1.
Kabupaten Nunukan merupakan kabupaten yang terletak di wilayah utara Provinsi Kalimantan
Timur dan berbatasan langsung dengan negara Malaysia. Kabupaten Nunukan kaya akan
potensi sumber daya alam yang sebagian diantaranya belum dimanfaatkan secara optimal.
Sumber daya alam dan hasil-hasilnya merupakan sumber utama penghasilan daerah ini,
khususnya dari sektor Pertambangan, Kehutanan, Pertanian, dan Pariwisata.
Kabupaten Nunukan terletak pada posisi antara 11533 sampai dengan 1183 Bujur Timur
dan 315'00 sampai dengan 424'55 Lintang Utara. Wilayah Kabupaten Nunukan di sebelah
Utara berbatasan langsung dengan Negara Malaysia Timur (Sabah), sebelah Timur dengan
Laut Sulawesi, sebelah Selatan dengan Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Malinau,
sebelah Barat berbatasan langsung dengan Negara Malaysia Timur (Serawak), sebagaimana
dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1.
Letak geografi
Batas wilayah
LU
BT
3o1500 s/d
115o33 s/d
4 2455
118 3
Utara
Timur
Malaysia Timur
(Sabah)
Laut Sulawesi
Selatan
Barat
Timur
Luas wilayah Kabupaten Nunukan adalah 14.263,68 Km 2 atau 7,06% dari total luas Provinsi Kalimantan Timur dan wilayah lautan
sejauh 4 mil laut dari garis pantai terluar ke arah laut seluas 1.408,758 Km 2.
Berdasarkan data tahun 2007 luas kemiringan lahan di Kabupaten Nunukan meliputi datar (0-2%) seluas 474.984 ha, landai (2-8%)
seluas 86.723 ha, agak landai (8-15%) seluas 126.511 ha, agak curam (15-25%) seluas 125.594 ha, curam (25-40%) seluas
110.502 ha dan sangat curam (>40%) seluas 502.054 ha (lihat Tabel 1.2).
Tabel 1.2.
Persentase (%)
33,30
6,08
8,87
8,81
7,75
35,20
100,00
Secara topografi, wilayah daratan Kabupaten Nunukan terdiri atas kawasan perbukitan terjal di sebelah utara bagian barat,
perbukitan sedang di bagian tengah dan dataran bergelombang dan landai di bagian timur memanjang hingga ke pantai sebelah
timur. Perbukitan terjal disebelah utara merupakan jalur pegunungan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut,
sedangkan perbukitan di sebelah selatan bagian tengah ketinggiannya antara 500-1.500 m di atas permukaan laut. Penyebaran
dan luas masing-masing kelas ketinggian di wilayah Kabupaten Nunukan disajikan dalam Tabel 1.3.
Tabel 1.3. Luas wilayah berdasarkan ketinggian tempat dari permukaan laut Kabupaten Nunukan.
Ketinggian (m)
0 100
100 500
500 - 1.000
1.000 - 1.500
1.500 - 2.000
Jumlah
Persentase (%)
716.808
155.112
284.981
269.221
246
1.426.368
50,25
10,87
19,98
18,87
0,02
100,00
Jenis tanah
Jenis tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Nunukan ada delapan jenis, dan yang paling besar luasannya adalah kombinasi
Podsolik/Regosol yaitu sebesar 410.486 atau 28,72%, umumnya terdapat di Kecamatan Krayan, Krayan Selatan dan Lumbis.
Sementara itu, jenis tanah yang paling sedikit adalah kombinasi Alluvial/Gambut, yaitu sebesar 50.898 Ha atau sebesar 3,56% dari
luas wilayah (lihat Tabel 1.4).
Tabel 1.4. Jenis tanah dan luas masing-masing jenis tanah Kabupaten Nunukan
Jenis tanah
Persentase (%)
Latosol
Podsolik
149.239
212.330
Podsolik/Latosol
130.842
9,15
Podsolik/Regosol
Lithosol
410.486
196.419
28,72
13,74
Organosol
166.416
11,64
50.898
112.738
3,56
7,89
Alluvial/Gambut
Alluvial
Jumlah
1.429.368
10,44
14,85
100,00
Rata-rata curah hujan dalam lima tahun (2005-2009) di Kabupaten Nunukan mencapai 212,6 mm per bulan, dengan curah hujan
tertinggi 307,1 mm pada bulan Juli dan terendah 103,8 mm pada bulan Maret, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5.
