BAB 2
GAMBARAN WILAYAH
KAJIAN
A. LETAK GEOGRAFI
Kabupaten Tegal merupakan salah satu daerah kabupaten
di Propinsi Jawa Tengah dengan Ibu Kota Slawi Terletak
antara 10857'6 s/d 10921'30 Bujur Timur dan
650'41" /d 715 15'30" Lintang Selatan. Dengan
keberadaan sebagai salah satu daerah yang melingkupi wilayah pesisir utara bagian barat
Jawa Tengah, Kabupaten Tegal menempati posisi strategis di persilangan arus transportasi
Semarang-Cirebon-Jakarta dan Jakarta-Tegal-Cilacap dengan fasilitas pelabuhan di Kota
Tegal.
Adapun batas-batas wil y h Kabupaten Tegal adalah sebelah Utara Kota Teg l d n Laut Jawa,
sebelah Timur Kabupaten Pemalang, sebe ah Barat Kabupaten Brebes, sebelah Selatan
Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas.
Secara Topogr fis wil yah Kabupaten Tegal terdiri dari 3 (tiga) kategori daerah, yaitu :
1.
2.
Daerah dataran rendah meliputi Kecamatan Adiwerna, Dukuhturi, Talang, Tarub,
Pagerbarang, Dukuhwaru, Slawi, Lebaksiu sebagian wilayah Suradadi, Warureja,
Kedungbanteng dan Pangkah;
Kabupaten Tegal Dalam Angka 2015 3
3.
Daerah dataran tinggi/pegunungan meliputi Kecamatan Jatinegara, Margasari,
Balapulang, Bumijawa, Bojong,
sebagian Pangkah dan Kedungbanteng.
2-1
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
JENIS KOMPOSISI
Menurut
Tesktur
Tanah :
Halus
Sedang
Kasar
Menurut
Kedalaman
Efektif Tanah :
0 30 cm
31 60 cm
61- 90 cm
>90 cm
LUAS (HA)
PERSEN (%)
28.480,361
152.626,436
952,000
15.64
83.83
0.53
1.879,468
10.396,872
54.820,046
114.962,411
1.03
5.71
30.11
63.15
2-2
2.1.2
Kependudukan
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
perempuan,
dan
sebaliknya
nilai
sex
ratio
dibawah
100
Blora
merupakan
kecamatan
yang
paling
padat
Adapun
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
KECAMATAN
Jati
Randublatung
Kradenan
Kedungtuban
Cepu
Sambong
Jiken
Bogorejo
Jepon
Blora
Banjarejo
Tunjungan
Japah
LAKILAKI
22.580
37.133
19.701
27.319
36.068
12.493
19.026
11.783
29.994
45.761
28.775
22.733
16.720
PEREMPUAN
23.340
38.251
19.863
28.028
37.264
12.896
19.503
12.182
30.816
47.597
29.382
23.496
17.398
JUMLAH
(JIWA)
45.920
75.384
39.564
55.347
73.332
25.389
38.529
23.965
60.810
93.358
58.157
46.229
34.118
SEX
RATIO
96,74
97,08
99,18
97,47
96,79
96,88
97,55
96,72
97,33
96,14
97,93
96,75
96,10
2-3
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
NO
14
15
16
KECAMATAN
Ngawen
Kunduran
Todanan
JUMLAH
LAKILAKI
28.336
31.075
28.085
417.582
PEREMPUAN
28.782
32.123
29.866
430.787
JUMLAH
(JIWA)
57.118
63.198
57.951
848.369
SEX
RATIO
98,45
96,74
94,04
96,93
Dari data jumlah penduduk diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
terbanyak berada di Kecamatan Blora yaitu sebanyak 93.368 jiwa yang terdiri
dari 45.761 penduduk laki-laki dan 47.597 penduduk perempuan.
TABEL II. 3 KEPADATAN PENDUDU KABUPATEN BLORA TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
LUAS
(KM2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Jati
Randublatung
Kradean
Kedungtuban
Cepu
Sambong
Jiken
Bogorejo
Jepon
Blora
Banjarejo
Tunjungan
Japah
Ngawen
Kunduran
Todanan
JUMLAH
183,621
211,131
109,508
106,858
49,145
88,750
168,167
49,805
107,724
79,786
103,522
101,815
103,052
100,982
127,983
128,739
1.820,588
KEPADATA
N (JIWA/
KM2)
250
357
361
518
1.492
286
229
481
564
1.170
562
454
331
566
494
450
466
Penggunaan Lahan
Kabupaten Blora memiliki luas wilayah sebesar 182.058,797 hektar yang
terbagi atas 16 kecamatan, dengan ketinggian antara 40 sampai dengan 500
meter di atas permukaan laut (meter dpl). Kecamatan terluas adalah
Kecamatan Randublatung yang luasnya sebesar 211,131 kilometer persegi
atau sekitar 11,60 persen dari total luas Kabupaten Blora, disusul Kecamatan
Jati sebesar 10,09 persen dan Kecamatan Jiken sebesar 9,24 persen.
Sedangkan kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Cepu
sebesar 49,145 kilometer persegi atau hanya sekitar 2,70 persen dari total luas
2-4
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Kunduran
7.03%
Todanan
7.07%
Jati
10.09%
Ngawen
5.55%
Japah
5.66%
Randublatung
11.60%
Kradenan
6.01%
Tunjungan
5.59%
Kedungtuban
5.87%
Banjarejo
5.69%
Blora 4.38%
Jiken
9.24%
Jepon
5.92%
Cepu
2.70%
Sambong 4.87%
Bogorejo
2.74%
sawah irigasi yang hanya seluas 14.170,000 Ha atau sebesar 30,79 persen.
Lahan sawah irigasi tersebut juga lebih kecil jika dibandingkan dengan lahan
yang digunakan untuk bangunan dan pekarangan yang tercatat seluas
16.991,43 Ha. Dari fenomena yang ada semakin lama lahan untuk pertanian
semakin berkurang, sementara lahan untuk perumahan dan lainnya semakin
bertambah.
Lahan bukan sawah sebagian besar merupakan kawasan atau daerah
hutan yang mencapai 90.416,251 Ha atau sekitar 49,66 persen dari total luas
Kabupaten Blora. Sedangkan kawasan terluas berikutnya adalah tegal/kebun
dan bangunan/pekarangan yang masing-masing seluas 26.182,47 Ha dan
16.991,429 Ha. Luas lahan sawah dan tegalan semakin hari semakin
menyempit akibat adanya alih fungsi lahan. Data selama lima tahun terakhir
menunjukkan lahan sawah dan tegalan setiap tahunnya pasti mengalami alih
fungsi lahan terutama untuk pemukiman. Fenomena makin menyempitnya
lahan untuk pertanian sangat berpengaruh terhadap perkembangan produksi
pertanian.
2-5
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
JENIS PENGGUNAAN
A. LAHAN SAWAH
Irigasi Teknis
Irigasi Setengah Teknis
Irigasi Sederhana
Irigasi Desa / Non PU
Tadah Hujan
P2AT
B. LAHAN
BUKAN
SAWAH
Bangunan & Pekarangan
Tegal / Kebun
Waduk
Hutan
Perkebunan
Pertambangan
Lain - Lain
JUMLAH
LUAS (HA)
46.011,99
7.449,00
967,00
4.114,00
1.640,00
29.585,99
2.256,00
136.046,81
PERSEN (%)
25,27
4,09
0,53
2,26
0,90
1625
1,24
74,73
16.991,43
26.182,47
56,96
90.416,52
4,00
21,60
2.373,82
182.058,80
9,33
14,38
0,03
49,66
0,00
0,01
1,30
100,00
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
sawahnya kurang dari sepuluh persen dari total luas sawah di Kabupaten
Pertanian
1. Tanaman Pangan
Sektor pertanian masih merupakan sektor andalan bagi Kabupaten Blora
yang disinyalir masih mempunyai cukup banyak potensi sumber daya alam
yang masih belum dikelola secara optimal. Pembangunan disektor tersebut
sekarang ini masih merupakan salah satu prioritas pembangunan ekonomi.
Sektor pertanian selain sebagai penyedia kebutuhan pangan bagi penduduk,
juga menyerap tenaga kerja sebagian besar penduduk serta menjadi sumber
pendapatan daerah. Dalam masa krisis ekonomi sektor pertanian masih
mampu bertahan dengan memberikan kontribusi yang cukup berarti
terhadap perekonomian daerah.
Penyediaan pangan yang mencukupi baik dari segi kuantitas maupun
kualitas
gizinya
akan
mendukung
terwujudnya
manusia
dan
Daerah
Kabupaten
Blora
melaksanakan
program
peningkatan
produksi
produksi
pertanian,
pertanian
penyediaan
meliputi
produksi
penyuluhan
pertanian
dan
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
dilaksanakan
melalui
penyuluhan
distribusi
akan
sangat
berpengaruh
terhadap
JENIS
PENGGUNAAN
Padi
Jagung
Kedelai
Kacang Tanah
Kacang Hijau
Ubi Jalar
Ubi Kayu
2012
2013
2014
422.0
95
273.91
2
12.339
3.888
4.749
1.946
35.600
434.9
02
228.43
0
5.205
3.608
2.447
2.649
84.573
428.2
16
245.08
5
15.269
3.231
1.916
2.253
68.517
2014
2-8
produksinya
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
atau produksinya
tanaman
bahan
makanan
adalah
sumber
pangan
protein
nabati,
yang
diproduksi
di
Kabupaten
Blora
cukup
mendatangkan
pendapatan yang memadai bagi petani seperti bawang merah, cabe merah,
cabe rawit, ketimun, tomat, terung, bayam, kacang panjang dan kangkung.
Dilihat dari produksinya, pada tahun 2014 hampir seluruh jenis tanaman
hortikultura sayuran menunjukkan penurunan, kecuali komoditas ketimun
yang mengalami kenaikan produksi sebesar 20,55 persen dan komoditas
bayam yang mengalami kenaikan sebesar 1,64 persen. Faktor yang
menyebabkan penurunan produksi sayuran secara umum seperti yang
dialami oleh sektor pertanian lain adalah karena komoditi sayuran sangat
tergantung pada kondisi faktor alam.
2-9
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
JENIS TANAMAN
Bawang Merah
Cabai Merah
Cabai Rawit
2012
7.695
21.3
04
2.390
2013
11.028
125.9
90
20.661
Ketimun
Tomat
Terung
Bayam
Kacang Panjang
2.152
3.881
1.654
2.566
4.743
3.086
8.897
15.964
3.664
18.560
Kangkung
2.332
14.892
2014
8.924
98.7
73
17.50
0
3.884
7.906
9.538
3.725
11.95
2
12.23
8
JENIS TANAMAN
Mangga
Pisang
Pepaya
Jambu Air
Jeruk Siam
Belimbing
Jambu Biji
Nangka
2012
391.8
56
542.
309
10.83
7
3.822
26.78
4
3.560
6.366
57.32
5
2013
289.92
5
462.3
61
10.748
3.031
5.247
2.640
5.797
40.408
2014
310.7
10
465.
723
15.69
4
2.305
8.127
2.469
5.275
27.65
2
2-10
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Perkebunan
Tanaman kelapa, kapuk, jambu mete,
kapas, tebu rakyat dan tembakau merupakan
komoditi tanaman perkebunan yang cukup
dominan di Kabupaten Blora. Beberapa jenis
tanaman perkebunan di Kabupaten Blora
pada
tahun
2014
mengalami
penurunan
terakhir
peningkatan
mampu
produksi
mendorong
tebu.
Produksi
JENIS TANAMAN
Kelapa
Kapuk
Jambu Mete
Kapas
Tebu Rakyat
Tembakau
2012
123,4
100,9
8
225,8
9
13,31
9.363
,68
1.319,
70
2013
141,9
6
107,08
2014
131,61
305,18
214,25
9,17
15.97
6,20
245,11
1,90
19.61
2,77
760,38
87,19
2.2.3
Peternakan
Sasaran
pembangunan
subsektor
peternakan
diarahkan
untuk
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
meningkatkan
pendapatan
dan
taraf
JENIS TERNAK
Sapi Perah
Sapi Potong
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Babi
Kelinci
Ayam Kampung
Ayam Petelur
2012
37
272.9
10
1.779
147
112.0
32
18.38
9
33
10.87
4
1.50
4.81
189.0
61
2013
24
198.80
6
1.518
68
112.12
2
17.319
2014
37
199.58
4
1.694
73
112.65
0
17.638
34
11.065
45
11.151
2.004.
614
188.92
3
4.117.
761
189.23
9
2-12
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
JENIS TERNAK
Ayam Pedaging
Itik
Angsa
2012
1.654
.87
74.62
1
2.861
2013
1.655.
290
74.276
2014
1.655.
461
75.324
2.939
3.103
Produk ikutan dari subsektor peternakan antara lain produksi telur dari
ternak unggas dan produksi susu dari sapi perah. Produksi telur ayam
kampung selama periode tahun 2012 2014 terus meningkat, sedangkan
produksi
telur
2013 kemudian menurun pada tahun 2014. Produksi telur itik dan susu sapi
segar pada tahun 2012-2014 terus mengalami peningkatan.
TABEL II. 10 PRODUKSI TELUR & SUSU DI KABUPATEN BLORA TAHUN 2012 2014
JENIS
KOMODITI
Telur Ayam
Kampung
Telur Ayam Ras
Telur Itik
Susu
2012
2013
2014
11.299.
