Anda di halaman 1dari 30

BAB III

TINJAUAN LOKASI PERENCANAAN

A. Tinjauan Makro Lokasi


1. Gambaran Umum Kolaka Timur
Secara administrasi Kabupaten Kolaka Timur terbentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013. Kabupaten Kolaka Timur merupakan
pemekaran wilayah dari Kabupaten Kolaka.
a. Letak Geografis
Secara astronomis, Kabupaten Kolaka Timur terletak di bagian
selatan garis khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan diantara 3°00’-
4°30’ Lintang Selatan (LS) dan membentang dari Barat ke Timur di antara
121°45’-124°06’ Bujur Timur (BT) (Gambar 3.1).

.
Gambar 3.1. Peta Kabupaten Kolaka Timur.
(Sumber: Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka, 2021).

82
Berdasarkan posisi geografisnya, batas-batas Kabupaten Kolaka Timur
yaitu:
− sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kolaka Utara.
− sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan.
− sebelah timur berbatasan Konawe.
− sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kolaka.

b. Luas
Wilayah Kolaka Timur merupakan daratan dengan luas wilayah
3.981,38 km2. Yang terdiri dari terdiri dari 12 kecamatan. Kecamatan
tersebut melingkupi Ladongi, Lambandia, Tirawuta, Mowewe, Uluiwoi,
Tinondo, Lalolae, Poli- Polia, ,Loea, Aere, Dangia, dan Ueesi. Untuk
pembagian wilayah administratif dapat disimpulkan bahwa kecamatan
terluas adalah Kecamatan Ueesi dengan luas 1.435,32 km 2 atau 39,49%,
kemudian disusul oleh Kecamatan Uluiwoi dengan luas 712,39 km2 atau
19,60% dan Kecamatan Tinondo dengan luas 261,13 km2 atau 7,18%.
Kecamatan Lalolae adalah kecamatan dengan luas wilayah terkecil sebesar
75,39 km2 atau 2,07% sebagai berikut (Tabel 3.1):

Tabel 3.1. Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Kolaka Timur.


No. Kecamatan Ibukota kecamatan Luas total (km2)

1. Aere Desa Aere 138,35

2. Lambandia Kelurahan Penanggo Jaya 113,00

3. Poli-polia Kelurahan Poli-polia 133,53

4. Dangia Desa Gunung Jaya 172,72

5. Ladongi Kelurahan Atula 122,88

6. Loea Kelurahan Loea 107,94

7. Tirawuta Kelurahan Rate-rate 206,80

8. Lalolae Kelurahan Lalolae 75,39

83
No. Kecamatan Ibukota kecamatan Luas total (km2)

9. Mowewe Kelurahan Inebenggi 155,29

10. Tinondo Kelurahan Tinengi 261,13

11. Uluiwoi Kelurahan Sanggona 712,39

12. Ueesi Desa Ueesi 1435,32

Total 3634,74
(Sumber: BPS Kabupaten Kolaka Timur, 2021).

c. Topografi
Secara umum topografi wilayah Kabupaten Kolaka Timur terbagi
menjadi dua bagian besar yaitu wilayah yang didominasi oleh wilayah
pegunungan dan berbukit di bagian utara serta wilayah datar yang dibatasi
oleh gunung dan bukit di wilayah selatan. Ketinggian wilayah di Kabupaten
Kolaka Timur sangat bervariasi dimana area dengan ketinggian 750-1000
mdpl dan antara 500-750 mdpl merupakan areal terluas yaitu masing-masing
114.725,19 ha (27,76%) dan 109.831,84 ha (26,57%). Selain itu juga
terdapat area dengan ketinggian di atas 2000 m diatas permukaan laut yaitu
seluas 1.557,20 ha atau 0,38% dari total luas wilayah.

d. Geologi
Secara umum, keadaan tanah (soil) Kabupaten Kolaka Timur ini
terdiri dari tanah bercampur pasir halus dan berbatu. Berdasarkan himpunan
batuan dan pencirinya, geologi Pra-Tersier di daerah ini dapat dibedakan
dalam dua Lajur Geologi, yaitu Lajur Tinondo dan Lajur Hialu. Lajur
Tinondo dicirikan oleh batuan endapan paparan benua dan Lajur Hialu oleh
batuan endapan kerak samudera/ofiolit. Secara garis besar kedua Mendala
ini dibatasi oleh Sesar Lasolo. Batuan yang terdapat di Lajur Tinondo yang
merupakan batuan alas adalah Batuan Malihan Paleozoikum (Pzm) dan
diduga berumur Karbon; terdiri dari sekis mika, sekis kuarsa, sekis klorit,
sekis mika grafit, batusabak dan genes. Pada Permo-Trias di daerah ini

