sebagai berikut:
desa/kelurahan.
56
Pembagian wilayah administrasi Kabupaten Buol dapat dilihat
Tabel 4.1
Deskripsi administrasi dan luas wilayah Kabupaten Buol
Kecamatan Karamat dengan luas wilayah 153,10 km2 atau 3,79 % dari
57
Gambar 4.1
Peta Administrasi Kabupaten Buol
58
2. Karakteristik Daerah Penelitian
Karateristik fisik suatu wilayah penelitian merupakan gambaran
tersebut. Karakteristik fisik akan diuraikan dalam sub bab ini meliputi
a. Kondisi geologi
dari 200 meter dengan lebar dari pantai yang relatif bervariasi
59
3) Dataran, terdiri dari:
Kabupaten Buol.
Kecamatan Lakea.
60
5) Pegunungan, terdiri dari:
ada.
b. Hidrologi
61
sumberdaya air di Kabupaten Buol meliputi Wilayah Sungai Buol,
ketersediaan air.
c. Topografi
62
(bergelombang), 1.066,29 km2 (26,375 persen) memiliki
d. Iklim/curah hujan
berikut:
63
Tabel 4.2
Data curah hujan Kabupaten Buol tahun 2016-2020
bulan Agustus.
64
Gambar 4.2
Peta curah hujan
65
Sumber: Hasil Analisis Peneliti Tahun 2023
66
e. Jenis tanah
f. Keadaan demografi
67
g. Persebaran penduduk
Tabel 4.3
Sebaran jumlah penduduk di Kabupaten Buol
(4%).
Kabupaten Buol.
68
Tabel 4.4
Komposisi penduduk Kabupaten Buol
perempuan
i. Kepadatan penduduk
Tabel 4.5
Kepadatan penduduk di Kabupaten Buol
69
4 Momunu 400,40 15.868 39,63
5 Tiloan 1.437,70 9.449 6,57
6 Bokat 196,10 15.239 77,71
7 Bukal 355,52 14.922 41,97
8 Bunobogu 327,15 9.851 30,11
9 Gadung 160,38 11.983 74,72
10 Paleleh 386,19 12.452 32,24
11 Paleleh Barat 200,68 6.154 30,67
Jumlah 4.043,57 146.628 36,26
Sumber: BPS Kabupaten Buol Tahun 2022
j. Kondisi sosial/ekonomi
70
Ekonomi dapat memberikan efek bagi tumbuhnya investasi di
B. Hasil Penelitian.
Tabel 4.6
Ketersediaan Volume Tampungan TPA Kabupaten Buol
Rencana
Dalam Dalam Perhitungan Dalam Dalam
Ketersediaan Tinggi
Satuan Satuan Daya Satuan Satuan
Tampung TPA Timbunan
Ha m2 Tampung TPA m3 Ton
(m)
Luas Total Lahan Daya Tampung 15
5 50.000 150.000 132.300
TPA Lahan TPA
Daya Tampung
Luas Lahan yang Lahan TPA 45.000 39.690
1,5 15.000
Sudah Terpakai yang Sudah
Terpakai
Luas Lahan TPA 3,5 35.000 Daya Tampung 105. 92.610
Tersedia Lahan TPA
71
Tersisa 000
Sumber : Hasil Analisa Peneliti Tahun 2023
terpakai hingga 1,5 Ha atau dalam satuan ton sekitar 39.690 Ton
Tabel 4.7
Proyeksi Penduduk Kabupaten Buol Periode 5 Tahun
Jumlah
Tahu Laju Tahun Penduduk
Jumlah Penduduk (Jiwa)
n Pertubuhan Proyeksi Proyeksi
(Jiwa)
2017 135.593 2026 158.667
2018 141.796 2031 171.694
2019 151.179 0,016 2036 185.790
2020 145.254 2041 201.044
2021 146.628 2046 217.550
2051 235.412
2056 254.740
2061 275.655
2066 298.287
2071 322.777
Sumber : Hasil Analisa Peneliti Tahun 2023
72
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
217.550 Jiwa dan hingga tahun 2071 mencapai 322.777 Jiwa. Hasil
berikut;
Tabel 4.8
Estimasi Timbulan Sampah per Tahun