651
21.569
.134
2.831.6
69
13.940
21.449.
651
55.569
.134
2.650.6
69
23.675
25.297.
828
32.107
.397
2.651.3
11
23.677
2.2.4
Perikanan
Sumbangan
subsektor
perikanan
terhadap
adanya
penurunan,
sedangkan
TEMPAT
BUDIDAYA
Sawah
2012
2013
2014
290.12
688.055
308.73
2-13
TEMPAT
BUDIDAYA
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Sungai
Waduk
Cekdam/Embung
2012
2013
2014
0
235.29
0
32.092
21.641
235.
320
32.110
21.650
0
232.82
0
26.500
23.831
2.2.5
Kehutanan
Sub sektor kehutanan mempunyai fungsi yang
sangat strategis dalam penyediaan kayu-kayuan
hasil hutan untuk bahan bangunan dan bahan
baku
kerajinan
dan
industri,
juga
sebagai
hutan.
Tercatat
89.411,52
Ha
LOKASI
KPH Randublatung
KPH Blora
KPH Cepu
JUMLAH
PALAWI
JA
2.324,3
0
85,0
EMPON
EMPON
35,70
0,00
101,0
643,00
2.510,3
678,70
JATI
3.246,
00
2.632
,40
1.099
,18
7.15
7,58
MAHO
NI
36,00
185,80
37,30
259,10
Hutan Rakyat merupakan hutan yang tumbuh dan dibangun serta dikelola
oleh rakyat, biasanya ditanami jenis tanaman hutan serta dikombinasi dengan
tanaman semusim. Hutan Rakyat sudah sejak lama memberikan sumbangan
2-14
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Kabupaten Blora pada tahun 2014 tercatat seluas 8.006,045 hektar, dengan
rincian 475,830 hektar merupakan lahan kritis atau sekitar 5,94 persen dari
total luas lahan kritis; 3.450,125 hektar lahan agak kritis atau 43,09 persen
serta 4.080,090 hektar merupakan lahan potensial kritis atau 50,96 persen.
2.2.6
Industri
Pembangunan
industri
di
Kabupaten
Blora
seimbang
landasan
dan
kuat
perekonomian
guna
yang
menciptakan
kokoh.
Sektor
2-15
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
adalah industri perabot rumah tangga, industri batu bata serta industri
genteng press. Jumlah industri kecil di Kabupaten Blora selama tiga tahun
terakhir menunjukkan peningkatan, demikian pula dengan penyerapan tenaga
kerja yang terjadi pada jenis industri ini juga memperlihatkan peningkatan.
Jika dilihat dari jumlah perusahaan industri besar/sedang yang paling
banyak terdapat di Kabupaten Blora adalah industri pengolahan kayu dan
mebel sebanyak 17 buah dan industri pupuk organik sebanyak 4 buah.
Namun jika dilihat dari penyerapan tenaga kerjanya, industri rokok kretek
merupakan jenis industri besar/sedang yang paling banyak menyerap tenaga
kerja dibandingkan jenis industri yang lain. Industri rokok kretek pada tahun
2014 mampu menyerap tenaga kerja hingga lebih dari seribu orang. Jumlah
perusahaan industri besar/sedang selama tiga tahun relatif stabil, berbeda
dengan jumlah tenaga yang diserap menunjukkan kecenderungan fluktuatif.
Jumlah tenaga kerja industri besar/sedang pada tahun 2012 tercatat sebanyak
2.417 orang meningkat menjadi 2.566 orang pada tahun 2013 kemudian
kembali turun pada tahun 2014 menjadi 2.312 orang.
2.2.7
Energi
Ketersediaan energi yang memadai berperan
penting dalam pembangunan daerah, karena
berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian
dan
aktivitas
penduduk.
Kebutuhan
di
Kabupaten
Blora
telah
mendapat aliran listrik PLN, dengan jumlah pelanggan selama tiga tahun
terakhir terus meningkat. Jumlah pelanggan listrik paling banyak terdapat di
Kecamatan Blora sebanyak 25.311 pelanggan, disusul Kecamatan Cepu
sebanyak 22.504 pelanggan dan
pelanggan.
2-16
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
30,000
25,311
25,000
22,504
18,184
20,000
15,000
14,987
14,302
12,769
14,081
12,028
10,000
15,976
16,279
9,401
7,132
6,019
7,382
13,964
5,726
5,000
-
TAHUN
JUMLAH
PELANGGAN
2012
2013
2014
JUMLAH AIR
DISALURKAN (M3)
11.464
12.926
13.671
1.966.495
2.184.040
2.446.307
NILAI
PRODUKSI
(000RP)
6.611.088
7.763.242
9.297.402
2.2.8
Perdagangan
Sektor
perdagangan
memiliki
posisi
penting
dalam
perekonomian
Kabupaten
Blora
mencatat
bahwa
pada
tahun
2014
jumlah
2-17
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
kategori
kecil
sebanyak
519
buah;
600
519
400
131
200
64
0
PD Kecil
PD Sedang
PD Besar
Pembangunan
ekonomi
selalu
ditujukan
untuk
mempertinggi
dan
memperlancar
kegiatan
yang
bersifat
ekonomi
bagi
2-18
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
43
50
40
30
20
10
0
13
11
1
Pasar Buah
buah
dimiliki
Kecamatan
oleh
Blora,
Kecamatan
Kecamatan
Randublatung,
Ngawen
dan
Kecamatan
Kecamatan
Cepu,
Todanan.
Sedangkan jumlah pasar paling sedikit adalah 2 buah yang dimiliki oleh
Kecamatan Bogorejo, Kecamatan Tunjungan dan Kecamatan Japah.
2.2.9
sarana
dan
prasarana
aktivitas
ekonomi
terutama
serta
mengikat
dan
menghubungkan
antar
wilayah.
2-19
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
sarana
dan
prasarana
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
sistem
transportasi
pedesaan.
Sebagai
upaya
untuk
KONDISI
JALAN
Baik
Sedang
Rusak
Rusak
Berat
JUMLAH
JALAN
KABUPATEN
283,380
178,920
231,640
103,750
797,690
JALAN PROVINSI
TOTAL JALAN
50,930
80,385
19,105
3,160
334,310
259,305
250,745
106,910
153,580
951,270
2-20
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Blora
selama
tiga
tahun
terakhir
terus
menunjukkan
Jumlah
penumpang
terbanyak
terjadi
pada
bulan
Desember
penyelenggaraan
serta
pembangunan
pos
dan
diterima
mengalami
sedikit
kenaikan
dibanding
tahun-tahun
sebelumnya.
Indikator
lain
yang
dapat
digunakan
untuk
mendeskripsikan
2-21
Telekomunikasi
Area
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Cepu
tahun
2014
tercatat
sebanyak
11.613
pelanggan yang terdiri dari 338 pelanggan dari pemerintah; 208 pelanggan
dari perusahaan PN/PT serta 11.067 pelanggan dari swasta termasuk
didalamnya adalah pelanggan dari rumah tangga.
2.2.10
Pendidikan
Pembangunan bidang pendidikan memegang peranan penting sebagai
2-22
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
2.2.11
Pengelolaan Sampah
Sarana pengumpul sampah/tinja yang dimiliki Pemerintah Kabupaten
Blora antara lain dump truk/sampah sebanyak 3 buah; truk kontainer sebanyak
4 buah; kontainer sebanyak 56 buah; gerobak dan becak sampah sebanyak 16
buah; tempat pembuangan akhir sebanyak 2 buah; truk tinja satu buah;
transfer depo sebnayak 5 buah; instalasi pengolah tinja sebanayak 1 buah dan
landasan container sebanyak 30 buah.
2-23
2.2.12
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Kesehatan
KECAMAT
AN
RUMAH
SAKIT
Jati
Randublatu
ng
Kradenan
Kedungtuba
n
Cepu
Sambong
Jiken
Bogorejo
Jepon
Blora
Banjarejo
Tunjungan
Japah
Ngawen
Kunduran
Todanan
JUMLAH
PUSKESMAS
PUSTU
2
2
1
3
BALAI
RUMAH
BERSAL
IN
PENGOBAT
AN
3
7
1
2
3
3
3
1
1
1
2
2
1
1
1
2
2
2
26
2
2
3
3
4
5
3
3
4
4
4
5
58
2
4
2
1
1
1
1
1
23
12
1
1
Rumah sakit yang berada di Kabupaten Blora terdiri dari rumah sakit
yang dikelola pemerintah sebanyak 3 buah dan rumah sakit swasta sebanyak 3
buah. Puskesmas yang ada terdiri dari 26 buah puskesmas dan Puskesmas
Pembantu sebanyak 58 unit yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di
Kabupaten Blora, balai pengobatan sebanyak 23 unit dan rumah bersalin
sebanyak 12 unit.
Strategi pelayanan kesehatan dasar masyarakat dengan fokus khusus
pada ibu dan anak dapat dilakukan pada Posyandu. Hingga tahun 2014,
terdapat 1.282 posyandu di Kabupaten Blora. Analisis rasio posyandu terhadap
jumlah balita perlu dilakukan dalam upaya peningkatan fasilitasi pelayanan
pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan, dan
agar status gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan
dan atau ditingkatkan. Untuk kondisi di Kabupaten Blora, rasio ketersediaan
2-24
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
kesehatan.
Tenaga
kewenangan dalam
kesehatan
yang
berada
di
Kabupaten Blora antara lain : dokter umum sebanyak 34 orang; dokter gigi
sebanyak 11 orang; perawat umum sebanyak 210 orang; perawat gigi
sebanyak 20 orang dan bidan sebanyak 345 orang. Jika dibandingkan tahuntahun sebelumnya, jumlah perawat umum mengalami kenaikan, sebaliknya
jumlah bidan cenderung mengalami penurunan, sedangkan jumlah tenaga
kesehatan lainnya cenderung stabil atau tidak mengalami perubahan.
2.2.13
Kebudayaan
2-25
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
budaya
mewujudkan
dan
keagamaan
masyarakat
yang
yaitu
(i)
untuk
berakhlak
mulia,
JENIS GROUP
KESENIAN
Grup Musik Modern
Grup Musik Tradisional
Grup Teater Modern
Grup Teater Tradisional
Grup Tari
2012
2013
146
943
28
825
165
2014
150
1.055
28
846
173
155
1.071
28
850
177
2.2.14
pendapatan.
Setiap
tahun
arus
Peningkatan
dengan
peningkatan
maupun
akomodasi
ini
perlu
penyediaan
lainnya
diimbangi
kamar
sehingga
hotel
tidak
2-26
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
tentang
akomodasi
penginapan
diharapkan
dapat
membantu
2-27
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Jumlah kamar dan tempat tidur sebagai salah satu fasilitas hotel terus
mengalami peningkatan selama kurun waktu lima tahun terakhir, dari
jumlah kamar 686 buah dengan 1.134 tempat tidur pada tahun 2010
menjadi 1.117 kamar dengan 1.702 tempat tidur pada tahun 2014.
Melihat lebih jauh lagi mengenai karakteristik usaha akomodasi, pada
tahun 2014 jumlah tamu yang datang dan menginap di usaha akomodasi
tercatat sebanyak 78.700 orang, dengan rincian 78.480 orang tamu
Indonesia dan 220 orang tamu asing. Jumlah tamu Indonesia yang menginap
selalu lebih tinggi dibandingkan tamu asing.
2-28
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
tiap tahun. Pada tahun 2010 menyerap 280 tenaga kerja, 2011 menyerap
361 tenaga kerja,2012 menyerap 382 tenaga kerja.
2. Pariwisata
tahun
2014,
wisata
religi
merupakan
paling
berupa
objek
diminati
makam
wisata
wisatawan
yang
yang
JENIS OBYEK
WISATA
Makam
Pemandian
Gua
Bumi Perkemahan
Wana Wisata / LOCO
TOUR
Bendunagn / Telaga
Upacara Adat
Geologi
JUMLAH
JUMLAH
OBYEK
PENGUNJUN
WISATA
G
6
2.750
3
3.850
3
1.250
1
350
2
100
4
10
3
32
3.650
1.500
750
14.200
2-29
2.2.15
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Keuangan
daerah,
baik
tugas
umum
pemerintahan
maupun
tugas
pembangunan.
Oleh
karena
itu,
untuk
meningkatkan
laju
menggambarkan
bantuan
pihak
tingkat
eksternal
ketergantungan
diukur
dengan
suatu
kabupaten
besarnya
rasio
URAIAN
PAD
Dana
Perimbangan
Sumber Lain
Lain
144,798
1.291,176
80.583
RASIO (%)
2013 201
4
7,36 9,55
69,76 85,1
4
22,88 5,31
2-30
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
URAIAN
Pendapatan
Daerah
1.292,
800
1.516,577
RASIO (%)
2013 201
4
100, 100,
00
00
mempertajam
penggunaan
anggaran
Belanja
Pegawai,
dan
sebagainya.
