Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH BIOMEDIK DASAR

Anatomi Fisik Sistem Endokrin

Disusun Oleh
Kelompok 5 :

1. Muhammad FachrulIrawan (P07220119026)


2. Melinda Fitrianingrum (P07220119027)
3. Mochammad Alvin Irsyad (P07220119028)
4. Muhammad DihvaPramana (P07220119029)
5. Noor Hidayah (P07220119030)
6. NurHaslia (P07220119031)

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur


Program Studi D-III Keperawatan
Tahun 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami
dapat mengerjakan tugas makalah ini dengan lancar dan tanpa banyak kendala.
kami sangat bersyukur bisa menyelesaikan tugas ini walaupun kami tahu
banyak kesalahan terdapat pada makalah ini.
Tidak banyak yang akan kami sampaikan, tetapi kami ingin makalah ini
dipergunakan sebaik-baiknya sebagaimana isinya yang berguna bagi
pengetahuan dan dapat membantu manambah wawasan bagi yang membacanya.
Kami kira itu saja yang ingin kami sampaikan jika ada kesalahan atau
kekurangan yang terdapat pada kata-kata ataupun makalah ini, kami minta maaf
dengan sebesar-besarnya. Dan kami ucapkan terima kasih.

Samarinda, 03 September 2019

Penyusun

i
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................1


A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................1
C. Tujuan ..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
A. Pengertian Sistem Endokrin .................................................................................2
B. Macam dan Fungsi Kelenjar Endokrin ................................................................3
a. Kelenjar Hipotalamus ......................................................................................3
b. Kelenjar Pituitari ..............................................................................................4
c. Kelenjar Tiroid .................................................................................................5
d. Kelenjar Paratiroid ...........................................................................................8
e. Adrenal.............................................................................................................9
f. Pankreas ........................................................................................................ 13
g. Kelenjar Timus.............................................................................................. 14
h. Kelenjar Kelamin .......................................................................................... 15
C. Mekanisme Kerja Hormon ................................................................................ 18
D. Mekanisme Kerja Enzim................................................................................... 19
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 23
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 23
B. Saran ................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tubuh manusia tersusun dari molekul zat, jaringan, organ dan sistem
organ dan khususnya organ-organ dalam tubuh manusia yang menghasilkan
hormon-hormon yang memicu terjadinya suatu tindakan. Organ-organ yang
menghasilkan hormon-hormon merupakan organ-organ utama yang
termasuk dalam kelenjar endrokrin yang terdiri dari kelenjar hipofisis,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal),
pankreas, ovarium, dan testis. Endokrin merupakan zat kimia yang
merangasang organ-organ utama dalam tubuh untuk menghasilkan hormon.
Hormon-hormon tersebut tersikulasi ditubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain dengan membawa pesan ke sel-sel dalam
tubuh untuk diterjemahkan sehingga menghasilkan tindakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam kelenjar endokrin?
2. Apa fungsi kelenjar endokrin?
3. Bagaimana mekanisme kerja hormon?
4. Bagaimana mekanisme kerja enzim?

C. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui macam-macam kelenjar endokrin.
2. Mahasiswa mengetahui fungsi kelenjar endokrin.
3. Mahasiswa mengetahui mekanisme kerja hormon.
4. Mahasiswa mengetahui kerja enzim.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Endokrin


Sistem endokrin adalah suatu system yang bekerja dengan perantaraan
zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.Kelenjar
endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil
sekresinya langsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam
jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran). Hasil sekresinya disebut
hormon, dan excresi hormonnya ke cairan intrasel (tidak langsung ke
pembuluh darah). Hormon ini masuk ke dalam darah dan dibawa oleh
system peredaran darah ke seluruh bagian tubuh.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama
dengan system saraf, mempunyai peranan penting dalam pengendalian
kegiatan organ-organ tubuh. Meskipun darah menyebarkan hormone ke
seluruh tubuh namun hanya sel sasaran tertentu yang dapat berespon
terhadap masing-masing hormon, karena hanya sel sasaran yang memiliki
reseptor untuk mengikat hormone tertentu. Jadi setelah dikeluarkan,
hormon mengalir dalam darah ke sel sasaran di tempat yang jauh, tempat
bahan ini mengatur atau mengarahkan fungsi tertentu.

