding ueterus dan memelihara kehamilan.
19) Progesterone : Mempengaruhi siklus mensturasi , merangasang peneaalan dinding
ueterus dan memelihara kehamilan.
20) Human chorionic gonadotripin (HCG) : Memelihara kehamilan .
21) Tetosteron : Mempengaruhi perekembangan oragan seks dari cirri kelamin pria serta
pembentukanm sperma
1. Kelenjar Hipotalamus
Kelenjar Hipotalamus merupakan bagian dari otak.Salah satu fungsi hipotalamus adalah
menghasilkan hormon yang disebut neurohormon.Neurohormon merupakan hormon pelepas yang
disekresikan ke dalam darah menuju hipofisis.
Neurohormon tidak hanya bekerja sebagai stimulan atau perangsang, ada juga yang bekerja
sebagai penghambat.Contohnya, Prolactin Inhibitin Factor (PIF) yang menghambat pengeluaran
prolaktin.
2. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar Hipofisis (kelenjar pituitari) merupakan kelenjar yang terletak di dasar otak, sebesar
kacang ercis.Kelenjar ini terdiri atas tiga lobus, yaitu anterior, intermediet, dan posterior.
Lobus intermediet terdapat dalam kelenjar pituitari bayi, pada orang dewasa hanya merupakan
sisa.Hipofisis memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh.Sering disebut master of
gland karena sekresinya mengontrol kegiatan kelenjar endokrin lainnya.
Kelenjar tiroid terletak di leher manusia, sedangkan kelenjar paratiroid terletak tepat di belakang
kelenjar tiroid.Kelenjar paratiroid kadang-kadang ditemukan di mediastinum.
Kelenjar adrenalin (anak ginjal) terdapat di bagian atas ginjal.Kelenjar adrenal dibagi menjadi dua
bagian, yaitu bagian luar yang disebut korteks dan bagian dalam yang disebut medula.
Korteks adrenal mengeluarkan hormon glukokortikoid, yaitu kortisol dan kortikosteron yang
berfungsi membantu pengolahan lemak dan protein menjadi glukosa. Hormon ini menyebabkan
kadar gula dalam darah naik.
Organ yang menjadi sasaran utama respons ini adalah hati. Medula adrenal menghasilkan adrenalin
untuk meningkatkan kerja jantung sehingga tekanan darah meningkat, kadar gula dan laju
metabolisme meningkat, bronkus membesar, dan pupil mata membesar. Selain itu, medula juga
menghasilkan noradrenalin yang menyebabkan anteriol berkontraksi sehingga tekanan darah
meningkat.
5. Kelenjar Pankreas
Dalam pankreas terdapat sekelompok kecil sel yang disebut pulau langerhaus. Pulau-pulau ini kaya
akan pembuluh-pembuluh darah dan berfungsi menghasilkan hormon insulin untuk mengatur
kadar glukosa dalam darah. Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes
melitus.
6. Kelenjar Gonad
Kelenjar Gonad berfungsi sebagai penghasil sel-sel kelamin, selain itu juga berfungsi
menghasilkan hormon.Gonad pada wanita (ovarium) menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron.Estrogen berfungsi dalam perkembangan ciri-cir kelamin sekunder di awal masa
remaja. Sedangkan, hormon progesteron berfungsi untuk memelihara kehamilan. Gonad pada pria
(testis) menghasilkan hormon testosteron. Hal ini dimulai pada permulaan masa remaja.
Testosteron berfungsi memicu perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder.
Umumnya gangguan sistem hormon disebabkan dua hal utama: adanya benjolan seperti
tumor pada sistem hormon dan ketidakseimbangan hormon. Kadar hormon dalam tubuh manusia
perlu selalu berada dalam kondisi normal. Kadar hormon yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
dapat menyebabkan gangguan pada tubuh.
2) Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 terjadi akibat kinerja pankreas yang tidak memproduksi cukup hormon insulin.
Penyebabnya sendiri belum diketahui pasti, namun kasus diabetes tipe 1 pada anak dan remaja
umumnya disebabkan karena gangguan sistem imun, yaitu saat beberapa bagian sistem kekebalan
tubuh manusia menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Suntikan insulin
secara berkala dibutuhkan untuk menangani kondisi ini.
