Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK DOSEN PENGAMPU

PENGANTAR FILSAFAT Hj. Khalilah Rahmawati

Materialisme dan Idealisme

Disusun oleh :

Siti Maisyarah 190102030259

Khusnul Khotimah 190102030331

Jamal Abdillah 190102030388

Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Fakultas Syariah

Jurusan Hukum Tata Negara

2020
Daftar Isi

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang............................................................................................1
2. Rumusan
Masalah.......................................................................................1

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Materialisme.............................................................................2
2. PengertianIdealisme....................................................................................
3

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan.................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

i
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini, shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafaatnya diakhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Swt atas limpahan nikmat sehatnya baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Dari makalah ini akan membicarakan tentang semua aliran filsafat yang ada.
Pemikiran atau gagasan yang dicetuskan oleh para filsuf, dalam perkembangannya
bisa berubah menjadi suatu aliran pemikiran atau paham yang mempunyai pengikut
sendiri. Dengan mengetahui aliran dan pengikutnya maka akan mudah bagi kita untuk
memetakan pemikiran filsafat yang ada.

B. Rumusan masalah
 Apa pengertian Materialisme
 apa kritik yang muncul dikalangan ulama-ulama barat yang menentang
materialisme
 Apa pengertian idealisme
 Bagaimana membedakan materialisme modern dengan materialisme yang
lebih tua

ii
BAB II

PEMBAHASAN

1. pengertian materialisme
Materialisme merupakan faham atau aliran yang menganggap bahwa dunia ini
tidak ada selain materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu, pada abad
pertama masehi faham ini tidak mendapat tanggapan yang serius, dan pada abad
pertengahan orang masih menganggap asing terhadap faham ini. Baru pada zaman
Aufklarung, materialisme mendapat tanggapan dan penganut yang penting di eropa
barat. Pada abad ke 19 pertengahan, aliran ini tumbuh subur dibarat disebabkan,
dengan faham ini, orang-orang merasa mempunyai harapan-harapan yang besar atas
hasil hasil ilmu pengetahuan alam.
Selain itu, faham ini Materialisme ini praktis tidak memerlukan dalil-dalil
yang muluk-muluk dan abstrak, juga teorinya jelas berpegang pada kenyataan-
kenyataan yang jelas dan mudah dimengerti. Kemajuan aliran ini mendapat tantangan
yang keras dan hebat dari kaum agama di mana-mana. Hal ini disebabkan bahwa
faham ini pada abad ke-19 tidak mengakui adanya tuhan yang sudah diyakini
mengatur budi masyarakat. Pada masa ini, kritik pun muncul dikalangan ulama-ulama
barat yang menentang materialisme.
Adapun beberapa kritik yang dilontarkan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Materialisme menyatakan bahwa alam wujud ini terjadi dengan sendirinya dari
chaos (kacau balau). Padahal, kata Hegel, kacau balau yang mengatur bukan lagi
kacau balau namanya.
b. Materialisme menerangkan bahwa segala peristiwa diatur oleh hukum alam.
Padahal pada hakikatnya hukum alam ini adalah perbuatan ruhani juga.
c. Materialisme mendasarkan segala kejadian dunia dan kehidupan pada asal benda
itu sendiri. Padahal dalil itu menunjukkan adanya sumber dari luar alam itu sendiri
yaitu tuhan
d. Materialisme tidak sanggup menerangkan suatu kejadian ruhani yang paling
mendasar sekalipun

ii
Diantara tokoh aliran ini adalah Anaximens (585-525), Anaximandros (610-545),
thales (625-545), Demokritos (klfeuerbach (1804-1877), Spencer (1820-1903),
dan Karl Marx (1818-1883)1
2. Idealisme
Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik
hanya dapat dipahami kaitannya dengan jiwa dan ruh. Istilah idealisme diambil dari
kata idea, yakni sesuatu yang hadir dalam jiwa. Idealisme mempunyai argument
epistemologi tersendiri, oleh karena itu tokoh-tokoh teisme yang mengajarkan bahwa
materi bergantung kepada spirit tidak disebut idealis karena mereka tidak
menggunakan argument epistemologi yang digunakan oleh idealisme.
Idealisme juga didefinisikan sebagai suatu ajaran, faham atau aliran yang
menganggap bahwa realitas ini terdiri atas ruh-ruh atau jiwa, ide-ide dan pikiran atau
yang sejenisnya dengan itu aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam
perkembangan sejarah pemikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat barat kita temui
dalam bentuk ajaran yang murni dari plato, yang mengemukakan bahwa alam idea itu
merupakan kenyataan sebenernya. Adapun alam yang nyata yang menempati ruang
ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu. Aristoteles memberikan sifat
keruhanian dengan ajaran yang menggambarkan alam idea sebagi suatu tenaga yang
berada dalam benda-benda dan menjalankan pengaruhnya dari benda itu. Sebenernya
dapat dikatakan sepanjang masa tidak pernah faham idealisme hilang sama sekali. Di
masa abad pertengahan malahan satu-satunya penadapat yang disepakati oleh semua
ahli pikir adalah dasar idealisme ini.
Pada zaman Aufklarung para filsuf yang mengakui aliran serba dua, seperti
Descartes dan Spinoza, yang mengenal dua pokok yang bersifat keruhanian dan
kebendaan maupun keduanya, mengakui bahwa unsur keruhanian lebih penting dari
pada kebendaan maupun keduanya, mengakui aliran serba dua, seperti Descartes dan
spinoza, yang mengenal dua pokok yang bersifat keruhanian dan kebendaan maupun
keduanya, mengakui bahwa unsur keruhanian lebih penting dari pada kebendaan.
Selain itu, segenap kaum agama sekaligus dapat digolongkan kepada penganut
idealisme yang paling setia sepanjang masa, walaupun mereka tidak memiliki dalil-

