Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Banggai Laut terbentuk dari hasil pemekaran
Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Pembentukan Kabupaten Banggai Laut (Lembar Negara Tahun
2013 Nomor 20, Tambahan Lembar Negara Nomor 5398). Untuk menjelaskan lebih mendetail
tentang gambaran umum kondisi DOB Kabupaten Banggai Laut dan Kepegawaian Daerah
A. Kondisi Geografis
Provinsi Sulawesi Tengah yang disahkan berdasarkan UU RI No. 5 tahun 2013 sesuai Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 20 serta Tambahan Negara sesuai Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5398 tanggal 11 Januari 2013. Luas wilayah Kabupaten
Banggai Laut kurang lebih 12.882,45 km yang terdiri dari luas daratan 725,67 km atau sekitar
5,63 % dari luas keseluruhan dan luas perairan 12.156,78 km atau 94,37 % dari luas keseluruhan
serta panjang garis pantai 1.203 km. Kabupaten yang merupakan hasil pemekaran dari
kabupaten Banggai Kepulauan ini terdiri dari 7 kecamatan dan 66 desa/kelurahan, yakni
kecamatan Banggai terdiri dari 3 kelurahan dan 7 desa, Banggai Tengah terdiri dari 8 desa,
Banggai Selatan terdiri dari 6 desa, Banggai Utara terdiri dari 6 desa, Bangkurung terdiri dari 12
desa, Labobo terdiri dari 8 desa dan Bokan Kepulauan terdiri dari 16 desa. Secara Administratif,
34
Kabupaten Banggai Laut berbatasan dengan wilayah sebagaimana tercantum pada Tabel dan peta
35
Kabupaten Banggai Laut terletak antara 1260 Lintang Selatan sampai dengan
2180 Lintang Selatan dan 12300 Bujur Timur sampai dengan 124200 Bujur Timur di
Jazirah Timur Laut Pulau Sulawesi. Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Banggai Laut terdiri
dari gugusan pulau-pulau, yaitu terdiri dari 4 pulau sedang dan 286 pulau kecil.
B. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk Kabupaten Banggai Laut berdasarkan Data BPS Kabupaten Banggai
Laut tahun 2014 sebesar 64.829 jiwa yang terdiri dari 32.178 laki-laki dan 31.402 perempuan.
Sebagian besar penduduk masih terpusat di Kecamatan Banggai, yaitu sekitar 19.850 jiwa.
Kecamatan ini menjadi cukup tinggi yaitu 243 penduduk per Km dengan luas wilayah sebesar
86,95 Km. Dengan luas wilayah sekitar 725,67 Km yang didiami oleh 63.580 penduduk, maka
rata-rata tingkat kepadatan penduduk Banggai Laut adalah sebanyak 89 orang per kilometer
persegi. Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Banggai Laut selama Periode 2000-2013
mencapai 1,96 persen hal ini mengalami kenaikan dibandingkan laju pertumbuhan penduduk
Kabupaten Banggai Laut selama kurun waktu 2000-2010 banyak dipengaruhi adanya faktor
migrasi selain faktor kelahiran. Faktor migrasi yang menonjol adalah terjadinya perpindahan
penduduk dari daerah sekitarnya menuju ke Kabupaten Banggai Laut sebagai dampak
pembukaan lapangan pekerjaan dengan adanya proses pembangunan infrastruktur jalan dan
dan perikanan baik rumput laut, ikan, mutiara serta lainnya, dan adanya peningkatan sektor
lainnya seperti perdagangan dan jasa yang memberikan dampak terbukanya lapangan pekerjaan
36
bagi penduduk akibat pembangunan baik di Pulau labobo, bokan maupun di Pulau Banggai,
Tabel 2. Data Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Dan Jenis Kelamin Kabupaten
