SISTEM ENDOKRIN
DISUSUN OLEH
IMAS RIPAH
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat-Nya, akhirnya
penulisnya dapat menyelesaikan MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
mengenai “SISTEM ENDOKRIN” .
Penulis menyedari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena
keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan ilmu yang dimiliki ataupun kurangnya
sumber pustaka. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat diharapkan untuk
penyempurnaan dengan pengembangan makalah ke arah yang lebih baik. Semoga
segala yang tertuang dalam makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua,
baik sekarang mau pun di masa yang akan datang.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR....................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................6
Fungsi Endokrin..........................................................................6
Kelenjar Pada Sistem Endokrin Manusia....................................7
Mekanisme Kerja Endokrin.........................................................19
Penyebab Gangguan Sistem Endokrin........................................21
Diagnosis Sistem Endokrin.........................................................27
Pengobatan Dan Efek Samping Gangguan Sisem Endokrin.......28
PENUTUP....................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..................................................................31
3
DAFTAR GAMBAR
Hal
4
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam tubuh manusia terdapat kelenjar, enzim dan beberapa bagian penting yang
mempengaruhi kestabilan tubuh. Salah satu kelenjar yang memiliki pengaruh dalam
tubuh adalah kelenjar endokrin. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tersusun atas
susunan sel mikro yang sangat sederhana yan terdiri atas jaringan ikat halus yang
mengandung pembuluh kapiler.
Kelenjar endokrin adalah sebuah organ yang memproduksi zat aktif (hormone),
yang dilepaskan melaluai darah. Zat aktif ini akan mengatur kerja sebuah organ atau
bahkan beberapa organ sekaligus. Sifat kerja hormone adalah bekerja sebagai control
umpan balik, bekerja pada spesifik target, dan memiliki mekanisme kerja tertentu.
Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk
melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh
kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ
tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah
manusia tanpa harus melalui saluran (duktus).
Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu
kesatuan disebut denngan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan
dari beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang mengahasilkan
satu macam hormon tunggal, dan juga menghasilkan beberapa hormone ganda.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
6. Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi
fungsi metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat
aranga dalam tubuh untuk agar optimal.
Sedangkan fungsi dari hormone adalah :
Mengendalikan proses-proses dalam tubuh manusia seperti proses metabolism,
proses oksidatif, perkembangan seksual.
Menjaga keseimbangan fungsi tubuh (hemeotasis).
7
b. Hipofisis posterior, juga dikenal sebagai sebagai neurohipofisis.
Sekresi hipofisis posterior diatur oleh serabut saraf yang berasal dari hipotalamus
dan berakhir pada hipofisis posterior. Kelenjar hipofisis posterior, juga dinamakan
neurohipofisis, terutama terdiri atas sel-sel seperti sel glia yang dinamakan pituisis.
Akan tetapi, pituisis tidak menyekresi hormon, mereka bekerja sebagai struktur
penyokong untuk serabut saraf terminal yang jumlahnya banyak dan ujung-ujung
saraf terminal dari traktus saraf yang berasal dari nuklei suproaptikus dan
paraventrikularis hipotalamus. Traktus-traktus ini berjalan ke neurohipofisis
melalui infudibulum hipotalami. Ujung-ujung saraf merupakan tombol-tombol
bolusa yang terletak pada permukaan kapiler, tempat mereka menyekresi hormon-
hormon hipofisis posterior:
1. Hormon antidiuretik (ADH), juga dinamakan vasopresin dan
2. Oksitosin. Kedua hormon ini merupakan polipeptida kecil, masing-masing
mengandung sembilan asam amino. Mereka identik satu sama lain kecuali
untuk dua asam amino.
Hipothalamus menghasilkan :
Releasing hormon (RH) : merangsang hipofisis anterior
Inhibitory hormon (IH) : menghambat hipofisis anterior
Jadi ada RH dan HI yang spesifik untuk masing-masing hormon hormon
Misalnya : ada GH-RH dan GH-IH dll.
