Anda di halaman 1dari 13

PERAN KEPEMERINTAHAN TERHADAP

PENGREALISASIAN INFRASTRUKTUR JALAN SERTA


SUMBER DAYA ALAM ATAS KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT KABUPATEN MERANGIN

AYU ANDIRA

041591934

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FHISIP)

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2022
PERAN KEPEMERINTAHAN TERHADAP PENGREALISASIAN
INFRASTRUKTUR JALAN SERTA SUMBER DAYA ALAM ATAS
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KABUPATEN MERANGIN

Ayu Andira

041591934

ayuandira1630@gmail.com

Firman.,S.SOS.,MA

Fi_rmank@ymail.com

Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Terbuka

Tutor Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Terbuka

ABSTRAK

Kemajuan keuangan dicirikan sebagai perkembangan proses pergerakan yang


dilakukan di suatu daerah untuk mendorong pengembangan aktivitas keuangan dan
ekonomi guna untuk memenuhi harapan akan kenyamanan/kesuksesan kebutuhan
sehari-hari dalam jangka panjang. Penunjang peningkatan keuangan suatu daerah
adalah melalui perbaikan pondasi perekonomian , infrastruktur jalan merupakan
penggerak kemajuan perekonomian di suatu kabupaten atau wilayah . Perbaikan
infrastruktur jalan belum terealisasi sampai saat ini. Padahal infrastruktur jalan
sangat penting untuk pendistribusian hasil sumber daya alam yang akan
disebarluaskan ke luar sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa yang dapat
membantu perekonomian masyarakat kabupaten Merangin. Jika demikian,
infrastruktur akan berdampak pada ke sejahteraan masyarakat . Ini penting, dan
harus dilihat oleh otoritas publik. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian pencerahan dengan metodologi subyektif. Sumber informasi dalam
penelitian ini diperoleh dari sumber pilihan dimana sumber informasi tambahan
merupakan sumber informasi yang diperoleh oleh analis dari tulisan yang diteliti dan
berbagai catatan yang didapat dari web atau tujuan penelitian terkait.

Kata Kunci : Infrastruktur, Kepemerintahan, Kesejahteraan, Masyarakat, Peran

ii
PENDAHULUAN

Perbaikan fondasi perekonomian merupakan cara pandang yang signifikan untuk


mempercepat siklus kemajuan di Kabupaten Merangin. Perbaikan infrastruktur juga
memainkan peran penting dalam mempengaruhi perkembangan keuangan dan aktivitas
sosial. Dengan peningkatan bidang infrastruktur seperti transportasi (jalan dan kereta
api), bangunan, persimpangan, administrasi transportasi (terminal udara, stasiun,
pelabuhan). Ini berubah menjadi alasan pergantian peristiwa kebijakan tambahan.
Infrastruktur kerja adalah area utama untuk kemajuan urusan penduduk suatu daerah,
dengan kantor yang memadai daerah setempat dapat menangani bisnis dengan baik.

Pada tahap pembangunan ini, pemerintah dan rakyat Indonesia sedang berjuang
untuk mencapai cita-cita tujuan nasional mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur, adil materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 di tempat yang perlu perbaikan dan perubahan. menuju pelaksanaan yang lebih
baik dari program pembangunan jalan yang merupakan jaringan transportasi yang
dominan digunakan oleh penduduk untuk beraktifitas, sehingga jalan memegang
peranan penting dalam pembangunan kawasan atau kawasan.

Memperluas perbaikan infrastruktur kerja harus secara mendasar penting bagi


otoritas publik karena ujian terbesar harus bertahan. Otoritas publik juga terus
membangun kantor-kantor penting di sekitarnya, tetapi tidak dapat disangkal bahwa
otoritas publik akan menghadapi banyak hambatan, mulai dari masalah pembiayaan
hingga tantangan khusus di lapangan. Sementara kapasitas otoritas publik untuk
menetapkan rencana pengeluaran untuk perbaikan masih terbatas, otoritas publik juga
membuat infrastruktur kerja melalui persetujuan pendanaan kerja pemerintah, yang
membutuhkan administrasi yang baik dalam proyek para eksekutif. Untuk memberikan
hasil yang bermanfaat dalam pelaksanaan kepentingan publik yang dapat dikelola dalam
proyek perbaikan pemerintahan .

