Anda di halaman 1dari 55

Penyusunan Masterplan TPS 3R

Kabupaten Pacitan

3.1 UMUM
Kabupaten Pacitan terletak di sebelah barat daya Provisin Jawa
Timur, berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten
Pacitan merupakan kabupaten yang terletak di pantai selatan pulau Jawa
dan memiliki karakteristik wilayah perbukitan (85% dari luas wilayah)
dan merupakan kawasan ekokarst. Disamping wilayah perbukitan,
Kabupaten Pacitan memiliki wilayah pesisir yang tersebar pada 7
kecamatan. Wilayah pesisir tersebut merupakan bagian dari pantai
Selatan Pulau Jawa. Kabupaten Pacitan memiliki wilayah seluas 1.389,87
km2.

3.2 KONDISI FISIK ALAMIAH


3.2.1 ADMINISTRASI DAN GEOGRAFI
Adapun wilayah administrasi Kabupaten Pacitan setelah
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka di Kabupaten Pacitan telah
terjadi pengembangan wilayah terutama di desa yang mana terjadi
pemekaran desa berjumlah 7 (tujuh) desa. Hal ini mengakibatkan
perubahan wilayah administrasi Kabupaten Pacitan dari sebelumnya 12
kecamatan, 5 kelurahan dan 159 desa menjadi 12 kecamatan, 5

Laporan Pendahuluan

3-1

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

kelurahan dan 166 desa (total 171 desa/kelurahan) dengan letak


geografis berada antara 1100 55 1110 25 Bujur Timur dan 70 55 80
17 Lintang Selatan.

Laporan Pendahuluan

3-2

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Gambar 3.1 Peta Orientasi Kabupaten Pacitan Terhadap Provinsi Jawa Timur
Laporan Pendahuluan

3-3

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Gambar 3.2 Peta Administrasi Kabupaten Pacitan


Laporan Pendahuluan

3-4

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

3.2.2 GEOLOGI
Kondisi geologi wilayah Pacitan umumnya berupa vulkanik dan
karst. Sejumlah besar erupsi serta bentuk kerucut, dengan materialmaterial hasil letusannya berbentuk padat batu gamping serta lain-lain
bahan vulkanik lepas. Semua bahan vulkanik itu membentuk
pegunungan (otogenesa) menghasilkan morfologi yang berbukit-bukit
dan bergunung-gunung dengan perbedaan relief topografik yang cukup
besar. Di bagian selatan sepanjang pantai kondisi geologinya berupa
satuan karst dengan bahan penyusun batu gamping. Secara garis besar
wilayah Kabupaten Pacitan dapat dikelompokkan ke dalam 3 satuan
wilayah morfologi, yaitu :
Morfologi Perbukitan
Morfologi perbukitan merupakan wilayah terluas, mencakup 80% luas
daerah. Satuan morfologi ini menempati daerah dengan kemiringan
terjal, dengan bukit-bukit dan gunung-gunung kecil menjulang hingga
800 meter di atas muka air laut. Satuan ini disusun oleh batuan
gunung api dan batuan sedimen. Morfologi berbentuk tonjolan yang
terdapat di beberapa tempat merupakan batuan terobosan yang
bersusunan andesit, basal, diorit dan dasit. Sungai-sungai besar yang
mengalir di daerah ini antara lain S. Grindulu, S. Bawur, S. Pagotan, S.
Lorog, dan S. Baksoko. Kelurusannya lebih banyak dipengaruhi oleh
sesar dan kekar daripada kedudukan lapisan batuan. Derajat
pelapukan pada satuan ini cukup tinggi, ditunjukkan oleh tanah
pelapukan yang setempat mencapai tebal lebih dari 10 meter. Satuan
Karst menyebar di sepanjang pantai selatan, terutama disusun oleh
batu gamping, yangsetempat bersifat tufan. Gejala karst di daerah ini
ditunjukkan oleh adanya gua batu gamping, aliran sungai bawah
tanah, dolina, dan uvala. Bukit-bukit kecil berjulang antara 20-50
meter di atas muka air laut merupakan bentukan hasil erosi, yang
umumnya disusun oleh batu gamping terumbu. Bentuk bukitnya
yang beragam seperti kerucut, kerucut terpancung, meja, tabung,
dan sebagainya dipengaruhi oleh ragam batu gamping penyusunnya.

Laporan Pendahuluan

3-5

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Sungai besar yang memotong satuan ini adalah S. Basoko yang


dipengaruhi oleh retakan.
Morfologi Dataran
Satuan dataran berupa aluvium, sebarannya sangat terbatas, yakni
di sepanjang aliran sungai-sungai besar. Setempat satuan ini
menempati daerah pinggirannya pantai yang sempit. Dataran aluvial
yang cukup luas diantaranya dijumpai di dataran Pacitan di daerah
hilir S. Grindulu dan dataran Lorog di sekitar S. Lorog.

3.2.3 TOPOGRAFI
Morfologi Kabupaten Pacitan sebagian besar (49%) merupakan
wilayah agak bergunung sampai bergunung dengan kemiringan lahan
>40, dan lainnya berupa lahan dengan bentuk wilayah datar-berombak
(lereng 0-8%) yang menempati wilayah 17%, lahan bergelombang (815%) menempati wilayah 2,5%, lahan agak berbukit (lereng 26-40%)
yang menempati wilayah 28%.
Dataran datar hingga berombak dapat dijumpai di beberapa
wilayah, yakni di dataran aluvium Sungai Grindulu di Pacitan dan dataran
aluvium muara Sungai lorog. Lahan bergelombang dapat dijumpai di
daerah Kebonagung, Ngadirojo, dan Pringkuku, serta di berbagai
kecamatan lain dalam luasan sempit (spot-spot). Lahan agak berbukit
hingga berbukit menyebar merata di tiap kecamatan. Namun yang
paling luas adalah di Pringkuku, Tegalombo, dan Tulakan. Sedangkan
lahan agak bergelombang hingga bergunung (>40%) banyak dijumpai di
Arjosari, Nawangan, Tegalombo, dan Tulakan luasan masing-masing
bentuk wilayah dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1

Kemiringan Lahan di Kabupaten Pacitan

Kecamatan
Donorojo
Punung
Pringkuku
Pacitan
Kebonagung
Arjosari

Laporan Pendahuluan

< 41%
3.885
3.900
3.334
2.582
4.933
9.171

Luas Berdasarkan Kemiringan


41 60%
1.543
1.114
2.166
1.318
3.602
2.948

> 60%
2.342
2.786
1.168
1.264
1.331
6.223

3-6

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Kecamatan

< 41%
7.510
5.213
10.568
7.451
6.026
3.960

Nawangan
Bandar
Tegalombo
Tulakan
Ngadirojo
Sudimoro

Luas Berdasarkan Kemiringan


41 60%
4.150
2.996
3.971
4.965
2.471
2.384

> 60%
3.360
2.217
6.597
2.486
3.555
1.576

Sumber : Kabupaten Pacitan Dalam Angka, 2015

3.2.4 KLIMATOLOGI
Kabupaten Pacitan seperti daerah lainnya di Pulau Jawa
dipengaruhi oleh iklim Tropika basah dengan dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau atau musim kering. Selama tahun 2014,
hujan bulanan tertinggi terjadi pada bulan Desember (494 mm) dan
bulan Januari (494 mm), sedangkan hujan bulanan terkecil pada bulan
Oktober (4 mm), dan bulan September. Hari hujan terbanyak juga terjadi
pada bulan Desember dan Januari (25 hari). Di bawah ini adalah tabel
yang merinci hujan bulanan, hujan harian maksimum, jumlah hari hujan
dan hujan rata-rata.
Tabel 3.2 Banyaknya Hujan Bulanan, Hujan Harian Maksimum, Hari
Hujan dan Rata-rata Curah Hujan Per Bulan
Hujan
Bulanan
(mm)

Hujan Harian
Maks (mm)

Hari Hujan
(hari)

Hujan Ratarata/bulan
(mm)

Januari

494

109

25

19,76

Februari

180

67

18

9,99

Maret

138

63

12

11,51

April

144

75

13

11,06

Mei

30

31

7,54

Juni

112

151

18,59

Juli

120

94

17,10

14

28

6,98

September

0,00

Oktober

11

4,48

November

248

163

13

19,08

Desember

595

236

25

23,80

Bulan

Agustus

Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan, 2015

Tabel 3.3 Banyaknya Curah Hujan Per Bulan Menurut Stasiun


Pengamatan (mm)

Laporan Pendahuluan

3-7

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Stasiun
Pegamatan

Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Donorojo

432

260

193

284

Punung

387

127

91

129

35

Pringkuku

478

107

77

129

27

Pacitan

540

102

151

111

16

Kebonagung

606

135

87

165

Arjosari

634

236

113

182

Nawangan

492

226

180

Bandar

259

112

78

Tegalombo

429

154

Tulakan

570

217

Ngadirojo

543

Sudimoro

437

Kerti

543

Tahunan

567
6.91
7

Total

Jun
82

Jul

Agt

Sep

Okt

Nov

Des

202

467

34

10

87

86

15

340

549

129

206

19

290

552

176

174

29

10

223

541

50

261

266

78

17

330

703

17

42

40

10

254

638

137

45

269

32

262

629

89

12

31

240

421

114

243

44

91

17

153

576

142

93

61

90

211

289

610

240

134

113

45

61

244

11

277

740

252

308

61

46

84

254

10

261

559

143

81

125

72

43

17

210

750

206

185

153

32

106

38

142

597

2.15
7

1.93
4

2.01
4

424

1.56
2

1.67
6

196

63

3.47
3

8.33
2

Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan, 2015

3.2.5 HIDROLOGI
Secara hidrologis wilayah Kabupaten Pacitan terdiri dari 5 daerah
aliran sungai (DAS) yaitu DAS Grindulu, DAS Baksoko, DAS Lorog, DAS
Pagotan, dan DAS Bawur. Daerah Aliran Sungai Grindulu
memilikitopografi datar hingga bergunung dengan elevasi tertinggi 1.100
m di atas permukaan air laut (Gunung Gembes) dan mempunyai wilayah
paling besar yaitu meliputi 9 kecamatan yaitu Kecamatan Pacitan,K
ebonagung, Arjosari, Tulakan, Punung, Pringkuku, Tegalombo, Nawangan,
dan Bandar. Luas DAS kurang lebih 1.500 km2 dengan panjang kurang
lebih 52 km.
Dominasi penguasaan lahan tegalan oleh penduduk setempat
telah berdampak pada perkembangan kondisi tanah permukaan lahan
DAS Grindulu yaitu 61,29% merupakan tanah dengan solum sangat tipis
dan dijumpai singkapan batuan induk litosol. Kondisi demikian
mengakibatkan mudah terkikisnya lapisan top soil yang berdampak pada
tingginya tingkat sedimentasi yang terjadi di DAS Grindulu. Hail
perhitungan erosi secara kasar dengan memperhatikan karakteristik
tanah, pola penggunaan lahan dan pengelolaan lahan serta kondisi
topografi menunjukkan bahwa tingkat erosi di DAS Grindulu sangat tinggi