8
Ribosom dalam sel meningkat lebih aktif
Pembentukan RNA dalam nucleus lebih
Katabolisme protrin dan asam amino berkurang
2.) Penggunaan karbohidrat berkurang
GH menyebabkan berkurangnya penggunaan glukosa untuk energi
sehingga mempunyai efek diabotegenik
3.) Mobilisasi lemak berlebih
Jaringan lemak terjadi pelepasan fatty acit berkurang menimbulkan
acetyl Co-a berkurang untuk energi sehingga timbul ketosis.
Perlu di ketahui bahwa GH disekresi dalam jumlah yang sama / hampir
sama waktu masa anak-anak.
Sekresik GH naik turun dalam beberapa menit sehubungan dengan nutrisi
dan stress antara lain : Kelaparan, hipoglikemia, exercise, trauma, dan
lain-lain.
b. TSH (Thyroid Stimulating Hormone : hormone perangsang thyroid )
Kelenjar tiroid terletak tepat di bawah laring sebelah kanan dan kiri
depan trakea, menyekresi tiroksin, triyodotironin, yang mempunyai efek
nyata pada kecepatan metabolisme.
c. ACTH (adrenocorticotropic hormone), Adrenocorticotropin, corticotropin
1) Pengaturan
- Pengaturan sekresi kortisol hambir seluruhnya diatur oleh hormon
adrenokortikotropin (ACTH) yang disekresi oleh kelenjar hipofisis
anterior
- Hormon ini juga dunamkan kartikotropin dan adrenokortokotropin,
yang juga meningkatkan pembentukan androgen adrenal oleh
korteks adrenal.
- ACTH dalam jimlah sedikit dibutuhkan untuk sekresi aldosteron,
memberikan peranan permisif yang memungkinkan faktor lain yang
lebih penting untuk menimbulkan pengaturannya yang lebih kuat.
2) Efek stres fisiologis pada sekresi ACTH
9
- Hampir setiap jenis stress fisik atau mental dapat mengakibatkan
paningkatan sekresi ACTH dan akibatnya dalam beberapa menit,
sering meningkatkan sekresi kortisol sebanyak 20 kali.
- Misalnya diakui bahwa rangsang nyeri atau isyarat saraf jenis lain
yang disebabkan oleh stres mula-mula dihantarkan ke berbagai area
hipotalamus dan selanjuttnya isyarat ini dipancarkan kembali ke
amnesia mediana, tempat CRH disekresi kedalam sistem porta
hipofisis.
3) Efek penghambatan kortisol pada hipotalamus dan pada hipofisis
anterior
- Kortisol mempunyai efek umpan balik negatif langsung pada:
Hipotalamus untuk menurunkan pembentukan CRH
Kelenjar hipofisis anterior, yang mengurangi pembentukan
ACTH.
Umpan balik ini membantu mangatur konsentrasi kortisol plasma,
yaitu bila konsentrasi terlalu besar, umpan balik ini secara automatis
mengurangi konsentrasi ini kembali ke tingkat pengaturan normal.
d. Hormon perangsang folikel (FSH: follicle stimilating hormon) dan
luteinizing hormon (LH)
1) Efek fisiologis FSH
- Pada perempuan FSH menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium
dan membantu menstimulasi produksi estrogen ovarium.
- Pada laki-laki, merangsang pertumbuhan dan perkembangan
spermatozoa dalam tubulus seminiferus testis
2) Efek fisiologis LH
- Pada perempuan, LH bekerja sama dengan FSH, menstimulasi
produksi estrogen. LH bertanggung jawab untuk ovulasi dan sekresi
progesteron dari folikel yang ruptur
- Pada laki-lai, LH menstimulasi sel-sel interstitiel tubulus
seminiferus testis untuk memproduksi androgen (testoteron)
10
e. Prolaktin
Disekresi selama masa kehamilan dan saat menyusui setelah melahirkan.
Efek fisiologis
- Prolaktin memicu dan mempertahankan sekresi air susu dari kelenjar
mammae yang sebelumnya juga telah dipersiapkan untuk laktasi
melalui kerja hormon lain.
- Penghisapan payudara,Hipersekresi, menyebabkan retensi air, difusi
cairan tubuh, dan peningkatan volume darah.
f. Oxitocin
Efek fisiologis
Pada perempuan efek oksitoxin tidak dikenal fungsinya pada laki-laki,
walaupun dilepas saat stimulasi seksual.
