A. SEJARAH
Didirikan pada 01 Agustus 2014 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa Magahayu
Tengah Nomor 38 Tahun 2014, tanggal 21 Juli 2014, tentang pengangkatan
Pengurus/Pengelola Badan Usaha Milik Desa Marga Bhakti Persada, Desa Margahayu
Tengah Periode Tahun 2014 – 2019.
Awal berdirinya BUMDes yaitu dengan adanya pembangunan beberapa titik sarana air
bersih yang tersebar di wilayah Desa Margahayu Tengah yang dananya bersumber dari
fasilitas Program Kabupaten/Program PNPM/Program PAMSIMAS, PPIP dan
Pengembang Geologi.
Adanya sumber air bersih di beberapa titik mendapat sambutan dari warga yang sangat
mendambakan adanya penyediaan air bersih.Penyaluran air ke masing masing rumah
warga adalah dengan sistim grafitasi.
Dengan pemikiran agar dapat lebih meningkatkan sumber penghasilan Desa yang tidak
terbatas pada Pengelolaan Air Bersih saja, maka dibentuklah suatu badan usaha yang
kegiatan usahanya meliputi berbagai sektor sosial ekonomi dan kemasyarakatan yang
tumbuh dan berkembang di wilayah DesanMargahayu Tengah.
Dengan merujuk kepada Perundang undangan yang berlaku, maka dibentuklah Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan nama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Marga
Bhakti Persada Marteng.
1. MAKSUD
2. TUJUAN
5. Mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Desa dan
memberikan nilai tambah.
3. A Z A S
4. V I S I.
5. M I S I
b. Mengupayakan kondisi tempat kerja yang aman dan nyaman yang dapat
mencegah potensi terjadinya kecelakaan dan dampak kesehatan kepada
karyawan/tenaga kerja serta mencegah adanya penggunaan obat
obatan/narkoba.
c. Mematuhi perundang undangan yang berlaku dan peraturan lain dalam lingkup
kegiatan usaha.
.
a. U M U M
1) Nama BUMDes
BUMDes Marga Bhakti Persada Marteng
2) Alamat BUMDes
Jln. Sadang No. 45, RT.01, RW. 08, Desa Margahayu Tengah,
Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung.
3) Nomor Telepon/HP
Nomor Telepon :022 5421975, Nomor HP. 08122347576 (Ketua) /
087825458696 (Sekertaris) / 081214411264 (Bendahara).
4) E-mail : bumdes.margabhaktipersada@gmail.com
5) Kode Pos
40225
8. LANDASAN HUKUM PENDIRIAN BUMDes
a. Akte Pendirian & Kehakiman
1) Nomor dan tanggal Akte Pendirian
Nomor 26 tanggal 17 Mei 2016
2) Nama Notaris
IIN ABDUL JALIL, S.H., Sp.N
:
11. Komisaris:
a. Pembina : Drs. Asep Zaenal Mahmud
b. Pengawas : Insinyur Endang Syukur
FOTO - FOTO KEGIATAN
LEGALITAS
ANGGARAN DASAR
DAN
perdesaan, perlu didirikan Badan Usaha Milik Desa yang sesuai dengan kebutuhan dan
potensi desa.
berdasarkan :
Karena itu, BUMDes adalah usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh Pemerintah Desa
yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa dan
masyarakat.
Adapun usaha desa adalah jenis usaha ayang memanfaatkan sumber daya lokal
dan teknologi tepat guna serta menjalankan usaha bisnis penyewaan (renting) barang
untuk melayani kebutuhan kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh
Bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang (trading) barang barang tertentu untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas.
Usaha BumDes lainnya adalah berupa bisnis keuangan (financial bisnis) serta
melalkukan usaha bersama (holding) sebagai induk dari unit unit usaha yang
dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun kawasan
perdesaan.
ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA, BENTUK, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama Lembaga
Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) MARGA BHAKTI PERSADA
MARTENG, Desa Margahayu Tengah yang selanjutnya disebut BUMDes MARGA
BHAKTI PERSADA, Desa Margahayu Tengah
Pasal 2
Bentuk Lembaga
BUMDes Margahayu Tengah merupakan usaha Desa yang berupa Badan Usaha Milik
Desa dengan perhatian khusus untuk meningkatkan kemampuan keuangan
pemerintahan Desa dan pendapatan masyarakat.
Pasal 3
BAB II
AZAS, VISI, MISI, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 5
Azas
Pasal 6
Visi dan Misi
(1) Visi BUMDes MARGA BHAKTI PERSADA MATENG adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa Margahayu Tengah
(2) Misi BUMDes MARGA BHAKTI PERSADA adalah untuk menggali potensi
sumber daya
alam (SDA) yang dibutuhkan masyarakat, meningkatkan kemampuan wirausaha,
memberantas paktek rentenir dan memudahkan masyarakat Desa Margahayu
Tengah Dalam mendapatkan modal usaha dalam skala kecil dan berimbang
sesuai dengan keberadaan modal yang dikelolaBUMDes.
Pasal 7
Maksud dan Tujuan
BAB III
JENIS USAHA, PERMODALAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 8
Jenis UsahaBUM Desa
(1) BUM Desa dapat menjalankan bisnis sosial (social business) sederhana yang
memberikan pelayanan umum(serving) kepada masyarakat dengan memperoleh
keuntungan finansial.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna, meliputi:
a. air minum Desa;
b. usaha listrik Desa;
c. lumbung pangan; dan
d. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.
(3) Ketentuan mengenai pemanfaatan sumber daya local sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diatur dengan Peraturan Desa dan teknologi tepat guna.
(4) BUM Desa dapat menjalankan bisnis penyewaan (renting) barang untuk melayani
kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan Asli Desa.
(5) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat
menjalankan kegiatan usaha penyewaan meliputi:
a. alat transportasi;
b. perkakas pesta;
c. gedung pertemuan;
d. rumah toko;
e. tanah milik BUM Desa; dan
f. barang sewaan lainnya.
(6) BUM Desa dapat menjalankan usaha perantara (brokering) yang memberikan jasa
pelayanan kepada warga.
(7) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat
menjalankan kegiatan usaha perantara yang meliputi:
a. jasa pembayaran listrik;
b. pasar Desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat; dan
c. jasa pelayanan lainnya.
(8) BUM Desa dapat menjalankan bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang
(trading) barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun
dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas.
(9) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dapat
menjalankan kegiatan perdagangan (trading) meliputi:
a. pabrik es;
b. pabrik asap cair;
c. hasil pertanian;
d. sarana produksi pertanian;
e. sumur bekas tambang; dan
f. kegiatan bisnis produktif lainnya.
(10) BUM Desa dapat menjalankan bisnis keuangan (financial business) yang
memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha
ekonomi Desa.
(11) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (10) dapat
memberikan akses kredit dan peminjaman yang mudah diakses oleh masyarakat Desa.
(12) BUM Desa dapat menjalankan usaha bersama (holding) sebagai induk dari unit-
unit usaha yang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun
kawasan perdesaan.
(13) Unit-unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (12) dapat berdiri sendiri yang
diatur dan dikelola secara sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha
bersama.
(14) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (13) dapat
menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:
a. pengembangan kapal Desa berskala besar untuk mengorganisasi nelayan kecil agar
usahanya menjadi lebih ekspansif;
b. DesaWisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok
masyarakat;dan
c. kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya.
Pasal 9
Kepengurusan
1) Ketua
2) Sekertaris
3) Bendahara
4) Anggota sesuai kebutuhamn
5) Pembantu Umum Dan Kesekretariatan sesuai kebutuhan
BAB IV
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 10
Peraturan Peralihan
Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur didalam Anggaran Dasar ini,atau
di dalam Anggaran Rumah Tangga, nantinya diputuskan melalui rembug
desa/musyawarah desa.
