Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN(PPL)

MENGENAL WILAYAH DAN SDM DI PROVINSI


SUMATERA SELATAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

1. MUHAMMAD BAYU PRAYOGA (2210302003)


2. MUHAMMAD HADI WIJAYA (2210302004)
3. DIMAS RIZKY NOVIANDY RAMADHAN (2210302006)
4. ALIYAH KAMILA FITRI (2220302015)
5. SYARIFAH ULYANI (2220302017)
6. DERA PUSPITA SARI (2220302020)
7. PUTRI PEBITRA (2220302022)

DOSEN PENGAMPU :
H. AHMAD SOLEH SAKNI, Lc.,MA

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2024/2025
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Selatan
pulau Sumatera. Letak geografis Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di
Utara, provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Timur, provinsi Lampung di Selatan dan
provinsi Bengkulu di Barat. Sumatera Selatan kaya akan sumber daya alam seperti Batu Bara,
Minyak Bumi dan Gas Alam. Wilayah administrasi Sumatera Selatan terdiri dari 13
kabupaten dan 4 kota.

Kabupaten/kota dengan wilayah terluas adalah Ogan Komering Ilir yaitu


17,024.47Km2.Wilayah terluas selanjutnya adalah Musi Banyuasin dengan luas
14.453,04 Km2. Sedangkan kabupaten/kota dengan luas wilayah terkecil adalah
Palembang dengan luas 380,26 Km2. Sumatera Selatan memiliki 239 kecamatan
dan 386 kelurahan yang tersebar di masing-masing kabupaten/kota.
Kabupaten/kota yang memiliki kecamatan paling banyak adalah lahat dengan 24
kecamatan dan yang paling sedikit adalah PALI dan Pagar Alam yaitu 5
kecamatan. Kemudian Palembang sebagai pusat provinsi memiliki kelurahan
paling banyak yaitu 107 kelurahan dan PALI sebagai kabupaten/kota yang
memiliki kelurahan yang paling sedikit yaitu 5 kelurahan.

Dengan adanya beragam wilayah yang terdapat di provinsi Sumatera Selatan maka
dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai beberapa wilayah yang ada di provinsi
sumatera selatan yang mana fokus pembahasan terdapat pada kondisi wilayah, Pendidikan,
budaya, Bahasa, Karakteristik masyarakat, Kuliner, dan Alat Transportasi untuk menuju
kedaerah tersebut.

1
PEMBAHASAN

A. Kabupaten Pali
1. Wilayah

Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir adalah salah satu Kabupaten di Provinsi
Sumatera Selatan. Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir terbentuk dari hasil pemekaran
Kabupaten Muara Enim Secara yuridis pembentukan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
disahkan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2013 tanggal 11
Januari 2013. 1
Luas wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir 1.840 Km2 atau 2,11% dari
Total Provinsi Sumatera Selatan dengan Jumlah Penduduk 171,084 Jiwa pada tahun 2012
yang terdiri dari 5 Kecamatan, 65 desa, 6 kelurahan, 213 dusun, 47 RW dan 148 RT. Untuk
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir hanya ada
dua yaitu Sungai Musi dan Sungai Lematang.2

Secara Administratif, Saat ini Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir terbagi ke
dalam 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Talang Ubi, Kecamatan Tanah Abang, Kecamatan
Penukal Utara, Kecamatan Penukal dan terakhir Kecamatan Abab. Lima Kecamatan tersebut
terdiri dari 65 desa, 6 kelurahan, 213 dusun, 47 RW dan 148 RT. Daerah yang berbatasan
dengan wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir mempunyai batas wilayah sebagai
berikut :

a. Sebelah Utara : Berbatasan Dengan Kabupaten Musi Banyuasin.


b. Sebelah Timur : Berbatasan Dengan Kecamatan Sungai Rotan Kabupaten Muara
Enim
c. Sebelah Selatan : Berbatasan Dengan Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim
d. Sebelah Barat : Berbatasan Dengan Kabupaten Musi Rawas. 3

Kondisi topografi daerah di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir umumnya


merupakan daerah rawa yang berhadapan langsung dengan daerah aliran Sungai Musi.
Wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir memiliki curah hujan yang bervariasi, suhu
udara rata- rata pada siang hari berkisar pada 23-240 C.
1
Pemerintah Kabupaten Penukal AbabLematang Ilir. Buku Pedoman dan Data Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir (PALI). Kabupaten PALI Sumatera Selatan, 2016, hlm 1
2
Pemerintah Kabupaten Penukal AbabLematang Ilir. Buku Pedoman dan Data Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir (PALI). Kabupaten PALI Sumatera Selatan, 2016, hlm 3-4
3
Pemerintah Kabupaten Penukal AbabLematang Ilir. Buku Pedoman dan Data Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir (PALI). Kabupaten PALI Sumatera Selatan, 2016, hlm 4

2
2. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir pada tahun 2012 mencapai
171.084 jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 173.975 di tahun 2013. Jumlah penduduk
terbesar berada di Kecamatan Talang Ubi berjumlah 71.283 jiwa, dan jumlah penduduk
paling sedikit berada di Kecamatan Penukal Utara (21.894 jiwa). Dengan luas wilayah sekitar
1.840 km2 . Secara umum jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah
penduduk perempuan. Hal ini ditunjukkan oleh rasio jenis kelamin (sex ratio) yang nilainya
lebih dari 100. Pada tahun 2013, untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat 101
penduduk laki-laki.4

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir berdasarkan jenis


kelamin dari tahun 20 11 – 2013 mengalami peningkatan. Rata-rata laju perumbuhan
penduduk Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir per tahun sebesar 1,69 %.

3. Ekonomi

Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir memiliki berbagai potensi sumber daya alam,
salah satunya adalah hasil Pertambangan dan Penggalian. Hal ini jika dikembangkan dapat
menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kabupaten itu sendiri. Pendapatan dari sektor
Pertambangan, khususnya Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang merupakan andalan untuk
membiayai pembangunan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Sektor Migas inilah
yang menjadi andalan dalam membiayai program pembangunan di Kabupaten tersebut,
sehingga semakin besar biaya produksi Migas akan berdampak besar bagi besaran anggaran.5

Berbagai kegiatan Kabupaten Penukal Abab Lematang dari kegiatan ekonomi seperti
pengadaan/produksi barang dan jasa dilakukan di Kecamatan Talang Ubi dikarenakan
merupakan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Penukal Abab Lematang. Selain itu,
total keseluruhan di kecamatan ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang besar sehingga
kebutuhan akan fasilitas-fasilitas pelayanan sangat tinggi di kecamatan ini.

Salah satu indikator potensi ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari kontribusi sektor
ekonomi terhadap Produk Domestik Bruto (PDRB). Menurut Badan Pusat Statistik (2018)
selama tahun 2013-2017 di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir didominasi sektor
pertambangan yaitu sebesar 45,8 persen. Kondisi tersebut disebabkan oleh sektor
4
Pemerintah Kabupaten Penukal AbabLematang Ilir. Buku Pedoman dan Data Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir (PALI). Kabupaten PALI Sumatera Selatan, 2016, hlm 23
5
Pemerintah Kabupaten Penukal AbabLematang Ilir. Buku Pedoman dan Data Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir (PALI). Kabupaten PALI Sumatera Selatan, 2016, hlm 15

3
pertambangan potesni ekonomi yang menjadi andalan untuk membiayai pembangunan di
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. 6

4. Budaya

Pernikahan merupakan momen penting dan membahagiakan bagi semua orang. Ada
beragam cara merayakan momen bahagia ini, dan tentunya setiap pasangan memiliki cara
berbeda-beda untuk merayakan hari spesial lamaran. Tunangan, hingga pintaan. Di Penukal
Abab Lematang Ilir (PALI) misalnya, pernikahan adat tergolong unik karena setiap desa
memiliki adat pernikahan yang berbeda-beda. Hingga saat ini banyak pasangan yang masi
menjunjung tinggi proses pintaan sebelum pernikahan berdasarkan adat-istiadat mereka.
Tentu saja, proses pintaan dalam adat pernikahan tidaklah sederhana dan murah. Ada
serangkaian proses adat yang harus dilalui dari tahap awal sampai akhir. Menyelenggarakan
proses pintaan yang sangat besar atau banyak memakai uang serta berkesan bagi mereka dan
keluarga besar merupakan dambaan setiap pasangan.

