Anda di halaman 1dari 84

COMPANY PROFILE

JLN. SADANG NO. 45, DESA MARGAHAYU TENGAH,


KECAMATAN MARGAHAYU, KABUPATEN BANDUNG

BUMDes MARGA BHAKTI PERSADA MARTENG

A. SEJARAH

Didirikan pada 01 Agustus 2014 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa Magahayu
Tengah Nomor 38 Tahun 2014, tanggal 21 Juli 2014, tentang pengangkatan
Pengurus/Pengelola Badan Usaha Milik Desa Marga Bhakti Persada, Desa Margahayu
Tengah Periode Tahun 2014 – 2019.
Awal berdirinya BUMDes yaitu dengan adanya pembangunan beberapa titik sarana air
bersih yang tersebar di wilayah Desa Margahayu Tengah yang dananya bersumber dari
fasilitas Program Kabupaten/Program PNPM/Program PAMSIMAS, PPIP dan
Pengembang Geologi.

Adanya sumber air bersih di beberapa titik mendapat sambutan dari warga yang sangat
mendambakan adanya penyediaan air bersih.Penyaluran air ke masing masing rumah
warga adalah dengan sistim grafitasi.

Setelah melalui musyawarah yang diselenggarakan oleh Kepala Desa Marrgahayu


Tengah bersama dengan BPD dan beberapa tokoh masyarakat, disepakati untuk
dikeluarkan Peraturan Desa Margahayu Tengah Nomor 6 tahun 2014, tentang
Pengelolaan Air Bersih Desa yang intinya mengatur mengenai hak dan kewajiban
Pengelola Air bersih, serta hak dan kewajiban masyarakan pengguna air bersih.

Dengan pemikiran agar dapat lebih meningkatkan sumber penghasilan Desa yang tidak
terbatas pada Pengelolaan Air Bersih saja, maka dibentuklah suatu badan usaha yang
kegiatan usahanya meliputi berbagai sektor sosial ekonomi dan kemasyarakatan yang
tumbuh dan berkembang di wilayah DesanMargahayu Tengah.
Dengan merujuk kepada Perundang undangan yang berlaku, maka dibentuklah Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan nama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Marga
Bhakti Persada Marteng.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. MAKSUD

Maksud pendirian BUMDes adalah untuk mendorong dan meningkatkan


kemandirian Desa Margahayu Tengah.

2. TUJUAN

Adapun tujuan pendirian BUMDes Marga Bhakti Persada adalah :

1. Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD)


2. Mengembangkan potensi perekonomian di Wilayah Perdesaan.

3. Mendorong berkembangnya usaha mikro sektor informal untuk penyerapan


tenaga kerja bagi masyarakat di Desa yang terbebas dari pengaruh rentenir,

4. Menciptakan lapangan kerja.

5. Mengembangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh Desa dan
memberikan nilai tambah.

3. A Z A S

BUMDes berazaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945.

4. V I S I.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Margahayu Tengah.

5. M I S I

Menggali potensi sumber daya alam (SDA) yang dibutuhkan masyarakat,


meningkatkan kemampuan wirausaha, memberantas prektek rentenir, dan
memudahkan masyarakat Desa Margahayu Tengah dalam mendapatkan modal
usaha dalam skala kecil dan berimbang sesuai dengan keberadaan modal yang
dikelola BUMDes.
6. KEBIJAKAN USAHA

a. BUMDes Marga Bhakti Persada Marteng dapat melakukan usaha yang


berorientasi kepada menghasilkan Laba dengan tidak mengesampingkan
usaha yang bersifat ekonomi sosial kemasyarakatan.

b. Mengupayakan kondisi tempat kerja yang aman dan nyaman yang dapat
mencegah potensi terjadinya kecelakaan dan dampak kesehatan kepada
karyawan/tenaga kerja serta mencegah adanya penggunaan obat
obatan/narkoba.

c. Mematuhi perundang undangan yang berlaku dan peraturan lain dalam lingkup
kegiatan usaha.
.

d. Peningkatan kesinambungan pelaksanaan sistem manajemen BUMDes

e. Mengutamakan profesionalitas dan inovasi

7. DATA ADMINISTRASI BUMDes

a. U M U M

1) Nama BUMDes
BUMDes Marga Bhakti Persada Marteng

2) Alamat BUMDes
Jln. Sadang No. 45, RT.01, RW. 08, Desa Margahayu Tengah,
Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung.

