KETUA PENGUJI
Dr.M. H. Edi Sukamto, S.Kp., M.Kep
1
Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
PROPOSAL PENELITIAN
2
Poltekkes-Kaltim.ac.id Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Seorang perawat tidak hanya memberikan asuhan keperawatan secara holistik pada pasien tetapi juga
berhubungan dengan keluarga pasien, teman pasien, rekan kerja, dokter, peraturan tempat kerja, dan
beban kerja yang terkadang dianggap tidak sesuai dengan kondisi fisik, emosional dan psikologis.
(Hikmawati et al., 2020). Hal-hal ini yang terjadi secara kesinambungan dapat menimbulkan kelelahan
secara fisik maupun psikologis. Tingkat kelelahan seorang perawat dapat mempengaruhi hasil
asuhan keperawatan yang dilakukan, selain itu kelelahan dapat meningkatkan terjadinya kesalahan
kerja dan kecelakaan kerja (Basalamah & Ahri, 2021).
America Nurses Association (ANA), hasil survey 2020 menunjukkan 62% perawat mengalami burnout
Penelitian Al Sabei et al. (2022) di Oman, menujukan 65,6% perawat melaporkan tingkat kelelahan
kerja yang tinggi
PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) didapatkan 50,9% perawat Indonesia mengalami
kelelahan
LATAR BELAKANG
Bertambahnya beban kerja seseorang serta keadaan fisik yang kurang mendukung, perawat
akan merasakan kelelahan saat bekerja. Hal ini didukung oleh penelitian Handayani &
Hotmaria (2021) didapatkan jika beban kerja memiliki hubungan secara signifikan terhadap
tingkat kelelahan perawat (p-value 0,034) di RSUD Kalideres.
Penelitian Hidayat & Sureskiarti di RSUD I.A Moeis (2019) meneliti hubungan antara beban
kerja terhadap burnout kerja perawat di ruang rawat inap, mendapatkan hasil p-value 0,041
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja
terhadap kejenuhan (burnout) kerja pada perawat ruang rawat inap RSUD I.A. Moeis.
MANFAAT
Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu tentang metodologi
dan dapat memberikan masukan bagi profesi keperawatan dalam
penyusunan rencana keperawatan, juga dapat memperluas
pengetahuan mengenai cara meminimalisir kelelahan kerja akibat
beban kerja yang tinggi.
Praktis
• Bagi Institusi Pendidikan
• Bagi rumah sakit
• Bagi profesi
KEASLIAN PENELITIAN
No Peneliti Judul Variabel Metode Hasil Perbedaan
1 Putri Hubungan Beban Kerja Independen: Jenis & Desain: Ada hubungan antara Tahun penelitian: 2021
Handayani & Dengan Kelelahan Kerja -Beban Kerja Metode deskriptif kuantitatif faktor beban kerja Tempat penelitian: RSUD
Novita Pada Perawat Dependen: dengan desain studi cross dengan kelelahan Kalideres Jakarta Barat
Hotmaria -Kelelahan kerja pada sectional. kerja perawat
(2021) perawat Teknik Sampling: (Pvalue=0,034).
Total sampling.
Analisa Data:
Univariat dan bivariat dengan uji
Chi Square
2 Astuti (2019) Hubungan Beban Kerja Independen: Jenis & Desain: Menunjukkan Tahun penelitian: 2019
Dengan Tingkat Stres -Beban Kerja Metode observasional analitic terdapat hubungan Tenpat penelitian: RS
Perawat Pelaksana Di Dependen: dengan menggunakan beban kerja dengan Bhayangkara Makassar
Ruang Instalasi Rawat -Tingkat Stres Perawat pendekatan cross sectional study. tingkat stress Variable dependen:
Inap Rs Bhayangkara Pelaksana Di Ruang Teknik Sampling: perawat pelaksana di Tingkat stress perawat
Makassar Instalasi Rawat Inap RS Stratified random sampling. ruang instalasi rawat Metode penelitian: Jenis
Bhayangkara Makassar Analisa Data: inap RS Bhayangkara & desain dan teknik
Univariat dan bivariat dengan uji Makassar (p=0.000). sampling
Chi Square
Maslach dalam Susianta (2021) Kelelahan (Burnout) lima dimensi utama, yaitu:
a. Kelelahan fisik → sakit kepala, mual, susah tidur, kurangnya nafsu makan, & merasakan adanya
anggota badan yang sakit
b. Kelelahan emosional → depresi, merasa terperangkap di dalam pekerjaannya, mudah marah, & cepat
tersinggung
c. Kelelahan mental → bersikap sinis terhadap orang lain, bersikap negatif, cenderung merugikan diri
sendiri, pekerjaan, maupun organisasi.
d. Rendahnya penghargaan terhadap diri sendiri → tidak pernah merasa puas dengan hasil kerja sendiri,
& merasa tidak pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
e. Depersonalisasi → menjauhnya individu dari lingkungan sosial, apatis, & tidak peduli dengan
lingkungan dan orang-orang di sekitarnya
Pengertian Perawat
Permenkes No. 26 Tahun 2019. Perawat adalah seseorang yang telah lulus
Pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui
oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
Tingginya beban kerja yang disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan perawat, individu yang
tidak cukup untuk memasuki profesi perawat, bertambahnya waktu lembur dan menurunnya
jumlah perawat (Somantri et al., 2020). Beban kerja yang tinggi dapat menimbulkan tanda-
tanda gejala kelelahan yaitu, menurunnya kemampuan berpikir, susah berkonsentrasi, mudah
lupa, tidak semangat bekerja, sulit tidur, lelah, lesu, pusing dan mengantuk.
