Anda di halaman 1dari 10

RESUME STUDIUM GENERALE

PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Oleh:
MUHAMMAD ANDHIKA REFALDY
122220136
RB

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Judul Seminar : Rekontruksi Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045: Tantangan
Srategi Untuk Memperbaiki Infrastruktur, Sosial Pangan dan Keamanan
Pemateri : Ir. H. Arinal Djunaidi (Gubernur Lampung)
Mingrum Gumay, SH., MH (Ketua DPRD Lampung)
Irjen Pol Helmy Santika S.H.,S.I.K.,M.Si. (Kapolda Lampung)
Ezra Refenza (Presiden Mahasiswa KM ITERA)

Waktu Pelaksanaan : Senin, 25-September-2023

THUMBNAIL/POSTER DAN BUKTI KETIKA MENGIKUTI SEMINAR


RESUME KEGIATAN KULIAH UMUM
Topik 1 : Tantangan Dalam Rekontruksi Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045.
Pembicara : Perwakilan Ir. H. Arinal Djunaidi
Visi Indonesia tahun 2045 dikenal dengan sebutan Indonesia Emas Berkelanjutan 2045.
Indonesia emas berkelanjutan 2045 menjadi cita-cita yang di idam-idamkan oleh seluruh rakyat
Indonesia. Indonesia emas berkelanjutan 2045 menjadi momen yang sangat di nantikan juga
dikarenakan usia Indonesia yang tepat 100 tahun setelah kemerdekaan, Momen tersebut akan menjadi
momen pembuktian kepada leluhur pahlawan bangsa Indonesia bahwa Indonesia dapat berkembang
menuju kemajuan di tangan anak-anak bangsa (Radytio Pangestu 2021). Visi "Indonesia Emas 2045"
mencerminkan aspirasi yang tinggi dan ambisius untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju,
berdaulat, berdaya saing, dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya. Untuk mencapainya, dibutuhkan
perencanaan strategis, kebijakan yang tepat, implementasi program yang efektif, serta komitmen dan
kerjasama dari seluruh pemangku kepentingan.
Mewujudkan Indonesia Emas 2045 adalah visi jangka panjang untuk mengangkat Indonesia ke
tingkat yang lebih tinggi dalam berbagai aspek kehidupan nasional, termasuk ekonomi, pendidikan,
sosial, dan budaya. Namun, ada banyak tantangan yang harus diatasi Bersama-sama untuk mencapai
cita-cita ini. Berikut adalah beberapa tantangan dalam mewujudkan Indonesia Emas:

• Tantangan di bidang infrastruktur

Pada tahun 2045 menjadi tahun emas bagi negara Indonesia. Untuk dapat mencapai
cita-cita negara Indonesia seiring dengan yang ke 100 tahun Menteri Keuangan Republik
Indonesia mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang merata adalah kunci
terlaksananya pembangunan yang inklusif. Merujuk pada apa yang disampaikan oleh Menteri
Keuangan Republik Indonesia, pembangunan inklusif yang diharapkan sangat sulit untuk
dicapai. Hal ini banyak terjadi di provinsi-provinsi yang ada di Indonesia termasuk diantaranya
adalah Provinsi Lampung. Potret terkini pembangunan infrastruktur yang ada di Provinsi
Lampung masih terkesan lambat, kondisi tersebut terlihat dari rendahnya kualitas infrastruktur
khususnya infrastruktur jalan (Yanuar 2023).
Berdasarkan studi literatur yang dilakukan persentasi keadaan infrastruktur jaringan
jalan di Provinsi Lampung 76,04% jalan tergolong baik dan 23,96 masuk dalam kategori tidak
baik. Semenatara untuk jalan kabupaten terbagi menjadi 56,74% (10.085,04 km) dalam
keadaan baik dan 43,26% (7.689,12 km) dalam kondisi rusak. Kondisi jalan tersebut secara
rinci terbagi menjadi berkondisi baik 4.878,12 km (27,45 persen), sedang 5.206,92 km (29,29
persen), rusak ringan 5.539,07 km (31,16 persen), dan rusak berat 2.150,05 km (12,1 persen)
Berdasarkan data yang diatas, dapat diketahui bahwa rendahnya kualitas infrastruktur
jalan di Provinsi Lampung banyak terjadi di kabupaten-kabupaten penopangnya. Hampir 45%
jalan masuk dalam kategori tidak baik, dan tentunya akan berdampak negatif yang beragam
bagi aktivitas masyarakat dalam mengembangkan perekonomian mereka. Infrastruktur jalan
adalah tulang punggung berjalannya perekonomian, dengan adanya infrastruktur yang baik
maka akan mampu memperlancar arus barang, jasa, manusia, uang, dan informasi dari satu
daerah ke daerah lainnya.
Perbaikan kualitas jaringan jalan menjadi salah satu tantangan besar yang sedang
dihadapi oleh pemerintah Provinsi Lampung. Provinsi lampung yang didominasi oleh kegiatan
pertanian tentu membutuhkan dukungan infrastruktur yang baik untuk menunjang arus
mobilitas barang hasil pertanianya baik untuk pemasaran dll, terlebih Provinsi Lampung
menjadi gerbang awal untuk memasuki Pulau Sumatera sehingga banyak kegiatan transportasi
yang bergerak di Lampung.
• Tantangan di Bidang Sosial Ekonomi
Selain pemerataan infrastruktur yang menjadi tantangan utama bagi Provinsi Lampung
adalah tantangan ekonomi. Salah satu indikator kesejahteraan masyarakat yaitu pertumbuhan
ekonomi. Berdasarkan data badan Pusat Statistik Indonesia, grafik peningkatan PDRB di Pulau
Sumatera, Provinsi Lampung berdasarkan harga konstan berada di posisi ke empat dari 10
provinsi (BPS 2022).
Provinsi Lampung, sudah dikenal dengan hasil pertanian tanaman kopi, lada, kelapa
dan cengkeh bahkan sejak zaman penjajahan Belanda. Jika dilihat dari hasil sektor pertanian
hal ini dapat menjadi salah satu sumber lapangan pekerkerjaan yang besar di Provinsi Lampung.
Keunggulan tersebut seharusnya mampu dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dibandingkan dengan provinsi lain, namun kendala utamanya memang masih terpaku
pada dukungan infrastruktur yang belum maksimal.
Kendala utama pengembangan ekonomi di Provinsi Lampung selain dukungan
infrastruktur yang belum optimal adalah masih rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM).
Rendahnya nilai SDM di Provinsi Lampung dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti,
rendahnya minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Banyak masyarakat yang berpikir bahwa kuliah dan pengembangn soft Skill bukanlah hal yang
penting untuk dilakukan. Hal ini tentu berdampak pada pola pikir masyarakat hingga tidak
adanya pengetahuan yang cukup dalam mengolah sumber daya alam yang terdapat di Provinsi
Lampung. Hal ini dapat terlihat dari banyak nya masyarakat Lampung yang masih menjual
produk hasil pertaniannya tanpa adanya olahan. Hal tersebut tentu mempengaruhi nilai jual dari
produk tersebut.

• Tantangan di Bidang Pangan


Sebagai Provinsi dengan potensi kuat di sektor pertanian yang cukup menjanjikan,
faktanya Provinsi Lampung tidak dapat lepas dari bayang-bayang krisis pangan yang
mengancam seluruh dunia. Banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya krisis pangan seperti
ketersediaan infrastruktur dan juga perubahan iklim global serta geopolitik dunia.
Permasalahan hangat yang kini dihadapi oleh pemerintahan Provinsi Lampung adalah
fenomena perubahan iklim yang tidak menentu serta perbaikan akses infrastruktur.
Perubahan iklim disebabkan secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas
manusia yang mengubah komposisi atmosfer global dan variabilitas iklim alami selama periode
waktu yang dapat dibandingkan. Perubahan iklim dapat memperburuk ketahanan pangan dan
mata pencaharian. Bahaya perubahan iklim khususnya badai, banjir, dan kekeringan yang
semakin sering dan intens, tanah dan air semakin langka dan sulit diakses, dan peningkatan
produktivitas pertanian yang sulit dicapai. Perubahan iklim ini juga berpengaruh pada
penurunan kualitas tanaman karena beberapa tanaman kurang memiliki daya tahan yang kuat
terhadap perubahan cuaca yang berlangsung. Hal ini mengakibatkan tanaman dapat mati dan
tanaman yang masih bertahan akan mengalami penurunan dalam kualitas produksinya bahkan
menyebabkan gagal panen.
Tantangan lain yang dihadapi dalam menjamin ketahanan pangan adalah pemborosan
pangan yang cukup tinggi. Pemerintah Kota Bandar Lampung pernah memberikan sebuah
himbauan untuk masyarakat tidak melakukan pemborosan pangan yang dikonsumsi.
Masyarakat dihimbau untuk mengkonsumsi makanan sesuai dengan kebutuhan sehingga aksi
membuang-buang makanan dapat diminimalisir.