Bulan
Rata-rata
2005
2006
2007
2008
2009
1.
Januari
83,1
248,6
147,5
197,4
250,8
185,5
2.
Pebruari
46,9
226,0
197,0
139,1
157,7
153,3
3.
Maret
133,5
116,5
25,6
156,0
87,6
103,8
4.
April
137,3
98,9
149,1
174,1
327,2
177,3
5.
Mei
387,0
244,9
174,6
491,2
178,3
295,2
6.
Juni
390,0
160,5
335,2
361,3
254,1
300,2
7.
Juli
322,8
174,5
439
311,9
287,4
307,1
8.
Agustus
267,0
195,5
190,3
343,4
203,0
239,8
9.
September
258,9
241,7
194,3
217,2
159,1
214,2
10.
Oktober
331,2
99,8
121,0
134,8
223,8
182,1
11.
Nopember
253,4
98,9
280,4
100,0
178,1
182,2
12.
Desember
390,8
119,3
316,6
151,0
73,5
210,2
3.001,9
2.025,1
2.570,6
2.777,4
2.380,6
250,2
168,7
214,2
231,5
198,4
Jumlah
Rata-rata
212,6
Selanjutnya rata-rata hari hujan pada periode 2005-2009 adalah 15,8 hari per bulan, dengan jumlah hari hujan tertinggi 19 hari
didapatkan pada bulan April dan terendah 13,5 hari pada bulan Januari (Tabel 1.6).
Tabel 1.6. Rata-rata hari hujan tahun 2005 s/d 2009 Kabupaten Nunukan
No.
Bulan
2006
2007
2008
Rata-rata
2009
1.
Januari
15
15
15
13,5
2.
Pebruari
18
18
14
14,8
3.
Maret
19
19
14
14,8
4.
April
21
21
19
15
19,0
5.
Mei
19
19
17
13
17,0
6.
Juni
21
21
17
12
17,8
7.
Juli
22
22
18
12
18,5
8.
Agustus
20
20
12
12
16,0
9.
September
22
22
14
10
17,0
10.
Oktober
14
14
14
13
13,8
11.
Nopember
15
15
15
12
14,3
12.
Desember
16
16
10
13
13,8
Jumlah
222
222
161
155
190
Rata-rata
18,5
18,5
13,4
12,9
15,8
II.
SUMBERDAYA
2.
Kabupaten Nunukan pada tahun 2012 memiliki lahan basah yang dapat diubah menjadi lahan sawah seluas 13.390 ha dan lahan
kering yang dapat digunakan untuk pertanian seluas 199.086 ha (lihat Tabel 2.1). Lahan basah yang tersedia sebagian telah diubah
menjadi sawah beririgasi teknis, setengah teknis, irigasi sederhana dan irigasi desa/non PU, sedangkan sebagian lahan lainnya
masih merupakan sawah tadah hujan, pasang surut, lebak dan lainnya (folder, rembesan, dll).
Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan daerah, maka diharapkan pemerintah kabupaten ke depan dapat mempertahankan
keberadaan lahan-lahan pertanian tanaman pangan tersebut dari kemungkinan uberalih fungsi menjadi lahan perkebunan atau
tambang batubara.
