Anda di halaman 1dari 22

Pemerintah Kabupaten Takalar

2014
Dinas Pekerjaan Umum

BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH

4.1.

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Takalar

4.1.1. Administrasi Pemerintahan


Kabupaten Takalar adalah salah satu wilayah otonomi Kabupaten
yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan. Ibu kotanya kabupaten terletak di
Pattallassang. Kabupaten Takalar terdiri dari delapan kecamatan, yaitu
Pattallassang, Polombangkeng Selatan, Polombangkeng Utara, Galesong,
Galesong

Selatan,

Galesong

Utara,

Mappakasunggu

dan

Manggarabombang. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 566,51 km dan


berpenduduk sebanyak 250.000 jiwa.
4.1.2. Aspek Fisik
4.1.1.1.

Keadaan Geografi
Kabupaten Takalar merupakan salah satu wilayah kabupaten di

Provinsi Sulawesi Selatan yang terlatak pada bagian selatan. Letak


astronomis Kabupaten Takalar berada pada posisi 5 O3 5O38 Lintang
Selatan dan 119O22 119O39 Bujur Timur, dengan luas wilayah kurang lebih
566,51 Km2.
Keadaan Geografi wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari pantai,
daratan dan perbukitan. Di bagian barat adalah daerah pantai dan dataran
rendah dengan kemiringan 0 - 3 derajat sedang ketinggian ruang bervariasi
antara 0 25 m, dengan batuan penyusun geomorfologi dataran didominasi
endapan alluvial, endapan rawa pantai, batu gamping, terumbu dan tufa
serta beberapa tempat batuan lelehan basal. Sebagian dari wilayah
Kabupaten Takalar merupakan daerah pesisir pantai, yaitu sepanjang 74 Km
meliputi

Kecamatan

Kecamatan

Mangarabombang,

Sandrobone,

Kecamatan

Kecamatan

Galesong

Mappakasunggu,

Selatan,

Kecamatan

Galesong Kota dan Kecamatan Galesong Utara. Kabupaten Takalar dilewati

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 1

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

oleh 4 buah sungai, yaitu Sungai Jeneberang, Sungai Jenetallasa, Sungai


Pamakkulu dan Sungai Jenemarrung. Pada keempat sungai tersebut telah
dibuat bendungan untuk irigasi sawah seluas 13.183 Ha.
Kabupaten Takalar terletak antara 5 03 sampai 5038 Lintang Selatan
dan antara 199022 sampai 199039 Bujur Timur dengan luas wilayah 566,51
Km2, yang terdiri dari kawasan hutan seluas 8.254. Ha (14,57%), sawah
seluas 16.436, 22 Ha (29,01%), perkebunan tebu seluas 5.333,45 Ha
(9,41%), tambak seluas 4.233,20 Ha (7,47%), tegalan seluas 3.639,90 Ha
(6,47%), kebun campuran seluas 8.932,11 Ha (15,77%), pekarangan seluas
1,929,90 Ha (3,41%) dan lain-lain seluas 7.892,22 Ha (13,93%). Dengan
batas wilayah Kabupaten Takalar sebagai berikut:

Sebelah Utara dengan kota Makasar dan Kabupaten Gowa;

Sebelah Selatan dengan Laut Flores;

Sebelah Barat dengan Selat Makassar; dan

Sebelah Timur dengan Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Gowa.


Saat ini Kabupaten Takalar memiliki 9 (sembilan) kecamatan, dengan

luas wilayah 566,51 Km2. Kecamatan yang memiliki luas tebesar adalah
Kecamatan Polombngkeng Utara, dengan luas 212,25 Km 2 sedangkan
kecamatan terkecil adalah Kecamatan Galesong Utara, dengan luas 15,11
Km2. Untuk lebih jelasnya luas Kabupaten Takalar dirinci tiap kecamatan,
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1.

