Anda di halaman 1dari 7

TEKNIK PEMANFAATAN ANALISIS SWOT

TANPA SKALA INDUSTRI (A-SWOT-TSI)


Iskandar Putong
Fakultas Ekonomi Universitas Bina Nusantara.

ABSTRAK
Analisis SWOT telah lama dikenal di kalangan para ahli manajemen
strategik yang banyak dimanfaatkan untuk menganalisis kondisi persaingan
usaha. Sedemikian pentingnya hingga hampir tidak ada studi kelayakan usaha
yang dapat diterima dengan baik sebelum menyertakan analisis SWOT. Salah
satu kelemahan mendasar dari analisis SWOT yang digunakan selama ini
adalah ketergantungannya pada usaha sejenis yang digunakan sebagai
pembanding atau menggunakan skala industri yang berasal dari sumber
resmi. Manakala keperluan mendesak sementara data pesaing belum
terkumpul dan terpetakan maka analisis SWOT tidak bisa diadakan.
Dalam artikel ini, dicoba suatu kemungkinan bagaimana memanfaatkan
analisis SWOT tanpa pembanding atau skala industri dengan tetap tidak
menghilangkan substansi kegunaannya akan tetapi ditambah fleksibilitasnya
sehingga akan melengkapi penggunaan dan memperbesar manfaatnya.
Kata kunci : A-SWOT-TSI, Matrik Sintesa, IFAS,EFAS

PENDAHULUAN
Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Berbagai situasi yang dihadapi oleh perusahaan baik internal maupun eksternal
harus dapat dijadikan masukan bagi
perusahaan guna menentukan rencana
strategis dalam menyusun sistem pemasaran yang relatif berdaya guna dan tepat
guna. Model yang hingga saat ini banyak
digunakan untuk menganalisis situasi
bagi perencanaan strategis perusahaan
adalah analisis SWOT.
Pada dasarnya analisis SWOT haruslah membandingkan kondisi sama
yang dihadapi oleh pesaingnya berdasarkan kriteria subjektif ataupun objektif
(skala industri), sebab dengan membandingkan maka perusahaan yang berkepentingan dapat menentukan rencana
strategis untuk menghadapi persaingan
65

tersebut. Akan tetapi bila perusahaan


yang dimaksud hingga pada saat dilakukan kajian situasi ternyata tidak memiliki data tentang pesaing atau pesaingnya
belum terpetakan baik dalam skala industri (kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang yang sama) maupun dari
hasil inteligen perusahaan, sedangkan
perusahaan mendesak sekali untuk mempersiapkan rencana usaha strategis terutama dari segi pemasaran dan manajemen organisasi, maka dengan menggunakan analisis SWOT yang dimodifikasi sedemikian hingga menjadikan ia
dapat digunakan oleh perusahaan tanpa
harus mengetahui skala industri atau data
inteligen mengenai pesaingnya. Untuk hal
itu terdapat beberapa penyesuaian dalam
pembentukan model analisisnya yaitu :
1. Pembobotan tetap menggunakan
skala 1 (sangat penting ) hingga 0 (tidak penting), akan tetapi penentuan

JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 2, Jilid 8, Tahun 2003

2.

3.

nilai skala untuk masing-masing


situasi total berjumlah 1 dengan cara:
a. Urutkan faktor situasi berdasarkan skala prioritas (SP) (tertinggi
nilainya 16 dari 4x4, urutan 2
nilainya 3 x 4 = 12 dan terendah
nilai 4 dari 1 x 4) lalu dkalikan
dengan konstanta (K) nilai
tertinggi yaitu 4
b. Masing-masing nilai situasi tersebut di bagi dengan total nilai
SP x K
Peringkat tetap menggunakan skala
1(rendah) - 4 (tinggi) untuk kekuatan
dan peluang, sedangkan skala
4(rendah) - 1(tinggi) untuk kelemahan dan ancaman, namun karena
tidak ada pembanding, maka nilai
skala ditentukan berdasarkan prioritas dari masing-masing situasi (misalnya skala 4 untuk peluang yang
paling utama)
Nilai tertinggi untuk Bobot x Peringkat adalah 1-2 (Kuat) dan terendah
adalah 0-1 (lemah).