Tabel 2.1. Jenis penggunaan lahan di Kabupaten Nunukan tahun 2012
Penggunaan Lahan
1
1
1.1
Ditanami Padi
Tidak
Ditanami
Sementara
Tidak
Jumlah
(3)+(4)+(5)+
Tiga
Kali
Dua
Kali
Satu
Kali
Padi
Diusahakan
(6)+(7)
Lahan Pertanian
Lahan Sawah
a. Irigasi Teknis
c. Irigasi Sederhana
137
1.225
72
1.434
d. Irigasi Desa/Non PU
63
348
62
473
e. Tadah Hujan
15
547
2.628
3.635
3.787
10.612
f. Pasang Surut
270
276
285
40
871
g. Lebak
15
1.017
4.477
3.920
3.961
13.390
No
Penggunaan Lahan
Luas
1.2
20.230
b. Ladang/Huma
11.158
c. Perkebunan
12.5397
231
g. Padang Penggembalaan/Rumput
h. Sementara tidak Diusahakan **
i. Lainnya (perkerangan yang ditanami tanaman pertanian, dll )
Jumlah Lahan Bukan Sawah
2
8.214
16.875
1.420
29.914
37.665
251.104
dan
b. Hutan Negara
11.608
855.857
9.446
18.909
895.820
Total (Luas Wilayah Kecamatan) = Jumlah Lahan Sawah + Jumlah Lahan Pertanian
1.160.314
Berdasarkan laporan penggunaan lahan tahun 2012, dari luasan lahan sawah 13.290 ha, yang ditanami padi seluas 7.405 ha
(82,85%), seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2.2. Dari tabel tersebut terlihat pula bahwa telah terjadi penurunan jumlah luasan
lahan yang ditanami padi dari 9.422 ha pada tahun 2009 menjadi hanya 7.405 ha pada tahun 2010.
Tabel 2.2.
Luas penggunaan lahan untuk budidaya padi sawah yang ditanami satu hingga tiga kali dalam setahun di Kab.
Nunukan tahun 2006-2010.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2006
435
2.638
3.596
1.741
420
95
3.703
12.628
Tahun
2008
435
1.209
695
3.268
40
120
5.767
2007
435
2.638
3.596
1.741
420
95
3.703
12.628
2009
570
1.209
1.436
5.149
385
90
583
9.422
2010
54
276
838
310
4.899
375
70
583
7.405
Sumber : BPS dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Nunukan
Selanjutnya dalam Tabel 2.3. ditampilkan perkembangan perluasan areal tanaman pangan yang meliputi padi dan palawija di
Kabupaten Nunukan serta persentase pertambahan luas areal setiap tahunnya.
Tabel 2.3. Perluasan areal tanaman pangan Kab. Nunukan tahun 2006-2010
No
1.
2006
8.830
2.095
Jagung (ha)
610
1.054
219
202
Kedelai (ha)
Jumlah (ha)
13.172
Rata-rata
2010
9.604
8.816
6.644
8.282
-14,90
27,81
-8,20
-24,64
-4,98
1.478
1.820
1.980
1.766
1.828
-29,45
23,14
8,79
-10,81
-2,08
588
864
1.213
383
732
-3,61
46,94
40,39
-68,43
3,83
1.134
1.246
1.299
1.176
1.182
7,59
9,88
4,25
-9,47
3,06
273
251
315
197
251
24,66
-8,06
25,50
-37,46
1,16
215
232
332
207
238
6,44
7,91
43,10
-37,65
4,95
79
159
185
58
108
38,60
101,27
16,35
-68,65
21,89
85
229
183
126
146
-19,05
169,41
-20,09
-31,15
24,78
105
2009
7.514
57
Tahun
2008
2007
11.366
14.405
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Nunukan (diolah)
14.323
10.557
Sementara itu untuk menunjang budidaya padi sawah, pemerintah kabupaten juga telah membangun berbagai jaringan irigasi desa
dan irigasi tingkat usaha tani. Dalam tahun 2010 telah dibangun 1 unit jaringan irigasi desa di Desa Atap, Kecamatan Sembakung
dan masing-masing 1 unit jaringan irigasi tingkat usaha tani di Kecamatan Sebatik dan 2 unit di Kecamatan Sebatik Barat.
2.2
1.
Sumberdaya petani
Sementara itu, jumlah penangkar benih padi di Nunukan pada tahun 2010 sebanyak 45 orang yang tersebar pada 4 desa di tiga
kecamatan dengan total luas lahan penangkaran seluruhnya 60 ha (Tabel 2.4).