• Tantangan di Bidang Pendidikan


Setiap masyarakat Indonesia memiliki hak untuk hidup, tumbuh, berkembang, serta
mendapatkan perlindungan dan berpartisipasi. Sebagaimana hak untuk dapat berpartisipasi
dalam mengenyam pendidikan. Sebab melalui pendidikan, dapat menghantarkan generasi
penerus bangsa menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan dapat bersaing terhadap
perkembangan zaman. Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah satu instrumen yang dapat
digunakan untuk melihat fakta peluang anak di Indonesia dalam mendapatkan hak berupa akses
Pendidikan.
Sebagian besar penduduk Provinsi Lampung sudah mengenyam pendidikan dasar
pada tahun 2021. Pada kelompok umur 7- 12, seluruh kabupaten/kota sudah melebihi 90%.
Begitu pula untuk kelompok umur 13-15 sebagian besar sudah mengenyam Pendidikan
menengah pertama sebanyak 90%, kecuali kabupaten Mesuji (89,87 %) dan kabupaten Pesisir
Barat (88,26%). Akan tetapi, untuk kelompok umur 16-18, sekitar 60-70 % penduduk sudah
mengenyam pendidikan menengah atas/SMA. Berbeda dengan level pendidikan
diploma/universitas yang hanya sekitar 20%, bahkan ada kabupaten yang tingkat partisipasinya
kurang dari 10% untuk level Pendidikan diploma/universitas.

• Tantangan di Bidang Keamanan Maritim, Kejatahatan dan Konflik Sosial


Provinsi Lampung merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi maritim yang
besar di Indonesia. Dengan garis pantai yang panjang, lokasi pelabuhan-pelabuhan strategis,
serta kawasan pesisir yang subur, Lampung memiliki peran penting dalam sektor kelautan dan
perikanan, perdagangan, serta transportasi laut. Namun, bersamaan dengan potensi tersebut,
provinsi ini juga berhadapan dengan berbagai tantangan dalam menjaga keamanan maritim.
kajian ini akan mengkaji aspek-aspek keamanan maritim di Provinsi Lampung, tantangan yang
dihadapi, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keamanan maritim di wilayah
ini. Pada sektor maritim terdapat berbagai ancaman yang ditemukan seperti perdagangan ilegal,
pencurian ikan, pencemaran laut, dan perampokan/kriminalitas laut atau ancaman lainnya yang
dapat mengganggu aktivitas maritim dan mengancam kedaulatan suatu pemerintahan. Berikut
beberapa permasalahan terkait yang telah terjadi di sekitar Provinsi Lampung.
1. Perompakan dan kriminalitas Laut
2. Pencurian Ilegal dan Penangkapan Ikan Ilegal
3. Perdagangan manusia dan migrasi Ilegal

Topik 2 : Strategi Dalam Rekontruksi Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045.


Pembicara : Perwakilan Mingrum Gumay, SH., MH

Provinsi Lampung akan terus mengalami perkembangan bersamaan dengan perkembangan penduduk
yang semakin majemuk. Akan ada berbagai kendala dan tantangan yang ditemukan dalam berbagai
aspek. Ikut tiap golongan berupaya dalam menghadirkan beragam alternatif penyelesaian. Berikut
adalah beberapa strategi usulan yang dinilai dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam
menyelesaikan berbagai tantangan dalam upaya Provinsi Lampung menuju Indonesia Emas Tahun
2045.

• Strategi Di Bidang Infrastruktur


Dalam upaya menangani masalah infrastruktur yang begitu kompleks di Provinsi Lampung,
berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan:
a. Memaksimalkan pembangunan infrastruktur yang mendukung pembangunan
wilayah seperti KSPN, KEK, Kawasan Industri, Kawasan Bandara/Pelabuhan, dan
kawasan produktif lainnya.
b. Meninjau secara konsisten kelayakan infrastruktur beserta kuantitas infrastruktur
dari daerah daerah yang cakupannya lebih kecil dari perkotaan. Hal ini untuk
menghindari ketidakmerataan pembangunan antara kawasan perkotaan dengan
kawasan perdesaan.
c. Memaksimalkan kinerja staff pusat dengan daerah khususnya dibidang komunikasi
dan koordinasi sehingga kawasan Kabupaten/kota bahkan perdesaan tetap
terintegrasi.
d. Mengembangkan strategi pembiayaan alternative melalui skema KPBU & skema
lainnya yang menarik bagi investor.

