Revisi Ujian 3 - 3
Revisi Ujian 3 - 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekunder atau rujukan, baik yang sifatnya relative sederhana yaitu perawatan
seperti bedah jantung dan bedah otak(1). Rumah sakit sebagai fasilitas
kesehatan merupakan suatu alat dan atau tempat yang digunakan untuk
kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan atau
masyarakat(1).
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan SDM rumah sakit ini
masih lemah karena belum didukung oleh informasi sumber daya manusia
perawat di seluruh dunia pada tahun 2011 ada 19,3 juta perawat(3).
1
2
orang perawat (45,65 %) dari seluruh jumlah tenaga kesehatan di rumah sakit.
Secara nasional, rasio perawat adalah 87,65 per 100.000 penduduk. Hal ini
masih jauh dari target 2019 yaitu 180 per 100.000 penduduk(4). Rasio
Progo rasio perawatnya sebanyak 84,91 per 100.000 penduduk, masih jauh
dari target yang sebesar 158 per 100.000 penduduk(5). Hal ini menunjukkan
bahwa tenaga perawat masih sangat terbatas, dan keterbatasan ini bisa
bahwa beban kerja di instalasi rawat inap Kelas II dan Kelas III di RSU Kota
Tangerang Selatan tergolong berat karena beban kerja produktif berada diatas
perawat di instalasi rawat inap kelas II dan kelas III sebanyak 9 orang.(6).
Penelitian lainnya juga dilakukan pada Instalasi Gawat Darurat RSUD Kota
Terdapat hubungan antara beban kerja dengan stress kerja perawat di RSUD
tidur dengan jumlah perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap sebanyak 300
3
instalasi rawat inap(8). Jika dilihat dari jumlah yang ada di RSUD Wates,
jumlah perawat yang 300 orang belum sama dengan jumlah tempat tidur yang
ada sebanyak 456 tempat tidur di ruang rawat inap, jika dibandingkan dengan
menggunakan rumus dari Depkes, tetapi mulai dari tahun 2014 menggunakan
Tahun 2011. Jumlah pasien yang masuk pada tahun 2015 adalah 19.362
meningkat.
kepala ruang salah satu ruang rawat inap kelas III mengungkapkan bahwa
beban kerja di Gardenia cukup berat khususnya shift pagi, karena shift pagi
terdapat banyak kegiatan seperti mengganti sprei, dresing infus, visite dokter,
perawatan luka, membuat askep dan kegiatan lainnya. Hal ini tidak didukung
oleh tenaga keperawatan yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan dan
jumlah pasien, sehingga perawat merasakan beban kerja yang berat. Salah
satu perawat mengatakan bahwa shift yang yang paling sibuk adalah shift
4
Berdasarkan uraian dan gambaran ruang rawat inap kelas III tersebut,
tenaga perawat dengan beban kerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap
B. Perumusan Masalah
“Apakah ada hubungan antara jumlah tenaga perawat dengan beban kerja
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
d. Mengetahui ruang rawat inap kelas III yang memiliki beban kerja
beban kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap kelas III RSUD
Wates.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
2. Manfaat Praktis
a. RSUD Wates
c. Profesi Keperawatan
d. Peneliti Lain
E. Keaslian Penelitian
dalam suatu perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu, SDM harus
9
10
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
organisasi.
3) Pengarahan
karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien
11
masyarakat.
4) Pengendalian
5) Pengadaan
6) Pengembangan
7) Kompensasi
perusahaan.
8) Pengintegrasian
menguntungkan.
9) Pemeliharaan
10) Kedisiplinan
11) Pemberhentian
sumber daya yang efisien dan sesuai, tersedia saat ini dan di masa
kesehatan.
kesehatan.
analisis jabatan.
pemerintahan selanjutnya.
wilayah.
waktu tertentu.
tahun proyeksi.
rasio).
4. Beban Kerja
Analisis Beban Kerja juga dapat digunakan sebagai tolak ukur bagi
pasien yang masuk pada unit itu setiap hari/bulan/ tahun, kondisi
pekerja, seperti;
pekerjaan.
20
psikologis
2) Faktor Internal
tubuh itu sendiri akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Faktor
koordinasi.
masyarakat.
yaitu(16):
kesehatan.
lainnya.
3) Kegiatan Pribadi.
1) Work Sampling
lain :
jam kerja.
penelitian.
3) Daily Log
relatif cepat.
b) Flicker test.
Index (NASA-TLX)
NASA-TLX yaitu:
melelahkan.
yang dirasakan.
tingkat performansi.
tersebut tidak ada suatu aturan mana yang benar atau yang
salah. Dalam hal ini pengurutan kartu yang benar adalah yang
tiga dimesi atau factor yang ada. Nilai skala yang berkaitan
bersangkutan(24).
