Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KELENJAR ENDOKRIN DAN HORMON


Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia

Dosen Pengampu :
Lily Restusari, M. Farm, Apt

Disusun Oleh:
Sarah Khairunnisa
( P032313411091 )

PROGRAM STUDI D-III GIZI

POLIKTEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

JANUARI 2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
Kelenjar Endokrin dan Hormon tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
Biokimia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Kelenjar Endokrin dan Hormon bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Lily Restusari, M.Farm, Apt
selaku dosen pengampu Biokimia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang yang penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Pekanbaru, 20 Januari 2024

Penulis
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................
2
1.3 Tujuan Masalah .......................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................
3
2.1 Sifat hormon………………………………..................................................……....3
2.2 Klasifikasi hormon......................................................................…………….....….4
2.3 Cara kerja dan mekanisme hormon........................................……………..........….5
BAB III PENUTUP .....................................................................…….....................
……....…6
3.1 Kesimpulan..........................................................................................………....….6
3.2 Saran .....................................................................................………..................….6
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................…....... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem endokrin dapat dijumpai pada semua golongan hewan, baik vertebrata
maupuninvertebrata. Sistem endokrin (hormon) dari sistem saraf secara bersama lebih
dikenal sebagai super sistem neuroendokrin yang bekerja sama secara kooperatif
untuk menyelenggarakan fungsi kendali dan koordinasi pada tubuh hewan. Pada
umumnya, sistem endokrin bekerja untuk mengendalikan berbagai fungsi fisiologi
tubuh, antara lain aktivitas metabolisme, osmoregulasi, pencernaan, pertumbuhan dan
reproduksi.
Kelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama dibawah nama
organ endokrin, sebab sekresi yang dibuat tidak meninggalkan kelenjar melalui satu
saluran, tetapi langsung masuk ke dalam darah yang beredar di dalam kelenjar. Kata
“endokrin” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “sekresi ke dalam”; zat aktif
utama dari sekresi internal ini disebut hormon, dari kata Yunani yang berarti
“merangsang”. Beberapa dari organ endokrin menghasilkan satu hormon
tunggal,sedangkan yang lain lagi dua atau beberapa jenis hormon: misalnya kelenjar
hipofisis menghasilkan beberapa jenis hormon yang mengendalikan kegiatan banyak
organ lain, karena itulah maka kelenjar hipofisis dilukiskan sebagai ”kelenjar
pemimpin tubuh”
Ciri khas dari sel-sel sekretori endokrin adalah intinya yang terlihat jelas dan
banyaknya mitokondria, retikulum endoplasma, badan Golgi, dan vesikel sekretori.
Vesikel sekretori bervariasi tergantung hormon yang disekresi oleh masing-masing
sel. Sel-sel endokrin yang mensekresi hormon berbahan dasar asam amino, peptida,
dan protein sering kali memiliki vakuola sekretori terikat membran dengan pusat
padat elektron (granula pusat memadat) (Young, et al. 2006: 328).

1
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa Saja Sifat-Sifat Hormon?
B. Apa Saja Klasifikasi Hormon?
C. Bagaimana Cara Kerja dan Mekanisme Kelenjar Endokrin dan Hormon?
1.3 Tujuan Masalah
A. Untuk Mengetahui Sifat-Sifat Hormon.
B. Untuk Mengetahui Klasifikasi Hormon.
C. Untuk Mengetahui Cara Kerja dan Mekanisme Kelenjar endokrin.
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa saja sifat sifat hormon.


Hormon digolongkan dalam 3 golongan yaitu polipeptida (protein), steroid dan
golongan amin. Golongan polipeptida (protein) memiliki sifat larut dalam darah,
umumnya tidak perlu transporter, waktu paruh (half life) lebih pendek, tidak dapat
masuk ke dalam sel dan resptornya terdapat pada membran sel target. Golongan
steroid memiliki sifat larut dalam lemak, sehingga perlu pengangkut, waktu paruh
(half life) lebih lama, dapat masuk ke dalam sel dan reseptor berada di dalam sel
target. Golongan amin terdiri atas derivat asam amino (yang memiliki sifat non-polar
dan mirip steroid) dan katekolamin (sifat polar dan mirip polipeptida) (Murry at al,
2006:449).