- Oksitixin menstimulasi kontraksi sel-sel otot polos uterus selama
senggama, dan saat persalinan serta kelahiran pada ibu hamil.
- Oksitoxin menyebabkan keluarnya air susu dari kelenjar mamae
pada ibu menyusui dengan menstimulasi sel-sel mio epitelliel
disekitar alveoli kelenjar mammae.
Kendali sekresi
- Penghisapan payudara, desahan nafas atau suara bayi atau
stimulating putting atau areola pada ibu yang menyusui
mengakibatkan stimulus syaraf pada hypothalamus, sekresi oksitoxin
dan keluarnya air susu (ini disebut reflex keluar air susu).
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan melalui
sebuah ismus yang sempit. Organ terletak di atas permukaan anterior kartologo
tiroid trachea, tepat di bawah laring.
Pembentukan dan pelepasan
Kelenjar tiroid mendeteksi dua jenis hormone, yaitu :
11
- Tiroksin atau tetraiodotironin (T4), 90% dari seluruh sekresi
kelenjar tiroid
- Triodotironin (T3), sekresi dalam jumlah kecil
Abnormalis sekresi
- Hipotiroidisme, mengakibatkan penurunan aktivitas
metabolic,konstipasi, letargi, reaksi mental lambat dan
peningkatan simpanan lemak pada anak kecil mengakibatkan
retardasi mental (kretinisme)
3. Kelenjar paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah empat organ kecil yang masing-masing berukuran
sebesar biji apel, terletak pada permukaan terior kelenjar tiroid dan dipisahkan
dari kelenjar tiroid oleh kapsul jaringan ikat. Selama bertahun-tahun telah
diketahui bahwa peningkatan aktifitas kelenjar paratiroid menyebabkan absorpsi
garam-garam kalsium yang cepat dari tulang dengan akibat hiperkalsemia pada
cairan ekstrasel; sebaliknya , hipofungsi kelenjar paratiroid menyebabkan
12
hipokalsemia, sering dengan akibat tetani. Hormone paratiroid juga penting pada
metabolism posfat serta metabolisme kalsium.
(a) Anatomi Fisiologi Kelenjar Paratiroid
Dalam keadaan normal terdapat empat kelenjar paratiroid pada manusia; kelenjar ini
terletak tepat di belakang tiap kutub atas dan tiap di belakang kutub bawh setiap
kelenjar tiroid. Setiap kelenjar paratiroid kira-kira panjang 6 mm, lebar 3 mm, dan
tebal 2 mm dan mempunyai gambaran makroskopik lemak coklat tua; oleh karena itu
kelenjar paratiroid sukar ditentukan tempatnya.
Kelenjar paratiroid manusia dewasa mangandung sel-sel utama dan oksifil, tetapi sel
oksifil tidak terdapat pada banyak binatang dan manusia muda. Sel utama mensekresi
sebagian besar hormon paratiroid. Fungsi sel oksifil tidak diketahui, mungkin mereka
merupakan sel utama yang sudah tua yang tetap mngekresi sedikit hormone.
(b) Efek Fisiologis
(c) Abnormaltas sekresi
- Hipersekresi
Penyebab hiperparairoidisme biasanya adalah tumor dari salah satu kelenjar paratiroid.
- Hiposekresi
- Bila kelenjar paratiroid tidak mensekresi hormone paratiroid dalam jumlah cukup,
osteoklast tulang hamper tidak aktif sama sekali
- Rickets terutama pada anak-anak sebagai akibat defisiensi kalsium atau fosfat dalam
cairan ekstrasel. Biasanya disebabkan karena kekurangan kalsium atau fosfat dalam
diet.
