Anda di halaman 1dari 26

Kelompok Bangka Belitung

Lingkungan Hidup Sumatera


TPB 51

Dosen Pengampu :
Mentari Pratami, S.Si.,M.Si.

Tahap Persiapan Bersama


InstitutTeknologi Sumatera
Nama NIM Jabatan
M. Shohibul Anam 120140114 Gubernur
Galih Ramadhan 120140104 Sekretaris Daerah
M Rafi Dzaki Akbar 120140094 Kadis. Pendidikan dan Kebudayaan
Priyadita Pangestu 120220109 Kadis. Ketenaga Kerjaan
Alya Meisya Putri 120220092 Kadis. Pemuda dan Olahraga
Andy Marshelya Larasati 120220110 Kadis. Kesehatan
Elgania Aulia Gemintang 120140113 Kadis. Kominfo
Albi R. Suseno 120140095 Kadis. Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Jihan Khairunnisa 120220091 Kadis. Pariwisata
Apa itu SDGs?
 Sustainable Development Goals
(SDGs) merupakan suatu rencana
aksi global yang disepakati oleh para
pemimpin dunia, termasuk
Indonesia, guna mengakhiri
kemiskinan, mengurangi kesenjangan
dan melindungi lingkungan.
 SDGs memiliki 17 Tujuan dan 169
Target yang diharapkan dapat dicapai
pada tahun 2030.
Tujuan SDGs
1. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun.
2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi
yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan.
3. Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan
bagi semua untuk semua usia.
4. Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga
mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.
5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua
perempuan dan anak perempuan.
6. Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang
berkelanjutan dan sanitasi bagi semua.
7. Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat
diandalkan, berkelanjutan dan modern bagi semua.
8. Mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan
yang layak bagi semua.
9. Membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung
industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan membantuk
perkembangan inovasi
10. Mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara.
11. Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh
dan berkelanjutan.
12. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
13. Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya.
14. Mengkonversi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber
daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan yang
berkelanjutan.
15. Melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan yang
berkelanjutan terharap ekosistem daratan, mengelola hutan
secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi (penggurunan),
dan menghambat dan membalikkan degradasi tanah dan
menghambat hilangnya keanekaragaman hayati.
16. Mendukung masyarakat yang damai dan inklusifuntuk
pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap
keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang
efektif, akuntabel, dan inklusif di semua level.
17. Menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan
global untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Gambaran Umum Wilayah Bangka Belitung
 Provinsi Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia
yan terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangka dan
Pulau Belitung, serta ratusan pulau-pulau kecil.
 Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera.
Dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan.
 Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah,
memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis.
 Ibukota Provinsi Bangka Belitung adalah Pangkal Pinang.
 Provinsi Bangka Belitung memiliki luas sebesar 16.424,23
km2.
 Batas wilayah Provinsi Bangka Belitung meliputi :
 Sebelah Utara dengan Laut Natuna
 Sebelah Timur dengan Selat Karimata
 Sebelah Selatan dengan Laut Jawa
 Sebelah Barat dengan Selat Bangka
Gambaran Umum Wilayah Bangka Belitung
 Keadaan alam Provinsi Bangka Belitung sebagian
besar merupakan dataran tinggi, lembah dan
sebagian kecil pegunungan dan perbukitan.
 Ketinggian dataran rendah rata-rata sekitar 50
meter di atas permukaan laut dan ketingian daerah
pegunungan antara lain untuk Gunung Maras
mencapai 699 meter di Kecamatan Belinyu (P.
Bangka)
 Keadaan tanah Provinsi Bangka Belitung secara
umum mempunyai PH atau reaksi tanah yang asam
rata-rata di bawah 5, akan tetapi memiliki
kandungan alumunium yang tinggi.
 Di dalamnya mengandung banyak mineral biji
timah dan bahan galian berupa pasir, pasir kuarsa,
batu granit, kaolin, tanah liat, dll.
Gambaran Umum Masyarakat Bangka Belitung
 Jumlah penduduk Provinsi Bangka Belitung berjumlah 1.223.296 jiwa.
 Dengan sebaran penduduk yang di perkotaan sebanyak 602.106 jiwa (49,22 %) dan di
daerah pedesaan sebanyak 621.190 jiwa (50,78 %).
 Suku bangsa sebagian besar penduduk Bangka Belitung adalah suku Melayu, yang
merupakan penduduk asli pulau ini. Di samping itu ada etnis Tionghoa yang umumnya
merupakan keturunan-keturuna imigran Cina yang masuk ke Bangka Belitung pada masa
kolonial Belanda.
 Keragaman suku bangsa di Bangka Belitung juga dibentuk oleh kedatangan suku Jawa,
Bugis, Madura, Bawean, Buton, Ambon, Batak, Bali, dan suku-suku lainny pada masa
kemudian.
 Pada Maret 2019,presentase penduduk miskin di Bangka Belitung mencapai angka 4,62
%, turun 0,15 % dibandingkan dengan kondisi September 2018 yang sebesar 4,77 %.
 Persoalan pendidikan di Bangka Belitung masih terkait masalah mutu, ketersediaan
infrastruktur, keterjangkauan sekolah, dan angka partisipasi ajakan orang tua untuk
anaknya sekolah hingga jenjang yang lebih tinggi. Dana khusus pendidikan pun yang
berasal dari APBD maupun APBN masih dikatakan kurang.
Gambaran Umum Ekonomi Bangka Belitung
 Perekonomian Provinsi Bangka Belitung awal tahun 2020 yang diukur berdasarkan
Produk Domestik Regional Bruto (PRD B) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai
Rp18,631 miliar dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 mencapai
Rp13, 161 miliar.
 Ekonomi pada awal tahun 2020 tumbuh 1,35 persen. Mengalami perlambatan
dibandingkan awal tahun 2019 yang tumbuh sebesar 2,81 persen.
 Total PDRB ADHB di Pulau Sumatera pada awal tahun 2020 mencapai Rp864,653 miliar
atau sekitar 21,39 persen dari total PDRB 34 Provinsi di Indonesia. Sedangkan PDRB
ADHK Pulau Sumatera pada awal tahun 2020 mencapai Rp582,376 miliar, pertumbuhan
ekonomi Pulau Sumatera pada awal tahun 2020 turun sebesar 1,85 persen.
 Sementara PDRB Provinsi Bangka Belitung memberikan kontribusi sebesar 2,15 persen
terhadap PDRB Pulau Sumatera & 0,46 persen terhadap total PDRB 34 Provinsi di
Indonesia.
 Terdapat 10 sektor industri yang menjadi prioritas pembangunan nasionaldi Bangka
Belitung, diantaranya :
1. Industri Pangan
2. Industri Farmasi, Kosmetik, dan Alat Kesehatan
3. Industri Tekstil dan Kulit
4. Industri Alat Transportasi
5. Industri Elektronika dan Telematika
6. Industri Pengembangan Energi
7. Industri Barang Modal Komponen, Bahan Penolong, dan Jasa Industri
8. Industri Hulo Argo
9. Industri Logam Dasar,Bahan Galian Bukan Logam
10. Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan Batu Bara
 Bangka Belitung juga memiliki potensi dan kekayaan objek wisata di Pulau Bangka dan
Pulau Belitung sehingga ditetapkan sebagai kawasan wisata nasional dan internasional.
 Banyak juga pemerintah luar negeri yang bekerja sama dengan pemerintah Bangka
Belitung terkait wisata. Seperti Jepang dan juga Uzbekistan.
Potensi di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

