Anda di halaman 1dari 3

Nama: Suciana Safadina (tk.

2A)

Nim: P07220119046

Dampak resiko jangka panjang pada pekerjaan bidang farmasi

- potensi bahaya biologis responden menjawab kemungkinan pegawai terpapar bakteri lebih
banyak daripada terpapar virus, jamur dan infeksi nosokomial.
- instalasi farmasi pada saat proses dispensing pemberian sediaan farmasi kepada pasien.
Potensi bahaya biologi yang ada dapat menyebabkan pegawai terpapar dari penyakit yang ada
di derita pasien
- potensi bahaya fisika berupa penerangan lebih banyak terjadi dibandingkan radiasi, getaran,
suhu ruangan, dan bising suara. diketahui bahwa ruangan instalasi farmasi sudah dilengkapi
dengan pendingin ruangan dan peredam suara sehingga lingkungan kerja di instalasi farmasi
tidak terlalu panas dan bising. Lokasi instalasi farmasi yang jauh dari ruang radiologi
mengurangi resiko potensi bahaya yang disebabkan radiasi dan getaran. Kurangnya
penerangan lampu yang ada di instalasi farmasi dapat menyebabkan menyebabkan penyakit
akibat bekerja salah satunya mata minus.
- potensi bahaya terhirup debu, terkena tumpahan zat kimia dan terhirup zat yang ada di sirup
kering lebih banyak daripada potensi bahaya yang lain seperti terhirup zat-zat kimia yang lain
dan ledakan yang terjadi akibat gas medis. Potensi bahaya kimia tersebut banyak terjadi pada
saat proses penyiapan sediaan farmasi
- Selain potensi bahaya biologi, fisika, kimia ada potensi bahaya psikososial yang dapat
menyebabkan kesehatan dan keselaman kerja. Dari hasil kuesioner didapat jam kerja yang
panjang, beban tanggungjawab pekerjaan banyak, terlambat gaji dan bekerja dibawah tekanan
menjadi potensi bahaya psikososial di instalasi farmasi. Potensi bahaya psikososial yang ada
menyebabkan pegawai menjadi stress yang akan memicu hasil kerja menjadi tidak optimal.
- Bahaya kejatuhan benda asing, contohnya ditemukan di lingkungan pergudangan. Pekerjaan
material handling digudang ialah contoh Kegiatan yang beresiko pada bahaya mekanis,
karena itu personil gudang harus sudah menyadari serta secara berkelanjutan melakukan
safety mekanisme material handling. Perlengkapan yang dipakai contohnya lifter, helm
pelindung, rak dan lain-lain harus dipastikan memenuhi standard keselamatan. Personil yang
kerja sudah terbiasa serta memakai APD yang ideal. Operator lifter harus sudah menjalankan
pelatihan serta bersertifikat dari Departemen atau badan berkaitan.
- Bahaya terkena bagian mesin yang bergerak. Dibagian produksi atau bagian teknik ada mesin
mesin yang dengan sisi bergerak dengan mekanis, contohnya vanbelt, roda gigi, piston, punch
& Dies, tuas dan lain-lain. Pergerakan ini bisa memunculkan resiko pada keselamatan
operator contohnya terjepit, terpotong, tersrempet dan lain-lain. Karena itu perlu dilihat jika
semua bagian mesin yang berjalan itu harus ditutup agar tidak membahayakan operator, jika
memungkinkan dipasang alat pengaman yang dapat mematikan mesin dengan otomatis jika
cover di buka. Perlu juga diberikan papan peringatan agar operator sadar akan potensi bahaya
bagian mesin yang bergerak.
- Bahaya terkena uap atau cairan panas. Beberapa mesin yang yang dipakai di lingkungan
produksi memakai pasokan steam untuk mengoperasikannya. Penyimpanan Purified Water
serta Water for Injection ikut memakai sirkulasi dalam loop sistem yang dipanaskan pada
suhu 70 – 90° C. Kesalahan mekanisme yang dikerjakan oleh operator atau kebocoran pada
valve bisa menimbulkan kemungkinan terkena cairan panas. Peletakan safety valve yang
sangat dekat dengan work station bisa melukai operator yang bekerja. Pipa utility yang tidak
diberi insulasi serta penandaan yang ideal juga punya potensi memunculkan luka yang serius.
Harus diberi peringatan yang jelas perlengkapan peralatan yang memunculkan bahaya panas
contohnya hot plate diberi tulisan “AWAS PANAS”
- Bahaya kerja diruang tertutup. Harus ada mekanisme ketat bila ada tangki yang langkah
pembersihannya personil harus masuk kedalam. Pastikan jika bahan di dalam tangki tidak ada
bahan yang bersifat toksis, serta personil kerja diperlengkapi dengan perlengkapan yang ideal
dan melakukan semua safety mekanisme dengan benar, untuk memastikan hal tersebut
personil itu tidak bisa bekerja seorang diri, harus didampingi oleh petugas lainnya dan
dipastikan mekanisme LOTO (loct out tag out) telah dikerjakan dengan benar. Tetapi masih
harus diupayakan supaya langkah pembersihan semacam ini dihindari, digantikan dengan
sistem yang lebih aman contohnya cara CIP serta SIP yang tidak hanya hasilnya lebih baik
ikut lebih aman.
- Kondisi udara dengan kelembaban sangat rendah. Harus ditata agar personil yang bekerja di
ruangan produksi dengan kelembaban udara yang sangat rendah agar dengan periodik keluar
dari ruangan serta minum air yang cukup supaya tidak mengalami dehidrasi.
- Bahaya kebisingan. Suara mesin yang tingkat kebisingannya lebih dari 85 db peronel yang
kerja harus memakai pelindung telinga.

Sumber:

Anda mungkin juga menyukai