Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Materialisme dan Evolusionisme

1. Evolusionisme
Suatu teori yang menganggap bahwa Evolusi sebagai hukum
tertinggi yang menentukan taraf-taraf kenyataan. Misalnya materi hidup
roh. Teori Evolusionisme dalam bidang biologi itu diterapkan terhadap
semua cabang filsafat dan ilmu, khusus terhadap psikologi, etika,
sosiologi, agama, dan sejarah. Teilhard de Chardin berusaha untuk
memadukan teori Evolusi dengan pandangan Kristen Cretio (terciptanya
dunia) dan Providentia (penyelenggaraan ilahi, inayat). 1
2. Materialisme
Pada dasarnya materialisme adalah suatu pandangan hidup yang
mencari dasar segalanya, termasuk juga kehidupan manusia di dalam
alam kebendaan semata-mata dengan mengenyampingkan segala
sesuatu yang mengatasi alam inderawi. 2 Materialisme juga dapat
dibedakan sebagai berikut:
a) Materialisme Mekanik
Menurut materialisme mekanik, akal dan aktivitas-aktivitasnya
merupakan bentuk-bentuk behavior (tindak-tanduk mahluk
hidup). Oleh karena itu psikologi menjadi suatu penyelidikan
tentang behavior, dan akibatnya, otak dan kesadaran dijelaskan
sebagai tindakan-tindakan otot, urat saraf atau kelenjar. Proses
tersebut kemudian dijelaskan dengan fisika atau kimia.
Bagi seorang pengikut aliran materialisme mekanik, semua
perubahan dunia, baik perubahan yang menyangkut atom, atau
perubahan yang menyangkut manusia, semuanya bersifat
kepastian semata-mata. Materialisme mekanik adalah doktrin
yang mengatakan bahwa alam itu diatur oleh hukum-hukum
alam yang dapat diruangkan dalam bentuk-bentuk matematika
jika data-datanya telah terkumpul. Ia adalah corak metafisik yang
memperluas konsep “mesin” dan menekankan sifat mekanik dari
segala proses.
b) Materialisme Dialektika
Materialisme dialektika merupakan ajaran Marx mengenai hal
ihwal alam secara umum. Perkembangan sejarah manusia dan
masyarakat pun tunduk dan mempunyai watak yang materialisme
dialektis. Oleh sebab itu, bila teori ini diterapkan pada gejala
masyarakat, timbullah apa yang dinamakan materialisme historis.
Materialisme dialektik timbul dari perjuangan sosial yang hebat,
yang muncul sebagai akibat dari revolusi industri. Menurut
materialisme, di dunia ini, tidak ada sesuatu, selain benda dalam
gerak, benda tidak akan dapat bergerak, kecuali dalam ruang dan
waktu. Oleh karena itu, materialisme dialektika merupakan buah
dari teori gerak dan perkembangan.
Materialisme menurut Marx, memandang bahwa alam semesta
menurut sifatnya adalah materiil, atau terdiri adri materi ke
materi. Materi itu abadi, dalam arti tidak diciptakan oleh
kekuatan lain. Adapun “kesadaran” bukan saja ditentukan oleh
materi, bahkan merupakan produk dari materi yang telah dalam
tingkat yang lebih tinggi seperti otak manusia. Oleh karena itu,
1
Hartoko, 1986: 26
2
Hartoko (1986: 60).
tidaklah mengherankan bila Engels menyatakan bahwa akal
merupakan satu-satunya alat pengukur segala sesuatu.
Prinsip aliran materialisme dialektika memandang bahwa alam
semesta ini bukan tumpukan yang terdiri dari segala sesuatu yang
berdiri sendiri dan terpisah-pisah, tetapi merupakan satu
keseluruhan yang bulat dan saling berhubungan.
A. Kelebihan dan Kekurangan Materialisme Dan Evolusionisme
1. Materialisme
a) Kelebihan
Memberikan semangat hidup untuk mengakui bahwa ada
kebenaran yang bersifat material di wilayah jangkauan
kapasitas manusia yang juga harus diakui. Sikap radikal tidak
percaya pada hal-hal yang material sama dengan sikap radikal
yang tidak percaya pada hal-hal yang metafisik.
b) Kekurangan
Tidak mengakui hal-hal yang bersifat metafisik, sehingga
menemui jalan buntu jika dihadapkan pada hal-hal yang tidak
terjangkau oleh kapasitas manusia. Contoh : Adanya Tuhan
dan jiwa tidak dipercayai keberadaannya. Sementara hal-hal
yang bersifat material diperlakukan sebagaimana
memperlakukan Tuhan. Sementara materi dapat rusak, Di sisi
lain konsekuensi penilaian pada meteri harus dibarengi dengan
pengetahuan terhadap sifat Tuhan dan jiwa yang salah satunya
adalah abstak.
2. Evolusionisme
a) Kelebihan
Benar jika dalam ranah kehidupan, bahwa segala sesuatu dapat
berubah sesuai dengan sifat alamiyah dan dinamika alam
maupun budaya manusia
b) Kekurangan
Tidak benar, jika ditujukan pada hal-hal yang bersifat
ketuhanan.

