Oleh:
MUHAMMAD ANDHIKA REFALDY
122220136
RB
Pada tahun 2045 menjadi tahun emas bagi negara Indonesia. Untuk dapat mencapai
cita-cita negara Indonesia seiring dengan yang ke 100 tahun Menteri Keuangan Republik
Indonesia mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang merata adalah kunci
terlaksananya pembangunan yang inklusif. Merujuk pada apa yang disampaikan oleh Menteri
Keuangan Republik Indonesia, pembangunan inklusif yang diharapkan sangat sulit untuk
dicapai. Hal ini banyak terjadi di provinsi-provinsi yang ada di Indonesia termasuk diantaranya
adalah Provinsi Lampung. Potret terkini pembangunan infrastruktur yang ada di Provinsi
Lampung masih terkesan lambat, kondisi tersebut terlihat dari rendahnya kualitas infrastruktur
khususnya infrastruktur jalan (Yanuar 2023).
Berdasarkan studi literatur yang dilakukan persentasi keadaan infrastruktur jaringan
jalan di Provinsi Lampung 76,04% jalan tergolong baik dan 23,96 masuk dalam kategori tidak
baik. Semenatara untuk jalan kabupaten terbagi menjadi 56,74% (10.085,04 km) dalam
keadaan baik dan 43,26% (7.689,12 km) dalam kondisi rusak. Kondisi jalan tersebut secara
rinci terbagi menjadi berkondisi baik 4.878,12 km (27,45 persen), sedang 5.206,92 km (29,29
persen), rusak ringan 5.539,07 km (31,16 persen), dan rusak berat 2.150,05 km (12,1 persen)
Berdasarkan data yang diatas, dapat diketahui bahwa rendahnya kualitas infrastruktur
jalan di Provinsi Lampung banyak terjadi di kabupaten-kabupaten penopangnya. Hampir 45%
jalan masuk dalam kategori tidak baik, dan tentunya akan berdampak negatif yang beragam
bagi aktivitas masyarakat dalam mengembangkan perekonomian mereka. Infrastruktur jalan
adalah tulang punggung berjalannya perekonomian, dengan adanya infrastruktur yang baik
maka akan mampu memperlancar arus barang, jasa, manusia, uang, dan informasi dari satu
daerah ke daerah lainnya.
Perbaikan kualitas jaringan jalan menjadi salah satu tantangan besar yang sedang
dihadapi oleh pemerintah Provinsi Lampung. Provinsi lampung yang didominasi oleh kegiatan
pertanian tentu membutuhkan dukungan infrastruktur yang baik untuk menunjang arus
mobilitas barang hasil pertanianya baik untuk pemasaran dll, terlebih Provinsi Lampung
menjadi gerbang awal untuk memasuki Pulau Sumatera sehingga banyak kegiatan transportasi
yang bergerak di Lampung.
• Tantangan di Bidang Sosial Ekonomi
Selain pemerataan infrastruktur yang menjadi tantangan utama bagi Provinsi Lampung
adalah tantangan ekonomi. Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat yaitu pertumbuhan
ekonomi. Berdasarkan data badan Pusat Statistik Indonesia, grafik peningkatan PDRB di Pulau
Sumatera, Provinsi Lampung berdasarkan harga konstan berada di posisi ke empat dari 10
provinsi (BPS 2022).
Provinsi Lampung, sudah dikenal dengan hasil pertanian tanaman kopi, lada, kelapa
dan cengkeh bahkan sejak zaman penjajahan Belanda. Jika dilihat dari hasil sektor pertanian
hal ini dapat menjadi salah satu sumber lapangan pekerkerjaan yang besar di Provinsi Lampung.
Keunggulan tersebut seharusnya mampu dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dibandingkan dengan provinsi lain, namun kendala utamanya memang masih terpaku
pada dukungan infrastruktur yang belum maksimal.
Kendala utama pengembangan ekonomi di Provinsi Lampung selain dukungan
infrastruktur yang belum optimal adalah masih rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM).
Rendahnya nilai SDM di Provinsi Lampung dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti,
rendahnya minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Banyak masyarakat yang berpikir bahwa kuliah dan pengembangn soft Skill bukanlah hal yang
penting untuk dilakukan. Hal ini tentu berdampak pada pola pikir masyarakat hingga tidak
adanya pengetahuan yang cukup dalam mengolah sumber daya alam yang terdapat di Provinsi
Lampung. Hal ini dapat terlihat dari banyak nya masyarakat Lampung yang masih menjual
produk hasil pertaniannya tanpa adanya olahan. Hal tersebut tentu mempengaruhi nilai jual dari
produk tersebut.
Provinsi Lampung akan terus mengalami perkembangan bersamaan dengan perkembangan penduduk
yang semakin majemuk. Akan ada berbagai kendala dan tantangan yang ditemukan dalam berbagai
aspek. Ikut tiap golongan berupaya dalam menghadirkan beragam alternatif penyelesaian. Berikut
adalah beberapa strategi usulan yang dinilai dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam
menyelesaikan berbagai tantangan dalam upaya Provinsi Lampung menuju Indonesia Emas Tahun
2045.