Jawaban untuk memperluas efisiensi ekonomi negara adalah dengan


membangun modal atau pondasi modal untuk usaha bekerja sesuai dengan harapan
peningkatan taraf hidup msyarakat .

1
Jaringan dapat memenuhi kebutuhan penting seperti portabilitas, periklanan
barang-barang pedesaan, pengangkutan barang-barang pertanian, dengan tujuan agar
lebih sederhana dan lebih produktif ketika fondasi jalan dirakit. Aliran jalan adat sangat
bermanfaat bagi kemajuan ekonomi dan sosial suatu daerah. Selanjutnya, kemajuan
kantor transportasi jalan dan infrastruktur akan bekerja dengan dan mempercepat
kemajuan fleksibilitas tenaga kerja dan produk.

Ketersediaan fasilitas seperti jalan, air minum dan aset tetap di kabupaten
Merangin secara langsung atau secara tidak langsung mempengaruhi efisiensi keuangan,
misalnya, peningkatan pendapatan yang dihasilkan, aksesibilitas pekerjaan dan
peningkatan wilayah keuangan yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan
keuangan di suatu daerah. . Oleh karena itu Pemerintah Daerah Merangin telah
melakukan pembenahan pondasi untuk membangun ketersediaan dan pengembangan
barang dan masyarakat untuk membantu kegiatan keuangan, dengan segala
pertimbangan.

Untuk mempercepat perbaikan provinsi harus dimungkinkan dengan


memperluas tingkat efisiensi dan pembangunan kebijakan. Tindakan kebijakan yang
efektif harus didukung oleh infrastruktur kerja yang memuaskan karena
memberdayakan perluasan ekonomi dalam potensi lokal. Pengembangan potensi
provinsi memberdayakan pengembangan ekonomi teritorial sesuai kapasitasnya yang
sebenarnya dan bersama-sama menuju jalur perluasan pembangunan keuangan publik
sesuai batas idealnya, jalur perdagangan sesuai kebutuhan masing-masing. Proporsi
pemeriksaan antara hasil yang disampaikan dengan informasi yang digunakan.

Dari penjelasan di atas, cenderung beralasan bahwa membangun infrastruktur


jalan yang kondisinya rusak parah akan mengurangi aset tetapnya untuk melayani
kawasan setempat. Secara khusus, aset tetap kelapa sawit yang umumnya harganya
bervariasi bahkan jarang naik, menyebabkan kebutuhan masyarakat sehari-hari tidak
dapat terpenuhi .

2
METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


khusus dengan metodologi pendekatan kualitatif. Sumber informasi dalam
penelitian ini diperoleh dari sumber tambahan dimana sumber informasi
opsional adalah sumber informasi yang diperoleh oleh ahli dari tulisan yang
diteliti dan berbagai laporan yang didapat dari web atau tempat penelitian
terkait. Prosedur pemilahan informasi dalam penelitian ini digabungkan dan
dihubungkan dengan ketepatan dan strategi pemilahan informasi. Metode
pemilahan informasi dalam penelitian ini menggunakan strategi pencarian
arsip.

Pakar menggunakan arsip berkonsentrasi pada strategi sehingga


pengumpulan informasi lebih terpusat pada ujian yang dipimpin. Dengan
menyelidiki informasi menggunakan strategi pemeriksaan informasi subyektif,
termasuk mengumpulkan berbagai sumber data dan informasi, yang kemudian
dirangkum, termasuk melalui penurunan informasi, tampilan informasi, dan
tata letak akhir dan pemeriksaan informasi.

3
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kabupaten Merangin adalah salah satu dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi.


Kabupaten Merangin terletak di bagian barat Wilayah Jambi dan secara topografi
terletak antara 101.32.11-102.50.00 Bujur Timur dan 1.28.23-1.52.00 Bujur Selatan.
Wilayah Merangin seluas 7.679 km2 atau 745.130 Ha yang terbentuk dari 4.607 km2
rawa-rawa dan 3.027 km2 dataran tinggi, dengan ketinggian 46-1.206 meter di atas
permukaan laut.