84
diduga terjadi kegiatan magma yang menghasilkan terobosan split kuarsa,
latit kuarsa dan andesit yang menerobos Batuan Malihan Paleozoikum.
Formasi Meluhu yang berumur Trias Tengah sampai Jura, secara tak selaras
menindih Batuan Malihan Paleozoikum. Formasi ini terdiri dari batupasir
kuarsa yang termalihkan lemah dan kuarsit yang setempat bersisipan dengan
serpih hitam dan batu gamping serta batusabak pada bagian bawah. Pada
zaman yang sama terendapkan.
Formasi Tokala yang terdiri dari batu gamping berlapis dan serpih
bersisipan batu pasir. Hubungannya dengan Formasi Meluku adalah
menjemari. Pada Kala Eosen hingga Miosen Tengah, pada lajur ini terjadi
pengendapan Formasi Salodik yang terdiri dari kalkarenit dan setempat
batugamping oolit. Batuan yang terdapat di Lajur Hialu adalah batuan ofiolit
yang terdiri dari peridotit, harzburgit, dunit dan serpentinit. Batuan ofiolit ini
tertindih tak selaras oleh Formasi Matano yang berumur Kapur Akhir dan
terdiri dari batugamping berlapis bersisipan rijang pada bagian bawahnya.
Batuan sedimen tipe molasa berumur Miosen Akhir - Pliosen Awal
membentuk Formasi Panduan, terdiri dari konglomerat aneka bahan dan
batupasir bersisipan lanau. Formasi ini menindih tak selaras semua formasi
yang lebih tua, baik di Lajur Tinondo maupun di Lajur Hialu. Pada Kala
Pleistosen Akhir terbentuk batugamping terumbu koral (Ql) dan Formasi
Alangga (Qpa) yang terdiri dari batu pasir dan konglomerat. Batuan termuda
di lembar ini adalah Aluvium (Qa) yang terdiri dari endapan sungai, rawa
dan pantai.

e. Hidrologi
Hidrologi air permukaan di wilayah Kabupaten Kolaka Timur
dipengaruhi oleh sungai besar dan kecil, antara lain (Sungai Konaweha)
dengan debit 7,487 ltr/dtk, Sungai Simbune (0,140 ltr/dtk), Sungai
Andowengga (0,214 ltr/dtk) yang kesemuanya bermuara ke rawa Aopa.

85
Sungai-sungai tersebut berfungsi sebagai saluran pembuangan air hujan/
drainase kota. Untuk kebutuhan pengolahan air bersih, selama ini dilayani
oleh PDAM yang menggunakan air baku dari Kali Simbune.
Keberadaan beberapa aliran sungai di Kabupaten Kolaka Timur
bersumber dari Pegunungan, yang merupakan potensi yang besar untuk
kebutuhan penduduk sehari-hari. Sungai besar yang melintasi Kabupaten
Kolaka Timur adalah Sungai Simbune dengan mata air dari Pegunungan.
Sungai Simbune ini membentang dari Barat Daya di pegunungan Simbune
ke arah Timur dan bermuara di Rawa Aopa.
Dengan kondisi dan karakteristik wilayah Kabupaten Kolaka Timur
yang demikian, maka Kabupaten Kolaka Timur diidentifikasi memiliki
potensi air tanah dangkal dan air tanah dalam. Klasifikasi air tanah yang
berpotensi air tanah dangkal meliputi kedalaman air tanah kurang dari 3 m
dengan debit kurang dari 5 liter dan kedalaman air tanah antara 3 m sampai
10 m dengan debit antara 3 liter/detik. Sedangkan klasifikasi potensi air
tanah dalam meliputi:
− Potensi akuifer sangat rendah dengan debit (q) kurang dari 1 liter/detik.
− Potensi akuifer rendah setempat dengan debit (q) 1 liter/detik.
− Potensi akuifer rendah sampai sedang dengan debit (q) antara 1 sampai 3
liter/detik.
− Potensi akuifer sedang sampai tinggi dengan parameter debit air (q)
antara 3 sampai 5 liter/detik.
Di wilayah Kabupaten Kolaka Timur, kondisi air tanah dangkal
dengan kedalaman air tanah 3-10 meter dan potensi aquifer sedang (3-5
ltr/detik), tersebar di semua kecamatan, Air tanah dangkal dengan kedalaman
air tanah kurang dari 3 (tiga) meter dan potensi akuifer sedang (> 5 ltr/detik),
tersebar di 3 (tiga) kecamatan, yaitu di Kecamatan Tirawuta, Kecamatan
Loea. Untuk kondisi air tanah dalam di wilayah Kabupaten Kolaka Timur
dengan potensi akuifer rendah setempat-tempatnya (< 1 ltr/detik), tersebar di

86
semua kecamatan dengan penyebaran terluas di Kecamatan Poli-polia,
Ladongi, Aere, Lambandia sekitar pegunungan Mondoke, serta di sebelah
barat Kecamatan Lalolae. Air tanah dalam dengan potensi akuifer rendah (1-
3 ltr/detik), tersebar di semua kecamatan. Jenis air tanah ini, mendominasi
hampir seluruh wilayah Kecamatan Tirawuta. Persebarannya di Kecamatan
Loea pada pegunungan Simbune. Adapun Sungai-sungai yang potensial
yang salah satunya adalah sungai Andowengga yang dapat dimanfaatkan
untuk sumber air baku di Kabupaten Kolaka Timur sekaligus potensi
menyebabkan banjir.

