Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH STUDI


4.1 Deskripsi Umum
Kabupaten Keroom Provinsi Papua terbentuk dari hasil pemekaran
dari Kabupaten Jayapura, berdasarkan undang-undang No.20 Tahun 2002
tentang pembentukan Kabupaten Baru. Secara geografis Kabupaten
Keroom terletak pada 1401500 - 141000 Lintang Selatan dan
2370 - 40 Lintang Selatan, dengan luas wilayah kurang lebih 9.365
km2. Secara administratif Kabupaten Keroom terdiri dari 7 distrik dan 61
desa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Luas Wilayah
No

Distrik

Luas Wilayah
(km2)
1.636,20

Jumlah Kampung

1.504,65

911,94

Arso

Skanto

Waris

Senggi

3.088,55

Web

1.050,75

Arso Timur

461,16

11

Towe

711,75

9.365,00

61

Jumlah

17

Sumber: Kabupaten Keerom Dalam Angka,2013

Batas batas Kabupaten Keroom adalah sebagai berikut :


75

76

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Jayapura.


2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan
Bintang.
3. Sebelah Timur berbatasan

dengan Negara Papua New Guinea

(PNG).
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Jayapura.
Batas batas administrasi wilayah Kabupaten Keroom dapat dilihat
pada gambar 4.1 di bawah ini.
Gambar 4.1 Batas-Batas Administrasi Kabupaten Kab. Keroom
Gambar 4.1 Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Keroom

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Keroom

Jarak dari ibukota distrik ke ibukota Kabupaten adalah sebagai berikut:


Tabel 4.2. Jarak Tiap Distrik
Distrik
Arso
Skanto
Waris

Jarak (KM)
0
30
45

77

Senggi
Web
Arso Timur
Towe

105
110
60
200
Sumber: Kabupaten Keerom Dalam Angka,2013

4.1.2. Kondisi Topografi


Secara umum Kabupaten Keerom berada pada ketinggian 100 m
sampai 3000 m dari atas permukaan laut (dpl). Sekitar 1.402,75 km 2
wilayah terletak pada ketinggian 0 sampai 100 m dpl; 2.007,06 km 2
terletak pada ketinggian 100 m sampai 400 m dpl; 5.722,96 km 2 wilayah
terletak diketinggian 400 m sampai 1500 m sampai 2000 m dpl.
Distrik Arso terletak pada ketinggian 0 sampai 1000 dpl, distrik
Skanto terletak pada ketinggian 0 sampai 1000 m dpl, distrik waris
terletak pada ketinggian 0 sampai 2000 m dpl, distrik Senggi terletak
pada ketinggian 0 sampai 2000 m dpl, distrik Web terletak pada
ketinggian 500 2000 m dpl, distrik Arso Timur terletak pada ketinggian
0 sampai 1000 m dpl, dan distrik Towe terletak pada ketinggian 500
sampai 2000 m dpl.
Wilayah Kabupaten Keerom seluas 4.713,81 km2 mempunyai
kemiringan >60%;area seluas 2.010,60 km2 mempunyai kemiringan 40
60%; area seluas 427,71 km2, mempunyai kemiringan 15-40%; area seluas
27,94 km2 mempunyai kemiringan 8-15%; area seluas 1.968,59 km 2,
mempunyai kemiringan 3-8%; area seluas 216,43 km2 mempunyai

78

kemiringan 0-3%. Kondisi topografi Kabupaten Keerom dapat dilihat pada


gambar 2.2 di bawah ini.
Gambar 4.2 Peta Kontur Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom

Sumber: Balai Besar Meteorolgi dan Geofisika Wilayah V


4.1.3 Kondisi Hidrogeologi
Sumber air yang terdapat di Kabupaten keerom adalah air
permukaan dan air tanah. Sumber air permukaan berupa sungai
permukaan dari mata air yang terdapat di Kali Nawa yang berada di PIR II
dan Gudang Garam di Arso IV, sungai yang melewati Kabupaten Keerom
adalah Sungai Skanto, dan Sungai Kali Jernih di Kampung Jaifuri (Arso III)
distrik Arso. Serta ketersediaan air tanah yang berupa sumur gali

