Pengantar Filsafat
Dosen Pengampu :
Penyusun :
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur pada Allah SWT dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Filsafat yang
membahas tentang Pemikiran Filsafat Secara Eksistensialisme
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas. Kami sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
kepada dosen kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah ini
dimasa yang mendatang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Filsafat Eksistensialisme..................................................................................3
BAB III.........................................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................................9
A. Kesimpulan........................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awal lahirnya ilmu logika tidak dapat dilepaskan dari upaya para ahli pikir
Yunani. Mereka berusaha menganalisis kaidah-kaidah berpikir dan menghindari
terjadinya kesalahan dalam membuat kesimpulan. Ahli pikir yang mempelopori
perkembangan logika sejak awal lahirnya adalah Aristoteles (384-322 SM). Karya-
karya beliau bukan saja di bidang logika, namun juga di berbagai ilmu. baik ilmu
alam maupun sosial.
Istilah eksistensialisme bisa memiliki dua arti pada tingkat yang paling dasar,
istilah itu berarti sebuah sikap terhadap kehidupan manusia yang menekankan pada
pengalaman hidup nyata dan langsung dari tiap-tiap orang Ini memperhatikan cara-
cara orang berinteraksi dengan orang lain dan mencapai kesepahaman tentang sikap
masing-masing. Dalam arti yang lebih jauh, istilah tersebut mengacuh kepada sebuah
gerakan yang barang kali mencapai puncaknya pada tahun 1938-1968 asal-usul
gerakan ini bisa dilacak sampai kepada seorang filosof Denmark, Soren Kierkegaard
menekankan pentingnya keputusan seseorang dan kesadaran tentang eksistensi
manusia. Pemikir agama yang lebih suka menulis dalam bentuk ironi dan cara
berpikir paradoks ketimbang menjadi pemikir yang sistematik ini.
1
mengenali dan memahami aspek-aspek umum dalam realitas, keberadaan manusia,
dan nilai-nilai yang terkait.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan filsafat eksistensialisme?
2. Siapa saja tokoh-tokoh filsafat eksistensialisme?
3. Bagaimana penerapan ilmu atau kehidupan filsafat eksistensialisme ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu filsafat eksistensialisme.
2. Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh filsafat eksistensialisme.
3. Untuk memahami penerapan ilmu filsafat eksistensialisme.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat Eksistensialisme
Eksistensialisme merupakan suatu filsafat. Berbeda dengan aliran filsafat lain.
Eksistensialisme tidak membahas esensi manusia secara abstrak, melainkan secara
spesifik meneliti kenyataan konkrit manusia sebagaimana manusia itu sendiri berada
dalam dunianya. serta hendak mengungkap eksistensi manusia sebagaimana yang
dialami oleh manusia itu sendiri. Esensi atau substansi mengacu pada sesuatu yang
umum, abstrak, statis, sehingga menafikan sesuatu yang konkret, individual dan
dinamis. Sebaliknya eksistensi justru mengacu pada sesuatu yang konkrit, individual
dan dinamis1
3
didasari untuk menjawab pertanyaan "Bagaimanakah aku menjadi seorang individu?"
pertanyaan ini muncul karena pada saat itu terjadi krisis eksistensial (manusia
melupakan individualitasnya). Kiergaard menemukan jawaban untuk pertanyaan
tersebut "manusia (aku) bisa menjadi individu yang autentik jika memiliki gairah,
keterlibatan. dan komitmen pribadi dalam kehidupan." Nitzsche (1844-1900) filsuf
Jerman tujuan filsafatnya adalah untuk menjawab pertanyaan "bagaimana caranya
menjadi manusia unggul". Jawabannya manusia bisa menjadi unggul jika mempunyai
keberanian untuk merealisasikan diri secara jujur dan berani.