Berdasarkan rasio jenis belanja daerah bahwa selama dua tahun terakhir
belanja pegawai masih memegang porsi terbesar walaupun sedikit mengalami
peningkatan. Pada tahun 2013 belanja pegawai mencapai 59,07persen dan
meningkat menjadi 60,94 persen di tahun 2014. Besarnya porsi belanja
pegawai
yang
rutin
dikeluarkan
tersebut
tentunya
akan
mengurangi
2-31
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
URAIAN
Pelayanan Umum
Ketertiban
&
Ketentraman
Ekonomi
Lingkungan Hidup
Perumahan & Fasilitas
Umum
Kesehatan
PERSENTASE (%)
2013
2014
19,84
17,89
0,63
0,77
5,94
0,32
16,68
6,73
0,30
17,28
10,58
12,52
2-32
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
URAIAN
PERSENTASE (%)
2013
2014
0,00
0,00
45,61
44,13
0,38
0,38
100,00
100,00
Kedungtuban
sebesar
665,26
milyar
rupiah.
Jika
dilihat
2-33
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
2.2.16
Bahan Galian
Daerah yang berpotensi :
200
Ha,
dengan
2.
4.
5. Kecamatan Jepon di Desa Waru, Dusun Sumberan, luas sebaran 110 Ha,
ketebalan rata-rata 25 m dengan cadangan tereka 27.500.000 m 3 dan
tonasenya 49.060.000 ton.
2-34
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
1. Gipsum
Luas sebaran 10 Ha, cadangan tereka 8.000 m3, tonasenya 15.360 ton.
Kecamatan Cepu, luas sebaran 75 Ha, cadangan tereka 60.000 m 3,
tonasenya 115.200 ton.
2. Phospat
Daerah yang berpotensi memiliki jenis galian phospat terdapat di
Kecamatan Todanan Desa Tinapan, luas sebaran 50 Ha, ketebalan ratarata 10 m, cadangan volume 3.750.000 m3 dan faktor koreksi 20 %, tonasenya
7.500.000 ton
3. Kalsit
Daerah
yang
berpotensi
memiliki
jenis
galian
kalsit
terdapat
di
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Kecamatan
Todanan,
Desa
Candi,
luas
batu
bara
terdapat
di
Desa
6. Batu Gamping
Daerah yang berpotensi :
10.578.000 ton
Kecamatan Todanan,
meliputi
mencapai
cadangan
1.095
Ha,
Desa
Bicak,
tereka
Wukirsari
137.500.000
m 3,
sebarannya
tonasenya
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
16.836.000 ton.
Kecamatan Japah, Desa Gaplokan dan Ngiono, luas sebarannya 975 Ha
dengan ketebalan rata-rata 10 m, cadangan tereka 48.750.000 m 3,
Ballun,
2-37
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Minyak Bumi
Berdasarkan konsesi tambang-tambang minyak yang pernah ada di
serta
menyimpulkan
2-38
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
3.
Tahun
pengeborannya
1909
47
buah
sumur
yang
2-39
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
memproduksi air dan minyak 1 sumur lagi memproduksi air asin, sedang pada
lapisan 4 terdapat satu sumur, kedalaman 728 m dan 1022 m merupakan
reservoir air.
7. Konsesi Lapangan Minyak Ngiono
Konsesi ini mencakup 2 lapangan yakni lapangan Gaplokan yang terletak
di atas antiklin Gaplokan dan telah dibor sebanyak 2 sumur, sedang Iapangan
Ngiono yang terletak diatas antiklin Ngiono yang memiliki 7 buah sumur. Dan
ke 7 buah sumur yang ada di Ngiono, 2 sumur menghasilkan minyak pada
kedalaman 57 dan 90 m, sedang satu buah sumur lagi menghasilkan gas
dengan tekanan 4 atm. Wilayah lapangan ini tidak dikelola hingga saat
sekarang.
8. Konsesi Tambang Minyak Ngapus
Di lapangan Ngapus baru dilakukan pemboran sebanyak 2 buah sumur,
masing-masing dengan kedalaman 180 m dan 272 m. (Tidak menghasilkan).
Dan kedua sumur ini salah satu sumur menghasilkan gas bertekan 20 atm
pada kedalaman 272 m. Lapangan Ngapus juga tidak dikembangkan karena
tidak memberikan harapan yang baik.
9. Konsesi Tambang Minyak Milik NKPM
Pada konsesi ini diketahui sumur di Petak/Cepu dengan produksi 20 barel
perhari (1914). Pada tahun 1917 diketemukan sumur di Konsesi Trembul
dengan produksi 1 barel per hari, kemudian pada tahun 1936 ditemukan
sumur di Konsesi Lusi dengan produksi 110 barel per hari.
2.3 PDRB
Kondisi ekonomi Kabupaten Blora tahun 2014 sepertinya tidak lebih baik
dari tahun sebelumnya, kondisi tersebut bisa dilihat dari pertumbuhan
ekonomi di tahun tersebut yang melambat, atau pertumbuhan ekonomi tahun
2014 lebih rendah dari tahun sebelumnya. Perlambatan pertumbuhan ini
antara lain disebabkan oleh turunnya beberapa output produk pertanian
dominan, seperti gabah maupun
2-40
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
tinggi.
Komponen pembentuk PDRB yang dominan setelah pertanian adalah
lapangan usaha perdagangan dengan share sebesar 16,70 persen dan
diikuti oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian, dimana share
nya tercatat sebesar 14,64 persen dengan 12,60 persen nya adalah dari
pertambangan minyak bumi. Pada tahun 2014 kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi minyak bumi mengalami perlambatan pertumbuhan dibanding
tahun sebelumnya, maka secara tidak langsung kondisi ini akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi di Blora. Akibat kondisi-kondisi diatas,
pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 kembali melambat di tahun sebelumnya,
kenaikan beberapa output kegiatan ekonomi lainnya seperti di industri
pengolahan, belum mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Blora yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Di tahun 2014, Indonesia punya gawe besar yaitu pemilihan anggota
legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden. Kegiatan tersebut secara
tidak langsung telah memutar roda ekonomi. Pergerakan masa membutuhkan
akomodasi konsumsi disamping kebutuhan akan transportasi. Disisi lain
kebutuhan akan spanduk, baliho maupun poster ikut pula menyumbang
meningkatnya industri percetakan untuk tumbuh lebih tinggi dari tahun
sebelumnya. Tetapi semua itu ternyata secara
turunnya
komoditas
pertanian
yang
merupakan
penyumbang
terbesar
2-41
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Pada bulan November, premium naik dari Rp. 6.500 menjadi Rp. 8.500
dan harga solar naik dari Rp. 5.500 naik menjadi Rp. 7.500. Akibat kenaikan
harga BBM tersebut otomatis berdampak pada kenaikan tarif angkutan, baik
angkutan penumpang maupun angkutan barang, yang berimbas pada kenaikan
biaya distribusi barang dan jasa yang berdampak pada meningkatnya hargaharga pada hampir semua kebutuhan pokok masyarakat, yang berpengaruh
pada naiknya angka inflasi. Target inflasi pemerintah di tahun 2014 terlampaui.
Pada tahun 2014 pemerintah menargetkan inflasi berada disekitar angka (4,5
1) persen, tetapi pada tahun tersebut angka inflasi tembus di angka 8,36
persen (Nasional), hampir menyamai angka inflasi di tahun sebelumnya.
Sedangkan inflasi yang bisa dikatakan sebagai penurunan nilai mata uang,
tercatat sebesar 7,13 persen di Blora, sedangkan rata-rata di Jawa Tengah
tercatat sebesar 8,22 persen, lebih rendah dari angka Nasional.
Kenaikan tarif angkutan merupakan jalan keluar yang diterapkan oleh
pelaku
kegiatan
transportasi
yang
digunakan
untuk
menutupi
biaya
Kenaikan
akan
harga-harga
tersebut
sedikit
banyak
akan
pertumbuhan
implisitnya.
Disamping
itu,
juga
berpengaruh
terhadap kenaikan biaya-biaya atau yang kita kenal dengan konsumsi antara.
Kenaikan harga bahan bakar minyak, sebagaimana diketahui bahwa
bahan bakar minyak sangat mempengaruhi hajat hidup orang banyak dan
hampir semua aktifitas ekonomi sangat tergantung, ternyata tidak begitu
terasa dampaknya terhadap produksi barang dan jasa. Kemungkinan karena
kenaikan harga bahan bakar minyak terjadi di akhir tahun (2014) dan
produsen sudah lebih dahulu mengantisipasinya setelah adanya kenaikan
harga bahan bakar minyak di tahun sebelumnya.
Indonesia baru saja memiliki presiden yang baru. Kepemimpinan nasional
yang baru biasanya mempunyai kebijakan-kebijakan yang baru pula, termasuk
juga kebijakan dalam bidang ekonomi. Presiden terpilih memilki agenda
prioritas yang di tuangkan dalam sembilan program atau disebut Nawa Cita,
beberapa isinya antara lain: Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing
di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit
bersama bangsa-bangsa Asia lainnya; Mewujudkan kemandirian ekonomi
dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Program-
2-42
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
tenaga
kerja
yang
secara
tidak
tahun
2014,
Produk
Domestik
Regional
Bruto
disusun
menggunakan tahun dasar baru, yaitu tahun dasar 2010, dimana pada tahuntahun sebelumnya disusun menggunakan tahun dasar 2000. Perubahan tahun
dasar dari tahun dasar 2000 menjadi tahun dasar 2010 merubah wajah PDRB
Kabupaten Blora. Perubahan ini terjadi karena ada pembaharuan konsep,
definisi, klasifikasi, cakupan dan metodologi sesuai rekomendasi dalam SNA
2008. Secara umum perbedaan tahun dasar 2010 dengan tahun dasar
sebelumnya antara lain: memecah kegiatan ekonomi dari 9 sektor menjadi 17
kategori,
level
PDRB
output
pertanian
memperlakukan
Cultivated
Biological
output
dengan tahun
dasar sebelumnya.
3. Menambah cakupan, yaitu memasukkan kegiatan yang sebelumnya belum
tercakup didalam PDRB tahun dasar 2000 tetapi kegitan itu ada
dilapangan,
seperti
industri
pengilangan
migas
dan
angkutan
ekonomi
lokal
pada
intinya
adalah
pembangunan
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
dapat
prospek
yang
mendorong
kategori-kategori
ekonomi
lain
untuk
kategori
yang
memiliki
keunggulan
komparatif
(comparatif
advantages) dengan
memberikan
nilai
pertumbuhan
adanya
faktor
ekonomi
yang
kenaikan
sebenarnya,
harga
atau
dimana
masih
didalamnya
masih
akibat kenaikan harga barang dan jasa yang cukup naik tinggi. Kondisi ini bisa
dilihat dari inflasi dikategori- kategori tersebut yang cukup tinggi.
Untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih mendekati keadaan riil atau
pertumbuhan
sebenarnya,
karena
telah
menghilangkan
pengaruh
Untuk
pertumbuhan
PDRB
ekonomi
atas
di
dasar
harga
Kabupaten
Blora
konstan
untuk
(tahun
tahun
2010=100),
2014tercatat
2-44
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
sebesar4,39 persen, atau dari 11.712 milyar rupiah di tahun 2013 menjadi
12.227 milyar rupiah pada tahun 2014. Pertumbuhan tersebut lebih rendah jika
Perlambatan
pertumbuhan
ekonomi
tersebut
tidak
lepas
dari
besar
bagi
peningkatan
PDRB
di
tahun
tersebut.
Sedangkan
2-45
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
usaha
minyak
pertambangan
bumi
cukup
penggalian
utamanya
kegiatan
memberikan
pengaruh
terhadap
2-46
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
2-47
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Lapangan
usaha
pertanian
kontribusinya
cenderung
terus
turun,
2-48
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
TABEL II. 20 DISTRIBUSI PDRB ADH BERLAKU KABUPATEN BLORA TAHUN
2010-2014
KATEGO
RI
A
URAIAN
2010
2011
2012
2013
2014
30,88
29,71
29,65
29,92
27,22
13,90
15,14
14,12
13,80
14,64
9,65
0,07
0,05
9,81
0,07
0,05
10,15
0,07
0,05
10,27
0,07
0,04
11,41
0,06
0,05
4,12
17,70
3,94
17,69
4,16
17,13
4,12
16,88
4,32
16,70
2,81
2,57
2,58
2,60
2,76
3,60
3,47
3,43
3,30
3,43
1,19
3,09
1,17
3,06
1,17
3,21
1,13
3,20
1,10
3,23
1,42
0,25
4,20
1,35
0,26
3,91
1,33
0,27
3,99
1,32
0,29
3,89
1,37
0,30
3,81
3,99
0,78
4,81
0,81
5,80
0,89
6,18
0,90
6,45
0,96
2,29
100,0
0
2,17
100,0
0
2,01
100,0
0
2,07
100,0
0
2,19
100,0
0
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
TABEL II. 21 DISTRIBUSI PROSENTASE KATEGORI DOMINAN PDRB
KABUPATEN BLORA TAHUN 2013-2014
KATEGO
RI
A
B
C
G
URAIAN
Pertanian, Kehutanan & Perikanan
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Perdagangan Besar & Eceran; Reparasi
Mobil & Sepeda Motor
JUMLAH
ADH
2013
29,92
13,80
10,27
16,88
(%)
2014
27,22
14,64
11,41
16,70
PERU
B (%)
-2,70
0,84
1,13
-0,18
70,88
69,96
-0,91
tersebut
terhadap fundamental
KATEGO
RI
D
E
F
H
I
J
K
L
M, N
O
P
Q
R, S, T, U
URAIAN
Pengadaan Listrik & Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah Daur Ulang
Konstruksi
Transportasi & Pergudangan
Penyediaan Akomodasi & Makan Malam
Informasi & Komunikasi
Jasa Keuangan & Asuransi
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
& Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
Jasa Lainnya
JUMLAH
ADH (%)
PERU
B (%)
2013
0,07
0,04
2014
0,06
0,05
0,00
0,00
4,12
2,60
3,30
1,13
3,20
1,32
0,29
3,89
4,32
2,76
3,43
1,10
3,23
1,37
0,30
3,81
0,20
0,16
0,12
-0,03
0,04
0,05
0,01
-0,09
6,18
0,90
2,07
29,12
6,45
0,96
2,19
30,04
0,27
0,06
0,12
0,19
2-50
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
kategori
ekonomi.