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan
dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Kelenjar ini tersebar di
berbagai bagian tubuh dan memiliki perannya masing-masing dalam mengatur sistem
organ. Terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem endokrin, di
antaranya:

 Termasuk kelenjar buntu karena tidak memiliki saluran khusus, tetapi langsung
menyalurkan hormon ke cairan di sekitar sel-sel.
 Melakukan sekresi lebih dari satu hormon, kecuali kelenjar paratiroid.
 Terdapat beberapa sel sekretori yang ditopang oleh jaringan ikat dan dikelilingi
pembuluh darah.
 Masa menghasilkan hormon cenderung berbeda-beda, ada yang seumur hidup ada
yang masa tertentu.
 Sekresi hormon dapat dipicu dan dihambat hormon lainnya.

2.2 Apa Saja Klasifikasi Hormon?


Hormon diklasifikasikan berdasarkan reseptor dikelompokkan dalam kompleks
hormon-reseptor intrasel (hormon golongan 1) dan hormon-reseptor membra sel
hormon golongan II. Kompleks hormon-reseptor intrasel meliputi hormon steroid dan
hormon tiroid. Kelompok kompleks hormon-reseptor membran sel dikelompokkan
berdasarkan second messenger. Hormon yang bekerja dengan second messenger
AMP- siklik adalah CRH, ADH, ACTH, MSH, FSH, LH, TSH, hCG, kalsitonin,
PTH, katekolamin dan Somatostatin. Hormon yang bekerja dengan, second messenger
kalsium dan fosfatidil-inositol bisfosfat (PIP2) adalah TRH, GnRH,

3
• Hormon Perkembangan hormon yang memegang peranan di dalam
perkembangan
dan pertumbuhan. (Dihasilkan : kelenjar gonad)
• Hormon metabolisme hormon yg mengatur proses homeostasis glukosa tubuh.
(Macam glukosa : glukokortikoid, glukagon, katekolamin)
• Hormon tropik dihasilkan dari kelenjar hipofise sbg hormon perangsang
pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogonesis (LH)
• Hormon pengatur metabolisme air dan mineral (Kalsitonin) Dihasilkan oleh
kelenjar tiroid untuk atur metabolisme kalsium dan fosfor.

Klasifikasi hormon berdasarkan strukturnya dapat dibedakan menjadi hormon yang


larut di dalam air atau yang larut dalam lemak.
• Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (misalnya insulin,
glukagon,hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin
(dopamin,norepinefrin,epinefrin).
• Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (misalnya estrogen,
progesteron,testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (tiroksin).
• Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistemmessenger-kedua,
sementara hormon steroid dapat menembus membran sel dengan
bebas.Kelompok kompleks hormon-reseptor membran sel dikelompokkan
berdasarkan second messenger.
• Hormon yang bekerja dengan second messenger AMP- siklik adalah CRH,
ADH, ACTH, MSH, FSH, LH, TSH, hCG, kalsitonin, PTH, katekolamin dan
Somatostatin.
• Hormon yang bekerja dengan second messenger kalsium dan fosfatidil-inositol
bisfosfat (PIP2) adalah TRH, GnRH, Vasopresin, oksitosin, kolesitokinin, dan
gastrin.