Jumlah kelompok tani di Kabupaten Nunukan pada tahun 2012 sebanyak 315 kelompok tani, dengan jumlah petani yang ikut
bergabung sebagai anggota kelompok sebanyak 6.824 orang. Kelompok tani terbanyak yaitu 102 kelompok berada di Kecamatan
Sembakung dengan jumlah anggota kelompok 1.818 orang (lihat Tabel 2.5).
Tabel 2.4. Jumlah penangkar benih padi Kabupaten Nunukan tahun 2010
No
Kecamatan
Jumlah penangkar
Jumlah desa
Luas (Ha)
Varietas
1.
Nunukan Selatan
25
20
Cimelati
2.
Sebatik
10
20
Ciliwung
3.
Sebatik Barat
10
20
Ciherang
Jumlah
45
60
Tabel 2.5. Jumlah kelompok tani dan anggota kelompok tani Kabupaten Nunukan tahun 2012
No.
1.
Kecamatan
Desa
Lumbis
Jumlah
Jumlah
Jenis
Tingkat
Kelompok
Anggota
Kelompok
Kemampuan
Tani
(orang)
Tani
75
1. Mansalong
1.469
5
1
99
18
KD
Pemula
Bina Marga
Mansalong
Seberang
25
KD
Pemula
Suharja
20
KD
Pemula
Maju Jaya I
21
KD
Pemula
Semoga Jaya
15
KD
Pemula
2. Kalampising
125
Tuntulipos I
18
KD
Pemula
Tuntulipos II
16
KD
Pemula
Nyaki Onsoi
21
KD
Pemula
Bilineali Onsoi
21
KD
Pemula
Tani Mekar
21
KD
Pemula
Mekar Bersatu
16
KD
Pemula
Sekali
12
KW
Pemula
3. Sedongon
46
Sepakat Maju
15
KD
Pemula
Bersatu
16
KD
Pemula
Ampalinit
15
KD
Pemula
KD
Pemula
KD
Pemula
KD
Pemula
4. Siawang
1
1
Maju Bersama
5. Semalat
18
1
1
Harapan Jaya
6. Saludan
Bina Bersama
15
15
1
1
18
13
13
Tabel 2.6. Jumlah penangkar benih padi Kabupaten Nunukan tahun 2010
No
Kecamatan
Jumlah penangkar
Jumlah desa
Luas (Ha)
Varietas
1.
Nunukan Selatan
25
20
Cimelati
2.
Sebatik
10
20
Ciliwung
3.
Sebatik Barat
10
20
Ciherang
Jumlah
45
60
Kecamatan
Jenis buah
Jumlah penangkar
Desa
jumlah pohon
1.
2.
Nunukan Selatan
Sebatik
Jumlah
Durian
Mansapa
11.000
Rambutan
Mansapa
5.000
Mangga
Mansapa
3.000
Jeruk
Mansapa
20.000
Jeruk
Nnk Selatan
20.000
Durian
S. Pancang
12.000
Mangga
S. Pancang
1.000
Rambutan
S. Pancang
1.000
73.000
Tabel 2.8. Jumlah P3A dan regu pengendali hama/penyakit di Kabupaten Nunukan tahun 2010
Kecamatan
Jumlah P3A
Jumlah regu
Jumlah anggota
(unit)
(orang)
1.
Sebatik
25
2.
Nunukan
3.
Sebuku
4.
Sembakung
26
25
Jumlah
Tabel 2.9. Jumlah kios saprodi, KUD, dan BRI unit desa di Kabupaten Nunukan tahun 2010
No.
Kecamatan
Jumlah KUD
1.
Nunukan
2.
Sebatik
Jumlah
Keberadaan sarana produksi (saprodi) dan alat dan mesin pertanian (alsintan) diperlukan dalam pembangunan pertanian modern
guna memperoleh produk yang berkualitas tinggi.
Bantuan langsung benih unggul (BLBU) yang menjadi program pemerintah pusat dalam membantu menyediakan benih unggul padi
dan jagung berkualitas bagi petani juga telah didapatkan oleh para petani di Nunukan. Besarnya target dan jumlah BLBU yang
direalisasikan setiap tahunnya dari tahun 2006 s/d 2010 dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Target dan realisasi BLBU (2006 s/d 2010) di Kabupaten Nunukan
Jumlah (ton)
No.
