Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS KUALITAS MAKANAN TERHADAP

KEPUASAN TAMU DI PONDOK MAI CENG’GO

LABUAN BAJO

OLEH :
FABIOLA MELINDA DEWES 1932121690

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA
Judul Penelitian : Analisis Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Tamu
Di Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo.
Bidang Kajian : Akomodasi Dan Restoran
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara kepualuan terbesar di dunia
dengan jumlah mencapai 17.504 pulau berdasarkan data dari Depertemen Dalam
Negeri Republik Indonesia tahun 2018 yang dipublikasikan dalam buku Statistik
Indonesia tahun 2018. Kekayaan akan sumber daya alamnya menjadikan
Indonesia memilki daya tarik tersendiri bagi negara-negara lain, hal ini tentunya
memberikan dampak positif terhadap pariwisata Indonesia.
Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang bisa
diandalkan, kemajuan yang sangat pesat di bidang industri pariwisata terutama
transportasi dan telekomunikasi yang disertai kemajuan dalam bidang ekonomi
sejumlah negara, menyebabkan orang memiliki keinginan untuk berwisata dari
satu tempat ke tempat yang lain. Hal ini dapat memicu industri pariwisata di
Indonesia untuk terus berusaha menigkatkan pelayanan yang terbaik bagi para
wisatawan. Hal ini dapat memicu Pariwisata merupakan salah satu sumber
pendapatan yang bisa diandalkan, kemajuan yang sangat pesat di bidang industri
pariwisata terutama transportasi dan telekomunikasi yang disertai kemajuan
dalam bidang ekonomi sejumlah negara, menyebabkan orang memiliki keinginan
untuk berwisata dari satu tempat ke tempat yang lain industri pariwisata di
Indonesia untuk terus berusaha meningkatkan pelayanan yang terbaik bagi para
wisatawan.
Salah satu tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi karena popular
dengan Taman Nasional Komodo, kaya akan keindahan alam baharinya serta
menikmati pemandangan dari atas bukit yang mengagumkan yang ada di
Indonesia adalah Labuan Bajo. Labuan Bajo merupakan ibukota dari kabupaten
Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur dan terletak di ujung barat pulau
Flores. Labuan Bajo sebagai satusatunya askes menuju Taman Nasional
Komodo pun ikut terimbas dengan mengingkatnya kunjungan dari tahun ke tahun
baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

Berikut ini disajikan data jumlah unjungan wisatawan mancanegara dan


domestik ke Labuan Bajo tahun 2014 sampai tahun 2018, dapat dilihat pada Tabel
1.
Tabel 1
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Domestik Ke
Labuan Bajo Tahun 2014-2018

Tahun Wisatawan Wisatawan Jumlah Pertumbuhan


Mancanegara Domestic (orang) (%)
2014 38.891 38.504 77.395 -
2015 40.271 34.407 77.678 0,36
2016 54.335 29.377 83.712 7,21
2017 66.601 43.557 110.158 24,01
2018 80.683 49.987 130.670 15,70
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Mangarai Barat Tahun 2019