3) Nomor Telepon/HP
Nomor Telepon :022 5421975, Nomor HP. 08122347576 (Ketua) /
087825458696 (Sekertaris) / 081214411264 (Bendahara).
4) E-mail : bumdes.margabhaktipersada@gmail.com

5) Kode Pos
40225
8. LANDASAN HUKUM PENDIRIAN BUMDes
a. Akte Pendirian & Kehakiman
1) Nomor dan tanggal Akte Pendirian
Nomor 26 tanggal 17 Mei 2016
2) Nama Notaris
IIN ABDUL JALIL, S.H., Sp.N

b. PENGESAHAN PENDIRIAN BADAN HUKUM


Nomor dan tanggal Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia
Republik Indonesia
Nomor : AHU-0057064.AH.01.07. TAHUN 2016, tanggal 18 Mei 2016.

9. NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)

NPWP BUMDes : 76.852.302.9-445.000

NPWP KETUA BUMDes / AEP SAEPULLOH : 24.547.651.0-445 000

NPWP SEKERTARIS / APIPUDIN : 76.027.018.1-445.000

NPWP BENDAHARA / ASEP SUGANDA : 89.543.2968.7-445 000

10. PENGURUS BUMDes


a. Ketua : AEP SAEPULLOH
b. Sekertaris : APIPUDIN
c. Bendahara : ASEP SUGANDA
d. Anggota :
1) Suryana
2) Amran
3) Dedi
4) Endeng Baharudin
5) Syifa Imania
6) Agung Laksono

:
11. Komisaris:
a. Pembina : Drs. Asep Zaenal Mahmud
b. Pengawas : Insinyur Endang Syukur
FOTO - FOTO KEGIATAN
LEGALITAS
ANGGARAN DASAR

DAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

MARGA BHAKTI PERSADA MARTENG

DESA MARGAHAYU TENGAH

ALAMAT KANTOR : JLN. SADANG N0.45, DESA MARGAHAYU TENGAH,

KECAMATAN MARGAHAYU, KABUPATEN BANDUNG

KODE POS 40225, TLP.5414154


MUKADIMAH

Bahwa berdasarkan pertimbangan untuk meningkatkan kemampuan keuangan

Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan meningkatkan

pendapatan masyarakat melalui berbagai kegiatan usaha ekonomi masyarakat

perdesaan, perlu didirikan Badan Usaha Milik Desa yang sesuai dengan kebutuhan dan

potensi desa.

Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUMDes, didirikan

berdasarkan :

1. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi

Republik Indonesia Nomoar 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan

dan Pemngelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa

2. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 18 Tahun 2010 Tentang

Pedoman Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

3. Keputusan Kepala Desa Margahayu Tengah Nomor 38 Tahun 2014 Terntang

Pengangkatan Pengelola Badan Usaha Milik Desa Marteng, Desa Margahayu

Tengah Periode Tahun 2014 sd. 2019.

Karena itu, BUMDes adalah usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh Pemerintah Desa

yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa dan

masyarakat.

Adapun usaha desa adalah jenis usaha ayang memanfaatkan sumber daya lokal

dan teknologi tepat guna serta menjalankan usaha bisnis penyewaan (renting) barang

untuk melayani kebutuhan kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh

Pendapatan Asli Desa, serta menjalankan usaha perantara (brokering) yang


memberikan jasa pelayanan kepada warga. Selain hal itu BUM Desa dapat menjalankan

Bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang (trading) barang barang tertentu untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas.

Usaha BumDes lainnya adalah berupa bisnis keuangan (financial bisnis) serta

melalkukan usaha bersama (holding) sebagai induk dari unit unit usaha yang

dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun kawasan

perdesaan.

ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA, BENTUK, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama Lembaga

Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) MARGA BHAKTI PERSADA
MARTENG, Desa Margahayu Tengah yang selanjutnya disebut BUMDes MARGA
BHAKTI PERSADA, Desa Margahayu Tengah

Pasal 2
Bentuk Lembaga

BUMDes Margahayu Tengah merupakan usaha Desa yang berupa Badan Usaha Milik
Desa dengan perhatian khusus untuk meningkatkan kemampuan keuangan
pemerintahan Desa dan pendapatan masyarakat.

