Anda di halaman 1dari 6

Kabupaten Bangka Tengah 

dibentuk pada tanggal 25 Februari 2003 berdasarkan Undang-


undang Nomor 5 Tahun 2003. Bersama-sama dengan pembentukan Kabupaten Bangka
Tengah, dibentuk pula Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Barat dan Belitung Timur.
Wilayah Kabupaten Bangka Tengah Tengah terletak di Pulau Bangka. Secara administratif
wilayah Kabupaten Bangka Tengah berbatas-an langsung dengan daratan wilayah
kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu dengan wilayah
Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, dan Bangka Selatan. Pembentukan Kabupaten
Bangka Tengah tidak semata-mata karena kebutuhan pengembangan wilayah provinsi,
tetapi juga karena keinginan masyarakat di dalamnya, serta upaya untuk mempercepat
pembangunan daerah dan terciptanya pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien.
Pada awal berdirinya, Kabupaten Bangka Tengah memiliki luas daerah lebih kurang 2.156,77
Km2 atau 215.677 Ha dengan wilayah administrasi 4 kecamatan, 1 kelurahan, 39 desa dan
74 dusun. Untuk kepentingan akselerasi pembangunan daerah, pada tahun 2006 beberapa
wilayah administrasi mengalami peningkatan status sehingga wilayah administrasi menjadi 6
kecamatan, 7 kelurahan, 50 desa dan 70 dusun. Data terakhir hasil registrasi penduduk
Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2005 menunjukan jumlah penduduk mencapai
132.123 jiwa. Tersebar di Kecamatan Koba sebanyak 45.936 jiwa (34,77%),
Kecamatan Pangkalan Baru sebanyak 42.703 jiwa (32,32%), Kecamatan Sungai
Selan sebanyak 24.563 jiwa (18,59%), dan Kecamatan Simpang Katis 18.921 jiwa
(14,32%).Berdasarkan data yang tersedia pada tahun 2005, jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan di Kabupaten Bangka Tengah relatif sama banyak yakni, penduduk laki-laki
sebanyak 68.717 jiwa atau sekitar 52,00% dari seluruh penduduk dan penduduk perempuan
sebanyak 63.406 jiwa atau 48,00% dari seluruh penduduk atau berbeda hanya
4,00%.Kabupaten Bangka Tengah memiliki tingkat kepadatan penduduk, 61 orang per km2
pada tahun 200.

Luas Wilayah Kabupaten ini memiliki luas wilayah ± 227.911,00 Ha (sumber: Bangka Tengah
Dalam Angka 2012). Dikelilingi oleh 12 pulau-pulau kecil dengan panjang garis pantai ± 195
km.
Pada Hasil Sensus 2010, Penduduk Kabupaten Bangka Tengah Berjumlah 161.234 jiwa.
Berikut adalah penduduk Kabupaten Bangka Tengah Per Kecamatan:

 Kecamatan Koba: 34.808 Jiwa


 Kecamatan Lubuk Besar: 22.658 Jiwa
 Kecamatan Pangkalan Baru: 37.473 Jiwa
 Kecamatan Namang: 13.942 Jiwa
 Kecamatan Sungai Selan: 30.078 Jiwa
 Kecamatan Simpang Katis: 22.275 Jiwa
 Total = 161.234 Jiwa
 Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2015, persentase agama penduduk Kabupaten
Bangka Tengah adalah Islam 86.94%, kemudian Kristen 4.88% (Kristen
Protestan 2.40% dan Katolik 2.48%), Konghucu 4.82%, Buddha 3.34%
dan Hindu 0.02%.
Kabupaten Bangka Tengah merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Bangka yang resmi dibentuk pada tanggal
25 Februari 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2003.
Secara administratif terbagi menjadi 6 kecamatan dengan luas wilayah 227.911,00 Ha yaitu:
Kecamatan Koba, dengan luas wilayah 39.156,11 Ha Kecamatan Pangkalan Baru, dengan
luas wilayah 10.955,78 Ha Kecamatan Sungai Selan, dengan luas wilayah 79.163,27 Ha
Kecamatan Simpang Katis, dengan luas wilayah 22,944.32 Ha Kecamatan Lubuk Besar,
dengan luas wilayah 55,303.17 Ha Kecamatan Namang, dengan luas wilayah 20,388.68 Ha
Sumber: Bangka Tengah Dalam Angka (BTDA) Tahun 2012 Dengan rincian sebagai berikut:

1. Koba: 5 kelurahan dan 6 Desa,


2. Pangkalan Baru: 1 kelurahan dan 9 desa,
3. Sungai Selan: 1 kelurahan dan 10 desa,
4. Simpang Katis: 10 desa,
5. Namang: 7 desa,
6. Lubuk Besar: 8 desa.
7. Jarak yang relatif dekat dengan ibukota provinsi Kota Pangkalpinang sangat
menguntungkan secara geografis karena dapat menjadi pemicu perkembangan
ekonomi dan wilayah Kabupaten Bangka Tengah. 
8. Kondisi topografi Kabupaten Bangka Tengah sebagian besar merupakan topografi
yang berombak dan bergelombang, yaitu sebesar 51%, tanahnya berjenis Asosiasi
Podsolik Coklat Kekuning-kuningan dengan bahan induk Komplek Batu pasir Kwarsit
dan Batuan Plutonik Masam.  Daerah lembah dan datar sebesar 20%, jenis tanahnya
Asosiasi Podsolik berasal dari Komplek Batu Pasir dan Kwarsit.  dan 25% berupa
daerah rawa dan bencah/datar dengan jenis tanahnya Asosiasi Alluvial Hedromotif
dan Glei Humus serta Regosol Kelabu Muda berasal dari endapan pasir dan tanah
liat. Daerah berbukit sebesar 4% seperti Bukit Mangkol dengan ketinggian sekitar
395 meter dari permukan laut, jenis tanah perbukitan tersebut adalah Komplek
Podsolik Coklat Kekuning-kuningan dan Litosol berasal dari Batu Plutonik Masam.
9. Sebagai daerah yang bergunung dan berbukit, Kabupaten Bangka Tengah juga
banyak dilalui sungai. Ada 31 buah sungai yang tersebar di 6 kecamatan yang ada.
Adapun sungai-sungai terpanjang meliputi: Sungai Kurau, Sungai Nadi, Sungai
Rangau, Sungai Berok, Sungai Teru, dan Sungai Selan.Selain untuk kebutuhan sehari-
hari masyarakat seperti tempat mandi dan mencuci, sungai-sungai tersebut sangat
berperan sebagai lalu lintas transportasi. Sungai-sungai yang ada belum
dimanfaatkan untuk pertanian dan perikanan karena nelayan lebih cenderung
mencari ikan ke laut.Pada dasarnya di Daerah Kabupaten Bangka Tengah tidak ada
danau alam, hanya ada bekas penambangan bijih timah yang luas sehingga
menjadikannya seperti danau buatan yang disebut  kolong. Jumlah kolong sebanyak
175 buah, akan tetapi kolong-kolong ini belum begitu dimanfaatkan bagi
masyarakat.
10. Kabupaten Bangka Tengah beriklim tropis tipe A yang cenderung beriklim kering dan
iklim basah. Suhu udara bervariasi antara 25,7º Celcius hingga 29,0º Celcius,
sedangkan kelembaban udara bervariasi antara 66,0% hingga 83,6%.Curah hujan tiap
bulan di Kabupaten Bangka Tengah bervariasi antara 11,8 hingga 370,3 mm tiap
bulan untuk tahun 2011. Curah hujan terendah pada bulan September. Rata-rata
curah hujan pada tahun 2011 adalah 155,43.Rata-rata kecepatan angin pada tahun
2011 sebesar 3,5 knots, dengan rata-rata kecepatan maksimal sebesar 10,7 knots.
Sementara intensitas penyinaran matahari pada tahun 2011 rata-rata bervariasi
antara 28,1 hingga 86,3 persen dan tekanan udara antara 1008,4 hingga 1010,4 mb.
11. Jenis-jenis kayu dari tumbuhan hutan yang dapat ditemui berupa kayu pelawan,
meranti, kapuk, jelutung, pulai, gelam, bitanggor, meranti rawa, cempedak air,
mahang, gaharu (mengkaras), nyatoh, melangir, pasak bumi (pulek), bakau dan lain-
lain. Pada kawasan hutan terdapat binatang liar seperti: rusa, beruk, monyet, lutung,
babi, trenggiling, napuh, musang, murai, tekukur, pipit, kalong, elang, serta ayam
hutan dan tidak terdapat binatang buas seperti gajah, harimau dan lain sebagainya.
12. Berdasarkan data estimasi BPS, Jumlah Penduduk Kabupaten Bangka Tengah sampai
dengan tahun 2012 adalah sebesar 171.325 yang terdiri dari jumlah penduduk Laki-
laki sebanyak 88.815 jiwa dan jumlah penduduk Perempuan sebesar 82.510 jiwa
yang tersebar di 6 (enam) kecamatan dengan jumlah rumah tangga 35.808 atau rata-
rata 5 jiwa per rumah tangga.
13. Secara Administratif, Kabupaten Bangka Tengah memiliki 57 Desa yang terdiri dari 50
Desa dan 7 Kelurahan dengan Jumlah penduduk pada tahun 2012 adalah 171.325
jiwa yang terdiri dari jumlah penduduk Laki-laki sebanyak 88.815 jiwa dan jumlah
penduduk Perempuan sebesar 82.510 jiwa. Berdasarkan data jumlah penduduk