Masalah dukungan pendanaan untuk kebutuhan kemajuan provinsi juga mampu


dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin. Hal ini cenderung ditemukan
dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Penggunaan Daerah (APBD) Kabupaten
Merangin selama infrastruktur waktu peninjauan, terdapat kekurangan dalam memenuhi
kebutuhan yang diperlukan dan penggunaan yang bebas. Selanjutnya, dengan
keterbatasan kebijakan yang ada, Pemerintah Kabupaten Merangin tidak memiliki
kemampuan untuk mensosialisasikan rencana keuangan untuk ruang lingkup yang
sangat besar dan peristiwa-peristiwa penting, baik yang telah diatur maupun yang akan
diatur kemudian. Pembatasan aset yang dapat diakses secara signifikan mempengaruhi
perencanaan perbaikan di Kabupaten Merangin, dalam 5 (lima) tahun terakhir tidak ada
perubahan peristiwa aktual dalam lingkup yang besar

- Ke arah timur : kabupaten Sarolangun.

- Ke arah barat : Kaupaten Kerinci.

- Ke arah utara: Kabupaten Bungo

- Ke arah selatan : Kabupaten Rejang Lebong (Wilayah Bengkulu)

4
1. Kondisi Topografi

Geologi wilayah Merangin dipisahkan menjadi 3 bagian, khususnya negara-


negara baik, rawa-rawa sedang, dan rawa-rawa. Ketinggian bergeser dari 10 ke 1.206 m
di atas permukaan laut. lebih jauh lagi, pemandangannya agak bergelombang. Rawa-
rawa berada pada ketinggian 0-100m di atas permukaan laut dengan luas 42,77% dari
keseluruhan wilayah aturan. Rawa-rawa yang terletak antara 100 dan 500 m dpl
mencakup 32,53% dari wilayah aturan, sedangkan negara-negara tinggi lebih dari 500
m dpl mencakup 14,5% dari wilayah Kabupaten Merangin dan Daerah Jangkat, Muara
Siau, Lembah Masurai, Sungai Manau dan sebagian Tabir Ulu. . Sawah meliputi sub-
wilayah Bangko, Pamenang, Tabir, Tabir Selatan dan sebagian Tabir Ulu .

2. Demografi

Berdasarkan informasi dari Badan Pengukuran Pusat Statistik Penduduk Indonesia


Tahun 2000, sebagian besar jumlah penduduk di Pemerintahan Merangin adalah suku
Melayu (Melayu Jambi, Dalam, Penghulu) dan suku Jawa. Sedangkan marga yang
berbeda berasal dari suku Minangkabau, Sunda, Batak dan marga yang berbeda,
misalnya marga Tionghoa, Anak Dalam/Kubu dan Kerinci. Perhimpunan etnis Melayu
mengenang setiap subsuku Melayu di Jambi, khususnya: pedalaman dan penghulu.
Berikut adalah jumlah penduduk Kabupaten Merangin berdasarkan identitas:

Mengingat kebutuhan wilayah, potensi, isu pembangunan daerah dan isu-isu kunci
yang akan diselesaikan dalam jangka menengah, Pemerintah Kabupaten Merangin telah
menyusun visi kemajuan provinsi periode 2018-2023.

Misi Perbaikan Aturan Merangin yang pada hakikatnya merupakan penjabaran dari
tujuan yang ingin dicapai dalam pengendalian kekuasaan publik dan pelaksanaan
perbaikan Kabupaten Merangin dalam waktu 5 (lima) tahun adalah:

1. Peningkatan aset pertanian, perikanan, industri perjalanan dan usaha inventif.

2. Mengerjakan sifat dari perbaikan infrastruktur bantuan fundamental dalam pandangan


penggunaan lahan, kecerdasan lingkungan dan informasi ekologis.

5
3. Menumbuhkan SDM yang berkualitas.