Proses adat yang dimiliki masyarakat Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab
Lematang Ilir (PALI) cukup panjang dan meriah karena melibatkan seluruh orang dari
keluarga kedua belah pihak hampir disetiap prosesnya ditempat terpisah yaitu setelah
melakukan pernikaan di rumah mempelai laki-laki lalu melakukan juga di rumah mempelai
perempuan.

Pintaan atau mahar suatu tradisi yang dilakukan dalam proses pernikahan atau
sebelum menikah laki laki menanyakan terlebih dahulu berapakah pintaan perempuan yang
akan dia nikahi dan apakah laki-laki tersebut sanggup untuk memberikannya pintaan disini
yang unik dalam makna pintaan ini yaitu 200 kardus mie instan yang akan di berikan ke
wanita yang akan dinikahi. Apabila laki-laki tersebut sudah mengetahui berapaka pintaan
perempuan yang akan dia nikahi, laki-laki tersebut harus mengumpulkan apa yang jadi
pintaan perempuan tersebut selambat-lambat nya 6 bulan. Pernikahan dengan meminta
pintaan yang sangat besar biasanya seringkali dilakukan perempuan yang pendidikannya
lebih tinggi jadi pendidikan perempuan di Desa Tanah Abang bisa mengukur berapa besarnya
pintaan perempuan saat menikah.

5. Pendidikan

6
Pemerintah Kabupaten Penukal AbabLematang Ilir. Buku Pedoman dan Data Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir (PALI). Kabupaten PALI Sumatera Selatan, 2016, hlm 17

4
Jumlah sarana Pendidikan pada semua jenjang Pendidikan Kabupaten Penukal Abab
Lematang Ilir sudah cukup memadai. Pada tahun 2018 di bawah Dinas Pendidikan, terdapat
119 SD sederajat yang terdiri atas 111 sekolah negeri dan 8 sekolah swasta. Untuk SMP
sederajat, 12 buah swasta dan 31 sekolah negeri. Untuk SMA sederajat, ada sebanyak 16
sekolah Negeri dan 7 Sekolah Swasta, negeri. Sedangkan untuk SMK ada Sebanyak 5 SMK
Negeri dan 4 SMK Swasta.

6. Bahasa

Bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Pali di Sumatera Selatan adalah
Bahasa Melayu Palembang. Bahasa ini merupakan dialek dari Bahasa Melayu yang memiliki
karakteristik dan kosakata yang unik.Dalam Bahasa Melayu Palembang, terdapat beberapa
kata dan frasa yang umum digunakan, seperti:

a) Lape artinya lapar


b) Nyawang artinya melihat
c) "Ape Kabar" berarti "Apa Kabar" dalam Bahasa Indonesia.
d) "Nyak" berarti "Ibu" dalam Bahasa Indonesia.
e) dape berarti dapat

Selain itu, Bahasa Melayu Palembang juga dikenal dengan logat dan intonasinya yang
khas. Misalnya, pengucapan huruf "r" yang ditekankan dan penggunaan kata "lah" di akhir
kalimat untuk menambah penekanan.

1. Kuliner
a. Segarurung

Bentuk segarurung mirip seperti ikan salai namun kelezatannya berbeda karena
dimarinasi dengan bawang merah dan putih, serta asam jawa. Cita rasa segarurung sedikit
pedas karena ada tambahan cabe merah dalam bumbu marinasinya.

b. Pede patin

Hidangan pede patin berasal dari olahan potongan ikan yang diracik dengan bumbu
khas bercita rasa asam. Hidangan ini menggunakan jenis ikan air tawar seperti patin dan
gabus.

c. Dodol biji karet

5
Tanaman karet yang melimpah di PALI membuat masyarakat berinovasi
memanfaatkan bijinya sebagai makanan. Terciptalah dodol biji karet yang menjadi makanan
khas kecamatan Talang Ubi, PALI. Proses pembuatannya melalui perebusan biji karet yang
kemudian direndam selama kurang lebih tiga hari supaya racun yang ada di dalamnya hilang.
Usai itu, biji karet dimasak menjadi dodol.

d. Dodol kelumbi

Masyarakat Pali menyebut buah asam paya sebagai kelumbi. Buah tersebut diolah
menjadi dodol yang bertekstur kenyal dengan rasa manis dominan. Proses pembuatannya
menggunakan tepung ketan, santan, gula pasir, gula jawa, dan garam.

e. Kerupuk manggalo

Kerupuk manggalo ini tidak terbuat dari tepung sagu melainkan ubi kayu. proses
pengolahan kerupuk manggalo melalui proses yang panjang. Ubi kayu sebagai bahan
utamanya harus dikupas dan parut. Hasil parutan tersebut diendapkan selama beberapa hari
supaya menghilangkan rasa asam. Kemudian endapan ubi kayu yang sudah berkurang kadar
airnya dicampur dengan tepung terigu dan sagu. Setelah itu adonan dibentuk menggunakan
isaran. Kerupuk mentah yang dibentuk harus dikukus hingga matang. Proses terakhir
penjemuran di bawah terik matahari dengan durasi waktu satu atau dua hari. Setelah itu
kerupuk siap digoreng hingga mengembang.

2. Destinasi Wisata

Sebagai kabupaten baru, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terus menggali dan
mengeksplorasi segala bentuk sumber daya yang dimilikinya. Tak hanya Sumber Daya Alam
(SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) namun juga potensi-potensi lainnya. Tak terkecuali
aset wisata. Ketujuh aset wisata tersebut yakni:

a. Candi Bumiayu di Kecamatan Tanah Abang


b. Danau Kalimacala di Talang Ubi
c. Batanghari Siku di Karta Dewa
d. Danau Pantai Jodoh di Tanjung Kurung
e. Danau Pring di Raja Jaya.
f. Danau Air Itam di Air Itam.

6
g. Lapangan Golf di Pendopo Talang Ubi7
3. Transportasi

Melihat tingginya aktivitas masyarakat Bumi Serepat Serasan yang ingin berpergian
menuju Palembang membuat Dinas Perhubungan Kabupaten PALI selalu menghadirkan
solusi untuk warganya. Kali ini, dinas yang dipimpin oleh Sunardin, SH membuka angkutan
transportasi air.Hal itu dilakukan, lantaran sering terjadinya kemacetan lalu lintas melalui
jalur darat selama ini, dan memberikan pilihan alternatif lain yang lebih cepat menuju Kota
Palembang, dengan menelusuri aliran Sungai Musi.

B. Kabupaten Musi Banyuasin


1. Wilayah

Musi Banyuasin dengan luas wilayah 14.265, 96 km2 atau sekitar 15% dari luas
Provinsi Sumatera Selatan terletak antara 1,3° sampai dengan 4° Lintang Selatan dan 103°
sampai dengan 104° 45’ Bujur Timur. Secara geografis letak Kabupaten Musi Banyuasin
adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Provinsi Jambi


b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin
c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir
d. Sebelah Barat : Berbatas dengan Kabupaten Musi Rawas

Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai 14 wilayah Kecamatan yaitu Sanga Desa,


Babat Toman, Batanghari Leko, Plakat Tinggi, Lawang Wetan, Sungai Keruh, Sekayu, Lais,
Sungai Lilin, Keluang, Babat Supat, Bayung Lencir, Lalan, Tungkal Jaya.

2. Kependudukan

Dilihat dari jumlah kependudukannya, Kabupaten Musi Banyuasin termaksuk


kabupaten/kota dengan penduduk terbanyak ke lima di Provinsi Sumatera Selatan.
Berdasarkan Estimilasi jumlah penduduk pertengahan tahun 2016 Kabupaten Musi
Banyuasin mencapai 620.738 jiwa.