f. Iklim
Wilayah daratan Kabupaten Kolaka Timur  mempunyai ketinggian
umumnya di bawah 1.000 meter dari permukaan laut dan berada di sekitar
daerah khatulistiwa maka daerah ini beriklim tropis dengan suhu udara
minimum sekitar 20°C dan maksimum 36°C atau rata-rata antara 29°C-
30°C.

g. Penduduk
Menurut Badan Pusat Statistik Jumlah penduduk Kabupaten Kolaka
Timur tahun 2020 adalah 120.699 jiwa. Dari jumlah tersebut, terlihat bahwa
19.555 jiwa atau 16,2% berada pada Kecamatan Lambandia. Dengan
demikian, Kecamatan Lambandia merupakan kecamatan dengan penduduk
terbanyak. Kecamatan lain yang memiliki penduduk dengan jumlah besar
adalah kecamatan Ladongi dengan jumlah 18.333 jiwa atau 15,1% dan
Kecamatan Tirawuta dengan jumlah 16.792 jiwa atau 13,9%. Sedangkan
kecamatan yang terkecil penduduknya adalah Kecamatan Ueesi dengan
jumlah 3.620 jiwa atau hanya sebesar 3% dari total penduduk Kabupaten
Kolaka Timur (Tabel 3.2).

87
Tabel 3.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan di Kabupaten
Kolaka Timur, 2020.
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

Aere 4.418 4.053 8.471

Lambandia 10.066 9.489 19.555

Poli-polia 5.737 5.260 10.997

Dangia 4.359 4.176 8.535

Ladongi 9.248 9.085 18.333

Loea 3.728 3.514 7.242

Tirawuta 8.558 8.234 16.792

Lalolae 2.358 2.193 4.551

Mowewe 4.335 4.222 8.557

Tinondo 4.673 4.312 8.985

Uluiwoi 2.625 2.436 5.061

Ueesi 1.959 1.661 3.620

Total 62.064 58.635 120.699

(Sumber: BPS Kabupaten Kolaka Timur, 2021).

2. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara


a. Arahan Rencana Struktur Ruang
Provinsi Sulawesi Tenggara pada periode tahun rencana 2014-2034
yang terdapat di Kabupaten Kolaka Timur adalah sebagai berikut:
1) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Kabupaten Kolaka Timur ditetapkan di
Tirawuta;
2) Jaringan prasarana lalu lintas berupa rencana terminal penumpang tipe B
untuk melayani trayek angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP)
seperti Kolaka Timur-Bombana dan Kolaka Timur-Kolaka;

88
3) Sistem jaringan sumber daya air berupa Cekungan Air Tanah (CAT)
yang terdapat di Kabupaten Kolaka Timur adalah CAT Bungku,
sedangkan Jaringan Irigasi adalah Daerah Irigasi (DI) Ladongi;
4) Prasarana/jaringan air baku yang merupakan pengembangan bendungan,
bendung dan waduk dalam rangka penyediaan air baku di Kabupaten
Kolaka Timur berupa rencana Bendungan Pelosika dan rencana waduk
nasional adalah merupakan kewenangan pemerintah pusat, sedangkan
yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi meliputi pengembangan
Bendung Ladongi dan Rencana Bendung Lambandia;
5) Prasarana air baku untuk air minum berupa Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) di Kabupaten Kolaka Timur adalah jaringan perpipaan
eksisting;
6) Sistem pengendalian banjir yang merupakan kegiatan pembangunan,
rehabilitasi serta operasional dan pemeliharaan prasarana dan sarana
pengendalian banjir di Kabupaten Kolaka Timur berupa perlindungan
tangkapan air melalui Normalisasi Sungai Simbune dan Sungai Tokai;
7) Prasarana pengelolaan lingkungan berupa sistem jaringan persampahan
yaitu Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan sistem pengurugan
berlapis bersih (Sanitary Landfill) yang salah satunya direncanakan di
Kabupaten Kolaka Timur;

b. Arahan Rencana Pola Ruang


Provinsi Sulawesi Tenggara yang berada dalam wilayah
administratif Kabupaten Kolaka Timur adalah sebagai berikut:
1) Kawasan perlindungan setempat pada kawasan sekitar waduk dengan
ketentuan lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik danau
antara 50 (lima puluh) meter sampai dengan 100 (seratus) meter dari
permukaan air waduk.