Laporan Pendahuluan

3-8

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

setiap tahun paling tidak akan terangkut tanah kurang lebih 60


ton/ha/tahun (maks yang dapat ditolerir 12,5 ton/ha/th).
Disamping aliran permukaan, di Kecamatan Pringkuku dan
Donorojo terdapat aliran bawah permukaan (sungai bawah tanah) yang
mengalir melalui sistem lorong gua atau saluran bawah tanah yang
rumit, dan berkembang pada batu gamping (karst) fasies terumbu,
berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan debit dari sumber sungai
bawah tanah ini mencapai 176,70 l/det.
Tabel 3.4

Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Pacitan

Nama DAS
DAS Bengawan Solo

DAS
DAS
DAS
DAS
DAS

Luas
DAS Wiroko
DAS Kali
DAS Solo Hulu

Luas
21.669,27
371.591,58
19.412,81
71.518,68
16.463,30
11.811,97
1.349,70

Grindulu
Baksoko
Pagotan
Lorog
Bawur

Sumber : BBWS, 2012

Tabel 3.5
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Daftar Sungai di Kabupaten Pacitan

Nama Sungai
Grindulu
Lorog
Baksoko
Pagutan
Bawur
Kebonagung
Asem Gandok
Tinatar
Ponggok
Teleng
Tengi
Cangkring
Pradah
Brungkah

Panjang
(km)
70,00
51,77
25,34
33,73
12,27
18,43
28,22
11,74
13,84
5,59
8,31
17,26
31,17
25,41

Lebar (m)
Permukaan
Dasar
97,00
64,67
74,00
49,33
42,00
28,00
26,00
17,33
24,00
16,00
32,00
21,33
44,00
29,33
59,00
39,33
23,00
15,33
25,00
16,67
62,00
41,33
67,00
44,67
35,00
23,33
65,00
42,33

Kedalaman
(m)
10,78
8,22
4,67
5,78
5,33
7,11
4,89
6,56
5,11
5,56
6,89
7,44
3,89
7,22

Sumber : Dinas Bina Marga dan Pengairan, 2012

3.2.6 JENIS TANAH


Bila ditinjau dari struktur dan jenis tanah terdiri dari Assosiasi
Litosol Mediteran Merah, Aluvial kelabu endapan liat, Litosol campuran

Laporan Pendahuluan

3-9

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Tuf dengan Vulkan serta komplek Litosol Kemerahan yang ternyata di


dalamnya banyak mengandung potensi bahan galian mineral. Pacitan
disamping merupakan daerah pegunungan yang terletak pada ujung
timur Pegunungan Seribu, juga berada pada bagian selatan Pulau Jawa
dengan rentangan sekitar 80 km dan lebar 25 km. Tanah Pegunungan
Seribu memiliki ciri khas yang tanahnya didominasi oleh endapan
gamping bercampur koral dari kala Milosen (dimulai sekitar 21.000.000
10.000.000 tahun silam). Endapan itu kemudian mengalami
pengangkatan pada kala Holosen, yaitu lapisan geologi yang paling
muda dan paling singkat (sekitar 500.000 tahun silam sekarang).
Gejala-gejala kehidupan manusia muncul di permukaan bumi pada kala
Plestosen, yaitu sekitar 1.000.000 tahun Sebelum Masehi. Endapanendapan itu kemudian tererosi oleh sungai maupun perembesan
perembesan air hingga membentuk suatu pemandangan Karst yang
meliputi ribuan bukit kecil. Ciri-ciri pegunungan Karst ialah berupa bukitbukit berbentuk kerucut atau setengah bulatan.
Bersamaan dengan kala geologis tersebut, yakni pada zaman
kwarter awal telah muncul di muka bumi ini jenis manusia pertama :
Homo Sapiens, yang karena kelebihannya dalam menggunakan otak
atau akal, secara berangsur-angsur kemudian menguasai alam
sebagaimana tampak dari tahap-tahap perkembangan sosial dan
kebudayaan yaitu dari hidup mengembara (nomaden) sebagai
pengumpul makanan, menjadi setengah pengembara/menetap dengan
kehidupan berburu, kemudian menetap dengan kehidupan penghasil
makanan. Adapun tingkat kebudayaannya yaitu dari zaman batu tua
(Palaeolithicum), zaman batu madia (messolithicum), dan zaman batu
muda (neolithicum).

3.2.7 PENGGUNAAN LAHAN


Penggunaan tanah di Kabupaten Pacitan secara garis besar terdiri
dari tanah sawah dan tanah kering. Pada tahun 2014 luas tanah sawah
dan tanah kering masing-masing 130,15 km2 (9,36%) dan 1.259,72 km2
(90,64%). Luas tanah sawah terluas terdapat di Kecamatan Nawangan,
Laporan Pendahuluan

3 - 10

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

yaitu 19,31 km2, sedangkan wilayah kecamatan dengan luas tanah


terkecil adalah Kecamatan Donorojo (0,85 km2). Penggunaan tanah
sawah dan tanah kering pada masing-masing kecamatan di wilayah
Kabupaten Pacitan secara terperinci dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 3.6

Luas Penggunaan Lahan Sawah di Kabupaten Pacitan

Kecamatan
Donorojo
Punung
Pringkuku
Pacitan
Kebonagung
Arjosari
Nawangan
Bandar
Tegalombo
Tulakan
Ngadirojo
Sudimoro
Jumlah

Luas Penggunaan Tanah (km2)


Tanah Sawah
Tanah Kering
Jumlah
0,85
108,25
109,09
7,03
101,78
108,81
4,47
128,46
132,93
12,07
65,04
77,11
17,53
107,32
124,85
8,72
108,34
117,06
19,31
104,74
124,06
16,77
100,57
117,34
12,17
137,09
149,26
18,18
143,44
161,62
7,95
87,96
95,91
5,12
66,74
74,89
130,15
1.259,72
1.389,87

Sumber : Pacitan Dalam Angka, 2015

Penggunaan tanah sawah di Kabupaten Pacitan terdiri dari irigasi


teknis, irigasi teknis, irigasi sederhana, dan sawah tadah hujan.
Sebagian besar tanah sawah di Kabupaten Pacitan merupakan sawah
tadah hujan, dimana luas sawah ini sebesar 6.707,09 Ha. Kecamatan
Nawangan memiliki luas sawah tadah hujan terbesar, yaitu 1.314,26 Ha.
Rincian penggunan tanah sawah menurut jenis pengairannya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.7 Luas Tanah Sawah Menurut Jenis Pengairan di Kabupaten
Pacitan
Kecamata
n

Irigasi

Donorojo
Punung
Pringkuku
Pacitan
Kebonagun

57,00
64,32
93,60

Laporan Pendahuluan

Irigasi
Teknis
18,75
36,00
325,10
285,50

Luas (Ha)
Irigasi
Sederhan
a
81,15
260,00
203,41
480,40

Tadah
Hujan

Jumlah

84,49
546,08
450,80
613,70
893,30

84,49
702,98
446,80
1.206,53
1.752,80

3 - 11

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Kecamata
n

Irigasi

g
Arjosari
Nawangan
Bandar
Tegalombo
Tulakan
Ngadirojo
Sudimoro
Jumlah

187,15
145,68
25,25
291,17
864,17

Irigasi
Teknis
344,91
177,00
460,00
171,84
92,25
125,38
93,28
2.130,0
1

Luas (Ha)
Irigasi
Sederhan
a
22,82
440,00
676,30
180,67
586,35
215,87
167,02
3.313,9
9

Tadah
Hujan

Jumlah

317,29
1.314,26
541,00
718,55
1.113,60
162,32
251,70
6.707,0
9

872,17
1.931,26
1.677,30
1.216,74
1.817,45
794,74
512,00
13.018,
26

Sumber : Pacitan Dalam Angka, 2015

Gambar 3.3 Grafik Prosentase Penggunaan Tanah Sawah di Kabupaten


Pacitan
Penggunaan tanah kering mencakup peruntukan bangunan,
tegalan, tanaman kayu, hutan rakyat dan kebun, hutan negara, dan lainlain. Penggunaan tanah untuk bangunan memiliki prosentase yang kecil,
yaitu 0,96%. Hal ini mengindikasikan bahwa Kabupaten Pacitan memiliki
lahan yang relatif luas bagi pengembangan wilayah. Secara terperinci,
luas penggunaan tanah kering untuk masing-masing jenis penggunaan
pada tiap kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.8 Luas Tanah Kering Menurut Jenis Penggunaan di Kabupaten
Pacitan

Laporan Pendahuluan

3 - 12

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Kecamat
an
Donorojo
Punung
Pringkuku
Pacitan
Kebonagu
ng
Arjosari
Nawangan
Bandar
Tegalombo
Tulakan
Ngadirojo
Sudimoro
Jumlah

Bangun
an

Tegal

Tan.
Kayu

195,10
183,77
171,77
310,55
178,80

781,31
4.643,18
2.290,38
1.693,72
3.036,45

678,77
2.294,46
8.550,96
2.637,21
4.949,86

162,40
239,76
283,02
294,34
540,04
402,83
190,95
3.153,3
3

1.057,09
1.430,54
2.688,02
4.242,97
4.342,61
2.406,16
1.278,15
29.890,
58

8.416,88
6.857,43
1.179,57
2.629,33
2.987,05
2.679,27
1.355,99
45.213,
78

Luas (Ha)
Hutan
Hutan
Rakyat,
Negara
Kebun
8.380,38
77,30
2.275,47
9,30
610,47
172,00
782,70
299,50
765,10
14,35
579,08
932,70
4.586,56
5.215,17
4.931,05
2.506,16
3.404,13
34.968,
97