79

masyarakat dengan kedalaman 3 10 m dengan sebagian kualitasnya


kurang baik yang mengandung kadar besi (Fe) diatas standar air bersih
yang diperbolehkan dan sumur bor-sumur bor yang dikelola kelompok
maupun individu kualitasnya hampir sama dengan sumur gali kurang baik
bahkan tidak keluar airnya.
Kondisi Tanah di Kabupaten Keerom terdiri dari :

Jenis Tanah : Jenis tanah yang tersebar di wilayah Kabupaten


Keerom adalah Latosol, Rendzina, Mediteran, podsolik merah
kuning, Andosol dan Aluvial. Kelompok tanah mineral tersebut
merupakan tanah yang relative tua, kecuali alluvial.

Tekstur Tanah : Tekstur tanah di Kabupaten Keerom umumnya


digolongkan menjadi beberapa jenis arsitektur kasar meliputi
pasir, pasir berlempung, lempung berpasir, tekstur sedang meliputi
lempung liat berpasir, liat berpasir dan liat serta tekstur halus
meliputi lempung liat dan lempung liat berpasir.

Kedalaman Efektif Tanah : Kedalaman efektif tanah diwilayah


Kabupaten Keerom untuk budidaya pertanian memenuhi standar
kedalaman anatara 52-100 Cm menyebar diseluruh bagian
wilayah, hanya dibeberapa tempat dalam jumlah yang kecil
memiliki kedalaman efektif 0-25 cm

Keasaman Tanah

: Keasaman tanah erat hubungannya dengan

kesesuaian lahan terhadap komoditi tanaman. Nilai keasaman


tanah menunjukkan kandungan H+ bebas yang menjadi racun

80

(Toxic) bagi tanaman. Umumnya keasaman tanah dikelompokkan


menjadi 3 kelas yaitu sangan asam (pH < 5), asam (5,1 < 6,5 ) dan
netral (6,6 < pH <7,3)
Gambar 4.3 Peta Kondisi Air Tanah Kabupaten Keerom

4.1.4 Curah Hujan Dan Iklim

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Keroom

Kabupaten Keerom tergolong wilayah beriklim basah, pada


umumnya jumlah hari hujan dan curah hujan di Kabupaten Keerom cukup
tinggi, seperti yang ditunjukkan data balai meteorologi dan geofisika
Provinsi Papua, rata-rata curah hujan Kabupaten Keerom dari tahun 2004
sampai 2009 sebesar 1.824 mm/tahun dan rata-rata jumlah hari hujan
adalah 185 mm/tahun. Intensitas hujan berlangsung sepanjang tahun
sehingga tidak menampakkan perbedaaan musim yang jelas antara

81

musim hujan dan musim kemarau. Untuk lebih jelasnya, data curah
hujan tahun 2009 ditunjukkan pada tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Curah Hujan Dan Hari Hujan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Jumlah
Curah Hujan
Hari Hujan
(mm/tahuan)
Januari
115
7
Februari
214
10
Maret
143.5
10
April
105.5
12
Mei
161.0
12
Juni
76
8
Juli
133
12
Agustus
201
14
September
208.5
11
Oktober
214.0
11
November
205
10
Desember
143
8
Rata-rata 2011
159.9
10
Rata-Rata 2012
133.6
9
Sumber: Badan Meteorolgi da Geofisika Provinsi Papua,2013
Bulan

Suhu rata-rata maksimum Kabupaten Keerom tahun 2009 adalah


31,8oC dan suhu rata-rata sebesar 85% lama penyinaran matahari ratarata 51% dan tekanan udara sebesar 1.008 mbs.

4.1.5 Kependudukan (Demografi)


Berdasarkan data Kabupaten Keerom, jumlah penduduk Kabupaten
Keerom pada tahun 2010 sebanyak 49.036 jiwa, dengan komposisi lakilaki berjumlah 26.801 jiwa dan perempuan berjumlah 22.235 jiwa. Ratarata pertumbuhan penduduk pertahun berdasarkan data 4 tahun terakhir

82

adalah 3,24%. Perkembangan penduduk Kabupaten Keerom dipengaruhi


oleh migran dan transmigrasi.