89
2) Kawasan suaka alam dan pelestarian alam yakni Taman Nasional Rawa
Aopa Watumohai ditetapkan ±105.164 Ha tersebar di Kabupaten
Bombana, Kolaka, Konawe, Konawe Selatan dan Kolaka Timur serta
rencana taman nasional Komplek Pegunungan Mekongga di Kabupaten
Kolaka, Kolaka Utara dan Kolaka Timur.
3) Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan juga merupakan bagian
dari kawasan suaka alam dan pelestarian alam. Di Kabupaten Kolaka
Timur meliputi situs Goa Istana Porabua, situs Batu Tapak Mowewe dan
situs Makam Bokeo Bula.
4) Kawasan lindung geologi berupa kawasan rawan bencana geologi salah
satunya terdapat di Kecamatan Tinondo, sedangkan kawasan rawan
gerakan tanah dengan zona kerentanan tinggi terdapat di Kecamatan
Uluiwoi dan zona kerentanan sangat rendah yang tersebar dan salah
satunya di Kabupaten Kolaka Timur. Yang dimaksud dengan ‘zona
kerentanan tinggi’ adalah daerah daerah yang secara umum mempunyai
kerentanan tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Gerakan tanah berukuran
besar sampai kecil sering terjadi dan akan cenderung meningkat.
Sedangkan yang dimaksud dengan ‘zona kerentanan rendah’ adalah
daerah yang secara umum jarang terjadi gerakan tanah, kecuali jika
mengalami gangguan pada lerengnya, terutama pada tebing sungai.
5) Kawasan peruntukan perikanan budidaya berupa pengembangan sarana
dan prasarana perikanan budidaya yakni Balai Benih Ikan (BBI) salah
satunnya direncanakan Kabupaten Kolaka Timur.
6) Kawasan peruntukan industri besar yaitu rencana kawasan industri
perkebunan kakao di Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur
sekaligus menjadi Kawasan Strategis Provinsi.
7) Kawasan peruntukan pariwisata berupa wisata alam pada wilayah
daratan di Kabupaten Kolaka Timur meliputi Air Terjun Tongauna,
Puncak Wesalo dan Taman Wisata Batu Lukis.

90
8) Kawasan Strategis Nasional dari sudut kepentingan pertumbuhan
ekonomi berupa Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET)
Bank Sejahtera, salah satunya terdapat di Kabupaten Kolaka Timur.
Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara
nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara,
ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang
telah ditetapkan sebagai warisan dunia.
9) Kawasan Strategis Nasional dengan sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup, yaitu Taman Nasional Rawa Aopa
Watumohai dan Rawa Tinondo terdapat di Kabupaten Kolaka Timur;
10) Salah satu Kawasan Strategis Provinsi dari sudut kepentingan
pertumbuhan ekonomi adalah Pusat Kawasan Industri Pertambangan
(PKIP) Pomalaa yang wilayah pelayanannya mencakup Kabupaten
Kolaka, Kolaka Timur dan Kolaka Utara. Kawasan strategis provinsi
adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena
mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap
ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan.

3. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kolaka Timur


Rencana pengembangan dalam periode Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Kolaka Timur selama 20 tahun dibagi menjadi 1 PKL, 3 PPK, dan
10 PPL. Masing-masing pusat kegiatan tersebut memiliki fungsi tersendiri.
Penentuan kawasan pertumbuhan tersebut berdasarkan struktur dan potensi
wilayah masing-masing daerah. Tujuan penentuan struktur ruang kota adalah
untuk mengoptimalkan fungsi pelayanan kota, sesuai dengan fungsi dan
hirarki sistem pelayanan kota. Unsur pembentuk struktur ruang kota
diwujudkan pusat-pusat pelayanan utama dan didukung oleh sistem jaringan
jalan untuk menghubungkan pusat-pusat pelayanan yang ada. Penentuan

91
hirarki pusat pelayanan didasarkan pada skala pelayanan yang dimiliki oleh
masing-masing pusat pelayanan.
a. Arahan Struktur Ruang Kabupaten Kolaka Timur
Arahan pengembangan struktur ruang Kabupaten Kolaka Timur
pada periode perencanaan adalah sebagai berikut: Pengembangan Pusat-
Pusat Kegiatan. Pengembangan pusat-pusat kegiatan skala besar baik yang
telah berkembang di pusat kota, pusat pendidikan tinggi dan pemerintahan,
maupun pusat-pusat kegiatan primer baru yang akan dikembangkan yaitu
kawasan agropolitan, kawasan industri, kawasan pariwisata dan kawasan
CBD (Central Business District). Pengembangan pusat primer akan
menjadi magnet pertumbuhan kota yang tersebar di Kabupaten Kolaka
Timur. Pusat-pusat kegiatan kabupaten sebagaimana yang diamanatkan
oleh RTRW Kabupaten Kolaka Timur meliputi :
1) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi
untuk melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan
berada di Kecamatan Tirawuta.
2) Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa,
diarahkan di:
− Kelurahan Atula di Kecamatan Ladongi.
− Kecamatan Lambandia.
− Kecamatan Mowewe.
3) Pusat Pelayanan Lingkungan adalah pusat permukiman yang berfungsi
untuk melayani kegiatan skala antar desa diarahkan di beberapa lokasi,
yaitu:
− Kelurahan Penanggo Jaya di Kecamatan Lambandia.
− Kelurahan Inebenggi di Kecamatan Mowewe.
− Kelurahan Sanggona di Kecamatan Uluiwoi; (d) Kelurahan Tinondo
di Kecamatan Tinondo.

