Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MUHAMMAD HADI WIJAYA

NIM : 2210302004
PRODI : AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

ALIRAN ONTOLOGI
(NATURALISME,MATERIALISME,IDEALISME,HYLOMORFISME,
DAN POSITIVISME LOGIS)
NATURALISME
Paham ini menolak “yang ada” yang supranatural, menolak yang mental, dan menolak
universal platonik. Kejadian dalam ruang dan waktu merupakan satuan-satuan penyusun
kenyataan yang ada, dan senantiasa dapat dialami oleh manusia biasa. Hanya satuan-satuan
semacam itulah yang merupakan satu-satunya penyusun dasar bagi segenap hal yang ada.
Yang nyata pasti bereksistensi. Ada dua macam kesimpulan yang segera dapat ditarik dari
pendirian di atas, yaitu, pertama, sesuatu yang terdapat di luar ruang dan waktu tidak
mungkin merupakan kenyataan. Kedua, apa pun yang dianggap tidak mungkin untuk
ditangani dengan menggunakan metode-metode yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam, tidak
mungkin merupakan kenyataan. Ini bukan hanya berarti bahwa yang bereksistensi bukan
merupakan himpunan bawahan dari kenyataan melainkan bahwa kedua himpunan tersebut
persis sama artinya.1

MATERIALISME

Menurut aliran ini yang terdalam adalah materi. Seorang naturalisme mendasarkan
ajarannya pada pengertian “alam”, berusaha melampaui pengertian “alam” dan berpijak pada
macam substansi terdalam yang dinamakan “materi”. Sebelum berkembangnya fisika modern
dengan hasil penyelidikannya yang menunjukkan bahwa substansi reniks yang keras, bulat
serta tidak tertembus yaitu atom, ternyata masih dapat dipecahkan lebih lanjut, maka
substansi semacam itulah yang dipandang sebagai materi. Kaum materalisme pada masa
lampau memandang alam semesta tersusun dari zat-zat renik yang terdalam tersebut dan
memandang alam semesta dapat diterangkan berdasarkan hukum-hukum dinamika.
Berangkat dari pemahaman itu kaum materielis dewasa ini mengenal rumus yang paling
mengejutkan di dalam fisika yaitu E=MC2, yang menggambarkan bahwa tenaga E
kedudukannya dapat saling dipertukarkan dengan massa M.2

1
Nunu Burhanuddin,Filsafat Ilmu,Kencana(Jakarta,2020)hlm 55-56
2
Nunu Burhanuddin,Filsafat Ilmu,Kencana(Jakarta,2020)hlm 56
IDEALISME

Aliran Idealisme atau disebut juga aliran spiritualisme sebagai lawan dari aliran
materielisme adalah satu aliran yang berpandangan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka
ragam itu semua berasal dari roh (sukma) atau sejenis dengannya, yaitu sesuatu yang tidak
terbentuk dan menempati ruang. Pandangan ini dipelopori oleh Plato (428-348 SM) dengan
teori idenya. Menurutnya, tiap-tiap yang ada di alam mesti ada idenya, yaitu konsep universal
dari tiap sesuatu. Selainnya, ada Aristoteles (348-322 SM) yang memberikan sifat kerohanian
dengan ajarannya yang menggambarkan alam ide itu sebagai sesuatu tenaga yang berada
dalam benda-benda itu sendiri dan menjalankan pengaruhnya dari dalam benda itu. Pada
Filsafat Modern, pandangan ini dapat dilihat pada George Berkeley (1685-1753 M) yang
menyatakan objek-objek fisis adalah ide-ide. Kemudian Immanuel Kant (1724-1804 M),
Fichte (1762-1814 M), Hegel (1770-1831 M), dan Schelling (1775-1854 M).3

HYLOMORFISME

Paham Hylomorphisme diketengahkan pertama kali oleh Aristoteles dalam bukunya


De Anima. Dalam tafsiran-tafsiran para ahli selanjutnya dipahami sebagai upaya mencari
alternatif bukan dualisme, tetapi menampilkan aspek materielisme dari mental.

POSITIVISME LOGIS

Positivisme logis adalah aliran pemikiran dalam filsafat yang membatasi pikirannya pada
segala hal yang yang dapat dibuktikan dengan pengamatan atau pada analisis definisi dan
relasi antara istilah istilah. Fungsi analisis ini mengurangi metafisika dan meneliti struktur
logis pengetahuan ilmiah.

3
Nunu Burhanuddin,Filsafat Ilmu,Kencana(Jakarta,2020)hlm 56-57

Anda mungkin juga menyukai