Musi Banyuasin adalah salah satu Kabupaten yang berkembang, dengan mempunyai
jumlah pertumbuhan penduduk yang pesat dan cukup tinggi. Pada Pada mulanya percepatan
pertumbuhan penduduk di Musi Banyuasin sangatlah pesat sehingga usah untuk di hindari,
7
Pemerintah Kabupaten Penukal AbabLematang Ilir. Buku Pedoman dan Data Kabupaten Penukal
Abab Lematang Ilir (PALI). Kabupaten PALI Sumatera Selatan, 2016, hlm 55

7
meski begitu pemerintah sudah mengupayakan berbagai cara, solusi serta semboyan untuk
ditawarkan ke masyarakat untuk menekan laju pertumbuhan, namun tetap saja tidak sesuai
harapan. berbagai cara sudah dilakukan seperti mensosialisasikan program-program yang
ditawarkan kepada masyarakat. Tetap saja angka laju pertumbuhan masih belum menurun
dari sebelumnya.

Jumlah laju pertumbuhan penduduk terbesar adalah di Kecamatan sekayu dengan


jumlah 84,27% dan jumlah penduduk terkecil yaitu di Kecamatan Batanghari Leko yang
memiliki jumlah penduduk sebesar 23,40%. Sekayu terpilih menjadi Kecamatan yang
mempunyai laju pertumbuhan penduduk sangat tinggi karena, sekayu merupakan Kota
sekaligus Kecamatan, yang memilki kemajuan yang sangat pesat dimulai dari segi ekonomi,
pembangunan, serta pendidikan, dapat dilihat dari banyaknya insfrastruktur penting yang
dibangun seperti kantor bupati, sekolah, rumah sakit, pasar swalayan, dan masih banyak lagi,
sehingga laju pertumbuhan penduduk di kecamaatan sekayu sangat tinggi dibandingkan
dengan Kecamatan lain.

3. Ekonomi

Kabupaten Musi Banyuasin merupakan daerah yang cukup subur, Sebagian mata
pencarian masyarakat ialah mengelolah minyak, yang bisa langsung dimasak atau langsung
dipasarkan kepada agen-agen minyak atau kios pertamina, selain minyak Kabupaten Musi
Banyuasin juga menghasil karet yang diolah oleh petani setempat untuk diperjual belikan,
karet tersebut ditanam dilahan-lahan pemukiman masyarakat.8

4. Budaya

Senjang merupakan seni sastra lisan yang berkembang pesat di kabupaten Musi
Banyuasin yang berisikan pesan moral, pendidikan, nasihat, adatistiadat, serta ajaran-ajaran
agama pada masyarakat.Senjang berbentuk dari pembukaan, isi dan penutup. Pada
pembukaan Senjang berisi tentang permohonan izin, pada isi antara bait pertama dengan bait
berikutnya seperti pantun berkait. Selain itu, Senjang dapat mengandung ungkapan perasaan,
seperti kecewa, rasa cinta, sedih, atau tentang hidup dan kehidupan, Bagian penutup biasanya
berisi permohonan maaf.

5. Pendidikan

8
Badan Pusat Statistik Musi Banyu asin 2017

8
Di tahun 2016 jumlah sekolah yang terdapat di Kab. Musi Banyuasin jumlah sekolah
terbilang sudah memadai, jumlah SD/MI, sebanyak 483 unit, SMP/mts sebanyak 172 unit,
SMA/SMU/SMk dan MA sebanyak 86 unit, serta 3 perguruang tinggi diantaranya Poltek
Sekayu, Akper dan Perguruan Tinggi Swasta Ramaniayah. Kepalah dinas pendidikan dan
kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin (MUBA), Musni wijaya menyatakan berdasarkan
Surat Keputusan Bersama (SKB) dua menteri, yakni menteri pendidikan dan menteri
kebudayaan (Mendibud) mengatakan dengan adanya 483 unit SD/MI, 172 unit SLTP/MTs,
86 unit SMA/SMK/SMU, dan 1 POLTEK Sekayu, serta beberapa perguruan tinggi lainnya di
Musi Banyuasin. Dengan adanya beberapa kampus dan sekolah ini membuktikan bahwa
sector pendidikan di kabupaten Musi Banyuasin sangat baik.

6. Bahasa

Bahasa Musi merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Musi
Banyuasin sebagai sarana komunikasi sehari-hari dan juga sebagai lambang identitas bagi
penuturnya. Pada umumnya bahasa rakyat di Bumi Serasan Sekate atau daerah Kabupaten
Musi Banyuasin tergolong kepada bahasa Melayu, atau masih serumpun dengan bahasa
Melayu, adapun jumlah kosakata bahasa Indonesia-Sekayu-Palembang ini 6.678 kosakata.

Bahasa Indonesia-Sekayu-Palembang di Kabupaten Musi Banyuasin digunakan oleh


masyarakat sebagai bahasa penutur dalam berkomunikasi sehari-hari. Selain menggunakan
Bahasa Indonesia-Sekayu-Palembang mereka juga menggunakan bahasa nasional yaitu
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan masyarakat Indonesia-Sekayu- Palembang
ketika dalam situasi formal, contohnya dalam pidato, selain itu, masyarakat Indonesia-
Sekayu-Palembang juga menggunakan bahasa Jawa ketika berkomunikasi dengan orang
Jawa. Penggunaan bahasa Indonesia-Sekayu-Palembang di Kabupaten Musi Banyuasin saat
ini mulai terpengaruh dengan banyaknya masyarakat Jawa yang berdatangan dan
memberikan pengaruh besar bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia-Sekayu-
Palembang. Masyarakat Jawa tersebut yang tidak bisa menggunakan Bahasa Indonesia-
Sekayu-Palembang, sehingga masyarakat berinteraksi dilakukan dengan menggunakan
bahasa Indonesia. Hal ini mengakibatkan pergeseran bahasa yang digunakan sehingga
mempengaruh pada masyarakat

“Aku rase perlu nian mbahas gawe kak, kite‟ isek rapat lagi”,

(Saya rasa perlu sekali membahas kegiatan ini,kita besok rapat lagi.)

9
“Aku dak pacak miluk pak, isek Aku ade gawe duma”,

(Saya tidak bias ikut pak, saya ada pekerjaan dirumah.)

“Aku pulek pak, dak pacak datang isek”,

7. Kuliner

Makanan khas Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, merupakan salah satu kuliner
yang unik dan tidak kalah nikmatnya di Indonesia. Untuk kamu yang tidak jago geografi atau
tidak suka jalan-jalan di Indonesia, mungkin akan bertanya-tanya, dimana itu Kota Sekayu?
Dimana Musi Banyuasin? Apa saja makanan khas Sekayu? Berikut merupakan makanan khas
dari Sekayu, Musi Banyuasin, yang bisa kamu coba ketika kamu jalan-jalan ke sana.

a) Brengkes Tempoyak

Brengkes tempoyak merupakan salah satu makanan khas Sekayu, Kabupaten Musi
Banyuasin yang punya kekhasan yang unik terutama dari segi citarasanya. Hidangan
Brengkes Tempoyak ini memang sekilas bisa dibilang menyerupai pepes. Seperti daerah di
Sumatera Selatan pada umumnya, brengkes tempoyak menggunakan bahan dasar ikan,
tepatnya ikan patin.Masakan tradisional ini menggunakan pendekatan yang unik untuk
bumbunya, yaitu dengan menambahkan fermentasi durian.

Bumbu yang digunakan adalah cabai merah, bawang merah, sereh, gula jawa, laos,
dan kunyit.Semua bumbu dihaluskan lalu dimasak. Kemudian masukkan tempoyak (bumbu
olahan berbahan dasar durian yang dicampur dengan sedikit garam).Setelah bumbu dan
tempoyak bercampur, masukkan ikan patin yang sudah dibersihkan dari sisiknya dan
dipotong sesuai selera. Masak hingga ikan matang dan menyerap bumbu tempoyak.

b) Pedeh/rusip

Masih merupakan olahan ikan, pedeh atau rusip adalah makanan khas Sekayu,
Kabupaten Musi Banyuasin. Bahan utamanya adalah ikan sepat yag dicuci bersih kemudian
diberi garam. Ikan yang sudah digarami dimasukkan ke dalam wadah dan dicampur dengan
nasi sangrai.