92
− Kelurahan Lalolae di Kecamatan Lalolae.
− Kelurahan Loea di Kecamatan Loea.
− Kelurahan Poli-polia di Kecamatan Poli-polia.
− Ueesi di Kecamatan Ueesi.
− Aere di Kecamatan Aere.
− Dangia di Kecamatan Dangia.
4) Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Utama. Sistem jaringan
prasarana utama di Kabupaten Kolaka Timur adalah sistem jaringan
transportasi darat berupa jaringan lalu lintas dan angkutan jalan yang
terdiri atas jaringan jalan, jaringan prasarana lalu lintas, dan jaringan
layanan lalu lintas. Hubungan fungsional antar pusat pertumbuhan
diwujudkan dengan pengembangan pola jaringan transportasi darat
sebagai penghubung utama yang membentuk struktur pusat
pertumbuhan. Pengembangan pola jaringan transportasi yang tepat
menjadi faktor pendorong berfungsinya sistem pusat pelayanan.
5) Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Lainnya.
− Pengembangan sistem jaringan energi yang terdiri atas pembangkit
tenaga listrik, dan jaringan prasarana energi.
− Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi yang terdiri atas
sistem jaringan kabel, dan sistem jaringan nirkabel.
− Pengembangan sistem jaringan sumber daya air meliputi wilayah
sungai, cekungan air tanah, jaringan irigasi, jaringan air baku,
jaringan air bersih ke kelompok pengguna, dan sistem pengendalian
banjir.
− Pengembangan sistem jaringan prasarana pengelolaan lingkungan
yang terdiri atas sistem jaringan persampahan, sistem jaringan air
minum, sistem jaringan drainase, sistem jaringan air limbah, dan jalur
evakuasi bencana.

93
b. Arahan Pengembangan Struktur Ruang Kabupaten Kolaka Timur (Tabel
3.3).

Tabel 3.3. Arahan Pengembangan Struktur Ruang Kabupaten Kolaka Timur.


Pusat Fungsi Wilayah
No. lokasi
kegiatan pelayanan pelayanan

1. Pusat Kecamatan 1. Pusat pemerintahan Seluruh


kegiatan Tirawuta lokal wilayah
lokal (PKL) Kabupaten
2. Pusat pelayanan
Kolaka
sosial
Timur
3. Perdagangan dan (regional)
jasa
4. Simpul pelayanan
jaringan transportasi
wilayah/perhubunga
n dan komunikasi
5. Kota pendukung
pusat kegiatan
wilayah

2. Pusat Atula 1. Pusat pemerintahan Wilayah


Pelayanan (kecamatan lokal kecamatan
Kawasan Ladongi), dan
2. Pusat pelayanan
(PPK) kecamatan kecamatan
sosial
Lambandia, sekitar (sub
Kecamatan 3. Perdagangan dan regional)
Mowewe jasa
4. Simpul pelayanan
jaringan transportasi
wilayah/perhubunga
n dan komunikasi
5. Kota pendukung
pusat kegiatan lokal

3. Pusat Penanggo 1. Pusat pemerintahan Wilayah


Pelayanan jaya lokal kecamatan
Lingkungan (kecamatan dan antar
2. Pusat pelayanan
(PPL) lambandia), desa (lokal)
inebenggi

94
Pusat Fungsi Wilayah
No. lokasi
kegiatan pelayanan pelayanan

(kecamatan sosial
mowewe),
3. Perdagangan dan
sanggona
jasa
(kecamatan
uluiwoi), 4. Simpul pelayanan
tinondo jaringan transportasi
(kecamatan dan komunikasi
tinondo), antar desa
lalolae
(kecamatan
Lalolae),
loea
(kecamatan
Loea), poli-
polia
(kecamatan
Poli-polia),
ueesi
(kecamatan
ueesi), aere
(kecamatan
Aere),
dangia
(kecamatan
dangia)

(Sumber: RPIJM Bidang Cipta Karya Kolaka Timur, 2016).

B. Kondisi Eksisting Tapak


1. Struktur Organisasi

95
Gambar 3.2. Struktur Organisasi KPU Kabupaten Kolaka Timur.
(Sumber: Penulis, 2022).
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kolaka Timur sebagai berikut: (1)
Ketua KPU Kabupaten Kolaka Timur Divisi Keuangan, Umum, dan Logistik;
(2) Ketua KPU Kabupaten Kolaka Timur membawahkan Divisi Teknis
Penyelenggaraan, Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat, Divisi
Perencanaan dan Data, Divisi Hukum; (3) Ketua KPU Kota Kendari
membawahkan Plt. Sekretaris KPU Kabupaten Kolaka Timur, Kasubag
Program dan Data, Kasubag Teknis dan Hupmas, Kasubag Hukum, Plt.
Kasubag Umum; (4) Sekretaris KPU Kabupaten Kolaka Timur membawahkan
Kasubag Program dan Data, Kasubag Teknis dan Hupmas, Kasubag Hukum,
Plt. Kasubag Umum (Gambar 3.2).

2. Keadaan Lahan

96
Gambar 3.3. Lokasi Lahan Kantor KPUD Kabupaten Kolaka Timur.
(Sumber: Lalingato, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi dan disunting Penulis, 2022).

3. Kondisi Topografi Tapak


Lahan kantor KPUD Kabupaten Kolaka Timur tidak berkontur (datar).

4. Bangunan di Sekitar Tapak


Kondisi fisik tapak sebagai berikut:
a. Luas tapak : ± 26.00 m x 20.50 m = 533 m².
b. Kondisi tanah : tanah datar.
c. Batas-batas tapak:
1) Sebelah utara berbatasan dengan rumah warga.
2) Sebelah timur berbatasan dengan perkebunan.
3) Sebelah selatan berbatasan dengan rumah warga.
4) Sebelah barat berbatasan dengan Jln. Poros Ladongi-Kolaka.