Pasal 3

Jangka Waktu BUMDes MARGA BHAKTI PERSADA MARTENG Desa Margahayu


Tengah dibentuk pada 01 Agustus tahun 2014 dan didirikan untuk waktu yang tidak
ditentukan.
Pasal 4

Kedudukan dan Wilayah Kerja

(1) BUMDes MARGA BHAKTI PERSADA MARTENG berkedudukan di Jalan


Sadang Nomor 45, RT. 01, RW/. 08, Desa Margahayu Tengah, Kecamatan
Margahayu Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Telepon 022-5421975,
HP. 0812234756/08818277829. Kode Pos

(2) BUMDes MARGA BHAKTI PERSADA MARTENG berwilayah kerja


mencakup Desa Margahayu Tengah, Kecamatan Margahayu,
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.

BAB II
AZAS, VISI, MISI, MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 5
Azas

BUMDes berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik lndonesia


Tahun 1945

Pasal 6
Visi dan Misi

(1) Visi BUMDes MARGA BHAKTI PERSADA MATENG adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa Margahayu Tengah
(2) Misi BUMDes MARGA BHAKTI PERSADA adalah untuk menggali potensi
sumber daya
alam (SDA) yang dibutuhkan masyarakat, meningkatkan kemampuan wirausaha,
memberantas paktek rentenir dan memudahkan masyarakat Desa Margahayu
Tengah Dalam mendapatkan modal usaha dalam skala kecil dan berimbang
sesuai dengan keberadaan modal yang dikelolaBUMDes.

Pasal 7
Maksud dan Tujuan

(1) Maksud pendirian BUMDes MARGA BHAKTI PERSADA MARTENG adalah


dalam rangka mendorong dan meningkatkan kemandirian Desa.

(2) Tujuan pendirian BUMDes MAARGA BHAKTI PERSADA MATERNG adalah :


a. Meningkatkan pendapatan asli Desa dalam rangka meningkatkan
kemampuan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan Pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan masyarakat;

b.Mengembangkan potensi perekonomian di Wilayah Pedesaan untuk


mendorong pengembangan dan kemampuan perekonomian masyarakat Desa
secara keseluruhan;
c.Mendorong berkembangnya usaha mikro sektor informal untuk penyerapan
tenaga kerja bagi masyarakat di Desa yang terbebas dari pengaruh rentenir;

d Menciptakan lapangan kerja;

e Mengembangkan potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki oleh


Desa dan memberikan nilai tambah;

BAB III
JENIS USAHA, PERMODALAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 8
Jenis UsahaBUM Desa

(1) BUM Desa dapat menjalankan bisnis sosial (social business) sederhana yang
memberikan pelayanan umum(serving) kepada masyarakat dengan memperoleh
keuntungan finansial.

(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna, meliputi:
a. air minum Desa;
b. usaha listrik Desa;
c. lumbung pangan; dan
d. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.

(3) Ketentuan mengenai pemanfaatan sumber daya local sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diatur dengan Peraturan Desa dan teknologi tepat guna.

(4) BUM Desa dapat menjalankan bisnis penyewaan (renting) barang untuk melayani
kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan Asli Desa.

(5) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat
menjalankan kegiatan usaha penyewaan meliputi:
a. alat transportasi;
b. perkakas pesta;
c. gedung pertemuan;
d. rumah toko;
e. tanah milik BUM Desa; dan
f. barang sewaan lainnya.

(6) BUM Desa dapat menjalankan usaha perantara (brokering) yang memberikan jasa
pelayanan kepada warga.
(7) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat
menjalankan kegiatan usaha perantara yang meliputi:
a. jasa pembayaran listrik;
b. pasar Desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat; dan
c. jasa pelayanan lainnya.

(8) BUM Desa dapat menjalankan bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang
(trading) barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun
dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas.

(9) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dapat
menjalankan kegiatan perdagangan (trading) meliputi:
a. pabrik es;
b. pabrik asap cair;
c. hasil pertanian;
d. sarana produksi pertanian;
e. sumur bekas tambang; dan
f. kegiatan bisnis produktif lainnya.

(10) BUM Desa dapat menjalankan bisnis keuangan (financial business) yang
memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha
ekonomi Desa.

(11) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (10) dapat
memberikan akses kredit dan peminjaman yang mudah diakses oleh masyarakat Desa.

(12) BUM Desa dapat menjalankan usaha bersama (holding) sebagai induk dari unit-
unit usaha yang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun
kawasan perdesaan.

(13) Unit-unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (12) dapat berdiri sendiri yang
diatur dan dikelola secara sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha
bersama.