Kedua bahan tersebut didiamkan selama satu sampai dua minggu untuk
memberikannya waktu berfermentasi. Jika sudah cukup waktunya, pedeh diolah menjadi

10
pepes atau ditumis dengan cabai rawit. Rasa pedeh yang masam karena hasil fermentasi akan
membuat orang yang memakannya tidak melupakan rasanya. Makanan ini bisa ditemui di
berbagai desa di Musi Banyuasin.

c) Pindang Salai

Pindang Salai merupakan makanan khas Sekayu, Musi Banyuasin, yang cukup
populer. Ikan ini dibakar dan diolah secara tradisional oleh masyarakat setempat hingga
mendapatkan rasa yang otentik.Ikan yang digunakan juga beraneka ragam, namun yang
paling sering dibuat adalah salai patin dan salai baung.

Pindang salai dibuat dengan proses pengasapan, yaitu dengan meletakkan ikan yang
akan diasapkan sedikit jauh dari sumber asap. Jarak yang digunakan kurang lebih 1 meter
dengan suhu berkisar 40 hingga 50 derajat celsius. Ikan diasapkan selama 20 hingga 30 jam.
Setelah diasapi, ikan didinginkan dengan cara digantung atau disusun dalam ruangan selama
24 jam. Ikan salai akan dikemas dalam kemasan kotak dan dijadikan oleh-oleh makanan khas
Sekayu, Musi Banyuasin.

8. Destinasi Wisata

Bagi masyarakat di Musi Banyuasin (Muba) maupun di luar Muba bisa


memanfaatkan atau mengisi hari libur dengan berkunjung di beberapa pusat destinasi wisata
yang ada di Bumi Serasan Sekate. Diketahui, ada sebanyak 8 lokasi wisata di Kabupaten
Muba yang tersebar di beberapa Kecamatan yang patut dikunjungi saat hari libir dan berlibur
di Muba, yakni diantaranya Taman Toga Mangun Jaya, Taman Bupati belakang Rumah
Dinas Bupati Muba. Kemudian, Danau Ulak Lia Kelurahan Soak Baru Kecamatan Sekayu,
Danau Konger Sungai Keruh, Danau Ulak Libok Sanga Desa, Bukit Pendape, Gelanggang
Remaja Sekayu, dan Taman Instagrammable Depan Rumdin Bupati Muba.

9. Karakteristik Masyarakat

Sebagian penduduk Kabupaten Musi Banyuasin ialah campuran antara Sekayu dan
juga Jawa, kemudian kebudayaan tersebut tumbuh dan juga berkembang yakni merupakan
bentuk implementasi dari ekspresi masyarakat setempat yang dipengaruhi oleh kebudayaan
jawa sehingga bentuk kebudayaan tersebut merupakan akultturasi dari kedua kebudayaan
antara jawa dan sekayu. Berbicara tentang kondisi sosial budaya suatu masyarakat tentunya

11
tidak akan terlepas dari kondisi perekonomian dan pendidikan masyarakat. Karena dua hal
tersebut selalu berhubungan dan sling mempengaruhi. Seperti halnya yang telah dikatakan
diatas bahwasannya Kabupaten Musi Banyuasin ialah kabupaten penghasil minyak bumi dan
karet dari sebagian masyakat.

C. Kabupaten Ogan Ilir


1. Sejarah

Kabupaten Ogan Ilir adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Selatan Ogan
Ilir berada di jalur Jumlah Penduduk 356,983 jiwa.Populasi penduduk di Kabupaten Ogan Ilir
berasal dari Suku Ogan dengan 3(tiga) sub-suku, yakni : Suku Pegagan Ulu, Suku Penesak,
dan Suku Pegagan Ilir. Litas timur Sumatera dan pusat pemerintahannya terletak sekitar
30km dari kota Palembang.Di kabupaten ini berlokasi kampus Universitas Sriwijaya. Nama
OGAN ILIR sebagai identifikasi bagi suatu kesatuan wilayah dipergunakan sejak masa
sebelum kemerdekaan. Paling tidak, pada abad ke-19 pada masa colonial belanda, identifikasi
ini telah ditetapkan dalam pengertian territorial dan administratif. Ogan ilir dan Belida
merupakan zona ekonomi afdeeling yang langsung berada dibawah keresidenan
Palembang.Sebutan OGAN ILIR, dikaitkan dengan keberadaan wilayah kabupaten Ogan Ilir
yang terletak dibagian hilir sungai ogan. Sungai Ogan merupakan satu dari Sembilan sungai
besar di wilayah Provinsi Sumatera Selatan atau disebut Batang hari Sembilan, yaitu : 1)
Sungai Ogan, 2) Sungai Komering 3) Sungai Lematang 4) Sungai Kelkingi 5)Sungai Lakitan
6) Sungai rawas 7)Sungai Rupit 8)Sungai Batang Hari Leko dan 9) Sungai Musi.

2. Wilayah

Secara Geografis, Kabupaten Ogan Ilir terletak di antara 3002’ sampai 3048’ Lintang
Selatan dan di antara 104020’ sampai 104048’ Bujur Timur. Kabupaten yang terbentuk pada
tahun 2003 ini mempunyai luas wilayah 2.666,07 km2 atau 266,607 Ha dan mempunyai
ketinggian tempat rata-rata 8 meter di atas permukaan laut. Batas wilayah administrasi
Kabupaten Ogan Ilir sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten
Banyuasin dan Kota Palembang b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ogan
Komering Ulu (OKU) c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir
dan Kabupaten OKU Timur d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan
Kota Prabumulih Kabupaten Ogan Ilir memiliki 16 kecamatan. Kecamatan terjauh dari
ibukota kabupaten adalah Kecamatan Muara Kuang, yaitu sejauh 68 km.

12
3. Penduduk

Hasil perhitungan tahun 2019 menunjukkan bahwa penduduk kabupaten Ogan Ilir
sebanyak 414.036 jiwa, yang terdiri dari 204.999 jiwa penduduk laki-laki dan 203.973 jiwa
penduduk perempuan. Jika dibandingkan dengan tahun 2018, maka jumlah penduduk tahun
2019 mengalami penurunan sebanyak 10.996 jiwa atau sebesar 2,65%. Penurunan jumlah
penduduk ini mengakibatkan kepadatan penduduk menurun menjadi 155,32 jiwa/Km2.
Kepadatan penduduk dari tahun 2015-2018 selalu mengalami peningkatan namun pada tahun
2018 ke tahun 2019 mengalami penurunan. Kepadatan penduduk tertinggi terjadi pada tahun
2018 sebanyak 159,42 jiwa/Km2 dengan pertambahan 5.259 jiwa atau sebesar 1,23% dari
tahun 2017. Sedangkan jumlah kepadatan penduduk yang terendah terjadi pada tahun 2015
sebanyak 153,47 jiwa/Km2 dengan pertambahan penduduk sebanyak 5.346 jiwa atau sebesar
1,30%. Jumlah kepadatan penduduk yang meningkat akan berdampak pada jumlah angkatan
kerja yang meningkat.

4. Ekonomi

Ogan Ilir, Sumatera Selatan, memiliki struktur ekonomi yang didasarkan pada sektor
pertanian, perkebunan, perindustrian, dan perdagangan. Pertanian menjadi salah satu sektor
utama dengan produksi padi, kelapa sawit, karet, dan hasil pertanian lainnya. Perkebunan
kelapa sawit menjadi salah satu andalan daerah ini, memberikan kontribusi besar terhadap
pendapatan daerah dan pengembangan ekonomi. Di sektor perindustrian, terdapat berbagai
jenis industri, termasuk industri pengolahan kelapa sawit, pabrik karet, serta industri makanan
dan minuman. Perdagangan juga berkembang, terutama di pusat-pusat perkotaan seperti
Palembang, yang merupakan ibu kota provinsi.

Namun, penting untuk dicatat bahwa struktur ekonomi suatu daerah dapat berubah
seiring waktu tergantung pada faktor-faktor seperti perkembangan teknologi, kebijakan
pemerintah, dan perubahan pasar global.9

5. Pendidikan

Pendidikan yang ada di Ogan Ilir adalah SMA Negeri 1 Tanjung Raja, SMA Negeri 1
Rantau Panjang, SMP Negeri 1 Rantau Panjang, SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara,
SMA Negeri 1 Indralaya, SMA Negeri 2 Indralaya, SMA Negeri 3 Tanjung Raja, SMA
Negeri 1 Tanjung Batu, SMK Negeri 1 Indralaya Utara, MAN 1 Ogan Ilir, SMP Negeri 1
9
Ilhamudin, J.S. Pulungan, N. H, Sejarah Kebudayaan Islam di Ogan Hilir, 1934-2004,
(JUSPI/Jurnal Sejarah Peradaban Islam, 2020), 3(2), 45.