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
1.
Target BLBU
32
67
87,5
75,1
84,2
2.
Realisasi BLBU
32
67
87,5
75,1
84,2
Selain bantuan benih unggul, pemerintah daerah juga telah memberikan bantuan alsintan dalam bentuk bantuan hand
tractor kepada petani/kelompok tani. Bantuan hand tractor yang telah direalisasikan pada tahun 2006 sebanyak 58 unit, kemudian
9 unit pada tahun 2007 dan 7 unit pada tahun 2008. Selanjutnya untuk tahun 2009 dan 2010, jumlah bantuan yang diserahkan
masing-masing sebanyak 23 unit dan 7 unit (Tabel 3.2).
Tabel 3.2. Jumlah bantuan hand tractor (2008 s/d 2012) di Kabupaten Nunukan
Jumlah (unit)
Jenis alsintan
2006
2007
2008
2009
2010
58
23
Hand tractor
Berkaitan dengan ketersediaan alsintan, pada Tabel 3.3 dapat dilihat sebaran beberapa jenis alsintan di Kabupaten Nunukan
setiap tahunnya dari tahun 2008 s/d 2012.
Tabel 3.3. Data sebaran Alsintan (2008 s/d 2012) di Kabupaten Nunukan
Jumlah (unit)
No.
Jenis alsintan
2008
2009
2010
1.
2.
Power Threser
25
3.
Cultivator
4.
Box Dryer
5.
2011
5
93
93
2012
12
12
IV.
Bagian ini menyajikan keadaan faktual pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Nunukan selama lima tahun
terakhir. Kondisi yang ditampilkan meliputi perkembangan luas panen, produksi dan produktivitas dari tanaman padi, palawija,
buah-buahan dan sayur-sayuran.
Tabel 4.1 Produktivitas, Produksi dan Luas Panen komuditi pertanian tanama pangan dan hortikultura Tahun 2012 di
Kabupaten Nunukan
No
Luas Panen
Produktivitas
Produksi
( ha )
( ku/ha )
( ton )
Nama Komuditi
Padi Sawah
7.692
44,14
33.952
Padi Ladang
1.311
25,15
3.297
Padi
9.003
41,37
37.249
Jagung
106
20,38
216
Kedelai
39
10,58
41
Kacang Tanah
132
10,30
136
Kacang Hijau
45
10,86
Ubi Kayu
1.113
135,45
15.076
Ubi Jalar
108
88,91
960
No
Luas Panen
Produktivitas
Produksi
( ha )
( ku/ha )
( ton )
Nama Komuditi
Padi Sawah
6.683
45,59
30.468
Padi Ladang
1.342
25,55
3.428
Padi
8.025
42,24
33.896
Jagung
124
20,7
257
Kedelai
32
10,87
35
Kacang Tanah
116
10,74
125
Kacang Hijau
42
11,05
46
Ubi Kayu
1.351
136,43
18.432
Ubi Jalar
140
89,48
1.253
Tabel 4.3. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi sawah (2008 s/d 2012) di
Kabupaten Nunukan
No
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-rata
1.
8.525
8.816
6.644
7.395
7.923
7.861
2.
7.785
8.486
7.512
7.898
7.692
7.875
3.
Produktivitas (ton/ha)
45,32
45,01
45,20
45,21
44,14
44.98
4.
Produksi (ton)
35.282
38.192
33.955
35.708
33.952
35.418
No
Uraian
2008
2009
Tahun
2010
2011
2012
Rata-rata
1.
1.941
1.980 1.766
1.494
1.246
1.685
2.
1.754
2.181 1.826
1.654
1.311
1.745
3.
Produktivitas (ton/ha)
25,47
24,61 24,89
25,08
25,15
25,04
4.
Produksi (ton)
4.468
5.367
4.545
4.149
3.297
4.365
Tabel 4.5. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi padi (sawah+ ladang) tahun 2008
s/d 2012 di Kabupaten Nunukan
No
Uraian
2008
2009
Tahun
2010
2011
2012
Rata-rata
1.