Pengelompokan
tersebut
terdiri
atas
kategori primer apabila output masih merupakan proses tingkat dasar, kategori
sekunder yakni jika input berasal langsung dari kategori primer dan output
sudah melalui proses lebih dari proses tingkat dasar, sedangkan kategori
tersier apabila output lebih dominan pada pelayanan/jasa.
Pengelompokan kategori PDRB terhadap kelompoknya adalah:
Kelompok Primer : Lapangan usaha pertanian, kehutanan, perikanan dan
pertambangan/ penggalian.
Kelompok Sekunder :
Lapangan
listrik/gas
dan
industri
pengolahan,
pengadaan
air
bersih,
pengadaan
pengelolaan
minum,
lapangan
usaha
pengangkutan,
perusahaan,
URAIAN
Kelompok Primer
Kelompok Sekunder
Kelompok Tersier
JUMLAH
ADH (%)
2013
43,72
14,51
41,77
100,0
0
2014
41,86
15,84
42,30
100,0
0
PERU
B (%)
-1,86
1,33
0,53
0,00
Dari ketiga kelompok kategori pada tabel II.23 terlihat bahwa jika
dibandingkan antara tahun 2014 terhadap tahun 2013, terlihat ada pergeseran
kontribusi. Pada kelompok kategori primer terjadi penurunan kontribusi
terhadap total PDRB. Sebaliknya pada kelompok kelompok sekunder dan
kategori tersier mengalami mengalami kenaikan kontribusi terhadap total
PDRB.
2-51
Lapangan
usaha
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
pertanian,
kehutanan
dan
perikanan
merupakan
penggerak utama perekonomian di Kabupaten Blora. Hal ini bisa dilihat dari
sumbangan yang besar dari kategori tersebut terhadap PDRB Kabupaten
Blora. Didalam penghitungan PDRB, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan
perikanan terbagi dalam beberapa sub lapangan usaha, yakni sub lapangan
usaha pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian, sub lapangan
usaha kehutanan dan penebangan kayu, serta sub lapangan usaha perikanan.
Pada tahun 2014 besarnya sumbangan lapangan usaha pertanian, kehutanan
dan perikanan terhadap PDRB tercatat sebesar 27,22 persen atau senilai
4.4098.504,71 juta rupiah, dengan pertumbuhan sebesar 1,12 persen adh
berlaku dan minus 5,61 persen adh konstan.
2-52
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
TABEL II. 24 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BLORA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2010
2014 (JUTAAN RUPIAH)
KATEGO
RI
URAIAN
Perikanan
1
2
3
Industri Pengolahan
4
5
6
7
8
2010
3.133.78
9,45
2.559.12
2,24
567.817,
88
2011
3.379.04
6,42
2.773.36
1,07
597.551,
23
2012
3.642.11
9,11
3.018.63
0,06
614.330,
00
9.159,06
1.734.58
6,50
1.521.20
7,27
213.379,
22
1.246.59
6,80
124.603,
51
590.089,
30
285.474,
89
19.088,3
5
318,34
126.197,
84
2013
4.053.07
9,36
3.372.49
8,55
670.063,
34
10.517,4
8
1.868.64
6,20
1.639.21
2,53
229.433,
67
1.391.42
6,30
148.197,
30
648.362,
76
305.690,
65
23.093,2
5
395,98
148.339,
66
2014
4.098.50
4,71
3.333.60
8,56
752.886,
61
12.009,5
4
2.203.45
3,30
1.896.47
4,17
306.979,
13
1.717.34
1,09
151.929,
45
838.029,
50
390.862,
33
24.139,7
7
448,22
178.513,
62
6.849,34
1.410.82
5,91
1.230.48
4,67
180.341,
23
979.475,
74
132.538,
85
421.731,
56
223.237,
37
14.256,0
9
233,16
108.402,
16
8.134,11
1.721.39
1,20
1.521.37
3,81
200.017,
40
1.116.02
0,63
134.259,
46
541.021,
17
218.577,
02
15.424,3
9
255,75
118.280,
60
3.957,94
430,07
3.964,52
533,49
3.845,10
707,48
3.709,01
803,85
4.465,25
945,32
2-35
KATEGO
RI
9
10
11
12
13
14
15
16
D
1
1
E
F
G
1
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
URAIAN
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Industri Barang Galian bukan Logam
Industri Logam Dasar
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik;
dan Peralatan Listrik
Industri Mesin dan Perlengkapan
Industri Alat Angkutan
Industri Furnitur
Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan
Mesin dan Peralatan
Pengadaan Listrik dan Gas
Ketenagalistrikan
Pengadaan Gas dan Produksi Es
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
Angkutan Rel
2
3
4
5
Angkutan
Angkutan
Angkutan
Angkutan
Darat
Laut
Sungai Danau dan Penyeberangan
Udara
2010
349,66
38.470,4
6
17.695,7
8
317,3
17.107,7
5
2011
394,22
43.527,3
5
0
19.673,5
9
0
317
18.980,3
0
2012
456
51.795,3
2
0
23.404,7
5
0
366,88
19.372,7
0
2013
471,62
56.887,8
2
0
28.517,4
1
0
474,57
25.601,9
3
2014
528,12
63.975,2
1
0
32.368,8
8
0
518,37
29.611,3
5
747,59
7.500,39
7.416,00
84,39
811,75
8.396,76
8.294,03
102,72
876,34
9.194,38
9.069,19
125,19
880,49
9.355,18
9.205,97
149,21
1.005,70
9.725,14
9.560,64
164,5
5.574,88
417.668,
45
1.796.20
1,31
464.671,
18
1.331.53
0,12
285.479,
15
6.064,11
447.679,
00
2.011.55
3,68
531.924,
07
1.479.62
9,61
292.817,
06
5.750,30
510.596,
02
2.104.70
4,22
594.599,
27
1.510.10
4,95
316.551,
04
6.044,91
557.847,
32
2.286.69
4,89
697.060,
90
1.589.63
3,99
352.390,
23
5.689,75
272.643,
93
0
205,78
0
5.639,16
279.141,
08
0
226,5
0
6.959,33
300.448,
25
0
227,1
0
7.617,89
334.702,
28
0
245,73
0
6.890,14
650.405,
34
2.513.88
8,45
756.425,
21
1.757.46
3,24
415.625,
22
11.394,9
1
392.421,
97
0
270,23
0
2-36
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
KATEGO
RI
URAIAN
Penyediaan Akomodasi
1
2
3
4
Real Estate
M,N
O
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
R,S,T,U
Jasa lainnya
2010
2011
2012
2013
6.939,69
365.126,
96
10.901,1
3
354.225,
82
120.350,
14
313.690,
63
242.779,
39
1.782,93
69.124,6
6
3,66
144.182,
49
25.413,0
9
426.562,
86
405.201,
84
79.299,4
9
232.736,
84
10.149.0
79,63
8.786.05
6,11
7.810,32
394.856,
73
12.902,7
6
381.953,
98
133.057,
35
348.514,
72
263.122,
18
1.978,80
83.409,7
8
3,96
153.856,
16
30.003,0
3
444.237,
24
547.025,
33
92.149,4
4
246.707,
40
11.373.3
76,27
9.717.74
3,00
8.916,36
421.780,
36
15.908,0
9
405.872,
27
143.889,
40
394.549,
82
300.330,
05
2.401,78
91.813,3
2
4,67
163.772,
00
32.945,6
5
489.811,
79
712.040,
85
109.795,
83
246.878,
48
12.285.5
62,55
10.639.7
51,77
9.824,33
447.175,
46
18.891,4
3
428.284,
04
153.280,
11
433.246,
02
327.837,
71
2.821,95
102.581,
06
5,3
179.074,
80
39.092,4
8
527.545,
25
837.460,
28
122.087,
79
280.199,
94
13.544.6
46,54
11.757.2
36,71
2014
11.538,1
2
515.685,
80
22.053,7
2
493.632,
08
166.227,
55
486.846,
28
360.540,
52
3.378,04
122.921,
39
6,33
206.964,
44
44.499,2
1
573.232,
85
971.762,
09
144.177,
23
329.946,
42
15.055.1
75,26
13.006.7
71,64
2-37
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
TABEL II. 25 PDRB ADHB MENURUT KELOMPOK SEKTOR PROMER, SEKUNDER DAN TERSIER TAHUN 2013-2014
7,000,000.00
6,000,000.00
5,000,000.00
4,000,000.00
3,000,000.00
2,000,000.00
1,000,000.00
0.00
2010
2011
2012
2013
2014
2-38
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
TABEL II. 26 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BLORA ATAS DASAR HARGA KONSTAN (2010)
TAHUN 2010 - 2014 (JUTAAN RUPIAH)
KATEGO
RI
URAIAN
2
3
1
2
3
Industri Pengolahan
3
4
5
2010
3.133.789,
45
2.559.122,
24
567.817,8
8
6.849,34
1.410.825,
91
1.230.484,
67
180.341,2
3
979.475,7
4
132.538,8
5
421.731,5
6
223.237,3
7
14.256,09
233,16
108.402,1
6
2011
3.168.043,
04
2.611.307,
89
549.275,0
7
7.460,07
1.489.240,
56
1.304.539,
14
184.701,4
2
1.007.279,
27
133.071,6
5
460.654,0
2
204.980,4
9
14.232,55
236,58
108.824,1
0
2012
3.221.615,
90
2.660.828,
22
552.666,5
7
8.121,11
1.576.084,
57
1.380.057,
38
196.027,1
9
1.094.477,
09
133.498,0
7
499.502,0
6
246.448,1
2
17.619,83
261,56
107.290,1
5
2013
3.301.131,
01
2.749.664,
96
542.651,4
5
8.814,60
1.693.313,
79
1.484.852,
38
208.461,4
1
1.171.962,
66
134.636,1
5
548.095,9
9
242.063,2
4
21.482,15
298,7
125.035,4
0
2014
3.115.946,
41
2.566.442,
49
540.416,5
5
9.087,37
1.779.359,
69
1.549.946,
70
229.412,9
9
1.341.483,
13
137.037,7
7
645.771,0
3
296.643,8
7
22.365,10
333,47
135.050,1
6
2-39
KATEGO
RI
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
D
1
2
E
F
G
1
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
URAIAN
Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan
Reproduksi Media Rekaman
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Industri Barang Galian bukan Logam
Industri Logam Dasar
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan
Peralatan Listrik
Industri Mesin dan Perlengkapan
Industri Alat Angkutan
Industri Furnitur
Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan
Mesin dan Peralatan
Pengadaan Listrik dan Gas
Ketenagalistrikan
Pengadaan Gas dan Produksi Es
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya
H
1
2
3
4
5
Angkutan
Angkutan
Angkutan
Angkutan
Darat
Laut
Sungai Danau dan Penyeberangan
Udara
2010
2011
2012
2013
2014
3.957,94
430,07
349,66
38.470,46
-
4.083,08
500,11
364,46
40.241,55
0
3.683,73
616,08
407,77
45.560,45
0
3.488,93
708,12
418,5
48.756,21
0
3.543,85
757,63
441,68
50.464,63
0
17.695,78
317,3
17.107,75
18.882,95
0
311,11
20.128,05
20.941,33
0
344,4
17.518,40
24.733,12
0
430,56
21.053,21
25.553,57
0
462,76
22.260,64
747,59
7.500,39
7.416,00
84,39
768,57
8.334,00
8.242,73
91,27
785,12
9.214,05
9.115,40
98,65
762,38
9.931,80
9.820,17
111,63
796,97
10.251,21
10.133,62
117,6
5.574,88
417.668,4
5
1.796.201,
31
464.671,1
8
1.331.530,
12
285.479,1
5
5.689,75
272.643,9
3
205,78
-
5.959,74
423.455,9
2
1.929.342,
13
472.046,9
3
1.457.295,
19
291.423,9
2
5.512,11
278.522,2
5
214,06
-
5.804,48
466.188,2
2
1.984.841,
18
499.064,0
8
1.485.777,
10
312.483,0
6
4.953,29
299.696,8
2
212,41
-
5.953,47
489.298,1
2
2.090.326,
81
545.377,0
5
1.544.949,
76
344.916,2
4
4.990,77
331.715,6
1
207,95
-
6.244,62
518.719,9
9
2.233.698,
83
579.690,2
5
1.654.008,
58
381.365,5
9
6.924,18
365.109,8
1
208,38
-
2-40
KATEGO
RI
6
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
URAIAN
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir
I
1
1
2
3
4
L
M,N
O
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
Jasa Pendidikan
R,S,T,U
Jasa lainnya
2010
6.939,69
365.126,9
6
10.901,13
354.225,8
2
120.350,1
4
313.690,6
3
242.779,3
9
1.782,93
2011
7.175,51
379.441,8
0
11.949,08
367.492,7
2
132.131,7
9
329.282,2
1
248.635,0
1
1.896,20
2012
7.620,54
402.046,1
7
13.094,54
388.951,6
2
146.309,5
6
343.743,4
6
255.981,1
0
2.179,97
2013
8.001,91
416.432,1
5
14.258,62
402.173,5
3
161.629,0
8
357.982,9
4
263.117,4
3
2.466,74
69.124,66
3,66
144.182,4
9
25.413,09
426.562,8
6
405.201,8
4
78.747,17
3,84
153.359,7
5
28.068,00
434.085,0
7
491.367,7
6
85.578,23
4,16
162.718,1
6
30.030,27
437.056,3
1
589.647,9
9
79.299,49
232.736,8
4
10.149.0
79,63
8.786.05
6,11
86.937,75
239.970,3
2
10.597.7
23,01
9.160.11
2,22
95.687,24
238.918,1
9
11.116.8
65,90
9.603.31
0,46
92.394,26
4,51
175.834,7
5
34.076,13
447.597,3
5
646.701,8
6
102.586,0
0
262.830,7
0
11.712.5
04,85
10.093.0
16,31
2014
9.123,23
453.923,8
5
15.773,64
438.150,2
1
182.696,8
2
383.015,3
7
276.717,0
6
2.884,37
103.408,7
8
5,16
191.350,1
4
37.687,76
456.716,0
5
729.250,6
6
115.090,3
4
290.400,8
0
12.227.2
01,29
10.540.2
16,82
2-41
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
TABEL II. 27 PDRB ADHK MENURUT KELOMPOK SEKTOR PROMER, SEKUNDER DAN TERSIER TAHUN 2013-2014
7,000,000.00
6,000,000.00
5,000,000.00
4,000,000.00
3,000,000.00
2010
2,000,000.00
2011
1,000,000.00
2012
0.00
2013
2014
2-42
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