13
Tanjung Raja, MTs Negeri Tanjung Raja, SMP Negeri 1 Indralaya Utara, SMP Negeri 6
Indralaya Utara, SMP Negeri 1 Indralaya, SDN Negeri 16 Indralaya Utara, SDN Negeri 14
Indralaya Utara, SMK Negeri 1 Indralaya Selatan, SMK Negeri 1 Rantau Alai, SMAN 1
Payaraman, SMAN 1 Lubuk Keliat, SMPN 1 Payaraman, SMPN 1 Lubuk Keliat, MTs N 1
Ogan Ilir, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga, Pondok Pesantren al-Ittifaqiah
Indralaya, PP Madinatul Qur'an Betung Lubuk Keliat, Pondok Pesantren Nurul Islam Seri
Bandung, SDN 05 Indralaya Utara, dan SDN 04 Indralaya Utara.

6. Agama

Di Ogan Ilir, seperti di banyak wilayah di Indonesia, terdapat beragam agama yang
dianut oleh penduduknya. Mayoritas penduduknya umumnya memeluk agama Islam. Selain
itu, terdapat juga beberapa minoritas agama seperti Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha.
Jumlah penganut agama tertentu bisa berbeda-beda tergantung pada komposisi demografi
masyarakat di wilayah tersebut.

7. Adat Istiadat

Mengutip dari beberapa sumber, tradisi adat netak contok merupakan prosesi
memotong rambut sebagian (ujung rambut) bagian depan dan samping oleh calon pengantin
laki-laki dan perempuan. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi mandi yang disaksikan
orang-orang yang hadir. Dalam prosesnya calon pengantin laki-laki dan perempuan
didekatkan kepalanya masing-masing sehingga bersentuhan. Tradisi adat ini dengan tujuan
untuk membuang sial dan mengakhiri masa lajang sehingga berharap pernikahan tersebut
akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan proses pelaksanaan adat netak
contok dilakukan sebelum akad nikah, biasanya 2 hari menjelang pernikahan di kediaman
calon pengantin perempuan maupun laki-laki tergantung kesepakatan kedua belah pihak.

8. Bahasa

Bahasa Ogan banyak dipakai oleh penuturnya dalam percakapan sehari-hari di


lingkungan keluarga dan masyarakat pada suasana yang tidak resmi. Contoh bahasa Ogan Ilir
seperti (ape = apa), (alangkan = alangkah), (amun = kalau), (anjak = senang). Adapun kalimat
lainnya seperti kamu nak kemane artinya kamu mau kemana, dan payok toboh makan yang
berarti ayo sini makan.

9. Karakteristik Masyarakat

14
Daerah Ogan Ilir, Sumatera Selatan, terkenal dengan masyarakatnya yang ramah dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan serta gotong royong.

10. Kuliner

Kuliner khasnya mencakup makanan laut seperti pempek, tekwan, model, kelempang
ikan, iwak perek, serta hidangan berbahan dasar ikan sungai.10

10. Alat transportasi

Yang umum digunakan di daerah ini termasuk mobil, sepeda motor, Angdes
(angkutan desa),Bentor (becak motor), Becak, Bus, Sepeda, Taksi Kuning, Tongkang, Ketek,
Speedboat, dan Perahu.

12. Kisah Daerah

Salah satu kisah terkenal dari daerah Ogan Ilir adalah legenda mengenai "Pulau
Kemaro". Pulau Kemaro terletak di Sungai Musi, dekat dengan kota Palembang, yang
sebagian wilayahnya termasuk dalam Kabupaten Ogan Ilir. Kisah ini berkaitan dengan
sebuah legenda cinta antara putri seorang pedagang Cina dengan seorang pemuda dari Suku
Palembang yang bernama Kemaro. Kisah ini dianggap sebagai perwujudan dari perpaduan
budaya Cina dan Melayu di daerah tersebut. Pulau Kemaro sendiri menjadi salah satu tempat
wisata populer di Ogan Ilir dan sering kali dihubungkan dengan kisah legendaris ini.

D. Kabupaten Oki
1. Wilayah

Ogan Komering Ilir (disingkat OKI) adalah kabupaten di Sumatera Selatan yang
memiliki luas 19.023,47 km² dan berpenduduk sekitar 731.721 jiwa. Pada tahun 2020,
kabupaten ini memiliki 18 Kecamatan yang terdiri atas 314 desa beserta 13 kelurahan. Iklim
di Kayu Agung, ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ilir tergolong tropik basah dengan curah
hujan rerata tahunan > 2.500 mm/tahun dan jumlah hari hujan dan hari hujan rata- rata > 116
hari/tahun. Musim kemarau umumnya berkisar antara bulan Mei sampai Oktober setiap
tahunnya, sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan November sampai bulan April.
Penyimpangan musim biasanya terjadi dalam lima tahun, berupa musim penghujan, dengan
rata-rata curah hujan lebih kurang 1.000 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 60 hari/tahun.

10
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Kabupaten Ogan Ilir, 2021,
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ogan_Ilir, Diakses pada 21 Maret 2024.

15
Di wilayah OKI juga terdapat beberapa pelabuhan yakni, Pelabuhan Sungai Lumpur yang
memiliki dua dermaga.
Wilayah Kabupaten Ogan Komering ilir terletak di bagian timur Provinsi Sumatera
Selatan yaitu tepatnya antara 104°20' dan 106°00' Bujur Timur dan 2°30' sampai 4°15'
Lintang Selatan, luasnya mencapai 19.023,47 Km². Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan
luas wilayah 21.689,54 km² dan kepadatan 1.568 jiwa/km² memiliki 18 kecamatan dan 321
desa/kelurahan terdiri dari 308 desa dan 13 kelurahan. Wilayah yang paling luas adalah
Kecamatan Tulung Selapan dengan luas 4.853,40 km².11

2. Sejarah

Era penjajahan Belanda wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) termasuk ke
dalam wilayah Keresidenan Sumatera Selatan dan Sub Keresidenan (Afdeeling) Palembang
dan Tanah Datar dengan ibu kota Palembang. Afdeeling ini dibagi dalam beberapa onder
afdeeling. dan wilayah Kabupaten OKI meliputi wilayah onder afdeeling

Komering Ilir dan onder afdeeling Ogan Ilir. Di era kemerdekaan wilayah Kabupaten
OKI termasuk dalam Keresidenan Palembang yang meliputi 26 marga. Kemudian di era
ORBA wilayah Kabupaten OKI menjadi bagian dari Provinsi Sumatra Selatan. Setelah
adanya pembubaran marga, wilayah Kabupaten OKI dibagi menjadi 12 Kecamatan defenitif
dan 6 kecamatan perwakilan. Sebelum tahun 2000 Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)
memiliki 14 kecamatan defenitif dan 4 kecamatan perwakilan. Keempat kecamatan
perwakilan tersebut adalah Kecamatan Rantau Alai dengan Kecamatan Induk Tanjung Raja,
Kecamatan Jejawi dengan Kecamatan Induk Sirah Pulau Padang, Kecamatan Pematang
Panggang dengan Kecamatan Induk Mesuji dan Kecamatan Cengal dengan Kecamatan Induk
Tulung Selapan. Namun semenjak tahun 2001, empat kecamatan perwakilan tersebut
disahkan menjadi kecamatan defenitif sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten OKI
menjadi 18 kecamatan dan meliputi 434 desa dan 13 kelurahan.

Dalam perjalanannya, berdasarkan KEPPRES Nomor 37 Tahun 2003 tentang


Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan
Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten OKI dimekarkan menjadi dua
kabupaten yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Kabupaten Ogan llir yang beribu kota di
Inderalaya. Wilayah Kabupaten Ogan Ilir meliputi Kecamatan Inderalaya. Tanjung Raja,
11
Muhammad Amrulloh, “Upaya Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir Dalam Mengembangkan
Destinasi Wisata Teluk Gelam Dan Konsep Wisata Medis Di Kabupaten Ogan Komering Ilir,” 2022, 1–28.

