Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Unsur

Unsur kimia adalah sebuah zat yang hanya mengandung 1 (satu) jenis atom.

Variasi yang luar biasa yang mengelilingi kita tersusun atas substansi-substansi bisa

juga disebut dengan unsur. Unsur adalah suatu bahan murni yang terdiri dari Proton,

Neutron, dan Elektron sebagai pembentuk unsur. Unsur tersebut harus berkombinasi

dahulu baru dapt membentuk senyawa unsur kimia (Dwinata, 2016).

2.2 Klasifikasi

2.2.1 Golongan

Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Sistem

periodik terdiri atas 18 kolom vertikal. Ada dua cara penamaan golongan, yaitu :

a. Sistem 8 golongan, yaitu sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan.

Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yaitu golongan

utama (golongan A) dan 8 golongan transisi (golongan B).

b. Sistem 18 golongan yaitu sistem periodik dibagi ke dalam 18 golongan.

Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 18 golongan yaitu golongan 1

sampai 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur yang mempunyai elektron

valensi sama ditempatkan pada golongan yang sama. Untuk unsur-unsur golongan A

sesuai dengan letaknya dalam sistem periodik (Rabbani, 2013).


Unsur-unsur golongan A mempunyai nama lain yaitu :

1) Golongan IA = golongan Alkali

2) Golongan IIA = golongan Alkali Tanah

3) Golongan IIIA = golongan Boron

4) Golongan IVA = golongan Karbon

5) Golongan VA = golongan Nitrogen

6) Golongan VIA = golongan Oksigen

7) Golongan VIIA = golongan Halida / Halogen

8) Golongan VIIIA = golongan Gas Mulia

2.2.2 Periode

Lajur-lajur horizaontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik modern

terdiri atas 7 periode. Nama periode dari atas ke bawah menunjukkan bilangan kuantum

utama terbesar yang dapat dimiliki oleh atom dari unsur-unsur yang terdapat dalam

periode tersebut. Jumlah unsur pada setiap periode adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Tabel Periode


periode jumlah unsur nomor atom
1 2 1-2
2 8 3 - 11
3 8 11 - 18
4 18 19 -36
5 18 37 - 54
6 32 55 -86
7 32 87-118
2.3 Pembagian Unsur

2.3.1 Logam Alkali

Logam Alkali adalah unsur-unsur yang berada pada golongan IA. Alkali

merupakan unsur-unsur golongan IA kecuali hidrogen, yang meliputi litium (Li),

natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).

2.3.1.1 Sifat Logam Alkali

Sifat logam alkali terbagi menjadi dua yaitu Sifat Fisis dan Sifat Kimia. Sifat

fisis logam alkali adalah merupakan unsur logam yang lunak dan dapat diiris. Dari data

kekerasan (skala Mohs) terlihat dari atas ke bawah semakin berkurang, hal ini berarti

makin ke bawah semakin lunak. Logam alkali memiliki titik didih dan titik cair yang

rendah dan cukup lunak. Energi ionisasi logam-logam alkali relatif rendah dibanding

energi ionisasi logam-logam lain. Hal ini menunjukkan bahwa logam alkali lebih

mudah melepaskan elektron daripada logam lainnya. Harga potensial reduksi standar

kecuali litium dari atas ke bawah semakin negatif. Hal ini menunjukkan semakin

mudahnya melepas elektron (sifat reduktor semakin kuat dari Na sampai Cs).

Penyimpangan harga potensial reduksi (E°) pada litium disebabkan karena energi

hidrasi Li jauh lebih besar daripada alkali yang lain sehingga potensial reduksi Li

paling negatif.

Sifat Kimia dari logam alkali adalah merupakan golongan logam yang

paling reaktif. Kereaktifan logam alkali dari atas ke bawah semakin bertambah, hal ini

disebabkan energi ionisasinya dari atas ke bawah semakin rendah sehingga semakin

mudah melepaskan elektron. Kereaktifan logam alkali dapat dibuktikan dengan

kemampuan bereaksinya dengan berbagai unsur lain dan senyawa. Reaksi unsur alkali
dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen. Reaksi natrium dengan air sangat

hebat, sehingga bila mereaksikan logam natrium dengan air logam natrium harus

dipotong sekecil mungkin agar tidak terjadi ledakan

2.3.1.2 Senyawa logam alkali

2.3.2. Logam Alkali Tanah

Unsur-unsur alkali tanah dalam sistem periodik menempati golongan IIA.

Unsur-unsur alkali tanah terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca),

stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Disebut alkali tanah karena oksida dan

hidroksida dalam air bersifat basa (alkalis) dan oksidanya serupa dengan Al2O3 dan

oksida logam berat yang sejak semula dikenal dengan nama tanah.

2.3.2.1. Sifat-sifat logam alkali tanah

2.3.2.2. Pembuatan Senyawa logam Alkali tanah

Berikut cara pembuatan senyawa logam alkali tanah :

1. Berilium

a. Be dibuat dari pemanasan BeF2 menggunakan Mg pada suhu 300°C.

BeF2(s) + Mg(l ) → Be(s) + MgFe(s)

b. Elektrolisis campuran lelehan BeCl2 dan NaCl

c. Isolasi berelium dibuat dengan pemanggangan mineral beryl dengan sodium

hexafluorosilicate, Na2SiF6, pada suhu 700°C menghasilkan berelium flourida yang


larut dalam air, kemudian diendapkan sebagai hidroksidanya Be(OH)2 dengan

pengaturan pH hingga 12.

2. Magnesium

a. Dari MgCl2, Ion yang berasal dari air laut ditambahkan kapur sehingga membentuk :

Mg2+ Ca(OH)2 → Mg(OH)2 + Ca2+Mg(OH)2

b. Dipisahkan dari air dengan cara disaring. Lalu ditambah HCl dan kemudian

dielektrolisis hingga diperoleh logam Mg dengan kemurnian 99,9%.

Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl2 + 2H2O

c. MgCl2 dielektrolisis menjadi Mg + Cl2 pada suhu 700°C

d. Dari MgO direduksi pada temperatur tinggi (± 1150°C) menggunakan ferrosilicon

(alloy dari besi dan silikon). Saat titik didih Mg tercapai, maka proses ini membentuk

gas Mg yang kemudian dikondensasi menjadi larutan dan leburan Mg.

3. Kalsium

1. Kalsium hanya dibuat dalam skala kecil dan diperoleh melalui reduksi halidanya

dengan logam Na.

CaCl2(l ) + Na(s) → Ca(l ) + NaCl(l )

2. Dalam skala kecil kalsium dapat dibuat melalui reduksi dari CaO dengan

aluminium
3CaO + 2Al → 3Ca + Al2O3
4. Stronsium

a. Stronsium dibuat dengan mereduksi oksidanya:

3Sr + 2Al → 3 Sr + Al2O3

b. Isolasi, secara komersial dibuat dalam skala kecil dengan elektrolisis leburan

c. strontium chloride, SrCl2. Sr juga dapat diisolasi dari reduksi SrO dengan

aluminium

5. Barium

a. Barium dibuat dalam skala kecil dengan elektrolisis leburan barium klorida.

b. Barium juga dapat diperoleh dari reduksi BaO dengan Al

c. 6BaO + 2Al 3Ba + Ba3Al2O6

6. Radium

Radium dibuat dengan menggunakan limbah pitchblende yang merupakan

bijih mineral yang dihasilkan oleh uranium. Pembuatan radium ini ditemukan oleh

Pierre Currie dan Marie Currie. Unsur uranium diisolasi oleh Curie melalui

anamalgamnya.

Anda mungkin juga menyukai