• Strategi Di Bidang Sosial Ekonomi


a. Memberikan edukasi dan melakukan pengolahan produk pertanian untuk
memperpanjang masa simpan produk dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
b. Memberikan pelatihan media promosi produk turunan pertanian untuk
memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan potensi penjualan produk hasil
pertanian.
c. Disverifikasi Ekonomi, bertujuan untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada
satu atau beberapa sektor utama, dengan mengembangkan sektor-sektor
alternatif yang memiliki potensi pertumbuhan dan penghasilan.
d. Investasi dalam riset dan inovasi, Riset memberikan dasar pengetahuan dan
pemahaman yang mendalam, sementara inovasi menghasilkan aplikasi praktis dari
pengetahuan tersebut untuk menciptakan nilai tambah atau perubahan yang
diinginkan. Inovasi sering kali didorong oleh hasil riset yang cermat, dan hasil
inovasi dapat membuka pintu bagi riset lebih lanjut untuk meningkatkan produk
atau layanan tersebut.

• Strategi Di Bidang Pangan


Ada beberapa pendekatan dan strategi yang dapat diambil untuk memastikan pasokan pangan
yang cukup dan berkelanjutan bagi seluruh penduduk Indonesia. Berikut adalah beberapa
strategi yang dapat dipertimbangkan:
a. Dilakukan upaya pengurangan aktivitas yang dapat memperburuk perubahan iklim
seperti mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, mengurangi penggunaan
gas rumah kaca, melakukan pengolahan sampah yang baik agar dapat menurunkan
emisi gas metana.
b. Menerapkan 5 kunci keamanan pangan seperti menjaga pangan pada suhu aman,
memasak pangan dengan suhu yang sesuai, pisahkan antara bahan pangan mentah
dan pangan matang, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta gunakan air
dan bahan baku yang aman.
c. Perkuat ketahanan pangan dengan menggunakan komponen alami yang bersifat
antimikroba yang dapat diekstrak atau diisolasi, seperti minyak sirih yang dapat
menghambat pertumbuhan pada mikroba, alisin pada bawang putih, dan dari
bahan telur berupa lisozim dan ovotransferrin.
d. Dalam menanggulangi permasalahan food loss dapat dilakukan dengan
meningkatkan teknik pemanenan.
e. Permasalahan food waste dapat ditanggulangi dengan memperbaiki kemasan agar
makanan lebih segar dan tahan lama selain itu food waste dari hasil sisa makanan
yang sering dihasilkan rumah makan atau restoran dapat 16 diolah sebagai
pembuatan gas metana dimana dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
• Strategi di Bidang Keamanan Maritim, Kejahatan, Dan Konflik Sosial
Untuk dapat mengatasi berbagai tantangan berkaitan dengan Keamanan Maritim, Kejahatan,
Dan Konflik Sosial, terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan seperti:
a. Peningkatan kuantitas dan sistematis Pengawasan: Peningkatan frekuensi patroli
oleh penjaga pantai dan kepolisian laut sangat penting untuk mencegah
perompakan, pencurian ikan, dan aktivitas ilegal lainnya. Peningkatan teknologi
dan pemantauan juga dapat mendukung upaya ini.
b. Kerjasama Lintas Sektor, Lintas Daerah maupun nasional: Kerjasama antara
instansi pemerintah, lembaga swasta, serta masyarakat lokal perlu ditingkatkan.
Koordinasi yang baik antara berbagai pihak dapat memperkuat pengawasan dan
penegakan hukum di wilayah maritim.
c. Pengembangan Pelabuhan Aman dan Infrastruktur Maritim: Peningkatan
infrastruktur pelabuhan dan fasilitas maritim yang aman dapat membantu
mengurangi risiko perompakan dan aktivitas ilegal lainnya. Pengembangan
dermaga yang modern dan aman juga dapat mendorong ekonomi maritim yang
berkelanjutan.
d. Penegakan Hukum yang Tegas dan tak pandang bulu: Hukuman yang tegas
terhadap pelaku perompakan, pencurian ikan, dan aktivitas ilegal lainnya akan
memberikan efek jera dan mendorong masyarakat untuk patuh terhadap hukum.

Topik 3 : Faktor Pendukung Rekontruksi Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045.


Pembicara : Perwakilan Irjen Pol Helmy Santika S.H.,S.I.K.,M.Si.