5. Tenaga Perawat
maupun sehat(25).
a. Peran perawat
konstan(26).
2) Clien advocate
3) Conselor
prioritas.
4) Educator
5) Collaborator
6) Coordinator
7) Change Agent
8) Consultant
1) Kepala Ruang
a) Uraian tugas :
AN.
b) Tanggung Jawab
dan alat.
c) Wewenang
semua mahasiswa.
yang terkait.
yang prima.
2) Perawat Primer
a) Uraian Tugas :
setiap pasien.
malam.
rekam keperawatan.
asuhan pasien.
b) Tanggung Jawab
keperawatan.
keperawatan.
34
pasien.
kolaborasi tim.
c) Wewenang
kebutuhan pasien.
a) Uraian Tugas :
tugas jaga.
keperawatan.
direkam keperawatan.
mengatasinya.
b) Tanggung Jawab
dan klien.
c) Wewenang
6. Rumah Sakit
gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap (25). Rumah sakit
antara lain : rawat inap, gawat darurat, critical care, kamar operasi, dan
Rumus :
sebagai berikut.
perawatan/pasien/hari = 2 jam)
dilakukan sendiri
shift
berikut:
keperawatan.
Rumus Douglas.
= jml perawat.
Gillies.
Keterangan :
TT : tempat tidur
Jumlah hari libur : loss day ( hari minggu + cuti + hari besar )
perawatan
( Rata2 jam x 52 mgg) x 7 hr (TTxBOR)
hr
{ } x 125 %=jml perawat
41 mgg x 40 jam
Keterangan :
TT : tempat tidur
Keterangan :
c. Kamar Operasi
berikut :
kerja.
d. Rawat Jalan
Jml pasien per hari x jml jam perawatan per pasien per hr
=jml perawat
7 x 60
B. Kerangka Teori
Penghitungan
Pengukuran beban kerja:
Kebutuhan
Tenaga: 1. National Aeronautics
and Space
1. Rumus Depkes
Administration Task
2. Rumus Douglas
Load Index (NASA-
3. Rumus Gillies
TLX)
4. Rumus PPNI
2. Subjective Workload
5. Rumus Ilyas
Assessment
Technique (SWAT)
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Hubungan
D. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan
dengan pengamatan sesaat atau dalam waktu tertentu dan setiap subjek studi
Penelitian dilakukan di ruang rawat inap kelas III RSUD Wates yaitu di
ruang Bougenvil, Edelweis, dan Gardenia pada bulan April – Juni 2017.
1. Populasi
Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Wates sebanyak 41 orang perawat.
2. Sampel
48
49
a. Kriteria inklusi.
b. Kriteria Ekslusi.
primer.
D. Variabel Penelitian.
2. Variabel Terikat.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah beban kerja perawat pelaksana
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Alat Ukur Kategori Skala
Operasional
Jumlah Total Jumlah Rumus Kurang: jumlah Ordinal
tenaga tenaga perawat Depkes tenaga perawat
perawat pelaksana di yang
ruang rawat inap tersedia<jumlah
kelas III RSUD tenaga hasil
Wates setelah perhitungan
dilakukan Depkes
perhitungan Cukup:jumlah
kebutuhan tenaga perawat
perawat. yang
tersedia=jumlah
tenaga hasil
perhitungan
Depkes
Lebih:jumlah
tenaga perawat
yang
tersedia>jumlah
tenaga hasil
perhitungan
Depkes.
F. Instrumen Penelitian.
adalah skala likert (31). Perolehan skor dari item-item didasarkan atas
jawaban yang dipilih sesuai jenis pernyatan yaitu favorable dan unfavorable.
Tabel 3.2.
Kisi-kisi beban kerja perawat
Variabel Aspek yang Pernyataan Pernyataan jumlah
diungkapkan Favorable Unfavorable
Beban kerja a.Beban waktu 1,4 2,3 4
perawat b.Beban mental 5,6,7 3
c.Beban psikologis. 12 8,9,10,11 5
Jumlah 12
52
1. Uji Validitas.
menggunakan uji t dan baru dilihat penafsiran dan indeks korelasinya (33).
n(ƩXY)-(ƩX).(ƩY)
r hitung= 2 2
√[n.ƩX2 -(ƩX) ].[n.ƩY2 -(ƩY) ]
Keterangan :
n : jumlah responden
Rumus: Uji t :
r√(n−2
t hitung=
√1−r2
Keterangan :
t : nilai thitung
n : jumlah responden
jika nilai t hitung > t tabel berarti valid, jika nilai t hitung < t tabel
product moment maka butir soal tersebut valid dan apabila r hitung < r
dari uji validitas tersebut adalah 12 butir pertanyaan valid dengan nilai r >
0,514 (31).