B. Tokoh-tokoh Aliran Materialisme dan Evolusionisme


1. Materialisme
a) Karl Marx
Dasar pemikirannya adalah bahwa setiap zaman, system
produksi merupakan hal yang fundamental. Yang menjadi
persoalan bukan cita-xita politik atau teologi yang berlebihan,
melainkan suatu system produksi. Sejarah merupakan suatu
perjuangan kelas, perjuangan kelas yang tertindas melawan kelas
yang berkuasa. Pada waktu itu Eropa disebut kelas borjuis. Pada
puncaknya dari sejarah ialah suatu masyarakat yang tidak
berkelas, yang menurut Marx adalah masyarakat komunis.
b) Thomas Hobbes
Menurut Thomas Hobbes materialisme menyangkal adanya jiwa
atau roh karena keduanya hanyalah pancaran dari materi. Dapat
dikatakan juga bahwa materialisme menyangkal adanya ruang
mutlak lepas dari barang-barang material.
c) Hornby
Menurut Hornby materialisme adalah theory, belief, that only
material thing exist (teori atau kepercayaan bahwa yang ada
hanyalah benda-benda material saja). Jadi, materialisme tidak

ii
mengakui adanya entitas nonmaterial, seperti roh, hantu,
malaikat.
d) Van Der Welj
Van Der Welj mengatakan bahwa materialisme dengan
menyatakan bahwa materialisme ini terdiri atas suatu aglomerasi
atom-atom yang dikuasai aleh hukum-hukum fisika-kimiawi.
Bahkan, terbentuknya manusia sangat dimungkinkan berasal dari
himpunan atom-atom tertinggi. Apa yang dikatakan kesadaran,
jiwa, atau roh sebenarnya hanya setumpuk fungsi kegiatan dari
otak yang bersifat sangat organik-materialistis.
2. Evolusionisme
a) Charles Darwin (1809-1882)
adalah tokoh utama dalam pemikiran evolusioner biologi. Ia
mengemukakan teori evolusi melalui seleksi alam dalam
bukunya On the Origin of Species (1859). Teori ini menjelaskan
bahwa makhluk hidup berevolusi dari nenek moyang bersama
melalui variasi genetik dan adaptasi lingkungan. Makhluk hidup
yang memiliki sifat-sifat yang lebih cocok dengan lingkungan
akan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup dan
bereproduksi daripada makhluk hidup yang kurang cocok. Proses
ini disebut seleksi alam atau survival of the fittest.
b) Herbert Spencer (1820-1903)
adalah tokoh utama dalam pemikiran evolusioner sosiologi. Ia
mengembangkan teori evolusi sosial dalam bukunya The
Principles of Sociology (1876-1896). Teori ini menjelaskan
bahwa masyarakat juga berevolusi dari bentuk-bentuk yang
sederhana ke bentuk-bentuk yang kompleks melalui proses
diferensiasi, integrasi, dan adaptasi. Masyarakat yang lebih maju
memiliki struktur sosial yang lebih terbagi-bagi menjadi berbagai
fungsi dan lebih terintegrasi dalam sistem sosial yang harmonis.
Masyarakat yang lebih maju juga memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dengan lingkungan fisik dan sosial yang berubah.
c) Auguste Comte (1798-1857)
adalah tokoh pendiri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Ia
mengemukakan teori hukum tiga tahap dalam bukunya The
Course of Positive Philosophy (1830-1842). Teori ini
menjelaskan bahwa pengetahuan manusia mengalami tiga tahap
perkembangan, yaitu tahap teologis, tahap metafisis, dan tahap
positif. Tahap teologis adalah tahap di mana manusia
menjelaskan fenomena alam dengan menggunakan konsep-
konsep agama atau supernatural. Tahap metafisis adalah tahap di
mana manusia menjelaskan fenomena alam dengan
menggunakan konsep-konsep abstrak atau spekulatif. Tahap
positif adalah tahap di mana manusia menjelaskan fenomena
alam dengan menggunakan metode ilmiah atau empiris.3
Latar Belakang
Awal Materialisme dalam filsafat adalah lahirnya naturalisme, demikian
Juhaya S. Pradja menjelaskan. Kata “nature” atau alam yang dipakai dalam
filsafat bukan hanya terbatas dalam alam lautan, gunung, dan kehidupan air.
Akan tetapi, tercakup di dalamnya astronomi yang mencakup bagian-bagian yang
luasdari ruang dan waktu, dari fisika dan kimia serta analisisnya yang bersifat

