Oleh:
Kelompok 4
1. Bunga Restu Illahi (1910622017)
2. Maghfara Yulista (1910621019)
3. Muhammad Andres (1910622013)
4. Nabila Eka Putri (1910622021)
5. Rizq Hibatullah M (1910623011)
6. Ulfa Kamila (1910612033)
7. Wazhifah Wirza (1910622027)
Fakultas Peternakan
Kampus II Payakumbuh
Universitas Andalas
2019
1
Kata Pengantar
Dengan rahmat Allah SWT kami memanjatkan puji dan syukur kepadanya karena
berkat rahmat dan karunianya yang berupa kesempatan dan ilmu pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah mengenai sistem endokrin ini tepat pada waktunya.
Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing karena
telah memberikan kami wawasan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyusun makalah
sistem endokrin ini dengan baik dan benar.
Harapan kami untuk kedepannya adalah semoga dengan makalah sistem endokrin ini
dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan pembaca mengenai system endokrin,
kemudian kami sadar akan bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kami mengharapkan komentar dan kritikan dari pembaca agar kami dapat membuat makalah
yang lebih baik untuk kedepannya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Hal.
Judul.........................................................................................................................................1
Kata Pengantar.........................................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................4
1. Latar belakang..............................................................................................................4
2. Rumusan masalah.........................................................................................................4
3. tujuan............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
1. Pengertian system endokrin..........................................................................................5
2. Fungsi system endokrin................................................................................................5
3. Sinyal hormone.............................................................................................................6
4. Mekanisme sinyal hormone..........................................................................................6
5. Hypothalamus dan pituitary fungsi endokrin ganda.....................................................8
6. Pancreas........................................................................................................................14
BAB III PENUTUP..................................................................................................................17
1. Kesimpulan...................................................................................................................17
2. Saran.............................................................................................................................17
Daftar Pustaka..........................................................................................................................18
3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
System endokrin merupakan suatu system yang tidak memiliki saluran yang
menghasilkan suatu zat kimia (hormone) kemudian disirkulasikan lewat darah. System
endokrin termasuk system yang mengatur aktivitas didalam tubuh mahluk hidup karena
system endokrin menghasilkan hormone yang sangat penting dibutuhkan oleh tubuh
baik itu untuk pertumbuhan, perkembangan dan sebagainya.
Disebagian kalangan masih banyak yang belum mengetahui mengenai system
endokrin terutama didalam tubuhnya sendiri, oleh karena itu, semoga dengan makalah
sistem endokrin ini dapat memberika sedikit pengetahuan kepada pembaca jika belum
mengetahui sistem endokrin.
2. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang dapat dipetik diantaranya ialah:
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem endokrin?
2. Bagaimana kinerja dari sistem endokrin didalam tubuh?
3. Mengapa sistem endokrin sangat penting didalam tubuh?
3. Tujuan
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari makalah system endokrin ini.
Diantaranya ailah:
1. Memberikan wawasan kepada pembaca mengenai apa itu sistem endokrin.
2. Dapat mengetahui fungsi dari system endokrin didalam tubuh.
3. Dapat mengetahui kelenjer-kelenjer dalam sistem endokrin.
4
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem Endokrin
Menurut manurung,dkk (2017)sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjer tanpa
saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi ditubuh melalui aliran
darah untuk mempengaruhi organ lain.
Sistem endokrin pada manusia mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
sistem saraf pada manusia, kedua sistem ini berperan dalam mengontrol dan
memadukan satu sama lain. Selain itu, kedua sistem ini juga berperan dalam menjaga
homeostatis dalam tubuh. Meskipun kedua sistem ini saling memberikan pengaruh,
namun karakteristiknya berbeda.
1. Penghasil Hormon
2. Mengontrol Aktivitas
Kelenjar endoktrin berperan dalam mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh agar
dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.
3. Merangsang Aktivitas
Kelenjar endoktrin juga berperan dalam merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk
kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari rangsangan
tersebut.
4. Pertumbuhan Jaringan
Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada manusia agar
jaringan tersebut berfungsi maksimal.
5. Mengatur Metabolisme
Kelenjar endoktrin juga berperan dalam mengatur metabolisme dalam tubuh, sistem
5
oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada
usus halus.