2. Uji Reliabilitas.
fakta atau kenyataan hidup tadi diukur diamati berkali-kali dalam waktu
k ƩSt2
r= [ ] [1- ]
k-1 St
Keterangan :
r : Reliabilitas Instrumen
St : Varian total.
dianggap reliabel(31).
1. Data Primer.
Data primer adalah data yang di dapat langsung dari responden (32).
Data primer penelitian ini didapatkan dari kuesioner yang telah diisi oleh
responden (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja), serta
beban kerja dari responden. Data ini akan diambil sendiri oleh peneliti.
2. Data sekunder
Data Sekunder adalah data yang telah dikumpulkan dari pihak lain
atau data yang sudah ada. Data sekunder dari penelitian ini adalah daftar
pelaksana yang ada di ruang rawat inap kelas III RSUD Wates dan
dapat ditemui di hari lain dengan melihat daftar jadwal. Selain itu, dengan
data kunjungan pasien dan data BOR dari rumah sakit untuk perhitungan
1. Pengolahan data.
a. Editing
b. Coding
ini juga dituntut ketelitian dari orang yang melakukan “entry data”
d. Pembersihan Data.(Cleaning)
dilakukan dengan :
2. Analisa Data.
a. Analisis Univariate
Rumus :
X
P= ×100%
N
57
Keterangan :
P : Persentase
b. Analisis Bivariate.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kendal tau karena untuk
Rumus :
ƩA-ƩB
N(N-1)
τ=
2
Keterangan :
J. Etika Penelitian.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
K. Jalannya Penelitian.
1. Persiapan.
Penelitian ini dimulai dari tahap persiapan yang mana tahap ini
2. Pelaksanaan.
Setelah ijin dari Universitas Alma Ata dan RSUD Wates keluar
data rumah sakit terutama BOR, jam kerja efektif perawat dan
karakteristik pasien yang ada di ruang rawat inap kelas III, sebagai dasar
tersedia di ruang rawat inap kelas III, dan akan dikategorikan ke dalam
3. Pelaporan.
1. Keterbatasan Penelitian.
faktor internal (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi dan kondisi
kerja, dan lingkungan kerja), tetapi penelitian ini hanya membahas tentang
pelaksana saja, belum meneliti semua perawat termasuk kepala ruang dan
2. Kelemahan Penelitian.
kuesioner tidak bisa langsung diisi. Hal ini menyebabkan waktu untuk
direncanakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
perawat 283, bidan 47, penunjang 104, dokter gigi 1, dokter umum 11,
TT, yang terdiri dari 16 tempat tidur rawat biasa, dan 2 tempat tidur
untuk pasien isolasi. Bangsal Edelweis merupakan ruang rawat inap kelas
III yang berisi berbagai macam jenis penyakit antara lain : penyakit
dalam, syaraf, bedah, kulit,dan penyakit jiwa. Bangsal ini terdiri dari 25
Bangsal Gardenia merupakan ruang rawat inap kelas III khusus penyakit
62
Jumlah perawat yang bertugas di ruang rawat inap kelas III
lainnya berpendidikan s1. Jam kerja di ruang rawat inap kelas III terbagi
menjadi 3 shift, yaitu pagi, siang, dan malam. Jadwal dinas pagi terdiri
dari 6-7 perawat, dinas siang 3-4 perawat, dan untuk dinas malam 2-3
orang perawat.
Dari hasil wawancara dengan perawat ruang rawat inap kelas III,
mengatakan bahwa beban kerja di ruang rawat inap kelas III cukup tinggi
pasien yang terhitung banyak. Apalagi untuk yang dinas sore, kegiatan
yang dilakukan lebih banyak dibanding dengan yang dinas pagi dan dinas
Hasil penelitian yang dilakukan di tiga bangsal ruang rawat inap kelas III
a. Bangsal Bougenvil
di ruang rawat inap kelas III RSUD Wates sebagai berikut : dari 41
responden (95,1%) yang mayoritas lama bekerja nya selama kurun waktu
berikut:
= 10 perawat
52+12+14
=( ) x 10 = 2,7 = 3 perawat
286
pelayanan keperawatan.
Ruang edelwais adalah salah satu ruang rawat inap kelas III
berikut :
Tabel 4.6 Perhitungan jumlah jam perawatan bangsal edelweis
berdasarkan jenis ketergantungan pasien
= 13 perawat
52+12+14
=( ) x 13 = 3,5 = 4 perawat
286
pelayanan keperawatan.