Berdasarkan data pada Tabel 1, dapat dilihat junlah kunjungan wisatawan


mancanegara dan wisatawan domestik di Labuan Bajo dari tahun 2014 sampai
tahun 2018 dimana mengalami peningkatan persentase pertumbuhan jumlah
kunjungan wisatawan paling tinggi terjadi pada tahun 2017 sebanyak 24,01%,
yang sebelumnya di tahun 2016 hanya 7,21%. Meningkatnya persentase jumlah
kunjungan wisatawan tersebut dikarenakan pemerintah Indonesia pada tahun 2016
memberlakukan bebas visa untuk wisatawan asing, melakukan promosi
keberbagai negara serta keinginan wisatawan domestik untuk berkunjung ke
Labuan Bajo.
Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait
dalam rangka menghasilkan barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan
wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata (Undang-undang
Pariwisata No.10 Tahun 2009). Industri pariwisata merupakan sektor yang
paling efektif dalam rangka mendongkrak devisa Indonesia, salah satu alasannya
adalah karena sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata
terdapat dalam negeri. Selain sumber daya manusia (SDM), sumber daya yang
dimaksud antara lain luas wilayah serta keragaman yang ada. Sumber daya inilah
yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Terlebih
Indonesia memiliki beragama destinasi eksotis dan memukau. Tidak hanya
wisata alam yang kaya, wisata budaya serta sejarah di Indonesia yang juga tidak
kalah menarik. Penerimaan devisa pada sektor pariwisata yang masuk bisa
langsung dirasakan oleh seluruh masyarakat karena adanya multiplier effect yaitu
memberikan dampak ekonomi yang berkelanjutan bagi industri lainnya seperti
pasar, hotel, restoran, penggunaan ruang rapat di hotel, penjualan souvenir, paket
wisata dan lainnya. Industri pariwisata membutuhkan fasilitas dan akomodasi
untuk menunjang kelancaran dari kegiatan pariwisata tersebut. Ketersediaan
fasilitas dan akomodasi akan memudahkan wisatawan memenuhi kebutuhannya
selama melakukan kegiatan pariwisata di suatu destinasi wisata yang mereka
datangi.
Salah satu sarana yang perlu dibangun untuk menunjang sektor industri
pariwisata adalah restoran. Menurut Marsum (1994) pengertian restoran adalah
suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial yang
menyelenggarakan pelayanan yang baik kepada semua tamunya baik berupa
makanan dan minuman. Restoran merupakan usaha yang memberikan penyediaan
dan pelayanan kepada konsumen baik berupa makanan, minuman suasana dan
lingkungan. salah satu kegiatan wisata yang banyak dilakukan wisatawan adalah
berwisata kuliner, kekayaan kuliner mulai dari jenis makanan, rasa serta cara
penyajian makanan Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian
wisatawan. Pada jaman sekarang usaha pada bidang kuliner berkembang sangat
cepat terlebih khusus restoran tidak hanya sekedar menyediakan makanan dan
minuman namun perpaduan rasa makanan yang unik yang membedakan dengan
lain, lingkungan, cara penyajian serta suasana yang dibisa dirasakan oleh tamu.
Berikut dapat dilihat pada Tabel 2 jumlah usaha restoran dan rumah makan di
Labuan Bajo.
Tabel 2
Jumlah Usaha Restoran dan Rumah Makan
di Labuan Bajo
Tahun 2019