Luas Kabupaten Takalar Menurut Kecamatan, Tahun 2013


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

KECAMATAN
Mangarabombang
Mappakasunggu
Sanrobone
Polombangkeng Selatan
Pattalassang
Polombangkeng Utara
Galesong Selatan
Galesong
Galesong utara
JUMLAH

LUAS WILAYAH
(KM2)
100,50
45,27
29,36
88,07
25,31
212,25
24,71
25,93
15,11
566,51

PERSENTESE
(%)
17,74
7,99
5,18
15,54
4,47
37,47
4,36
4,58
2,67
100,00

Sumber: Kab. Takalar Dalam Angka, Tahun 2014

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 2

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Gambar 4.1.
LAPORAN PENDAHULUAN

Peta Adminstrasi Kabupaten Takalar


IV - 3

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

4.1.1.2.

Topografi
Topologi wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari daerah pantai, dataran

dan perbukitan. Di bagian barat adalah daerah pantai dan dataran rendah
dengan kemiringan antara 0 - 3 derajat sedang ketinggian ruang bervariasi
antara 0 - 25 m, dengan bantuan penyusun geomorfologi dataran di
dominasi endapan alluvial, endapan rawa pantai, batu gamping terumbu dan
tufa serta beberapa tempat bantuan lelehan basal.
Sedangkan umumnya wilayah Kabupaten Takalar berada pada
ketinggian 0 1000 meter diatas permukaan laut (mdpl), dengan bentuk
permukaan lahan relatif datar, bergelombang hingga perbukitan. Sebagian
besar wilayah Kabupaten Takalar merupakan daerah dataran dan wilayah
pesisir dengan ketinggian 0 100 mdpl, yaitu sekitar 86,10% atau kurang
lebih 48,778 Km2. Sedangkan selebihnya merupakan daerah perbukitan dan
berada pada ketinggian diatas 100 mdpl, yaitu sekitar 78,73 Km 2, kondisi
sebagian besar terdapat pada Kecamatan Polobangkeng Utara dan
Polombangkeng Selatan. Sumber data yang diperoleh dan hasil analisa GIS,
menujukkan keadaan topografi dan kelerengan Kabupaten Takalar sangat
bervariasi, yang secara umum berada pada kisaran 0 - 2%, 2 - 15%, 15 30%, 30 40% dan > 40%.
Kondisi topografi tersebut memiliki potensi untuk pengembangan
beberapa kegiatan perekonomian masyarakat seperti pertanian, perikanan,
perkebunan, peruntukan lahan permukiman dan sarana prasarana sosial
ekonomi lainnya. Wilayah Kecamatan Polombangkeng Utaran dan Wilayah
Kecamatan Polombangkeng Selatan selain memiliki wilayah dataran dan
sebagian kecil wilayahnya perbukitan. Wilayah ini memiliki lereng dengan
kemiringan 15-40% yang luasnya kurang lebih 78,73 Km2 atau 13% dari luas
wilayah kabupaten. kondisi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
perkembangan perkebunan.

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 4

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Tabel 4.2.
Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian Dari Permukaan Laut di Wilayah
Kabupaten Takalar
Luas (Ha)
No

Kecamatan

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Mangarabombang
Mappakasunggu
Sanrobone
Polombangkeng Selatan
Pattallassang
Polombangkeng Utara
Galesong
Galesong Selatan
Galesong Utara

0-100 mdpl

100-500
mdpl

> 500
mdpl

Jumlah
(Ha)

10.050
4.527
2.936
7.960
2.531
14.199
2.593
2.471
1.511

847
6.904
-

122
-

10.050
4.527
2.936
8.807
2.531
21.225
2.593
2.471
1.511,00

Jumlah

48.778

7.751

122

56.651

Prosentase (%)