3
https://an-nur.ac.id/blog/pemikiran-evolusioner-sejarah-tokoh-teori-dan-kritik.html

iii
atom dan sub-atom. Dalam perspektif ini kehidupan manusia mungkin tampak
sebagai suatu perincian, tetapi kata “alam” tidak merupakan kebalikan dari
manusia, karya-karyanya serta kebudayaannya. Alam mencakup semua itu dalam
suatu sistem fenomena yang satu serta tidak terbagi-bagi.
Aliran filsafat materialisme memandang bahwa realitas seluruhnya adalah
materi belaka. Tokoh aliran ini adalah Ludwigh Freuerbach (1804-1872 M).
menurutnya, hanya alamlah yang ada dan manusia merupakan bagian dari alam.
Pengertian evolusi secara harfiah berarti keadaan berkembang atau tumbuh.
Teori evolusi adalah hasil daripada falsafah materialis yang dibayangi oleh
falsafah materialistik purba dan mula tersebar meluas pada kurun ke-19.
Materialisme mencari jawaban semula jadi melalui faktor-faktor material
sepenuhnya

KESIMPULAN

Aliran filsafat materialisme memandang bahwa realitas seluruhnya adalah


materi belaka. Dalam dunia sekarang, materialisme dapat mengambil salah satu
dari dua bentuk. Pertama, mekanisme atau materialisme mekanik,
dan kedua, materialisme dialektik.
1. Materialisme Mekanik
Menurut materialisme mekanik, akal dan aktivitas-aktivitasnya merupakan
bentuk-bentuk behavior (tindak-tanduk mahluk hidup).
Ia adalah corak metafisik yang memperluas konsep “mesin” dan
menekankan sifat mekanik dari segala proses.
2. Materialisme Dialektika
Menurut materialisme, di dunia ini, tidak ada sesuatu, selain benda dalam
gerak, benda tidak akan dapat bergerak, kecuali dalam ruang dan waktu. Oleh
karena itu, materialisme dialektika merupakan buah dari teori gerak dan
perkembangan.
Ciri-ciri Paham Materialisme: Segala yang ada (wujud) berasal dari satu
sumber yaitu materi, Tidak meyakini adanya alam ghaib, Menjadikan panca indra
sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu, Memposisikan ilmu sebagai pengganti
agama dalam peletakan hukum.
Filsuf yang pertama kali memperkenalkan paham ini adalah Epikuros. Ia
merupakan salah satu filsuf terkemuka pada masa filsafat kuno. Selain Epikuros,
filsuf lain yang juga turut mengembangakan aliran filsafat ini adalah Demokritos
dan Lucretius Carus. Pada Abad 19, muncul filsuf-filsuf materialisme asal
Jerman seperti Feuerbach, Moleschott, Buchner, dan Haeckel. Merekalah yang
kemudian meneruskan keberadaan materialisme.
Pengertian evolusi secara harfiah berarti keadaan berkembang atau
tumbuh. Teori evolusi adalah hasil daripada falsafah materialis yang dibayangi
oleh falsafah materialistik purba dan mula tersebar meluas pada kurun ke-19.
Materialisme mencari jawaban semula jadi melalui faktor-faktor material
sepenuhnya. Seperti telah disebutkan sebelumnya paham materialisme berusaha
menjelaskan alam semesta melalui faktor-faktor materi

iv

Anda mungkin juga menyukai