Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FILSAFAT MANUSIA

HUMANISME
Dosen Pengampu : Drs. Sahat Saragih, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 1


1. Christine Aprilia Wijaya [1512200005]
2. Aris Maulana Vicky Apriawan [1512200020]
3. Fadia K Nazhifa [1512200041]
4. Betania Denisa Noveli Maukh [1512200059]
5. Diva Cipta Safira Maharani [1512200061]

KELAS A
S1 PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah Filsafat Manusia dengan judul “Humanisme”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Surabaya, 02 Oktober 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1. Latar Belakang Perkembangan Filsafat Humanisme....................................2
2.2. Epistimologi Filsafat Humanisme...................................................................3
2.3. Pandangan Filsafat Manusia...........................................................................4
2.4. Konsep Pemikiran Filsafat Humanisme.........................................................5
BAB III.............................................................................................................................7
PENUTUP.........................................................................................................................7
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah peradaban manusia selalu diawalai dengan munculnya berbagai
pemikiran dan pemikiran yang melakukan pemberontakan atas segala keadaan
pada zamannya, baik ilmuwan yang memunculkan kegelisahan dalam berbagai
situasi yang akhirnya memunculkan sejumlah pemikir cerdas yang merubah
tatanan kehidupan, mempertanyakan kebenaran yang selama ini diterima saja
menuju kemajuan peradaban manusia. Pada konteks inilah humanisme sebagai
sebuah aliran filsafat yang menmpatkan kebebasan manusia baik berfikir,
bertindak dan bekerja sebagai segala-galanya, berpengaruh secara signifikan
terhadap munculnya peradaban modern.
Selain itu filsafat humanisme juga merupakan aliran yang membentuk basis
untuk filsafat pendidikan khususnya dalam pengajaran bagian psikologi, teori-
teori psikologi merupakan pandangan-pandangan dunia yang komprehensif yang
berfungsi sebagai basis bagi guru dalam pendekatan praktek pengajaran.
Orientasi-orientasi pengajaran pada umumnya berhubungan dengan pemahaman
kondisi-kondisi yang diasosiakan dengan pengajaran efektif, yang paling utama
yaitu orientasi-orientasi psikologis yang telah mempengaruhi filsafat-filsafat
pengajaran terutama psikologi humanistik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan filsafat humanisme?
2. Apa saja epistimologi dari filsafat humanisme?
3. Apa pandangan filsafat humanisme?
4. Apa saja konsep pemikiran filsafat humanisme?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan filsafat humanism.
2. Untuk mengetahui epistimologi dari filsafat humanisme.
3. Untuk mengetahui pandangan filsafat humanism.
4. Untuk mengetahui konsep pemikiran filsafat humanisme.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Latar Belakang Perkembangan Filsafat Humanisme.
Filsafat humanisme berasal dari masa klasik barat dan klasik timur yang
dasar pemikiran filsafat ini ditemukan dalam pemikiran filsafat klasik cina
konfusius dan pemikiran klasik yunani. Perkembangan aliran humanisme terjadi
selama 3 tahap yaitu (1) pada masa tahun 1950-an dan 1960-an selama
Renaissance di Eropa pada abad ke-16, gerakan ini muncul karena reaksi terhadap
dehumanis yang telah terjadi berabad-abad, sebagai akibat langsung dari
kekuasaan pemimpin agama yang merasa menjadi satu-satunya otoritas dalam
memberikan intepretasi terhadap dogma-dogma agama yang kemudian
diterjemahkan dalam segenap bidang kehidupan di Eropa. Sehingga pelopor
humanis mengatakan bahwa manusia itu bebas dan memiliki potensi sendiri untuk
menjalankan kehidupannya secara mendiri untuk berhasil di dunia, di mana setiap
individu mampu untuk mengontrol nasib mereka sendiri melalui aplikasi
kecerdasan dan pembelajaran mereka.
Istilah erat di mana kondisi-kondisi keberadaan manusia berhubungan
dengan hakekat manusia dan tindakan manusia bukannya pada takdir atau
intervensi tuhan; (2) perkembangan selajutnya terjadi pada abad ke-18 pada masa
pencerahan (aufklarung), di mana tokohnya adalah J.J Rousseu yang
mengutamakan pandangan tentang perkembangan alamiah manusia sebagai
metode untuk mencoba keparipurnaan tujuan-tujuan pendidikan; (3) berkembang
lagi pada abad ke-20 yang disebut humanisme kontemporer, merupakan reaksi
protes terhadap dominisi kekuatan-kekuatan yang mengancam eksistensi nilai-
nilai kemanusiaan yang ada dalam diri manusia di era modern.