2
B. Macam dan Fungsi Kelenjar Endokrin

a. Kelenjar Hipotalamus
Kelenjar hipotalamus adalah kelenjar yang cukup memiliki peran
penting dalam tubuh manusia, karena kelenjar ini merupakan salah satu
faktor yang paling penting dalam mengatur pertumbuhan serta kelenjar
yang mempunyai peran sebagai pengatur orientasi seksual manusia
yang menjalankan fungsinya melalui hormonal dan saraf.Hormon yang
dihasilkan adalah faktor R (releasing) dan I (inhibiting) yang
mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofise anterior sedangkan
kontrol terhadap hipofise posterior melalui kerja saraf.
Kelenjar hipotalamus ini merupakan bagian – bagian dari otak
yang mengandung nukleus serta memiliki beragam fungsi.Salah satu
fungsi yang paling penting adalah kelenjar hipotalmus ini
menghubungkan sistem saraf dengan sistem kelenjar endokrin melalui
kelenjar hipofisis.Adapun kelenjar hipotalamus ini terletak di bawah

3
thalamus di atas pangkal otak dan juga merupakan baian sistem limbic.
Kelenjar hipotalamus ini bertanggung jawab untuk beberapa proses
metabolic tertentu dan juga berbagai aktivitas yang lain dalam sistem
saraf otonomik serta mempersatukan dan mengeksresikan hormon
saraf tertentu.
Kelenjar hipotalamus ini sendiri memiliki hubungan dengan
bagian lain sistem saraf pusat dalam pangkal otak dan formasi
retikuler.Sebagai bagian dari sistem limbic, hipotalamus memiliki
hubungan dengan struktur limbic lain yang termasuk amigdala dan
septum, dan juga memiliki hubungan dengan area sostem saraf
otonomik. Hipotalamus memiliki banyak input dari pangkal otak.
Mayoritas serat pada sistem saraf pada manusia dalam hipotalamus
bergerak secara dua arah ( bidireksional ). Proyeksi area caudal pada
hipotalamus melalui kumpulan otak tengah, mammilotegmental tract
dan fasciculus longitudinal dorsal.
Fungsi kelenjar hipotalamus :
 Mengontrol pelepasan 8 hormon yang diekresikan
oleh hormon kelenjar hipofisis secara keseluruhan.
 Mengotrol metabolisme tubuh.
 Mengntrol makanan dan asupan air, seperti lapar dan haus.
 Mengontrol perilaku seksual dan proses reproduksi
manusia yang sedang terjadi.
 Mengontrol siklus harian dan perilaku fisikologis.
 Mediasi respon emosional.

b. Kelenjar Pituitari
Kelenjar ini terletak di dasar tengkorak yang memegang peranan
penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ
endokrin.Kelenjar pituitari ini dikenal sebagai master of glands (raja
dari semua kelenjar) karena pituitari itu dapat mengkontrol kelenjar

4
endokrin lainnya.Sekresi hormon dari kelenjar pituitari ini dipengaruhi
oleh faktor emosi dan perubahan iklim.Pituitari dibagi 2 bagian, yaitu
anterior dan posterior.
a) Hipofisis anterior:
 Hormon Somatotropin (untuk pembelahan sel
pertumbuhan)
 Hormon tirotropin (sintesis hormon tiroksin dan
pengambilan unsur yodium)
 Hormon Adrenokortikotropin (merangsang kelenjar
korteks membentuk hormon)
 Hormon Laktogenik (sekresi ASI)
 Hormon Gonadotropin ( FSH pada wanita pemasakan
folikel, pada pria pembentukan spermatogonium; LH pada
wanita pembentukan korpus luteum, pada pria merangsang
sel interstitial membentuk hormon testosteron)
 Hipofisis Medula (membentuk hormon pengatur melanosit)
b) Hipofisis posterior
 Hormon oksitosin (merangsang kontraksi kelahiran).
 Hormon Vasopresin ( merangsang reabsorpsi air ginjal).

c. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak di dalam leher
bagian bawah melekat pada tulang laring, sebelah kanan depan trakea,
dan melekat pada dinding laring. Kelenjar ini terdiri dari dua lobus
(lobus dekstra dan lobus sinsitra ), saling berhubungan, masing-masing
lobus tebalnya 2 cm, panjang 4 cm, dan lebar 2,5 cm. kelenjar tiroid
menghasilkan hormone tiroksin. Pembentukan hormon tiroid
bergantung pada jumlah yodium eksogen yang masuk ke dalam tubuh
sumber utama untuk memelihara keseimbangan yodium dalam
makanan dan air minum. Struktur mikroskopis kelenjar ini terdiri dari

5
folikel seperti kelenjar asiner, berdinding selapis sel, bila sedang aktif
berbentuk kuboid yang tinggi.Bila sedang istirahat sel ini pipih bagian
tengah asiner terisi koloid senyawa tiroglobulin, tirosin dan hormone
tiroksin pada lenjar tiroid.Sekresi hormone tiroid memerlukan bantuan
TSH untuk endositosiskoloid oleh mikrovili, enzim proteolitik untuk
memecahkan ikatan hormone T3 (triiodothyronine) dan T4
(tetraidothyronine) dari trigobulin dan melepaskan T3 dan T4 ke
peredaran darah.
Distribusi dalam plasma terikat pada protein plasma
proteinbound iodine (PBI), sebagian besar PBI T4, sebagian kecil PBI
T3 terikat pada protein jaringan yang bebas dalam keadaan
keseimbangan. Reaksi yang diperlukan untuk sintesis dan sekresi
hormon tiroid :
1) Transport yodium dari plasma ke dalam tiroid dan lumen dari
folikel- folikel, proses ini dibantu oleh thyrotrop stimulating
hormone (TSH).
2) Dalam kelenjar yodium tiroid dioksidasi sehingga menjadi yodium
yang aktif dan dibantu oleh TSH.
3) Idiotirosin mengalami perubahan kondensasi oksidatif dengan
bantuan peroksidase. Reaksi ini terjadi dalam molekul triglobulin
membentuk idiotironin di antaranya T4 (tetraiodotironin) dan T3
(triidotironin) yang terikat pada tirosin, dalam kelenjar tirod dalam
bentuk tirosin.
4) Tahap terakhir, pelepasan iodotironin bebas ke dalam darah.
Setelah triglobulin dipecah melalui hidrolisis, T4 dan T3 dalam
kelenjar tiroid dapat lepas dalam darah.