No Klasifikasi Jumlah
1 Rumah makan 38
2 Restoran 37
Total 75

Sumber:Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat 2019


Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa jumlah rumah makan di Labuan
Bajo lebih banyak yaitu 38 dan untuk restoran sendiri sebanyak 37 dengan total
kedua usaha yakni rumah makan dan restoran yaitu 75 mengalami peningkatan
setiap tahunnya. Keberadaan rumah makan yang lebih banyak dikarenakan di
Labuan Bajo sendiri masih dalam proses perkembangan, selain itu modal yang
diperlukan pengelolah rumah makan tidak terlalu banyak seperti halnya restoran
serta target pasar pengelolah rumah makan kebanyakan masyarakat Labuan bajo
dan sekitarnya serta wisatawan lokal dari daerah lainnya. Beberapa perbedaan
restoran dan rumah makan antara lain standarisasi yang di terapkan restoran
misalnya standar kualitas menu, pelayanan serta penampilan karyawan.
Sementara rumah makan hanya sebatas sebuah tempat makan tanpa terikat standar
tertentu. Restoran memiliki sistem manajemen yang telah tersusun secara jelas,
sedangkan rumah makan tidak memilki atauran-aturan yang baku. Perbedaan
mencolok restoran dan rumah makan terletak pada kesiapan menu makanan yang
dijual, di rumah makan seluruh hidangan sudah dimasak sebelumnya sehingga
pengunjung yang datang dapat langsung memesan makanan yang sudah dimasak
tersebut, sedangkan di restoran masih dalam keadaan mentah atau setengah
matang untuk kemudian ketika pengujung datang makanan harus diolah terlebih
dahulu sesuai pesanan.
Restoran sebagai salah satu penunjang dalam industri pariwisata sangat
dibutuhkan keberadaannya di Labuan Bajo sehingga dapat memenuhi kebutuhan
makanan dan minuman bagi wisatawan yang datang berkunjung. Keberadaan
beberapa restoran yang berlokasi sekitar Bandara Komodo Labuan Bajo sangat
membantu wisatawan ketika lapar, bisa jadi tempat makan saat tiba di Labuan
Bajo atau ketika menunggu keberangkatan..
Salah satu restoran yang menyediakan makanan dan minuman di Labuan
Bajo adalah Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo. Pondok Mai Ceng’go
merupakan restoran yang berlokasi di Jalan Alo Tanis, Labuan Bajo, Komodo,
Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Pondok Mai Ceng’go
berjarak 1 km dari bandara komodo dengan waktu tempuh 5 menit. Pondok Mai
Ceng’go Labuan Bajo menyediakan makanan baik sarapan, makan siang, makan
malam serta minuman, Masakan yang tersedia di restoran tersebut yaitu masakan
Cina, Asia dan Indonesia dengan menyediakan fitur bawah pulang, reservasi,
tempat duduk di area terbuka, tempat duduk, tempat parkir, internet gratis,
menerima kartu kredit. Pondok Mai Ceng’go memilki tempat yang luas terdiri
atas indoor dan outdoor serta memiliki bar dan gelato.
Salah satu restoran pesaing yang berlokasi dekat dengan Pondok Mai
Cang’go adalah Restoran Ayam Bakar Primarasa. Restoran Ayam Bakar
Primarasa merupakan restoran yang berlokasi di jalan Yohanes Sehadun No.88
Labuan Bajo, restoran ini menyediakan makanan Indonesia dengan menu paling
terkenalnya yaitu ayam bakar kampung. Restoran Ayam Bakar Primarasa
beroperasi mulai pukul 07:00 am sampai 22:00 pm, serta memiliki tampat yang
sangat luas, lingkungan serta suasana yang nyaman bagi pengunjung. Restoran
Ayama Bakar Primarasa Labuan Bajo sendiri merupakan cabang dari restoran
Ayam Bakar Primarasa Surabaya yang dimana sudah sangat terkenal dan
mendapat pengakuan dari berbagai kalagan baik dalam maupun luar negeri serta
telah mendapatkan berbagai penghargaan, restoran Ayam Bakar Primarasa
Labuan Bajo sendiri merupakan restoran dengan ratting 4,5. Kedua restoran ini
yaitu Pondok Mai Ceng’go dan Ayam Bakar Primarasa lokasinya berada disekitar
Bandara Komodo, namun kelebihan yang dimiliki restoran Pondok Mai Ceng’go
adalah masakan yang tersedia di restoran tersebut tidak hanya makanan Indonesia
tetapi juga menyediakan makanan Cina dan Asia.
Sebagai penyedia makanan dan minuman, restoran harus terpenuhi dan
sesuai dengan harapan tamu. Pengelolan makanan harus dilakukan secara
profesional agar menghasilkan makanan yang berkualitas dalam rasa dan
penampilan. Berikut komplain yang disampaikan tamu melalui halaman ulasan
Tripadvisor dan local guide Pondok Mai Ceng’go, dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3
DataUlasan dari Ulasan Tripadvisior
Tahun 2020
Tanggal Nama Komentar
Komentar
Januari Nikita Morev Clean place. Seems quite
new. Food is good,though
everything is too much.
Februari Adi Jhana Lack of menu selection,
but have acozy and
comfort place.
The good is tasty but
nothing special.

Januari Linda Dlovdalineil Lokasi saja dan suasana


yang bagus, harga dan
porsi makananan sangat
sedikit bahkan sedikit
sekali. Satu porsi
makanan ikan asam manis
mungkin bisa saya hitung
ikan filet yang asa diatas
piringnya, saya lupa
dokumentasi malam itu,
menyediakan
Juli Nikita Morev Clean place. Seems quite
new. Food is good,
though everything is too
much deep fried. Survice
is good the bad side are
the drinks,the cocktails
they make are simply
undrinkable . stick to beer
or radler
Sumber : Ulasan Tripadvisor dan Local Guide
Berdasarkan pada Tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa ada tamu yang
memberikan komplain tentang rasa makanan yang standar saja, serta porsi yang
sedikt kurang. Selain itu, pada tanggal 5 November 2020 melalui proses
wawancara kepada karyawan yang bekerja disana didapatkan informasi bahwa:
“Ada beberapa keluhan atau masukan dari tamu yang berkunjung yaitu ada
makanan yang dipesan tamu tersebut menurutnya dimasak terlalu lama, rasa
makanan yang menurut tamu biasa saja tidak sesuai harapannya.”
Restoran Pondok Mai Ceng’go dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 am
sampai 23.00 pm, restoran ini menyediakan menu untuk breakfast, lunch serta
dinner. Berdasarkan hal tersebut jumlah tamu yang melakukan breakfast, lunch
serta dinner di Pondok Mai Ceng’go berjumlah 563 orang, data jumlah tamu
tersebut merupakan data tamu dari bulan Januari sampai Oktober 2020.
Berdasarkan ulasan pada tripadvisor dan local guide serta berdasarkan
hasil wawancara membuat peneliti tertarik untuk melakukan pengkajian dengan
melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Kualitas Makanan Terhadap
Kepuasan Tamu di Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat di rumuskan beberapa rumusan
masalah yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimanakah Kualitas Makanan Di Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo
Terhadap Kepuasan Tamu ?
2. Bagaimanakah Tingkat Kepuasan Tamu Terhadap Kualitas
Makanan Di pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kualitas makanan di Pondok Mai Ceng’go Labuan
Bajo.
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan tamu terhadap kualitas makanan di
Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo.
D. Teori dan kerangka berpikir
Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Banyak penelitian yang menyatakan bahwa kesegaran, penampilan, dan