1
Ali Maksum, Pengantar Filsafat Dari Masa Klasik hingga Postmodernisme ( Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
2011), hlm. 335-336

ii
dalil filsafat yang mendalam. Puncak Zaman idealisme pada masa abad ke-18
dan 19, yaitu saat jerman sedang memiliki pengaruh besar di eropa.2

2. Materialisme

Yang Terdalam ialah materi. Seorang naturalisme mendasarkan ajarannya pada


pengertian alam berusaha melampaui pengertian alam dan mendasarkan diri pada macam
substansi atau kenyataan terdalam yang dinamakan materi. Sebelum berkembangnya fisika
modern dengan hasil penyelidikan yang menunjukkan bahwa substansi remix yang keras
bulat serta tidak tertembus yaitu atom ternyata masih dapat dipecahkan lebih lanjut maka
substansi semacam itulah yang dipandang sebagai materi. Kaum materialis pada masa lampau
Memandang Alam Semesta tersusun dari zat renik yang terdalam tersebut dan Memandang
Alam Semesta dapat diterapkan berdasarkan hukum-hukum dinamika titik berangkat dari
pemahaman itu kaum materialis dewasa ini mengenal rumus yang paling mengejutkan dalam
fisika yaitu X = MC2 yang menggambarkan bahwa tenaga E kedudukannya dapat saling
dipertukarkan dengan massa M.

Ini tidak mungkin lagi berpegangan pada pandangan materialistis yang bersahaja dan
mempertahankan paham mengenai materi yang belum dewasa itu titik Meskipun demikian
kaum materialis dewasa ini dengan salah satu cara yang kiranya sudah disesuaikan dengan
penemuan-penemuan baru ilmu positif-Red TW. Mengatakan bahwa substansi yang terdalam
ialah materi. Maka ungkapan yang mengatakan bahwa kenyataan bersifat material dipandang
berarti bahwa segala sesuatu yang hendak dikatakan nyata

1. dalam babak terakhir berasal dari materi atau

2. berasal dari gejala-gejala yang bersangkutan dengan materi.

Materialisme modern sebagaimana yang kita pahami mengatakan sebagai berikut


olahan organisme materi ada lebih dahulu daripada organisme yang hidup berjuang serta
berat 7 n. Yang belakangan ini muncul secara perlahan dan hanya sebagai akibat suatu
Perkembangan secara evolusioner yang berliku-liku. Prinsip-prinsip fisika dan kimia pasti
dapat diterapkan meskipun secara tidak memadai pada tingkatan makhluk hidup. Hal-hal
yang bersifat anorganik dan organik merupakan satuan-satuan penyusun pada tingkat-tingkat
yang berbeda yang dapat dikatakan tingkat tingkat yang lebih rendah dan yang lebih tinggi.
Arti bahwa sistem material organisme tersusun secara tinggi dan lebih berikut yang
menunjukkan tanda-tanda gerak-gerik yang baru. Materi yang tersusun semacam itu
membuka jalan bagi tingkatan-tingkatan susunannya secara keseluruhan merupakan
kebulatan yang ciri pengenalannya ialah keadaannya yang diatur oleh hukum hukum yang
berbeda.3

Mengenai masalah hakikat materi seorang materialis sebagai filsuf tidak dapat
menambahkan bahan keterangan apapun terhadap penjelasan yang diberikan oleh ilmuwan

2
Ibid hlm.361-362
3
Roy Wood Sellars,dkk. (eds), philosophy for the Future ( New York, Macmilan Co,.1949)hal 6-7

ii
positif. Meskipun seorang ilmuwan kadang-kadang menggunakan istilah materi dalam
arti yang terbatas kaum materialis berpendirian bahwa para filsuf tidak dapat menambah
dalam arti memperbaiki pengertian mengenai materi yang bersifat deskriptif yang diberikan
oleh ilmuwan positif yang sedang bekerja pada masa hidupnya.