6
Efek T3 dan T4 :
1) Kalorigenik :
a. Meningkatkan konsumsi oksigen di semua jaringan kecuali pada
orang dewasa (otak, limpa, hipofisis, anterior, testes, uterus, dan
kelenjar limfa).
b. Bergantung pada banyak katekolamin.
c. Merangsang metabolism zat dalam sel glikogenolisis dalam sel
hati katabolisme protein dan lemak pada tulang dan otot.
d. Meningkatkan produksi panas.
2) Pertumbuhan dan perkembangan :
a. Merangsang sekresi growth hormone (GH)
b. Memperkuat efek GH
c. Mempengaruhi sel-sel saraf, perkembangan mental pada anak
balita dan janin.
Sel-sel dari folikel tiroid menyebabkan yodium dalam bentuk
yodida yang diserap dari pembuluh kapiler terdapat di sekeliling setiap
folikel.Yodida yang diserap akan bergabung dengan protein membentuk
tiroglobulin yang akan disekresi ke dalam lumen dari setiap folikel dan
membentuk koloid. Tirogobulin diuraikan oleh enzim proteolitis
menjadi tiroksin, merupakan salah satu hormone dari kelenjar tiroid. Di
dalam pembuluh darah tiroksim akan berkaitan dengan molekul protein.
a. Fungsi Hormon Tiroid :
1. Mempengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan)
jaringan tubuh, penggunaan energy total.
2. Mengatur kecepatan metabolism tubuh dan memengaruhi
beberapa reaksi metabolic dalam tubuh.
3. Menambah sintesis asam ribonukleus (RNA) dan protein,
suatu aksi yang mendahului meningginya basal metbolisme.
4. Dalam konsentrasi tinggi, balans nitrogen negative dan
sintesis protein berkurang.

7
5. Menambah produksi panas dan menyimoan energy pada
konsentrasi hormone tiroid yang tinggi.
6. Absropsi intestinal glukosa bertambah lancer oleh hormone
tiroid, memungkinkan factor toleransi glukosa yang abnormal
sering, ditemukan pada hipertiroidsme.

d. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid terletak diatas selaput yang membungkus
kelenjar tiroid.Terdapat dua pasang (4 buah) terletak di belakang tiap
lobus dari kelenjar tiroid, dua sebelah kiri dan dua sebelah kanan.Besar
setiap kelenjar kira-kira 5x5x3 mm dengan berat antara 25-30 mg,
berat keseluruhan lebih kurang 120 mg.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormone paratiroksin yaitu suatu
peptida, terdiri dari 84 asam amino. Dalam melaksanakan kerjanya
kelenjar tiroid diatur dan diawasi secara langsung oleh kelenjar
hipofise. Produksi hormon paratiroid akan meningkat apabila kadar
kalsium di dalam plasma menurun dalam keadaan fisiologis normal.
Kadar kalsium dalam plasma berada dalam pengawasan homeostatic
dalam batas yang sangat sempit.Pengawasan ini dipengaruhi oleh
perubahan diet setiap hari dan pertukaran mineral antara tulang dengan
darah.Mineral lain selain kalsium yang mempengaruhi fungsi kelenjar
paratiroid adalah magnesium di dalam darah atau sebaliknya.
Fungsi kelenjar paratiroid :
1. Memelihara konsentrasi ion kalsium plasma dalam batas yang
sempit meskipun terdapat variasi-variasi yang luas.
2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor oleh ginjal,
mempunyai efek terhadap reabsorbsi tubuler dari kalsium dan
sekresi fosfor.
3. Mempercepat absorpsi kalsium di intestinum.