3) Diabetes tipe 2
Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak dapat merespons insulin secara normal atau produksi insulin yang
berkurang. Penyakit ini dapat diketahui dari kadar gula darah yang meningkat. Sebagian penderita
memerlukan suntikan insulin secara teratur, sementara sebagian penderita lainnya dapat
mengontrol kadar gula darah dengan obat-obatan, olahraga, dan perubahan pola makan.
4) Penyakit Addison
5) Hipotiroidisme
Kondisi ini diakibatkan akibat produksi hormon tiroid yang berkurang. Kurangnya kadar tiroid
dalam darah dapat menyebabkan kulit kering, pertambahan berat badan, konstipasi, dan kelelahan.
Anak-anak yang mengalami kondisi ini umumnya lebih lambat bertumbuh dan lebih lama
mencapai pubertas.
6) Hipertiroidisme
Kondisi ini terjadi saat kadar hormon tiroid dalam darah sangat tinggi, salah satunya akibat
penyakit Grave, yang menyebabkan kelenjar tiroid menjadi sangat aktif. Hipertiroidisme ditandai
dengan penurunan berat badan yang cepat, banyak berkeringat, gelisah, dan jantung yang berdebar
kencang. Situasi ini dapat ditangani dengan obat-obatan, radiasi, dan operasi.
7) Hipopituitarisme
Merupakan gangguan yang ditandai dengan sedikitnya hormon yang diproduksi kelenjar hipofisis
(pituitary) akibat beberapa jenis penyakit berbeda. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan
kondisi ini adalah tumor, radiasi, infeksi, dan beberapa hal lain. Pengobatan dari gangguan ini
adalah dengan terapi penggantian hormon dan pemberian obat-obatan.
8) Pubertas dini
Beberapa anak mengalami pubertas lebih cepat karena kelenjar hipofisis melepaskan hormon yang
merangsang kelenjar kelamin untuk memproduksi hormon testosteron dan estrogen lebih dini.
Pubertas dini biasanya ditandai dengan munculnya jerawat, pertumbuhan badan yang cepat, bau
badan seperti orang dewasa dan munculnya rambut kemaluan dan ketiak sebelum usia yang
seharusnya.
9) Sindrom Cushing
Munculnya beberapa gejala akibat paparan hormon kortisol dalam jumlah banyak. Salah satu
penyebab utamanya adalah penggunaan obat-obatan kortikosteroid dalam jangka panjang. Gejala
yang bisa ditemui pada sindrom Cushing di antaranya yaitu berat badan yang meningkat, wajah
tampak bulat (moon face), penumpukan lemak di leher dan bahu (buffalo hump) dan penurunan
gairah seksual
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai berikut: Hormon adalah
zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas
organ-organ lain dalam tubuh Fungsi dan peran hormon: Anti diuretic hormone (ADH) :
meningkankan absorbs air dari tubulus ginjal dan meningkatkan tekanan darah.Oksitosin :
merasang kontaraksi uterus , pengeluaran air susu. Growth hormone (GH) : merangsang
pertumbuhan tulang dan otot, meningkatakan sintesis protein, mobilisasi lemak , menurunkan
metabolosme karbohidrat Sifat – sifat hormon: Suatu chemical messenger yang dihasilkan oleh
endokrin.Disekresikan langsung ke dalam aliran darah. Fungus sebagai katalisator rekasi kimia
dalam tubuh dan control berbagai proses metabolisme (reproduksi;pertumbuhan dan
perkembangan; mempertahankan homeostatis; pengadaan; penggunaan dan penyimpanan energy).
3.2 Saran
Penulis mengharapkan agar pembaca dapat membaca makalah ini agar lebih memahami
materi tentang Hormon.Hormon merupakan komponen tubuh yang sangat penting, untuk itu kami
menyarankan agar pembaca dapat mengembangkan pengetahuannya tentang Hormon.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/kenali-gangguan-pada-sistem-hormon-manusia