6. Metabolisme Zat
Kelenjar endoktrin berperan dalam mempengaruhi fungsi metabolisme lemak,
vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk agar
optimal.
3. Sinyal Hormon
a. Struktur Hormon
Menurut murry at al.(2006: 499) Hormon digolongkan dalam 3 golongan yaitu
polipeptida (protein), steroid dan golongan amin. Golongan polipeptida (protein)
memiliki sifat larut dalam darah, umumnya tidak perlu transporter, waktu paruh (half
life) lebih pendek, tidak dapat masuk ke dalam sel dan resptornya terdapat pada
membran sel target. Golongan steroid memiliki sifat larut dalam lemak, sehingga perlu
pengangkut, waktu paruh (half life) lebih lama, dapat masuk ke dalam sel dan reseptor
berada di dalam sel target. Golongan amin terdiri atas derivat asam amino (yang 4
Hormon sebagai singnal transduce rmemiliki sifat non-polar dan mirip steroid) dan
katekolamin (sifat polar dan mirip polipeptida).
b. Klasifikasi Hormon
Menurut Harper at al.(1957:528) hormon diklasifikasikan berdasarkan reseptor
dikelompokkan dalam kompleks hormon-reseptor intrasel(hormon golongan I) dan
hormon-reseptor membra selhormon golongan II. Kompleks hormon-reseptor intrasel
meliputi hormon steroid dan hormon tiroid. Kelompok kompleks hormon-reseptor
membran sel dikelompokkan berdasarkan second messenger.
Hormon yang bekerja dengan second messenger AMP- siklik adalah CRH,
ADH, ACTH, MSH, FSH, LH, TSH, hCG, kalsitonin, PTH, katekolamin dan
Somatostatin. Hormon yang bekerja dengan second messenger kalsium dan fosfatidil-
inositol bisfosfat (PIP2) adalah TRH, GnRH, Vasopresin, oksitosin, kolesitokinin,
gastrin, katekolamin, angiotensin II dan PDGF. Hormon yang bekerja dengan second
messenger GMP Siklik adalah ANF (factor atrial natriuretik). Hormon yang bekerja
dengan second messenger tirosin kinase adalah insulin, IGF-I, EGF, GH, prolaktin,
FGF, NGF dan PDGF(Harper at al, 1979:528).
4. Mekanisme Tranduksi Sinyal Hormone
Kerja hormon di sel target diawali dengan penerimaan hormon oleh reseptor
yang merupakan protein 5 Hormon sebagai singnal transduce rspesifik. Setelah
hormon terikat pada resptor maka terjadi perubahan pada reseptor sedemikian rupa
sehingga terjadi proses 2 yaitu dengan pembentukan senyawa lain yang meneruskan
6
sinyal hormon yang disebut second messenger, kompleks hormon-reseptor merupakan
mediator aktif sebagai penerus sinyal dan reseptor setelah terikat pada hormon akan
berubah dan bertindak sebagai enzim. Senyawa second messenger dalam sel meliputi
AMP-siklik, kalsium dan fosfatidil inosida, GMP-siklik dan kinase/fosfatase.
1. Sinyal Hormon Melelui AMP Siklik
hormon terikat pada reseptormembran sel, selanjutnya mengaktifkan protein G
yang memerlukan fosforilasi dari ATP/ADP menjadi protein G aktif. Protein G aktif
aktif akan mengaktifkan Adenilat siklase yang akan menkatalisis ATP menjadi AMP
selanjutnya cAMP yang akan menempati protein kina sesebagai regulator sehingga
melepaskan bagian katalitiknya merubah protein kinase menjadi aktif. Protein
kinase aktif ini yang akan mengaktifkan enzim sehingga timbul respon seluler. Dalam
hal ini adanya protein G sebagai perantara atau penerus/perantara sinyal dan mekanisme
pengaktifannya melalui mekanisme kaskade.
7
pengkatifan mekanisme tranduksi sinyal yang ada di sitoplasma (3) pada tingkat
nukleus, berperan dalam mensintesis protein mRNA melalui proses translasi dan
sintesis DNA melalui proses replikasi untuk mekanisme mitosis.