8
4. Jika pemasukan kalsium berkurang, hormone paratiroid
menstimulasi resorpsi tulang sehingga menambah kalsium
dalam darah.
5. Dapat menstimulasi transpor kalsium dan fosfat melalui
membran dari mitokondria.

e. Adrenal
Kelenjar suprarenalis atau adrenal berbentuk ceper terdapat pada
bagian atas dari ginjal.Beratnya kira-kira 5-9 gram berjumlah dua buah
sesuai dengan jumlah ginjal.Kelenjar ini terdiri dari dua bagian yaitu
bagian luar (Korteks) yang berasal dari sel-sel mesodermal, bagian
dalam disebut medula yang berasal dari sel-sel ectodermal.Berdasarkan
perbedaan dari zat yang dihasilkan, fungsi dan peranan dalam
mengatur kehidupan sel di dalam tubuh juga berbeda.
Bagian korteks menghasilkan hormone-hormon yang
dikatagorikan sebagai hormone steroid, sedangkan bagian medula
menghasilkan katekolamim.Kelenjar suprarenalis dibagi atas :
1. Korteks Adrenal.
Bagian luar berwarna kekuning-kuningan yang menghasilkan
kortisol, disebut korteks yang terdiri dari sel-sel epitel yang besar
berisi lipoid yang disebut foam cells, terdiri ari zona glomerulosa(
lapisan luar), zona fasikulata ( lapisn tengah yang paling besar) ,
zona retikularis (lapisan dalam langsung yang mengelilingi
medulla). Pemeliharaan struktur tubuh dan aktivitas sekresi dari
korteks suprarenal dipengaruhi oleh hormone adrenokortikotropin
(ACTH) dari lobus anterior hipofise. Korteks adrenal menghasilkan
hormone :
a. Kortikosteroid (kortikoid), mengandung struktur dasar
nucleus. Faal dari kostikostiroid memproduksi sekitar 30 jenis
kortikostiroid, tetapi hanya beberapa yang mempunyai
aktivitas biologis yang jelas. Pengaturan sekresi
glukokortikoid, sekresinya dirangsang oleh ACTH dari

9
adenohipofise melalui pengaruh trofiknya ACTH,
mempertahankan struktur dan perdarahan korteks adrenal
terutama zona fasikulata dan zona retikularis. Sekresi ACTH
diatur oleh :
1) Menakisme umpan balik negative kortisol dan
kortikosteron langsung pada produksi ACTHdi
adenohipofisis melalui hipotalamus.
2) Sekresi ACTH pagi hari meningkat dan menurun pada
malam hari.
3) Sters meningkatkan sekresi ACTH dan sekresi kortisol.

Fungsi glukokortikoid :

1) Meningkatkan kegiatan metabolism berbagai zar dalam


tubuh: meningkatkan glikogenesis dan glikogenesis di
dalam sel hati, meningkatkan katabolisme protein
terutama di otot dan tulang, meningkatkan sintesis GNA
dan RNA di dalam sel hati, menahan ion Na dan ion Cl,
meningkatkan sekresi ion K di ginjal, meningkatkan
lipolysis jaringan perifer, deposit lemak di abdomen,
leher, dan wajah.
2) Menurunkan ambang rangsang neuron-neuron susunan
saraf pusat
3) Menggiatkan sekresi asam lambung.
4) Menguatkan efek noradrenalin terhadap pembuluh darah,
merendahkan permeabilitas dinding pembuluh darah.
5) Menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi,
menghambat pembentukan antibodi.
6) Menghambat penglepasan histamine dalam reaksi alergi,
seringkali dipakai untuk mengatasi syok anafilatik
bersama dengan pemberian adrenalin

10
b. Mineralokortikoid
Hormone mineralkortikoid terdiri atas aldosterone dan
deoksikortikosteron ( DOC ). Kedua hormone ini berperan
penting dalam keseimbangan elektrolit dan air di dalam
tubuh.Kadar natrium dalam darah ditentukan dan kalium yang
berlebihan dibuang melalui urine.

c. Hormon kelamin
Korteks adrenal juga menghasilkan sedikit hormone
kelamin pada laki-laki dan perempuan untuk pertumbuhan dan
perkembangan sifat kelamin.Hormone tersebut adalah
androgen, estrogen dan progesterone.Kadar hormone yang
dihasilkan sedikit sehingga tidak memberikan dampak yang
buruk. Namun jika kadar hormone tersebut bertambah, sifat
kelamin sekunder akan berubah.
1) Sekresi berlebihan pada masa anak-anak keadaan ini akan
mempercepat perkembangan kelamin atau perkembangan
tersebut terjadi lebih awal dari pada biasa dan anak tersebut
akan mencapai masa pubertas lebih awal daripada
seharusnya.
2) Sekresi berlebih pada masa dewasa.Keadaan ini biasanya
terjadi karena kelebihan hormone androgen (Hormon laki-
laki) pada perempuan. Perempuan tersebut akan
menunjukan sifat laki-laki, misalnya tumbuh janggut dan
kumis. Kondisi seperti ini dikenal sebagai virilisma.