81,70
75,30
409,40
41,10
16,30
18,00
1.214,2
8

Lainnya

Jumlah

711,87
771,49
1.050,16
780,66
1.787,31

10.824,73
10.177,67
12.845,74
6.504,34
10.731,87

536,97
938,54
910,22
1.286,04
1.546,28
785,08
426,37
11.530,
99

10.834,12
10.474,27
10.056,79
13.708,95
14.344,03
8.795,80
6.673,59
125.971,
90

Sumber : Pacitan Dalam Angka, 2015

Gambar 3.4 Grafik Prosentase Penggunaan Tanah Kering di Kabupaten


Pacitan

3.3 KONDISI SOSIAL EKONOMI


3.3.1 DEMOGRAFI
Perkembangan penduduk Kabupaten Pacitan selama kurun waktu
2007-2014 menunjukkan kecederungan (trend) meningkat, dengan ratarata pertumbuhan 1,14% per tahun. Hingga tahun 2014 ini jumlah
penduduk di wilayah Kabupaten Pacitan tercatat sebesar 599.476 jiwa,
dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 431 jiwa/km2. Secara lebih
Laporan Pendahuluan

3 - 13

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

jelas, pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pacitan tahun 2007-2014


dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini.
Tabel 3.9 Perkembangan Jumlah dan Kepadatan Penduduk di
Kabupaten Pacitan Tahun 2007-2014
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014

Jumlah Penduduk
(jiwa)
555.262
557.029
558.644
575.608
586.276
586.595
599.939
599.476

Kepadatan Penduduk
(jiwa/km2)
400
401
402
415
422
422
432
431

Sumber : Pacitan Dalam Angka, 2015

Gambar 3.5 Grafik Perkembangan Penduduk Kabupaten Pacitan 20072012


Dilihat dari distribusi penduduk pada tiap kecamatan, wilayah
kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kecamatan Tulakan
(86.994 jiwa), selanjutnya Kecamatan Pacitan (76.537 jiwa). Sedangkan
wilayah dengan penduduk terkecil adalah Kecamatan Pringkuku (31.977
jiwa). Jika dilihat dari kepadatannya, Kecamatan Pacitan memiliki
kepadatan penduduk tertinggi, yaitu 993 jiwa/km2. Distribusi penduduk

Laporan Pendahuluan

3 - 14

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Pacitan dapat dilihat pada


tabel dan grafik sebagai berikut.

Laporan Pendahuluan

3 - 15

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Tabel 3.10 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pacitan


Tahun 2014
Kecamata
n

19.757
18.469
15.095
38.041
23.216

Perempua
n
20.689
19.052
16.882
38.496
22.326

20.843
26.388
23.113
27.772
43.636
24.416
17.569
298.315

20.829
26.346
22.904
28.128
43.358
24.601
17.550
301.161

Laki-laki
Donorojo
Punung
Pringkuku
Pacitan
Kebonagun
g
Arjosari
Nawangan
Bandar
Tegalombo
Tulakan
Ngadirojo
Sudimoro
Jumlah

Kepadatan
(jiwa/km2)

Jumlah
Rumah
Tangga

40.446
37.521
31.977
76.537
45.542

371
345
241
993
365

12.348
9.973
10.831
22.373
12.372

41.672
52.734
46.017
55.900
86.994
49.017
35.119
599.476

356
425
392
375
538
511
489
431

12.702
12.506
14.007
14.779
22.876
13.993
8.377
167.137

Jumlah Penduduk (jiwa)


Jumlah

Sumber : Pacitan Dalam Angka, 2015

Gambar 3.6 Grafik Distribusi Penduduk Tiap Kecamatan di Kabupaten


Pacitan Tahun 2012

Laporan Pendahuluan

3 - 16

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

3.3.2 TENAGA KERJA


Lapangan usaha yang menjadi tumpuan penduduk di Kabupaten
Pacitan adalah sektor pertanian baik budidaya tanaman pangan,
perkebunan, peternakan, maupun perikanan. Pada tahun 2014 jumlah
penduduk yang bekerja pada sektor ini mencapai 228.860 jiwa atau
66,28% dari keseluruhan lapangan usaha yang ada. Dibawah ini adalah
tabel yang merinci penduduk menurut lapangan usaha.
Tabel 3.11 Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2014
Lapangan Usaha
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri
Listrik, Gas, dan Air Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel, dan
Restoran
Angkutan dan Telekomunikasi
Bank, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
Jasa-jasa
Jumlah

Laki-laki
122.490
1.269
9.493
419
16.742
14.307

Penduduk (jiwa)
Perempuan
Jumlah Total
106.370
228.860
292
1.561
20.619
30.112
0
419
0
16.742
20.167
34.474

5.459
3.255

0
0

5.459
3.255

11.353
187.787

13.035
160.483

24.388
345.270

Sumber : Pacitan Dalam Angka, 2015

Laporan Pendahuluan

3 - 17

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Gambar 3.7 Grafik Prosentase Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian


Angkatan kerja di Kabupaten Pacitan pada tahun 2014 mencapai
249.055 jiwa dimana 345.270 jiwa telah bekerja dan 3.785 jiwa masih
belum mendapatkan pekerjaan atau pengangguran. Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2014 tercatat sebesar 1,08%
dengan tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 80,28%. Prosentase
pengangguran pada tahun ini sedikit meningkat daripada tahun
sebelumnya. Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Pacitan dalam kurun
waktu 2012-2014 secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.12 Kondisi Ketenagakerjaan di Kabupaten Pacitan Tahun 20122014
Jenis Kegiatan Utama
Angkatan Kerja
1. Bekerja
2. Penganggur
Bukan Angkatan Kerja

Jumlah

Laporan Pendahuluan

2011

2012

2013

2014

292.22
5
284.34
4
7.881
120.47
6

338.42
5
334.49
9
3.926
86.060

337.14
0
333.77
8
3.326
87.556

249.05
5
345.27
0
3.785
85.747

412.70
1

424.48
5

424.69
6

434.80
2

3 - 18

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Tingkat Partisipasi Angkatan


Kerja (TPAK) %

70,81

79,73

79,38

80,28

2,70

1,16

1,00

1,08

Tingkat Pengangguran %
Sumber : Pacitan Dalam Angka, 2015

Gambar 3.8 Grafik Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan di


Kabupaten Pacitan

3.4 PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN PACITAN


3.4.1 ASPEK TEKNIS OPERASIONAL
3.4.1.1

PEWADAHAN SAMPAH

Bagi wilayah yang berada dalam pelayanan persampahan


perkotaan Pacitan, pewadahan sampah pada permukiman dilakukan
secara individu dan komunal. Bentuk pewadahan sampah individu
sebagian besar berupa kantong kresek dan tong sampah. Sedangkan
bentuk pewadahan sampah komunal berupa tong sampah yang
disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan. Pewadahan sampah
pada bangunan komersial seperti hotel, pertokoan, rumah makan, dan
lainnya, dilakukan dengan menggunakan bak-bak sampah permanen.
Untuk wilayah kecamatan yang belum mendapatkan pelayanan

Laporan Pendahuluan

3 - 19

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

pengelolaan sampah, pewadahan sampah dilakukan dengan


menggunakan kantong-kantong kresek pada masing-masing kepala
keluarga, dan kantong-kantong kresek tersebut selanjutnya dibuang atau
dibakar di pekarangan, kebun.
3.4.1.2

PENYAPUAN JALAN

Penyapuan jalan, berdasarkan data dari Dinas PU, hampir semua


jalan telah dilayani oleh petugas kebersihan. Berikut data jalan yang
dilayani oleh petugas. Total panjang jalan di Kabupaten Pacitan
sepanjang 907.366 m, sedangkan panjang jalan kecamatan Pacitan
235.800 m.
Tabel 3.13 Penyapuan Jalan di Kabupaten Pacitan
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8

Ruas Jalan
Jalan
Jalan
Jalan
Jalan
Jalan
Jalan
Jalan
Jalan
Jalan

Panglima Sudirman
K. A Petung
Basuki Rahmat
Ki Ageng Posong
Gatot Subroto
Jendral A. Yani
KH. Dimyati
H. Samanhudi
Ronggowarsito

Panjang
Jalan
Terlayani
(m)
1.157
637
599
285
2.100
1.405
310
450
150

Penyapuan
Rutin (m)

Penyapuan
Berkala (m)

1.157
637
599
285
1.700
1.405
310
450
150

400

Jalan K. Umar

264

264

Jalan Veteran

716

716

Jalan Dr. Sutomo

771

771

Jalan R. A. Kartini

213

213

Jalan P. Diponegoro

375

375

Jalan T. Imam Bonjol

436

436

Jalan J. A. Suprapto

242

242

Jalan Letjend. Sutoyo

1.314

1.314

Jalan Yos Sudarso

1.764

1.764

Laporan Pendahuluan

3 - 20

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

N
o

Ruas Jalan

1
Jalan
9
2
Jalan
0
2
Jalan
1
2
Jalan
2
2
Jalan
3
2
Jalan
4
2
Jalan
5
2
Jalan
6
Total

Panjang
Jalan
Terlayani
(m)

Penyapuan
Rutin (m)

Penyapuan
Berkala (m)

DI Panjaitan

670

670

S. Parman

720

720

Kol. Sugiono

493

493

Tentara Pelajar

2.300

2.300

W. R. Supratman

1.830

1.830

588

588

Agus salim

1.127

1.127

R. M. Suryo

788

788

Raden Saleh

21.704

9.710

11.994

Sumber : Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Pacitan, 2014

3.4.1.3

PENGUMPULAN SAMPAH

Sampah yang telah dimasukkan dalam wadah sampah selanjutnya


dikumpulkan pada tempat pengumpulan sampah sementara. Tempat
pengumpulan sampah di Kabupaten Pacitan berupa TPS Box Permanen,
TPS Container, dan TPS 3R. Pengumpulan sampah tersebut
menggunakan gerobak sampah, kendaraan roda 3, mobil pickup, arm
roll truck, dan dump truck. Rincian sarana dan prasarana pengumpulan
sampah di Kabupaten Pacitan seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.14 Sarana dan Prasarana Pengumpulan Sampah di Kabupaten
Pacitan
Kondisi
Jumlah
No
Jenis
(unit)
Baik
Sedang
Rusak
1. TPS Box Permanen
4
2
2
2. TPS Container
23
10
9
4
3. TPS 3R
1
1
4. Arm Roll Truck
3
3
5. Dump Truck
4
3
1
6. Mobil Pick up
2
2
7. Kendaraan roda 3
9
4
4
1
8. Gerobak sampah
4
4
Sumber : Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Pacitan, 2014

Laporan Pendahuluan

3 - 21

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Laporan Pendahuluan

3 - 22

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Tabel 3.15 Ritasi Pengangkutan Sampah dari TPS ke TPA oleh Dinas
Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan
No