• Sektor Swasta
Faktor pendukung juga berpengaruh terhadap kesiapan Provinsi Lampung menuju
Indonesia Emas 2045. Sektor swasta menjadi salah satu faktor pendukung dalam perwujudan
tersebut. Sektor swasta memiliki peran yang sangat penting dalam melanjutkan pembangunan
infrastruktur, seperti menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi
meningkatkan akses ke kawasan pariwisata, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendukung
pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pembangunan infrastruktur juga dapat mendukung industri
dalam negeri seperti pembuatan alat berat excavator, marka jalan, bearing jembatan, water
treatment mobile, dan lain sebagainya. Peran sektor swasta juga memiliki dampak positif pada
investasi dan alokasi anggaran yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia.
Keterlibatan swasta dapat terwujud melalui kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU)
atau melalui kemitraan publik dan swasta (PPP). Selama periode 2015-2019, sekitar 36,5%
pendanaan proyek infrastruktur berasal dari sektor swasta, yang membantu mengisi kekurangan
pendanaan untuk proyek-proyek strategis, termasuk yang berkaitan dengan investasi dan
pengembangan SDM Indonesia.
Bukti nyata dari peran sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur dan investasi
dapat ditemukan di provinsi Lampung, di mana beberapa proyek potensial investasi telah
diidentifikasi, seperti Bakauheni Resort - Integrated Tourism Area, Tanggamus Maritime
Industrial Area, Way Laga Bizpark, dan Waste to Energy Bakung Project. Di bidang
infrastruktur, tol Lampung-Palembang sepanjang 371,5 KM yang diresmikan pada Desember
2021 adalah salah satu contohnya.
• Peran Masyarakat
Masyarakat adalah elemen yang tidak kalah penting dalam pembangunan. Segala
upaya yang dilakukan oleh pemerintah pada akhirnya akan sia sia jika tidak mendapatkan
respon positif dari masyarakat. Respon masyarakat dalam mempersiapkan Provinsi Lampung
menuju Indonesia emas tahun 2045, tidak terbatas pada bagaimana masyarakat kerap
melontarkan kritikan kepada 18 pemerintah, namun juga harus turut andil dalam memberikan
aksi nyata. Aksi nyata yang dapat dilakukan oleh masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai
cara, seperti turut serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah, mengeskploitasi
lahan, lalu update dengan himbauan pemerintah hingga mau menerima perubahan sesuai
dengan tuntutan zaman.
IMPLEMENTASI
Tidak hanya membutuhkan peran aktif dari pemerintah namun pengimplementasian peran aktif
masyarakat menjadi elemen kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai cita-
cita besar ini, masyarakat perlu menjadi agen perubahan yang proaktif. Hal ini dimulai dengan
pendidikan berkualitas, yang membentuk dasar bagi generasi mendatang untuk memimpin dalam
berbagai bidang. Selanjutnya, kewirausahaan dan inovasi masyarakat akan menjadi pendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kesadaran akan lingkungan dan praktik berkelanjutan
dalam kehidupan sehari-hari akan memastikan bahwa sumber daya alam kita dilestarikan untuk generasi
mendatang. Partisipasi politik dan sosial yang aktif akan memastikan bahwa kebijakan yang
mendukung kesejahteraan rakyat diterapkan. Kesetaraan gender dan keadilan sosial akan membentuk
dasar bagi masyarakat yang inklusif dan adil. Dengan demikian, peran masyarakat yang kuat dalam
mengimplementasikan nilai-nilai ini akan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk mencapai status
emasnya pada tahun 2045, di mana kemakmuran dan kesejahteraan merata di seluruh nusantara.
KESIMPULAN
Indonesia Emas 2045 adalah visi untuk menciptakan masyarakat yang makmur, adil, dan
berkelanjutan di seluruh nusantara yang beriringan dengan 100 tahunnya Indonesia merdeka. Untuk
mencapai tujuan ini, masyarakat Indonesia harus bersatu dalam semangat perubahan, mengadopsi
nilai-nilai positif, dan berperan aktif dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dan generasi akan menjadi kunci untuk meraih
kesuksesan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Setiap sektor yang telah dikaji memiliki hubungan satu dengan yang lain. Satu aspek yang
sangat vital hingga berperan sebagai Backbone pembangunan adalah aspek infrastruktur. Jika keadaan
infrastruktur dari segi kuantitas hingga kualitas sudah terjamin maka akan mempermudah dalam
meningkatkan target di sektor sektor lainnya. Perekonomian tentu akan semakin maju, ketika akses
menuju pasar sudah baik. Bahkan untuk alur pendistribusian hasil produksi masyarakat akan lebih
mudah dilakukan baik dalam skala regional, nasional maupun internasional. Ketika keadaan
perekonomian sudah baik dengan didukung infrastruktur yang baik maka grafik akses pangan,
pendidikan dll akan semakin terintegrasi. Jika Provinsi Lampung berhasil meraih hal tersebut, maka hal
tersebut akan berdampak baik dalam menggaet ketertarikan investor dalam mendukung pembangunan
dan pemberdayaan potensi yang terdapat di Provinsi Lampung.