16
Tanjung Batu, Muara Kuang. Rantau Alai dan Kecamatan Pemulutan. Setelah pemekaran ini,
wilayah Kabupaten OKI terdiri dari 12 kecamatan, yang meliputi 272 desa dan 11 kelurahan.
Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 5 Tahun 2005, wilayah Kabupaten Ogan Komering
Ilir kembali dimekarkan sehingga terbentuk 6 kecamatan baru, yaitu Kecamatan Pangkalan
Lampam, Mesuji Makmur, Mesuji Raya, Lempuing Jaya, Teluk Gelam dan Kecamatan
Pedamaran Timur. Setelah pemekaran ini Kabupaten Ogan Komering Ilir secara administratif
meliputi 18 Kecamatan, 11 kelurahan dan 290 desa.12

3. Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Ogan Komering Ilir mencapai 450.933 jiwa atau
117.783 kepala keluarga dengan pertumbuhan penduduk mencapai 2 persen. Populasi
penduduk di Kabupaten Ogan Ilir berasal dari Suku Melayu dengan 3 (tiga) sub-suku
yaitu: Ogan, Penesak, & Pegagan. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai Petani nelayan
dan Pedagang.13

4. Ekonomi

Ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2021 dibanding tahun 2020
mengalami pertumbuhan sebesar 3,77 persen. Pertumbuhan terjadi pada semua 17 (tujuh
belas) lapangan usaha. Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas mengalami pertumbuhan
tertinggi sebesar 8,41 persen, diikuti oleh Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang
mengalami pertumbuhan sebesar 6,89 persen dan Jasa Pendidikan sebesar 5,48 persen.
Sementara itu, Lapangan usaha yang pertumbuhannya tidak signifikan (dibawah 1 persen)
adalah Jasa Perusahaan yang hanya tumbuh sebesar 0,42 persen; diikuti oleh Pertambangan
dan Penggalian sebesar 0,41 persen; dan Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan limbah
sebesar 0,09 persen.14

5. Pendidikan
Pendidikan merupakan sektor yang sangat strategis dalam menentukan kesuksesan
pembangunan manusia di masa yang akan datang. Apalagi di era “world is flat” saat ini,
SDM yang berkualitas dan terampil adalah modal utama sebuah daerah/wilayah untuk dapat
berdaya saing.

12
Amrulloh.
13
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ogan_Ilir diakses pada tanggal 25 Maret 2024.
14
https://oganilirkab.bps.go.id/pressrelease/2022/02/25/472/pertumbuhan-ekonomi-kabupaten-ogan-
ilir-2021-sebesar-3-77-persen.html diakses pada tanggal 25 Maret 2024.

17
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sejak tahun 2009
telah melaksanakan program sekolah gratis 12 tahun yang bertujuan untuk menurunkan
angka putus sekolah, meningkatkan partisipasi pendidikan, dan meningkatkan kualitas
pendidikan di seluruh wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Program sekolah gratis tersebut
merupakan upaya pemerintah dalam membebaskan seluruh biaya operasional sekolah
sehingga dapat membantu meringankan beban orang tua siswa serta meningkatkan minat
siswa untuk terus bersekolah. Dengan demikian diharapkan tidak akan terdengar lagi anak
usia sekolah yang putus sekolah karena terkendala biaya.
Namun pada kenyataannya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), salah satu
kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan masih memiliki beberapa problema sehubungan
dengan hal tersebut di atas, di antaranya adalah masih banyaknya anak-anak di usia sekolah
yang tidak/belum pernah bersekolah dan putus sekolah dengan angka mencapai 12,46%.

6. Transportasi

 Angdes (angkutan desa)


 Bentor (becak motor)
 Becak
 Bus
 Sepeda
 Taksi Kuning
 Tongkang
 Ketek
 Speedboat
 Perahu

7. Wisata

Danau Teluk Gelam

Danau Teluk Gelam menawarkan pesona alam yang menawan. Danau yang terletak di
pinggir jalan lintas timur Sumatra sekitar 92 km di sebelah tenggara kota Palembang itu
airnya cukup tenang. Meski sedikit dipenuhi rumput air, danaunya bisa digunakan untuk
olahraga dayung dan jet ski. Di lokasi danau ini, pengunjung bisa berolahraga air, mandi,
berenang, memancing, atau sekadar berkeliling. Angin yang berembus semilir menciptakan
gelombang-gelombang kecil di permukaan air danau yang bening membuat suasana terasa

18
tenang. Di tengah danau terdapat daratan yang ditumbuhi ribuan pohon Gelam (Melaleuka
leucadendron) dengan daun-daunnya yang mungil berwarna hijau muda.

Danau ini terletak di Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir,
Sumatera Selatan (Sumsel). Danau Teluk Gelam dapat dicapai melalui jalan lintas timur
Sumatra. Dari kota Palembang melalui jalan raya yang menuju ke arah Lampung dengan
menggunakan kendaraan pribadi atau carteran. Untuk masuk ke objek wisata, setiap mobil
dikenakan retribusi Rp4.000,00 dan sepeda motor Rp2.000,00. Sedangkan untuk setiap
pengunjung dihitung per kepala dengan tarif Rp2.000,00 untuk orang dewasa dan Rp1.500,00
untuk anak-anak.

Bagi yang ingin hanya sekadar menonton, di tempat ini disediakan tribun untuk
penonton. Selain itu, di tempat ini terdapat hotel dan pemandu wisata. Tidak jauh dari Danau
Teluk Gelam, terdapat 34 rumah panggung kayu bertipe 45 dan 70 yang dibangun dengan
metode knock down (bongkar pasang). Rumah-rumah ini disewakan sehingga bisa untuk
menginap atau beristirahat. Suasana rumah masih alami, sehingga pengunjung yang
menginap akan merasakan seperti tinggal di perkampungan. Bagi pengunjung yang ingin
menyewa jet-ski tarifnya Rp300.000,00 per jam, sedangkan speed boat Rp150.000,00 per
jam.

Bukit Batu

(Bukit Batu dan Legenda Si Pahit Lidah) Bukit Batu atau Batu Gajah merupakan situs
budaya yang menjadi destinasi wisata sejarah di Kabupaten OKI. Lokasi wisata di Desa Bukit
Batu Kecamatan Pangkalan Lampam ini menawarkan wisata sejarah yang memukau yaitu
tentang sosok manusia sakti yang melegenda bagi masyarakat Sumatera Selatan bernama
“Serunting Sakti atau Si Pahit lidah”. Menurut kepercayaan masyarakat Sumatera Selatan, Si
Pahit Lidah selalu meninggalkan kenangan yang kemudian menjadi sebuah situs atau
pembuktian bahwa dia pernah ada di wilayah tersebut.

Sampai saat ini situs peninggalan Si Pahit Lidah ini tetap ada dan asri di Desa Bukit
Batu Kecamatan Pangkalan Lampam seperti batu lesung, batu pengantin dan batu gajah. Situs
ini kerap banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri. Masyarakat
setempat menjaga dan memelihara situs-situs ini dan tidak berani mengganggunya karena
dipercaya akan membawa malapetaka

Rumah Seratus Tiang

19
(Rumah dengan Seratus Tiang Penyangga) Berawal dari Pangeran Rejed suku
Rambang yang merantau ke Komering meminangkan putranya seorang puteri dari suku
Kayuagung. Dalam adat suku Kayuagung, apabila ingin meminang seorang puterinya harus
menempatkan putri pada tempat yang layak. Orang tua Putri yaitu Pangeran Ismail meminta
Pangeran Rejed untuk membangun rumah besar yang dibangun dari kayu besi (onglen)
dengan tiangnya harus berjumlah seratus tiang dengan kayu serumpun kayu onglen dengan
ornamen yang harus semuanya diukir-ukir timbul 3 dimensi maupun ukiran dalam bentuk
lukisan.