13
Kelenjar kalsitonin
Kira-kira 20 tahun yang lalu, ditemukan suatu hormone baru yang mempunyai
efek pada kalsium darah yang berlawanan dengan efek hormone paratiroid yang
ditemukan pada beberapa binatang rendah, dan mula-mula diduga disekresi oleh
kelenjar paratiroid. Hormone ini diberi nama kalsitinin karena ia menurunkan
konsentrasi ion kalsium darah. Kalsitonin mengurangi konsentrasi kalsium plasma
dalam tiga ara :
1. efek segera untuk mengurangi aktifitas osteoksalat
2. Efek kedua, yang dapat dilihat sekitar satu jam, adalah peningkatan aktivitas
osteoblastik
3. Efek ketiga dan terlama kalsitonin adalah mencegah pembentukan osteoksalat baru
dari sel osteoprogenitor.
14
4. Kelenjar Adrenal
Adalah dua massa triangular pipih berwarna kuning yang terutama pada jaringan
adipose. Organ ini berada di kutup atas ginjal. Hormon yang dihasilkan adalah
(a) Hormonn medular, yang disekresi oleh sel-sel kromatin medulla adrenal untuk
merespon stimulus preganglion simpatis. Hormone ini antara lain katekolamin,
epineprin.
Secara umum fungsi hormone ini adaah untuk mempersiapkan tubuh terhadap aktivitas
fisik yayng merespon stress,kegembiraan,cedera, latihan dan penurunan kadar gula
darah.
(b) Hormon kortikal adrenal, kelenjar adrenal terletak pada kutub superior kedua ginjal,
masing-masing terdiri atas dua bagian,medulla adrenal I dan korteks. Medulla adrenal
secara fungsional berhubungan dengan susunan saraf simpatis dan ia mensekresi
hormone Efinefrin dan norefinefrin akibat rangsangan simpatis.
5. Pankreas Endokrin
Sel endokrin dapat ditemukan dalam pulau Langerhans, yaitu kumpulan sel kecil
yang tersebar diseluruh sel organ. Ada empat jenis sel penghasil hormone yang
teridentifikasi dalam pulau-pulau tersebut yaitu:
15
1. Sel alfa, mensekresi glucagon yang meningkatkan kadar gula darah
4. Sel F, mensekresi polipotida pancreas, sejenis hormone pencernaan untuk fungsi yang
tidak jelas yang dilepaskan setelah makan.
Insulin
Insulin merupakan protein keci dengan berat molekul 5808 untuk insulin manusia.
Insulin terdiri atas dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan oleh ikatan
disulfida. Sebelum insulin dapat berfungsi , ia harus berikatan dengan protein reseptor
yang besar di dalam membrane sel.
6. Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal terbentuk dari jaringan saraf dan terletak dilangit-langit ventrikel ketiga
otak. Kelenjar ini terdiri dari Pinealosit dan sel neuroblia penopang.
Hormon yang disekresi melatonin yang memiliki beberapa efek yaitu
⁻ Pada binatang percobaan mempengaruhi fungsi endokrin kelenjar tiroid, korteks
adrenal dan gonad serta mempengaruhi perilaku perkawinan mereka.
7. Kelenjar Timus
Kelenjar timus terletak didalam toraks, kira-kira pada ketinggian bifurkasi trakea.
Warnanya kemerah-merahandan terdiri atas dua lobus. Pada bayi yang baru lahir sangat
kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah, pada
masa remaja beratnya dari 30 sampai 40 gram, dan kemudian mengerut lagi. Fungsinya
belum diketahui, tetapi diperkirakan ada hubungannya dengan produksi antibodi.
Faktor yang diproduksi oleh kelenjar ini adalah meliputi enam peptide,yang secara
kolektif disebut timosin. Fungsi dari timosin adalah:
16
1. Mengendalikan perkembangan sistem imun dependen timus dengan menstimulasi
diferensiasi dan ploriferasi sel limfosit T
Gonad merupakan organ reproduksi (seks) utama, terdiri atas testis pada pria dan
ovarium pada wanita. Selain sebagai kelenjar eksokrin untuk menghasilkan sperma,
testis juga berperan sebagai kelenjar endokrin dalam mensekresikan hormon testosteron
(androgen).
Ovarium juga selain menghasilkan ovum, juga berperan mensekresikan hormon
estrogen dan progesteron.Kedua hormon tersebut sudah mulai mensekresikan hormon
sejak tahap fetus, namun baru berfungsi aktif ketika memasuki masa puber. Kedua
hormon tersebut akan mengatur pertumbuhan dan perkembangan struktur reproduksi.