2.3 Bagaimana Cara Kerja dan Mekanisme Kelenjar Endokrin dan Hormon?
 Mekanisme Kerja Hormon
Hormon akan didistribusikan melalui cairan darah menuju sel target. Sel target yang
memiliki reseptor yang cocok untuk hormone akan berkombinasi atau berikatan
dengan hormone tersebut seperti hal nya kunci yang cocok dengan gemboknya.
Hormon akan mengeluarkan responnya pada sel target yang spesifik atau pada sel
yang memiliki reseptor yang cocok. Sedangkan sel yang tidak memiliki reseptor yang
cocok untuk hormone tersebut tidak akan terpengaruh. Sel yang tidak terpengaruh
tersebut disebut sebagai sel non-target.
 Mekanisme Pengendalian Hormon
Pada umumnya sekresi hormon diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan
adanya produksi berlebihan atau berkurang. Jadi terdapat suatu mekanisme kontrol
untuk mengatur produksi dan sekresi hormon. Mekanisme tersebut adalah umpan
balik atau feedback. Umpan balik adalah keadaan yang merupakan respons terhadap
suatu sinyal (misalnya sebuah sel
4
terhadap rangsangan hormonal) mempengaruhi sumber sinyal (dalam kasus ini,
kelenjar penghasil hormon) (Despopulos dalam Bachtiar, 2021). Dapat dikatakan,
umpan balik terdiri dari dua macam yaitu, umpan balik positif dan umpan balik
negatif.
1. Umpan Balik Negatif (Negative Feedback)
Pada umpan balik negatif suatu rangsangan diturunkan oleh respons (Despopulos
dalam Bahtiar, 2021). Seperti kebanyakan mekanisme pengaturan lainnya pada
organisme, kerja hormon kebanyakan diutamakan untuk umpan balik negatif.
Feedback negatif merupakan suatu mekanisme dimana jumlah suatu output
(pengeluaran hormon) berperan untuk mengurangi jumlah input (pemasukan hormon)
dengan tujuan untuk mencapai suatu keseimbangan (homesostatis). Contohnya
hormon insulin berperan dalam meningkatkan difusi berfasilitas glukosa ke dalam sel,
akibatnya kadar glukosa darah akan turun (output), kadar glukosa darah yang rendah
akan mengurangi sekresi insulin oleh sel-sel beta pankreas (input).
2. Umpan Balik Positif (Positive Feedback)
Mekanisme feedback positif berlawanan dengan feedback negatif, dimana jumlah
suatu ouput yang akan merangsang suatu input. Proses ini akan menyebabkan suatu
ketidakseimbangan. Mekanisme ini jarang terjadi namun ada beberapa hormon yang
bekerja mengikuti mekanisme ini. Misalnya, oksitosin yang disekresikan hipofisis
bagian belakang (neurohipofisa) akan merangsang kontraksi otot rahim sewaktu
persalinan, yang berpengaruh pada terbukanya serviks (leher rahim). Pembukaan
serviks ini menimbulkan impuls sensoris ke hipotalamus, yang memerintahkan
hipofisis untuk lebih banyak menghasilkan oksitosin sehingga uterus berkontraksi.
Proses tersebut sangat penting untuk proses kehamilan.
5

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hormon digolongkan dalam 3 golongan, yaitu . Golongan polipeptida (protein)
memiliki sifat larut dalam darah. . Golongan steroid memiliki sifat larut dalam
lemak. Golongan amin terdiri atas derivat asam amino (yang memiliki sifat
non-polar dan mirip steroid) dan katekolamin (sifat polar dan mirip
polipeptida). fungsi hormon pada manusia utamanya berkaitan dengan:
Pertumbuhan dan perkembangan tubuh, Pencernaan makanan
Reproduksi dan fungsi seksual, Penyerapan giz, Fungsi kognitif, Kinerja organ
jantung, Siklus tidur.Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin (kelenjarbuntu).
Hormon berfungsi mengatur pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku,
keseimbangan dan metabolisme.Mekanisme pengendalian sel dibagi menjadi 2
yaitu umpan balik negatif dan umpan balik positif.

3.2 Saran
Penulis menyadari makalah yang ditulis ini jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa maupun penulisan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa lebih baik lain di masa mendatang.
Mudah-mudahan dengan kehadiran makalah ini bisa menjadi pengalaman dan
dapat memberikan manfaat yang maksimal. Aamiin...
6
DAFTAR PUSTAKA

Indah Mutiara. 2004. Mekanisme Kerja Hormom. Fakultas Kedokteran Bagian


Biokimia. Sumatra Utara.
Wulandari E. Hormon Sebagai Sinyal Transduser. Diunduh 21 Januari 2024
Anwar Ruswana. 2005. SINTESIS, FUNGSI DAN INTERPRETASI PEMERIKSAAN HORMON
REPRODUKSI. Fakultas Kedokteran UNPAD : Bandung. makalah
Manurung, N. (2017). Sistem endokrin. Deepublish.
Setyawati. 2013. Fungsi, Struktur Dan Sifat Hormon.
https://www.scribd.com/doc/173288523/Fungsi-Struktur-Dan-Sifat-Hormon
Wulandari, E. & Hapsari, R. 2013. Buku peran hormon sebagai regulator fungsi organ.
7

Anda mungkin juga menyukai