Tahun Jumlah Penduduk Estimasi Timbulan
Timbulan Sampah
Proyeksi Proyeksi (Jiwa) Sampah (Ton/Tahun)
2026 158.667 186.924,17
2031 171.694 202.271,17
Timbulan Sampah
2036 185.790 218.878,21
Perhari (Ton/Jiwa/Hari)
2041 201.044 236.848,73
=
2046 217.550 0,00117 Ton/Jiwa/Hari 256.294,68
2051 235.412 277.337,19
2056 254.740 300.107,36
2061 275.655 324.747,03
2066 298.287 351.409,68
2071 322.777 Timbulan Sampah 380.261,41
2076 349.278 (Ton/Jiwa/Tahun) 411.481,94
=
2081 377.954 445.265,78
1,178 Ton/Jiwa/Tahun
2086 408.985 481.823,36
2091 442.564 521.382,42
Sumber : Hasil Analisa Peneliti Tahun 2023
73
timbulan sampah dikabupaten Buol diperkirakan akan berada pada
Tabel 4.9
Perbandingan Daya Tampung TPA Kabupaten Buol
Daya
Lahan Proyeksi Timbulan Sampah
Tampung
TPA yang
Lahan Proyeksi Keterangan
Tersedia
Tersedia Tahun Timbulan Sampah
(Ha)
(Ton) (Ton)
2026 186.924,17 Sudah Tidak Dapat Menampung
2031 202.271,17 Sudah Tidak Dapat Menampung
2036 218.878,21 Sudah Tidak Dapat Menampung
2041 236.848,73 Sudah Tidak Dapat Menampung
2046 256.294,68 Sudah Tidak Dapat Menampung
2051 277.337,19 Sudah Tidak Dapat Menampung
2056 300.107,36 Sudah Tidak Dapat Menampung
3,5 92.610
2061 324.747,03 Sudah Tidak Dapat Menampung
2066 351.409,68 Sudah Tidak Dapat Menampung
2071 380.261,41 Sudah Tidak Dapat Menampung
2076 411.481,94 Sudah Tidak Dapat Menampung
2081 445.265,78 Sudah Tidak Dapat Menampung
2086 481.823,36 Sudah Tidak Dapat Menampung
2091 521.382,42 Sudah Tidak Dapat Menampung
Sumber : Hasil Analisa Peneliti Tahun 2023
74
2) Analisis tahap regional
menentukan zona layak atau zona tidak layak yang dapat dijadikan
a. Kondisi geologis
basal spilitan, lava andesit, breksi gunung api, batu pasir hijau,
75
Diorit Bone, merupakan batuan beku menengah, penyebaran
600 Ha; (4) Diorit Baliohuto, tergolong kedalam jenis batuan beku
(5) Formasi Dolokapa, terdiri dari batu pasir Wake, batu Lanau,
lanal dan batu lempung, batu gamping koral, tufa, serpih hitam
76
Kabupaten Buol; (10) Aluvium, terdiri dari material pasir, lempung,
77
Gambar 4.3
Peta rawan bencana geologi
78
b. Kondisi hidrologi
lokasi sungai atau waduk atau air permukaan dan sumber air
muka air tanah relatif berbeda pada titik dan lokasi tertentu, hal ini
Daerah dengan nilai kedalaman muka air tanah yang tinggi (lebih
79
Gambar 4.4
Peta kedalaman muka air tanah
80
c. Kondisi Tanah
Pada daerah yang dilalui oleh jalur aliran sungai, tanah yang
81
yang relatif kecil. Selanjutnya berdasarkan klasifikasi tanah LPT
Poso,Tahun 2009).
82
Gambar 4.5
Peta jenis tanah
83
Jarak ke sumber air minum minimal lebih dari 100 meter ke
hilir aliran dapat dinilai melalui dari peta sungai di Kabupaten Buol
proses buffering jarak 100 meter dari sungai. Zona yang berjarak
84
Gambar 4.6
Peta sungai
85
d. Topografi
dari 2% hingga lebih dari 40%, hal ini sesuai dengan jenis
pesisir.