10.466
10.796
8.410
8.889
9.169
9.546
2.
9.539
10.667
9.338
9.552
9.003
9.620
3.
Produktivitas (ton/ha)
42,76
49,67
41,23
41,73
41,37
43.35
4.
Produksi (ton)
39.750
43.559
38.500
39.857
37.249
39.783
Menurunnya luas panen dan produksi tanaman pada tahun 2008 dibanding tahun sebelumnya tidak hanya terjadi pada tanaman
padi, tetapi juga pada tanaman palawija, yang meliputi jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau.
Rata-rata luas panen jagung selama lima tahun di Nunukan adalah 464 ha dengan produksi 941 ton. Luas panen dan produksi
tertinggi terjadi pada tahun 2009 sedangkan yang terendah pada tahun 2012 dengan tingkat produktivitas 20,22 20,38 ton/ha
(Tabel 4.6).
Rata-rata luas panen ubi kayu dalam kurun waktu lima tahun adalah 1.153 ha dengan rata-rata produksi 15.379 ton. Luas panen
dan produksi tertinggi terjadi pada tahun 2009 sedangkan yang terendah pada tahun 2011 dengan tingkat produktivitas 136-135,45
ton/ha (Tabel 4.6).
Selanjutnya produksi rata-rata ubi jalar 2008-2012 adalah 1.780 ton dengan luas panen rata-rata 202,2 ha. Luas panen dan
produksi tertinggi terjadi pada tahun 2009 dan yang terendah pada tahun 2011 dengan produktivitas 88-88,91 ton/ha (Tabel 4.7).
Tabel 4.6. Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi jagung (2008 s/d 2012) di Kabupaten
Nunukan
No
Uraian
2008
Tahun
2010
2009
2011
Rata-rata
2012
1.
961
1.213
383
207
275
608
2.
629
1.128
328
130
106
464
3.
Produktivitas (ton/ha)
20.22
20.27
20.27
20.32
20.38
20.29
4.
Produksi (ton)
1.272
2.287
665
264
216
941
No
Uraian
2008
Tahun
2010
2009
2011
2012
Rata-rata
1.
1.335
1.299
1.176
932
1.024
1.153
2.
1.171
1.433
1.156
808
1.113
1.136
3.
Produktivitas (ton/ha)
136
135
135
135,40
135,45
135.37
4.
Produksi (ton)
15.926
19.346
15.606
10.940
15.076
15.379
Tabel 4.8.
Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi ubi jalar (2008 s/d 2012) di
Kabupaten Nunukan
No
Uraian
2008
Tahun
2010
2009
2011
Rata-rata
2012
1.
276
315
197
100
124
202,4
2.
285
295
225
98
108
202,2
3.
Produktivitas (ton/ha)
88
88
88
88,30
88,91
88,24
4.
Produksi (ton)
2.500
2.596
1.980
865
960
1.780
Rata-rata luas panen kedelai tahun 2006-2010 adalah 103 ha dengan produksi 109 ton. Luas panen dan produksi tertinggi terjadi
pada tahun 2009 dan yang terendah pada tahun 2012 (Tabel 4.9).
Sementara itu, produksi rata-rata kacang tanah dalam kurun waktu lima tahun adalah 214 ton dengan luas panen rata-rata 208 ha.
Luas panen dan produksi tertinggi terjadi pada tahun 2009 sedangkan yang terendah pada tahun 2011 (Tabel 4.10). Kemudian
rata-rata luas panen kacang hijau dalam lima tahun adalah 120 ha dengan rata-rata produksi 120 ton. Luas panen dan produksi
tertinggi terjadi pada tahun 2009 sedangkan yang terendah pada tahun 2012 dengan produktivitas rata-rata 10,16 ton/ha (Tabel
4.9).
Tabel 4.9.
Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kedelai (2008 s/d 2012) di
Kabupaten Nunukan
No
Uraian
2008
Tahun
2010
2009
2011
Rata-rata
2012
1.
156
185
58
39
28
93
2.
172
187
77
42
39
103
3.