TABEL II. 28 DISTRIBUSI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BLORA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN
2010 - 2014 ( % )
KATEGO
RI
URAIAN
2010
2011
2012
2013
2014
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
30,88
29,71
29,65
29,92
27,22
1
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian
25,22
24,38
24,57
24,9
22,14
2
Kehutanan dan Penebangan Kayu
5,59
5,25
5
4,95
5
3
Perikanan
0,07
0,07
0,07
0,08
0,08
B
Pertambangan dan Penggalian
13,9
15,14
14,12
13,8
14,64
1
Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi
12,12
13,38
12,38
12,1
12,6
2
Pertambangan Batubara dan Lignit
3
Pertambangan Bijih Logam
4
Pertambangan dan Penggalian Lainnya
1,78
1,76
1,74
1,69
2,04
C
Industri Pengolahan
9,65
9,81
10,27
11,41
1
Industri Batubara dan Pengilangan Migas
1,31
1,18
1,01
1,09
1,01
2
Industri Makanan dan Minuman
4,16
4,76
4,8
4,79
5,57
3
Industri Pengolahan Tembakau
2,2
1,92
2,32
2,26
2,6
4
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
0,14
0,14
0,16
0,17
0,16
5
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
0
0
0
0
0
Industri Kayu, Brng dari Kayu dan Gabus dan Brng Any dari Bambu, Rotan
6
dan Sjnsnya
1,07
1,04
1,03
1,1
1,19
Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media
7
Rekaman
0,04
0,03
0,03
0,03
0,03
8
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional
0
0
0,01
0,01
0,01
9
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
0
0
0
0
0
10
Industri Barang Galian bukan Logam
0,38
0,38
0,42
0,42
0,42
11
Industri Logam Dasar
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan
12
Listrik
0,17
0,17
0,19
0,21
0,22
13
Industri Mesin dan Perlengkapan
14
Industri Alat Angkutan
0
0
0
0
0
2-43
KATEGO
RI
15
16
D
1
2
E
F
G
1
2
H
1
2
3
4
5
6
I
1
2
J
K
1
2
3
4
L
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
URAIAN
Industri Furnitur
Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan
Peralatan
Pengadaan Listrik dan Gas
Ketenagalistrikan
Pengadaan Gas dan Produksi Es
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan
Angkutan Rel
Angkutan Darat
Angkutan Laut
Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan
Angkutan Udara
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Penyediaan Akomodasi
Penyediaan Makan Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Jasa Perantara Keuangan
Asuransi dan Dana Pensiun
Jasa Keuangan Lainnya
Jasa Penunjang Keuangan
Real Estate
2010
0,17
2011
0,17
2012
0,16
2013
0,19
2014
0,2
0,01
0,07
0,07
0
0,05
4,12
17,7
4,58
13,12
2,81
0,06
2,69
0
0,07
3,6
0,11
3,49
1,19
3,09
2,39
0,02
0,68
0
1,42
0,01
0,07
0,07
0
0,05
3,94
17,69
4,68
13,01
2,57
0,05
2,45
0
0,07
3,47
0,11
3,36
1,17
3,06
2,31
0,02
0,73
0
1,35
0,01
0,07
0,07
0
0,05
4,16
17,13
4,84
12,29
2,58
0,06
2,45
0
0,07
3,43
0,13
3,3
1,17
3,21
2,44
0,02
0,75
0
1,33
0,01
0,07
0,07
0
0,04
4,12
16,88
5,15
11,74
2,6
0,06
2,47
0
0,07
3,3
0,14
3,16
1,13
3,2
2,42
0,02
0,76
0
1,32
0,01
0,06
0,06
0
0,05
4,32
16,7
5,02
11,67
2,76
0,08
2,61
0
0,08
3,43
0,15
3,28
1,1
3,23
2,39
0,02
0,82
0
1,37
2-44
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
KATEGO
RI
URAIAN
M,N
Jasa Perusahaan
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
P
Jasa Pendidikan
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
R,S,T,U
Jasa lainnya
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DENGAN MINYAK BUMI
2010
0,25
4,2
3,99
0,78
2,29
100
2011
0,26
3,91
4,81
0,81
2,17
100
2012
0,27
3,99
5,8
0,89
2,01
100
2013
0,29
3,89
6,18
0,9
2,07
100
2014
0,3
3,81
6,45
0,96
2,19
100
TABEL II. 29 DISTRIBUSI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN BLORA ATAS DASAR HARGA KONSTAN (2010)
TAHUN 2010 - 2014 (%)
KATEGO
RI
A
1
2
3
B
1
2
3
4
C
1
2
3
4
5
6
URAIAN
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian
Kehutanan dan Penebangan Kayu
Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi
Pertambangan Batubara dan Lignit
Pertambangan Bijih Logam
Pertambangan dan Penggalian Lainnya
Industri Pengolahan
Industri Batubara dan Pengilangan Migas
Industri Makanan dan Minuman
Industri Pengolahan Tembakau
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
Industri Kayu, Brng dari Kayu dan Gabus dan Brng Any dari Bambu,
Rotan dan Sjnsnya
2010
30,88
25,22
5,59
0,07
13,9
12,12
1,78
9,65
1,31
4,16
2,2
0,14
0
2011
29,89
24,64
5,18
0,07
14,05
12,31
1,74
9,5
1,26
4,35
1,93
0,13
0
2012
28,98
23,94
4,97
0,07
14,18
12,41
1,76
9,85
1,2
4,49
2,22
0,16
0
2013
28,18
23,48
4,63
0,08
14,46
12,68
1,78
10,01
1,15
4,68
2,07
0,18
0
2014
25,48
20,99
4,42
0,07
14,55
12,68
1,88
10,97
1,12
5,28
2,43
0,18
0
1,07
1,03
0,97
1,07
1,1
2-45
KATEGO
RI
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
D
1
2
E
F
G
1
2
H
1
2
3
4
5
6
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
URAIAN
Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi
Media Rekaman
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
Industri Barang Galian bukan Logam
Industri Logam Dasar
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan
Peralatan Listrik
Industri Mesin dan Perlengkapan
Industri Alat Angkutan
Industri Furnitur
Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin
dan Peralatan
Pengadaan Listrik dan Gas
Ketenagalistrikan
Pengadaan Gas dan Produksi Es
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor
Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor
Transportasi dan Pergudangan
Angkutan Rel
Angkutan Darat
Angkutan Laut
Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan
Angkutan Udara
Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir
2010
2011
2012
2013
2014
0,04
0
0
0,38
-
0,04
0
0
0,38
-
0,03
0,01
0
0,41
-
0,03
0,01
0
0,42
-
0,03
0,01
0
0,41
-
0,17
0
0,17
0,18
0
0,19
0,19
0
0,16
0,21
0
0,18
0,21
0
0,18
0,01
0,07
0,07
0
0,05
4,12
0,01
0,08
0,08
0
0,06
4
0,01
0,08
0,08
0
0,05
4,19
0,01
0,08
0,08
0
0,05
4,18
0,01
0,08
0,08
0
0,05
4,24
17,7
4,58
13,12
2,81
0,06
2,69
0
0,07
18,21
4,45
13,75
2,75
0,05
2,63
0
0,07
17,85
4,49
13,37
2,81
0,04
2,7
0
0,07
17,85
4,66
13,19
2,94
0,04
2,83
0
0,07
18,27
4,74
13,53
3,12
0,06
2,99
0
0,07
2-46
KATEGO
RI
I
1
2
J
K
1
2
3
4
L
M,N
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
URAIAN
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Penyediaan Akomodasi
Penyediaan Makan Minum
Informasi dan Komunikasi
Jasa Keuangan dan Asuransi
Jasa Perantara Keuangan
Asuransi dan Dana Pensiun
Jasa Keuangan Lainnya
Jasa Penunjang Keuangan
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
O
Wajib
P
Jasa Pendidikan
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
R,S,T,U
Jasa lainnya
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO DENGAN MINYAK BUMI
2010
3,6
0,11
3,49
1,19
3,09
2,39
0,02
0,68
0
1,42
0,25
2011
3,58
0,11
3,47
1,25
3,11
2,35
0,02
0,74
0
1,45
0,26
2012
3,62
0,12
3,5
1,32
3,09
2,3
0,02
0,77
0
1,46
0,27
2013
3,56
0,12
3,43
1,38
3,06
2,25
0,02
0,79
0
1,5
0,29
2014
3,71
0,13
3,58
1,49
3,13
2,26
0,02
0,85
0
1,56
0,31
4,2
3,99
0,78
2,29
100
4,1
4,64
0,82
2,26
100
3,93
5,3
0,86
2,15
100
3,82
5,52
0,88
2,24
100
3,74
5,96
0,94
2,38
100
TABEL II. 30 PDRB KABUPATEN BLORA DIRINCI MENURUT KECAMATAN DAN LAPANGAN USAHA
KONSTAN TAHUN 2010 TAHUN 2014 (JUTAAN RUPIAH)
NO
KECAMATAN
LAPANGANGAN USAHA
1
2
3
4
5
6
7
1
Jati
174.939,0
6.195,61 20.484,86
360,69
55
31.358,4 41.487,27
7
6
2
Randublatung
393.336,3
7.492,83 65.291,08
645,49 849,09
45.463,1 129.131,1
2
9
9
3
Kradenan
173.490,5
21.853,43 20.231,36
330,26 353,16
21.444,8 36.998,18
4
9
4
Kedungtuban
314.409,8
10.792,58 34.653,87
817,15 488,58
34.180,2 58.359,66
0
4
8
4.304,76
9
8.612,76
35.970,01
26.511,75
2.342,07
7.222,56
20.914,42
11.383,26
2-47
NO
0
1
2
3
4
5
6
KECAMATAN
Cepu
Sambong
Jiken
Bogorejo
Jepon
Blora
Banjarejo
Tunjungan
Japah
Ngawen
Kunduran
Todanan
TOTAL
NO
KECAMATA
N
Jati
Randublatun
g
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
LAPANGANGAN USAHA
1
2
3
4
5
6
150.345,8 1.628.489,2 253.273,1
2.090,7 1.967,1 53.611,4
9
7
8
3
8
1
96.227,88
5.949,12 19.434,29
468,54
64,16
13.080,1
8
101.622,7
5.922,53 20.630,98
497,27
34,7
19.838,0
8
6
74.858,22
7.241,87 18.453,89
577,69
40,99
15.002,5
6
199.327,8
17.904,11 103.825,5
316,2 212,05
34.537,7
0
1
2
216.772,6
7.177,80 237.675,4
1.568,7 1.161,1 68.392,9
9
1
8
3
0
144.698,9
7.920,74 30.359,36
417,34
29,23
29.949,0
4
1
155.537,8
11.507,59 135.184,9
385,69
26,76
22.035,4
9
5
4
143.698,1
12.053,04 26.923,91
303,72
20,63
18.711,6
1
7
233.764,3
13.757,99 156.648,3
472,97
290,8
38.186,1
0
6
1
338.129,7
6.322,83 161.107,9
496,84 443,54
40.120,5
5
2
3
204.786,4
8.778,36 37.304,19
501,86 207,64
32.807,6
3
2
3.115.94 1.779.359, 1.341.48
10.251 6.244,
518.719
6,41
69
3,13
,21
62
,99
10
4.725,29
11
12.067,85
14.681,21
30.971,72
LANJUTAN
LAPANGANGAN USAHA
12
13
14
6.328,1
1.434, 12.541,5
4
82
9
15.993,
3.588, 25.813,6
74
89
0
7
722.807,6
3
24.120,83
8
95.457,94
5.262,22
9
146.463,3
0
4.934,84
32.049,06
5.412,99
6.834,22
38.736,08
2.601,01
8.340,63
112.866,9
9
496.689,8
9
63.101,42
18.062,34
22.488,95
126.430,8
5
7.541,14
100.822,1
5
13.535,74
62.243,92
4.603,39
12.764,62
26.637,74
3.940,66
5.664,66
243.182,4
1
94.690,53
26.695,06
47.868,63
14.374,28
19.502,29
50.596,02
7.452,43
10.973,50
2.233.69
8,83
381.365,
59
453.923,
85
PDRB
15
14.086,9
9
28.732,4
3
16
2.426,2
8
4.939,1
8
17
9.416,52
19.207,9
6
350.825,9
7
848.619,6
9
2-48
Kradenan
Kedungtuban
Cepu
Sambong
Jiken
Bogorejo
Jepon
10
Blora
11
Banjarejo
12
Tunjungan
13
Japah
14
Ngawen
15
Kunduran
16
Todanan
TOTAL
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
3.726,02
10.239,67 5.735,5
1.595, 9.319,62
1
49
6.504,45
17.461,65 9.166,6
2.075, 15.525,6
3
80
7
42.021,22
69.252,32 31.655,
3.686, 37.641,4
33
62
7
3.126,63
5.862,88 3.207,4
879,69 8.811,29
3
3.869,87
10.235,95 5.331,1
1.187, 11.700,2
9
25
9
2.523,74
6.207,04 3.317,1
829,36 6.245,53
7
8.381,01
23.418,48 12.012,
2.723, 17.841,6
71
51
3
57.055,33
88.744,11 42.325,
7.366, 226.068,
83
63
29
6.224,67
16.663,34 8.444,3
1.642, 13.751,1
5
80
0
4.919,48
13.481,16 6.973,2
1.542, 10.868,8
4
07
3
3.213,76
9.058,17 4.784,8
1.083, 8.686,29
8
62
9.531,40
22.820,11 11.567,
2.607, 19.541,2
98
19
0
6.676,57
26.162,13 13.489,
2.982, 19.168,7
82
40
6
5.516,17
20.368,79 11.016,
2.461, 13.190,9
20
63
0
191.350 37.687, 456.716,
182.696,82
383.015,37
,14
76
05
10.508,1
5
17.558,4
4
133.886,
74
9.937,66
13.325,0
0
7.020,00
46.926,4
4
258.732,
77
15.470,3
9
105.475,
75
9.788,28
21.734,7
4
21.260,2
5
14.806,6
4
729.250,
66
1.793,2
4
2.962,9
3
28.881,
63
1.740,7
1
2.287,5
8
1.200,1
0
3.452,8
9
49.121,
88
2.674,0
9
2.100,2
7
1.677,4
2
3.722,7
0
3.592,8
6
2.516,5
5
115.090
,34
6.931,23
11.793,9
5
20.330,6
7
6.582,21
8.876,92
4.629,38
13.641,9
7
125.611,
91
10.411,8
3
8.335,71
6.450,24
14.395,8
6
13.987,4
1
9.797,04
290.400,
80
334.115,3
7
569.049,1
0
3.421.862
,54
209.690,5
5
249.656,6
1
197.825,2
5
637.940,2
8
2.111.718
,37
372.835,4
9
557.986,7
6
282.696,8
1
866.787,8
0
782.508,7
0
433.081,9
6
12227201,
26
2-49
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
TABEL II. 31 PDRB Kabupaten Blora Dirinci Menurut Kecamatan Dan Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2014
(Jutaan rupiah)
NO.