Lokasi TPS

Box
permanen
Box
permanen
Box
permanen
Box
permanen

Kantor Bappeda

Kantor Setda

Jl. AIS Nasution

Jl Agus Salim

Puskesmas
Tanjungsari

Kontainer

RPH

Kontainer

Pasar Minulyo 1

Kontainer

Pasar Minulyo 2

Kontainer

Pasar Minulyo 3

Kontainer

Terminal Bus

Kontainer

10
11
12

Perumnas Bangunsari
1
Perumnas Bangunsari
2

Jenis
Kendaraan

Jenis TPS

Kontainer
Kontainer

13

Pasar Gerdon

Kontainer

14

TMP 1

Kontainer

15

TMP 2

Kontainer

16

TMP 3

Kontainer

17

Pasar Kelapa

Kontainer

18

SMAN 1 Pacitan

Kontainer

19

TelengRia

Kontainer

20

Pasar Arjowinangun 1

Kontainer

21

Pasar Arjowinangun 2

Kontainer

22

Desa Purworejo

Kontainer

23

Desa Sirnoboyo

Kontainer

24

Perumnas Asabri 1

Kontainer

25

Perumnas Asabri 2

Kontainer

26

Gua Gong

Kontainer

Dump Truck
AE. 99187 ZA
Dump Truck
AE. 99187 ZA
Dump Truck
AE. 99187 ZA
Dump Truck
AE. 99187 ZA
Amroll Truck
AE. 9981 W
Amroll Truck
AE. 9981 W
Amroll Truck
AE. 9981 W
Amroll Truck
AE. 9981 W
Amroll Truck
AE. 9981 W
Amroll Truck
AE. 9981 W
Amroll Truck
AE. 9981 W
Amroll Truck
AE. 9981 W
Amroll Truck
AE. 9200 ZA
Amroll Truck
AE. 9200 ZA
Amroll Truck
AE. 9200 ZA
Amroll Truck
AE. 9200 ZA
Amroll Truck
AE. 9200 ZA
Amroll Truck
AE. 9200 ZA
Amroll Truck
AE. 9200 ZA
Amroll Truck
AE. 9201 ZA
Amroll Truck
AE. 9201 ZA
Amroll Truck
AE. 9201 ZA
Amroll Truck
AE. 9201 ZA
Amroll Truck
AE. 9201 ZA
Amroll Truck
AE. 9201 ZA
Amroll Truck
AE. 9201 ZA

Ritasi
Pengangkut
an
1 x 1 hari
1 x 1 hari
1 x 1 hari
1 x 1 hari
1 x 1 hari
1 x 2 hari
1 x 1 hari
1 x 1 hari
1 x 2 hari
1 x 3 hari
1 x 1 hari
1 x 2 hari
1 x 1 hari
1 x 1 hari
1 x 1 hari
1 x 1 hari
1 x 3 hari
1 x 5 hari
1 x 2 hari
1 x 1 hari
1 x 1 hari
1 x 4 hari
1 x 3 hari
1 x 1 hari
1 x 1 hari
1 x 6 hari

Jadwal
Pengangkut
an
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai
04.30 selesai

Sumber : Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan Kabupaten Pacitan, 2014

3.4.1.4

PENGOLAHAN SAMPAH

Laporan Pendahuluan

3 - 23

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Pemilahan sampah di Kabupaten Pacitan masih terbatas pada


wilayah perkotaan Pacitan. Pemilahan sampah dilakukan saat melakukan
pengumpulan sampah, serta di lokasi TPS. Sampah yang memiliki nilai
ekonomis selanjutnya diolah. Hampir sebagian besar sampah yang telah
dipilah tersebut diolah melalui proses pengomposan.
Tabel 3.16 Lokasi Pemilahan Sampah di Kabupaten Pacitan
No

Sumber Sampah

1.
2.

3.

Perumahan :
Perumahan Bangunsari
Perumahan Asabri
RW 1 dan RW 3 Balerejo
RT 02 RW 04 Pucangsewu
RT 02 RW 02 Widoro

Pemilahan
Sampah
Komposting
3R

Pasar :
Pasar Minulyo Baleharjo

Pemilahan
sampah
Komposting

Perkantoran :
Dinas Nakertrans
Dinas CK, TR dan K
Bapemas dan PM
Sekretariat Pemda
Dinas Kelautan dan
Perikanan
- Dinas Kesehatan
- Kantor Camat Pacitan
-

4.

Pemanfaatan

Pupuk Organik

50

Pemilahan
Sampah
Komposting

Pupuk Organik

10

Sekolah :
SDN Balerejo
SDN Nanggungan
SMPN 1 Pacitan
SMAN 1 Pacitan
SMKN 1 Pacitan
SMKN 2 Pacitan
SMKN 3 Pacitan

Pemilahan
Sampah
Komposting

Pupuk Organik

10

Hotel :
Hotel Srikandi
Hotel Permata
Hotel Pacitan
Hotel Graha Prima

Pemilahan
Sampah
Komposting

Pupuk Organik

1,2

Pengolahan
limbah
Komposting

Pupuk Organik

1,154

5.

6.

Jenis Kegiatan

Volume
Sampah yang
diolah
(m3/bulan)

Rumah Sakit :
- RSUD Pacitan
- Puskesmas Tanjungsari

Laporan Pendahuluan

3 - 24

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Sumber: Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan, 2014

Salah satu lokasi pemilahan sampah yang berjalan dengan baik di


Kabupaten Pacitan adalah di Pasar Minulyo. Sumber sampah yang dipilah
di lokasi ini berasal dari Pasar Minulyo sendiri, sampah penyapuan jalan,
serta sampah dari alun-alun kota. Jumlah sampah yang masuk rata-rata
0,5 ton yang berasal dari 4 unit kendaraan roda 3, 3 gerobak sampah,
dan 1 mobil pick up. Komposisi sampah dari sumber sampah ini rata-rata
60% sampah organik dan 40% sampah anorganik. Sampah anorganik
yang tidak terolah akan dibuang ke TPA Dadapan. Jumlah petugas di TPS
ini sebanyak 4 orang.
3.4.1.5

PENGANGKUTAN SAMPAH

Transportasi hasil pengumpulan sampah dilakukan dengan


menggunakan berbagai kendaraan pengangkut yang berupa dump
truck, arm roll truck, mobil pickup, serta kendaraan roda 3, baik yang
dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Pacitan maupun oleh swasta. Di
bawah ini disajikan tabel yang merinci jumlah sarana pengangkutan
sampah di Kabupaten Pacitan.
Tabel 3.17 Sarana Pengangkutan Sampah di Kabupaten Pacitan
No

Jenis
Kendaraan

A.

Truk Dinas

1.

Dump Truck

2.

3.

Arm Roll Truck

Mobil Pickup

B.

Armada Swasta

1.

Kendaraan roda
3 (Tosa)

Laporan Pendahuluan

Jumlah
(unit)

Nomor
Polisi

Pemilik/Pengelola

AE 9187 ZA

Dinas Ciptakarya TRK

AE 9186 ZA

Dinas Ciptakarya TRK

AE 9200 ZA

Dinas Ciptakarya TRK

AE 9201 ZA

Dinas Ciptakarya TRK

AE 9981 W

Dinas Ciptakarya TRK

AE 9910 ZP

Dinas Ciptakarya TRK

AE 9203
WB

Dinas Ciptakarya TRK

AE 9053 GP

Pelabuhan Tamperan

16

AE 8119 JB

TP. Enggal Babar

AE 8802 XA

Lembaga Pendidikan
Primagama

AE 8637 YA

SMK 3

AE 9133 ZA

Puskesmas Mentoro

3 - 25

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

AE 1660 KU

Sukses

AE 8320
XM

Hotel Permata

AE 8115 UY

Jenang Arjowinangun

AD 1639
RG

Lestari

AE 8139 RG

Restu Cell

AE 8320 XY

Swalayan Ratna

AE 8046
XM

Tanjungsari

AE 8439 UY

Mulya Abadi

AE 8609 XY

TB. Bintang Surya

AE 9183 ZA

SD Alam

AE 9413 XG

Tap Kapi

Sumber: Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan, 2014

3.4.1.6

PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

Bagi wilayah yang belum terlayani jaringan pengangkutan


sampah, pengelolaan akhir sampah dilakukan dengan cara membuang
ke sungai, membuang ke tanah kosong atau pekarangan, ditimbun
dalam tanah, serta dibakar. Sedangkan bagi wilayah yang telah terlayani
jaringan pengangkutan sampah, yaitu Perkotaan Pacitan, pengelolaan
akhir sampah dilaksanakan di TPA. Lokasi pengelolaan akhir sampah di
Kabupaten Pacitan dilaksanakan di TPA Dadapan. Secara administrasi
lokasi TPA ini terletak di Desa Dadapan Kecamatan Pringkuku Kabupaten
Pacitan. Batas-batas lokasi TPA dadapan adalah :

Sebelah barat :

Lahan Pertanian

Sebelah timur :

Perairan laut Samudera Indonesia

Sebelah selatan

Sebelah utara :

Lahan Pertanian

Perairan laut Samudera Indonesia

Luas TPA Dadapan eksisting sebesar 5 Ha. Sistem penimbunan


sampahnya masih menggunakan sistem open dumping. Jenis sarana dan
prasarana yang ada adalah :

Jalan masuk dengan lebar 8 m

Jalan operasi dengan lebar 8 m

Cell

Laporan Pendahuluan

3 - 26

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Drainase

Kantor pengelola

Tempat cuci kendaraan

Instalasi pengolahan gas methan

Gudang alat berat

Rumah komposting

Green House

Kolam lindi.

3.4.2 ASPEK KELEMBAGAAN


Manajemen pengelolaan sampah di Kabupaten Pacitan ditangani
oleh 2 (dua) Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), yaitu Dinas
Ciptakarya Tata Ruang dan Kebersihan serta Kantor Lingkungan Hidup.
Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan menangani bidang
pengangkutan sampah dari sumber sampah hingga menuju TPA.
Sedangkan Kantor Lingkungan Hidup menangani bidang operasional TPA.
A. DINAS CIPTAKARYA TATA RUANG DAN KEBERSIHAN
KABUPATEN PACITAN
Berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan No.45 Tahun 2007 tentang
Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan
Kebersihan Kabupaten Pacitan, SKPD ini mempunyai tugas
melaksanakan urusan cipta karya, tata ruang dan kebersihan
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dengan
menyelenggarakan fungsi, antara lain :
1.

Perumusan kebijakan teknis di bidang cipta karya, tata ruang, dan


kebersihan

2.

Penyelenggaraan urusan cipta karya, tata ruang dan kebersihan


serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugas

3.

Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang cipta karya, tata


ruang dan kebersihan

4.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan


tugas dan fungsinya.

