2014
Dinas Pekerjaan Umum
BAB IV
GAMBARAN UMUM WILAYAH
4.1.
Selatan,
Galesong
Utara,
Mappakasunggu
dan
Keadaan Geografi
Kabupaten Takalar merupakan salah satu wilayah kabupaten di
Kecamatan
Kecamatan
Mangarabombang,
Sandrobone,
Kecamatan
Kecamatan
Galesong
Mappakasunggu,
Selatan,
Kecamatan
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 1
luas wilayah 566,51 Km2. Kecamatan yang memiliki luas tebesar adalah
Kecamatan Polombngkeng Utara, dengan luas 212,25 Km 2 sedangkan
kecamatan terkecil adalah Kecamatan Galesong Utara, dengan luas 15,11
Km2. Untuk lebih jelasnya luas Kabupaten Takalar dirinci tiap kecamatan,
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.1.
KECAMATAN
Mangarabombang
Mappakasunggu
Sanrobone
Polombangkeng Selatan
Pattalassang
Polombangkeng Utara
Galesong Selatan
Galesong
Galesong utara
JUMLAH
LUAS WILAYAH
(KM2)
100,50
45,27
29,36
88,07
25,31
212,25
24,71
25,93
15,11
566,51
PERSENTESE
(%)
17,74
7,99
5,18
15,54
4,47
37,47
4,36
4,58
2,67
100,00
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 2
Gambar 4.1.
LAPORAN PENDAHULUAN
4.1.1.2.
Topografi
Topologi wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari daerah pantai, dataran
dan perbukitan. Di bagian barat adalah daerah pantai dan dataran rendah
dengan kemiringan antara 0 - 3 derajat sedang ketinggian ruang bervariasi
antara 0 - 25 m, dengan bantuan penyusun geomorfologi dataran di
dominasi endapan alluvial, endapan rawa pantai, batu gamping terumbu dan
tufa serta beberapa tempat bantuan lelehan basal.
Sedangkan umumnya wilayah Kabupaten Takalar berada pada
ketinggian 0 1000 meter diatas permukaan laut (mdpl), dengan bentuk
permukaan lahan relatif datar, bergelombang hingga perbukitan. Sebagian
besar wilayah Kabupaten Takalar merupakan daerah dataran dan wilayah
pesisir dengan ketinggian 0 100 mdpl, yaitu sekitar 86,10% atau kurang
lebih 48,778 Km2. Sedangkan selebihnya merupakan daerah perbukitan dan
berada pada ketinggian diatas 100 mdpl, yaitu sekitar 78,73 Km 2, kondisi
sebagian besar terdapat pada Kecamatan Polobangkeng Utara dan
Polombangkeng Selatan. Sumber data yang diperoleh dan hasil analisa GIS,
menujukkan keadaan topografi dan kelerengan Kabupaten Takalar sangat
bervariasi, yang secara umum berada pada kisaran 0 - 2%, 2 - 15%, 15 30%, 30 40% dan > 40%.
Kondisi topografi tersebut memiliki potensi untuk pengembangan
beberapa kegiatan perekonomian masyarakat seperti pertanian, perikanan,
perkebunan, peruntukan lahan permukiman dan sarana prasarana sosial
ekonomi lainnya. Wilayah Kecamatan Polombangkeng Utaran dan Wilayah
Kecamatan Polombangkeng Selatan selain memiliki wilayah dataran dan
sebagian kecil wilayahnya perbukitan. Wilayah ini memiliki lereng dengan
kemiringan 15-40% yang luasnya kurang lebih 78,73 Km2 atau 13% dari luas
wilayah kabupaten. kondisi tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
perkembangan perkebunan.
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 4
Tabel 4.2.
Luas Wilayah Berdasarkan Ketinggian Dari Permukaan Laut di Wilayah
Kabupaten Takalar
Luas (Ha)
No
Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mangarabombang
Mappakasunggu
Sanrobone
Polombangkeng Selatan
Pattallassang
Polombangkeng Utara
Galesong
Galesong Selatan
Galesong Utara
0-100 mdpl
100-500
mdpl
> 500
mdpl
Jumlah
(Ha)
10.050
4.527
2.936
7.960
2.531
14.199
2.593
2.471
1.511
847
6.904
-
122
-
10.050
4.527
2.936
8.807
2.531
21.225
2.593
2.471
1.511,00
Jumlah
48.778
7.751
122
56.651
Prosentase (%)
86,10
13,68
0,22
100
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 5
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 6
Gambar 4.2.
4.1.1.3.
Formasi Gunung ApiCindako, terbentuk atas batuan lava-breksi-tufakonglomerat dan terutama lava
Endapan alivium dan pantai, terbentuk atas kerikil, pasir, lempung, dan
lumpur
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 7
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 8
Gambar 4.3.
4.1.1.4.
Jenis Tanah
Keadaan jenis tanah Kabupaten Takalar secara umum termasuk
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kecamatan
Mangarabombang
Mappakasunggu
Sanrobone
Polombangkeng
Selatan
Patallassang
Polombangkeng
Utara
Galesong
Galesong Selatan
Galesong Utara
Jumlah
LAPORAN PENDAHULUAN
Ultisol
847,24
-
Molisol
451,34
-
Entisol
1.525,74
3.896,18
-
6.041,31
1.814,24
2.705,62
-
14.975,05
2.320,27
1.910,23
2.029,48
39.085,42
7.686,92
11.239,79
451,34
86,29
73,62
5.581,83
IV - 9
Sumber : RTRW Mamminasata Tahun 2007 dan Analisis GIS Tahun 2008
Morfologi dataran rendah dan pantai terdapat di sebelah barat,
memanjang dari utara ke selatan dan pada umumnya diisi oleh endapan
sedimen Sungai dan pantai berpotensi pengembangan pertanian dan
perikanan (tambak). Sedangkan morfologi perbukitan dengan ketinggian 50
200 meter dari permukaan laut yang berada pada bagian tengah ke arah
Timur dan Selatan pada umumnya wilayah perbukitan yang berpotensi untuk
pengembangan perkebunan.