2. Medula
Terdiri dari sel-sel yang menghasilkan hormone epinefrin dan
hormone norepinefrin yang mengandung sel-sel ganglion simpatis
dan kelenjar medula adrenal.Kelenjar medula adrenal dapat

11
membentuk dan melepaskan adrenalin di samping
noradrenalin.Dalam medula adrenal norepinefrin dibuha oleh enzim
yang dirangsang oleh kortisol.Pada dasarnya katekolamin
(adrenallin) dan noradrenalin terbentuk melalui suatu hidroksilasi
dan dekarboksilasi asam amino fenilanin dan tirosin.Tirokisn
ditanspor ke dalam sel untuk menyekresi katekolamin ditosin.
Fungsi epinefrin dan norepinefrin :
a. Terhadap system kerdiovaskuler ( jantung)
 Epinefrin menyebabkan vasodilatasi arteriole dari otot
tulang dan vasokontriksi arteriole dari kulit. Sebagai
stimulus untuk aksi jantung, menambah frekuensi dan
kontraksi otot jantung, dan memperbesar curah jantung.
 Norepinefrin vasokontriksi dan hormone ini menyebabkan
tekanan darah meninggi, sangat berguna untuk
memperbaiki keadaan syok yang bukan disebabkan oleh
perdarahan.
a. Terhadap otot polos dari visera.
Epinefrin menyebabkan relaksasi oto polos gaster, usus,
dan vesika urinaria, otot polos bronkus sehingga sebagai
terapi serangan asam bronchial.
b. Efek metabolic epinefrin :
 Dalam hepar menstimulasi pemecahan glikogen, suatu
aksi yang menaikan kadar gula darah melalui
penambahan (adenosine monofosfat) AMP.
 Dalam otot menambah pemecahan glikogen juga
melalui penambahan AMP.
 Dalam jaringan lemak mempunyai efek lipolysis yang
mengakibatkan pelepasan asam amino dan gliserol
dalam darah. Asam lemak sebagai bahan pembakar
dalam otot dan di hati untuk gluconeogenesis.

12
 Dalam pancreas menghalangi pelepasan insulin.
 Keadaan darurat epinefrin dipakai untuk melepas asam
lemak dari jaringan menjadi bahan pembakar dalam
otot, mobilisasi glukosa dengan menambah
glikogenolisis dan gluconeogenesis dalam hepar, dan
mengurangi uptake glukosa dalam otot, mengurangi
pelepasan insulin menghindarkan pemakaian glukosa
oleh jaribgab perifer sehingga dipakai oleh system saraf
sentral.

f. Pankreas
Pankreas adalah suatu alat tubuh yang agak panjang terletak
retroperitoneal dalam abdomen bagian atas, di depan vertebrae
lumbalis I dan II. Kepala pancreas terletak dekat kepala duodenum,
sedangkan ekornya sampai ke lien.Pancreas mendapat darah dari arteri
linealis dan arteri mesenterika superior.
Pancreas menghasilkan dua kelenjar yaitu kelenjar endokrin dan
kelenjar eksokrin. -Diantara sel-el eksokrin di seluruh pancreas
tersebar kelompok-kelompok atau “pulau”, sel endokrin yang dikenal
sebagai pulau (islets) Langerhans. Pulau-pulu Langerhans berbentuk
oval tersebar di seluruh pancreas. Dalam tubuh manusia terdapat 1-2
juta pulau-pulau Langerhans yang dibedakan atas granulasi dan
pewarnaan, setengan dari sel ini menyekresi hormone insulin
Dalam tubuh manusia normal pulau Langerhans menghasilkan
empat jenis sel :
1) Sel-sel A (alfa) sekitar 20-40 % memproduksi glucagon menjadi
factor hiperglikemik, mempunyai anti-insulin aktif.
2) Sel-sel B (beta) 60-80% fungsinya membuat insulin.
3) Sel-sel D 5-15 % membuat somatostatin.

13
4) Sel-sel F 1% mengandung dan menyekresi pankreatik
polipeptida.
Insulin merupakan protein kecil terdiri dari dua rantai asam
amino, satu sama lainnya dihubungkan oleh ikatan disulfida. Sebelum
dapat berfungsi ia harus berikatan dengan protein reseptor yang besar
dalam membrane sel. Sekresi insulin dikendalikan oleh kadar glukosa
darah.
Mekanisme kerja insulin :
1) Insulin meningkatkan transport glukosa ke dalam sel/jaringan
tubuh kecuali otak, tubulus ginjal, mukosa usus halus, dan sel
darah merah. Masuknya glukosa adalah suatu proses difusi,
karena perbedaan konsentrasi glukosa bebs antara luar sel dan
dalam sel.
2) Meningkatkan transport asam amino ke dalam sel.
3) Meningkatkan sintesis protein di otak dan hati.
4) Menghambat kerja hormone yang sensitive terhadap lipase,
meningkatkan sintesis lipida.
5) Meningkatkan pengambilan kalsium dari cairan sekresi.
Kekurangan insulin dapat menyebabkan kelainan yang dikenal
dengan diabetes mellitus, yang mengakibatkan glukosa tertahan di luar
sel (cairan ekstraseluler), mengakibatkan sel jaringan mengalami
kekurangan glukosa/ energy dan akan merangsang glikogenolisis di sel
hati dan sel jaringan.