Tabel 4.10
Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL)
menurut Kecamatan di Kabupaten Buol
No. Kecamatan Tinggi (mdpl)
1 Lakea 1.375
2 Biau 525
3 Karamat 457
4 Momunu 875
5 Tiloan 2.000
6 Bokat 775
7 Bukal 800
8 Bunobogu 1.300
9 Gadung 1.900
10 Paleleh 1.550
11 Paleleh Barat 1.300
86
Sumber : Data Dalam Angka Kabupaten Buol, Tahun 2022
Tabel 4.11
Luas Lahan berdasarkan Klas Kemiringan Lereng
di Kabupaten Buol Tahun 2017
No Klas Morfologi Luas Luas
Kemiringan (Ha) (%)
(%)
1 <1% Datar 7.349,05 1,93
2 1-3% Agak Datar 48.417,12 12,73
3 3-8% Berombak 39.389,11 10,35
4 8-15% Bergelombang 33.567,60 8,82
5 15-25% Berbukit 65.862,50 17,31
6 25-40% Berbukit 90.646,11 23,83
7 >40% Bergunung 95.210,84 25,03
Total 380.442,33 100,00
Sumber: RPJMD Kabupaten Buol Tahun 2018
87
Gambar 4.7
Peta topografi
88
Gambar 4.8
Peta Kemiringan lereng
89
e. Daerah lindung/cagar alam dan daerah banjir
bawa ini adalah Peta Daerah Lindung dan Daerah Banjir, Peta
90
Gambar 4.9
Peta kawasan lindung/Budidaya
91
Gambar 4.10
Peta Rawan banjir
92
3) Hasil overlay tahap regional
alam dan banjir menghasilkan peta zona daerah layak dan tidak
mendapatkan lokasi yang sesuai dari calon lokasi TPA. Dibawah ini
Kabupaten Buol.
93
Gambar 4.11
Peta tata guna lahan
94
Gambar 4.12
Peta lokasi layak hasil overlay tahap regional
95
1. Lokasi layak 1
melebihi 3 meter dan memiliki jenis tanah Jarak dari sumber air
2. Lokasi layak 2
Kedalaman muka air tanah daerah ini lebih dari 3 meter dan
sumber air minum lebih besar dari 100 meter ke hilir. kawasan
3. Lokasi layak 3
Kedalaman muka air tanah di daerah ini lebih dari 3 meter dan
96
mempunyai Jenis Tanah Aluvial. Jarak dari sumber air minum
4. Lokasi layak 4
Kedalaman muka air tanah di daerah ini lebih dari 3 meter dan
sumber air minum lebih besar dari 100 meter ke hilir. Daerah ini
5. Lokasi layak 5
dari sumber air minum lebih besar dari 100 meter ke hilir.
97
juga bukan merupakan kawasan lindung/cagar alam dan aman
6. Lokasi layak 6
muka air tanah daerah ini lebih dari 3 meter dan mempunyai
jenis tanah di daerah latosol. Jarak dari sumber air minum lebih
tahunan.
1. Umum
a) Batas administrasi
98
Kecamatan Tiloan, Kecamatan Bunobogu dan Kecamatan
Bokat.
terdaftar.
99
desa, lapangan dan tanah yang dikelolah oleh pemerintah
desa.
sebagai hutan.
Tabel 4.12
Penguasaan lahan pada lokasi layak
Dari Tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa pemilik hak atas
tanah pada semua lokasi layak TPA sampah layak yang terpilih
100
c) Kapasitas lahan
adalah:
V
L=
T
Di mana:
(m)
pemadatan 22%.
101
Tinggi timbunan untuk TPA dengan model sanitary landfill
berikut.
= 40,45 m3/hari
= 14764,25 m3
11811,4 m3
= 2362,28 m3
V
L=
T
14137 ,68 m 3
¿
3m
¿ 4712 , 56 m2
102
Jadi luas lahan yang dibutuhkan per tahun untuk lokasi TPA di
TPA pada lokasi yang sesuai, hal ini dapat dihitung dengan
bawah ini.
Tabel 4.13
data pemilik hak atas tanah, dan lahan pada lokasi terpilih
103
dikelola oleh pemerintah daera, desa dan milik pribadi. karena
e) Partipasi masyarakat
2. Lingkungan fisik
104
Parameter ini sudah dianalisis ditinggkat regional.
nilai kelulusan untuk lokasi yang dipilih ini memiliki nilai 10-9
b) Air tanah
105
adalah daerah pemilihan dari daerah resapan dan daerah
pelepasan.
d) Bahaya banjir
e) Tanah penutup
akhir hari kerja. TPA sanitary landfill 20% material yang akan
ditimbun. Oleh karena itu jika di hitung jumlah sampah per hari
dari luas lahan tempat yang sesuai. Luas lahan utilitas dapat
Tebel 4.14
Luas lahan utilitas pada lokasi layak
106
No. Lokasi layak Luas lahan (Ha) Tanah Penutup (Ha)
1. Lokasi layak 1 394.72 118,41
2. Lokasi layak 2 603.06 180,91
3. Lokasi layak 3 103.88 31,16
4. Lokasi layak 4 17.19 5,15
5. Lokasi layak 5 34.56 10,36
6. Lokasi layak 6 16.41 4,92
Sumber : Hasil Analisis
luas total.