• Sektor Swasta
Faktor pendukung juga berpengaruh terhadap kesiapan Provinsi Lampung menuju
Indonesia Emas 2045. Sektor swasta menjadi salah satu faktor pendukung dalam perwujudan
tersebut. Sektor swasta memiliki peran yang sangat penting dalam melanjutkan pembangunan
infrastruktur, seperti menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi
meningkatkan akses ke kawasan pariwisata, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendukung
pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pembangunan infrastruktur juga dapat mendukung industri
dalam negeri seperti pembuatan alat berat excavator, marka jalan, bearing jembatan, water
treatment mobile, dan lain sebagainya. Peran sektor swasta juga memiliki dampak positif pada
investasi dan alokasi anggaran yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia.
Keterlibatan swasta dapat terwujud melalui kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU)
atau melalui kemitraan publik dan swasta (PPP). Selama periode 2015-2019, sekitar 36,5%
pendanaan proyek infrastruktur berasal dari sektor swasta, yang membantu mengisi kekurangan
pendanaan untuk proyek-proyek strategis, termasuk yang berkaitan dengan investasi dan
pengembangan SDM Indonesia.
Bukti nyata dari peran sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur dan investasi
dapat ditemukan di provinsi Lampung, di mana beberapa proyek potensial investasi telah
diidentifikasi, seperti Bakauheni Resort - Integrated Tourism Area, Tanggamus Maritime
Industrial Area, Way Laga Bizpark, dan Waste to Energy Bakung Project. Di bidang
infrastruktur, tol Lampung-Palembang sepanjang 371,5 KM yang diresmikan pada Desember
2021 adalah salah satu contohnya.
• Peran Masyarakat
Masyarakat adalah elemen yang tidak kalah penting dalam pembangunan. Segala
upaya yang dilakukan oleh pemerintah pada akhirnya akan sia sia jika tidak mendapatkan
respon positif dari masyarakat. Respon masyarakat dalam mempersiapkan Provinsi Lampung
menuju Indonesia emas tahun 2045, tidak terbatas pada bagaimana masyarakat kerap
melontarkan kritikan kepada 18 pemerintah, namun juga harus turut andil dalam memberikan
aksi nyata. Aksi nyata yang dapat dilakukan oleh masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai
cara, seperti turut serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah, mengeskploitasi
lahan, lalu update dengan himbauan pemerintah hingga mau menerima perubahan sesuai
dengan tuntutan zaman.
IMPLEMENTASI
Tidak hanya membutuhkan peran aktif dari pemerintah namun pengimplementasian peran aktif
masyarakat menjadi elemen kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Untuk mencapai cita-
cita besar ini, masyarakat perlu menjadi agen perubahan yang proaktif. Hal ini dimulai dengan
pendidikan berkualitas, yang membentuk dasar bagi generasi mendatang untuk memimpin dalam
berbagai bidang. Selanjutnya, kewirausahaan dan inovasi masyarakat akan menjadi pendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kesadaran akan lingkungan dan praktik berkelanjutan
dalam kehidupan sehari-hari akan memastikan bahwa sumber daya alam kita dilestarikan untuk generasi
mendatang. Partisipasi politik dan sosial yang aktif akan memastikan bahwa kebijakan yang
mendukung kesejahteraan rakyat diterapkan. Kesetaraan gender dan keadilan sosial akan membentuk
dasar bagi masyarakat yang inklusif dan adil. Dengan demikian, peran masyarakat yang kuat dalam
mengimplementasikan nilai-nilai ini akan menjadi fondasi bagi Indonesia untuk mencapai status
emasnya pada tahun 2045, di mana kemakmuran dan kesejahteraan merata di seluruh nusantara.
KESIMPULAN
Indonesia Emas 2045 adalah visi untuk menciptakan masyarakat yang makmur, adil, dan
berkelanjutan di seluruh nusantara yang beriringan dengan 100 tahunnya Indonesia merdeka. Untuk
mencapai tujuan ini, masyarakat Indonesia harus bersatu dalam semangat perubahan, mengadopsi
nilai-nilai positif, dan berperan aktif dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan dan generasi akan menjadi kunci untuk meraih
kesuksesan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Setiap sektor yang telah dikaji memiliki hubungan satu dengan yang lain. Satu aspek yang
sangat vital hingga berperan sebagai Backbone pembangunan adalah aspek infrastruktur. Jika keadaan
infrastruktur dari segi kuantitas hingga kualitas sudah terjamin maka akan mempermudah dalam
meningkatkan target di sektor sektor lainnya. Perekonomian tentu akan semakin maju, ketika akses
menuju pasar sudah baik. Bahkan untuk alur pendistribusian hasil produksi masyarakat akan lebih
mudah dilakukan baik dalam skala regional, nasional maupun internasional. Ketika keadaan
perekonomian sudah baik dengan didukung infrastruktur yang baik maka grafik akses pangan,
pendidikan dll akan semakin terintegrasi. Jika Provinsi Lampung berhasil meraih hal tersebut, maka hal
tersebut akan berdampak baik dalam menggaet ketertarikan investor dalam mendukung pembangunan
dan pemberdayaan potensi yang terdapat di Provinsi Lampung.

Anda mungkin juga menyukai