Berdasarkan nilai peringkat dan pembobotan yang kemudian dikalikan akan


diperoleh hasil kombinasi antara beberapa situasi sebagai berikut :
1. (Kekuatan, Kesempatan atau S,O)
artinya perusahaan menentukan
strategi berdasarkan kombinasi kekuatan dan kesempatan yang bisa
memanfaatkan
kekuatan
untuk
menggunakan
peluang
sebaikbaiknya

PUTONG, TEKNIK PEMANFAATAN

2.

3.

4.

(Kelemahan, Kesempatan atau W,O)


artinya perusahaan harus membuat
strategi bagaimana meminimalkan
kelemahan yang selalu muncul dalam perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang menguntungkan.
(Kekuatan, Ancaman atau S,T)
artinya perusahaan bisa memanfaatkan kekuatan baik dalam hal manajemen, sistem pemasaran maupun
kemampuan finansial untuk mengatasi ancaman
(Kelemahan, Ancaman atau W,T)
artinya perusahaan harus meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

PEMBAHASAN
PT Sakti Adyaksa adalah perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran
produk Unggul yang dapat digunakan
oleh perusahaan maupun individu.
Berdasarkan kondisi usaha yang ada
dewasa ini perusahaan ingin menentukan
strategi ke depan tentang apa yang harus
diperhatikan dan diwaspadai untuk menghadapi persaingan terutama dalam hal
pemasaran. Untuk itu perlu dilakukan
pengumpulan dan analisis data dengan
menggunakan analisis SWOT di mana
datanya bisa dikumpulkan berdasarkan
kesimpulan yang diambil dari jawaban
kuesioner, wawancara (informasi langsung dari perwakilan manajemen perusahaan), dan hasil pengamatan yang langsung dibuatkan sintesanya dari perusahaan yang bergerak dibidang usaha
pemasaran produk Unggul sebagaimana yang tercantum pada Tabel 1.

66

Tabel 1. Sintesa Faktor-faktor Kekuatan dan Kelemahan


PT Sakti Adyaksa
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL
Kekuatan (S) :
1. Aplikasi strategi sistem pemasaran
yang baik.
2. Tim kerja yang berpengalaman,
spesialis dan profesional
3. Pangsa pasar produk 55%.
4. Produk eksklusif dan termasuk dalam
kategori terbaik didunia .
TOTAL SP X FS
Kelemahan (W) :
1. Harga produk yang mahal.
2. Produk tidak bisa dijual satuan dipasar
bebas.
3. Jumlah tenaga pemasaran sedikit.
4. Tidak mempunyai distributor.
TOTAL
Sumber : Data hipotetis

SP

SP X K

BOBOT

16

12/40 = 0.3

8/40 = 0.2

4
1

4
4

12
4

16/40 = 0.4
4/40 = 0.1

40

1.0

3
2

4
4

12
8

0.3
0.2

4
1
1

4
4

16
4
40

0.4
0.1
1.0

Tabel 2. Sintesa Faktor-faktor Peluang dan Ancaman PT Sakti Adyaksa


FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
SP
K
SP X K
BOBOT
Kesempatan (O) :
1. Kesempatan untuk masuk ke pasar
2
4
8
0.2
Internasional lebih besar.
2. Penguasaan pangsa pasar 60%
4
4
16
0.4
Prospek untuk memperluas pengguna
Security System.
3. Tingkat keamanan tidak bisa dideteksi,
3
4
12
0.3
rawan baik dari dalam maupun dari luar
perusahaan.
4. Perkembangan
teknologi
selalu
1
4
4
0.1
meningkat setiap 3 bulan.
Ancaman (T) :
1. Adanya produk lain yang fungsinya
3
4
12
0.3
sama tetapi harga relatif lebih murah.
2. Tidak bisa dijual melalui penyalur
2
4
8
0.2
sedangkan produk-produk pesaingnya
banyak beredar dipasaran.
3. Karyawan
yang
andal
besar
4
4
16
0.4
kemungkinan
dibajak/rawan
pembajakan.
1
4
4
0.1
4. Karena teknologinya selalu berkembang
akibatnya produk rawan untuk ditiru.
TOTAL
40
Sumber : Data hipotetis

Berdasarkan tabel sintesa di atas maka dapat dibuat tabel faktor-faktor strategik yang
hasilnya ditunjukkan Tabel 3.