86,10

13,68

0,22

100

Sumber : Kabupaten Takalar Dalam Angka 2014

Sedangkan Kemiringan lereng dan garis kontur merupakan kondisi


fisik topografi suatu wilayah yang sangat berpengaruh dalam kesesuaian
lahan dan banyak mempengaruhi penataan lingkungan alami. Untuk
kawasan terbangun, kondisi topografi berpengaruh terhadap terjadinya
longsor dan terhadap konstruksi bangunan.
Kemiringan lereng merupakan salah satu faktor utama yang
menentukan fungsi kawasan, untuk diarahkan sebagai kawasan lindung atau
kawasan budidaya. Penggunaan lahan untuk kawasan fungsional seperti
persawahan, ladang dan kawasan terbangun membutuhkan lahan dengan
kemiringan dibawah 15%, sedangkan lahan dengan kemiringan diatas 40%
akan sangat sesuai untuk penggunaan perkebunan, pertanian tanaman
keras dan hutan. Karakteristik tiap kemiringan lereng diuraikan sebagai
berikut :

Kelerengan 0% - 5% dapat digunakan secara intensif dengan


pengelolaan kecil.

Kelerengan 5% - 10% dapat digunakan untuk kegiatan perkotaan dan


pertanian, namun bila terjadi kesalahan dalam pengelolaannya masih mungkin
terjadi erosi.

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 5

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 6

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Peta Topografi dan Kemiringan Lahan Kabupaten Takalar


Struktur Geologi

Gambar 4.2.

4.1.1.3.

Struktur geologi Kabupaten Takalar dipengaruhi oleh formasi camba,


terobosan, gung api cindako, formasi tonasa dan endapan aluvium. Masing
masing formasi batuan tersebut memiliki karakteristik yang membentuk
struktur tanah dan batuan, antara lain :

Formasi Terobosan, terbentuk atas batuan basal

Formasi Gunung ApiCindako, terbentuk atas batuan lava-breksi-tufakonglomerat dan terutama lava

Formasi Camba terbentuk atas sendimen laut berselingan

Formasi Tonasa terbentuk atas batuan gamping

Endapan alivium dan pantai, terbentuk atas kerikil, pasir, lempung, dan
lumpur

Jenis batuan atau geologi Kabupaten Takalar terdiri dari; Vulcanic


(batuan Vulkanik), batuan ini merupakan batuan tertua yang telah mengalami
perubahan, sebagian besar batu kapur terbentang sepanjang pantai
perbatasan Takalar dengan Jeneponto. Gunung Api Baturape Cindako
merupakan batuan vulkanik basal yang terdiri dari lava dan batuan piroklastik
yang bersilangan dengan tufa dan batu pasir. Batuan ini tersebar luas di
wilayah pegunungan dan daerah dataran (jelasnya lihat gambar 3.3).
Lapisan batuan ini memiliki porositas dan permeabilitas yang rendah. Batuan
Instrusif terdiri atas batuan basal mulai dari dolerit, diorit, gabbro hingga
diabase.

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 7

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 8

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Gambar 4.3.

4.1.1.4.

Peta Struktur Geologi Kabupaten Takalar

Jenis Tanah
Keadaan jenis tanah Kabupaten Takalar secara umum termasuk

dalam golongan stadium dewasa dengan tekstur permukaan halus, umunya


kondisi tanah tersebut dipengaruhi formasi pada pegunungan Bawakaraeng
dan Lompobattang. Tatanan statigrafi pada umumnya terdiri dari endapan
Aluvium, Miosen tengah-akhir serta Eosen akhir-Miosen tengah dengan
sedikit terobosan Andesit. Endapan Aluvium terdiri dari lempung, pasir,
lumpur, kerikil dan bongkah batuan yang tidak padu (lepas). Endapan ini
berasal dari hasil desintegrasi batuan yang lebih tua. Struktur tanah yang
terbentuk meliputi jenis tanah entisol, inceptisol, molisol, dan ultisol.
Tabel 4.3.
Klasifikasi Jenis Tanah di Kabupaten Takalar di Rinci Menurut Kecamatan