Pada abad ke-19. para sarjana Barat yang pernah mengembangkan ajaran
filsafat eksistensialisme antara lain oleh J. Fichte (1762-1814). F. Schelling (1775-
1854) dan Hegel (1770- 1831). Namun yang mereka kembangkan bukanlah filsafat
eksistensialisme secara utuh, tetapi lebih memprioritaskan ide-ide (idealisme), yakni
tidak memfokuskan pada pembahasan fakta yang telah dibuktikan, sehingga yang
muncul adalah filsafat materialisme. Seperti yang banyak kita kenal, materialisme
merupakan ajaran filsafat yang banyak dikembangkan oleh Karl Mark melalui ajaran
filsafat Marxisme. Menurutnya, eksistensi manusia lebih dari eksistensi TUHAN,
manusia bisa memperoleh segala sesuatu yang bersifat materi oleh diri manusia
sendiri, sehingga yang muncul kemudian adalah ajaran ketidakpercayaan terhadap
Tuhan (Atheisme).
4
B. Tokoh - Tokoh Filsafat Eksistensialisme
1. Soren Aabye Kiekegaard
Sejak pertengahan abad 18 sebelum Perang Dunia 1 Soren Kierkegaard,
seorang penulis berkebangsaan Denmark, telah mengerjakan tema-tema pokok
eksistensialisme melalui berbagai penemuan dan interpretasi yang mendalam
terhadap pemikiran Schelling dan Marx. Namun baru setelah berakhir Perang
Dunia II eksistensialisme berkembang pesat terutama dalam sudut pandang
filsafat manusia sebagai filsafat yang membicarakan eksistensi manusia sebagai
tema utamanya.
5
2. Friedrich Nietzsche
3. Karl Jaspers
4. Martin Heidegger
6
C. Penerapan Ilmu atau Kehidupan Filsafat Eksistensialisme
7
menghadapi krisis eksistensial, yaitu ketika mereka merasa tidak memiliki
tujuan, arah, atau makna dalam hidup mereka. Genre ini juga menyoroti
pilihan-pilihan yang harus diambil oleh tokoh-tokoh tersebut, serta
konsekuensi dan tanggung jawab yang menyertainya. Beberapa contoh
penulis yang termasuk dalam eksistensialisme sastra adalah Fyodor
Dostoyevsky, Franz Kafka, Albert Camus, dan lain-lain.
d. Dalam psikologi, filsafat eksistensialisme melahirkan cabang psikologi yang
disebut psikologi eksistensial. Cabang ini berfokus pada masalah-masalah
eksistensial yang dihadapi oleh manusia, seperti kematian, kesepian,
kebebasan, makna, dan nilai. Cabang ini juga menawarkan pendekatan terapi
yang bertujuan untuk membantu klien menemukan makna dan tujuan hidup
mereka, serta mengatasi rasa cemas, putus asa, atau depresi. Beberapa
contoh tokoh yang berperan dalam psikologi eksistensial adalah Viktor
Frankl, Rollo May, Irvin Yalom, dan lain-lain.
e. Dalam teologi, filsafat eksistensialisme mempengaruhi pemikiran beberapa
teolog yang disebut teolog eksistensial. Teolog-teolog ini menekankan pada
hubungan pribadi antara manusia dan Tuhan, serta pengalaman iman yang
otentik dan komitmen yang sungguh-sungguh. Teolog-teolog ini juga
mengkritik agama yang bersifat formal, ritual, atau dogmatis. Beberapa
contoh teolog eksistensial adalah Soren Kierkegaard, Paul Tillich, Karl
Barth, dan lain-lain.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Eksistensialisme adalah filsafat yang menekankan pada eksistensi manusia
sebagai sesuatu yang konkret, dinamis, dan individual. Filsafat ini berasal dari
pemikiran tokoh seperti Soren Kierkegaard, Friedrich Nietzsche, dan diteruskan oleh
filsuf seperti Jean-Paul Sartre. Eksistensialisme menekankan kebebasan, keaslian, dan
tanggung jawab individu dalam mencari makna hidup.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa tugas makalah yang penulis buat masih kurang sekali
kesempurnaan dalam penulisan. Selain karena pembahasannya kurang lengkap,
mungkin makalah ini materinya tidak sesuai dengan pembahasan, maka dari itu
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
iv