4. Susun administrasi yang kuat, sempurna, dan terbaik.

Pembanguna Infrastruktur

Dalam mengendalikan pemerintahan dan menuntaskan pembenahan Perda


Merangin 2014-2018, bagaimanapun juga akan menitikberatkan pada visi, misi,
metodologi dan arah strategi kemajuan. Namun, untuk membangun pencapaian
pergantian peristiwa yang sukses, memusatkan perhatian pada pelaksanaan kemajuan ini
sebagai prioritas perbaikan juga penting. Kebutuhan perbaikan Kabupaten Merangin
2014-2018 adalah:
A. Mengerjakan administrasi regulasi dengan mengedepankan kelugasan,
produktivitas, kelayakan dan tanggung jawab
B. Mengerjakan sifat infrastruktur bantuan esensial
C. Bekerja pada sifat SDM melalui peperencanaan dan kesejahteraan
D. Memperluas kemajuan agribisnis perseorangan dan usaha kecil menengah
E Mengerjakan presentasi usia yang lebih muda dan korespondensi orientasi
F. Bekerja pada administrasi dan keamanan kayu, aset normal dan mineral dengan
cara yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan layak
Jika dibandingkan dengan berbagai aturan kabupaten di Wilayah Jambi,
perkembangan pembangunan kantor dan infrastruktur aktual di Kabupaten Merangin
masih tertinggal. Meskipun perbaikan di bidang infrastruktur selalu menjadi program
yang sangat penting dari Pejabat dan Pejabat Utusan Kabupaten Merangin, banyak
proyek dan kegiatan telah diatur oleh otoritas publik namun banyak juga yang
dibatalkan karena anggaran provinsi yang sangat terbatas. Selanjutnya, catatan
penyusunan yang disiapkan oleh pemerintah Merangin Rule tidak berfungsi dan hanya
diberikan di atas kertas.
Peningkatan infrastruktur kerja seharusnya mendorong lebih baik secara memukau.
Kemajuan infrastruktur di Kabupaten Merangin harus ditingkatkan mengingat
infrastruktur itu penting bagi daerah dalam kenyamanan melakukan kegiatan juga.
Otoritas publik harus membangun fondasi di wilayah Aturan Merangin, karena otoritas

6
publik memiliki anggaran untuk kemajuan sehingga Kabupaten Merangin berkembang
dalam infrastruktur.
Perbaikan landasan dalam Peraturan Merangin, baik pembangunan klinik maupun
pembangunan infrastruktur jalan juga. PT SMI, merupakan salah satu BUMN di bawah
sponsor Dinas Uang Indonesia. Subsidi mengakomodasi pengembangan dan kegiatan
infrastruktur yang ideal, seperti klinik langsung dengan gadget klinis. Bukan hanya
jalan dan perancah yang harus diperbaiki, misalnya jalan, menara jaringan transmisi
media dan menara listrik, air bersih, sekolah, klinik darurat, taman, transportasi, lampu
lalu lintas, arena dan lain-lain. Jalan raya yang terkenal dengan jalan utama di
perkantoran, juga berkelok-kelok seperti jalan lintas sumatera yang bisa menuju ke
sumatera utara atau sumatera barat dan masyarakat kabupaten lainnya. Dengan asumsi
tol Sumatera rusak atau berlubang, otoritas publik harus segera menangani jalan
tersebut.

Karena merupakan jalan umum untuk pergi ke berbagai daerah, apalagi saat lebaran
atau menjelang akhir tahun seperti ini, banyak orang yang pulang kampung, sehingga
tak terhitung banyaknya orang yang harus melewati Jalan Trans-Sumatera. Dan lebih
jauh lagi ketika lampu lalu lintas mati, harus segera diperbaiki, agar orang yang lewat
menyadari bahwa lampu lalu lintas menyala, seperti lampu merah.