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kecamatan
Mangarabombang
Mappakasunggu
Sanrobone
Polombangkeng
Selatan
Patallassang
Polombangkeng
Utara
Galesong
Galesong Selatan
Galesong Utara
Jumlah

LAPORAN PENDAHULUAN

Luas Jenis Tanah (Ha)


Inceptiol
6.970,25
1.154,83
1.869,76

Ultisol
847,24
-

Molisol
451,34
-

Entisol
1.525,74
3.896,18
-

6.041,31
1.814,24

2.705,62
-

14.975,05
2.320,27
1.910,23
2.029,48
39.085,42

7.686,92
11.239,79

451,34

86,29
73,62
5.581,83
IV - 9

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Sumber : RTRW Mamminasata Tahun 2007 dan Analisis GIS Tahun 2008
Morfologi dataran rendah dan pantai terdapat di sebelah barat,
memanjang dari utara ke selatan dan pada umumnya diisi oleh endapan
sedimen Sungai dan pantai berpotensi pengembangan pertanian dan
perikanan (tambak). Sedangkan morfologi perbukitan dengan ketinggian 50
200 meter dari permukaan laut yang berada pada bagian tengah ke arah
Timur dan Selatan pada umumnya wilayah perbukitan yang berpotensi untuk
pengembangan perkebunan.

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 10

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Gambar 4.4.

4.1.1.5.

Peta Klasifikasi Jenis Tanah Kabupaten Takalar

Hidrologi
Secara hidrologis Takalar beriklim tropis dengan 2 (dua) musim, yaitu

musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya terjadi antara
bulan Nopember hingga bulan Mei. Rata-rata curah hujan bulanan pada
musim hujan berkisar antara 11,7 mm hingga 653,6 mm dengan curah hujan
tertinggi rata-rata harian adalah 27,9 oC (Oktober) dan terendah 26,5 oC
(Januari - Februari). Temperatur udara terendah rata-rata 22,2 hingga 20,4 oC
pada bulan Februari - Agustus dan tertinggi 30,5 - 33,9 oC pada bulan
September - Januari.
4.1.2.

Kependudukan

Mangarabombang

Mappakas unggu
13%
14%

S anrobone
6%

14%

9%

Polombangkeng S elatan

5%
10%

Pattalas s ang
17%

Gales ong S elatan

Gales ong

Polombangkeng Utara
13%

Gales ong utara

Penduduk
Kabupaten Takalar berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2013 (SP.2010)
berjumlah 269.603 jiwa yang tersebar di 9 (Sembilan) kecamatan, dengan
LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 11

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

jumlah penduduk terbesar berada di Kecamatan Polombangkeng Utara,


yakni 45.825 jiwa. Rasio jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan lebih
banyak dari penduduk yang berjenis kelamin laki-laki perkabupaten, dimana
129.599 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 140.004 jiwa berjenis kelamin
perempuan. Dengan angka rasio jenis kelamin 92,57 (93), dapat diartikan
bahwa setiap 100 orang berjenis kelamin perempuan terdapat 93 orang
berjenis kelamin laki-laki. Kepadatan penduduk di Kabupaten Takalar pada
tahun 2010 mencapai 476 jiwa/km 2. Kecamatan dengan kepadatan
penduduk tertinggi berada di Kecamatan Galesong Utara, dengan tingkat
kepadatan mencapai 2.380 jiwa/km 2, dan kecamatan dengan kepadatan
penduduk terendah berada di Kecamatan Polombangkeng Utara dengan
angka kepadatan 216 jiwa/km2.
Tabel 4.4.

