Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab segala rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya, makalah mengenai “Tradisi Ompangan dalam Etnis
Madura” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Kami menyadari masih banyak
kesalahan didalamnya. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Dewi
Salindri, M. Si. Selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Lokal yang telah
membimbing dan memberikan tugas ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Kami juga yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih
membutuhkan kritik serta saran dari pembaca, untuk menjadikan makalah ini lebih
baik kedepannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Permasalahan...............................................................................................2
1.4 Manfaat....................................................................................................................2
BAB 2......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
2.1 Awal mula Tradisi Ompangan Etnis Madura.............................................................3
2.2 Bentuk Tradisi Ompangan Etnis Madura..................................................................5
2.3 Dampak Tradisi Ompangan Bagi Masyarakat Madura..............................................7
BAB 3......................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana awal mula tradisi ompangan ini berlangsung?
2. Bagaimana bentuk tradisi ompangan dalam masyarakat etnis Madura?
3. Apa dampak dari adanya tradisi ompangan bagi masyarakat Etnis
Madura?
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan pembahasan di atas, maka terdapat beberapa manfaat
sebagai berikut :
1. Penulisan makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan
pembaca
2. Makalah ini dapat digunakan referensi mengenai tradisi etnis Madura.
3. Bagi penulis, sarana aplikasi teori yang didapat selama kegiatan
perkuliahan.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
1
Skripsi “Tradisi Ompangan sebagai Jaminan Sosial Berbasis Komunitas Lokal di Desa Dempo
Barat Pamekasan Madura” (Jakarta : UIN Jakarta, 2018) hlm 59
3
tersebut. Ompangan ini dapat disebut juga sebagai investasi jangka panjang
masyarakat etnis Madura.
Setiap orang menginginkan pesta pernikahan yang hanya dilakukan sekali
seumur hidup. Bagi orang tua etnis Madura tujuan pernikahan secara mewah dan
meriah untuk membuat anak bahagia. Mengadakan pesta pernikahan secara
mewah dapat memberikan pandangan tersendiri bagi masyarakat sekitar. Ada nilai
atau pengakuan dari saudara atau tetangga bahwa orang tersebut mampu.
Ompangan mempunyai tujuan yaitu membantu dan meringankan beban orang
yang hendak menyelenggarakan acara pernikahan. Selain tujuannya untuk
meringankan beban masyarakat, tradisi ini dapat mempererat tali silaturrahmi antar
tetangga dan saudara. Beban yang ditanggung oleh orang yang mempunyai
hajatan menjadi lebih ringan.
Pada dasarnya tradisi ompangan sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad
SAW. Pemberian ompangan atau bantuan bagi keluarga yang mengadakan acara
pernikahan. Saat pernikahan Nabi Muhammad SAW menikah dengan Ummul
Mukminin Shafiyah binti Huyyai. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Anas bin
Malik r.a Rasulullah bersabda “ Barang siapa yang memiliki sesuatu, hendaklah ia
membawanya.” Beliau kemudian menggelar tikar dari kulit. Sahabat beliau datang
membawa keju, kurma, dan minyak samin. Kemudian mereka membuat bubur,
itulah jamuan makan yang diberikan saat acara walimah Rasulullah2.
Tradisi ompangan ini merupakan penerapan dari ajaran agama untuk saling
tolong menolong atau membantu masyarakat lainnya. Tradisi ompangan ini sudah
menjadi hal yang lazim bagi masyarakat etnis Madura. Orang yang menerima
undangan berupa rokok atau sabun menganggap hal tersebut sudah biasa.
Sumbangan yang diberikan dapat diminta kembali saat orang yang diundang
mempunyai hajatan atau acara lainnya.
Ompangan atau sumbangan merupakan jaminan atau investasi jangka panjang
masyarakat etnis Madura. Jaminan sosial ini bukan pengeluaran yang sia – sia.
2
Syaikh Hafizh Ali S. 2007. Kado Pernikahan (Bandung : PT Mizan Pustaka) hlm 93
4
Saat orang yang memberikan bantuan mempunyai hajatan tidak perlu repot karena
ada bantuan yang diberikan kepada orang lain.