Laporan Pendahuluan

3 - 27

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Struktur organisasi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan


Kabupaten Pacitan terdiri dari :
A.

Kepala Dinas

B.

Sekretariat yang dipimpin seorang sekretaris, membawahi :


1.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2.

Sub Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan

3.

Sub Bagian Keuangan

C.

Bidang Cipta Karya, membawahi :


1.

Seksi Tata bangunan

2.

Seksi Tata Perumahan

3.

Seksi Penyehatana Lingkungan dan Air Bersih

D.

Bidang Tata Ruang, membawahi :


1.

Seksi Tata Ruang Kawasan Khusus dan Perdesaan

2.

Seksi Tata Perkotaan

E.

Bidang Kebersihan, membawahi:


1.

Seksi Kebersihan

2.

Seksi Pertamanan

3.

Seksi Penerangan Jalan Umum

F.

Kelompok Jabatan Fungsional


Uraian tugas berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan No.45 Tahun 2007
adalah sebagai berikut :

1.

Bidang Kebersihan
Mempunyai tugas di bidang kebersihan, pertamanan dan
penerangan jalan umum serta melaksanakan tugas-tugas lain
yang diberikan oleh Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan
Kebersihan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, Bidang Kebersihan mempunyai
fungsi:
a.

Pembinaan, bimbingan dan pelaksanaan serta evaluasi


pembangunan fisik sarana kebersihan dan pertamanan.

b.

Pengelolaan pelaksanaan kebersihan dan pertamanan meliputi


keindahan kota dan taman umum.

Laporan Pendahuluan

3 - 28

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

c.
2.

Pelayanan penerangan jalan umum.


Seksi Kebersihan
Mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan perencanaan kegiatan
bidang kebersihan.
b. Melaksanakan pekerjaan di bidang kebersihan dan
menciptakan suasana kota bersih, sehat dan indah.
c. Menyiapkan bahan pembinaan di bidang kebersihan,
d. Melaksanakan penanganan sampah di tempat pembuangan
sementara sampai dengan tempat pembuangan akhir.
e. Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan sarana
prasarana.
f. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi
kegiatan kebersihan.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Kebersihan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.

Seksi Pertamanan
Mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan perencanaan kegiatan
bidang pertamanan.
b. Melaksanakan pekerjaan di bidang pemeliharaan taman dan
jalur hijau.
c. Melaksanakan pembibitan tanaman hias dan pohon-pohon
lainnya untuk penghijauan dan keindahan kota.
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi
kegiatan pertamanan.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Kebersihan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.

Seksi Penerangan Jalan Umum


Mempunyai tugas :

Laporan Pendahuluan

3 - 29

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

a. Melaksanakan pengelolaan dan perawatan penerangan jalan


umum.
b. Melaksanakan inventarisasi sarana dan prasarana penerangan
jalan umum.
c. Melaksanakan pengawsan, pengendalian dan evaluasi
kegiatan penerangan jalan umum.
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Kebersihan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5.

Kelompok Jabatan Fungsional


Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Permukiman, Tata Ruang dan Kebersihan sesuai dengan keahlian
dan kebutuhan.

Tabel 3.18 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan


Pengelolaan Persampahan
No

Fungsi

Pemangku Kepentingan
Pemerintah

Swasta

Masyarakat

PERENCANAAN

Menyusun target pengelolaan sampah


skala kab/kota,

Menyusun rencana program


persampahan dalam rangka
pencapaian target

Menyusun rencana anggaran program


persampahan dalam rangka
pencapaian target

II

PENGADAAN SARANA

Menyediakan sarana pewadahan


sampah di sumber sampah

Menyediakan sarana pengumpulan


(pengumpulan dari sumber sampah ke
TPS)

Membangun sarana Tempat


Penampungan Sementara (TPS)

Membangun sarana pengangkutan


sampah dari TPS ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA)

Membangun sarana TPA

Menyediakan sarana komposting

III

PENGELOLAAN

Mengumpulkan sampah dari sumber ke


TPS

Laporan Pendahuluan

3 - 30

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

No

Fungsi

Pemangku Kepentingan
Pemerintah

Swasta

Masyarakat

Mengelola sampah di TPS

Mengangkut sampah dari TPS ke TPA

Mengelola TPA

Melakukan pemilahan sampah*

Melakukan penarikan retribusi sampah

Memberikan izin usaha pengelolaan


sampah

IV

PENGATURAN DAN PEMBINAAN

Mengatur prosedur penyediaan


layanan sampah (jam pengangkutan,
personil, peralatan, dll)

Melakukan sosialisasi peraturan, dan


pembinaan dalam hal pengelolaan
sampah

Memberikan sanksi terhadap


pelanggaran pengelolaan sampah

MONITORING DAN EVALUASI

Melakukan monitoring dan evaluasi


terhadap capaian target pengelolaan
sampah skala kab/kota

Melakukan monitoring dan evaluasi


terhadap kapasitas infrastruktur
sarana pengelolaan persampahan

Melakukan monitoring dan evaluasi


terhadap efektivitas layanan
persampahan, dan atau menampung
serta mengelola keluhan atas layanan
persampahan

Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Pacitan

Struktur organisasi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Kebersihan


Kabupaten Pacitan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Laporan Pendahuluan

3 - 31

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Gambar 3.9 Organisasi Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan
Kabupaten Pacitan
B. KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PACITAN
Tugas pokok dan fungsi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan
mengacu pada Peraturan Bupati Pacitan No.65 Tahun 2007 tentang
Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten Pacitan. Kantor Lingkungan Hidup dalam melaksanakan
tugas, mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang lingkungan hidup;
2. Penyelenggaraan urusan lingkungan hidup serta pelayanan umum
sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan hidup;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

Laporan Pendahuluan

3 - 32

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan


berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan No.65 Tahun 2007 tentang
Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten Pacitan terdiri dari:
1. Kepala Kantor
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan
4. Seksi Pengembangan Kapasitas Lingkungan
5. Seksi Pengendalian dan Evaluasi Lingkungan
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
Uraian tugas berdasarkan Peraturan Bupati Pacitan No.65 Tahun 2007
Tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Kantor Lingkungan
Hidup Kabupaten Pacitan mempunyai tugas :
A.

Kepala Kantor
Kepala Kantor mempunyai tugas memimpin kantor dalam
perumusan kebijakan perencanaan, pelaksanaan pembangunan
dan pemeliharaan serta penyelenggaraan pembinaan,
pengendalian teknis pembangunan.

B.

Sub Bagian Tata Usaha


Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas di bidang
ketatausahaan dan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Kantor, dan mempunyai fungsi :
1. Menyelenggarakan dan mengelola rumah tangga , sarana
prasarana dan perlengkapan;
2. Melaksanakan surat menyurat, kearsipan dan perpustakaan;
3. Membina dan mengembangkan serta mengelola administrasi
kepegawaian;
4. Menyelenggarakan dan mengelola administrasi keuangan;
5. Melaksanakan koordinasi penyusunan program kerja dan
laporan serta pelaksanaan evaluasi dan pengendalian;
6. Melaksanakan pengelolaan data statistic bidang lingkungan
hidup; dan

Laporan Pendahuluan

3 - 33

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala


kantor lingkungan hidup sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Laporan Pendahuluan

3 - 34

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

C.

Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan


Mempunyai fungsi :
1. Melaksanakan koordinasi revitalisasi dan penataan ruang
terbuka hijau, kawasan lindung, lahan kritis dan pelestarian
sumber daya air;
2. Melaksanakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran
dan kerusakan lingkungan;
3. Melaksanakan penanggulangan pencemaran dan kerusakan
lingkungan akibat bencana;
4. Melaksanakan pemantauan dan pengelolaan tempat
pembuangan akhir (TPA) sampah berwawasan ramah
lingkungan berkoordinasi dengan dinas terkait;
5. Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan teknologi
pengolahan sampah;
6. Melaksanakan pembinaan teknis pencegahan terjadinya
penurunan kualitas lingkungan;
7. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi
kegiatan pemulihan kualitas lingkungan; dan
8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala
kantor lingkungan hidup sesuai dengan tugas dan fungsinya.

D.

Seksi Pengembangan Kapasitas Lingkungan


Mempunyai fungsi :
1. Melaksanakan program sosialisasi, pemberdayaan dan
kemitraan dengan masyarakat, lembaga swadaya masyarakat,
kelompok-kelompok potensial dan sektor terkait dalam
pengendalian dan penanggulangan dampak lingkungan;
2. Melaksanakan studi, kajian, pengembangan, penerapan dan
pembinaan manajemen lingkungan, ekolabel, produksi air
bersih dan teknologi berwawasan lingkungan;
3. Memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan-kegiatan lomba
berbasis kelestarian lingkungan hidup;

Laporan Pendahuluan

3 - 35

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

4. Melaksanakan pembinaan dan menumbuhkembangkan


kelompok-kelompok pelestari sumber daya alam dan
lingkungan hidup;
5. Melaksanakan pengembangan informasi dan data berbasis
lingkungan hidup;
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala
kantor lingkungan hidup sesuai dengan tugas dan fungsinya.
E.

Seksi Pengendalian dan Evaluasi Lingkungan


Mempunyai fungsi :
1.

Melaksanakan pengawasan, pelaksanaan, pengelolaan, dan


pemantauan lingkungan hidup;

2.

Melaksanakan pengkajian dan evaluasi untuk rekomendasi


AMDAL (Analisis mengenai dampak lingkungan), UKL dan UPL
(Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan);

3.

Melaksanakan penanggulangan pencemaran dan kerusakan


kelestarian lingkungan hidup;

4.

Melaksanakan pemantauan, pengelolaan kualitas dan


pengendalian pencemaran air, tanah, dan udara;

5.

Melaksanakan penegakan hukum terhadap


pelanggaran/pencemaran lingkungan hidup sesuai dengan
kewenangan;

6.

Melaksanakan pengawasan, perlindungan flora dan fauna


yang dilindungi; dan

7.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala


kantor lingkungan hidup sesuai dengan tugas dan fungsinya.

F.

Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional di Kantor Lingkungan Hidup
merupakan :
1.

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksakan


sebagian tugas Kantor Lingkungan Hidup sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan;

Laporan Pendahuluan

3 - 36

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

2.

Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga


fungsional sebagaimana diatur dan ditetapkan berdasarkan
peraturan perundang-undangan;

3.

Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dipimpin


oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk;

4.

Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan


dan beban kerja;

5.

Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud,


diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; dan

6.

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas sesuai dengan


peraturan perundang-undangan yang berlaku

Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan


dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.10 Organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan


Pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan
Kebersihan Kabupaten Pacitan dikerjakan oleh 111 orang, terdiri dari 8
tenaga kerja kontrak dan 103 PNS. Komposisi Kepegawaian Dinas Cipta
Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan.