Perkembangan selajutnya adalah adanya peran dan konstribusi dari filsafat


eksistensialisme yang cukup memberi konstribusi dalam filsafat pendidikan
humatistic yakni sebagai berikut :
1. Manusia memiliki keberadaan yang unik dalam dirinya berbeda antara
manusia satu dengan yang lain.

2
2. Memperhatikan makna dan tujuan hidup manusia.
3. Adanya kebebasan individu yang paling utama dan uni karena mereka
mempunyai sikap hidup, tujuan hidup dan cara hidup sendiri.

Hal di atas ini ditujukan melalui pengembangan konsep perkembangan


psikologi perserta didik dan metode pengajaran yang sesuai dengan
perkembangan humanistic setiap individu, di mana aliran ini memiliki pandangan
tentang manusia yang memiliki keunikan tersendiri, memiliki potensi yang perlu
diaktualisasikan dan memiliki dorongan-dorongan yang murni berasal dari
dirinya.
2.2. Epistimologi Filsafat Humanisme
Humanisme sebagai sebuah aliran kefilsafatan yang menempatkan
“kebebasan” manusia, baik berfikir, bertindak dan bekerja, sebagai segalah-
galanya, berpengaruh secara signifikan terhadap munculnya bangunan peradaban
modern dan yang lainnya. Epistimologi himuanisme bersandar diri pada
kemampuan rasionalitas manusia dengan segala otoritasnya, terutama pada abad
modern ini. Kerja dari humanisme ini adalah mencoba menanusiakan manusia
(humanisasi) sebagai manusia, yang selama ini menusia tidak lebih dipahami
sebagai seonggok ‘objek’ atau minimal benda tanpa mempunyai kekuatan dan
kemampuan apa-apa melalui relitas.
Zainal Abidin memberikan penjelasan bahwa humanisme akan mudah
dipahami bila kita meninjau dari dua sisi, yakni sisi historis dan sisi aliran-aliran
dalam filsafat. Dari sisi historis, humanisme berarti suatu gerakan intelektual dan
kesusteraan yang awalnya muncul di Itali pada paruh kedua abad ke-14, gerakan
ini boleh dikatakan sebagai motor penggerak kebudayaan modern, khususnya
Eropa. Sedangkan dari sisi aliran filsafat adalah sebagai paham yang menjunjung
tinggi nilai-nilai dan martabat manusia sedemikian rupa sehingga manusia
menempati posisi yang sangat tinggi, sentral dan penting, baik dalam perenungan
teoretis-filsafati maupun dalam praktis kehidupan sehari-hari. 
Sehingga secara historis munculnya humanisme sebagai gerakan pemikiran
bersumber pada keinginan manusia untuk mengembalikan fitrah dasar
kemanusiaan, sebagai makhluk yang otonom dengan kemampuan rasionalitasnya
dan kemerdekaan berfikirnya, gerakan ini bisa jadi juga lahir sebuah semangat