keanekaragaman makanan, serta makanan yang dimasak dengan baik/tepat
mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Dalam penelitian ini,
penulis ingin meneliti lebih lanjut apakah kesegaran, penampilan, dan
keanekaragaman makanan, serta makanan yang dimasak dengan baik/tepat
mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen di MAI CENG’GO
LABUAN BAJO

Gambar 2. Model Penelitian


Gambar di atas merupakan metode analisis pada penelitian ini. Variabel yang
digunakan adalah variabel kualitas makanan (X) sebagai variabel independen
yang terdiri atas freshness (X1), presentation (X2), well cooked (X3), dan variety
of food (X4). Sedangkan variabel kepuasan konsumen (Y) sebagai variabel
dependen yang akan diteliti.

E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran dan model penelitian yang tertera sebelumnya, maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Freshness memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kepuasan konsumen di Pondok MAI CENG’GO LABUAN BAJO .
H2: Presentation memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kepuasan konsumen di Pondok MAI CENG’GO LABUAN BAJO .
H3: Well cooked memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kepuasan konsumen di Pondok MAI CENG’GO LABUAN BAJO .
H4: Variety of food memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kepuasan konsumen di Pondok MAI CENG’GO LABUAN BAJO ..
H5: Freshness, presentation, well cooked, dan variety of food secara simultan
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan
Konsumen . di Pondok MAI CENG’GO LABUAN BAJO .
H6: Presentation merupakan pengaruh yang dominan terhadap kepuasan
Konsumen di Pondok MAI CENG’GO LABUAN BAJO .
F. Metode Penelitian
1. Tempat dan obyek penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Pondok Mai Ceng’go, jalan Alo Tanis,
Labuan Bajo, Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara
Timur. Pondok Mai Ceng’go merupakan salah satu restoran yang berjarak 1
km dari bandara Komodo Labuan Bajo dengan waktu tempuh 15 menit.
Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo bernuansa family style restaurant yang
dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 am sampai 23.00 pm. Tamu di Pondok
Mai Ceng’go Labuan Bajo dapat melakukan reservasi terlebih dahulu ataupun
dapat langsung datang ke restoran tersebut serta juga dapat melakukan
pemesan melalui aplikasi pesan antar. Fokus dalam penelitian ini mengenai
kualitas makanan terhadap kepuasan tamu.
2. Populasi dan sampling
Menurut Sugiyono (1997:57), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah tamu yang
melakukan breakfast, lunch dan dinner di Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo
dari bulan Januari sampai Oktober 2020 yang berjumlah 563 orang.
Menurut Arikunto (2005:131), sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Sampel yang diambil harus betul-betul mewakili populasi yang
diteliti dan teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel.
Sedangkan menurut Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki populasi. Dengan demikian sampel adalah sebagian
dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan bisa mewakili
keseluruhan populasinya sehingga jumlahnya lebih sedikit dari populasi.
Teknik pada penentuan jumlah sampel yang digunakan adalah teknik sampling
kouta. Teknik sampling kouta yaitu teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kouta yang
diingikan (Sugiyono 2014:155). Jadi pada penelitian ini jumlah kouta sampel
ditetapkan sebagai berikut:
1)Untuk responden wisatawan lokal : 60 orang
2)Untuk responden wisatawan mancanegara