KECAMATAN
LAPANGAN USAHA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
Jati
229.391,9
7.648,53 26.334,21 344,36
61,81
39.390,9 46.782,30 4.681,22
9.359,75
7
8
2
Randublatung
502.445,8
9.641,20 84.025,41
622 944,39 58.004,6 147.470,7 38.809,8
29.822,3
3
5
2
5
6
3
Kradenan
231.758,3
27.470,56 25.626,83 316,43 401,39 27.120,2 41.027,71 2.545,06
8.291,26
2
0
4
Kedungtuban
412.603,9
13.029,42 46.001,19 776,36 538,91 43.372,9 64.661,67 23.162,3
12.934,5
0
2
3
1
5
Cepu
201.484,3 2.019.304, 329.936,5 1.954,5 2.150,1 67.237,5 800.756,1 104.022,
169.583,
7
75
8
1
8
0
2
25
11
6
Sambong
131.447,1
7.055,60 24.081,49 442,07
70,57
16.256,1 26.901,70 5.722,25
5.487,06
2
3
7
Jiken
133.849,4
7.133,17 25.443,53 463,82
37,8
24.412,5 36.910,39 5.888,92
7.317,73
1
6
8
Bogorejo
97.471,81
8.778,96 23.998,39
546,5
44,92
18.984,5 44.659,28 2.814,25
9.003,78
4
9
Jepon
263.370,9
21.922,73 134.915,2 298,92 238,29 42.424,3 126.937,0 19.963,3
25.009,7
0
6
2
7
1
8
10
Blora
289.801,9
8.683,40 305.508,4 1.506,8 1.255,6 85.350,2 564.484,9 137.428,
115.097,
5
7
2
3
9
8
37
75
11
Banjarejo
193.827,1
9.429,08 38.836,70 394,14
32,94
37.502,6 72.807,29 8.176,20
14.480,3
8
8
5
12
Tunjungan
205.119,2
14.075,70 178.807,5 365,85
30,13
27.167,4 70.587,90 4.985,99
14.248,2
8
9
0
7
13
Japah
181.817,4
14.764,60 32.877,56 289,09
23,09
23.345,6 30.211,08 4.288,49
6.197,84
8
0
14
Ngawen
307.601,5
16.414,25 196.624,4
449,2 330,34 47.469,7 273.031,6 29.227,2
54.852,9
1
5
3
7
4
8
15
Kunduran
447.734,2
7.552,93 202.628,8 472,15 498,21 50.407,2 108.915,8 15.745,8
21.851,9
3
5
1
0
6
5
16
Todanan
268.779,4
10.548,43 41.694,57 482,93 231,56 41.958,6 57.742,79 8.163,65
12.147,3
6
2
3
2-50
TOTAL
NO.
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
4.098.504 2.203.453, 1.717.341 9.725,1 6.890,1
,71
30
,09
4
4
KECAMATAN
Jati
Randublatung
Kradenan
Kedungtuban
Cepu
Sambong
Jiken
Bogorejo
Jepon
10
Blora
11
Banjarejo
12
Tunjungan
13
Japah
14
Ngawen
15
Kunduran
10
4.143,3
9
13.241,
47
3.406,2
1
5.674,6
0
39.219,
07
2.767,3
0
3.468,5
8
2.259,3
6
7.528,7
7
52.655,
86
5.487,5
4
4.341,8
4
2.837,9
9
8.537,7
9
5.828,3
4
11
15.485,55
39.198,94
13.134,54
22.992,04
84.746,39
7.597,05
13.067,73
8.111,95
30.423,01
113.340,71
21.130,47
16.892,37
11.649,55
29.656,12
33.151,12
LANJUTAN
LAPANGAN
12
13
6.832,2
1.702,
8
26
17.141,
4.255,
82
42
6.211,1
1.868,
7
11
9.734,4
2.423,
8
90
34.077,
4.355,
65
31
3.447,8
1.071,
3
39
5.904,7
1.418,
8
29
3.672,1
982,21
6
13.197,
3.210,
78
51
45.922,
8.579,
30
40
9.164,7
1.933,
4
34
7.557,2
1.830,
2
51
5.246,8
1.290,
1
42
12.431,
3.074,
95
75
14.570,
3.559,
99
01
650.405,
34
USAHA
14
15.757,9
7
32.329,5
2
11.732,1
0
19.385,1
6
46.938,1
8
11.106,2
6
14.627,0
0
7.847,52
15
18.782,8
1
38.824,3
1
14.170,5
3
23.660,5
5
177.725,
51
13.391,1
6
18.020,2
2
9.506,56
22.527,4
5
284.707,
90
17.212,5
0
13.489,1
9
10.885,9
5
24.356,7
5
23.686,2
5
62.862,8
1
342.268,
25
20.888,6
4
140.508,
74
13.092,2
8
29.044,0
9
28.875,4
0
2.513.888
,45
415.625,
22
515.685,
80
PDRB
16
3.130,7
2
6.219,4
5
2.288,3
8
3.810,0
9
36.091,
61
2.134,3
9
2.885,0
0
1.534,8
9
4.374,5
3
60.891,
17
3.395,4
6
2.679,6
1
2.154,9
7
4.740,4
1
4.633,8
0
17
10.669,7
6
21.806,4
5
8.039,06
13.325,8
1
23.363,9
8
7.587,96
10.160,2
9
5.345,71
15.314,5
0
141.570,
62
11.917,4
7
9.625,00
7.428,34
16.422,9
8
16.152,3
5
440.499,8
7
1.044.803,
76
425.407,8
8
718.087,8
1
4.142.947,
09
266.567,3
2
311.009,2
4
245.562,8
0
794.519,9
5
2.559.053,
85
466.616,7
2
712.312,5
7
348.401,1
3
1.054.266,
21
986.264,4
4
2-51
NO.
16
KECAMATAN
Todanan
TOTAL
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
LAPANGAN USAHA
10
11
12
13
14
4.829,4
26.268,73 11.850,
2.944, 16.643,1
4
49
38
6
166227,
206.964 44.499 573.232,
55
486.846,28
,44
,21
85
PDRB
15
20.140,2
2
971.762,
09
16
3.212,7
5
144.177
,23
17
11.216,1
4
329.946,
42
538.854,6
4
15055175,
26
TABEL II. 32 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROPINSI JAWA TENGAH ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2010 2014 (Juta Rupiah)
KATEGOR
I
URAIAN
2010
2011
2012
2013
2014
99.572.441,0 110.425.442, 119.706.873 131.671.708 136.857.715
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
8
74
,00
,10
,57
13.346.392,6 13.955.271,3 14.734.641, 16.069.715, 19.621.174,
B
Pertambangan dan Penggalian
3
8
69
57
23
215.156.474, 241.531.779, 263.739.825 294.967.770 336.070.886
C
Industri Pengolahan
55
47
,69
,03
,49
D
Pengadaan Listrik dan Gas
636.381,90
689.709,97
744.856,32
769.236,87
793.869,18
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
E
Daur Ulang
543.235,90
560.383,54
551.254,05
567.119,85
601.324,81
64.423.248,2 68.953.750,0 76.406.869, 83.050.225, 93.449.794,
F
Konstruksi
3
5
31
58
27
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
91.678.669,2 103.050.759, 107.277.971 115.898.590 124.378.284
G
dan Sepeda Motor
3
74
,96
,65
,73
18.644.272,7 19.679.538,1 21.186.103, 23.658.240, 27.484.359,
H
Transportasi dan Pergudangan
3
2
88
70
88
18.772.500,0 20.608.478,0 22.358.360, 24.581.306, 27.991.031,
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
6
1
11
68
86
20.826.935,5 22.801.666,8 24.438.253, 25.807.431, 28.403.004,
J
Informasi dan Komunikasi
4
5
81
65
43
17.234.332,4 18.971.854,3 21.440.930, 23.426.201, 25.667.346,
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
9
3
75
34
67
10.670.140,4 11.541.256,7 12.235.486, 13.319.138, 15.037.136,
L
Real Estate
3
4
91
87
02
2.297.342,0 2.701.391,3 3.027.946,6
M,N
Jasa Perusahaan
1.782.800,10 2.072.330,11
2
0
2
2-52
KATEGOR
I
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
URAIAN
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan
2010
19.764.882,0
9
16.352.073,0
4
4.096.105,88
Jasa lainnya
9.723.735,44
623.224.62
1,33
R,S,T,U
2011
20.639.210,4
5
21.942.746,7
2
4.842.290,59
10.295.158,6
3
692.561.62
7,45
2012
22.918.633,
68
28.271.767,
29
5.759.471,8
1
10.460.793,
76
754.529.43
6,05
2013
24.638.141,
86
33.525.590,
18
6.489.260,4
1
11.812.509,
48
832.953.57
9,11
2014
26.406.083,
80
38.656.225,
29
7.535.882,6
0
13.680.625,
75
925.662.69
2,21
TABEL II. 33 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROPINSI JAWA TENGAH ATAS DASAR HARGA KONSTAN (TAHUN 2010)
TAHUN 2010 - 2014 (Juta Rupiah)
KATEGORI
URAIAN
2010
2011
2012
2013
2014
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
99.572.441,0 103.389.332 106.536.703 109.252.110, 106.029.380
A
8
,91
,12 14.594.164,0
52
,88
Pertambangan dan Penggalian
13.346.392,6
13.054.134,
13.745.874,
15.542.648,
B
3
23
30
4
84
Industri Pengolahan
215.156.474, 226.325.616 241.528.855 254.519.318, 274.971.473
C
55
,81
,93
92
,26
Pengadaan Listrik dan Gas
636.381,90
683.057,13
751.160,19
814.722,94
836.739,65
D
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
543.236
555.544,34
547.794,91
549.040,43
567.980,08
E
dan Daur Ulang
Konstruksi
64.423.248,2
65.862.379,
70.034.622, 73.465.919,3
76.681.876,
F
3
63
63
7
60
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
91.678.669,2
99.227.580, 101.058.608 105.755.306, 110.357.193
G
dan Sepeda Motor
3
89
,68
31
,58
Transportasi dan Pergudangan
18.644.272,7
19.522.426,
20.818.468, 22.760.150,9
24.802.180,
H
3
60
63
6
75
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
18.772.500,0
19.818.724,
20.871.604, 21.802.570,0
23.465.641,
I
6
00
64
3
09
Informasi dan Komunikasi
20.826.935,5
22.498.427,
24.690.219, 26.663.583,0
30.130.161,
J
4
37
27
7
63
Jasa Keuangan dan Asuransi
17.234.332,4
17.947.552,
18.588.738, 19.389.724,9
20.207.820,
K
9
74
12
1
52
2-53
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Real Estate
10.670.140,4
11.319.281,
L
3
24
Jasa Perusahaan
1.782.800,10
1.949.153,8
M,N
0
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
19.764.882,0
20.272.588,
O
Jaminan Sosial Wajib
9
25
Jasa Pendidikan
16.352.073,0
19.361.911,
P
4
07
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
4.096.105,88
4.495.091,1
Q
7
Jasa
lainnya
9.723.735,44
9.985.327,7
R,S,T,U
2
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
623.224.62 656.268.12
1,33
9,91
11.934.423,
12
2.087.130,4
6
20.373.579,
95
22.760.883,
69
4.959.375,9
4
10.055.072,
38
691.343.11
5,96
12.853.218,1
1
2.340.118,41
20.912.828,3
9
24.930.587,3
1
5.312.609,80
10.983.732,8
6
726.899.70
6,38
13.776.863,
55
2.534.615,6
1
21.075.646,
55
27.466.220,
07
5.907.510,6
1
11.917.818,
01
766.271.77
1,27
2-54
2.3.1
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Sub lapangan usaha ini terdiri dari kegiatan pertanian tanaman pangan,
pertanian hortikultura,
: 46.035.712 Ha
: 90.416.520 Ha
: 162.640.747 Ha
Luas lahan sawah yang mencapai 46 ribu hektar, setiap tahunnya bisa
menghasilkan gabah sekitar 400 ribu ton. Sehingga peningkatan nilai tambah
bruto sub kategori ini sangat dipengaruhi oleh kenaikan produksi gabah,
walaupun hasil kategori pertanian lainnya tidak bisa diabaikan.