5. Mekanisme Kerja Hormon Golongan I
Hormon bukan hanya disekresi melalui sistem endokrin, dapat pula melalui
mekanisme parakrin dan otokrin. Parakrin mengeluarkan sekret tidak langsung melalui
pembuluh, tetapi melalui ruang antar sel yang berdekatan dengan kelenjar sekresinya.
Otokrin dihasilkan oleh kelenjar itu sendiri dan digunakan lagi oleh jaringan yang sama
dalam kelenjar tersebut.
Hasil sistem endokrin adalah faktor yang membawa informasi yang disebut
hormon transfer transformasi pada sel sasaran, mengikat hormon secara spesifik oleh
reseptor. Reseptor terikat pada sel sasaran di permukaan yang merupakan protein
integral yang terdapat di membran. Protein intrgral terdiri atas bagian membran dalam,
membran luar dan bagian sitosol. hormon yang dapat menembus membran disebut
hormon lipofilik (steroid). Hormon yang bersifat lipofobik yang merupakan hormon
jenis protein, polipeptida dan epinefrin-norepinefri.
Mekanisme bioritme hormon antara lain, sebagian hormon ada yang melepaskan
kelenjar secara beritme.Dalam ritme ini disekresi dalam hitungan menit atau jam,
misal sekresi menurun pulsatif LH menjelang ovulasi. Dalam hotungan harian disebut
sirkadian ritme, misal sekresi hormon glukokortikoid (kortisol) malam terjadi
peningkatan dan siang menurun. Dalam hitungan bulan, misal sekresi LH selama 28
hari. Ritme sekresi hormon dipengaruhi atau diatur oleh susunan saraf pusat, secara
neurogenik seperti sekresi prolaktin terjadi selama menyusuidan secara lingkungan
misal kortisol akan muncul pada saat istirahat dan bila terjadi gangguan psikis sekresi
LH dan
ovulasi tidak teraktur. Hormon-hormon reproduksi bersifat bioritme (pada LH/FSH),
bekerja setelah melewati pubertas, kemampuan bipnoistasis yaitu melaksanakan
fungsinya setelah organ-organ tubuh sudah sempurna dan juga dipengaruhi oleh
makanan asam lemak yang dikonsumsi.
Cara mengontrol kerja hormon dapat dilakukan melalui (1) pengaturan aktivitas
reseptor, karena perubahan konsentrasi reseptor dalam sel sasaran (down dan up
regulation) (2) defisiensi reseptor, down regulator karena terjadi kelainan pada reseptor,
sehingga pengikatan dengan hormon menurun (3) Feedback inhibitor, umpan balik
dapat bersifat positif dan negatif.
8
tubuh. Fungsi hipotalamus yang paling utama adalah homeostasis, yaitu memastikan dan
mempertahankan semua sistem tubuh berjalan stabil.
Denyut jantung
Suasana hati
Kualitas maupun kuantitas tidur
Dorongan seks
Pelepasan hormon dari banyak kelenjar, termasuk kelenjar pituitari.
Hal-hal tersebut tidak terlepas dari fungsi hipotalamus yang bekerja sama dengan
kelenjar pituitari, dengan menghasilkan hormon-hormon yang penting bagi tubuh.
Hormonantidiuretik
Hormon ini berfungsi mengatur keseimbangan kadar air dalam tubuh, termasuk
volume darah, yang pada akhirnya memengaruhi tekanan darah.
9
Oksitosin
Hormon oksitosin memengaruhi sistem reproduksi seperti proses persalinan,
menyusui, maupun ejakulasi. Hormon ini juga mengendalikan berbagai perilaku
manusia seperti gairah seksual, rasa cemas, serta membangun ikatan emosi antara ibu
dan bayi dalam proses menyusui.
Somatostatin
Merupakan hormon yang bekerja di sistem saraf pusat, berfungsi menghambat
dan membatasi produksi maupun kerja hormon lain, terutama hormon
pertumbuhan (growth hormone, GH) dan TSH (thyroid-stimulating hormone).
Hormon ini yang akan merangsang produksi hormon tiroid, untuk mengendalikan
metabolisme tubuh, sistem kardiovaskular, perkembangan otak, mengontrol otot,
serta kesehatan pencernaan dan tulang.
