Dusun : Barugae
Desa : Barugae
Kecamatan : Duampanua
Kabupaten : Pinrang
Provinsi : Sulawesi Selatan
www.ess-consultant.com
2
DAFTAR ISI
001 Sampul
015 Kesimpulan
Batas Administrasi
Kondisi Geografis
Kabupaten Pinrang berada ± 180 Km dari Kota Makassar terletak pada koordinat
antara
4º10’30” - 3º19’13” LS
119º26’30” - 119º47’20” BT
Kabupaten Pinrang berada pada perbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat, serta
menjadi jalur lintas darat dari dua jalur utama, baik antar provinsi dan antar
kabupaten di Selawesi Selatan, yakni dari arah selatan: Makassar, Parepare ke
wilayah Provinsi Sulawesi Barat, dan dari arah Timur: kabupaten-kabupaten di
bagian timur dan tengah Sulawesi Selatan menuju Provinsi Sulawesi Barat.
Kondisi topografi Kabupaten Pinrang memiliki rentang yang cukup lebar, mulai dari
dataran dengan ketinggian 0 m di atas permukaan laut hingga dataran yang memiliki
ketinggian di atas 1000 m di atas permukaan laut (dpl). Dataran yang terletak pada
ketinggian 1000 m di atas permukaan laut sebagian besar terletak di bagian tengah
hingga utara Kabupaten Pinrang terutama pada daerah yang berbatasan dengan
Kabupaten Toraja. Klasifikasi ketinggian/ topografi di Kabupaten Pinrang dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
Wilayah yang termasuk ke dalam daerah ketinggian ini sebagian besar terletak di
wilayah pesisir yang meliputi beberapa wilayah kecamatan yakni Kecamatan Mattiro
Sompe, Lanrisang, Watang Sawitto, Tiroang, Patampanua dan Kecamatan Cempa.
Wilayah yang termasuk ke dalam daerah dengan ketinggian ini meliputi beberapa
wilayah kecamatan yakni Kecamatan Suppa, Mattiro Bulu, dan Kecamatan
Paleteang.
Wilayah yang termasuk ke dalam klasifikasi ketinggian ini sebagian kecil wilayah
meliputi Kecamatan Duampanua.
Wilayah yang termasuk ke dalam klasifikasi ketinggian ini terdiri dari sebagian
Kecamatan Lembang dan Batulappa.
1. Kemiringan 0-3 %
Wilayah ini memiliki lahan yang relatif datar yang sebagian besar terletak di kawasan
pesisir meliputi wilayah Kecamatan Mattiro Sompe, Lanrisang, Watang Sawitto,
Tiroang, Patampanua dan Kecamatan Cempa.
2. Kemiringan 3 – 8 %
Wilayah ini memiliki permukaan datar yang relatif bergelombang. wilayah yang
memiliki karakteristik topografi demikian terdiri dari Kecamatan, Suppa, Mattiro Bulu,
Batulappa dan Kecamatan Paleteang.
3. Kemiringan 8 – 45 %
4. Kemiringan > 45 %
Geologi wilayah Kabupaten Pinrang dari hasil pengamatan dan kompilasi Peta
Geologi Kabupaten Pinrang, maka susunan lapisan batuan dapat diuraikan sebagai
berikut :
Hidrologi
Di Kabupaten Pinrang, terdapat dua sungai besar yaitu sungai Mamasa dan Sungai
Saddang, dimana sungai Mamasa sebenarnya masih merupakan anak sungai
Saddang. Saat ini sungai Mamasa dimanfaatkan untuk keperluan Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) Bakaru yang berlokasi di Desa Ulu Saddang, Kecamatan
Lembang. PLTA yang ada ini selain untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kabupaten
Pinrang, juga untuk memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Sulawesi Selatan.
Sedangkan Sungai Saddang dimanfaatkan untuk pengairan pertanian dengan
cakupan pelayanan selain Kabupaten Pinrang juga melayani Kabupaten Sidrap.
Klimatologi (cuaca)
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pinrang, rata-rata curah hujan di Kabupaten
Pinrang pada tahun 2012 sebesar 102,58 mm/bulan. Curah hujan terendah terjadi
pada bulan September yakni sebesar 32 Mm, sedangkan curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan April yakni sebesar 179 Mm.
Penggunaan Lahan
Luas Provinsi Sulawesi Selatan menurut Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun
2012 adalah 1.967,7 km2. Angka ini merupakan angka yuridis yang digunakan
sebagai luas Kabupaten Pinrang. Kondisi penutup lahan di wilayah Kabupaten
Pinrang pada tahun 2009 menunjukkan bahwa empat jenis penutup lahan, yaitu
sawah 53.181 hektar (27,11%), kebun campur 46.741 hektar (23,83%), hutan
29.227 hektar (14,90%), dan tegalan/ladang sebanyak 26.840 hektar (13.68%).
Areal tambak 15.665 hektar atau (7,99%) sementara lahan mangrove hanya 41
hektar atau (0,02%) dan lahan terbuka 10.124 hektar atau (5,16%) dan kawasan
permukiman 5.482 atau (2,79%).
Lokasi
Dusun : Barugae
Desa : Barugae
Kecamatan : Duampanua
Kabupaten : Pinrang
Provinsi : Sulawesi Selatan
Koordinat
Keterangan:
Elec_01 : Posisi Electroda (Patok) ujung pertama (01) pada lintasan Geolistrik
Alat : Posisi alat utama sebagai resistivity meter pada lintasan Geolistrik
Elec_01 : Posisi Electroda (Patok) ujung terakhir (48) pada lintasan Geolistrik
Berikut ini adalah hasil pengolahan data menggunakan perangkat lunak (software)
dan analisa batuan dari Peta Geologi Lembar Majene & Bagian Barat Lembar
Palopo, Sulawesi (oleh: Djuri, Sudjatmiko, S. Bachri, dan Sukido, 1998)
= 53 meter
INFORMASI ALTERNATIF
Pada posisi bor di kedalaman 16 s/d 34 meter, terdapat batuan yang bersifat
impermeabel (tidak tembus air) yang berfungsi sebagai pembatas/sekat antara
airtanah permukaan dan airtanah dalam. Kualitas air pada lapisan ini cenderung asin
dan payau. Sehingga diperlukan bor yang mampu melewati lapisan ini untuk
mendapatkan airtanah dalam yang tawar. Perhatikan gambar di bawah ini.
CV. Earth
LAPORAN Science
AKHIR: SURVEY GEOLISTRIKSurvey
(ERT)