Luas lahan akan berpengaruh terhadap luas tanam dan luas panen.
Sedangkan besarnya produksi pertanian sangat ditentukan oleh besaran luas
panen.
2-55
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
turun produksinya seperti ubi kayu, kacang hijau dan kacang tanah. Gabah
kering giling pada tahun 2014 turun dari 434.902 ton menjadi 424.436 ton
atau turun minus 2,41 persen. Penurunan ini cukup berpengaruh terhadap
pertumbuhan sub lapangan usaha pertanian, peternakan, perburuan dan jasa
pertanian, karena dari gabah sendiri memberikan share yang cukup besar.
Sedangkan untuk produksi palawija, produksi jagung naik tipis dari 228.430
ton menjadi 245.085 ton ditahun 2014. Ubi kayu pada tahun 2013 produksinya
82.626 ton turun menjadi 66.517 ton. Produksi kacang hijau turun hampir lima
puluh persen dari tahun sebelumnya, kacang tanah turun sekitar sebelas
persen tetapi kedelai naik hampir dua ratus persen dari tahun sebelumnya.
2. Pertanian Tanaman Hortikultura
Yang masuk ke dalam pertanian tanaman holtikultura yang banyak
ditemui di Kabupaten Blora antara lain jenis sayuran: bawang merah, cabe,
bayam, sawi, kangkung, ketimun, terong, tomat dan lainnya. Untuk buahbuahannya seperti mangga, pisang, jambu biji, jeruk, semangka, melon dan
lainnya,
sedangkan
untuk
jenis
tanaman
hias
masih
jarang
ditemui
persen,
sedangkan pisang, jambu air dan jambu biji produksinya turun masing-masing
sebesar 13 persen, 24 persen dan 9 persen.
3. Perkebunan
Budidaya
tanaman
perkebunan
di
Kabupaten
Blora
tidak
banyak
macamnya, yang banyak ditemui antara lain adalah tebu, tembakau, kelapa,
jambu mete dan empon-empon. Tapi dalam beberapa tahun terakhir banyak
masyarakat yang mulai budidaya tebu, salah satu pendorongnya karena di
Blora baru saja didirikan pabrik gula di Kecamatan Todanan.
Kondisi di tahun 2014 ada kecenderungan semua produk perkebunan
produksinya menurun dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun ada yang
mengalami kenaikan seperti tebu dan tembakau. Dibandingkan dengan
produksi tahun 2013, produksi kelapa turun sebesar minus 7 persen, jambu
2-56
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
2-57
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Produk kehutanan yang banyak dijumpai di Blora antara lain kayu jati,
kayu rimba dan kayu bakar baik produksi dari hutan negara maupun usaha
budi daya masyarakat. Disamping kayu-kayuan termasuk produk kehutanan
lainnya adalah bambu, arang, sarang burung walet maupun hasil kegiatan
lainnya yang memanfaatkan hutan sebagai sarananya seperti penangkapan
satwa liar di hutan maupun pengambilan daun jati oleh masyarakat termasuk
juga pengambilan tanaman obat-obatan dari hutan.
Pada tahun 2014, nilai tambah bruto sub lapangan usaha kehutanan
tercatat sebesar 752.886,61 juta rupiah adh berlaku, dengan andil terhadap
PDRB Kabupaten sebesar 5,00 persen. Untuk harga konstan nilai tambah
brutonya tercatat sebesar 540.416,55 juta rupiah dengan andil terhadap PDRB
Kabupaten sebesar 4,42 persen. Sub lapangan usaha ini pada tahun 2014
tumbuh sebesar 12,36 persen
konstan. Selama dua tahun terakhir sub lapangan usaha ini selalu tumbuh
negatif, dimana nilai pertumbuhan tahun 2014 ini lebih besar dari tahun
sebelumnya yang tercatat sebesar minus 1,81 persen. Terhadap lapangan
usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sub lapangan usaha ini memberikan
share sebesar 18,37 persen adh berlaku dan 17,34 persen adh konstan.
2.3.3
2.3.4
2-58
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
lapangan usaha, yaitu pertambangan minyak, gas dan panas bumi dan sub
Kabupaten
Blora
tahun
2014
tercatat
sebesar
14,64
persen
(adhberlaku), lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 13,80
persen. Nilai tambah lapangan usaha ini tercatat sebesar 2.203.453,30 juta
rupiah adh berlaku dan 1.779.359,69 juta rupiah adh konstan, dengan
pertumbuhan nilai tambah bruto sebesar 5,08 persen (adhkonstan), melambat
dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 7,44 persen.
1. Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi
Sub lapangan usahapertambangan minyak, gas dan panas bumi outputnya
evaluasi
dan
eksplorasi
barang
tambang
serta
belanja
modal
atau
Sebenarnya
Blora
punya
potensi
yang
cukup
besar,
tetapi
2-59
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Jenis bahan galian belum banyak dieksploitasi secara optimal dan diperkirakan
mempunyai cadangan yang cukup besar dan potensi yang cukup tinggi.
Pasir kuarsa
Kecamatan Jepon.
Batu Pasir : Kecamatan Japah, Tunjungan dan Todanan
Tanah liat : Kecamatan Blora dan Todanan
Gipsum
Kecamatan
Jati,
Randublatung,
Kradenan,
Bogorejo
dan
Kecamatan Cepu.
Phospat
: Kecamatan Todanan.
Kalsit
Ball Clay
: Kecamatan Todanan.
: Kecamatan Todanan, Tunjungan, Bogorejo.
Batu Gamping
tercatat
pertumbuhan
sub
sebesar
229.412,99
lapangan
usaha
ini
juta
rupiah.
meningkat
Pada
tahun
2014
dibandingkan
tahun
sebelumnya yang tercatat sebesar 10,05 persen (adh konstan). Sumbangan sub
lapangan usaha ini masih kecil, karena yang di eksploitasi baru galian
golongan C (pasir/batu/koral/tanah urug), padahal di sisi lain galian ini sumber
daya alamnya sudah mulai menipis, bahkan sudah semakin sulit didapat.
2.3.5
2-60
Industri Besar
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
antara 5 - 19 orang
Industri RT : Perusahaan industri yang mempunyai jumlah tenaga kerja antara
1 - 4 orang.
Perubahan tahun dasar 2000 menjadi tahun 2010 mengaplikasikan SNA
2008. Penerapan ini berdampak pada peningkatan level PDRB, karena ada
perubahan konsep, penambahan cakupan dan perbaikan data. Perubahan
konsep contohnya hasil industri yang dikonsumsi sendiri ikut diperhitungkan
nilainya sebagai output. Penambahan cakupan contohnya masuknya industri
pengilangan migas walaupun sifatnya hanya sebagai bahan studi. Perbaikan
data contohnya untuk industri pengolahan tembakau, cukai yang diberikan
dimasukkan sebagai output pada industri tersebut, dan lain sebagainya.
Dengan SNA 2008, lapangan usaha industri pengolahan meliputi 16
sub lapangan usaha yaitu: industri batubara dan pengilangan minyak; industri
makanan, minuman, industri tembakau; industri tekstil dan pakaian jadi;
industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki; industri kayu, barang dari kayu,
gabus, anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya; industri kertas dan barang
dari kertas, percetakan; industri kimia, farmasi dan obat tradisional; industri
barang dari karet dan plastik; industri barang galian bukan logam; industri
logam dasar; industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik
dan peralatan listrik; industri mesin dan perlengkapan; industri alat angkutan;
industri furniture; dan industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan
pemasangan mesin dan peralatan.
Nilai Tambah Bruto (NTB) lapangan usaha industri pengolahan pada
tahun
2014
tercatat
sebesar
1.717.341,09
juta
rupiah
adh
berlaku,
2-61
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Blora, antara lain: industri makanan dan minuman. Pada tahun 2014
mempunyai kontribusi terhadap lapangan usaha industri pengolahan sebesar
48,80 persen adh berlaku atau senilai 838.029,50 juta rupiah dan 48,14 persen
adh konstan atau senilai 645.771,03 juta rupiah. Dan pada tahun yang sama
nilai tambah brutonya tercatat sebesar 17,82 persen, jauh lebih tinggi dari
tahun sebelumnya. Kegiatan yang masuk dalam industri makanan dan
minuman beberapa diantaranya adalah industri tahu tempe, indutri roti,
industri krupuk dan lain sebagainya.
Yang kedua adalah industri pengolahan tembakau. Industri ini pada
tahun 2014 memiliki nilai tambah bruto sebesar 390.862,33 juta rupiah adh
berlaku dan 296.643,87 juta rupiah adh konstan, dan memberikan kontribusi
terhadap lapangan usahanya sebesar 22,76 persen (adh berlaku). Dan
pertumbuhan nilai tambah brutonya tercatat sebesar 22,55 persen.
Industri kayu, barang dari kayu, gabus, barang dari anyaman
bambu, rotan dan sejenisnya merupakan industri dominan yang ketiga yang
ada di Kabupaten Blora. Industri ini pada tahun 2014 mempunyai kontribusi
dilapangan usaha industri pengolahan sebesar 10,39 persen adh berlaku dan
10,07 persen adh konstan. Dengan nilai tambah bruto sebesar 178.513,62 juta
rupiah adh berlaku dan 135.050,16 adh konstan. Serta pada tahun yang sama
tercatat tumbuh sebesar 8,01 persen.
Dan Industri barang galian bukan logam diurutan berikutnya. Pada
tahun 2014 mempunyai sumbangan terhadap lapangan usahanya sebesar 3,73
persen adh berlaku dan 3,76 persen adh konstan. Dengan nilai tambah bruto
tercatat sebesar 63.975,21 juta rupah adh berlaku dan 50.464,63 adh konstan.
Yang termasuk industri barang galian bukan logam antara lain: industri batu
bata, genteng, gerabah dari tanah dan lain sebagainya.
2.3.6
2-62
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Kontribusi lapangan usaha ini terhadap PDRB Kabupaten Blora tahun 2014
masih rendah, tercatat sebesar 0,06 persen adh berlaku dan 0,08 persen adh
konstan. Meskipun sumbangan dari kategori ini terhadap PDRB relatif kecil,
tetapi merupakan lapangan usaha yang sangat vital untuk mendukung
keberlangsungan hidup masyarakat.
Peningkatan
jumlah
pelanggan
listrik
berdampak
positif
pada
sub
lapangan
usaha
pengadaan
gas
dan
produksi
es
Ulang
Penerapan SNA 2008 memecah sektor listrik, gas dan air bersih menjadi
lapangan usaha pengadaan listrik, gas dan lapangan usaha pengadaan air,
pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang. Dan penerapan ini dimulai tahun
2010 bersamaan dengan perubahan tahun dasar baru. Kegiatan-kegiatan yang
tercakup dalam lapangan usaha ini antara lain pengadaan air bersih dari
PDAM, pamsimas dan pengadaan
kegiatan pengelolaan sampah dan daur ulang. Tetapi dari semua kegiatan
di atas, hanya dari PDAM yang datanya bisa diperoleh dengan baik, selebihnya
hanya melalui estimasi beberapa data pendukung.