(14) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (13) dapat
menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:

a. pengembangan kapal Desa berskala besar untuk mengorganisasi nelayan kecil agar
usahanya menjadi lebih ekspansif;
b. DesaWisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok
masyarakat;dan
c. kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya.
Pasal 9
Kepengurusan

Organisasi pengelola BUMDes Marga Bhakti Persada Marteng, Desa Margahayu


Tengah paling sedikit terdiri atas:
(1) Penasihat atau Komisaris; dan
(2) Pelaksana operasional

a. Penasihat atau komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dijabat oleh Kepala Desa;

b. Pelaksana operasional atau Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


terdiri atas :

1) Ketua
2) Sekertaris
3) Bendahara
4) Anggota sesuai kebutuhamn
5) Pembantu Umum Dan Kesekretariatan sesuai kebutuhan

BAB IV
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 10
Peraturan Peralihan

Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur didalam Anggaran Dasar ini,atau
di dalam Anggaran Rumah Tangga, nantinya diputuskan melalui rembug
desa/musyawarah desa.

BAB V
PENUTUP

Pasal 11

Penutup

Anggaran Dasar ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Margahayu Tengah


Pada tanggal : 01 November 2015

Kepala Desa Margahayu Tengah

Drs. Asep Zaenal Mahmud


ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB I
Hak dan Kewajiban Pengurus

Pasal 1

(1) Penasihat atau komisaris mempunyai tugas melakukan pengawasan


Dan memberikan nasehat kepada pelaksana operasional/Pengurus dalam
menjalankan kegiatan pengelolaan usaha desa
(2) penasihat atau komisaris dalam melaksanakan tugas sebagaiman
(3) dimaksud pada ayat (1) mempunyai kewenangan meminta penjelasan pelaksana
operasional atau Direksi mengenai pengelolaan usaha desa.

Pasal 2

Pelaksana operasional atau Direksi bertanggung jawab kepada Pemerintahan Desa


atas pengelolaan usaha desa dan mewakili BUMDes di dalam dan di luar pengadilan.

BAB II
Masa Bakti Kepengurusan

Pasal 3

(1) Masa bakti penasehat atau komisaris selama masih menjabat Kepala Desa.
(2) Masa bakti pelaksana operasional / atau direksi selama 5 (lima) tahun.

BAB III
Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus

Pasal 4

Pelaksana operasiona! atau Direksi diangkat dan diberhentikan oleh penasehat atau
komisaris berdasarkan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam
musyawarah Desa/rembug Desa.

BAB IV
Penetapan Operasional Jenis Usaha

Pasal 5
BAB V
JENIS USAHA, PERMODALAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 6
Jenis UsahaBUM Desa

(2) BUM Desa dapat menjalankan bisnis sosial (social business) sederhana yang
memberikan pelayanan umum(serving) kepada masyarakat dengan memperoleh
keuntungan finansial.

(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
memanfaatkan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna, meliputi:
a. air minum Desa;
b. usaha listrik Desa;
c. lumbung pangan; dan
d. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.

(3) Ketentuan mengenai pemanfaatan sumber daya local sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diatur dengan Peraturan Desa dan teknologi tepat guna.

(4) BUM Desa dapat menjalankan bisnis penyewaan (renting) barang untuk melayani
kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan Asli Desa.

(5) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat
menjalankan kegiatan usaha penyewaan meliputi:
a. alat transportasi;
b. perkakas pesta;
c. gedung pertemuan;
d. rumah toko;
e. tanah milik BUM Desa; dan
f. barang sewaan lainnya.

(6) BUM Desa dapat menjalankan usaha perantara (brokering) yang memberikan jasa
pelayanan kepada warga.

(7) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat
menjalankan kegiatan usaha perantara yang meliputi:
a. jasa pembayaran listrik;
b. pasar Desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat; dan
c. jasa pelayanan lainnya.
(8) BUM Desa dapat menjalankan bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang
(trading) barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun
dipasarkan pada skala pasar yang lebih luas.

(9) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dapat
menjalankan kegiatan perdagangan (trading) meliputi:
a. pabrik es;
b. pabrik asap cair;
c. hasil pertanian;
d. sarana produksi pertanian;
e. sumur bekas tambang; dan
f. kegiatan bisnis produktif lainnya.

(10) BUM Desa dapat menjalankan bisnis keuangan (financial business) yang
memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha
ekonomi Desa.