25 orang Pada penelitian ini, teknik sampel yang digunakan adalah teknik
sampel dengan Qouta Sampling mengacu pada rumus Slovin (dalam Husein Umar,
2002:141) yaitu sebagai berikut:
N
Rumus :
1+ Ne 2
Keterangan :
n= ukuran sampel
N= ukuran populasi
e= Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel
yang masih bias ditolerir 10% (0,1)
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka dapat dihitung jumlah
sampel adalah sebagai berikut :
N
n=
1+ Ne 2
563
= 1+ 563 ( 0,1 )
¿
¿
563
=
6,63
= 84,917 dibulatkan menjadi 85
Berdasarkan perhitungan diatas dengan batas toleransi kesalahan
sebesar 10%, sehingga sampel yang menjadi responden dalam penelitian
ini berjumlah 85 orang, adapun teknik penyebaran kuisioner yang
dilakukan adalah teknik insidental sampling yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan dimana siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok dengan sumber data(Sugiyono, 20018 :
138).
3. Identifikasi dan Difinisi Operasional Variabel
Untuk memperjelas batasan-batasan penelitian serta menjelaskan variabel yang
digunakan dalam penelitian ini maka variabel yang di bahas adalah kualitas
makanan dan kepuasan tamu di Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo.
1. Kualitas Makanan
Kualitas makanan merupakan salah satu faktor penting sebagai penentu
bagi tamu dalam penentuan keputusan pembelian suatu makanan dilihat
dari warna, porsi, rasa, bentuk, penampilan, garnish,tekstur,temperatur,
aroma serta tingkat kematangan dari suatu makanan.
Pada penelitian ini kualitas makanan menggunakan 4 indikator dengan
dengan rincian sebagai berikut:

a) Freshness
Freshness biasa diartikan pernyataan segar dari makanan berdasarkan
ransangan yang diterima oleh panca indra yang terdiri dari beberapa
sub indikator yaitu tekstur makanan, rasa, aroma, dan warna pada
makanan.
b) Presentation
Presentation adalah cara penyajian makanan kepada tamu yang
terdiri dari empat sub indikator yaitu penampilan, garnish, porsi
makanan, serta bentuk makanan yang akan mempengaruhi bagus
atau tidaknya makanan tersebut.
c) Well Cooked
Makanan yang disajikan kepada tamu harus diperhatikan tingkat
kematangannya secara baik. Misalnya ayam yang digoreng terlalu
lama akan membuat ayam menjadi kering dan bertekstur keras ketika
dinimati.
d) Variety of food
Variety of food yang dimaksud dalam indikator ini yaitu varian atau
keanekaragaman pada makanan sehingga tamu tidak merasa bosan
terhadap makanan yang disajikan.
2. Kepuasan tamu merupakan perasaan senang atau kecewa yang dirasakan
oleh seseorang ketika telah melakukan pembelian pada suatu produk
kemudian mengevalusi tentang produk tersebut. Pada penelitian ini
kepuasan tamu diukur melalui indikator yang mengacu pada teori
Zeithaml (2006,p.2) yaitu:
a.) Fulfillment: yaitu suatu yang kebutuhan dasar tamu yang terpenuhi.
Tamu merasa puas dengan makanan yang disajikan.
b.) Pleasure: yaitu suatu perasaan senang yang dirasakan tamu, misalkan
melihat penampilan dari makanan yang sajikan.
c.) Ambivalence: yaitu perbandingan yang dilakukan tamu antara
kenyataan dengan harapan.
Berdasarkan uraian diatas maka indikator kualitas makanan terhadap
kepuasan tamu dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5
Indikator kualitas makanan terhadap kepuasan tamu di Pondok
Mai Ceng’go Labuan Bajo
No Variabel Indikator Sub Indikator
1 Kualitas 1. Fresness a. Tekstur makanan
Makanan b. Rasa makanan
c. Aroma makanan
(Qin et al,
d. Warna pada makanan
2009:583)
2. Presentation a. Penampilan
b. Garnish
c. Porsi makanan
d. Bentuk makanan

3. Well cooked a. Tingkat Kematangan


4. Variety of food a. Varian pada makanan
2 Kepuasan 5. Fulfillment a. Kebutuhan dasar tamu
Konsumen terpenuhi
(Zeithaml, 6. Pleasure b. Perasaan senang yang
2006,p.2) dialami tamu.
7. Ambivalence c. Tingkat perbandingan
antara kenyataan dan
harapan tamu.
Sumber: Hasil Modifikasi (Qin et al dan Zeithaml) 2020

4 . Jenis Data
a. Jenis menurut sifatnya adalah sebagai berikut:
1. Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata
bukan dalam bentuk angka (Sugiyono 2004:7). Dalam penelitian
ini,data kualitatif didapat dari informasi mengenai sejarah serta
struktur organisasi pada Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo.
2. Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah data berupa angka-angka yang diperoleh
berdasarkan kualifikasi data dari hasil penyebaran kuesioner yang
disebarkan kepada tamu di Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo.

b.Jenis data menurut Sumber Data


1. Data Primer
Data primer merupakan data atau informasi yang diperoleh
dari lapangan atau tempat penelitian berdasarkan hasil
wawancara dengan pihak pengelola Pondok Mai Ceng’go,
kemudian pertanyaan berstruktur berupa kuesioner yang
diberikan kepada tamu di Pondok Mai Ceng’go.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data informasi yang diperoleh
tidak secara langsung dilapangan, tetapi data diperoleh dari
buku- buku, jurnal ataupun literatur lainnya yang dianggap
relevan dengan penelitian ini.