5. Denah Bangunan

97
Gambar 3.4. Denah kantor KPU Kabupaten Kolaka Timur.
(Sumber: Penulis, 2022).

Denah bangunan Kantor KPU Kabupaten Kolaka Timur memiliki


ukuran yang cukup luas penataan penataan ruangan-ruangan yang terdapat di
dalamnya tidak teratur dan tidak sesuai dengan standarisasi. Ruangan-
ruangan tersebut antara lain teras, ruang pintar pemilu, ruangan divisi
perencanaan data dan informasi, ruangan ketua, ruangan tunggu, ruangan
rapat, ruang keuangan, ruangan divisi hukum, ruang kasubag hukum,
ruangan divisi SDM, ruangan sekretaris, ruangan kasubag teknis, wc,
ruangan kasubag umum dan logistik, ruangan kasubag program dan data dan
gudang. Denah bangunan berukuran 26.00 m x 20.50 m (Gambar 3.4).

6. Sirkulasi Ruangan

98
Gambar 3.5. Kondisi Eksisting Sirkulasi Ruangan Kantor KPUD.
(Sumber: Penulis, 2022).
Pengunjung= Parkiran - entrance - lobby - ruangan tunggu - ruangan tujuan.
Staff/Karyawan = Parkiran - entrance - ruangan kerja - ruangan rapat
(Gambar 3.5).

7. Tampak Bangunan
Tampak depan bangunan kantor KPU Kabupaten Kolaka Timur
terlihat masih konvensional. Bentuk fasad terdapat teras yang diberi atap. Teras
ini mempunyai luas 10.50 mx 2.00 m. Bangunan berbentuk simetris. Bangunan
yang disebelah kiri digunakan sebagai tempat parkir karyawan. Atap bangunan
berbentuk atap perisai. Bentuk bukaan ventilasi dan jendela bangunan masih
terlihat konvensional juga seperti bukaan bangunan rumah (Gambar 3.6).

99
Gambar 3.6. Tampak Depan KPU Kabupaten Kolaka Timur.
(Sumber: Penulis, 2022).

Gambar 3.7. Tampak Belakang KPU Kabupaten Kolaka Timur.


(Sumber: Penulis, 2022).

100
Di tampak belakang terlihat bentuk atap perisai. Tinggi bangunan 4 m
dari dasar fondasi hingga atas balok ring bangunan. Atap pada bangunan
menggunakan atap spandek berbahan seng. Terdapat 5 ventilasi pada dinding
bangunan (Gambar 3.7).

Gambar 3.8. Tampak Samping Kiri KPU Kabupaten Kolaka Timur.


(Sumber: Penulis, 2022).
Tampak samping kiri bangunan terdapat ventilasi dan bukaan jendela
besar yang seragam. Tampak samping kiri bangunan menggunakan atap
spandek berbentuk perisai. (Gambar 3.8).

101
Gambar 3.9. Tampak Samping Kanan KPU Kabupaten Kolaka Timur.
(Sumber: Penulis, 2022).

Tampak samping kanan bangunan terdapat 2 ruangan wc. Tampak


samping kanan bangunan terdapat bukaan di setiap sisi-sisi bangunan. Kosen
jendela terbuat dari berbahan kayu (Gambar 3.9).

8. Potongan Bangunan
Bangunan menggunakan pondasi menerus karena bangunan ini tidak
bertingkat dua lantai. Jarak antar tiang cukup bervariasi yaitu antara 3.00 m-
8.50 m. Panjang bangunan pada potongan sekitar 20.50 m. Dinding berbahan
batu merah dan konstruksi rangka atap berbahan kayu. Tinggi dinding
bangunan sekitar 4.00 m (Gambar 3.10).

102
Gambar 3.10. Potongan Kantor KPUD Kabupaten Kolaka Timur.
(Sumber: Penulis, 2022).

C. Tinjauan Lokasi
1. Pemilihan Lokasi
a. Merujuk pada Pengembangan Sistem Pusat Kegiatan Lokal di Kabupaten
Kolaka Timur yang terdapat dalam RPIJM.
b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan.
c. Berdasarkan Arahan struktur ruang Kabupaten Kolaka Timur yang Termuat
Dalam Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kolaka
Timur 2015-2019 terkait indikasi program Lima tahunan tentang
pengembangan fasilitas pelayanan dan jasa yaitu berada di Kecamatan
Tirawuta.
Berdasarkan arahan kebijakan dan rencana strategis infrastruktur bidang
cipta karya Kabupaten Kolaka Timur tahun 2014-2034. Pengembangan sektor
pelayanan dan jasa berada di semua kecamatan. sehingga untuk lokasi
perencanaan gedung pemuda penulis memilih ibu kota kabupaten yaitu

103
kecamatan tirawuta sebagai lokasi perencanaan yang selaras dengan dengan
pengembangan sektor pusat kegiatan lokal di Kolaka Timur (Gambar 3.11).