BAB V
PENUTUP
Pasal 11
Penutup
Pasal 1
Pasal 2
BAB II
Masa Bakti Kepengurusan
Pasal 3
(1) Masa bakti penasehat atau komisaris selama masih menjabat Kepala Desa.
(2) Masa bakti pelaksana operasional / atau direksi selama 5 (lima) tahun.
BAB III
Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus
Pasal 4
Pelaksana operasiona! atau Direksi diangkat dan diberhentikan oleh penasehat atau
komisaris berdasarkan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam
musyawarah Desa/rembug Desa.
BAB IV
Penetapan Operasional Jenis Usaha
Pasal 5
BAB V
JENIS USAHA, PERMODALAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 6
Jenis UsahaBUM Desa
(2) BUM Desa dapat menjalankan bisnis sosial (social business) sederhana yang
memberikan pelayanan umum(serving) kepada masyarakat dengan memperoleh
keuntungan finansial.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna, meliputi:
a. air minum Desa;
b. usaha listrik Desa;
c. lumbung pangan; dan
d. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.
(3) Ketentuan mengenai pemanfaatan sumber daya local sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diatur dengan Peraturan Desa dan teknologi tepat guna.
(4) BUM Desa dapat menjalankan bisnis penyewaan (renting) barang untuk melayani
kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan Asli Desa.
(5) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat
menjalankan kegiatan usaha penyewaan meliputi:
a. alat transportasi;
b. perkakas pesta;
c. gedung pertemuan;
d. rumah toko;
e. tanah milik BUM Desa; dan
f. barang sewaan lainnya.
(6) BUM Desa dapat menjalankan usaha perantara (brokering) yang memberikan jasa
pelayanan kepada warga.
(7) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat
menjalankan kegiatan usaha perantara yang meliputi:
a. jasa pembayaran listrik;
b. pasar Desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat; dan
c. jasa pelayanan lainnya.
(8) BUM Desa dapat menjalankan bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang
(trading) barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun
dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas.
(9) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dapat
menjalankan kegiatan perdagangan (trading) meliputi:
a. pabrik es;
b. pabrik asap cair;
c. hasil pertanian;
d. sarana produksi pertanian;
e. sumur bekas tambang; dan
f. kegiatan bisnis produktif lainnya.
(10) BUM Desa dapat menjalankan bisnis keuangan (financial business) yang
memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha
ekonomi Desa.
(11) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (10) dapat
memberikan akses kredit dan peminjaman yang mudah diakses oleh masyarakat Desa.
(12) BUM Desa dapat menjalankan usaha bersama (holding) sebagai induk dari unit-
unit usaha yang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun
kawasan perdesaan.
(13) Unit-unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (12) dapat berdiri sendiri yang
diatur dan dikelola secara sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha
bersama.
(14) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (13) dapat
menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:
a. pengembangan kapal Desa berskala besar untuk mengorganisasi nelayan kecil agar
usahanya menjadi lebih ekspansif;
b. DesaWisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok
masyarakat;dan
c. kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya.
Pasal 7
Kepengurusan
1) Ketua
2) Sekertaris
3) Bendahara
4) Anggota sesuai kebutuhamn
5) Pembantu Umum Dan Kesekretariatan sesuai kebutuhan
BAB V
Sumber Permodalan
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Modal BUMDes selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dapat berasal dari dana
bergulir program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang diserahkan kepada Desa
dan/atau masyarakat melalui Pemerintah Desa.
BAB VI
Bagi Hasil dan Rugi
Pasal 11
Bagi hasil usaha Desa yang dikelola BUMDes dilakukan berdasarkan keuntungan bersih
usaha
BAB VII
Keriasama
Pasal 12
(1) BUMDes dapat melakukan kerjasama usaha antar 2 (dua) Desa atau
lebih dan dengan Pihak ketiga
(2) Kerjasama usaha antar 2 (dua) desa atau lebih Sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat ditakukan dalam satu Kecamatan atau antar Kecamatan dalam
satu Kabupaten.
(3) Kerjasama antar 2 (dua) desa atau lebih sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus mendapat persetujuan masing-masing Pemerintahan
Desa.