Ilmu posisi referensi mengenai kenyataan titik ditinjau dari sudut pandang seorang
materialis yang dinamakan tingkatan ialah apa yang oleh ilmu ditetapkan sebagai kenyataan
titik hasil-hasil penyelidikan fisika dan kimia mengenai hakikat materi merupakan pelukisan
pelukisan yang bersifat pembatasan mengenai Apa yang dinamakan materi. Seluruh alam
semesta dipandang berasal dari materi yang terdalam. Setiap tahapan atau tingkatan dapat
muncul cara-cara baru menyangkut gerak-gerik. Yang demikian ini merupakan akibat dari
pola-pola baru dalam penyusunan materi.

Maka dapat dikatakan bahwa perbedaan antara materialisme modern dengan


materialisme yang lebih tua terletak pada kemajuan ilmu materialisme mengambil hasil-hasil
ilmu meningkatkannya ke dalam prinsip-prinsip yang umum dan menerimanya sebagai
prinsip-prinsip ke filsafat yang dianutnya. Dengan demikian bahan-bahan penumpang bagi
materialisme ialah jelas ilmu modern. Menurut Roy wood Sellars. pengetahuan ilmiah
merupakan pengetahuan yang paling memadai yang kita miliki.

Istilah pokok yang melandasi ajaran materialisme ialah materi Isilah pokok yang melukiskan
proses perkembangan Iyalah evolusi. Materialisme modern menolak pengertian mengenai
atom-atom yang bersifat keras. Sebagai penggantinya digunakan istilah-istilah seperti relasi
pola dan tingkatan. Jika orang mempertanyakan Apakah yang dimaksud dengan istilah materi
jawabannya mungkin berupa pengertian-pengertian kelestarian sebab akibat keadaan sebagai
benda mati dan suatu kerangka ruang dan waktu.

Dikatakan bahwa istilah materi hendaknya dipakai untuk hal-hal yang bersifat material baik
yang bersifat makroskopis maupun yang bersifat mikroskopis. Dan inilah yang bersifat
Lestari dalam suatu kerangka ruang dan waktu. Dikatakan pula bahwa berbagai tingkatan
kenyataan berkembang melalui proses yang rumit yang berasal dari materi dalam tingkatan
yang lebih rendah. Meskipun demikian pada hakekatnya Evolusi merupakan permulaan
kembali suatu penyusunan yang baru dan yang lebih berikut dari materi. Dalam hal ini tidak
ada hal yang lain tersangkut.

Ontologi kaum materialis. Dalam hubungan yang lain Selaras mengungkapkan sejumlah
pendirian kaum materialis di bidang antologi. Hal tersebut akan dikutip di bawah meskipun
ini berarti mengulang banyak hal yang telah dikatakan dalam uraian-uraian di depan.

1. Pengertian yang jelas mengenai materi dapat diperoleh berdasarkan sejumlah kategori yang
ditetapkan secara empiris seperti kesinambungan eksistensi kegiatan sebab-akibat yang
dihubungkan dengan fakta fakta empiris yang terperinci mengenai struktur gerak-gerik dan
daya pengaruh dalam kerangka ruang-ruang tertentu. Kategori-kategori semacam ini
diperoleh dengan cara memahami secara akal serta bekerja atas dasar tangkapan indrawi dan
kesadaran diri. Dua naturalisme yang sudah dewasa tidak akan melakukan segala sesuatu
kepada satu jenis substansi belaka Dan juga tidak mengajarkan bahwa segala sesuatu tersusun

ii
dari atom-atom yang serba ditentukan oleh hukum-hukum mekanika 3 alam semesta bersifat
abadi dan sebagai keseluruhan tidak terarah secara lurus kepada suatu tujuan tertentu 4 jiwa
merupakan kategori rohani maupun jasmani dan bersangkut-paut kegiatan-kegiatan serta
Kemampuan kemampuan yang melekat pada diri yang bersifat organis yang berada dalam
tingkatan penggunaan otak 5 substansi-substansi material atau zat yang berkesinambungan
terjadi serta rusak dalam kerangka kelestarian segenap hal yang bersifat material sebagai
keseluruhan. 6 kesadaran merupakan suatu kualitas tersembunyi yang di dalamnya manusia
mendapatkan sumber bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukannya.