Laporan Pendahuluan

3 - 37

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Tabel 3.19 Komposisi Pegawai Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan
Kebersihan Kabupaten Pacitan
N
o
A

Uraian

Jumlah (orang)

Berdasarkan Bidang
Kepala Dinas
Sekretariat

22

Bidang Cipta Karya

23

Bidang Tata Ruang

Bidang Kebersihan

60

Jumlah
B

111

Berdasarkan Golongan Pegawai


IV c

IV b

IV a

III d

III c

III b

19

III a

II d

II c

II b

41

II a

Id

Ic

Ib

Ia

Tenaga Kerja Kontrak

Jumlah

111

Sumber: Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan, 2014

3.4.3 ASPEK PEMBIAYAAN


Dalam operasional pengelolaan persampahan dibutuhkan
dukungan biaya yang memadai. Sumber utama pembiayaan pengelolaan

Laporan Pendahuluan

3 - 38

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

kebersihan/persampahan di Kabupaten Pacitan adalah Anggaran


Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pacitan. Biaya
operasional yang digunakan dalam pengangkutan sampah oleh Dinas
Ciptakarya Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan sebesar Rp.
1.000.000.000,-. Sedangkan biaya operasional TPA yang digunakan oleh
Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan sebesar Rp. 100.000.000,-.
Disamping dari APBD, biaya operasional pengelolaan
persampahan di Kabupaten Pacitan diperoleh dari retribusi pleayanan
persampahan/kebersihan. Retribusi pelayanan persampahan tersebut
telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan No.24 Tahun
2011 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan. Obyek
retribusi pelayanan persampahan/kebersihan ini merupakan pelayanan
persampahan/kebersihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah daerah,
yang mencakup pelayanan :
a. Pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi
pembuangan sementara.
b. Pengangkutan sampah dari sumbernya dan.atau lokasi pembuangan
sementara ke lokasi pembuangan/pembuangan akhir sampah.
c. Penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah.
Struktur dan tarif retribusi berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Pacitan No.24 Tahun 2011 seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.20 Struktur dan Tarif Retribusi
No
1

Jenis dan Lokasi Kegiatan


Golongan
I

Laporan Pendahuluan

1.
2.

Perkantoran
Pusat Perdagangan (Grosir dan
Eceran), Supermarket,
Minimarket, dan Pertokoan.
3. Hotel dan Restaurant/ tempat
hiburan
4. Perbengkelan dan Garasi Mobil.
5. Industri dan Pergudangan.
6. Dealer Mobil dan Motor.
7. Pencucian Mobil dan Motor.
8. Toko Bahan Bangunan.
9. Toko Elektronik.
10. Toko Busana dan Salon

Tarif
Retribusi
(Rp)
Rp.
20.000,perb bulan

Keterangan
Pelayanan untuk
kendaraan arm roll
tiap hari 5 (lima)
kali pengambilan
dan pengangkutan.
Pelayanan untuk
kendaraan dump
truck tiap hari 2
(dua) kali
pengambilan dan
pengangkutan.

3 - 39

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

No

Jenis dan Lokasi Kegiatan

11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
2

Golongan II 1.
2.
3.
4.
5.

Golongan
III

Tarif
Retribusi
(Rp)

Keterangan

Kecantikan
Toko Emas dan Perak
(Perhiasan).
Photocopy Skala Besar (lebih
dari 1 mesin copy).
Jasa Pengelasan.
Toko Olahraga.
Perusahaan Batik dan Toko
Batik/Kain.
Tempat Penjagalan Daging
Toko Daging
Rumah Makan/Resto
Toko Oleh-oleh
Rumah makan (lebih dari 10
kursi)
Meubuler dan Toko Meubel
Isi ulang air minun
Pusat Senam
Jasa Travel
Rumah sakit
Sekolahan
Perumahan jalan protokol (jalan
arteri, kolektor)
Toko Mracangan/Toko Kecil
Tempat Pangkas Rambut
Penjahit
Pedagang Kaki Lima
Permkiman Perumnas dan
disepanjang jalan lokal

Rp.
10.000,perb bulan

Permukiman jalan lingkungan

Rp. 3.000,perb bulan

Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan No.24 Tahun 2011

3.4.4 ASPEK PERATURAN


Untuk pengelolaan sampah diperlukan perangkat regulasi sebagai
dasar hukum yang mengatur pelaksanaan pengelolaan persampahan.
Instrumen utama yang berupa peraturan dalam pengelolaan sampah di
Kabupaten Pacitan adalah berlakukan Peraturan Daerah Kabupaten
Pacitan No.1 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah.
Dibawah ini adalah hasil inventarisasi peraturan perundangudangan di Kabupaten Pacitan terkait pengelolaan persampahan, yaitu :

Laporan Pendahuluan

3 - 40

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

1. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan No.1 Tahun 2011 tentang


Pengelolaan Sampah.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan No.24 Tahun 2011 tentang
Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
3. Peraturan Bupati Pacitan No.45 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan
Kabupaten Pacitan.
4. Peraturan Bupati Pacitan No.65 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan.

3.4.5 ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT DAN DUNIA USAHA


Pengelolaan sampah di Kabupaten Pacitan khususnya di wilayah
Perkotaan Pacitan telah dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat
melalui kelompok binaan yang didampingi oleh Dinas Ciptakarya Tata
Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan. Selain mendapatkan honor
yang berasal dari iuran warga penerima manfaat kelompok ini juga dapat
keuntungan dari sampah lagi kepada pengepul barang rosok yang ada di
beberapa tempat. Dibawah ini disajikan tabel yang merinci data
pengambilan dan pengangkutan sampah oleh masyarakat.

Laporan Pendahuluan

3 - 41

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Tabel 3.21 Pengambilan dan Pengangkutan Sampah dari Rumah ke Rumah IKK Pacitan
N
o
.

Keluraha
n

Pengambil
dan
Pengangkut

Lokasi
Pengambil
an dan
Pengangk
utan
(RT/RW)

Sidoharjo

1. Tri Wahyono

01, 05 / II

10
0

Tiap Hari

Gerobak

TMP/Cuwik

2. Abdul
Khamid

02, 03, 04 /
II

10
0

Tiap Hari

Gerobak
Motor

TMP

1. Bambang S

01, 02, 03 /
VIII

80

Tiap Hari

Gerobak

Asabri

2. A. Hariyanto

04, 05, 06 /
VIII

95

Tiap Hari

Gerobak

Asabri

03 /I

47

Tiap Hari

Gerobak

Terminal Bus

4. Edi

02, 03 VII

70

1x2
Hari

Gerobak
Motor

Cuwik

5. Sariman

Terminal
Bus

Tiap Hari

Gerobak

Terminal Bus

1. Supomo

01 / I

24

1x2
Hari

Gerobak

Sirnoboyo

2. Haryono

01, 03, 05 /
I

10
5

1x2
Hari

Gerobak

Sirnoboyo

1. Sunarwan

01 / I

65

1x3
Hari

Gerobak

Pasar
Arjowinangun

2. Sarkun

03 / I

30

1x2
Hari

Gerobak

Pasar
Arjowinangun

3. Ruju Riyanto

01 / III

60

Tiap Hari

Gerobak

Pasar

Desa/

Ploso

3. Sujarno

Sirnoboyo

Arjowinan
gun

Laporan Pendahuluan

Ju
m
la
h
K
K

Frekuen
si
Pengam
bilan/
Pengan
gkutan

Alat
Angkut

Lokasi
Pembuangan
(TPS)

Ket

3 - 42

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

N
o
.

Desa/
Keluraha
n

Pengambil
dan
Pengangkut

Lokasi
Pengambil
an dan
Pengangk
utan
(RT/RW)

Ju
m
la
h
K
K

Frekuen
si
Pengam
bilan/
Pengan
gkutan

Alat
Angkut

Lokasi
Pembuangan
(TPS)

Ket

Arjowinangun

Baleharjo

4. Tumadi

Pasar
Arjowinangu
n

Tiap Hari

Gerobak

Pasar
Arjowinangun

5. Harsono

05 / I

44

1x2
Hari

Gerobak

Pasar
Arjowinangun

6. Hariyanto

02 / I

38

Tiap Hari

Gerobak

Pasar
Arjowinangun

7. katiman

04 / I

28

Tiap Hari

Gerobak

Pasar
Arjowinangun

1. Yuri Saptono

01 / II

50

1x3
Hari

Gerobak

TMP

02, 03, 04,


05 / II

83

Tiap Hari

Gerobak

TMP

pagi sore

Becak
dan
Gerobak

Tiap Hari

Gerobak

2. Saptono
3. Wahdiyono
4. Wahyudi
5. Agus Widodo

Pemulung

6. Sumiyati

Mitra
Kebersiha
n TPS TMP

7. Dwi
Supriyanto
6

Bangunsa
ri

Laporan Pendahuluan

1. Kuciap
2. Arip
Suprapto

05 / I

10
0

Kontainer
Bangunsari

3 - 43

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

N
o
.

Desa/
Keluraha
n

Pucang
Sewu

Pacitan

Lokasi
Pengambil
an dan
Pengangk
utan
(RT/RW)

Ju
m
la
h
K
K

Frekuen
si
Pengam
bilan/
Pengan
gkutan

3. Haryono

04 / I

75

1x2
Hari

Gerobak

4. Gunawan

01, 02, 03,


04 / VII

20
0

1x2
Hari

Gerobak

1. Rusbandi

01 / IV

50

1x2
Hari

Gerobak

TMP

2. Maryono

04 / IV

54

1x2
Hari

Gerobak

TMP

3. Sukatni/Puji
P

02 / IV

87

1x2
Hari

Gerobak

Gerdon

1. Hari
Prasetyo

01 / II

70

Tiap Hari

Gerobak

Gerdon

2. Jasmadi

02 / III

40

1x3
Hari

Gerobak

TMP

Setiap
Hari

Gerobak

TMP

Tiap Hari

Gerobak

Bawah Jembatan

Gerobak

Bawah Jembatan

Pengambil
dan
Pengangkut

3. Saswito

Alat
Angkut

Lokasi
Pembuangan
(TPS)

Ket

4. Sudarsono
9

Tanjungsa
ri

1. Prono
Wardoyo

01 / II

80

2. Parnen
3. Mugo
4. Puwoko
Bagong

Laporan Pendahuluan

III

60

Tiap Hari

Gerobak

Bawah Jembatan

01, 02, 03 /
II

80

Tiap Hari

Gerobak

Bawah Jembatan

3 - 44

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

N
o
.