Penduduk Kabupaten Takalar Menurut Kecamatan, Tahun 2013


NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

KECAMATAN
Mangarabombang
Mappakasunggu
Sanrobone
Polombangkeng Selatan
Pattalassang
Polombangkeng Utara
Galesong Selatan
Galesong
Galesong utara
JUMLAH

JML.
PENDUDUK
(JIWA)
36.689
15.139
13.276
26.754
34.729
45.825
23.854
37.371
35.966
269.603

LUAS
WILAYAH
(KM2)
100,50
45,27
29,36
88,07
25,31
212,25
24,71
25,93
15,11
566,51

PERSENTASE
(%)
17.74
7.99
5.18
15.55
4.47
37.47
4.36
4.58
2.67
100,00

Sumber: Kab. Takalar Dalam Angka, Tahun 2014

4.2.

Pemanfaatan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan

Pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan diarahkan


untuk menjaga keseimbangan ekosistem serta untuk mempertahankan
kemampuan lingkungan hidup. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka
pemanfaatan sumberdaya alam harus memperhatikan aspek konservasi dan
pelestariannya agar pembangunan dapat dilanjutkan. Untuk itu perlu

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 12

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

diidentifikasi sejauh mana potensi sumberdaya alam yang ada serta tingkat
pemanfaatannya.
Secara umum sumberdaya alam ini mencakup sumberdaya lahan,
sumberdaya mineral dan sumberdaya air. Sedangkan sumberdaya lainnya
akan dibahas tersendiri pada sub bagian di depan, seperti sumberdaya
hutan dan kawasan pesisir pantai.
Sumberdaya lahan di Kabupaten Takalar dapat terlihat dari kondisi tutupan
lahan atau pemanfaatan lahan yang terbentuk. Pada dasarnya pembentukan
pola pemanfaatan lahan dipengaruhi oleh faktor fisik lahan seperti letak
geografis, struktur geologi dan tanah, klimatologi wilayah, dan sektor
kegiatan

ekonomi

masyarakat.

Sumber

data

yang

diperoleh

tidak

menguraikan kondisi pemanfaatan lahan di Kabupaten Takalar, sehingga


untuk

melakukan

identifikasi

struktur

pemanfaatan

lahan

dilakukan

pendekatan analisis GIS,. Pemanfaatan lahan yang terbentuk hingga saat ini
di Kabupaten Takalar terdiri atas lahan hutan, persawahan, perkebunan
rakyat, tambak, permukiman, pada rumput/alang-alang dan lain sebagainya.
Dominasi pemanfaatan lahan pertanian lahan basah Mencapai sekitar
32.442,53 Ha atau sekitar 57,27% dari total luas wilayah Kabupaten Takalar
(lihat tabel 4.5 dan gambar 4.5).
Tabel 4.5.
Kondisi Penggunaan Lahan Kabupaten Takalar Tahun 2013
No

Jenis Penggunaan
Lahan

1
Tubuh Air (Embung)
2
Lahan Terbuka
3
Tambak
4
Semak Belukar
5
Rawa
6
Pertanian Lahan Basah
7
Permukiman
8
Perkebunan
9
Hutan
10
Lainnya
Jumlah
Sumber : Analisis Tim Tahun 2014
LAPORAN PENDAHULUAN

Luas (Ha)
33,24
6.208,38
2.916,78
11.880,70
467,79
32.442,53
903,19
15,45
1.506,26
276,67
56.651,00

Prosentase (%)
0,06
10,96
5,15
20,97
0,83
57,27
1,59
0,03
2,66
0,49
100

IV - 13

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 14

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Gambar 4.5. Peta Pola Penggunaan Lahan Kabupaten Takalar

4.3.

Perekonomian

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 15

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Pertumbuhan ekonomi adalah


merupakan
indikator

salah

satu

utama

untuk

mengukur

kinerja

perekonomian suatu wilayah.