Berdasarkan tabel di atas maka dapat di ketahui bahwa mayoritas rata-rata penduduk di
Kabupaten Banggai Laut yang di bagi menurut Kecamatan dan jenis kelamin ini menjelaskan
bahwa sebagian besar penduduk kabupaten Banggai Laut sebanyak 19.850 penduduk,
kecamatan ini di diami 9.989 laki-laki dan 9.861 perempuan yang bertempat tinggal di
Kecamatan Banggai sebagai ibu kota kabupaten. sementara Kecamatan Labobo yang memiliki
penduduk paling sedikit yaitu sebanyak 5.350 penduduk, terdiri dari 2.693 laki-laki serta 2.657
Kabupaten Banggai Laut merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah
Mayoritas penduduk Banggai Laut beragama Islam, yang terdiri dari suku Saluan, Bajo, serta
suku lain seperti Jawa dan Bugis. Namun ada juga penduduk yang beragama lainnya seperti
37
Kristen dan Hindu terutama di daerah transmigrasi. Sebagian besar warga memiliki mata
Kabupaten Banggai Laut memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, baik
berupa kandungan mineral, gas dan energi di perut bumi, maupun kekayaan hasil alam
dipermukaan bumi (seperti kopra, sawit, coklat, beras, kacang mente, cengkeh, vanili dan
lainnya). Potensi perikanan di wilayah Kabupaten Banggai Laut cukup besar terutama pada
sektor perikanan laut. Banyak rumah tangga perikanan (RTP) yang menggantungkan hidupnya
disektor ini yang tersebar diseluruh kecamatan. Dari RTP (Rumah Tangga Perikanan) inilah
bahan baku industri perikanan dan konsumsi masyarakat dihasilkan, dengan keterbatasan alat
penangkapan dan sarana sehingga potensi perikanan laut ini belum digarap secara optimal, ini
dapat dilihat dari masih kecilnya hasil yang diharapkan karena sebagian besar sektor perikanan
laut menggunakan alat penangkap ikan yang sederhana dan tradisional. Salah satu andalan
Kabupaten Banggai Laut adalah sektor perikanan, namun pemanfaatannya yang belum optimal.
C. Kesejahteraan Masyarakat
1. Kesehatan
Derajat Kesehatan; Kesehatan masyarakat tidak terlepas dari faktor eksternal dan
internal, yang dapat menimbulkan pengaruh positif maupun negatif. Intervensi program/kegiatan
yang bersifat kuratif, preventif maupun promotif telah dan terus menerus dilakukan, baik dari sisi
kualitas maupun kuantitas dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Demikian
pula sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia, baik di rumah sakit, puskesmas, pustu,
poskesdes maupun mitra pelayanan kesehatan di tingkat desa terus diupayakan agar tetap dapat
berfungsi dengan baik sebagai penunjang kesehatan masyarakat. Selain itu hal yang perlu
38
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang ditandai oleh meningkatnya angka harapan
hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan kematian ibu melahirkan serta perbaikan status
gizi masyarakat.
diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat seperti tercapainya
rasio puskesmas, pustu yang ideal sertarasio rumah sakit per satuan penduduk yang normal.
Selain itu sangatdiperlukan peningkatan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi tinggi di
bidangnya masing-masing sehingga rasio tenaga kesehatan persatuan penduduk yang ideal dapat
tercapai.