 Mulai banyak guru-guru sekolah yang berkompeten di Bangka


Belitung.
 Fasilitas pendidikan di beberapa wilayah mulai lengkap.
 Pemerintah memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi di
Bangka Belitung.
 Bangka Belitung memiliki banyak budaya yang cukup digemari.
Permasalahan di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

 Masalah mutu, ketersediaan infrastruktur, keterjangkauan sekolah


dan angka partisipasi kasar atau ajakan orang tua untuk anaknya
sekolah hingga setinggi-tingginya.
 Dana pendidikan yang relatif kecil dari pemerintah.
 Pendidikan orang tua atau kurangnya minat anak untuk
bersekolah.
 Minimnya kesadaran terhadap dunia pendidikan.
 Kurangnya pelestarian budaya di Bangka Belitung.
Potensi di Bidang Ketenagakerjaan

 Banyak lulusan yang kompeten sehingga mampu menjadi Sumber


Daya Manusia yang unggul.
 Lapangan kerja di berbagai sektor mulai banyak.
 Beberapa pencari kerja, tenaga kerja, dan perusahaan banyak yang
mulai mendapat bantuan dari pemerintah.
Permasalahan di Bidang Ketenagakerjaan

 Para pekerja di Bangka Belitung sampai saat ini masih banyak yang
tidak mendapatkan hak normatif mereka.
 Perkara yang paling menonjol dari pelanggaran perusahaan
terhadap pekerja adalah seperti tidak adanya BPJS, kontrak kerja
yang jelas, dan PKWT.
 Penyebab pelanggaran ini adalah dikarenakan lemahnya
pengawasan dari Tim Pengawas Dinas Tenaga Kerja (Disnaker)
Bangka Belitung.
 Alasan lemahnya pengawasan tersebut karena dari pusat untuk
mereka bekerja tidak cukup untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Potensi di Bidang Pemuda dan Olahraga