5 . Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan proses pengamatan dan pencatatan
secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti dalam
observasi pengumpulan data dilakukan secara langsung di
lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran yang jelas
mengenai obyek yang diteliti. Pada penelitian ini kegiatan
dilakukan untuk mengetahui kualitas makanan terhadap
kepuasan tamu di Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan
memberikan beberapa pertanyaan tertulis kepada responden.
Pada kuesioner, pertanyaan yang dicantumkan bersifat
tertutup dan berasal dari indikator variabel yang akan diukur
dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Responden
mengisi kuisioner yang telah dibuat oleh peneliti mengenai
kualitas makanan yang disajikan oleh Pondok Mai Ceng’go
Labuan Bajo.
3. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan antara dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga
dapat diketahui makna dari suatu topik tertentu. pada
penelitian ini yang akan diwawancarai adalah Manager
Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan
cara menelaah literatur-literatur atau buku-buku yang
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dapat
berbentuk surat, catatan harian, asrip foto, hasil rapat,
cinderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya.
6 . Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kualitatif


Deskriptif kualitatif adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian
dasar. selanjutnya akan memberikan arti yang signifikan terhadap
analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara
dimensi-dimensi uraian (Moleong, 2010; Utama, 2016).
2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif merupakan kegiatan analisis data meliputi
pengolahan dan penyajian data berupa angka-angka, melakukan
perhitungan untuk mendeskripsikan data dan menggunakan statistik.
Sugiyono (2017:7) menyatakan bahwa analisis data kuantitaif terdiri
dari analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial.
3. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data
yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Hal ini
dimaksudkan untuk menunjukkan deskriptif kuantitatif dalam
bentuk yang dapat dibaca dengan mudah. Pada penelitian ini,
untuk menganalisa setiap data yang diberikan kepada
responden, menggunakan Analisis Skala Likert. Skala likert
adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
mengenai suatu gejala atau fenomena pariwisata. Kuisioner
yang telah diisi oleh tamu mengenai kualitas makanan
terhadap kepuasan tamu akan diukur menggunakan
pengukuran skala likert sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan
yang telah diajukan dengan pemberian skor sebagai berikut:
a. Skor lima diberikan apabila responden memberikan
tanggapan atau penilaian yang sangat diharapkan atau
sangat kuat
b. Skor empat diberikan apabila responden memberikan
tanggapan atau penilaian yang diharapkan kuat.
c. Skor tiga diberikan apabila responden memberikan
tanggapan atau penilaian yang cukup kuat.
d. Skor dua diberikan apabila responden memberikan
tanggapan atau penilaian tidak kuat.
e. Skor satu diberikan apabila responden memberikan
tanggapan atau penilaian sangat tidak kuat.
Skor jawaban yang telah diperoleh akan
dijumlahkan sesuai dengan jumlah dimensi variabelnya dengan
kategori nilai yang diberikan, yaitu satu untuk nilai terendah
dan lima untuk nilai tertinggi. Sedangkan untuk mencari
rentang (interval) digunakan cara sebagai berikut (Jogiyanto,
2007 dalam Sari, 2014).

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


Interval Kelas=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

Adapun interval kelas pada sikap responden sebagai berikut:


Interval Kelas =5−1
5
=0,8
Berdasarkan rumus interval tersebut, maka dapat disusun kategori
sikap tamu seperti Tabel 6 sebagai berikut.

Tabel 6
Skala Sikap Responden
No Sikap Skor Kategori
1 SangatKuat 5 4,21 - 5,00
2 Kuat 4 3,41 - 4,20
3 CukupKuat 3 2,61 - 3,40
4 TidakKuat 2 1,81 - 2,60
5 SangatTidakKuat 1 1,00 - 1,80
Sumber:Modifikasi Skala Likert (Jogiyanto, 2007 dalam Sari, 2014).