Penghitungan tingkat
kelelahan (Rofi’i &
Tejamaya, 2022):
1. International Fatigue
Research Committee
(IFRC Japan)
2. Fatigue Assessment Scale
(FAS)
3. Swedish Occupational
Fatigue Inventory (SOFI)
4. Alat ukur perasaan
kelelahan kerja
Poltekkes-Kaltim.ac.id (KAUPK2) Unggul, Berdaya Saing, Berwawasan Global
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis Penelitian dan Metode observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross
Desain Penelitian sectional study
DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Alat Ukur Skala
1 Independen: Beban kerja adalah jumlah Rendah 1-9, Kuesioner Ordinal
Beban kerja pekerjaan yang harus Sedang 10-29,
diselesaikan oleh sekelompok Agak tinggi 30-49,
atau seseorang dalam waktu tinggi 50-79,
tertentu. Sangat tinggi 80-100
INSTRUMEN PENELITIAN
1. BEBAN KERJA →NASA-TLX
dikembangkan oleh Sandra G. Hart dari NASA-Ames Research Center dan Lowell E.Staveland pada tahun 1981
Metode ini dikembangkan berdasarkan munculnya kebutuhan pengukuran subjektif yang terdiri dari 6 faktor
yaitu:
MD Mental demand (kebutuhan mental) = tinggi aktivitas mental dan persepsi yang dibutuhkan (berpikir,
memutuskan, menghitung, mengingat, memperhatikan, mencari dst).
PD Physical demand (kebutuhan fisik) = banyak aktivitas fisik yang dibutuhkan.
TD Temporal demand (kebutuhan waktu) = besar tekanan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas.
OP Own Performance (performa) = kepuasan terhadap hasil pekerjaan.
EF Effort (tingkat usaha) = usaha dalam bekerja (secara fisik dan mental) untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut.
FR Frustration (tingkat frustasi) = tingkat aman, tidak bersemangat, perasaan terganggu atau stres bila
dibandingkan dengan perasaan aman dan santai selama bekerja.
INSTRUMEN PENELITIAN
1. BEBAN KERJA →NASA-TLX
dikembangkan oleh Sandra G. Hart dari NASA-Ames Research Center dan Lowell E.Staveland pada tahun 1981
Metode ini dikembangkan berdasarkan munculnya kebutuhan pengukuran subjektif yang terdiri dari 6 faktor
yaitu:
MD Mental demand (kebutuhan mental) = tinggi aktivitas mental dan persepsi yang dibutuhkan (berpikir,
memutuskan, menghitung, mengingat, memperhatikan, mencari dst).
PD Physical demand (kebutuhan fisik) = banyak aktivitas fisik yang dibutuhkan.
TD Temporal demand (kebutuhan waktu) = besar tekanan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas.
OP Own Performance (performa) = kepuasan terhadap hasil pekerjaan.
EF Effort (tingkat usaha) = usaha dalam bekerja (secara fisik dan mental) untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut.
FR Frustration (tingkat frustasi) = tingkat aman, tidak bersemangat, perasaan terganggu atau stres bila
dibandingkan dengan perasaan aman dan santai selama bekerja.
INSTRUMEN PENELITIAN
2. KELELAHAN KERJA →IFRC
Subjective Self Rating Test (SSRT) dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) Jepang tahun 1967.
Kuesioner berisi daftar 30 pertanyaan, 10 pertama sebagai alat untuk kelemahan aktivitas, 10 berikutnya sebagai
alat untuk kelemahan motivasi kerja, dan 10 pertanyaan selanjutnya sebagai alat untuk kelemahan kerja. Dasar
yang dijadikan sebagai skorsing terhadap jawaban dari kuesioner yang kemudian dikelompokkan dan
dijumlahkan menjadi total skor individu adalah menggunakan empat skala likert.
Dalam Uji Validitas yang dilakukan oleh Rofi’i & Tejamaya (2022), didapatkan 3 pertanyaan tidak valid. Sehingga
total pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 27 pertanyaan.
2. Uji Reabilitas
Kuesioner Jumlah Pertanyaan Cronbach’s alpha Cronbach’s alpha standar Kesimpulan
NASA-TLX 6 0,694 0,6 Reliabel
IFRC 27 0,860 0,6 Reliabel
2
( 0 − 𝑛)2
𝑥 = a. Jika nilai probabilitas <0,05 maka hipotesis Ha diterima
𝑛
atau gagal ditolak yang = adanya hubungan antara
𝑥 2 = 𝑐ℎ𝑖 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 variabel dependen dengan variabel independen.
න 0 = 𝑓𝑒𝑟𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 b. Jika nilai probabilitas >0,05 maka hipotesis Ha ditolak
yang = tidak ada hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independenya.
න 𝑛 = 𝑓𝑒𝑟𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
ALUR PENELITIAN
ETIKA PENELITIAN
1. Menghormati Harkat dan Martabat Manusia
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek
3. Menghormati Keadilan dan Inklusivitas
4. Memperhitungkan Manfaat dan Kerugian yang ditimbulkan