5
2.2 Bentuk Tradisi Ompangan Etnis Madura
6
Berdasarkan bentuk tradisi ompangan tesebut, tidak semuanya dapat
memenuhi pemberian orang tersebut. Jumlah permintaan atau pemberiam
dalam ompangan ini tidak terbatas. Pelaksanaan tradisi ompangan
dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Permintaan
Kebutuhan hajatan yang banyak, membuat masyarakat etnis Madura
meminta bantuan atau ompangan kepada orang lain, baik kepada
saudara, tetangga, atau relasi kerja. Beberapa bulan sebelum acara
pernikahan, orang yang mempunyai acara berkunjung ke rumah yang
ingin dimintai ompangan. Topik pembicaraanya yaitu waktu acara
pernikahan, kebutuhan yang diperlukan, bentuk ompangan yang
diminta, dan yang terakhir waktu pengembalian dari ompangan
tersebut. Tidak semua orang yang diminta sumbangan langsung setuju
dengan permintaan yang mempunyai hajatan, apabila yang diminta
sumbangan tidak setuju, harus melakukan negosiasi kembali.
Ompangan tersebut dapat berupa uang atau barang tergantung
kesepakatan kedua belah pihak.
2. Tanpa Permintaan
Ompangan dalam hal ini karena inisiatif sendiri dan ingin membantu
dengan harapan nanti jika mempunya hajatan juga akan dikembalikan
atau mendapat bantuan yang sama. Ompangan dalam bentuk ini
diberikan pada saat acara sedang berlangsung, khususnya seseorang
yang diundang untuk menghadiri pesta pernikahan. Barang yang
dibawa dapat berupa beras, roti, dan lain – lain. Orang yang
mempunyai hajatan akan menunjuk seseorang yang dipercayanya
untuk mencatat barang yang dibawa orang para undangan3. Barang
tersebut akan dikembalikan di kemudian hari. Catatan tersebut harus
3
Artikel “Mengenal Tradisi “Ompangan” di Madura”
7
disimpan dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman saat
pengembalian barang ompangan.
3. Pengembalian Ompangan
Ompangan atau bantuan yang diberikan bukan sekedar bantuan secara
Cuma – Cuma. Ompangan yang telah diberikan merupakan investasi
jangka panjang. Ada pola umum dan pola khusus dalam
pengembalian ompangan. Pola umumnya yaitu ompangan yang
diterima, akan dikembalikan pada saat orang yang memberi bantuan
mempunyai acara yang sama. Pola umum ini akan dikembalikan tepat
waktu. Pola khusus dalam tradisi pengembalian ompangan,
pengembalian dapat dilakukan dimana saja, dengan catatan karena
kebutuhan yang mendesak. Orang yang akan meminta pengembalian
harus melakukan komunikasi terlebih dahulu. Saat meminta
pengembalian kita tidak boleh menuntut untuk harus ada. Pelaku yang
berbohong akan mendapat sangsi sosial di masyarakat.
8
Dampak negatif dari tradisi ompangan ini adalah ketika orang yang
mempunyai hajatan tersebut meninggal, maka seluruh hutang piutang ompangan
pernikahan tersebut menjadi tanggung jawab dari anaknya untuk mengembalikan
sesuai dengan buku catatan yang ada. Hal tersebut dapat menjadi beban bagi orang
yang baru memulai hidup berumah tangga. Tanggung jawab pengembalian ompangan
akan terus menerus secara turun temurun.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tradisi ompangan merupakan tradisi memberikan bantuan untuk memenuhi
kebutuhan hajatan pernikahan dalam etnis Madura. Ompangan ini awalnya ada
di wilayah Pamekasan dan Sumenep, kemudian menyebar mengikuti
perpindahan etnis Madura yang suka merantau. Tradisi ompangan memiliki
tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan orang lain dan sebagai investasi jangka
panjang. Investasi jangka panjang ini nanti akan diminta kembali saat orang
yang memberikan bantuan ini mengadakan acara juga.
Penerimaan ompangan ada dua proses yaitu dengan permintaan dan tanpa
permintaan. Tanpa permintaan ini berarti orang tersebut memberikan bantuan
saat acara sedang berlangsung. Secara permintaan, beberapa bulan sebelum
acara berlangsung.
Barang yang diterima saat ompangan berupa makanan pokok seperti beras,
gula, minyak. Selain bahan makanan pokok ompangan juga dapat berupa
perlengkapan acara pernikahan yaitu sound system, tenda, dan dekorasi
pelaminan.
Tradisi ompangan memiliki dampak positif dan negative. Dampak positifnya
yaitu meningkatkan hubungan silaturahmi antar saudara, tetangga, dan rekan
kerja. Dampak negatifnya yaitu ompangan menjadi hutang piutang yang akan
menjadi tanggung jawab anak apabila orang tuanya meninggal.
10
DAFTAR PUSTAKA
Skripsi “Tradisi Ompangan sebagai Jaminan Sosial Berbasis Komunitas Lokal di Desa
Dempo Barat Pamekasan Madura” (Jakarta : UIN Jakarta, 2018)
https://www.emadura.com/2015/04/mengenal-tradisi-ompangan-di-madura.html
11