107
didapat dari lahan utilitas, tabel 4.15 menunjukan kecukupan
Tabel 4.15
Kebutuhan tanah penutup selama masa layanan lokasi layak
Kebutuhan
Masa
Luas lahan Tanah penutup 1
No. Lokasi layak layanan
(ha) tahun x masa
(Tahun)
layanan
1. Lokasi layak 1 394.72 483 1.140.981,24
2. Lokasi layak 2 603.06 513 1.211.849,64
3. Lokasi layak 3 103.88 398 940.187,44
4. Lokasi layak 4 17.19 283 668.525,24
5. Lokasi layak 5 34.56 328 774.287,84
6. Lokasi layak 6 16.41 278 656.713,84
Sumber : Hasil Analisis
bawah ini.
Tabel 4.16
Perbandingan lahan utilitas dengan tanah penutup
108
yang terpilih dapat dipenuhi. Dengan asumsi bahwa tanah
f) Intensitas hujan
Tabel 4.17
Data curah hujan pada lokasi layak
masing lokasi.
109
Gambar 4.13
Peta Overlay Lokasi Layak dengan Curah Hujan
Tabel 4.18
kondisi jalan menuju lokasi
No. Kondisi jalan menuju lokasi
Lokasi layak Datar dengan Datar kondisi Naik/turun
kondisi baik buruk
1. Lokasi layak 1
2. Lokasi layak 2
3. Lokasi layak 3
4. Lokasi layak 4
5. Lokasi layak 5
6. Lokasi layak 6
(Sumber : Hasil Survey)
h) Transportasi sampah
sampah”.
111
Untuk menentukan waktu tempuh truk pembawa sampah
karena itu jarak tempuh truk dari titik sampah ke lokasi TPA
minimal 10km.
Kabupaten Buol.
112
Gambar 4.14
Peta titik sampah dan lokasi layak
113
Sumber: Hasil Analisis Peneliti Tahun 2023
i) Jalan masuk
Tabel 4.19
Kepadatan penduduk pada lokasi-lokasi layak TPA di setiap desa
114
Dari tabel 4.19 diatas dapat diketahui bahwa lokasi layak
j) Lalu lintas
rendah, dan akses jalan masuk tidak dibatasi, “UU no.38 tahun
115
diketahui tata guna lahan dan dampak terhadap tata guna
Tabel 4.20
Jenis penggunaan lahan masing-masing lokasi layak
lokasi TPA.
l) Pertanian
TPA, Oleh karena itu dapat dikatan bahwa lokasi TPA ini
116
6 merupakan belukar yang tidak memberikan dampak besar
n) Biologi
misalnya
tersebut.
C. Kesesuaian lahan
117
Kesesuaian lahan menunjukkan tingkat kesesuaian suatu lahan
118
administratif, kapasitas lahan, tanah (di atas muka air tanah), air tanah,
jalan menuju lokasi, transportasi sampah (satu jalan), dan tata guna
lahan.
penutup dan jalan masuk. Pada bobot dengan angka 3 (tiga) terdapat
kebisingan dan bau. Kesesuaian lahan untuk TPA dapat dinilai dari
bawah ini.
Tabel 4.21
Nilai lokasi layak TPA perparameter
119
Jalan menuju lokasi 5 10 1 10 1 1 1
Transportasi sampah 5 8 10 8 10 10 10
Jalan masuk 4 5 5 5 5 5 5
Lalu lintas 3 10 10 10 10 10 10
Tata guna lahan 5 5 5 5 10 5 5
Pertanian 3 1 5 1 1 1 1
Daerah lindung/cagar alam 2 10 10 10 10 10 10
Biologis 3 10 10 10 10 10 10
Kebisingan dan bau 2 10 10 10 10 10 10
Estetika 3 1 1 5 1 1 1
Sumber : Hasil Analisis peneliti tahun 2023
Tabel 4.22
Hasil analisis tahap penyisih pada lokasi layak
120
∑ harkat tertinggi−∑ harkat terendah
Ki=
∑ kelas yang diinginkan
Sehingga diperoleh,
521−456
Ki=
3
= 21,66
baru)
121
b) Tingkat kesesuaian lahan kelas II (sesuai untuk lokasi TPA baru)
parameter 456.
c) Tingkat kesesuaian lahan kelas III yang tidak sesuai untuk lokasi
TPA baru. Berdasarkan hasil analisis tahap penyisih tidak ada yang
termasuk pada tingkat kesesuaian lahan kelas III (tidak sesuai untuk
lokasi TPA baru) karena setiap lokasi memiliki nilai melebihi 234.
yang baru.
122