g. Kelenjar Timus
Kelenjar timus terletak dalam rongga mediastinum di belakang
tulang sternum, di dalam rongga toraks, kira-kira setinggi bifukasi
trachea.Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari dua lobus. Hanya
dijumpai pada anak usia di bawah 18 tahun. Pada bayi baru lahir sangat

14
kecil dan beratnya kira-kira 10 gram, ukurannya bertambah setelah
masa remaja antara 30-40 gram dan setelah dewasa akan mengerut.
Kelenjar timus menginduksi diferensiasi sel induk limfosit yang
mampu berpartisipasi dalam reaksi kekebalan.Di antara bukti tentang
adanya aktivasi endokrin pada timus ialah kenyataan bahwa timus peka
terhadap hormone tiroid.Mengecilnya ukuran timus sementara
kedewasaan kelamin tercapai disebabkan oleh hambatan yang
diberikan oleh steroid gonald. Steroid adrenal juga menghambat timus,
pengaruh ini dipakai sebagai parameter untuk kortikosteroid
Kelenjar timus adalah suatu sumber dari sel yang mempunyai
kemampuan imunologis. Sumber hormone timus mempersiapkan
proliferasi dan maturasi sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial
imunologis dalam jaringan lain. Setelah dewsa pertumbuhan akan
berkurang sehingga mengurangi aktivitas kelamin.
Fungsi kelenjar timus :
1) Suatu sumber sel yang mempunyai kemampuan imunologis.
2) Sumber hormon timik yang mempersiapkan proloferasi dan
maturasi sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial
imunologis dalam banyak jaringan lain.
3) Mengurangi aktivitas kelamin.

h. Kelenjar Kelamin
Kelenjar gonad yaitu testis pada pria dan ovarium pada wanita,
mempunyai fungsi endokrin dan reproduksi.Sebagai kelenjar endokrin,
testis menghasilkan hormone seks yaitu androgen dan
sperma.Sedangkan ovarium menghasilkan estrogen dan progesterone
serta memproduksi sel telur.Gonad dan kelenjar-kelenjar aksesori pada
waktu lahir mempunyai ukuran yang lebih kecil dan tidak berfungsi.
Pada masa pubertas kelenjar gonad menjadi aktif dan sifat kelamin
sekunder mulai Nampak, terjadi peningkatan sekresi

15
gonadotropin(FSH dan LH) yang merangsnag perkembangan dan
produksi kelenjar Gonad. Peningkatan sekresi FSH dan LH disebabkan
kepekaan hipotalamus terhadap inhibisi (hambatan) steroid menurun.
Kelenjar kelamin ialah:
a) Testis terdapat pada pria, terletak pada skortum. Testis
meghasilkan beberapa hormone seks pria yang bersama-sama
dinamakan androgen. Salah satu diantaranya adalah
testoteronyang lebih banyak dan lebih kuat dari yang lainnya,
serta bertanggungjawab pada efek hormon pria. Testosterone
dibentuk oleh sel interstisial leyding yang terletak pada interstisial
antara tubulus seminalis. Sekresi androgen (Hormon seks pria) ,
misalnya kelenjar adrenal menyekrsi androgen dalam keadaan
normal tidak menyebabkan sifat maskulinisasi yang
bermakna.Tiga macam sel di testis :
1) Spermatogonia  spermatozoa
2) Leydig  testosteron  LH
3) Sertoli  ABP  FSH
Fungsi endokrin testis :
1) Testis janin dapat menurun hingga trimester ke -3 kehamilan,
mensintesis androgen pada minggu ke-6 sampai 8 (maksimum
minggu 11-18), menghasilkan testosterone.
2) Pada janin testosterone diperlukan untuk diferensiasi genitalia
interna dan eksterna laki-laki.
3) Pada pria dewasa untuk perkembangan dan memperthankan
ciri-ciri seks sekunder pria serta spermatogenesis.
Testoteron bertanggung jawab untuk perkembangan sifat
kelamin sekunder bagi laki-laki. Sifat ini termasuk :
1) Perubahan pada larynx – suara menjadi pecah dan lebih dalam
( suara laki-laki).

16
2) Pertumbuhan rambut di bagian muka ( janggut dan kumis),
dan rambut ketiak serta pelvis.
3) Sifat pembentukan tubuh mengambil bentuk susunan laki-laki.
4) Organ kelamin laki-laki membesar.