Pertumbuhan
menunjukan

ekonomi
sejauh

mana

aktivitas perekonomian akan


menghasilkan

tambahan

pendapatan masyarakat pada


suatu

periode

Perekonomian

tertentu.
dianggap

mengalami pertumbuhan bila


seluruh balas jasa riil terhadap
penggunaan

faktor

produksi

pada tahun tertentu lebih besar


dari pada tahun sebelumnya.
Dengan adanya pertumbuhan
ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi juga akan turut meningkat. Indikator yang di gunakan untuk
mengukur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah adalah tingkat pertumbuhan
Produk Domestik Bruto (PDB).
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Takalar atas dasar harga
berlaku tahun 2009 sekitar Rp. 1.837.602,23 juta dengan kontribusi terbesar
diberikan oleh sector pertanian yakni sebesar 45,89 persen. Produk
Domestik Regional Bruto Kabupaten Takalar atas dasar harga konstan tahun
2009 sekitar Rp 852.208,81 juta.

4.4.

Struktur Dan Pemanfaatan Ruang

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 16

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Analisis pemanfaatan ruang merupakan kajian terhadap karakteristik, dan


kecenderungan pola pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Takalar. Hal-hal
yang perlu diuraikan dalam analisis pemanfaatan ruang terkait dengan
alokasi pemanfaatan ruang, kawasan perkotaan dan perdesaan, kawasan
lindung dan kawasan budidaya. Dasar pertimbangan menentukan pola
pemanfaatan adalah karakteristik fisik lahan yang dilakukan analisis over lay
peta untuk memperoleh kesessuaian dan kemampuan lahan, sehingga akan
memudahkan dalam menentuka arahan pengembangan fisik lahan dalam
bentuk pola pemanfaatan ruang wilayah.
1. Alokasi Pemanfaatan Ruang
Analisis pemanfaatan ruang merupakan hasil sinkronisasi dan integrasi
antara analisis pemanfaatan ruang kondisi eksisting, analisis kesesuaian
fisik lahan, dan analisis kebijaksanaan pembangunan di wilayah
Kabupaten Takalar saat ini. Hasil integrasi tersebut menunjukkan bahwa
alokasi pemanfaatan ruang untuk RTRW Kabupaten Takalar 2008-2028
memerlukan pengarahan ruang berdasarkan potensi dan kendala wilayah
karena kemajuan dan perkembangan wilayah Kabupaten Takalar akan
berpengaruh langsung terhadap konsep pengembangan ruang wilayah.
Arahan rencana pengembangan alokasi pemanfaatan ruang yang dapat
direkomendasikan dalam RTRW Kabupaten Takalar Tahun 2008 2028,
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pemanfaatan ruang kawasan lindung, yang tersebar pada setiap
kecamatan, yang dikategorikan dalam kawasan hutan lindung,
kawasan perlindungan setempat (sempadan sungai dan pantai),
kawasan

lindung

terhadap

kawasan

bawahannya,

kawasan

konservasi dan reservasi. Sebaran kawasan hutan lindung sebagian


besar

tersebar

pada

Kecamatan

Polombangkeng

Utara,

Polombangkeng Selatan, dan Mangarabombang. Sedangkan untuk


kawasan

sempadan

LAPORAN PENDAHULUAN

sungai

tersebar

pada

Kecamatan

IV - 17

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Mangarabombang,

Galesong

Utara,

Galesong

Selatan,

Mappakkasunggu, dan Kecamatan Sanrobone.


b. Pengembangan kawasan budidaya, diarahkan pengembangannya
untuk meningkatkan produktivitas ekonomi wilayah, meliputi kawasan
lahan pertanian, perkebunan, perikanan peternakan, hutan produksi,
kawasan permukiman, kawasan pariwisata dan lain sebagainya.
Sebaran kawasan budidaya di Kabupaten Takalar terdistribusi pada
setiap kecamatan
c. Pengembangan kawasan perkotaan dan perdesaan, diarahkan untuk
sebagai pusat permukiman dan pelayanan jasa. Pengalokasian
kawasan