Gambar 3.11. Lokasi kecamatan terpilih.


(Sumber: Tirawuta, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi).

Kecamatan Tirawuta dengan ibu kota kelurahan Rate-rate terdiri dari


Kelurahan Rate-rate dan Kelurahan Tababu. Kecamatan Tirawuta terdiri dari 14
desa yaitu Lalingato, Simbune, Poni-Poniki, Tirawuta, Tasahea, Orawa, Loka,
Matabondu, Woiha, Lara, Roko-Roko, Tawainalu, Karemotingge, dan
Tumbudadio.

2. Penentuan Tapak
Proses penentuan tapak bertujuan untuk mendapatkan data kondisi
eksisting tapak. Penentuan tapak menghasilkan tapak yang dapat mewadahi
perancangan Kantor KPUD di Kabupaten Kolaka Timur. Tapak terletak di Jl.
Perkantoran, Kelurahan Lalingato, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka
Timur. Luas tapak cukup tersedia. Batas-batas tapak di sebelah utara Jl.
Perkantoran dan Aula Pemda, di sebelah selatan Perkebunan dan jalan, di

104
sebelah timur Jalan Setapak dan lahan kosong, serta di sebelah barat Kantor
Badan Pusat Statistika Kolaka Timur (Gambar 3.12).

Gambar 3.12. Penentuan tapak di Jln. Perkantoran, Lalingato.


(Sumber: Lalingato, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi dan disunting
Penulis, 2022).

Penentuan tapak di Jln. Perkantoran, Kelurahan Lalingato, Kecamatan


Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur karena telah ditentukan oleh pemerintah
setempat, sesuai dengan luasan lahan, tersedia jaringan utilitas, mudah diakses,
dan aksesibilitas memadai.

105
DAFTAR PUSTAKA

Adib, M., 2010. Filsafat Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu
Pengetahuan. Yogyakarta, Pustaka Pelajar. (I)

Anonim. 2017. Rencana Anggaran Biaya (RAB). Diakses tanggal 21 Pebruari 2021
dari https://www.situstekniksipil.com/2017/11/rencana-anggaran-biaya-
rab.html (II)

Anonim. 2020. Pengertian Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) Proyek; Berikut
Cara Penyusunannya. Diakses tanggal 21 Pebruari 2021 dari
https://www.pengadaan.web.id/2020/02/rks-proyek-adalah.html (II)

Asril, S. 2012 DPR Sahkan 7 Kabupaten Baru. Diakses tanggal 4 November 2021
dari https://bit.ly/3eVlYBb (I,II)

Astuti, W., P., A. 2004. Rencana Anggaran Biaya (RAB). Diakses tanggal 21
Pebruari 2021 dari https://bit.ly/3t6OWTm. (II)

Badan Pusat Statistik Kolaka Timur. (2017). Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka
2021 Kabupaten Kolaka Timur : CV. Aura Mandiri. (III)

Badan Pusat Statistik Kolaka Timur. (2018). Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka
2021 Kabupaten Kolaka Timur : CV. Aura Mandiri. (III)

Badan Pusat Statistik Kolaka Timur. (2019). Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka
2021 Kabupaten Kolaka Timur : CV. Aura Mandiri. (III)

Badan Pusat Statistik Kolaka Timur. (2020). Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka
2021 Kabupaten Kolaka Timur : CV. Aura Mandiri. (III)

Badan Pusat Statistik Kolaka Timur. (2021). Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka
2021 Kabupaten Kolaka Timur : CV. Aura Mandiri. (III)

101
Bakhtiar, Waani, J., O., & Rengkung, J. 2014. Tipe Teori Pada Arsitektur Nusantara
Menurut Josef Prijotomo. Media Matrasain, Vol. 11, No.2, hlm. 32-47. (II)

BAPEDA Kabupaten Muna, 2014. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)


Kabupaten Muna, BAPEDA Kabupaten Muna. (II)

Busono, R., R., T., & Krisnanto, E. 2008. Modul Dasar-Dasar Menggambar
Bangunan. Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur, Fakultas Pendidikan
Teknologi & Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia, hlm 3-52. (II)

Cahyadi, A. 2020. Perancangan Kantor Badan Narkotika Nasional. Tugas Akhir.


Program Studi D3 Teknik Arsitektur, Program Pendidikan Vokasi, Universitas
Halu Oleo Kendari. (II)

Dirga, I. 2022. Perancangan Gedung Kantor PT. Pos Indonesia Langara Di


Kabupaten Konawe Kepulauan. Tugas Akhir. Program Studi D3 Teknik
Arsitektur, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo Kendari. (IV)

Emareselaa. 2014. Dasar Hukum Undang-undang. Diakses tanggal 3 Februari 2021


dari https://brainly.co.id/tugas/676525. (II)

Faisal, I. 2022. Perancangan Gedung Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Di Kabupaten Muna. Tugas Akhir. Program Studi D3 Teknik
Arsitektur, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo Kendari. (II)

Ferdiana, M., D. 2014. Dasar-Dasar Menggambar Bangunan. Cetakan 1. TAKA


Publisher: Yogyakarta. (II)