67

JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 2, Jilid 8, Tahun 2003

Tabel 3. Faktor-Faktor Strategik Internal (IFAS)


FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL
Kesempatan (O) :
1. Kesempatan untuk masuk ke pasar
Internasional lebih besar.
2. Penguasaan
pangsa
pasar
60%
memperluas pengguna sistem keamanan.
3. Tingkat keamanan tidak bisa dideteksi,
rawan baik dari dalam maupun dari luar
perusahaan.
4. Perkembangan teknologi selalu meningkat
setiap 3 bulan.
Ancaman (T) :
1. Adanya produk lain yang fungsinya sama
tetapi harga relatif lebih murah.
2. Tidak bisa dijual melalui penyalur
sedangkan
produk-produk
pesaingnya
banyak beredar dipasaran.
3. Karyawan yang andal besar kemungkinan
dibajak/rawan pembajakan.
4. Karena teknologinya selalu berkembang
akibatnya produk rawan untuk ditiru.
TOTAL

BOBOT

PERINGKAT

BOBOT X
PERINGKAT

0.2

0.6

0.4

1.6

0.3

0.6

0.1

0.3

0.3

0.9

0.2

0.2

0.4

1.6

0.1

0.2

Sumber : Diolah dari data kuesioner dan tabel sintesa

Tabel 4. Faktor-Faktor Strategik Eksternal (EFAS)


FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL

Kekuatan (S) :
1. Apalikasi sistem dan strategi pemasaran
yang baik.
2. Tim kerja yang berpengalaman, spesialis
dan profesional.
3. Pangsa pasar produk 55%.
4. Produk eksklusif dan termasuk dalam
kategori terbaik didunia.
Kelemahan (W) :
1. Harga produk mahal.
2. Produk tidak bisa dijual satuan dipasar
bebas.
3. Tenaga pemasar yang sedikit.
4. Tidak mempunyai penyalur.
TOTAL

BOBOT

PERINGKAT

BOBOT X
PERINGKAT

0.3

1.2

0.2

0,6

0.4
0.1

4
2

1.6
0.2

0.3
0.2

2
2

0.6
0.4

0.4
0.1

2
1

0.8
0.1

Berdasarkan tabel IFAS dan EFAS di atas maka dapat dibuat Matriks SWOT yang
terdiri atas 4 kuadran (9 sel) seperti yang ditunjukkan Gambar 1.

PUTONG, TEKNIK PEMANFAATAN

68

IFAS

EFAS
KESEMPATAN (O) :
1.
Kesempatan untuk masuk
ke pasar Internasional
lebih besar.

2.
3.

4.

Penguasaan pangsa pasar


60% memperluas pengguna Security System.
Tingkat keamanan tidak
bisa dideteksi, rawan baik
dari dalam maupun dari
luar perusahaan.
Perkembangan teknologi
selalu meningkat setiap 3
bulan.

ANCAMAN (T) :
1.
Adanya produk lain yang
fungsinya sama tetapi
harga relatif lebih murah.
2.
Tidak bisa dijual melalui
penyalur
sedangkan
produk-produk pesaingnya
banyak beredar dipasaran.
3.
Karyawan yang andal
besar
kemungkinan
dibajak/rawan
pembajakan.
4.
Karena teknologinya
selalu berkembang
akibatnya produk rawan
untuk ditiru.

KEKUATAN (S) :
1.
Aplikasi sistem dan strategi
pemasaran yang baik.
2.
Tim yang berpengalaman,
spesialis dan profesional.
3.
Pangsa pasar produk 55%.
4.
Produk eksklusif dan
termasuk dalam kategori
terbaik didunia.
STRATEGI (SO)
1. (1.2,0.6)
(kuat, lemah)

KELEMAHAN
1.
Harga produk mahal.
2.
Produk tidak bisa
dijual satuan dipasar
bebas.
3.
Tenaga pemasar
yang sedikit.

4.

