MORBILI
Oleh :
dr. Irfan Adi Saputra
Pembimbing:
dr. H. Gusaidi, M.Kes
PUSKESMAS MANIANGPAJO
2014
Status Pasien
STATUS VITAL:
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Penafasan : 20 x/menit
Suhu : 38,7 oC
Pemeriksaan Fisik
STATUS LOKALIS:
Kulit : Warna kulit sawo matang, ruam macula
eritem di wajah, dada, punggung, dan lengan. Turgor
kulit normal
Rambut : hitam, lebat, tidak mudah rontok
Mata : pupil isokor kiri = kanan, reflek pupil (+/+), gerakan bola
mata baik, konjungtiva anemis (-/-), sclera icterus (-/-),
conjungtivitis (+/+)
Telinga : Daun telinga normal, tofi (-), liang telinga bersih,
selaput gendang telinga intak, pendengaran baik
Hidung : rhinitis (+), deviasi (-)
Mulut dan tenggorokan : Bibir kering (+), gigi geligi lengkap,
karies (-), koplik spot (+) pada mukosa buccal, lidah kotor (-),
faring tidak hiperemis. Tonsil T1-T1 hiperemis (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Leher : pembesaran KGB (-), Deviasi trakea (-), kaku
kuduk (-)
Thoraks :
Paru
Inspeksi : Kedua hemithorax simetris, retaksi sela iga (-)
Palpasi : Vocal fremitus kanan dan kiri simetris, massa tumor (-)
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru, batas paru hepar ICS VI
dextra
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, ronkhi -/- , wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V midclavicularis sinistra
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung S1/S2 murni regular, murmur (-), Gallop
(-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
Inspeksi : datar, ikut gerak nafas
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal. Bruit (-)
Palpasi : massa tumor (-), nyeri tekan (-), Hepar dan Lien
tidak teraba, ballotemen (-)
Perkusi : timpani (+), nyeri ketok (-)
RENCANA TERAPI
IVFD RL 24 tetes/menit
Amoxicilin 500mg tablet 3x1
Paracetamol 500mg tablet 3x1
Metoclopramide HCL tablet 3x1 (kalau perlu)
Ambroxol 30mg tablet 3x1
Vit C tablet 2x1
OBSERVASI (17 April 2014)
Subyektif :
KU : Lemah
Keluhan : Demam (+), batuk (+), pilek (-) ruam (+) mual
(-), muntah (-)
Obyektif
Kesadaran : composmentis
Tanda vital : TD 110/70 mmHg, Nadi 80x/menit, Nafas
20x/menit, Suhu 37,8oC
Mata : congtivitis (-) Sklera icterus (-)
Thorax : Bp.Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal
BAB biasa, BAK lancar
OBSERVASI (17 April 2014)
Assesment : Morbili
Planning :
IVFD RL 24 tetes/menit
Amoxicilin 500mg tablet 3x1
Paracetamol 500mg tablet 3x1
Metoclopramide HCL tablet 3x1 (kalau perlu)
Ambroxol 30 mg tablet 3x1
Vit C tablet 2x1
OBSERVASI (18 April 2014)
Subyektif :
KU : Lemah
Keluhan : batuk (+), ruam (+), demam (-)
Obyektif
Kesadaran : composmentis
Tanda vital : TD 120/70 mmHg, Nadi 80x/menit,
Nafas 20x/menit, Suhu 36,5oC
Mata : congtivitis (-) Sklera icterus (-)
Thorax : Bp.Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal
BAB biasa, BAK lancar
OBSERVASI (17 April 2014)
Assesment : Morbili
Planning :
IVFD RL 24 tetes/menit
Amoxicilin 500mg tablet 3x1
Paracetamol 500mg tablet 3x1 (kalau demam)
Metoclopramide HCL tablet 3x1 (kalau perlu)
Ambroxol 30 mg tablet 3x1
Vit C tablet 2x1
OBSERVASI (19 April 2014)
Subyektif :
KU : Baik
Keluhan : batuk (+), ruam (+), demam (-)
Obyektif
Kesadaran : composmentis
Tanda vital : TD 120/80 mmHg, Nadi 88x/menit,
Nafas 20x/menit, Suhu 36,5oC
Mata : congtivitis (-) Sklera icterus (-)
Thorax : Bp.Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : Peristaltik (+), kesan normal
BAB biasa, BAK lancar
OBSERVASI (17 April 2014)
Assesment : Morbili
Planning :
Aff Infus
Kontrol poliklinik
Edukasi
Boleh Pulang
RESUME
Pasien perempuan datang ke Puskesmas dengan
keluhan deman yang dialami sejak 3 hari yang lalu,
disertai dengan ruam macula eritem di wajah, dada,
punggung dan lengan sejak 2 hari yang lalu. Selain itu,
pasien juga mengeluh batuk berlendiri yang dialami 3
hari yang lalu disertai pilek. Terdapat mual dan ada
riwayat muntah sebanyak 2 kali dirumah berisi sisa
makanan dan air, juga mata merah dialami oleh pasien
bersamaan dengan demam yang diderita. Tidak ada
riwayat menderita penyakit yang sama sebelumnya,
dan riwayat keluarga dengan penyakit yang sama
dalam keluarga tidak ada, serta pasien tidak
mengetahui riwayat imunisasi sebelumnya. BAB kesan
biasa, dan BAK kesan lancar.
MORBILI
DEFINISI
Kulit, konjungtiva,
sal. Nafas (3C)
GAMBARAN KLINIS
Masa inkubasi 10-12 hari dan kemudian timbul
gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium, yaitu:
Stadium Kovalesensi
Erupsi berkurang menimbulkan bekas yang
berwarna lebih tua atau hiperpigmentasi (gejala
patognomonik) yang lama kelamaan akan
hilang sendiri.
Suhu menurun sampai normal kecuali bila ada
komplikasi.
DIAGNOSIS
Diagnosis campak biasanya cukup ditegakkan
berdasarkan gejala klinis
Pada stadium prodromal dapat ditemukan sel
raksasa berinti banyak dari apusan mukosa
hidung.
Serum antibodi dari virus campak dapat dilihat
dengan pemeriksaan Hemagglutination-inhibition
(HI), complement fixation (CF), neutralization,
immune precipitation, hemolysin inhibition,
ELISA, serologi IgM-IgG, dan fluorescent
antibody (FA).
PENATALAKSANAAN / TERAPI
Pengobatan bersifat suportif, terdidiri dari:
Pemberian cairan yang cukup
Pemberian kalori yang sesuai dan jenis makanan
yang disesuaikan dengan tingkat kesadaran dan
adanya komplikasi.
Suplemen nutrisi
Antibiotic diberikan bila terjadi infeksi sekunder
Antikonvulsi apabila terjadi kejang
Pemberian vitamin A
PENATALAKSANAAN / TERAPI
Indikasi rawat inap: hiperpireksia (>39ºC),
dehidrasi, kejang, asupan oral sulit, atau adanya
komplikasi.