Jalan merupakan landasan fundamental bagi transportasi darat. Karena ini berlaku
sebagai kontak antara satu lokal dan lainnya. Jalanan juga merupakan fondasi penting
untuk bekerja dengan pengiriman barang dagangan dan titik produksi di antara daerah
dan meningkatkan keserbagunaan populasi. Para eksekutif infrastruktur jalan lokal
menghadapi masalah karena keharusan perencanaan keuangan. Pemerintah teritorial
mengantisipasi bahwa aset dari APBD harus lebih mengembangkan infrastruktur jalan
dan perluasan. Memang direncanakan secara konsisten, namun porsi anggaran untuk
pengembangan infrastruktur masih sangat jelas. Karena itu harus dibagi sama dengan
program perbaikan lainnya. Agar setiap jalan di Kabupaten Merangin menjadi hebat,
diperlukan aset yang sangat besar. Karena untuk pembangunan jalan sepanjang 1 km
saja, Rp. 3 miliar diperlukan. Dampak kerusakan jalan yang masih terjadi tidak perlu
diragukan lagi, khususnya mengganggu angkutan umum. Pengaruhnya terhadap
perkembangan keuangan daerah. Jika jalanan rusak, tentunya harga barang dagangan

7
juga akan meningkat mengingat sulitnya transportasi untuk memindahkan barang,
karena jaraknya yang jauh. Jadi ketika Anda perlu membeli barang dagangan yang ingin
Anda tuju ke kota Jambi, dibutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk sampai ke kota tersebut.

Sehingga hal ini harus ditangani oleh aparatur publik agar masalah jalan yang rusak
mulai dibangun dan diperbaiki, agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaannya, karena jalan merupakan akses utama bagi masyarakat
untuk bergerak menuju lokal.

Sumber Daya Alam

Wilayah Jambi memiliki kekayaan alam sebagai hutan yang patut disyukuri
dengan akal sehat. Sesuai pilihan Klerus Jagawana, luas kawasan hutan Jambi 2,1 juta
hektare. Hutan tersebar di seluruh Jambi, termasuk Wilayah Merangin, wilayah terbesar
di Wilayah Jambi.

Laju perkembangan PDRB (Produk domestik regional bruto ) berdasarkan biaya


tetap di Kabupaten Merangin pada tahun 2015 sebesar 5,48%, sedangkan pada tahun
2014 sebesar 7,13%. Kenaikan kebijakan tertinggi diperoleh pada kategori Administrasi
Lain sebesar 8,87%. Sementara itu, kelas kebijakan lain dari PDRB umumnya
mengalami kemacetan. Meskipun demikian, beberapa klasifikasi keuangan mencatat
perkembangan positif di atas 5%, antara lain kelas Pertambangan sebesar 6,36%, kelas
Bisnis Penanganan sebesar 5,60%, kelas Perolehan Tenaga Listrik dan Gas sebesar
5,39%, klasifikasi Perolehan Air, Squander The Board, Limbah dan Menggunakan
kembali sebesar 5,69%, kelas Pengembangan sebesar 6,76%, klasifikasi Diskon dan
Pertukaran Ritel; Perbaikan Kendaraan dan Kapal Pesiar 7,71%, Klasifikasi
Transportasi dan Pergudangan 8,79%, Kelas Kenyamanan dan Makanan dan Minuman
8,77%, Kelas Data dan Korespondensi 8,03%, Kelas Organisasi Pemerintah, Penjaga
dan Wajib yang didukung pemerintah pensiunan sebesar 5,76%, Kelas administrasi
berbeda sebesar 8,87% . Sementara itu, bidang usaha lain yang mencatat perkembangan
positif, namun di bawah 5%, yaitu Hortikultura, Jasa Penjaga hutan dan Perikanan,
Klasifikasi Administrasi Kebijakan, Klasifikasi Sewa Tanah/Bangunan, Klasifikasi
Administrasi Perusahaan, dan Klasifikasi Administrasi Kesejahteraan.