4.1.6 Kondisi Sosial


Kondisi masyarakat di Kabupaten Keerom terdiri dari masyarakat
pendatang baik melalui transmograsi maupaun migrasi dari daerah
disekitar provinsi Papua dan masyarakat lokal yaitu penduduk asli di
provinsi Papua, dengan demikian dilihat dari kondisi mata pencaharian
penduduk di Kabupaten Keerom meliputi : Masyarakat petani yang
memnafaatkan

lahan

pertanian

maupun

perkebunan,

masyarakat

pedagang, pegawai negeri sipil mupun pegawai swasta. Fasilitas sosial


yang mendukung akan kegiatan dan keberadaan penduduk berupa
fasilitas pendidikan yang terdiri dari Sekolah Dasar, Sekolah lanjutan
tingkat pertama (SLTP), Sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) ; fasilitas
kesehatan yang terdiri dari Rumah sakit, Puskesmas Rawat Inap,
Puskesmas Rawat Inap Plus, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,
Polindes, Puskesmas dengan dokter umum, Puskesmas dengan dokter
gigi, Puskesmas dengan laboratorium serta mobil Jenazah ; fasilitas
peribadatan yang terdiri dari Mesjid, Gereja, Wihara dan Pura.

4.2

Deskripsi Distrik Skanto

83

Distrik Skanto memiliki luas wilayah 1.504,65 Km 2, secara


geografis Distrik Skanto berbatasan langsung dengan beberapa
distrik diantaranya :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Distrik Abepura, Kota
Jayapura.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik Kemtuk, Kabupaten
Jayapura.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Distrik Sentani Timur,
Kabupaten
DISTRIK SKANTO

Jayapura.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Distrik Arso.

Gambar 4.4 Peta Lokasi Wilayah Administrasi Distrik Skanto

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Keroom

84

Gambar 4.5 Photo Satelit Peta Wilayah Distrik Skanto

Sumber : Google Earth,2014

85

4.2.1 Curah Hujan


Jumlah curah hujan dan hari hujan di Distrik Skanto dapat dilihat pada
tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel.4.4 Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Distrik Skanto
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah

Jumlah Curah Hujan


Jumlah Hari Hujan
(mm)
115
7
214
10
143,5
10
105,5
11
161
12
76
8
74
4
201
14
208,5
11
214
11
205
10
143
8
1.919,5
119
Sumber: Distrik Skanto Dalam Angka,2013

4.2.3 Kondisi Topografi


Kondisi topografi kampung-kampung di Distrik Skanto dapat
dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini.

86

Tabel 4.5 Kondisi Topografi Kampung Di Distrik Skanto


Kampung

Topografi

Terluas

Skanto

dataran

dataran

Jaifuri/ Arso III

dataran

dataran

Arsopura/Arso IV

lereng

dataran

Wiyantri/Arso V

dataran

dataran

Intaimilyan/Arso IX

dataran

dataran

Traimilyan/Arso XII

dataran

dataran

Naramben/Arso XIII

dataran

dataran

Wulukubun/Arso XIV

dataran

dataran

Sumber: Distrik Skanto Dalam Angka,2013

4.2.4 Kependudukan
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Distrik Skanto 2011 penduduk Distrik
Skanto berjumlah 14.696 jiwa, dengan rincian jumlah penduduk tiap-tiap
kampung ddapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini.
Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Distrik Skanto 2013
No

Kampung

Laki-Laki
(Jiwa)

Perempuan
(Jiwa)

Jumlah
Penduduk
(Jiwa)

1
2
3
4
5
6
7

Skamto
Jaifuri/Arso III
Arsopura/Arso IV
Wiyantri/Arso V
Intaimelyan/Arso IX
Traimilyan/Arso XII
Naramben/Arso XIII
Jumlah

215
1.700
1.654
915
926
741
705
7.803

176
1.523
1.504
825
940
565
581
6.893

391
3.223
3.158
1.740
1.866
1.306
1.286
14.696

Sumber: Distrik Skanto Dalam Angka,2013

4.2.5 Fasilitas Sosial

87

Fasilitas

yang sosial akan yang dijelaskan adalah yang

terdapat diwilayah perencanaan yaitu di Distrik Skanto Penyediaan


fasilitas sosial di Distrik Skanto meliputi fasilitas kesehatan,
fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, fasilitas perkantoran,
fasilitas perdagangan, dan lain-lain.
4.2.5.1 Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang tersedia di Distrik Skanto adalah Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, dan Posyandu. Jumlah dan sebaran fasilitas
kesehatan dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini.
Tabel 4.7 Jumlah dan Sebaran Fasilitas Kesehatan menurut Kampung
No