Pada hal tersebut tampak pada pembesaran suara, pertumbuhan rangka dan otot,
pertumbuhan rambut tubuh, dan meningkatnya hasrat seksual pria. Pada wanita, terjadi
perkembangan payudara, distribusi lemak di pinggul,kaki,dan payudara. Hormon
progesteron dan estrogen juga mengatur berlangsungnya siklus menstruasi.
Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad menghasilkan hormon dan dua sel
kelamin. Dua sel kelamin tersebut, yaitu:
(a) Ovarium di rongga perut
Ovarium berfungsi sebagai organ endokrin dan organ reproduksi. Sebagai organ
endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Sebagai organ
reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi
untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan
mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk
menerima hasil konsepsi serta mempertahankan proses laktasi. Estrogen dibentuk di sel-
sel granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di sel
lutein korpus luteum.
(b) Testis di rongga perut bawah
17
Dua buah testes ada dalam skrotum. Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai
organ endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormon testosteron dan estradiol di
bawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis
sementara FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan spermatogenesis.
Estrogen mempunyai efek menurunkan konsentrasi testosteron melalaui umpan balik
negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik
negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus
seminiferus. Efek testosteron pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan
genital ke arah pria. Pada masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan
tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan
perkembangan alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan
pita suara serta perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang
pertumbuhan dan penutupan epifisis tulang.
18
Mekanisme Kerja Endokrin
1. Stimulasi kerja enzim yang ada dalam sel. Aktivasi enzim melibatkan system reseptor
terikat membrane (pembawa pesan kedua).
1) Sintesis cAMP melibatkan lebih dari satu G-protein terikat membrane, yang termasuk
keluarga protein regulator pengikat nukelotida guanine.
1) Enzim protein kinase mengkatalisis rreaksi fosforilasi khusu (transfer gugus fosfat)
untuk enzim kunci dalam sitoplasma.
19
2) Setiap molekul protein kinase mengaktivasi berbagai molekul yang sesuai dengan
enzimnya. Dengan demikian, suatu konsentrasi rendah dari hormone yang bersirkulasi
dapat diperkuat sehingga mengakibatkan aktivitas enzim intraseluler utama
d. Aktivasi enzim oleh protein kinase mengakibatkan efek fisiologis dan reaksi kimia,
bergantung pada sifat bawaan sel.
e. cAMP terurai dengan cepat oleh enzim intraseluler fosfodisterase. Ini akan
membatasi durasi efek cAMP.
a. Hormone steroid, hormone tiroid, dan beberapa jenis hormone polipeptida, menembus
membrane untuk masuk ke dalam sel. Hormone tersebut berikatan dengan reseptor
internal bergerak dalam sitoplasma atau nucleus sel.
c. Gen kemudian diaktivasi oleh kompleks ini untuk membentuk transkripsi mRNA yang
akan berdifusi ke dalam sitoplasma.
d. mRNA kemudian ditransisi menjadi protein dan enzim yang memicu respons selular
terhadap hormone.
20
Gangguan Sistem Endokrin
Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin pada tubuh.
Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon yang merupakan
sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah.
Ada banyak faktor risiko yang membuat seseorang mengalami gangguan endokrin,
yaitu:
Inaktivitas.
Operasi, trauma, infeksi, atau cedera serius yang baru saja terjadi.
1. Kelenjar menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin yang
disebut ketidakseimbangan hormon.
2. Pembentukan luka (seperti bintil atau tumor) pada sistem endokrin yang dapat
atau tidak memengaruhi kadar hormon.
21
1. Diabetes
Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus yang terjadi ketika
pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan
insulin yang tersedia dengan optimal. Gejala diabetes dapat meliputi:
2. Akromegali
22
3. Penyakit Addison
Penyakit Addison ditandai dengan penurunan produksi kortisol dan aldosteron akibat
kerusakan kelenjar adrenal. Gejala penyakit Addison biasanya meliputi:
Depresi.
Diare.
Kelelahan.
Sakit kepala.
Hiperpigmentasi pada kulit.