Desa/
Keluraha
n

Pengambil
dan
Pengangkut

5. Prihatno
6. Agus
Suprapto
1
0

Menadi

1. Suryanto
2. Sulanji

Jumlah Total

Laporan Pendahuluan

Lokasi
Pengambil
an dan
Pengangk
utan
(RT/RW)

Ju
m
la
h
K
K

Frekuen
si
Pengam
bilan/
Pengan
gkutan

Alat
Angkut

Lokasi
Pembuangan
(TPS)

01, 02 / I

20

Tiap Hari

Gerobak

Bawah Jembatan

01 / IV

35

1x2
Hari

Gerobak

Bawah Jembatan

01 / I

40

Tiap Hari

Gerobak

Pasar
Arjowinangun

01, 02 / III

66

1x2
Hari

Gerobak

Pasar
Arjowinangun

Ket

2.
0
7
6

3 - 45

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

3.5 PERMASALAHAN

PERSAMPAHAN

DI

KABUPATEN

PACITAN
Secara garis besar permasalahan dalam bidang pengelolaan
sampah dikategorikan sebagai permasalahan dalam aspek kelembagaan,
aspek teknis operasional, aspek pembiayaan, serta aspek peran serta
masyarakat. Permasalahan persampahan yang ada di Kabupaten
Pacitan, dan beberapa kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Jawa Timur
adalah pelaksanaan pengelolaan persampahan yang masih terbatas
pada kawasan perkotaan. Identifikasi permasalahan persampahan pada
masing-masing aspek tersebut menjadi bahan analisis dan sebagai dasar
dalam perumusan perencanaan pengelolaan persampahan.
Permasalahan pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan pada
masing-masing aspek tersebut diidentifikasikan seperti pada uraian di
bawah ini.

3.5.1 PERMASALAHAN ASPEK TEKNIS OPERASIONAL


Permasalahan dalam aspek teknis operasional terbagi menjadi
komponen pewadahan, penyapuan jalan, pengumpulan sampah,
pemilahan dan pengolahan sampah, serta pengangkutan sampah.
a. Cakupan pelayanan
Pelayanan pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan saat ini
masih terbatas pada wilayah perkotaan, yaitu di Kecamatan Pacitan.
Wilayah ini menjadi prioritas penanganan sampah karena sebagai
pusat pelayanan wilayah di Kabupaten Pacitan, wilayah ini memiliki
potensi timbulan sampah yang relatif tinggi, serta membutuhkan
prioritas penanganan yang intentis. Pada wilayah kecamatan lainnya,
secara garis besar masih belum mendapatkan pelayanan
pengelolaan persampahan.
b. Pemilahan dan Pewadahan di Sumber Sampah
Sampah yang dihasilkan dari sumber sampah sebagian besar masih
belum dipilah pada saat pewadahan sampah. Jenis sampah yang

Laporan Pendahuluan

3 - 46

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

masuk dalam wadah adalah sampah tercampur. Pemilahan sampah di


sumber sampah berdasarkan jenisnya (minimal organik dan
anorganik) masih belum berjalan optimal. Sarana pewadahan
sampah di permukiman pada umumnya belum adalah pemisahan.
Pada lokasi prasarana dan sarana sosial (jalan, sekolah, kantor, dll.)
sebagian besar telah tersedia wadah sampah terpilah, baik sampah
organik, anorganik, dan sampah B3.
Pewadahan sampah di permukiman sebagian besar diusahakan oleh
masing-masing rumah tangga secara individu berupa kantong plastik
10-40 L. Bagi wilayah yang berada di Perkotaan Pacitan, pewadahan
sampah rumah tangga komunal telah nampak di beberapa unit
lingkungan permukiman atau perumahan, perkantoran, alun-alun,
pasar, dan jalan protokol. Sedangkan di wilayah selain Perkotaan
Pacitan, pewadahan sampah berupa kantong plastik yang selanjutnya
dibuang, dibakar, ditimbun.
Secara garis besar permasalahan yang muncul pada pemilahan dan
pewadahan sampah ini adalah sebagian sampah dari sumber sampah
masih belum dilakukan pemilahan, serta jenis wadah sampah yang
masih tercampur. Konsep pengelolaan persampahan yang berbasis
masyarakat adalah menempatkan masyarakat sebagai salah satu
subyek pengelola sampah di sumber sampah.
c. Penyapuan Jalan
Pelaksanaan penyapuan jalan dilakukan oleh petugas kebersihan dari
Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang. Terdapat 26 ruas jalan di wilayah
Perkotaan Pacitan yang telah dilayani penyapuan jalan dengan
panjang jalan 21.704 m. Ruas jalan pada wilayah perkotaan Pacitan
ini memiliki potensi timbulan sampah yang relatif tinggi daripada
wilayah lainnya karena intensitas kegiatan pada ruas jalan tersebut
lebih tinggi dan komplek daripada wilayah lainnya. Pada wilayah
perkotaan kecamatan lain masih belum terlayani penyapuan jalan.
Penyapuan jalan pada ruas jalan tersebut sebagian masih menjadi
tanggung jawab individu yang berada di tepi ruas jalan. Meskipun

Laporan Pendahuluan

3 - 47

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

sampah jalan yang ditimbulkan tidak sebesar sampah rumah tangga,


tetapi wilayah perkotaan lainnya ini tetap perlu mendapatkan
pelayanan penyapuan jalan, minimal pada jalan protokol (jalan arteri)
yang ada di pusat kecamatan, yang memiliki intensitas kegiatan yang
relatif besar daripada ruas jalan lingkungan.
d. Pengumpulan Sampah
Pelayanan pengumpulan sampah masih terbatas di wilayah Perkotan
Pacitan. Sarana yang digunakan untuk pengangkutan berupa gerobak
sampah, kendaraan roda 3, mobil pick up, dump truck dan arm roll
truck. Keterbatasan sarana pengumpulan sampah ini (TPS dan
sarana pengumpulan) menjadi kendala dalam pelayanan
pengumpulan sampah di wilayah kecamatan lainnya. Pada wilayah
yang belum mendapatkan pelayanan pengumpulan sampah ini belum
dilakukan proses pengumpulan. Sampah dari sumber sampah pada
umumnya dibuang/ditimbun pada lokasi pembuangan komunal atau
individu baik yang ada di kebun/pekarangan, atau dibakar langsung.
Dalam jangka panjang, pengumpulan sampah diharapkan merata
pelayanannya di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan, untuk
mendukung proses pengolahan sampah yang ada di tiap kecamatan.
e. Pengolahan Sampah
Pengolahan sampah di Kabupaten Pacitan masih terbatas
pelaksanaannya di wilayah Perkotaan Pacitan, TPA Dadapan, serta
beberapa kecamatan lainnya. Pengolahan sampah yang telah
dilaksanakan berupa pembuatan kompos (composting) di beberapa
lokasi, daur ulang sampah di TPA Dadapan yang dilakukan oleh
pemulung, Bank Sampah di Kecamatan Pacitan, Punung, dan
Donorojo. Diharapkan dalam jangka panjang, pengolahan sampah
dilakukan di tiap kecamatan untuk mereduksi sampah yang masuk ke
TPA, sehingga TPA memiliki umur operasi yang relatif panjang.
f. Pengangkutan Sampah
Retribusi sampah dikenakan untuk pengumpulan dan pengangkutan
sampah ke TPA Dadapan. Wilayah yang mendapatkan pelayanan

Laporan Pendahuluan

3 - 48

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

pengangkutan sampah masih terbatas di wilayah Perkotaan Pacitan.


Sarana yang digunakan untuk pengangkutan sampah ke lokasi TPA
Dadapan berupa dump truck, arm roll truck, mobil pickup baik yang
dimiliki oleh pemerintah daerah maupun armada swasta.
g. Pemrosesan Akhir Sampah
Pemrosesan akhir sampah di Kabupaten Pacitan dilaksanakan di TPA
Dadapan. Luas area penimbunan sampah (cell) di TPA ini sudah tidak
mendukung dalam menampung timbulan sampah yang masuk.
Pemerintah Kabupaten Pacitan telah merencanakan pengembangan
TPA Dadapan, dengan penyediaan lahan serta penyediaan sarana
dan prasarana TPA.

3.5.2 PERMASALAHAN ASPEK KELEMBAGAAN


Penyelenggara pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan
dilaksanakan oleh 2 (dua) Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), yaitu
Dinas Ciptakarya Tata Ruang dan Kebersihan yang bertanggung jawab
terhadap pengumpulan dan pengangkutan sampah ke TPA, serta Kantor
Lingkungan Hidup yang bertanggung jawab terhadap operasional TPA.
Dua intansi tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
berbeda dalam pengelolaan persampahan. Dengan adanya 2 (dua) SKPD
tersebut berpotensi terjadinya tumpang tindih tugas dan tanggung
jawab, pada saat kerjasama dan koordinasi antar kedua instansi kurang
berjalan dengan baik dalam satu sistem pengelolaan persampahan, dari
pengumpulan hingga pemrosesan akhir.
Jumlah tenaga operasional pengangkutan sampah pada Dinas
Ciptakarya Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Pacitan sebanyak 45
orang, baik untuk pengangkutan reguler atau keadaan emergency.
Sedangkan jumlah rumah tangga yang harus mendapatkan pelayanan
sebanyak 164.677 KK. Rasio beban tenaga kerja atau personil petugas
kebersihan masih terlalu tinggi, sehingga pelaksanaan pengelolaan
persampahan saat ini masih difokuskan pada wilayah Perkotaan Pacitan.

Laporan Pendahuluan

3 - 49

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Pengelolaan sampah telah dilakukan kerjasama dengan


masyarakat melalui kelompok binaan yang tersebar di beberapa
desa/keluarahan yang ada di Kecamatan Pacitan, yaitu di Sidoharjo,
Ploso, Sirnoboyo, Arjowinangun, Baleharjo, Bangunsari, Pucang Sewu,
Pacitan, Tanjungsari, dan Menadi. Jumlah petugas pegangangkut sampah
yang menjadi binaan Dinas Ciptakarya Tata Ruang dan Kebersihan
sebanyak 42 orang, dengan pelayanan di wilayah Kecamatan Pacitan.
Jumlah KK yang terlayani petugas kebersihan ini sebanyak 2.076 KK dari
20.284 KK yang ada di Kecamatan Pacitan. Pada wilayah kecamatan
lainnya masih belum terbentuk kelompok binaan yang menjadi salah
satu penyebab kurang optimalnya pengelolaan sampah di Kabupaten
Pacitan. Bentuk kemitraan ini dapat dijadikan model untuk wilayah
kecamatan lainnya dalam pengumpulan sampah.
Selain pemerintah daerah dan masyarakat, pengelolaan
persampahan juga dilakukan oleh swasta baik dalam pengangkutan atau
pengolahan sampah. Di Kabupaten Pacitan terdapat 13 provider
pengelolaan sampah. Jika dibandingkan dengan volume timbulan
sampah yang ada di Kabupaten Pacitan, maka peran swasta dalam
pengelolaan sampah masih relatif kecil. Provider pengelolaan sampah
tersebut juga masih terbatas pada pelayanan di wilayah Perkotaan
Pacitan.