Tidak mempunyai
penyalur.
STRATEGI (WO)
1. (0.6,0.6)
(lemah,lemah)

2. (0.6,1.6)
(lemah, kuat)

2. (0.4,1.6)
(lemah,kuat)

3. (1.6,0.6)
(kuat, lemah)

3. (0.8,0.6)
(lemah,lemah)

4. (0.2,0.3)
(lemah,lemah)

4. (0.1, 0.3)
(lemah,lemah)

rata-rata = (0.9,0.8)
STRATEGI (ST)
1. (1.6,0.9)
(kuat,lemah)

rata-rata = (0.5,0.8)
STRATEGI (WT)
1. (0.6,1.6)
(lemah, kuat)

2. (0.6,0.2)
(lemah,lemah)

2. (0.4,0.6)
(lemah,lemah)

3. (1.2,1.6)
(kuat,kuat)

3. (0.8,1.2)
(lemah,kuat)

4. (0.2,0.2)
(lemah,lemah)

4. (0.1,0.2)
(lemah,lemah)

rata-rata = (0.9, 0.7)

rata-rata = (0.5,0.9)

Gambar 1. Matriks SWOT

Berdasarkan matriks SWOT di atas maka


analisa strategik untuk No.1 bagi semua
situasi (SO, WO, ST dan WT) adalah
sebagai berikut :
1. Manajemen dan strategi pemasaran
di PT Sakti Adyaksa sangat kuat dan
mendukung untuk mengembangkan
pasar dan segmen pasar akan tetapi
mengingat
peluang
yang
ada
berdasarkan kondisi eksternal yaitu
untuk masuk ke pasar internasional

69

tidak terlalu kuat meski peluangnya


besar. Informasi ini mengindikasikan
bahwa pihak perusahaan haruslah
lebih intensif meyakinkan para calon
pembeli dan pelanggan luar negeri
akan kualitas barang dan layanan
yang baik dan terjamin dengan cara
kerja sama dengan perusahaan
sejenis dan atau memanfaatkan
saluran distribusi yang sudah mapan

JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 2, Jilid 8, Tahun 2003

2.

3.

4.

baik yang berasal dari dalam negeri


maupun dari luar negeri
Harga produk yang relatif mahal
menjadikan produk ini relatif lebih
sulit untuk masuk ke pasaran luar
negeri karena kondisi eksternalnya
pun lemah. Agar pelauang yang ada
dapat dimanfaatkan dengan baik
maka pihak perusahaan haruslah
mulai memikirkan konsep produksi.
Konsep memproduksi banyak dan
mudah mendapatkannya agar harga
bisa menjadi relatif murah mungkin
bisa sebagai alternatif. Alternatif lain
tetap mempertahankan harga dengan peningkatan kualitas haruslah
menjadi prioritas utama dengan cara
membandingkan mutu produknya
dengan mutu produk perusahaan lain
(bisa dengan cara melihat penghargaan internasional terhadap perusahaan dan produk tersebut, contohnya
ISO 9000)
Dengan kuatnya manajemen dan
baiknya strategi pemasaran yang
dimiliki perusahaan menjadikan ancaman produk yang sama dan sejenis dari perusahaan lain tidaklah terlalu merisaukan. Kekuatan pemasaran akan relatif lebih mudah meminimalisir ancaman tersebut, apalagi
ancaman yang ada kurang begitu
berbahaya (lemah), sehingga pengembangan produk akan efisien
dan efektif seiring dengan pengembangan sistem pemasarannya
Harga produk yang relatif mahal
bukanlah merupakan ancaman dalam memasarkan produk sistem keamanannya, karena ancaman dari
luar juga tidaklah terlalu kuat. Disamping itu pelanggan jelas tidak akan
mengambil resiko untuk mengganti
produknya yang berasal dari perusahaan lain bila telah mengetahui bahwa produk yang dikeluarkan perusahaan telah terbukti keunggulannya