8
Peraturan No. 4 Tahun 1982 pasal (5) menyebutkan bahwa aset tetap adalah aset
ekologis yang terdiri dari SDM, aset organik, dan aset palsu. Sesuai siklus, aset
dipisahkan menjadi 2 bagian:

1. Aset palsu, khususnya aset yang sengaja dibuat oleh orang untuk mengatasi masalah
mereka.

2. Aset biasa, khususnya aset yang sifatnya dapat diakses secara normal.

Aset reguler mempengaruhi bantuan pemerintah individu namun memiliki efek


pesimistis, sehingga otoritas publik mengambil bagian penting dalam aset normal untuk
bantuan pemerintah individu.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Pengembangan infrastruktur dan aset tetap dalam Peraturan Merangin harus


ditingkatkan, dengan alasan untuk bantuan pemerintah daerah setempat. Banyak daerah
pelosok yang memiliki kantor-kantor kecil dari pemerintah, sehingga diurus oleh para
ahlinya. Bagaimanapun, infrastruktur dan aset tetap sangat penting untuk kebutuhan
ekonomi, masyarakat, jalan, sekolah, organisasi telepon, air bersih. Sistem kesehatan
masih kurang dalam hal, dokter ahli, klinik umum, dan pusat kesehatan juga dibatasi.
Strategi pemerintah dalam pembenahan fondasi merupakan perkembangan aktivitas
dinamis yang belum sepenuhnya menjadi pilihan yang harus diselesaikan oleh otoritas
pemerintah dan daerah setempat. Salah satu bentuk strategi pemerintah dalam
pembenahan provinsi adalah peran serta seluruh komponen masyarakat yang sedang
dikembangkan menata urusan-urusan secara partisipatif untuk mempercepat jalannya
roda perekonomian daerah.

Jaringan juga membutuhkan infrastruktur atau kantor yang memadai, karena


untuk keperluan daerah setempat melakukan kegiatan apapun. Apalagi untuk
menggarap ekonomi individu, karena bagaimanapun juga komitmen otoritas publik
untuk membangun infrastruktur kerja lokal dengan jabatan-jabatan yang tidak
signifikan. Sistem juga dapat mendorong prospek keuangan dan kegiatan sosial. Kantor

9
juga digunakan untuk menambah anggaran daerah, misalnya di tempat-tempat wisata,
daerah setempat juga meningkat dan menyebabkan tempat-tempat liburan mendapatkan
pembiayaan untuk membangun industri perjalanan menjadi lebih luas atau
meningkatkannya.

B. SARAN

1. Untuk Pemerintah Lingkungan

Badan Legislatif Wilayah Kabupaten Merangin perlu lebih fokus pada


pembenahan infrastruktur kerja, khususnya pondasi yang secara signifikan
mempengaruhi perkembangan keuangan, misalnya, penambahan panjang dan
perbaikan jalan, perluasan batas daya, perluasan menara jaringan telepon,
penambahan dan perluasan cakupan air bersih administrasi. Pelaksanaan
kemerdekaan provinsi seharusnya memberikan arah yang lebih pasti bagi
perbaikan infrastruktur kerja secara merata di seluruh kabupaten dalam
Peraturan Merangin. Dengan demikian, pemerintah Kabupaten Merangin harus
membangun kerjasama yang lebih baik dengan negara bagian provinsi sub-
lokal/kota dan mengembangkan gagasan dan pedoman yang terkait dengan
kemajuan infrastruktur kerja.

2. Untuk Daerah Lokal

Selain otoritas publik, dalam hal ini wilayah lokal juga merupakan
komponen penting dalam penguatan struktur dan kekayaan alam.
Dijalankan oleh asumsi-asumsi bagi masyarakat itu sendiri.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aruwa. (2019). Peningkatan Potensi Ekonomi Masyarakat Melalui Marketin Mix Pada
Geopark Sebagai Media Community Based Tourism Di Desa Guguk Kecamatan
Renah Pembarap Kabupaten Merangin.
Ridwan1 , Mulia Jaya2 , Yandra Hartomi3. (2011), kebijakan pemerintah dareah dalam
pengelolaan dan pemeliharaan warian budaya. Yogyakarta. UGM.
Surinai. Cut, N. (2015). Pengaruh pembangunan infrastruktur dasar terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia.vol 4, No. 1. Banda Aceh.
Zupy, A. (2019) Pengaruh Pembangunan Perekonomian dan Sumber Daya Alam Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu Utara.

11

Anda mungkin juga menyukai