Garatu, T. 2010. Analisis Kompensasi Dalam Peningkatan Semangat Kerja Pegawai


Kpu Kabupaten Poso. Jurnal EKOMEN, Vol. 10, No. 1, hlm. 12-23. (I)

Indraprastha, A., & Faisal, B. 2015. Standar Informasi Dalam Gambar Manual.
Program Studi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan
Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. (II)

102
Khaerana. 2020. Pengaruh Self Efficacy Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Luwu Timur. JURNAL
Ecoment Global; Kajian Bisnis dan Manajemen, Vol 5, No. 1, hlm. 80-89. (I)

KPU lingga. 2018. Struktur Komisioner Kpu Periode 2018-2023. Diakes tanggal 3
Februari 2022 https://kpukablingga.wordpress.com/struktur-komisioner-kpu/
(II)

KPU sumenep. 2020. Tugas dan wewenang KPU. Diakes tanggal 4 Februari 2021
dari https://kpud-semenepkab.go.id/tugas-wewenang/. (II)

Laksito, B. 2014. Metode Perencanaan & Perancangan Aristektur. Griya Kreasi:


Jakarta. (I)
Lampiran I Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 Tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
(II)

Lantang, F., N., Sompie, B., F., & Malingkas, G., Y. 2014. Perencanaan Biaya
Dengan Menggunakan Perhitungan Biaya Nyata Pada Proyek Perumahan
(Studi Kasus Perumahan Green Hill Residence). Jurnal Sipil Statik, Vol.2
No.2, hlm. 73-80. (II)

Narbuko, C., & Achmadi, A. 2009. Cetakan ke-10. PT Bumi Aksara: Jakarta. (I)

Ningrat, D. 2022. Perancangan Gedung Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah


Kabupaten Konawe Kepulauan. Tugas Akhir. Program Studi D3 Teknik
Arsitektur, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo Kendari.
(II,III)

Pancayana, T. 2019. Rencana Kerja dan Syarat (RKS) Proyek Konstruksi. Diakses
tanggal.21.Februari.2021.dari.https://www.buildingengineeringstudy.com/
2019/08/rencana-kerja-dan-syarat-rks-proyek.html. (II)

103
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data
Wilayah Administrasi Pemerintahan. Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia. Diakses tanggal 21 Oktober 2021 dari https://bit.ly/3qRf8lU (I)

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 22/PRT/M/2018


Tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara. (II)

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 06/PRT/M/2007 Tanggal 16 Maret 2007


Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Dan lingkungan. (II)

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011 Tentang


Pembangunan Bangunan Gedung Negara. (II)

Rahmah, N. 2019. Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB), RAP, dan Contoh
Format RAB Pekerjaan Konstruksi. Diakses tanggal 21 Pebruari 2021 dari
https://www.pengadaanbarang.co.id/2019/08/pengertian-rab-rap-dan
contohnya.html (II)

Rahmah, N. 2020. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS), Dokumen Penting Dalam
Proyek Selain Gambar Rencana. Diakses tanggal 21 Pebruari 2021 dari
https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/08/rencana-kerja-dan-syarat-syarat-
rks.html (II)

Ramadan, F. 2022. Perancangan Gelanggang Olahraga Futsal Di Desa Pangan Jaya


Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Tugas Akhir. Program Studi
D3 Teknik Arsitektur, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo
Kendari. (II)

Richey, C., R., & Klein, D., J. 2009. Design and Development Research.
Routledge:New York. (I)

RPIJM Bidang Cipta Karya Kolaka Timur, 2016. Arahan Kebijakan dan Rencana
Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya, hlm 40-116. (III).

104
Safori, D., & Komariah, A. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan Ke-2.
Alfabeta, CV, Bandung. (I)

Santoso, A. 2020. Struktur Rangka Ruang. Di akses Pada tanggal dari


https://pdfcookie.com/documents/struktur-rangka-ruang- r4299gnq412n\ (II)

Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu:


Yogyakarta. (I)

Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. (I)

Suanda, B. 2014. Apa dan Bagaimana Isi, dan Pengelolaan RKS? Diakses tanggal 21
Pebruari 2021 dari https://manajemenproyekindonesia.com/?p=2978 (II)

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. (I)

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and


Development/R&D). Cetakan ke-4. Alfabeta, CV: Bandung. (I)

Suharsimi & Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. (I)

Surbakti, R. & Nugroho, K. 2015. Studi tentang Desain Kelembagaan Pemilu yang
Efektif. Diakses tanggal 9 Februari 2021 dari
https://media.neliti.com/media/publications/45222-ID-studi-tentang-desain-
kelembagaan-pemilu-yang-efektif.pdf (II)

Visi Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kolaka Timur Periode
2021-2016 H. Samsul Bersama Mery Samsul Bahri, SH. M.Si dan Hj. Andi
Merya, S.IP. Diakses tanggal 21 Oktober 2021 dari https://bit.ly/3eU1pVA
(I)

Zarkasi, A. 2010. Tinjauan Yuridis Tugas Dan Wewenang Kpud Dalam


Penyelenggaraan Pemilihan Umum Kepala Daerah Dan Wakil Kepala
Daerah, hlm 137-154. (I,II)

105

Anda mungkin juga menyukai