Anda di halaman 1dari 4

SISTEM KOORDINASI TUMBUHAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri yang membedakan makhluk hidup dan tak hidup adalah : benda
hidup mampu bereaksi terhadap perubahan tertentu yang terjadi di sekitarnya.
Perubahan ini berperan sebagai stimulus atau perangsang yang memicu respon pada
bagian tertentu dari oraganisme. Mimosa pudica atau sering kita sebut sebagai Putri
malu apabila daunnya disentuh, ditiup atau dipanaskan akan segera “menutup”. Hal
ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun.
Rangsang tersebut juga bisa dirasakan oleh daun lain tidak ikut tersentuh. Hal ini
mungkin merupakan suatu gerakan kimiawi melalui berkas pembuluh.Walau tidak
ada syaraf yang terlibat, terdapat bukti bahwa ada impuls listrik tertentu yang
mengaliri ke daun.
Sebagian besar tumbuhan melaksanakan ketanggapan dan koordinasinya melalui
sitem koordinator kimia, yaitu hormon tumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan definisi system koordinasi tumbuhan
2. Menjelaskan mekanisme fototrpisme
3. Menjelaskan gerakan-gerakan pada tumbuhan
4. Menjelaskan hormon pada tumbuhan
5. Menjelaskan proses pembungaan

1.3 Tujuan
Mampu mengetahui dan memahami tentang sistem koordinasi pada
tumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI SISTEM KOORDINASI PADA TUMBUHAN


Sistem koordinasi adalah sistem yang mengatur segala aktifitas biologis pada
tubuh organisme. Perubahan-perubahan lingkungan baik internal maupun
eksternal membutuhkan respon yang berbeda-beda, hal inilah yang memicu
terbentuknya hormon tumbuhan. Sistem koordinasi terdiri dari gabungan dua
sistem yaitu sistem syaraf dan sistem hormone. Sistem ini umumnya terdapat
pada hewan dan manusia, sedangkan pada tumbuhan hanya ada sistem hormone.
2.2 MEKANISME FOTOTROPISME
Fototropisme adalah gerakan yang terjadi pada tumbuhan yang disebabkan
oleh adanya rangsangan cahaya. Fototropisme disebut juga heliotropisme.
Fototropisme merupakan adaptasi tumbuhan untuk mengarahkan tajuknya kearah
cahaya matahari yang sangat penting dalam proses fotosintesis.
Selain itu, fototropisme berkaitan erat dengan zat tumbuhan yang terdapat di
ujung tumbuhan yang disebut auksin. Pada sisi batang yang terkena cahaya, zat
tumbuh lebih sedikit dari pada sisi batang yang tidak terkena cahaya. Akibatnya,
sisi batang yang terkena cahaya mengalami pertumbuhan lebih lambat daripada sisi
batang yang tidak terkena cahaya sehingga batang membelok ke arah cahaya.
Fototropisme terbagi menjadi dua yaitu:
Fototropisme positif, adalah gerakan tumbuhan yang menuju ke arah cahaya,
misalnya ujung batang buah matahari yang membelok menuju ke arah cahaya.
Fototropisme negatif, adalah gerakan tumbuhan yang menjauhi arah datangnya
matahari, misalnya gerak akar pertumbuhan ujung akar.
2.3
Kesimpulan :
Sistem koordinasi adalah sistem yang mengatur / mengkoordinir segala aktivitas
biologis tubuh organisme, perubahan – perubahan lingkungan organisme selalu
dalam keadaan normal dan harmonis.
Sistem koordinasi pada tumbuhan adalah sistem hormon.
Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adapatasi dan pertahanan diri
tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya .
Hormon pada tumbuhan terdiri atas auksin, giberilin, gas etilen, asam absisat,
sitokinin, asam traumalin dan kalin.

Anda mungkin juga menyukai