Oleh Pangeran Rejed didatangkanlah arsitek dari Cina dan juga dari Arab untuk
membangun rumah tersebut. Konon pembangunan rumah ini tidak selesai dalam waktu
sepuluh tahun karena ahli atau arsiteknya tidak kuasa meneruskan dan selalu berganti-ganti.
Akhirnya pada tahun 1811 atau pada abad 18, selesailah pembangunan rumah ini dengan
seratus tiangnya dan ornamennya meskipun tidak sesuai dengan harapan Pangeran Rejed.
Oleh anak Pangeran Rejed rumah tersebut dijadikan sebagai pusat kekuasaan pemerintahan
warga Pegagan Ulu Suku I. Hingga saat ini, rumah seratus tiang tetap asri dan sebagaimana
adanya. Disebut seratus tiang karena rumah ini benar-benar memiliki seratus tiang
penyangga. Rumah bersejarah ini terletak di desa Sugi Waras Kecamatan Teluk Gelam.
Penghuni rumah tersebut merupakan turunan ke-tujuh dari Pangeran Rejed. Konon ornamen
rumah menurut pengakuan penghuni, belum ada yang berubah kecuali genteng bagian atas
yang diganti karena bocor maupun patah. Renovasi yang dilakukan diupayakan tidak
mengubah keaslian bentuk semula rumah seratus tiang ini.

8. Bahasa
 Dektau = Tidak Tahu/ Tidak Bisa
 Diket = Sedikit
 Dimpet = Dekat
 Diwek = Sendiri
 Dudok = Duduk
 Duet = Duit/Uang
 Empai = Baru
 Engke = Maka
 Entah= Tidak Tahu
 Galak = Mau/Suka
 Gale = Semua

20
 Gerot = Kaya
 Gerung Miring = Halaman Sekitar
 Gisok = Besok
E. Kabupaten Oku
1. Sejarah
Menurut informasi penduduk dan cerita orang tua –tua setempat, Komering berasal
dari bahasa India yang berarti PINANG, kerena sebelum abad ke IX daerah ini marak dengan
perdagangan buah pinang, dengan pedagang dari India, sebagai bahan rempah – rempah.
Diantara jenis rempah lainya sebagai juragan Pinang. Kemudian juragan pinang yang
berasal dari India tersebut dimakamkan di dekat pertemuan sungai Selabung dan Waisaka, di
hulu Kota Muara Dua. Dari tempat makam tersebut mengalir sungai sampai Ke muara
(Minanga), sehingga mulai saat itu semua penghuni di sepanjang pinggiran sungai tersebut
dinamakan Orang Komering dan daerahnya dinamakan Daerah Komering.

2. Wilayah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur merupakan satu dari 17 Kabupaten/Kota yang
ada di Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas wilayah 3.370 km2. Dilihat dari sisi
geografisnya kabupaten ini terletak antara 103 o40’ Bujur Timur sampai dengan
104o33’ Bujur Timur dan antara 3o45’ sampai dengan 4o55’ Lintang Selatan,
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir
S Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten
Way Kanan (Provinsi Lampung)
S Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu dan dan Kabupaten
Ogan Ilir
S Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir

Luas wilayah Pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang beribukota
Martapura meliputi 20 Kecamatan, 7 Kelurahan, 305 Desa dan 20 Desa.15

3. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar penduduk, dengan tingkat
pendidikan penduduk yang makin meningkat dan berkualitas maka dapat diharapkan kualitas
kehidupan masyarakat juga akan membaik. Untuk itu upaya pemerintah untuk meningkatkan
15
https://okutimurkab.go.id/pendidikan diakses pada tanggal 25 Maret 2024.

21
wajib belajar dari 6 tahun menjadi 9 tahun harus didukung semua pihak dan pemerintah juga
harus mampu memfasilitasi sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan. Untuk itu
sarana dan prasarana pendidikan yang semakin bermutu dan menyebar ke seluruh
daerah/kecamatan harus pula diupayakan realisasinya, seperti pengadaan gedung sekolah dan
penambahan tenaga pengajar/Guru.

Hingga 2017, terdapat 202 PAUD, 13 TK Negeri dan 102 TK swasta. Jumlah sekolah
dasar yang ada adalah 420 sekolah dasar negeri dan 17 unit sekolah dasar swasta serta 4 MI
Negeri dan 77 unit MI swasta. Adapun jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
adalah sekolah negeri berjumlah 50 unit yang tersebar di seluruh kecamatan dan sekolah
swasta berjumlah 30 unit serta serta 4 MTs Negeri dan 49 unit MTs swasta. Sementara itu,
Sekolah Menengah Umum (SMU) yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yaitu
berjumlah 18 unit SMU negeri dan 18 unit SMU swasta serta 1 MA Negeri dan 23 unit MA
swasta. Untuk perguruan tinggi, saat ini telah terdapat 1 unit Akademi (Diploma) dan 4 unit
Sekolah Tinggi dimana salah satunya telah menyelenggarakan program pascasarjana. 16

4. Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi OKU tahun 2022 kepada PJ Bupati Kabupaten OKU, H.
Teddy Meilwansyah. Adapun Angka Pertumbuhan Ekonomi OKU Tahun 2022 sebesar 5.60
persen. Selain itu, pada pertemuan tersebut juga disampaikan tiga sektor lapangan usaha yang
mendominasi perekonomian OKU adalah Industri Pengolahan; Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. 17

5. Agama

Pergaulan hidup antar umat beragama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur secara umum, berlangsung damai dan saling
menghargai, sehingga kondisi aman dan terpeliharanya kerukunan dapat terjaga di Kabupaten
ini. Agama yang dianut penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur bermacam-macam
menurut keyakinan dan kepercayaannya.

Salah satu Indikator ketaatan penduduk dalam menjalankan ajaran agama dapat dilihat
dari besaran sarana ibadah yang ada. Data menunjukkan hampir semua rumah ibadah ada di

16
https://okutimurkab.go.id/pendidikan diakses pada tanggal 25 Maret 2024.
17
https://okukab.bps.go.id/news/2023/03/14/309/penyampaian-brs-pertumbuhan-ekonomi-kabupaten-
oku-tahun-2022-kepada-pj-bupati-kabupaten-oku.html diakses pada tanggal 25 Maret 2024.

22
Kabupaten ini, yaitu masjid sebanyak 825 buah, musholla terdapat 1.017 buah, gereja
terdapat 106 buah, pura terdapat 77 buah dan wihara terdapat 8 buah. Pada tahun 2013
jumlah jamaah haji Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sebanyak 565 orang, terdiri dari
280 jemaah laki-laki dan 285 jemaah perempuan. Selain itu jumlah pernikahan yang tercatat
di departemen agama pada tahun 2013 sebanyak 7.620 pernikahan.

6. Wisata

Goa Puteri

Objek wisata andalan Kabupaten OKU ini terletak di desa Padang Bindu Kecamatan
Semidang Aji (35 KM dari Baturaja). Legenda Goa Puteri terjadi adalah tempat hunian
manusia dimasa lalu. Disitu ditemukan jejak-jejak hunian goa antara lain pecahan gerabah,
tulang bintang, tulang manusia, beragam alat batu seperti pukul, batu pahat, batu kapak dan
lain-lain.

Air Terjun Kambas

Objek wisata air terjun kambas terletak didesa Ulak Lebar. Jarak tempuh dari desa
Ulak Lebar menuju lokasi air terjun kambas berkisar 1 jam berjalan kaki +30 menit. Lokasi
air terjun kambas berada pada ketinggian 425 m diatas permukaan laut dengan kordinat
040n06’34” LS dan 104007’33” BT. Perjalanan menuju lokasi yang melalui perbukitan
masih alami, hutan dan perkebunan rakyta dengan menyusuri alur sungai Kambas yang hanya
dapat dilakukan dengan berjalan kaki. objek wisata air terjun kambas memiliki ketinggian air
yang jatuh berkisar 50 meter.

Air Panas Gemuhak

Objek wisata Air Panas Gemuhak terletak didesa Gunung Tiga dengan jarak tempuh
sekitar 6 KM dari desa Gunung Tiga. Objek wisata ini berada dalam kawasan hutang lindung
dengan ketinggian 398 M diata permukaan air laut dengan koordinat 040 08’10” LS dan 103
043’23” BT dan hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Objek wisata Air Panas
Gemuhak memiliki beberapa sumber air panas dengan pusat air panas terbesar dapat
menyemburkan air panas (gleiser) setinggi tiga meter. Tiap kali penyemburan air panas
memiliki interval waktu sekitar 15 detik. Air Panas tersebut memiliki suhu berkisar 96,50C –
98C dan mengandung mineral-mineral yang berasa asin dan dapat dikonsumsi secara
langsung.