Pertumbuhan lapangan usaha pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah
dan daur ulang pada tahun 2014 tercatat sebesar 13,98 persen adh berlaku
dan 4,89 persen adh konstan. Kontribusi lapangan usaha ini terhadap PDRB
Kabupaten Blora tahun 2014 masih rendah, tercatat hanya sebesar 0,05 persen
2-63
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
adh berlaku dan 0,05 persen adh konstan. Meskipun sumbangan dari kategori
ini terhadap PDRB relatif kecil, tetapi merupakan lapangan usaha yang cukup
vital untuk mendukung keberlangsungan hidup masyarakat.
Pertumbuhan
penduduk
berpengaruh
terhadap
penignkatan
jumlah
2-64
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Kontribusi lapangan usaha ini tahun 2014 juga mengalami peningkatan yang
cukup signifikan, dari 4,12 persen di tahun 2013 menjadi 4,32 persen adh
berlaku, sedangkan adh konstan kontribusi terhadap PDRB meningkat dari
4,18 persen di tahun 2013 menjadi 4,24 persen pada tahun 2014.
2.3.9
konstan di tahun
juta rupiah
2-65
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
tambah bruto adh konstan tercatat sebesar 6,29 persen. Nilai tambah bruto
diperoleh dari margin barang yang diperdagangkan dari lapangan
usaha
pertanian,
kehutanan
dan
perikanan,
lapangan
usaha
lapangan usaha, yaitu sub lapangan usaha angkutan rel, angkutan darat, sub
lapangan usaha angkutan sungai, danau dan penyeberangan dan sub lapangan
usaha pergudangan dan jasa penunjang angkutan, pos dan kurir, sedangkan
yang tidak ada kegiatannya di Blora adalah sub lapangan usaha angkutan laut
dan angkutan udara.
Nilai tambah bruto lapangan usaha ini pada tahun 2014 tercatat sebesar
415.625,22 juta rupiah adh berlaku dan 381.365,59 juta rupiah adh konstan
atau tumbuh sebesar 10,57 persen. Sumbangan kategori ini terhadap PDRB
tercatat sebesar 2,76 persen adh berlaku dan 3,12 persen adh konstan.
1. Sub Lapangan Usaha Angkutan Rel
Angkutan transportasi darat saat ini dikembangkan dengan 2 jenis moda
angkutan, yaitu moda angkutan jalan raya dan moda angkutan jalan rel/kereta
api. Perkembangan perkeretaapian terus berjalan termasuk dalam rancang
bangun, teknologi komunikasi dan informasi, dan teknologi bahan. Hal ini
membawa pula perkembangan sarana dan prasarana kereta api. Wilayah Blora
dilalui oleh angkutan kereta api, utamanya di kecamatan-kecamatan sebelah
selatan, yaitu Kecamatan Jati, Randublatung, Kedungtuban dan Cepu. Ada
perbaikan pelayanan kereta api akhir-akhir ini, sehingga peminat angkutan ini
terus bertambah.
Pada tahun 2014, nilai tambah bruto sub lapangan usaha ini tercatat
sebesar 11.3694,91 juta rupiah adh berlaku dan 6.924,18 adh konstan, dengan
share terhadap lapangan usahanya tercatat sebesar 2,74 persen adh berlaku
dengan pertumbuhan sebesar 38,74 persen adh konstan.
2-66
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Sub lapangan usaha angkutan darat terdiri atas angkutan orang dan
barang seperti angkutan bus/mini bus, angkutan truk dan angkutan orang dan
barang lainnya. Peran angkutan ini sangat penting dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Infrastruktur terutama jalan, menjadi
tantangan tersendiri dalam pengelolaan kegiatan ini. Tetapi disisi lain ada
kendala-kendala yang ditemui dalam perjalanannya, yaitu kenaikan harga
bahan bakar minyak dan kenaikan komponen atau suku cadang kendaraan
bermotor.
Pada tahun 2014 lapangan usaha ini mengalami pertumbuhan yang cukup
baik, yaitu sebesar 10,07 persen adh konstan, dengan nilai tambah bruto
sebesar 392.421,97 juta rupiah adh berlaku dan 365.109,81 juta rupiah adh
konstan. Sedangkan kontribusi terhadap lapangan usahanya tercatat sebesar
94,42 persen adh berlaku.
3. Sub Lapangan Usaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan dan
Sub Lapangan Usaha Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos
dan Kurir
Sub
lapangan
Kecamatan
usaha
Kedungtuban
penyeberangan
dan
Kradenan,
di
Kabupaten
berupa
Blora
ada
penyeberangan
di
sungai
bengawan solo. Sedangkan lainnya berupa angkutan wisata yang ada di waduk
Tempuran dan waduk Greneng. Sumbangan sub lapangan usaha ini pada tahun
2014 hanya sebesar 0,07 persen (adh berlaku) terhadap lapangan usahanya
dengan nilai tambah bruto sebesar 270,23 juta rupiah adh berlaku dan 208,38
juta rupiah adh konstan.
Sub lapangan usaha pergudangan dan jasa penunjang angkutan;
pos dan kurir terdiri atas persewaan gudang, terminal, jasa pos dan giro
serta kegiatan jasa pengiriman barang. Pada tahun 2014 memberikan
kontribusi terhadap lapangan usahanya sebesar 2,78 persen adhberlaku
dengan nilai tambah bruto sebesar 11.538,12 juta
rupiahadh berlaku
kegiatan
perekonomian
terhadap
2-67
2.3.11
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
lapangan
usaha
penyediaan
akomodasi
didominasi
oleh
tercatat
sebesar
4,28
persen
(adh
berlaku).
Sedangkan
pertumbuhan sub lapangan usaha ini pada tahun yang sama tercatat sebesar
10,63 persen (adh konstan).
Sub
lapangan
usaha
penyediaan
makan
minum
terdiri
dari
tercatat
rupiah
sebesar
adh
konstan, dengan
95,72
persen
(adh
kontribusi terhadap
berlaku)
dan
dengan
mengetahui berita dan dengan cepat pula mengirimkan berita, jadi terciptalah
komunikasi yang efektif. Kini teknologi informasi komunikasi memperpendek
waktu secara lebih drastis. Suatu berita dapat mencapai keseluruh dunia
dalam waktu beberapa menit lewat berita yang cepat dari berbagai penemuan.
Demikianlah teknologi informasi mempengaruhi berbagai segi kehidupan.
Teknologi informasi menyebabkan komunikasi jarak jauh dapat dilakukan
dengan mudah. Dan juga menyebabkan informasi tentang keadaan konsumen,
2-68
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
harga bahan mentah dan keadaan pasar di semua negara dapat diketahui
dengan mudah dan cepat.
lapangan usaha jasa perantara keuangan, sub lapangan usaha asuransi dan
dana pensiun, sub lapangan usaha jasa keuangan lainnya dan sub lapangan
usaha jasa penunjang keuangan. Nilai tambah bruto lapangan usaha ini pada
tahun 2014 tercatat sebesar 486.846,28 juta rupiah adh berlaku dan
383.015,37 juta rupiah adh konstan. Pertumbuhan kategori ini pada tahun
tersebut sebesar 6,99 persen (adh konstan), sedangkan sumbangan terhadap
PDRB sebesar 3,23 persen(adh konstan).
Sub lapangan usaha jasa perantara keuangan. Kegiatan yang
termasuk dalam sub lapangan usaha ini adalah
kegiatan perbankan
termasuk bank perkreditan rakyat. Nilai tambah sub lapangan usaha ini
pada tahun 2014tercatat sebesar 360.540,52 juta rupiah adh berlaku dan
276.717,06 juta rupiah adh konstan sehingga memberi kontribusi terhadap
lapangan usahanya sebesar 74,06 (adh berlaku). Dengan pertumbuhan yang
bagus, yaitu sebesar 5,17 persen(adh konstan). Pertumbuhan positif ini
menggambarkan roda perekonomian di Kabupaten Blora masih cukup bagus,
yang terlihat dari besaran kredit yang dikeluarkan oleh perbankan yangterus
meningkat.
Sub lapangan usaha asuransi dan dana pensiun. Yang termasuk
dalam sub lapangan usaha ini adalah kegiatan asuransi, baik asuransi jiwa
maupun asuransi lainnya (asuransi kesehatan, asuransi pendidikan dan
lainnya), serta lembaga dana pensiun yang diselenggarakan oleh
perbankan maupun oleh lembaga asuransi. Peran sub lapangan usaha ini
masih cukup kecil baik terhadap lapangan usahanya maupun terhadap total
PDRB. Pada tahun 2014 nilai tambah bruto sub lapangan usaha ini sebesar
3.378,04 juta rupiah adh berlaku dan 2.884,37 juta rupiah adh konstan.
Kontribusi sub lapangan usaha ini terhadap lapangan usahanya tercatat
sebesar 0,69 persen (adh berlaku).
2-69
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Sub lapangan usaha jasa keuangan lainnya. Sub lapangan usaha ini
antara
lain
adalah
koperasi
simpan
pinjam,
pegadaian,
lembaga
Dengan nilai
tambah bruto sebesar 6,33 juta rupiah adh berlaku dan 5,16 juta rupiah adh
konstan, sehingga kontribusi sub lapangan usaha ini sangatlah kecil baik
terhadap lapangan usahanya maupun terhadap PDRB.
2.3.14
dan akuntansi, jasa ahli, tehnis dan jasa bisnis lainnya, jasa persewaan
(persewaan alat pesta, persewaan alat-alat pertanian dan sebagainya),
juga jasa pendukung lainnya seperti jasa penyaluran tenaga kerja, biro
perjalanan wisata, jasa fotocopy dan lain sebagainya.
Pada tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 10,60 persen (adh
konstan). Dengan nilai tambah bruto sebesar 44.499,21 juta rupiah adh
berlaku dan 37.687,76 juta rupiah adh konstan, sehingga kontribusi terhadap
PDRB sebesar 0,30 persen (adh berlaku).
2-70
2.3.16
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Sosial Wajib
Belanja pemerintah terdiri atas gaji dan belanja rutin lainnya,
masuk sebagai nilai tambah lapangan usaha ini. Belanja yang dimaksud tidak
hanya belanja pemerintah daerah (kabupaten dan propinsi) saja, tetapi juga
belanja instansi/lembaga pemerintah pusat yang ada di daerah.
Pada tahun 2014 nilai tambah lapangan usaha administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib tercatat sebesar 573.232,85 juta rupiah
adh berlaku dan 456.716,05 adh konstan. Sumbangan terhadap PDRB tercatat
sebesar 3,81 persen (adh berlaku) dan pada tahun yang samalapangan usaha
ini tumbuh sebesar 2,04 persen (adh konstan).
2.3.17
yang dihitung hanya untuk kegiatan jasa pendidikan yang dikelola oleh swasta,
tetapi dengan penerapan SNA 2008 jasa pendidikan yang dihitung tidak
hanya yang dikelola oleh swasta, tetapi dana-dana pendidikan yang
bersumber dari pemerintah untuk kegiatan pendidikan swasta juga ikut
dihitung nilai tambahnya.
Wajib belajar 12 tahun dan amanat undang-undang yang mewajibkan 20
persen APBN untuk pendidikan sangat berdampak pada level PDRB. Peran
atau sumbangan lapangan usaha ini terhadap PDRB naik secara signifikan.
Nilai
tambah
bruto
lapangan
usaha
administrasi
pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial wajib pada tahun 2014 tercatat sebesar
971.762,09 juta rupiah adh berlaku dan 729.250,66 juta rupiah adh konstan,
sumbangan lapangan usaha ini terhadap PDRB sebesar 6,45 persen (adh
berlaku) dan pertumbuhan nilai tambah bruto pada tahun yang sama sebesar
12,76 persen (adh konstan).
2.3.18
keberhasilan
pembangunan
bangsa.
Pembangunan
tidak
akan
mungkin
berhasil tanpa tersedianya salah satu modal dasar yaitu kesehatan masyarakat.
Pembangunan kesehatan selama beberapa dekade terakhir diakui cukup
berhasil,
2-71
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
Jasa kesenian hiburan dan rekreasi, yang terdiri dari kegiatan seni
pertunjukan, kegiatan pekerja seni, kegiatan hiburan, kegiatan
pariwisata, taman budaya, taman nasional, kegiatan olah raga, dan
lain sebagainya.
Pada tahun 2014 nilai tambah bruto kegiatan ini tercatat sebesar
329.946,42 juta rupiah adh berlaku dan 290.400,80 juta rupiah adhkonstan.
Sedangkan pertumbuhan kegiatan ini pada tahun 2014.
2.4 TINJAUAN KEBIJAKAN TATA RUANG
2.4.1
Penataan
ruang
wilayah
daerah
bertujuan
mewujudkan
penataan ruang Daerah sebagai kawasan agro industri dan agro forestry yang
seimbang dan lestari dalam pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya
buatan.
Kebijakan penataan ruang wilayah meliputi:
1.
2.
3.
Pengendalian
dan
peningkatan
dalam
pertanian
pangan
berkelanjutan;
4.
5.
6.
7.
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN PRODUK UNGGULAN DAERAH KABUPATEN
BLORA
2016
8.
9.
10.
2-73