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 10
Gambar 4.4.
4.1.1.5.
Hidrologi
Secara hidrologis Takalar beriklim tropis dengan 2 (dua) musim, yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya terjadi antara
bulan Nopember hingga bulan Mei. Rata-rata curah hujan bulanan pada
musim hujan berkisar antara 11,7 mm hingga 653,6 mm dengan curah hujan
tertinggi rata-rata harian adalah 27,9 oC (Oktober) dan terendah 26,5 oC
(Januari - Februari). Temperatur udara terendah rata-rata 22,2 hingga 20,4 oC
pada bulan Februari - Agustus dan tertinggi 30,5 - 33,9 oC pada bulan
September - Januari.
4.1.2.
Kependudukan
Mangarabombang
Mappakas unggu
13%
14%
S anrobone
6%
14%
9%
Polombangkeng S elatan
5%
10%
Pattalas s ang
17%
Gales ong
Polombangkeng Utara
13%
Penduduk
Kabupaten Takalar berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2013 (SP.2010)
berjumlah 269.603 jiwa yang tersebar di 9 (Sembilan) kecamatan, dengan
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 11
KECAMATAN
Mangarabombang
Mappakasunggu
Sanrobone
Polombangkeng Selatan
Pattalassang
Polombangkeng Utara
Galesong Selatan
Galesong
Galesong utara
JUMLAH
JML.
PENDUDUK
(JIWA)
36.689
15.139
13.276
26.754
34.729
45.825
23.854
37.371
35.966
269.603
LUAS
WILAYAH
(KM2)
100,50
45,27
29,36
88,07
25,31
212,25
24,71
25,93
15,11
566,51
PERSENTASE
(%)
17.74
7.99
5.18
15.55
4.47
37.47
4.36
4.58
2.67
100,00
4.2.
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 12
diidentifikasi sejauh mana potensi sumberdaya alam yang ada serta tingkat
pemanfaatannya.
Secara umum sumberdaya alam ini mencakup sumberdaya lahan,
sumberdaya mineral dan sumberdaya air. Sedangkan sumberdaya lainnya
akan dibahas tersendiri pada sub bagian di depan, seperti sumberdaya
hutan dan kawasan pesisir pantai.
Sumberdaya lahan di Kabupaten Takalar dapat terlihat dari kondisi tutupan
lahan atau pemanfaatan lahan yang terbentuk. Pada dasarnya pembentukan
pola pemanfaatan lahan dipengaruhi oleh faktor fisik lahan seperti letak
geografis, struktur geologi dan tanah, klimatologi wilayah, dan sektor
kegiatan
ekonomi
masyarakat.
Sumber
data
yang
diperoleh
tidak
melakukan
identifikasi
struktur
pemanfaatan
lahan
dilakukan
pendekatan analisis GIS,. Pemanfaatan lahan yang terbentuk hingga saat ini
di Kabupaten Takalar terdiri atas lahan hutan, persawahan, perkebunan
rakyat, tambak, permukiman, pada rumput/alang-alang dan lain sebagainya.
Dominasi pemanfaatan lahan pertanian lahan basah Mencapai sekitar
32.442,53 Ha atau sekitar 57,27% dari total luas wilayah Kabupaten Takalar
(lihat tabel 4.5 dan gambar 4.5).
Tabel 4.5.
Kondisi Penggunaan Lahan Kabupaten Takalar Tahun 2013
No
Jenis Penggunaan
Lahan
1
Tubuh Air (Embung)
2
Lahan Terbuka
3
Tambak
4
Semak Belukar
5
Rawa
6
Pertanian Lahan Basah
7
Permukiman
8
Perkebunan
9
Hutan
10
Lainnya
Jumlah
Sumber : Analisis Tim Tahun 2014
LAPORAN PENDAHULUAN
Luas (Ha)
33,24
6.208,38
2.916,78
11.880,70
467,79
32.442,53
903,19
15,45
1.506,26
276,67
56.651,00
Prosentase (%)
0,06
10,96
5,15
20,97
0,83
57,27
1,59
0,03
2,66
0,49
100
IV - 13
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 14
4.3.
Perekonomian
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 15
salah
satu
utama
untuk
mengukur
kinerja
ekonomi
sejauh
mana
tambahan
periode
Perekonomian
tertentu.
dianggap
faktor
produksi
4.4.
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 16
lindung
terhadap
kawasan
bawahannya,
kawasan
tersebar
pada
Kecamatan
Polombangkeng
Utara,
sempadan
LAPORAN PENDAHULUAN
sungai
tersebar
pada
Kecamatan
IV - 17
Mangarabombang,
Galesong
Utara,
Galesong
Selatan,
perkotaan
diarahkan
pada
setiap
kecamatan
untuk
IV - 18
konsentrasi
wilayah
lainnya
terpusat
pada
kota-kota
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 19
3. Kawasan Perdesaan
Kawasan perdesaan merupakan kawasan dengan kegiatan utamanya
berorentasi pada kegiatan pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya
alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan
ekonomi pertanian
LAPORAN PENDAHULUAN
IV - 20
IV - 21
IV - 22