4. Statistik Inferensial
Statistik inferensial yaitu teknik statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi, dan statistik ini sangat cocok
digunakan apabila sampel diambil dari populasi yang sudah
jelas (Sugiyono, 2014:148).
a. Uji Validitas

Uji validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat


ukur dalam melakukan fungsi ukurannya (Azwar, 1986).
Menurut Masrun dalam Sugiyono (2014:133), pengujian
validitas tiap butir digunakan analisisi item, yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang
merupakan jumlah tiap skor butir. Selanjutnya, dalam
memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi, item
yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta
korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut
mempunyai validitas yang tinggi pula. Syarat minimum
untuk dianggap memenuhi syarat adala jika rkritis= 0,3. Jadi
jika korelasi skor antara butir dengan skor total kurang
dari 0,3, maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan
tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiharto dan Situnjak (2006) menyatakan


bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa
instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk
memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya
sebagai alat pengumpulan data dan mampu mengungkap
informasi yang sebenarnya dilapangan. Uji reliabilitas
yang dipergunakan untuk sekali pengambilan data dan
untuk menganalisis kuesioner yang skalanya antara 0 dan
1 digunakan rumus alpha cronbach, di mana suatu
instrumen dikatakan reliabel dengan tingkat signifikan
pada nilai alpha cronbach> 0,6 (Bhuono dalam Putra,
2018:20).
c. Importance Performance Analysis
Importance Performance Analysis (IPA) merupakan
sebuah teknik analisis yang digunakan untuk
mengidentifikasi faktor faktor kinerja penting apa yang
harus ditunjukkan oleh suatu organisasi dalam memenuhi
kepuasan para pengguna jasa mereka (konsumen).
Importance Performance Analysis (IPA) adalah sebuah
teknik analisis deskriptif yang diperkenalkan oleh John A.
Martilla dan John C.James pada tahun 1977. IPA
berfungsi untuk menampilkan informasi tentang faktor
faktor pelayanan yang menurut konsumen sangat
mempengaruhi kepuasan dan loyalitasnya dan faktor-
faktor pelayanan. Importance Performance Analysis terdiri
atas dua komponen yaitu analisis tingkat kesesuaian dan
analisis
kuadran. Perhitungan tingakat kesesuaian antara tingkat
harapan dan tingkatkinerja adalah dengan rumus:

𝑋𝑖
TKi = × 100%
𝑌𝑖
Keterangan:

Tki = Tingkat kesesuai responden ke- i


Xi = Skor penilaian tingkat kinerja (kepuasan) perusahaan
Yi = Skor penilaian tingkat kepentingan pelangg𝑎𝑛
Sedangkan untuk mengetahui skor penilaian rata-
ratatingkat kinerja perusahaan dan skor tingkat
kepentingan pelanggan yang berguna untuk mennetukan
prioritas peningkatan atribut yang mempengaruhi
kepuasan digunakan diagram kartesius dengan rumus
sebagai berikut:

𝑛
∑ =1 ,
X
̅ = 𝑖
𝑛
∑ = 1 𝑌𝑖
̅ = 𝑖
Y
Keterangan 𝑛
X Ȳ= Skor rata-rata tingat kinerja(X) dan tingkat
kepentingan(Y) untuk satu atribut.
Ʃ Xi, Ʃ Yi = Total skor penilaian tingkat kinerja (X) dan
tingkat kepentingan (Y) untuk atribut ke-i
n = jumlah responden

Berikut ini merupakan gambar diagram kartesius tingkat


harapan dan kinerja dengan keempat kuadrannya:
DIAGRAM KARTESIUS

PRIORITAS UTAMA

C D

PRIORITAS RENDAH BERLEBIHAN

Berdasarkan diagram diatas dapat dilihat bahwa


letak indikator kualitas makanan di Pondok Mai
Ceng’go terbagi dalam empat bagian, antara lain
sebagai berikut:
1. Kuadran A (Prioritas Utama)
Pada Kuadran A menunjukan indikator yang
dianggap penting dan menjadi prioritas utama
kualitas makanan di Pondok Mai Ceng’go Labuan
Bajo, karena dianggap penting oleh wisatawan.
2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Pada Kuadran B menunjukan indikator dengan
tingkat harapan yang tinggi dan tingkat kinerja
yang tinggi.
3. Kuadran C (Prioritas Rendah)
Pada Kuadran C menunjukan indikator dengan
tingkat harapan dan tingkat kineja yang rendah.
4. Kuadran D (Berlebihan)
Pada Kuadran D menunjukan indikator yang di
anggap kurang penting oleh tamu, namun
pelaksanaannya memberikan kepuasan bagi tamu.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian. Jakarta: Renika Cipta.