 Banyaknya pemuda-pemuda yang unggul mulai bermunculan di


Bangka Belitung.
 Keterampilan pemuda Bangka Belitung mulai banyak mendapat
apresiasi.
 Beberapa atlet mulai mendapat perhatian pemerintah.
 Beberapa sarana dan prasarana di Bangka Belitung mulai
dikembangkan.
Permasalahan di Bidang Pemuda dan Olahraga
 Kurangnya kesadaran akan kebijakan di bidang pemberdayaan
pemuda, pengembangan pemuda dan infrastruktur kemitraan
pemuda.
 Kurangnya pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang
pemberdayaan pemuda, pengembangan pemuda dan infrastruktur
kemitraan pemuda.
 Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, serta kompetisi
tingkat lokal, regional, dan nasional.
 Kurangnya bimtek (bimbingan teknis) pelatih dan perwasitan
 Kurangnya infrastruktur dan kemitraan olahraga dengan pihak
swasta.
 Kurangnya pembudayaan dan peningkatan prestasi olahraga.
Potensi di Bidang Kesehatan

 Tenaga kerja di bidang kesehatan di Bangka Belitung mulai


meningkat.
 Kesehatan masyarakat mulai banyak mendapat perhatian dari
pemerintah.
 Bantuan layanan kesehatan seperti BPJS/KIS mulai terintegrasi
dengan baik.
Permasalahan di Bidang Kesehatan

 Masih rendahnya kinerja pelayanan publik.


 Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.
 Masih tingginya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak
menular.
 Belum meningkatnya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
 Belum maksimalnya peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber
Daya Kesehatan (SDK).
Potensi di Bidang Komunikasi dan Informatika

 Pendidikan di bidang Komunikasi dan Informatika mulai


dikembangkan di Bangka Belitung.
 Fasilitas-fasilitas penunjang komunikasi juga mulai banyak
dikembangkan.
 Penggunaan e-commerce sebagai penunjang ekonomi masyarakt
mulai meningkat.
Permasalahan di Bidang Komunikasi dan Informatika
 Kurangnya kualitas serta kuantitas SDM bidang kominfo, statistik,
dan persandian.
 Sarana dan prasarana pendukung yang kurang memadai.
 Masih terbatasnya upaya diseminasi informasi mengenai kebijakan
dan hasil pembangunan khususnya melalui media lokal maupun
jaringan nasional.
 Perlunya analisis berbasis teknologi terhadap berita dan informasi
yang berkembang di media cetak, elektronik, maupun sosial.
 Pelaksanaan sosialisasi hasil pembangunan melalui FK Metra belum
optimal.
 Kurangnya pembinaan terhadap kelompok informasi masyarakat
maupun lembaga komunikasi masyarakat.
Potensi di Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil

 Kesadaran penduduk akan pentingnya melakukan perekaman data


mulai berkembang.
 Edukasi mengenai pentingnya program KB terus digalakkan.
 Penekanan angka perkawinan dini di Bangka Belitung mulai terus
ditekan.
Permasalahan di Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil

 Tingginya akan pernikahan muda di wilayah Bangka Belitung,


sehingga terjadi peningkatan jumlah penduduk yang cukup cepat.
 Kurangnya ketersediaan blangko KTP-El di Bangka Belitung.
 Banyak penduduk yang merekam data dan mencetak KTP-El di
luar domisili.
Potensi di Bidang Pariwisata

 Bangka Belitung memiliki pesona alam yang indah, sehingga


memiliki potensi yang baik di bidang pariwisata.
 Minat masyarakat lokal maupun luar Bangka Belitung akan
pariwisata Bangka Belitung terus meningkat.
 Pemerintah Bangka Belitung mulai sadar dan memberikan
perhatian akan pengembangan pariwisata di Bangka Belitung.
Permasalahan di Bidang Pariwisata

 Akses menuju destinasi wisata dan daya tarik wisata di Bangka


Belitung masih belum maksimal menunjan kebutuhan wisata.
 Atraksi/sarana hiburan menjadi kendala lantaran belum banyak
variasinya dan masih banyak yang dikelola aksidental.
 Dari sisi amenitas belum banyak tersedia untuk wisatawan dan
distribusinya belum merata.
 Alokasi keruangan pariwisata yang masih berhadapan dengan
alokasi keruangan yang kurang mendukung.
 Jumlah tenaga kerja di sektor pariwisata masih banyak yang belum
tersertifikasi.
 Minimnya produk ekonomi kreatif yang mempunyai keunikan
lokal dan rumusan kebijakan teknis untuk pemasaran pariwisata
secara terpadu belum disusun secara komprehensif di tingkat
provinsi.
 Banyaknya TI Apung yang menambang di kawasan pariwisata.
 Pemberdayaan dan sadar wisata, sarana dan prasarana umum
kepariwisataan belum optimal baik transportasi umum, petunjuk
jalan ke destinasi, dan juga fasilitas umum.

Anda mungkin juga menyukai