10
Fungsi hipotalamus bagi tubuh dapat terhambat akibat adanya gangguan
fungsi hipotalamus yang juga dikenal dengan disfungsi hipotalamus. Kondisi ini
memiliki penyebab yang beragam. Namun penyebab gangguan fungsi hipotalamus
yang paling umum adalah komplikasi dari operasi otak, cedera kepala yang
berat, tumor otak, dan radiasi.
B. Pituitary
11
2. Struktur Anatomi Bagian Kelenjar Pituitari (Hipofisis)
a. Adenohipofisis
12
pada pria hormon ini masih belum jelas fungsinya, kemungkinan besar
berhubungan dengan pertumbuhan organ seks pria.
b. Neurohipofisis
Pada bagian neurohipofisis atau hipofisis posterior ini, ada 2 (dua) hormon
utama yaitu oksitosin dan vasopressin. Kedua hormon tersebut dibuat di
hipotalamus namun dikeluarkan melalui neurohipofisis.
1. Hormon oksitosin
13
Hormon ini bisa ditemukan dihampir semua mamalia. Hormon
vasopressin atau sering disingkat VP atau ADH (Antidiuretik Hormon).
6. Pancreas
Pancreas adalah organ kelenjar pada sistem pencernaan yang terletak di bawah
permukaan lambung. Pankreas merupakan organ kelenjar yang memiliki dua fungsi
utama, yaitu sebagai organ endokrin (mengeluarkan hormon) dan sebagai organ
eksokrin (mengeluarkan enzim). Pankreas mempunyai bentuk pipih memanjang,
panjang pankreas dapat bervariasi dan biasanya sekitar 15 cm pada orang dewasa.
Pankreas dapat ditemukan pada regio kiri atas rongga perut.
1. Fungsi pancreas
14
merupakan hormon yang diproduksi sel beta pankreas. Hormon ini
berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa di dalam darah dengan cara
memasukannya ke dalam sel sebagai sumber energi.
Hormon Somatostatin
merupakan hormon yang diproduksi oleh sel delta pankreas. Hormon ini
berfungsi untuk mengatur aktivitas sel alfa dan sel beta pankreas.
15
bersifat basa dan berfungsi untuk membuat makanan mengalami pH
optimal. Makanan yang berasal dari lambung akan bersifat basa karena
pengaruh pencernaan yang terjadi di lambung. Apabila makanan asam ini
tidak dinetralkan maka kondisi asam tersebut dapat merusak struktur
organ pencernaan yang dilewatinya.
Tripsinogen
merupakan komponen yang belum menjadi enzim aktif. Ketika usus
halus mengaktifkannya dengan enterokinase maka tripsinogen akan
menjadi Enzim Tripsin yang berfungsi untuk memecah protein menjadi
asam amino (polipeptida).
Lipase Pancreas
merupakan enzim yang berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak
+ gliserol. Lipase pankreas juga akan mengatur cadangan lemak dalam
tubuh kita.
Amilase Pancreas
merupakan enzim yang berfungsi memecah polisakarida (amilum)
menjadi monosakarida (contohnya glukosa).
Karbohidrase Pankreas
merupakan enzim yang berfungsi memecahkan molekul disakarida
menjadi monosakarida. Seluruh karbohidrat harus berada dalam bentuk
monosakarida apabila dibutuhkan oleh sel, karena sel hanya mampu
menerima karbohidrat dalam bentuk yang paling sederhana tersebut.
16
Contoh Karbohidrase antara lain adalah maltase, laktase, dan lainnya
(nama sesuai dengan polisakarida yang diubah).
1. Kesimpulan
Dari makalah system endokrin ini dapat disimpulkan bahwa sistem endokrin
merupakan sistem kontrol kelenjer yang tidak memiliki saluran yang menghasilkan
hormone untuk mempengaruhi organ lain. Selain itu, system endokrin ini sangat
mempengaruhi kelansungan hidup mahluk hidup dikarenakan mahluk hidup
membutuhkan hormon untuk kinerja organ didalam tubuhnya.
2. Saran
Pelajarilah system endokrin agar kita dapat mengetahui sistem kinerja oragan
didalam tubuh kita juga dapat mencegah penyakit karena mengetahui sistem
fisiologi tubuh kita sendiri.
17
Daftar Pustaka
18