Hipoglikemia.
Nafsu makan rendah.
Tekanan darah rendah.
Periode menstruasi yang terlewat.
Mual dengan atau tanpa muntah.
Ingin mengonsumsi garam.
Penurunan berat badan.
Kelemahan.
4. Sindrom Cushing
Sindrom cushing disebabkan oleh kelebihan kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar
adrenal. Gejala dari sindrom cushing biasanya, meliputi:
23
Obesitas pada bagian atas tubuh.
Wajah bundar.
Kelemahan.
5. Penyakit Graves
Mata menonjol.
Diare.
Kesulitan tidur.
Kelelahan dan kelemahan.
Goiter (pembesaran kelenjar tiroid).
Intoleransi terhadap panas.
Detak jantung yang tidak teratur.
Mudah marah dan perubahan mood.
Detak jantung berdebar cepat (takikardia).
Kulit yang tebal atau merah pada betis.
Tremor.
Penurunan berat badan.
6. Hashimoto’s Thyroiditis
Hashimoto’s thyroiditis adalah suatu kondisi ketika tiroid diserang oleh sistem imun
yang menyebabkan hipotiroidisme dan produksi hormon tiroid yang rendah. Gejalanya
meliputi:
24
Nyeri sendi dan otot.
Periode menstruasi yang terlewat.
Detak jantung yang melambat.
Pertambahan berat badan.
7. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang overaktif.
Gejala umum dari hipertiroidisme meliputi:
Diare.
Kesulitan tidur.
Kelelahan.
Goiter.
Intoleransi terhadap panas.
Mudah marah dan perubahan mood.
Detak jantung yang cepat (takikardia).
Tremor.
Penurunan berat badan tanpa penyebab.
Kelemahan.
8. Hipotiroidisme
25
Periode menstruasi yang terlewat.
Detak jantung yang melambat.
Muka membengkak.
Kenaikan berat badan.
9. Prolaktinoma
Disfungsi ereksi.
Kemandulan.
Kehilangan libido.
Periode menstruasi yang terlewat.
Produksi ASI tanpa penyebab.
Tes darah dan urine untuk memeriksa kadar hormon dapat membantu dokter untuk
menentukan apakah seseorang memiliki gangguan endokrin. Tes imaging juga dapat
dilakukan untuk membantu menunjukkan lokasi bintil atau tumor.
26
Kerusakan saraf
Kerusakan atau gagal pada organ
Kualitas hidup yang tidak baik.
Apabila gejala gangguan sistem endokrin mulai mengganggu, gejala tersebut umumnya
dapat diatasi dengan memperbaiki ketidakseimbangan hormon. Ini sering dilakukan
melalui pemberian hormon sintesis. Pada kasus prolaktinoma (ketika tumor non-kanker
menyebabkan gejala) operasi atau terapi radiasi dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Tidak jarang diagnosis dan perawatan penyebab gangguan endokrin dapat mengatasi
gejala.
Tetap menjaga berat badan yang sehat, mengonsumsi makanan sehat, dan
banyak berolahraga.
Sertakan yodium dalam diet. Ini dapat membantu mencegah masalah tiroid.
27
PENUTUP
.Kesimpulan
1. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostasis tubuh.
28
2. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membatu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.
3. Pada sistem endokrin ini terdapat beberapa kelenjar diantaranya hipofisis anterior
posterior, kelenjar thyroid, empat kelenjar parathyroid, dua kelenjar edrenal, pulau
langerhans, dua ovarium, dua testis, kelenjar pineal, kelenjar timus.
4. Mekanisme kelenjar endokrin pertama akan mengeluarkan hormone bila ada stimulus
atau rangsangan. Hormone yang akan dikeluarkan kemudian diangkut oleh darah
menuju kelenjar-kelenjar yang sesuai sehingga bagian tubuh yang sesuai tersebut akan
merespon.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_endokrin#:~:text=Sistem%20endokrin%20adalah
%20sistem%20kontrol,untuk%20memengaruhi%20organ%2Dorgan%20lain.
https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-sistem-endokrin
29
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/sistem-endokrin-biologi-kelas-11/
30