perkotaan

diarahkan

pada

setiap

kecamatan

untuk

membentuk kota-kota kecamatan sebagai pusat distribusi pelayanan


jasa, sosial dan ekonomi, seangkan untuk Kota Kabupaten diarahkan
pada Kecamatan Pattalassang, dengan skala pelayanan terhadap
seluruh wilayah Kabupaten Takalar.
d. Upaya mengantisipasi pertumbuhan kawasan permukiman dilakukan
dengan cara mengembangkan pusat-pusat pengembangan dan
pelayanan wilayah serta didukung oleh pengembangan fasilitas dan
utilitas.
e. Untuk menunjang tingkat perekonomian wilayah Kabupaten Takalar,
maka dibutuhkan pemanfaatan teknologi yang lebih tinggi dan tepat,
sesuai dengan potensi fisik wilayah untuk kegiatan budidaya. Kegiatan
budidaya tersebut berupa kegiatan industri hilir, jasa, perdagangan,
dan sebagainya.
2. Kawasan Perkotaan
Kawasan perkotaan adalah kawasan yang kegiatan utamanya adalah non
agraris dan lebih menonjolkan pada kegiatan pemerintahan, pelayanan
jasa sosial dan ekonomi. Untuk mengatur sistem kota-kota dalam suatu
wilayah, dan pembentukan deliniasi kawasan perkotaan, diperlukan
penataan terhadap kawasan perkotaan, yang diarahkan untuk
LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 18

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Mencapai tata ruang perkotaan yang optimal, serasi, selaras dan


seimbang dalam pengembangan kehidupan manusia secara luas;

Meningkatkan fungsi kawasan perkotaan secara serasi dan


seimbang antara perkembangan lingkungan dan nilai-nilai kehidupan
masyarakat;

Mengatur pemanfaatan ruang guna meningkatkan kemakmuran


rakyat dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap
lingkungan alam dan lingkungan sosial.

Konsentrasi utama kawasan kawasan perkotaan di Kabupaten Takalar


terdapat di Pattalassang sebagai bagian dari Ibukota Kabupaten Takalar
dan berfungsi sebagai pusat distribusi utama (Pusat Pelayanan Utama).
Sedangkan

konsentrasi

wilayah

lainnya

terpusat

pada

kota-kota

kecamatan sebagai sub pusat Pelayanan terhadap sub-sub wilayah


pengembangan masing-masing. Pada kawasan perkotaan diarahkan
pengembangannya untuk berbagai kegiatan perkotaan yang meliputi;
permukiman perkotaan, sarana dan prasarana permukiman (fasilitas
sosial dan umum), infrastruktur (jaringan jalan dan angkutan, air bersih,
drainase, air limbah, persampahan, listrik dan telekomunikasi, kawasan
fungsional kota (perdagangan/komersil, pemerintahan, jasa/perkantoran,
industri, pelabuhan laut, dan terminal).
Untuk dapat mengakomodasikan berbagai kegiatan perkotaan tersebut,
maka rencana pemanfaatan ruang pada kawasan perkotaan perlu
dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk Rencana Tata Ruang Kawasan
perkotaan atau turunan selanjutnya yakni RDTRK atau RTRK. Hal ini
mengacu pada permendagri No. 6 Tahun 1968 tentang Penetapan Batas
Wilayah Kota (kawasan perkotaan) di Indonesia, Permendagri Nomor 1
Tahun 2008 tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan, Surat
Keputusan Menteri PU No. 640/KPTS/tahun 1990 tentang Perencanaan
Tata Ruang Kota dan KEPMEN 372/KPTS.M/2002 tentang Penetapan
Enam Pedoman Bidang Penataan Ruang.

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 19

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

3. Kawasan Perdesaan
Kawasan perdesaan merupakan kawasan dengan kegiatan utamanya
berorentasi pada kegiatan pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya
alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi pertanian

LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 20

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Gambar 4.6. Peta Struktur Rencana Struktur Ruang Kabupaten Takalar


LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 21

Pemerintah Kabupaten Takalar


2014
Dinas Pekerjaan Umum

Gambar 4.7. Peta Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kabupaten Takalar


LAPORAN PENDAHULUAN

IV - 22

Anda mungkin juga menyukai