(11) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (10) dapat
memberikan akses kredit dan peminjaman yang mudah diakses oleh masyarakat Desa.

(12) BUM Desa dapat menjalankan usaha bersama (holding) sebagai induk dari unit-
unit usaha yang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun
kawasan perdesaan.

(13) Unit-unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (12) dapat berdiri sendiri yang
diatur dan dikelola secara sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha
bersama.

(14) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (13) dapat
menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:

a. pengembangan kapal Desa berskala besar untuk mengorganisasi nelayan kecil agar
usahanya menjadi lebih ekspansif;
b. DesaWisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok
masyarakat;dan
c. kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya.

Pasal 7
Kepengurusan

Organisasi pengelola BUMDes Marga Bhakti Persada Marteng, Desa Margahayu


Tengah paling sedikit terdiri atas:
(1) Penasihat atau Komisaris; dan
(2) Pelaksana operasional
a. Penasihat atau komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dijabat oleh Kepala Desa;

b. Pelaksana operasional atau Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


terdiri atas :

1) Ketua
2) Sekertaris
3) Bendahara
4) Anggota sesuai kebutuhamn
5) Pembantu Umum Dan Kesekretariatan sesuai kebutuhan

BAB V

Sumber Permodalan
Pasal 8

Modal BUMDes berasal dari:


a. Pemerintah desa
b. Tabungan masyarakat
c. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten;
d. Pinjaman; dan/atau
e. Kerja sama usaha dengan pihak lain

Pasal 9

(1) Modal BUMDes yang berasal dari Pemerintah Desa sebagaimana


dimaksud dalam pasal 6 huruf a, merupakan kekayaan Desa yang dipisahkan;
(2) Modal Bumdes yang berasal dari tabungan masyarakat sebagaimana dimaksud
pasal 6 huruf b merupakan simpanan masyarakat
(3) Modal Bumdes yang berasal dari Pemerintah, pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten sebagaimana dimaksud Pasal 6 huruf c dapat berupa dana tugas
pembantuan
(4) Modal BUMDes yang berasal dari pinjaman sebagaimana dimaksud dalam pasal 6
huruf d, dari pinjaman lembaga keuangan atau pemerintahdaerah
(5) Modal BUMDes yang berasal dari kerjasama usaha dengan pihaklain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e, dapat diperoleh dari pihak swasta
dan/atau masyarakat.

Pasal 10
Modal BUMDes selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dapat berasal dari dana
bergulir program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang diserahkan kepada Desa
dan/atau masyarakat melalui Pemerintah Desa.

BAB VI
Bagi Hasil dan Rugi

Pasal 11

Bagi hasil usaha Desa yang dikelola BUMDes dilakukan berdasarkan keuntungan bersih
usaha

BAB VII
Keriasama

Pasal 12

(1) BUMDes dapat melakukan kerjasama usaha antar 2 (dua) Desa atau
lebih dan dengan Pihak ketiga
(2) Kerjasama usaha antar 2 (dua) desa atau lebih Sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat ditakukan dalam satu Kecamatan atau antar Kecamatan dalam
satu Kabupaten.
(3) Kerjasama antar 2 (dua) desa atau lebih sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus mendapat persetujuan masing-masing Pemerintahan
Desa.

Pasal 13

(1) Kerjasama usaha Desa dibuat dalam naskah perjanjian keriasama


(2) Naskah perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) paling sedikit memuat:
a. subyek kerjasama;
b. obyek keriasama;
c. jangka waktu;
d. hak dan kewajiban;
e. pendanaan
f. keadaan memaksa;
g. penyelesaian permasalahan; dan
h. pengalihan.

Pasal 14

(1) Naskah perjanjian kerjasama usaha Desa antar 2 (dua) Desa atau lebih
dalam satu kecamatan, disampaikan kepada camat paling lambat 14(empat
belas) hari sejak ditandatangani.
(2) Naskah perjanjian kerjasama usaha desa antar 2 (dua) desa atau lebih
(3) Antar Kecamatan, disampaikan kepada Bupati melalui Camat paling lambat 14
(empat belas) hari sejak ditandatangani.