Apa yang disebutkan di atas merupakan pendirian materialisme dewasa ini titik kiranya jelas
bahwa paham ini tegas-tegas bersifat monistis. Pernyataan adalah satu jua adanya artinya
dalam babak terakhir segala sesuatu berasal dari materi yaitu sesuatu yang terdalam dan yang
mendasari segala-galanya. Kenyataannya senantiasa bereksistensi. Karena segala hal yang
bersifat material senantiasa menempati ruang tertentu dan dengan demikian juga
bersangkutan dengan waktu titik Selain itu sifat temporal Memang secara instrinsik melekat
pada penggambaran yang demikian karena orang tidak akan dapat mempunyai pendirian
mengenai materi kecuali sebagai satuan berkesinambungan yang dinamis yaitu mengalami
proses serta perubahan. Suatu proses tanpa pengertian waktu merupakan suatu pengertian
tentang hal-hal yang bersifat material yang boleh dikatakan tidak dapat dimengerti.

Filsafat merupakan suatu usaha untuk menyusun semacam bahasa guna dapat mencerahkan
kenyataan. Telah kita ketahui bahwa kaum naturalis menggunakan alam sebagai istilah pokok
bagi ajaran mereka sedangkan kaum materialis menggunakan materi sebagai istilah pokok
bagi ajaran mereka. Dalam hubungan tertentu perbedaan yang terdapat diantara kedua
macam-macam tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut. Materialisme berpendirian bahwa
apa saja yang ada sekaligus bersifat kealaman dasar bersifat kebendaan mati. Naturalisme
berpendirian bahwa apa saja yang ada bersifat kealaman materi juga bersifat halaman tetapi
tidak setiap hal yang bersifat keagamaan di cahaya bersifat material Meskipun mungkin saja
hal tersebut berasal dari materi.

3. Idealisme

Idealisme merupakan suatu ajaran kefilsafatan yang berusaha menunjukkan agar kita dapat
memahami materi atau tatanan kejadian-kejadian yang terdapat dalam ruang dan waktu
sampai pada hakikatnya nya yang terdalam. Maka ditinjau dari segi logika kita harus
membayangkan adanya jiwa atau roh yang menyertainya dan yang dalam hubungan tertentu
bersifat mendasari hal tersebut.4

Secara umum dapat dikatakan ada dua macam kaum idealis kaum spiritualis dan kaum dualis
para penganut paham spiritualisme jangan dicampuradukkan dengan ilmu pengetahuan semu
yang disebut spiritisme berpendirian bahwa segenap tatanan alam dapat dikembalikan kepada
atau berasal dari sekumpulan roh yang beraneka ragam dan berbeda-beda derajatnya. Mereka
Memandang Alam sebagai keseluruhan yang bertingkat-tingkat dan diri kita masing-masing

4
G.Watts Cunningham, The Idealistic Argument in recent British and American Philosophy ( New York: Appelion
–cemury—crosh, Inc 1933) hal 339

ii
sebagai pusat pusat rohani yang berkesinambungan dengan tingkat-tingkat yang lain. Sebab
kita sendiri merupakan pusat-pusat dan berkesinambungan dengan tingkat-tingkat yang lain
dan dapat disimpulkan bahwa tingkat yang lain pun tentu merupakan proses peluruhan Ipul a.
Apa yang kita namakan dunia material juga merupakan dunia dengan pusat rohani yang
mempengaruhi alat-alat Indra kita.

ii
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang
dapat dikatakan bener-bener ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas
materi. Dan semua fenomena adalah hasil interaksi material
Materialisme ini praktis tidak memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan
abstrak, juga teorinya jelas berpegang pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan
mudah dimengerti. Kemajuan aliran ini mendapat tantangan yang keras dan hebat dari
kaum agama di mana-mana. Hal ini disebabkan bahwa faham ini pada abad ke-19
tidak mengakui adanya tuhan yang sudah diyakini mengatur budi masyarakat.
Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik
hanya dapat dipahami kaitannya dengan jiwa dan ruh. Idealisme juga bisa
didefinisikan merupakan suatu ajaran kefilsafatan yang berusaha menunjukkan agar
kita dapat memahami materi atau tatanan kejadian-kejadian yang terdapat dalam
ruang dan waktu sampai pada hakikatnya nya yang terdalam. Maka ditinjau dari segi
logika kita harus membayangkan adanya jiwa atau roh yang menyertainya dan yang
dalam hubungan tertentu bersifat mendasari ha

ii
DAFTAR PUSTAKA

Ali Maksum, Pengantar Filsafat Dari Masa Klasik hingga Postmodernisme


Jogjakarta: Ar-Ruzz Media 2011
Roy Wood Sellars,dkk. (eds), philosophy for the Future New York, Macmilan
Co,.1949
G.Watts Cunningham, The Idealistic Argument in recent British and American
Philosophy New York: Appelion –cemury—crosh, Inc 1933.

ii
10

Anda mungkin juga menyukai