b) Ovarika terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di sebelah


kiri dan kanan rahim dan menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron (korpus luteum).
1) Estrogen :
Estrogen alami yang menonjol adalah estradiol.Ovarium
hanya membuat estradiol yang merupakan produk degradasi
steroid-steroid pada wanita yang tidak hamil.Selama
kehamilan estrogen diproduksi oleh plasenta.Estrogen beredar
terikat pada protein plasma.Urine wanita hamil banyak
mengandung estrogen yang dihasilkan oleh plasenta.
Mekanisme aksi estrogen mengatur ekspresi gen tertentu
dalam sel yang bekerja sebagai sasaran. Khasiat umumnya
sebagai perangsang DNA melalui RNA sehingga terjadi
peningkatan sintesis protein. Fungsikhususnya :
 Serviks : produksiestradiol meningkatkan fase folikuler
sekresi getah serviks dalam mengubah konsentrasi getah
pada saat ovulasi.
 Vagina : estradiol menyebabkan perubahan selaput
vagina, meningkatkan produksi getah dan odar glikogen,
meningkatkan produksi asam laktat nilai pH menjadi
rendah sehingga memperkecil terjadinya infeksi,
mempersiapkan spermatozoa dalam genitalia wanita agar
dapar menembus selubung ovum.

17
2) Progesteron :
LSH dari hypophysis menstimulasi seksresi
progesterone.Sturuktur yang menghasilkan progesteron
adalah corpus luteum yang berasal dari folikel de graff.
Progesteron merupakan hormone yang bertanggung jawab
pada masa kehamilan.Hormone ini menyebabkan terjadinya
kehamilan dan mengembangkan pertumbuhan plasenta.Pada
perempuan hamil sumber progesterone pada tahap awal
kehamilan (hingga bulan keempat) adalah corpus
luteum.Setelah itu sumber progesterone adalah sel-sel
didalam plasenta.

C. Mekanisme Kerja Hormon


Reseptor hormon pada membran reseptor untuk hormon pada suatu sel
dapat terletak pada membrane atau sitoplasma biasanya merupakan reseptor
untuk hormon protein atau peptida. Apabila sudah sampai di dekat sel
sasaran, hormon akan segera berikatan dengan reseptornya dan
memebentuk komplekss hormon-reseptor. Pembentukan hormon-reseptor
terjadi melalui mekanisme yang serupa dengan penggabungan antara anak
kunci dan gemboknya. Kompleks hormon-reseptor akan memicu
serangkaian reaksi biokimia yang menimbulkan tanggapan hayati.
Berikut adalah contoh beberapa peristiwa yang dapat diubah oleh
hormon dengan cara kerja seperti di atas :
 Perubahan aktivitas enzim : perubahan aktivitas enzim memungkinkan
proses metabolism tertentu dapat terselenggara atau terhenti.
 Pengaktifan mekanisme transport aktif : proses transport aktif sangat
penting bagi sel untuk memasukkan tau mengeluarkan suatu zat.
 Aktivitas pembentukan mikrotubulus : perubahan aktivitas pembentukan
mikrotubulus dapat mempengaruhi berbagai peristiwa yang tergantung
padanya, antara alin pergerakan ameba dan mitosis sel.

18
 Pengubahan aktivitas metabolism DNA : pengubahan aktivitas
metabolisme DNA dapat memepengaruhi proses pertumbuhan atau
pembelahan sel.
Reseptor Hormon Pada Sitoplasma (Reseptor Sitosolik)
Merupakan hormon yang terdapat dalam sitoplasma sel sasaran.Hormon
yang menggunakan reseptor sitosolik adalah hormon steroid dan hormon
turunan asam amino.Hormon tersebut sangat musah larutdalam lipid
sehingga mudah melewati membrane sel sasaran.Selama dalam
peredaran darah ke seluruh tubuh, hormon selalu berkaitan dengan
pengembannnya. Hormon akan terlepas dari molekul pengemban dan
masuk ke sel sasaran. Dalam sitoplasma sel sasaran, hormon
berkombinasi dengan reseptor khusus sehingga menghasilkan kompleks
hormon-reseptor yang aktif. Kompleks tersebut memiliki daya gabung
yang sanagt tinggi terhadap DNA sehingga setelah masuk ke inti, akan
segera berkombinasi dengan DNA. Hal ini yang mengawali transkrip
DNA. Pengikatan kompleks hormon-reseptor pada daerah promoter
akan merangsang gen tertentu untuk aktif atau pasif.

D. Mekanisme Kerja Enzim


Enzim adalah sebuah senyawa protein yang tersusun dari komponen
protein dan juga katalitik yang mempunyai nilai guna untuk mempercepat
suatu proses metabolisme pada tubuh organisme. Komponen tersebut
begitu penting dalam sebuah proses metabolisme, karena tidak akan
mampu mempercepat dengan menurunkan energi aktivasi yang dibutuhkan
pada saat reaksi metabolisme akan dimulai. Enzim adalah sebuah senyawa
yang tersusun atas protein (apoenzim) serta juga senyawa non protein
(cofactor).
Sifat katalitik yaitu ciri khas enzim yang membedakan antara enzim
dengan protein lainnya.sifat katalitik tersebut diperoleh dari gugus cofactor

19
yang dapat berupa senyawa organik (koenzim serta gugus prostetic),
ataupun senyawa anorganik (ion logam).