Kampung

1
2
3
4
5
6
7

Skamto
Jaifuri/Arso III
Arsopura/Arso IV
Wiyantri/Arso V
Intaimelyan/Arso IX
Traimilyan/Arso XII
Naramben/Arso XIII
Jumlah

Fasilitas Kesehatan
Puskesmas
Puskesmas
Posyandu
Pembantu
1
1
1
3
1
3
1
2
1
2
1
2
1
2
1
6
15
Sumber: Distrik Skanto Dalam Angka,2013

4.2.5.2 Fasilitas Pendidikan


Fasilitas pendidikan yang tersedia di Distrik Skanto terdiri dari TK,
SD,SLTP,SMU dan SMK yang dikelola oleh pemerintah maupun swsta.
Jumlah dan penyebaran fasilitas pendidikan dapat dilihat pada tabel
2.16 dan tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 4.8 Jumlah dan Penyebaran TK dan SD menurut Kampung di
Distrik Skanto
No

Kampung

TK
Negeri

SD
Swasta

Negeri

Swasta

88

1
2
3
4
5
6
7

Skamto
Jaifuri/Arso III
Arsopura/Arso IV
Intaimlyan/Arso IX
Wiyantri/Arso V
Traimilyan/Arso XII
Naramben/ Arso XIII
Jumah

1
3
3
2
2
1
1
1
1
1
1
1
2
1
10
10
1
Sumber: Distrik Skanto Dalam Angka,2013

Tabel 4.9 Jumlah dan Penyebaran SMP dan SMA menurut Kampung di
Distrik Skanto
No
1
2
3
4
5
6
7

Kampung
Skamto
Jaifuri/Arso III
Arsopura/Arso IV
Intaimlyan/Arso IX
Wiyantri/Arso V
Traimilyan/Arso XII
Naramben/ Arso XIII
Jumlah

SMP
SMA
Neger Swasta
Negeri
Swasta
i
1
1
1
1
1
1
1
2
2
1
Sumber: Distrik Skanto Dalam Angka,2013

4.2.5.3 Fasilitas Peribadatan


Fasilitas peribadatan yanga ada adalah, Gereja Protestan,
Gereja Khatolik, Masjid, Langgar, Vihara dan Pura. Data fasilitas
peribadatan dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini.
Tabel 4.10 Jumlah dan Penyebaran Fasilitas Peribadatan Menurut
Kampung di Distrik Skanto
No
1

Kampung
Skamto

Gereja
Protesta Katholik
n
1

Masjid

Langgar

Pura

89

2
3
4
5
6
7

Jaifuri
Arsopura
Intaimlyan
Wiyantri/Arso V
Traimilyan
Naramben
Jumlah

4
4
2
2
4
3
19

1
1
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
1
1
7
1
1
1
7
7
7
35
2
Sumber: Distrik Skanto Dalam Angka,2013

4.3 Kondisi Air Bersih


Kebutuhan air bersih masyarakat Distrik Skanto diperoleh
dari beberapa sumber air antara lain dari air tanah yaitu dengan
memanfaatkan sumur dangkal maupun sumur bor, air hujan
dengan

membuat

Penampungan

Air

Hujan

(PAH)

dan

air

permukaan dengan memanfaatkan sungai-sungai terdekat. Dengan


sarana air bersih yang kurang memadai di Distrik Skanto ini Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Papua melalui Satuan Kerja Air Minum
merencanakan jaringan air bersih berupa jaringan transmisi dan
distribusi sehingga masyarakat dapat memperoleh air bersih
secara mudah dan dari segi kualitas lebih memadai.

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Sumur dangkal/gali penduduk


dengan kedalaman 3 5 meter di
Kampung Arso IX

Penampung Air Hujan (PAH) dan


sumur bor di Perumahan Swakarsa

90

Gambar 4.8

Gambar 4.9

Usaha Isi Ulang (air galon)


Individu di Kampung Arso VI

Air isi ulang (galon) yang digunakan


penduduk untuk air minum

Anda mungkin juga menyukai