Produktivitas (ton/ha)
10,52
10,51
10,55
10,57
10,58
10,55
4.
Produksi (ton)
181
197
81
44
41
109
No
Uraian
2008
Tahun
2010
2009
2011
Rata-rata
2012
1.
257
332
207
104
132
206
2.
247
303
257
103
132
208
3.
Produktivitas (ton/ha)
10,28
10,25
10,28
10,28
10,30
8,2
4.
Produksi (ton)
253
311
264
106
136
214
Tabel 4.11.
Nunukan
Perkembangan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kacang hijau (2008 s/d 2012) di Kabupaten
No
Uraian
2008
2009
Tahun
2010
2011
2012
Rata-rata
1.
236
183
117
53
49
128
2.
167
214
120
53
45
120
3.
Produktivitas (ton/ha)
10,00
10,00
10,00
10,01
10,81
10,16
4.
Produksi (ton)
167
214
120
53
45
120
Tabel 4.12. Perkembangan tanaman menghasilkan, produktivitas dan produksi pisang (2008 s/d 2012) di
Kabupaten Nunukan
No
Uraian
1.
2.
Produktivitas
3.
Produksi (ton)
(ton/rumpun)
2008
2009
Tahun
2010
2011
2012
Rata-rata
412.751
438.489
358.051
245.364
237.253
338.381
0,04
0,04
0,07
0.09
0,15
0,078
14.334
17.101
23.287
26.696
15.135
19.310
No
Uraian
2008
2009
Tahun
20010
2011
2012
Rata-rata
1.
3.305
15.644
13.734
14.426
13.548
12.131
2.
Produktivitas (ton/pohon)
0,12
0,28
0,11
0,08
0,07
0,132
3.
Produksi (ton)
386
4.389
1.540
1.682
1.715
1.942
Tabel 4.14. Perkembangan tanaman menghasilkan, produktivitas dan produksi pepaya (2008 s/d 2012) di
Kabupaten Nunukan
Tahun
2008
No
Uraian
1.
2.
3.
2009
2010
2011
Rata-rata
2012
2.860
3.118
3.283
2.005
2.031
2.659,4
Produktivitas (ton/pohon)
0,09
0,15
0,18
0,07
0,08
0,09
Produksi (ton)
247
474,6
592
257
232
360,52
No
Uraian
1.
2.
3.
2008
Tahun
2010
2009
2011
2012
Rata-rata
43.248
34.925
44.639
16.090
2.031
28.816,6
Produktivitas (ton/rumpun)
0,005
0,005
0,005
1,7
0,08
0,35
Produksi (ton)
195,5
183,5
215
93
232
183,8
Tabel 4.16. Tabel Luas Panen, Produksi dan Produktivitas jenis sayuran tahun 2011 s/d 2012
2011
No
Jenis Sayuran
2012
Luas panen
Produktivitas
Luas panen
Produktivitas
Prod (t)
Prod (t)
(ha)
Ton/ha
(ha)
Ton/ha
1.
Bawang Merah
2.
Bawang Putih
3.
Bawang Daun
13
100
7,69
12
36
4,47
4.
Ketang
15
15,00
5.
Kubis
0,80
11
12
1,05
6.
Kembang Kol
7.
Petsai/Sawi
125
1.025
8,20
124
716
5,77
8.
Wortel
9.
Lobak
10.
Kacang Merah
11.
Kacang Panjang
114
627
5,50
112
423
3,78
12.
Cabe Besar
86
506
5,88
62
345
5,57
13.
Cabe Rawit
115
582
5,06
91
418
4,60
14.
Jamur
15.
Tomat
96
1.411
14,07
86
749
8,71
16.
Terung
74
1.082
14,62
74
711
9,61
17.
Buncis
63
800
12,70
54
517
9,58
18.
Ketimun
89
1.832
20,58
84
1.557
18,54
19.
Labu Siam
18
181
10,03
20.
Kangkung
157
17.320
11,03
124
834
6,72
21.
Bayam
127
447
3,52
113
366
3,24
22.
Melon
15
89
5,96
39
4,88
23.
Semangka
51
536
10,50
34
312
9,18
24.
Blewah