Cara kerja enzim di dalam suatu reaksi metabolisme pada tubuh


organisme yaitu dengan cara menurunkan energi aktivasi yaitu energi yang
dibutuhkan untuk dapat memulai suatu reaksi. Dengan meminimalkan
“cost” maka proses yang berlangsung juga akan dapat lebih cepat
lagi.Energi aktivasi didalam suatu reaksi kimia tersebut dapat
diperumpakan adalah sebagai “biaya jalan” dalam sebuah proses produksi.
Semakin rendah “biaya jalannya”, maka makin akan cepat prosesnya
pula.Selain dari itu, keuntungan menggunakan enzim adalah selain lebih
“murah” dapat proses reaksi tetap berlangsung sebagaimana seharusnya,
karena enzim inilah yang membantu proses metabolisme tidak ikut
bereaksi. Adapun cara kerja enzim dalam mempercepat reaksi kimia adalah
dengan cara berinteraksi bersama substrat, setelah itu substrat tersebut
akan diubah menjadi sebuah produk. Apabila terbentuk produk, enzim akan
dapat melepaskan “diri’ dari substrat tersebut.Hal tersebut dikarenakan
enzim tidak dapat bereaksi dengan substratnya. Terdapat dua teori yang
menggambarkan bagaimana cara kerja enzim, antara lain adalah sebagai
berikut:

20
1. Teori Gembok dan Kunci (Lock and Key)

Emil Fischer pada 1894 adalah yang menemukan teori ini.


Menurut beliau , enzim tidak akan berikatan dengan substrat yang
memiliki bentuk yang sama (spesifik) dengan sisi aktif dari enzim.
Dengan kata lain, hanya substrat yang punya bentuk yang cocok secara
spesifik yang dapat berhubungan dengan enzim tersebut.Oleh karena
itulah kenapa disebut dengan teori gembok dan kunci, yang mana
enzim diilustrasikan sebagai kunci dan substrat diistilahkan dengan
gembok.karena Gembok dan kunci akan mempunyai kecocokan sisi
yang sama untuk bisa membuka ataupun sebaliknya.Teori tersebut
mempunyai kekurangan yaitu tidak mampu menjelaskan mengenai
kestabilan enzim pada saat peralihan titik reaksi enzim.

2. Teori Induksi Pas (Induced Fit)

21
Daniel Koshland pada 1958 adalah yang menggunakan teori ini,
enzim memiliki sisi aktif yang fleksibel. Meski demikian, sisi aktif
enzim tersebut mempunyai titik – titik pengikatan yang sama / spesifik.
Sehingga hanya substrat yang mempunyai titik – titik pengikatan yang
spesifik sama yang akan menginduksi sisi aktif dari enzim sehingga
pas (membentuk seperti substrat).Teori induksi Induksi inilah yang
dapat menjawab kekurangan dari teori Gembok dan Kunci
sebelumnya. Oleh karena itu, teori induksi yang dikemukakan oleh
Daniel Koshland pada 1958 adalah sebuah teori yang paling banyak
diakui oleh para peneliti untuk dapat menjelaskan cara kerja enzim.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kelenjar-kelenjar di dalam tubuh manusia terdiri atas dua
kelompok kelenjar, yaitu kelenjar bersaluran dan kelenjar tanpa
saluran.Kelenjar bersaluran (kelenjar eksokrin) memiliki saluran
tempat cairan kelenjar mengalir keluar, misalnya glandulae
salivariae, glandulae mammaria, dan pancreas Kelenjar tanpa saluran
(kelenjar endokrin) tidak memiliki saluran. Kelenjar ini
menghasilkan bahan-bahan kimi yang disebut hormone.Hormone ini
masuk kedalam darah dan divawah oleh sistem peredaran darah ke
seluruh bagian tubuh.Kelenjar endokrin yang terdapat di dalam
tubuh yaitu : Hyphophisis, Glandula Thyreoidia, glandula
parathyreoidia, thymus, glandula pinealis, glandula suprarenalis,
pulau-pulau Langerhans di pancreas, dan organ reproduksi yang
terbagi atas dua yaitu ovarium dan testis .

B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat memenuhi pemahaman akan
biomedik dasar sistem endokrin. Yang menjadi dasar pengetahuan
dalam pendidikan keperawatan.

23
DAFTAR PUSTAKA

L, Tao & K, Kendall.(2014). Synopsis organ system endrokinolo.Jakarta ; Dr.


Lyndon Saputra
AMK, Syaifuddin. H. (2010).Anatomi fisiologi kurikulum berbasis
kompetensi.Jakarta; EGC
S.Si, Dwisang. Luvina Evi (2014). Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan
Paramedis. Jakarta; Dr. Lyndon saputra
http://id.wikipedia.org/wiki/endokrin,
http://www.indonesiaindonesia.com/f/11222-hormon-sistem-endokrin/,
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/sistem-endokrin/
https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/4654-cara-
kerja-enzim
https://kitchenuhmaykoosib.com/cara-kerja-enzim/

24

Anda mungkin juga menyukai