Anda di halaman 1dari 3

Tegangan Sinusoida Milad Ramdan (H021181006)

bentuk arus bolak-balik yang paling sederhana adalah arus sinusoidal. Arus yang dihasilkan
pembangkit listrik tenaga air, batu bara, angin, nuklir merupakan arus bolak-balik sinusoidal.
Arus yang dihasilkan oleh turbin pasti arus bolak-balik sinusional. Pembangkit listrik tenaga air,
batu bara, angin, nuklir menggunakan turbin yang memutar kumparan dalam medan magnet
tetap. Kebergantungan arus dan tegangan terhadap waktu dapat dinyatakan oleh fungsi kosinus
berikut ini

dengan
Im adalah arus maksimum (amplitudo arus),
T periode arus,
t waktu, dan
𝜑o fase mula-mula (saat t = 0).
Jika arus tersebut melewati sebuah hambatan, maka tegangan antara dua ujung hambatan
mmenuhi hukum Ohm
V = RI

dengan Vm = RIm adalah amplitudo tegangan. Gambar 7.4 adalah contoh kurva tegangan maupun
arus terhadap waktu Tegangan yang mengalir pada jaringan listrik PLN merupakan tegangan
bolak-balik sinusoidal. Tegangan sinusoidal merupakan tegangan yang paling mudah dihasilkan.
Dengan memutar lilitan dalam medan magnet dengan kecepatan sudut konstan maka dihasilkan
tegangan sinusoidal. Kebanyakan pembangkit listrik PLN dihasilkan dengan memutar kumparan
dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan sehingga dihasilkan tegangan
sinusoidal.
Dalam banyak pemakaian, tegangan listrik yang digunakan dihasilkan oleh sumber dalam bentuk
tegangan yang berubah dengan waktu secara sinusoida. Demikian juga dalam rangkaian
elektronika banyak digunakan tegangan semacam ini yang dihasilkan oleh osilator. Tegangan
sumber yang berubah dengan waktu secara sinusoida dapat dinyatakan dengan persamaan:
V = Vm Sin𝜔𝑡
Dimana: V adalah tegangan sesaat, Vm adalah tegangan maksimum (amplitudo tegangan), dan
𝜔 adalah frekuensi sudut (2πf). Grafik tegangan fungsi waktu dapat dilihat pada Gambar 6.1.

Untuk menyatakan harga tegangan AC, maka digunakan beberapa besaran sebagai berikut:
a. Tegangan sesaat: yaitu tegangan pada suatu saat t, dapat dihitung dengan persamaan (6.1), jika
diketahui Vm, 𝜔, dan t.
b. Amplitudo tegangan Vm; yaitu harga maksimum tegangan.
c. Tegangan puncak-ke puncal Vpp adalah beda antara tengangan minimum dan tegangan
maksimum, Vpp = 2Vm.
d. Tegangan rata-rata Vrata: tegangan ini langsung terukur pada voltmeter AC,
2𝑉𝑚
Vrata =
𝜋
e. Tegangan rms Vvms : karena untuk selang waktu satu perioda, harga rata-rata tegangan
sinusoida = 0, maka untuk menghindari ini digunakan tengangan root-mean-square yaitu :
𝑉𝑚
Vrms =
√2
Sumber :
Mikrajuddin Abdullah Fisika dasar II

Anda mungkin juga menyukai