Muhson, A. (t.thn.). Teknik Analisis Kuantitatif. 1-7.

Mulyono, C. T. (2014). "Pengaruh Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Tamu Di Ratuh


Ratih Caffe Hotel Sahid Jaya Solo". Jurnal Pariwisata Indonesia , 10.

Putro, S. W., Samuel, H., & Brahmana, R. K. (2014). "Pengaruh Kualitas Layanan Dan
Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Konsumen Restoran
Happy Garden Surabaya". Jurnal Manajemen Pemasaran , 2, 1-9.

Saif, M. (2018). "Pengaruh Kualitas Produk Makanan Terhadap Kepuasan Konsumen


Padan Makanan Medan Napoleon" . Pariwisata .

Triyani, I. (2019). "Pengaruh Kualitas Produk Makanan Dan Hygiene Sanitasi Terhadap
Kepuasan Tamu Di Anggrek Restaurant Grand Arkenso Park View Hotel Semarang".
Jurnal Visi Manajemen , 4, 503-504.

Wibisono, O. N., & Widjaja, D. C. (t.thn.). "Analisa Pengaruh Kualitas Produk Dan
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan Di Pisa Kafe
Surabaya". 60-69.

Wibisono, O. N., & Widjaja, D. C. (2017). "Analisa Pengaruh Kualitas Produk Dan
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan Di Pisa Kafe
Surabaya". Jurnal Hospitality Dan Manajemen , 60-69.

Widjoyo, S. P., Semuel, H., & Brahmana, R. K. (2014). "Pengaruh Kualitas Layanan Dan
Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Konsumen Restoran Happy
Garden Surabaya". Jurnal Manajemen Pemasaran , 1-9.

Wijaya, W. (t.thn.). "Analisis Pengaruh Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan


Konsumen Di Yoshinoya Galaxy Mall Surabaya". Unpublished Undergraduated thesis,
Universitas Kristen Petra .

https://www.tripadvisor.co.id/Restorant/_Review-g1777483-d19690834-Reviews-
Pondok_Mai_Ceng_go_Labuan_Bajo_flores_East_Nusa_Tenggara.html
https://manggaraibarapkab.bps.go.id
KUESIONER

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS WARMADEWA

Kepada responden terhormat,


Saya adalah mahasiswa program studi manajemen universitas warmadewa yang sedang
melakukan penelitian mengenai Analisis Kualitas Makanan Terhadap Kepuasan Tamu di
Pondok Mai Ceng’go Labuan Bajo. Saya sangat berharap bapak dan atau ibu berkenan
untuk mengisi kuesioner ini dan saya menjamin bahwa semua jawaban hanya akan
digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Salam Hormat
Peneliti

Fabiola Melinda Dewes


I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Asal/Nationality :
Umur : ( ) 17-25 ( ) 36-50
( ) 26-35 ( ) 51- Keatas
Pekerjaan :
Pendidikan :
Lama Tinggal :
Tempat Tinggal : ( )Homestay ( ) Hotel ( ) Rumah Pribadi
Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
KUALITAS MAKANAN

Berilah tanda contreng/checklist (√) pada jawaban yang sesuai dengan


pilihan dibawah ini sebagai berikut:

KETERANGAN:

 Sangat setuju = SS = Nilai 5


 Setuju =S = Nilai 4
 Cukup Setuju = CS =Nilai 3
 Tidak Setuju = TS =Nilai 2
 Sangat Tidak Setuju = STS = Nilai 1

No Pertanyaan STS TS CS S SS
1 Apakah warna pada makanan yang
disajikan terlihat segar/tidak pucat?
2 Apakah tekstur makanan yang disajikan
sesuai dengan tekstur asli?
3 Apakah rasa makanan yang disajikan
terasa enak?
4 Apakah aroma makanan yang disajikan
menggugah selera makan ?
5 Apakah penampilan makanan yang
disajikan terlihat manarik ?
6 Apakah garnish pada makanan yang
disajikan terlihat menarik?
7 Apakah porsi makanan yang dis ajikan
sesuai dengan standar porsi?
8 Apakah bentuk makanan yang disajikan
terlihat menarik ?
9 Apakah tingkat kematangan pada
makanan yang disajikan sudah sesuai?
10 Apakah varian pada makanan sudah
sesuai ?

Anda mungkin juga menyukai