PUTONG, TEKNIK PEMANFAATAN

apalagi dengan dukungan sistem


pemasaran yang baik.
Analisis strategik untuk masing-masing kondisi (No. 1, 2 dan 3) yang tercantum dalam tabel IFAS dan EFAS (matrik
SWOT) berdasarkan masing-masing nilai
situasi SO, WO, ST dan WT dapat dilakukan dengan cara yang sama.
Secara umum bila memperhatikan
rata-rata dari setiap strategi antar situasi
yang terdapat dalam matrik SWOT di atas
menunjukkan bahwa kekuatan dan kesempatan dalam perusahaan (strategi
SO) yang bisa diraih masih lemah.
Umumnya produk yang dipasarkan di
Indonesia penggunaannya belum menjadi
kebutuhan, sementara untuk masuk ke
pasar global perusahaan belum memiliki
perusahaan distribusi (penyalur) yang
andal selain harus bekerjasama dengan
distributor luar negeri tentunya. Untuk itu
strategi pemasaran yang baik bagi perusahaan dalam usahanya menembus pasar global adalah memperluas jaringan
distribusi.
Analisa strategi WO, menunjukkan
bahwa O>W. Hal ini bisa menjadi salah
satu alasan bagi pengembangan sistem
pemasaran karena meskipun kesempatan
untuk masuk pasar global agak berat
akan tetapi mengingat kelemahan relatif
kecil maka bisa mengurangi waktu kerja
perusahaan guna membenahi faktor internal dan berkonsentrasi untuk membenahi
faktor eksternalnya.
Untuk strategi ST, tampak bahwa
rata-rata S >T. Kondisi ini menunjukkan
bahwa kekuatan yang ada dapat digunakan untuk mengurangi ancaman misalnya
dengan cara memperbesar segmen pasar
dan pangsa pasar di dalam negeri (memperkuat basis pemasaran) dan mencari
waktu yang tepat untuk menjadikan ancaman menjadi peluang
Untuk Strategi WT, rata-rata T>W.
Kondisi ini harus diperhatikan dengan
seksama karena ancaman yang besar

70

diringi oleh kelemahan yang terdapat


dalam perusahaan akan menciptakan
pengikisan peluang sedikit-demi sedikit
dan bahkan peluang bisa menjadi ancaman. Kekuatan berubah menjadi kelemahan karena efek negatif biasanya lebih
mudah berkembang dari pada efek
positif.
Secara umum bila dilihat dari semua
strategi yang ada tampak bahwa nilai
strategi terhadap situasi yang dimiliki
relatif masih kurang baik. Hal ini tidak
semata karena PT Sakti Adyaksa adalah
perusahaan lokal nasional yang mencoba
untuk mengembangkan bisnis mengglobal, melainkan juga karena kemungkinan
penentuan skala prioritas dari situasi
yang dihadapi tidak sesuai dengan kondisi riilnya. Akan tetapi terlepas dari rendahnya nilai situasi strategik secara
umum berdasarkan analisis SWOT, PT
Sakti Adyaksa dapat memulai dari sekarang untuk mengembangkan sistem pemasarannya dan selalu memperhatian
aspek-aspek internal-eksternal dengan
intelejen pemasaran yang baik pula.

PENUTUP
Meskipun validitasnya belum teruji,
karena belum ada yang menerapkannya,

71

paling tidak A-SWOT-TSI bisa dimanfaatkan untuk analisa dini bagi perusahaan
yang mengalami masalah dengan penentuan strategi usaha
Dengan A-SWOT-TSI perusahaan
akan lebih mudah mensiasati persaingan
tanpa diketahui pesaing sehingga strategi usaha tidak akan bisa diantisipasi.
Dengan A-SWOT-TSI perusahaan
akan mampu menjadikan karyawan selain
mempunyai kemampuan operasional,
juga dapat menjadikan karyawan memiliki
kemampuan analisis dan berdisiplin

DAFTAR PUSTAKA
Argyris. 1985. Strategy Change and defensive Routines. Pitman Pub.
Marshfield
Fredy Rangkuti. 1998. Analisis SWOT,
Teknik membedah kasus bisnis.
Gramedia. Jakarta
G Steiner Miner. 1977. Management
Policy and Strategy. Macmillan. NY
Michael E. Porter. 1993. Keunggulan
bersaing menciptakan dan mempertahankan
kinerja
unggul.
Erlangga. Jakarta
Sun Tzu. 1993. Seni Berperang. PT
Elex Media. Jakarta

JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 2, Jilid 8, Tahun 2003

Anda mungkin juga menyukai