(1) Usaha pengelolaan air bersih yang didistribusikan kepada masyarakat melalui
instalasi pipa;
(2) Usaha jasa, antara lain:
a. iasa keuangan mikro;
b. jasa transportasi;
c. jasa komunikasi;
d. jasa konstruksi; dan
e. jasa energy
(3) Usaha penyaluran sembilan bahan pokok antara lain:
a. beras;
b. gula;
c. garam;
d. minyak goreng;
e. kacang kedelai; dan
f. bahan pangan lainnya yang dikelola melalui warung desa atau
lumbung desa
(4) Usaha perdagangan hasil pertanian antara lain:
a. iagung;
b. buah-buahan; dan
c. sayuran.

(5) Usaha industri kecil dan rumah tangga antara lain:


a. makanan;
b. minuman,
c. kerajinan rakyat;
d. bahan bakar alternatif; dan
e. bahan bangunan.

BAB VIII

Sumber Permodalan
Pasal 15

Modal BUMDes berasal dari:


a. Pemerintah desa
b. Tabungan masyarakat
c. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten;
d. Pinjaman; dan/atau
e. Kerja sama usaha dengan pihak lain

Pasal 16
(2) Modal BUMDes yang berasal dari Pemerintah Desa sebagaimana
dimaksud dalam pasal 6 huruf a, merupakan kekayaan Desa yang dipisahkan;
(2) Modal Bumdes yang berasal dari tabungan masyarakat sebagaimana dimaksud
pasal 6 huruf b merupakan simpanan masyarakat
(3) Modal Bumdes yang berasal dari Pemerintah, pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten sebagaimana dimaksud Pasal 6 huruf c dapat berupa dana tugas
pembantuan
(4) Modal BUMDes yang berasal dari pinjaman sebagaimana dimaksud dalam pasal 6
huruf d, dari pinjaman lembaga keuangan atau pemerintahdaerah
(5) Modal BUMDes yang berasal dari kerjasama usaha dengan pihaklain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e, dapat diperoleh dari pihak swasta
dan/atau masyarakat.

Pasal 17

Modal BUMDes selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dapat berasal dari dana
bergulir program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang diserahkan kepada Desa
dan/atau masyarakat melalui Pemerintah Desa.

BAB VI
Bagi Hasil dan Rugi

Pasal 18

Bagi hasil usaha Desa yang dikelola BUMDes dilakukan berdasarkan keuntungan bersih
usaha

BAB VII
Keriasama

Pasal 19

(4) BUMDes dapat melakukan kerjasama usaha antar 2 (dua) Desa atau
lebih dan dengan Pihak ketiga
(5) Kerjasama usaha antar 2 (dua) desa atau lebih Sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat ditakukan dalam satu Kecamatan atau antar Kecamatan dalam
satu Kabupaten.
(6) Kerjasama antar 2 (dua) desa atau lebih sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) harus mendapat persetujuan masing-masing Pemerintahan
Desa.

Pasal 20

(1) Kerjasama usaha Desa dibuat dalam naskah perjanjian keriasama


(2) Naskah perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) paling sedikit memuat:
a. subyek kerjasama;
b. obyek keriasama;
c. jangka waktu;
d. hak dan kewajiban;
e. pendanaan
f. keadaan memaksa;
g. penyelesaian permasalahan; dan
h. pengalihan.

Pasal 21

(4) Naskah perjanjian kerjasama usaha Desa antar 2 (dua) Desa atau lebih
dalam satu kecamatan, disampaikan kepada camat paling lambat 14(empat
belas) hari sejak ditandatangani.
(5) Naskah perjanjian kerjasama usaha desa antar 2 (dua) desa atau lebih
(6) Antar Kecamatan, disampaikan kepada Bupati melalui Camat paling lambat 14
(empat belas) hari sejak ditandatangani.

BAB VIII
Laporan Pertanggungjawaban

Pasal 22

(1) Pelaksana operasional atau Direksi melaporkan pertanggungjawaban


pelaksanaan BUMDes kepada Kepala Desa.
(2) Kepala Desa melaporkan pertanggungjawaban BUMDes kepadaBPD dalam
forum musyawarah desa.

BAB IX
Pengawasan

Pasal23

(1) BPD dan/atau pengawas internal yang dibentuk melalui musyawarah Desa
melakukan pengawasan atas pengelolaan BUMDes.
(2) Inspektorat Kabupaten melakukan pengawasan atas pengelolaan
BUMDes.
BAB X
Ketentuan Penutup

Pasal 24

Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di : Margahayu Tengah
Pada tanggal : 01 November 2015
Kepala Desa Margahayu Tengah

Drs. ASEP ZAENAL MAHMUD

Anda mungkin juga menyukai