23
Batu Lesung Bintang

Satu dari beberapa peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten OKU adalah Batu
Lesung Bintang. Disebut Lesung Bintang karena batu tersebut berbentuk segi delapan yang
ditengah-tengahnya terdapat lubang yang menyerupai lesung. Aset wisata budaya ini terletak
diatas bukit didesa Laya Kecamatan Baturaja Barat yang menempati areal seluas 2.500 M2,
jaraknya 3 KM dari kota Baturaja sehingga mudah untuk dikunjungi. Dinas dapat ditemukan :
Batu berukir yang berbentuk sandi dan peta wilayah serta Batu tapak kaki.

Rantai Kumpai

Objek wisata Rantai Kumpai terletak didesa Tungku Jaya Kecamatan Sosoh Buay
Rayap, kira-kira 17 KM dari kota Baturaja. Bendali merupakan Bendungan Pengendali Air
bagi kehidupan masyarakat sekitranya, luas areal mencapi + 6 Ha. Tempat ini cukup nyaman
sebagai tempat rekreasi diakhir pekan. Sekitar 1 jam dari tempat ini terdapat air terjun Tirta
Selaya. Fasilitas tersedia di Bendali Rantai Kumpai adalah arena panjat tebing, areal
perkemahan, tempat pemancingan, shelter, becak air dan Mushola.

7. Kuliner

Kopi Durian merupakan buah yang mudah ditemui di Kabupaten OKU sebab
perkebunan durian ini hampir merata menyebar di semua kecamatan yang ada di kabupaten
tersebut.

Pepes Tempoyak adalah salah satu kuliner khas OKU yang bisa ditemukan di semua
rumah makan atau restoran di Kabupaten OKU. Tempoyak sendiri adalah olahan fermentasi
dari buah durian. Makanan ini dimasak dengan ikan patin sebagai tambahan nutrisi. Bumbu
yang dibutuhkan untuk membuat pepes tempoyak ini terdiri dari bawang merah, bawang
putih, cabai merah, kunyit, serai, daun salam, daun kemangi, dan garam.

Keripik Pare merupakan salah satu kuliner khas dari Ogan Komering Ulu yang
mempunyai cita rasa gurih dan renyah. Meskipun pare terkenal sebagai buah atau sayuran
yang memiliki rasa pahit, namun rasa pahit pada keripik pare tersebut tak begitu kentara.
Rahasia yang dipakai dalam mengolah pare itu ada beragam. Salah satunya, pare yang telah
dipotong tipis, cuci hingga bersih, rendam dalam air larutan garam kemudian direbus. Setelah
itu pare yang telah direbus itu direndam kembali menggunakan air dingin agar tetap berwarna
hijau. Kemudian digoreng dengan campuran tepung beras, tapioka, tepung terigu hingga

24
berwarna kemasan. Keripik pare ini juga bisa menjadi oleh-oleh saat detikers berkunjung ke
OKU.18 Dan masih banyak lagi.

8. Bahasa
 Aba = Bapak
 Ade = Ada
 Adeng = Adik
 Agam = Senang
 Agi = Lagi
 Ahi = Hari
 Alangkan = Alangkah
 Alap = Bagus
 Alus = Halus
 Ambek = Ambil
 Amben = Gendong Di Belakang
 Amper = Hampir
 Amun = Kalau
 Ancap = Arah

9. Adat Istiadat
Salah satu adat pernikahan yang ada di ogan yaitu Adat pernikahan rasan tuha
menjadi tradisi yang masih dijaga oleh Suku Komering di Kabupaten Ogan Komering Ulu
(OKU) Timur. Adat rasan tuha disebut juga dengan bertunangan. Sebagai bentuk tradisi
masyarakat, adat pernikahan rasan tuha terdiri dari tujuh rangkaian acara. Tahukah detikers,
semua rangkaian harus dijalani pihak laki-laki secara berurutan kepada orang tua
perempuan.19

18
https://www.detik.com/sumbagsel/kuliner/d-7131487/5-kuliner-khas-ogan-komering-ulu-ada-kopi-
durian-yang-wajib-dicoba diakses pada tanggal 25 Maret 2024.
19
https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-7075855/adat-pernikahan-rasan-tuha-tradisi-suku-
komering-yang-masih-dipertahankan diakses pada tanggal 25 Maret 2024.

25
KESIMPULAN

Provinsi Sumatera Selatan memiliki kekayaan geografis yang melimpah. Terletak


antara 1o37’ 27’’ sampai 4o55’ 17’’ Lintang Selatan dan antara 102o3’ 54’’ dan 106o13’
26’’ Bujur Timur, provinsi ini berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kepulauan
Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat.
Sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera dengan ibu kota
di Palembang. Pada tahun 2023, penduduk provinsi ini berjumlah 8.889.913 jiwa. Pada awal
pembentukannya, wilayah kekuasaan provinsi ini mencakup Jambi, Bengkulu, Lampung, dan
Kepulauan Bangka Belitung, yang kemudian masing-masing menjadi wilayah provinsi
tersendiri. Secara geografis, Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara,
provinsi Kepulauan Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi
Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam
dan batu bara.

Dalam sejarah, wilayah ini sempat menjadi tempat bermukimnya Kerajaan Sriwijaya.
Sampai saat ini, Sumatera Selatan masih menjadi wilayah yang penting dalam konteks
ekonomi dan budaya di Indonesia. Sumatera Selatan memiliki banyak sungai besar dan kecil
yang membantu dalam irigasi dan transportasi. Sumber daya alam yang melimpah di provinsi
ini mencakup minyak bumi, gas alam dan batu bara, yang semuanya berperan penting dalam
perekonomian provinsi.

Dalam hal demografi, jumlah penduduk di Sumatera Selatan pada tahun 2022 adalah
8.657.000 jiwa. Penduduk didistribusikan di berbagai kelompok umur, dengan presentase
tertentu tinggal di perkotaan dan perdesaan. Analisis profil penduduk menunjukkan
perubahan struktur penduduk dan tantangan bonus demografi yang sedang dialami Sumatera
Selatan. Sumber daya manusia (SDM) di provinsi ini sangat beragam, dengan penduduk yang
bekerja di berbagai sektor seperti perdagangan, pertanian, perikanan, dan industri.

26
DAFTAR PUSTAKA

Amrulloh, Muhammad. “Upaya Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir Dalam


Mengembangkan Destinasi Wisata Teluk Gelam Dan Konsep Wisata Medis Di
Kabupaten Ogan Komering Ilir,” 2022, 1–28.
Badan Pusat Statistik Musi Banyu asin 2017
Ilhamudin, J.S. Pulungan, N. H, Sejarah Kebudayaan Islam di Ogan Hilir, 1934-2004,
(JUSPI/Jurnal Sejarah Peradaban Islam, 2020), 3(2), 45.
Pemerintah Kabupaten Penukal AbabLematang Ilir. Buku Pedoman dan Data Kabupaten
Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Kabupaten PALI Sumatera Selatan, 2016
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ogan_Ilir diakses pada tanggal 25 Maret 2024.
https://oganilirkab.bps.go.id/pressrelease/2022/02/25/472/pertumbuhan-ekonomi-kabupaten-
ogan-ilir-2021-sebesar-3-77-persen.html diakses pada tanggal 25 Maret 2024.
https://okutimurkab.go.id/pendidikan diakses pada tanggal 25 Maret 2024.
https://okukab.bps.go.id/news/2023/03/14/309/penyampaian-brs-pertumbuhan-ekonomi-
kabupaten-oku-tahun-2022-kepada-pj-bupati-kabupaten-oku.html diakses pada
tanggal 25 Maret 2024.
https://www.detik.com/sumbagsel/kuliner/d-7131487/5-kuliner-khas-ogan-komering-ulu-ada-
kopi-durian-yang-wajib-dicoba diakses pada tanggal 25 Maret 2024.
https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-7075855/adat-pernikahan-rasan-tuha-tradisi-
suku-komering-yang-masih-dipertahankan diakses pada tanggal 25 Maret 2024.
kWikipedia Ensiklopedia Bebas, Kabupaten Ogan Ilir, 2021,
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ogan_Ilir, Diakses pada 21 Maret 2024.

27

Anda mungkin juga menyukai