III yang terdiri dari 26 tempat tidur. Ruangan ini adalah ruang
sebagainya.
= 12 perawat
Jumlah hari minggu dalam 1 th+cuti+hari besar
Loss day = x Jumlah tenaga
Jumlah hari kerja efektif
52+12+14
=( ) x 12 = 3,2 = 3 perawat
286
pelayanan keperawatan.
(2017)
Keterangan :
Depkes.
Beban kerja pada masing-masing bangsal ruang rawat inap kelas III
sebagai berikut :
sebesar 9,1%.
adalah tinggi.
4. Analisa Bivariat
bebas yaitu jumlah tenaga perawat dengan variabel terikat yaitu beban
Tabel 4.14 Tabulasi Silang dan Uji Kendall’s Tau antara Jumlah
Tenaga Perawat dengan Beban Kerja Perawat
B. Pembahasan
1. Karakteristik responden
oleh Edi Sukoco yang berjudul hubungan beban kerja perawat denga
RSUP DR. Sardjito tahun 2017, dengan hasil bahwa sebagian besar
dengan teori bahwa jenis kelamin merupakan salah satu faktor internal
rawat inap kelas III RSUD Wates sebagian besar umur perawat berada
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Edi Sukoco yang
Sakit Umum Pusat dr. Sardjito Yogyakarta berada pada usia 20-35 tahun
sebanyak 54 responden (72%) (9). Hal ini sesuai dengan teori dimana
salah satu faktor internal yang mempengaruhi beban kerja adalah usia.
meningkat.
RSUP DR. Sardjito tahun 2017 dengan hasil bahwa sebagian besar
perawat di RSUP DR.Sardjito berpendidikan D3 sebanyak 42 responden
ketrampilannya.
lama bekerja di Ruang rawat inap kelas III RSUD Wates sebagian besar
bekerja di ruang rawat inap kelas III adalah pegawai baru yang masa
kerjanya sebagian besar pada 1-5 tahun. Hasil ini sejalan dengan
5 tahun. Hal ini sesuai dengan teori bahwa salah satu faktor eksternal
perawat. Selain itu, perlu juga ditambahkan dengan faktor koreksi dan
tenaga perawatnya.
berdasarkan beban kerja pada instalasi rawat inap RSUD Mamuju Utara
berdasarkan formula PPNI ruang rawat inap RSUD Mamuju Utara masih
responden (78%), dan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
kesehatan (15).
rawat inap kelas III RSUD Wates menunjukkan bahwa responden yang
tersedia di ruang rawat inap kelas III, maka semakin tinggi pula beban
dengan hasil uji statistik Kendal Tau diperoleh nilai ρ value 0,000
sedang yaitu -,576 dengan arah korelasi negatif yang berarti bahwa
pasien. Hal ini sesuai dengan cara memperoleh beban kerja yaitu dengan
perawat dari jumlah tenaga yang tersedia. Kekurangan tenaga perawat ini
mengakibatkan beban kerja perawat menjadi berat yaitu 80,36% di ruang
Dari ketiga bangsal ruang rawat inap kelas III di RSUD Wates,
beban kerja paling tinggi terdapat pada bangsal Edelweis sebesar 100%,
dengan jumlah tenaga perawat yang masih kurang 2 orang perawat dari
tahun.
berpendidikan D3.
tahun.
2. Jumlah tenaga perawat di ruang rawat inap kelas III RSUD Wates
3. Beban kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap kelas III sebagian
4. Bangsal di ruang rawat inap kelas III RSUD Wates yang memiliki beban
kerja paling tinggi adalah bangsal edelweis sebesar 100%, dengan jumlah
tenaga perawat kurang dari 2 perawat dari jumlah yang ideal menurut
Depkes.
5. Ada hubungan antara jumlah tenaga perawat dengan beban kerja perawat
pelaksana.
perawat pelaksana.
B. Saran
1. RSUD Wates.
2. Perawat
4. Peneliti Lain
17. Kemenkes R.I. Permenkes R.I Nomor 53 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Beban Kerja di Lingkungan Kementerian
Kesehatan. Terdapat dalam: http://btkljogja.or.id/downloads/file/
permenkes_53_tahun_20121.pdf.[Diakses pada 16 April 2017]
Aplikasi.Yogyakarta:Arruz Media;2012
21. Nursalam.Manajemen Keperawatan Aplikasidan Praktik Keperawatn
Effort(RSME).JTI UNDIP.2010;1(5)
Gunawidya;2008
26. Kusnanto.PengantarProfesidanPraktikKeperawatanProfesional.Jakarta:
EGC;2004.