2. Pendidikan
obyek dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu pendidikan sangat
merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan, menciptakan kualitas masyarakat maju
dan mandiri, bertumpu pada perspektif tersebut, maka upaya untuk mengembangkan kualitas
sumberdaya manusia jelas sangat strategis. Terdapat beberapa indikator kinerja dalam bidang
pendidikan antara lain Angka Partisipasi Sekolah (APS), APK, APM, Rasio Gurud/Murid, Angka
Melek Huruf dan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan. Indeks pendidikan Kabupaten Banggai
Laut dipengaruhi oleh perolehan nilai IPM Kabupaten Banggai Kepulauan yakni sebesar 79,07%
pada tahun 2009 yang kemudian meningkat lagi sebesar 0,02% pada tahun 2010 menjadi
79,09%, Hal ini tentunya berdampak terhadap indeks pendidikan penduduk Banggai Laut yang
sebelumnya merupakan penduduk Banggai Kepulauan. Berbagai upaya yang terus dilakukan
Pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program-
39
program pembangunan, baik terkait pendidikan formal maupun nonformal. Tingkat kesadaran
orang tua untuk menyekolahkan anak meningkat seiring dengan kenaikan pendapatan yang
signifikan. Namun, untuk tingkat SMA masih menunjukkan angka yang cukup memprihatinkan
dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah, masyarakat dan segenap
Gambaran tentang organisasi kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Banggai
Laut terdapat beberapa jenis dan kelompok masyarakat yang mengorganisir diri dalam kelompok
kesenian. Jenis kesenian rakyat berupa tari-tarian yang berkembang dan banyak di gemari di
Kabupaten Banggai Laut hingga saat ini antara lain: Tolonikon, Ridan, Baode, Balatindak, dan
Langka Lipu. Disamping kelompok kesenian tersebut ada juga kelompok masyarakat yang
secara tradisional melaksanakan upacara adat. Adapun tataupacara adat yang masih
dipertahankan di Kabupaten Banggai Laut pada umumnya adalah: Upacara Adat Tumbe yaitu
Upacara adat pengantaran telur burung maleo dari Batui Kabupaten Banggai dan diserahkan
secara adat kebeberapa Rumah Keramat di Kabupaten Banggai Laut dan Upacara Babangun
Tunggul (dinaikkannya bendera pusaka) yang dilaksanakan setiap 3 tahun, 3 bulan, 3 hari
ditambah setengah hari. Bendera Pusaka tersebut berupa bendera merah putih bersusun sembilan.
4. Keagamaan
Agama adalah hak hakiki yang berhak dianut tiap warga Negara. Didalam UUD 1945
baik di pembukaan alinea keempat, maupun batang tubuh pasal 29 diatur mengenai kebebasan
40
memeluk agama dan kepercayaan. Di Kabupaten Banggai Laut terdapat lima agama yang dianut
oleh masyarakat. Pemeluk agama terbesar adalah agama Islam, kemudian Kristen Protestan,
Katholik, Hindu dan Budha. Untuk mendukung kegiatan keagamaan bagi pemeluknya, pada
5. Ketertiban Masyarakat
kegiatan pembangunan dan pemerintahan. Berbagai kasus pidana yang terjadi dipengaruhi oleh
Untuk menunjang kinerja pemerintah daerah Kabupaten Banggai Laut, maka pemerintah
yang telah di canangkan dan di targetkan pemerintah dalam mengelola pembangunan di daerah
Kabupaten Banggai Laut. Berikut adalah susunan struktur organisasi BKD Kabupaten Banggai
Tabel jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan Kabupaten Banggai Laut tahun 2014
41
2 Pasca Sarjana 17
3 Sarjana S 1 940
4 Sarjana muda / D3 420
5 SLTA 231
6 SLTP 136
7 SD 50
Jumlah 1794
(Sumber BKD Kabupaten Banggai Laut tahun 2014)
Tabel jumlah pegawai menurut pendidikan di atas menunjukan bahwa masih banyaknya
pegawai Negeri Sipil dengan latar belakang pendidikan S1, kemudian pegawai negeri sipil
dengan latar belakang pendidikan Sarjana muda atau D3 menempati urutan ke dua terbanyak dari
jumlah pegawai yang ada di kabupaten Baanggai laut di ukur menurut tingkat pendidikan
Tabel jumlah pegawai menurut Jenis Kelamin Kabuapeten Banggai Laut tahun 2014
Dari table di atas dapat di lihat bahwa jumlah pegawai negeri sipil kabupaten banggai
laut pada tahun 2014 adalah 1.794 orang yang masing-masing terdapat di instansi pemerintah
daerah, baik perhitungan menurut tingkat pendidikan dan menurut jenis kelamin.
42