Laporan Pendahuluan

3 - 50

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

3.5.3 PERMASALAHAN ASPEK PEMBIAYAAN


Biaya pengelolaan persampahan mencakup biaya investasi serta
biaya operasional dan pemeliharaan baik untuk pengumpulan,
pengangkutan, maupun pemrosesan akhir. Biaya operasional
pengelolaan persampahan yang bersumber dari APDB Kabupaten Pacitan
masih perlu ditingkatkan, baik untuk operasional pengangkutan sampah
maupun operasional TPA. Saat ini biaya operasional pengelolaan sampah
baru mencapai 0,1% dari APBD Kabupaten Pacitan.
Sumber pembiayaan dari retribusi pengelolaan persampahan juga
perlu ditingkatkan, dimana pertumbuhannya 4,78%. Pada masa
mendatang perlu ditingkatkan yang disertai dengan peningkatan
pelayanan pengangkutan persampahan/kebersihan hingga mencapai ke
wilayah perkotaan di Kabupaten Pacitan. Peningkatan pelayanan
persampahan tersebut harus ditunjang oleh biaya investasi serta biaya
operasional dan pemeliharaan yang memadai. Berkaitan dengan hal
tersebut, maka penyesuaian besar retribusi persampahan menjadi salah
satu alternatif dalam menunjang pembiayaan pengelolaan persampahan.

3.5.4 PERMASALAHAN ASPEK PENGATURAN


Aspek pengaturan dalam masterplan persampahan ini mencakup
ketersediaan regulasi atau peraturan daerah yang mengatur tentang
penyelenggaraan pengelolaan persampahan, kelengkapan materi yang
terkandung dalam peraturan daerah, serta penerapan peraturan
tersebut.
Dilihat dari ketersediaannya, Pemerintah Kabupaten Pacitan telah
memiliki regulasi yang mengatur tentang penyelenggaraan
persampahan, baik regulasi tentang pengelolaan sampah, regulasi
tentang kelembagaan penyelenggara persampahan, serta regulasi
tentang retribusi persampahan. Regulasi yang berkaitan dengan
pengelolaan persampahan di Kabupaten Pacitan adalah sebagai berikut :

Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan No.1 Tahun 2011 tentang


Pengelolaan Sampah.

Laporan Pendahuluan

3 - 51

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

Peraturan Bupati Pacitan No.45 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas,


Fungsi dan Tata Kerja Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan
Kabupaten Pacitan

Peraturan Bupati Pacitan No.65 Tahun 2007 tentang Uraian Tugas,


Fungsi dan Tata Kerja Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan.

Peraturan Daerah Kabupaten Pacitan No.24 Tahun 2011 tentang


Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.
Materi dalam regulasi tersebut secara garis besar telah

menggambarkan pengelolaan sampah di Kabupaten Pacitan. Berkaitan


dengan peningkatan pelayanan persampahan yang menuntut adanya
peningkatan biaya investasi serta biaya operasional dan pemeliharaan,
maka regulasi tentang retribusi pelayanan persampahan dapat dikaji
ulang, untuk mengoptimalkan sumber pembiayaan pengelolaan
persampahan. Jika pelaksanaan pengelolaan persampahan dilakukan
dengan sistem kemitraan atau kerjasama dengan pihak ketiga, maka
diperlukan regulasi yang mengatur tata cara kerjasama tersebut. Jika
pelaksanaan pengelolaan persampahan pada tingkat kecamatan akan
dilaksanakan melalui pembentukan UPT-UPT, maka juga diperlukan
regulasi yang mengatur tugas pokok dan fungsi organisasi tersebut.

3.5.5 PERMASALAHAN ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT


Peran masyarakat dalam pengelolaan persampahan secara umum
masih belum berkembang atau relatif rendah. Sumber utama
permasalahan ini adalah adanya persepsi sebagian besar masyarakat
tentang pengelolaan sampah yang kurang tepat. Sebagian besar
masyarakat masih beranggapan bahwa pengelolaan persampahan
menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah sebagai
penyelenggaran persampahan. Padahal rasio atau beban kerja petugas
kebersihan yang dimiliki oleh pemerintah daerah terlalu besar untuk
melaksanaan tugas tersebut.
Persepsi masyarakat yang kurang tepat tersebut mengakibatkan
timbulan sampah yang ada dilingkungan permukiman yang belum

Laporan Pendahuluan

3 - 52

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

mendapatkan pelayanan sampah dikelola dengan cara yang kurang


tepat pula, misalnya dibakar langsung atau dibuang pada tempat yang
kurang tepat seperti sungai atau saluran drainase. Fenomena tersebut
merupakan fenomena yang banyak terjadi di hampir semua wilayah di
Indonesia, khususnya wilayah kabupaten yang mempunyai cakupan
wilayah pelayanan yang terbatas.
Pemerintah Kabupaten Pacitan telah mengembangkan Bank
Sampah di Kecamatan Pacitan, Punung, dan Donorojo. Kendala yang
dihadapi dalam pengembangan bank sampah tersebut adalah budaya
malu masyarakat untuk mengirimkan sampah ke bank sampah. Selain
itu masyarakat menginginkan adanya pembayaran secara tunai atas
sampah yang telah dikirimkan tersebut. Konsep pengelolaan sampah 3R
berbasis masyarakat belum berkembang di wilayah Kabupaten Pacitan.
Proses pengumpulan sampah hingga pengolahan sampah di TPS 3R
belum dapat dilaksanakan karena menghadapi permasalahan dari
kesadaran masyarakat, pembiayaan, penyediaan prasarana dan sarana
yang memadai, serta sumberdaya manusia sebagai operator.
Tabel 3.22 Identifikasi Permasalahan Pengelolaan Sampah di Kabupaten
Pacitan
No
1

Aspek
Pengelolaan
Persampahan
Aspek Teknis
Operasional

Permasalahan
Cakupan pelayanan pengelolaan persampahan
belum merata di semua wilayah kecamatan,
terfokus di wilayah Perkotaan Pacitan, karena
keterbatasan sarana dan prasarana, serta
sumberdaya manusia sebagai operator
pengelolaan.
Sampah dari permukiman sebagian besar masih
tercampur, belum ada pemilahan untuk masingmasing jenis sampah. Pewadahan sampah dari
sumber sampah masih tercampur.
Wilayah pelayanan penyapuan jalan masih
difokuskan di wilayah Perkotaan Pacitan.
Wilayah pelayanan pengumpulan dan pemidahan
sampah belum merata di tiap wilayah
kecamatan, masih terfokus di Perkotaan Pacitan,
karena keterbatasan sarana pengumpulan

Laporan Pendahuluan

3 - 53

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

No

Aspek
Pengelolaan
Persampahan

Permasalahan
sampah (TPS dan sarana pengangkutan).
Pengolahan sampah belum terlaksana di semua
wilayah kecamatan, pelaksanaan pengolahan
sampah di Kecamatan Pacitan, Punung, dan
Donorojo, dalam bentk composting dan Bank
Sampah.
Wilayah pelayanan pengangkutan sampah belum
merata di semua wilayah kecamatan,
pengangkutan sampah dilakukan di Perkotaan
Pacitan.
Daya tampung TPA Dadapan sudah melebihi
kapasitas penimbunan. Fasilitas pengelolaan lindi
dan gas masih belum beroperasi dengan baik.

Aspek
Kelembagaan

Potensi terjadinya tumpang tindih tugas dan


tanggung jawab antar 2 instasi pemerintah
pengelola persampahan jika kerjasama dan
koordinasi kurang berjalan dengan baik dalam
satu sistem pengelolaan sampah dari
pengumpulan hingga pemrosesan akhir.
Rasio beban kerja petugas kebersihan masih terlalu
tinggi, sehingga pelayanan kebersihan masih
difokuskan di wilayah Perkotaan Pacitan.
Belum tersedia petugas kebersihan yang memadai
bagi wilayah kecamatan lainnya.

Aspek
Pembiayaan

Biaya operasional pengumpulan dan pengangkutan


sampah, serta operasional TPA yang bersumber
dari APBD masih perlu ditingkatkan.
Sumber pembiayaan pengelolaan persampahan
dari retribusi persampahan masih belum optimal,
karena wilayah pelayanan persampahan masih
terbatas di wilayah Perkotaan Pacitan akibat
kurangnya wilayah pelayanan pengelolaan.
Alternatif penyesuaian retribusi persampahan
dengan adanya peningkatan pelayanan
pengelolaan persampahan (pengumpulan,
pengolahan, dan pengangkutan).

Aspek
Peraturan

Laporan Pendahuluan

Regulasi yang mengatur tentang retribusi sampah


dapat dikaji ulang berkaitan dengan peningkatan
pelayanan persampahan yang menuntuk biaya

3 - 54

Penyusunan Masterplan TPS 3R


Kabupaten Pacitan

No

Aspek
Pengelolaan
Persampahan

Permasalahan
investasi, serta biaya operasional dan
pemeliharaan.
Jika pengelolaan persampahan dilakukan melalui
kerjasama atau kemitraan diperlukan regulasi
yang mengatur tentang tata cara pelaksanaan
kerjasama atau kemitraan tersebut.
Jika pengelolaan sampah dilakukan melalui UPTUPT pada tiap kecamatan, maka diperlukan
regulasi yang mengatur tentang tugas-tugas,
serta tata cara koordinasi dengan instansi terkait.

Aspek Peran
Serta
Masyarakat

Persepsi masyarakat tentang pengelolaan


persampahan yang menjadi tugas tanggung
jawab pemerintah daerah.
Budaya malu untuk ikut berperan serta dalam
pengembangan Bank Sampah yang ada.
Pengelolaan sampah dengan konsep 3R berbasis
masyarakat masih belum berkembang.
Pengelolaan persampahan oleh masyarakat melalui
upaya pembakaran sampah atau pembuangan
tempat yang tidak tepat.

Sumber : Masterplan Persampahan Kabupaten Pacitan, 2014

Laporan Pendahuluan

3 - 55

Anda mungkin juga menyukai