Pasal 13
Pasal 14
(1) Naskah perjanjian kerjasama usaha Desa antar 2 (dua) Desa atau lebih
dalam satu kecamatan, disampaikan kepada camat paling lambat 14(empat
belas) hari sejak ditandatangani.
(2) Naskah perjanjian kerjasama usaha desa antar 2 (dua) desa atau lebih
(3) Antar Kecamatan, disampaikan kepada Bupati melalui Camat paling lambat 14
(empat belas) hari sejak ditandatangani.
(1) Usaha pengelolaan air bersih yang didistribusikan kepada masyarakat melalui
instalasi pipa;
(2) Usaha jasa, antara lain:
a. iasa keuangan mikro;
b. jasa transportasi;
c. jasa komunikasi;
d. jasa konstruksi; dan
e. jasa energy
(3) Usaha penyaluran sembilan bahan pokok antara lain:
a. beras;
b. gula;
c. garam;
d. minyak goreng;
e. kacang kedelai; dan
f. bahan pangan lainnya yang dikelola melalui warung desa atau
lumbung desa
(4) Usaha perdagangan hasil pertanian antara lain:
a. iagung;
b. buah-buahan; dan
c. sayuran.
BAB VIII
Sumber Permodalan
Pasal 15
Pasal 16
(2) Modal BUMDes yang berasal dari Pemerintah Desa sebagaimana
dimaksud dalam pasal 6 huruf a, merupakan kekayaan Desa yang dipisahkan;
(2) Modal Bumdes yang berasal dari tabungan masyarakat sebagaimana dimaksud
pasal 6 huruf b merupakan simpanan masyarakat
(3) Modal Bumdes yang berasal dari Pemerintah, pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten sebagaimana dimaksud Pasal 6 huruf c dapat berupa dana tugas
pembantuan
(4) Modal BUMDes yang berasal dari pinjaman sebagaimana dimaksud dalam pasal 6
huruf d, dari pinjaman lembaga keuangan atau pemerintahdaerah
(5) Modal BUMDes yang berasal dari kerjasama usaha dengan pihaklain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e, dapat diperoleh dari pihak swasta
dan/atau masyarakat.
Pasal 17
Modal BUMDes selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dapat berasal dari dana
bergulir program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang diserahkan kepada Desa
dan/atau masyarakat melalui Pemerintah Desa.
BAB VI
Bagi Hasil dan Rugi
Pasal 18
Bagi hasil usaha Desa yang dikelola BUMDes dilakukan berdasarkan keuntungan bersih
usaha
BAB VII
Keriasama
Pasal 19
(4) BUMDes dapat melakukan kerjasama usaha antar 2 (dua) Desa atau
lebih dan dengan Pihak ketiga
(5) Kerjasama usaha antar 2 (dua) desa atau lebih Sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat ditakukan dalam satu Kecamatan atau antar Kecamatan dalam
satu Kabupaten.
(6) Kerjasama antar 2 (dua) desa atau lebih sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus mendapat persetujuan masing-masing Pemerintahan
Desa.
Pasal 20
Pasal 21
(4) Naskah perjanjian kerjasama usaha Desa antar 2 (dua) Desa atau lebih
dalam satu kecamatan, disampaikan kepada camat paling lambat 14(empat
belas) hari sejak ditandatangani.
(5) Naskah perjanjian kerjasama usaha desa antar 2 (dua) desa atau lebih
(6) Antar Kecamatan, disampaikan kepada Bupati melalui Camat paling lambat 14
(empat belas) hari sejak ditandatangani.
BAB VIII
Laporan Pertanggungjawaban
Pasal 22
BAB IX
Pengawasan
Pasal23
(1) BPD dan/atau pengawas internal yang dibentuk melalui musyawarah Desa
melakukan pengawasan atas pengelolaan BUMDes.
(2) Inspektorat Kabupaten melakukan pengawasan atas pengelolaan
BUMDes.
BAB X
Ketentuan Penutup
Pasal 24