tersebut diketahui rasio jenis kelamin di kabupaten Bangka tengah adalah 107,64.
14. Berdasarkan luas daerahnya, Kabupaten Bangka Tengah secara umum kepadatan
2 2
penduduknya tiap km dihuni oleh 75,17 jiwa/km . Kecamatan Pangkalan Baru
2
merupakan daerah yang kepadatan penduduknya terbesar yaitu 362,88 jiwa/km
sedangkan Kecamatan Sungai Selan mempunyai kepadatan penduduk terkecil
2
dengan 40,37 jiwa/km .
15. Di Kabupaten Bangka Tengah Pembangunan sektor pendidikan sangat penting dalam
membentuk atau meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Pembangunan di sektor pendidikan ini sangat penting dengan ditetapkannya titik
berat pembangunan pada bidang ekonomi dengan diiringi peningkatan Sumber Daya
Manusia. Melalui pendidikan diharapkan dapat terbentuk manusia yang berkualitas.
Dengan demikian pendidikan merupakan cara untuk membangun manusia sebagai
sumber daya pembangunan.
16. Kemampuan baca-tulis dan melek huruf adalah kemampuan penduduk umur 10
tahun ke atas dapat membaca dan menulis huruf latin, arab dan lainnya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Tahun 2012 Persentase jumlah penduduk
berumur diatas 10 tahun yang mampu membaca dan menulis adalah 99,94% untuk
laki-laki dan 99,94% juga untuk perempuan. Dengan persentase tersebut Penduduk
Bangka Tengah secara keseluruhan 99,94% dapat dikatakan bisa membaca dan
menulis, sehingga penduduk yang dinyatakan buta huruf adalah 0,06 % dari jumlah
penduduk. Adapun jumlah penduduk laki-laki maupun perempuan berusia sepuluh
tahun ke atas yang tidak/ belum tamat SD adalah 21.055 orang, dan jumlah
penduduk yang memiliki jenjang pendidikan sampai dengan SMK/SMA/MA yaitu
23.543 orang.
17. Ada beberapa indikator yang dapat menggambarkan keadaan lingkungan di
Kabupaten Bangka Tengah yaitu persentase rumah sehat, tempat-tempat umum dan
pengolahan makanan (TTUPM) sehat, juga beberapa indikator-indikator tambahan
yang masih relevan untuk disajikan diantaranya persentase yang memiliki akses air
bersih.
18. 1. Rumah Sehat
19. Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah
yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah/ kedap air.
20. Berdasarkan Gambar tahun 2012, persentase rumah sehat Kabupaten Bangka
Tengah sebesar 83,77%. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2011 dengan
persentase sebesar 70,06%. Pada Tahun 2012, Kecamatan yang memiliki persentase
rumah sehat tertinggi adalah kecamatan Namang dengan wilayah kerja Puskesmas
Namang yang
21. memiliki persentase rumah sehat sebesar 97,6%, sedangkan kecamatan yang
memiliki persentase terendah adalah kecamatan Koba dengan persentase 35,8 %.
22. 2. Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM )
23. TUPM sehat merupakan tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan
minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, Jamban, ventilasi baik,
pencahayaan yang memadai, dan luas lantai (ruangan) sesuai dengan banyaknya
pengunjung. Tempat Umum dan Pengolahan Makanan merupakan sarana yang
penting diperhatikan karena berhubungan dengan kepentingan banyak orang dan
berpotensi sebagai media penyebaran penyakit. Ruang lingkup TUPM ini meliputi
sarana- sarana yang dimanfaatkan oleh masyarakat seperti, pasar, mesjid, tempat
rekreasi, restoran, pabrik makanan dan lain-lain.
24. Menurut data laporan puskesmas tahun 2012, di Kabupaten Bangka Tengah terdapat
351 TUPM dengan jumlah TUPM yang diperiksa adalah 299 TUPM dan yang
dinyatakan sehat sebanyak 277 TUPM. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
persentase TUPM yang ada di kabupaten Bangka Tengah Tahun 2012 ini adalah 92,
64 %. Angka ini cenderung meningkat dibandingkan pada tahun 2011 yang memiliki
persentase sebesar 90,46%. Peningkatan ini tentunya tidak lepas dari giatnya
promosi kesehatan oleh petugas kesehatan serta bertambahnya pengetahuan
masyarakat yang mulai memahami pentingnya kesehatan khusunta Tempat
Pengelolaan Makananan.
25. 3. Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes

Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes adalah rumah/bangunan yang bebas jentik
nyamuk Aedes di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dari data laporan bulanan
Seksi Penyehatan Lingkungan selama Tahun 2012, persentase Rumah/Bangunan Bebas
Jentik nyamuk Aedes adalah 86, 57 % dengan persentase Rumah/bangunan yang diperiksa
sebesar 55,01% dari Jumlah rumah/bangunan yang ada yaitu sebanyak 35.808
rumah/bangunan.

26.
27. Pembangunan kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan yang telah
dilaksanakan di Kabupaten Bangka Tengah selama beberapa tahun ini dapat
tercermin melalui angka mortalitas, morbiditas dan status gizi yaitu meliputi Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan
angka morbiditas beberapa penyakit.
28. A. Mortalitas
29. Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian
kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Selain itu, kejadian kematian juga
dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian ini dapat
dihitung dari rekapitulasi laporan rutin dan data dari berbagai survei dan penelitian.
Angka kematian (mortalitas) meliputi kematian ibu melahirkan, kematian bayi dan
kematian balita.
30. 1. Angka Kematian Bayi (AKB)
31. Pertumbuhan dan perkembangan manusia yang paling rawan adalah usia bayi (0-11
bulan). Angka kematian Bayi dapat didefinisikan sebagai banyaknya bayi yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama.
32. Terjadinya kasus kematian bayi menunjukan bahwa ada permasalahan di tingkat
keluarga dan masyarakat. Permasalahan yang ada di masyarakat bisa berupa
masalah kesehatan, sosial budaya, ekonomi maupun pendidikan. Jumlah kematian
bayi di Kabupaten Bangka Tengah selama Tahun 2012 adalah sebanyak 37 kasus
dengan cakupan angka kematian bayi sebesar 10 per 1.000 KH.
33. Sarana Kesehatan di kabupaten Bangka Tengah terdiri dari RSUD Bangka Tengah,
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Puskesmas Pembantu dan
Pos Kesehatan Desa.
34. Sampai dengan tahun 2012, jumlah puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten
Bangka Tengah adalah 7 (tujuh) puskesmas yang terdiri dari 5 ( lima ) puskesmas non
perawatan dan 2 (dua) Puskesmas Perawatan. Tabel berikut beisi daftar nama-nama
puskesmas di Kabupaten Bangka Tengah beserta kunjungan Rawat Jalannya pada
tahun 2012.
35. Selain Puskesmas perawatan dan non perawatan, pemerintah Kabupaten Bangka
Tengah juga telah menyediakan sarana –sarana untuk membantu pemerataan
pelayanan bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Bangka Tengah yaitu pustu dan
poskesdes. Puskesmas pembantu (Pustu) berfungsi untuk memperluas jangkauan
pelayanan kesehatan puskesmas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Poskesdes dibangun untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan
mewujudkan Desa Siaga.
36. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) berfungsi sama dengan Polindes yaitu sebagai
sarana pelayanan persalinan dan pemeriksaan kehamilan serta pelayanan kesehatan
lainnya, namun Poskesdes dibantu oleh kader yang ada di desa. Untuk lebih
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat seluruh polindes di Kabupaten Bangka
Tengah sudah ditingkatkan menjadi Poskesdes.

Anda mungkin juga menyukai