3
perlawanan setiap kekuatan yang “memasung” kemampuan dasar alami manusia.
Yang pada saranya lahir untuk memanusiakan manusia sebagai objek dengan
kesadarannya bukan sebagai objek tanpa kesadaran.
Frederick Edword, mengemukakan beberapa pengertian humanisme yaitu
sebagai berikut :
a) Humanisme Renaissance, sebagai semangat belajar yang mulai
berkembang pada khir abad pertengahan, ditandai dengan bangkitnya
kembali karya-karya klasik dan keyakinan yang diperbaharui atas
kemampuan manusia untuk menentukan kebenaran dan kepalsuan bagi diri
mereka sendiri.
b) Humanisme Literer, yaitu penyerahan kepada budaya humanitas
atau literer
c) Humanisme Cultur, adalah budaya rasional dan empiris, khususnya yang
berasal dari Romawi dan Yunani Kuno dan Revolusi sepanjang sejarah
Eropa, sekarang ini menjadi bagian yang medasar dari pendekatan Barat
terhadap ilmu pengetahuan, teori politik, etika dan hukum
d) Humanisme Filsufi, yaitu pengekspresian cara hidup yang dipusatkan pada
kebutuhan dan minat manusia, yang meliputi humanism
kristiani dan humanisme modern.
e) Humanisme Kristiani, yaitu filsafat yang menekankan pemenuhan diri
dalam rangka prinsip-prinsip kristiani.
f) Humanisme Modern, yaitu sebuah pemikiran filsafat yang menolak hal-
hal supranatural, ia bersandar pada kemampuan akal dan ilmu
pengetahuan, demokrasi dan kasih sayang manusia. Humanisme ini
mempunyai sifat sekuler dan religius.
g) Humanisme Sekuler, adalah perkambangan lanjutan dari era pencerahan
adab ke-18 dan abad ke-19
h) Humanisme Raligius, sebagai humanisme yang muncul dari budaya
etis, utilitarianismedan universalisme.

2.3. Pandangan Filsafat Manusia


Konsep pemikiran filsafat humanisme yang dikemukankan oleh filsuf
humanis meliputi beberapa hal berkut ini yaitu sebagai berikut :

4
a. Pandangan tentang hakekat manusia
Hakekat manusia yaitu manusia memiliki hakekat kebaikan dalam dirinya,
dalam hal ini apabila manusia berada dalam lingkungan yang kondusif bagi
perkembangan potensialitas dan diberi semacam kebebasan untuk berkembang
maka mereka akan mampu untuk mengaktualisasikan atau merealisasikan sikap
dan perilaku yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan lingkungan masyarakat.
b. Pandangan tentang kebebasan dan otonomi manusia.
Penganut ini memberi pandangan bahwa setiap manusia memiliki
kebebasan dan otonomi memberikan konsekuensi langsung pada pandangan
terhadap individualitas manusia dan potensialitas manusia. Individualitas
manusia yang unik dalam diri setiap pribadi harus di hormati.
c. Pandangan tentang diri dan konsep diri
Diri merupakan pusat kepribadian yang perkembanganya melalui proses
aktualisasi potensi-potensi yang mereka miliki, yang di dalam diri seseorang
dengan orang lain. Di mana di dalam diri seseorang itu terdapat perasaan, sikap,
kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan
karakteristik fisik. (menurut Ellias dan Meriam).

2.4. Konsep Pemikiran Filsafat Humanisme


Pandangan utama aliran filsafat humanisme ini adalah proses pendidikan
berpusat pada murid. Roger berpendapat belajar akan optimal apabila siswa
terlibat secara penuh dan berpartisipasi serta bertanggung jawab dalam proses
belajar. Dalam hal ini peran guru dalam proses pendidikan sebagai fasilitator baik
dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dan pembelajaran dalam konteks
proses penemuan yang bersifat mandiri. 
Proses belajar hendaknya merupakan kegiatan untuk mengesploitasi diri
yang memungkinkan pengembangan keterlibatan secara aktif subjek didik untuk
memperoleh pengetahuan dan pengalaman belajar. Sehingga para guru
humanistik ini mampu untuk mendorong para siswanya untuk belajar dan
tumbuh. Di mana tujuan pendidikan menurut pandangan humanisme di
ikhtisarkan oleh Mary Johnson yaitu :

5
 Kaum humanis berusaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan eksplorasi dan mengembangkan kesadaran identitas diri yang
melibatkan perkembangan konsep diri dan sistem nilai.
 Kaum humanisme telah mengutamakan komitmen terhadap prinsip
pendidikan yang memperhatikan faktor persamaan, emosi, motivasi, dan
minat siswa akan mempercepat proses belajar yang bermakna dan
terintegrasi secara pribadi.
 Perhatian kaum humanisme lebih terpusat pada isi pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa sendiri. Siswa harus memiliki
kebebasan dan tanggung jawab untuk memilih dan menentukan apa, kapan
dan bagaimana ia belajar.
 Kaum humanisme berorientasi kepada upaya memelihara perasaan pribadi
yang efektif. Suatu gagasan yang menyatakan bahwa siswa dapat
mengembalikan arah belajarnya sendiri, mengambil dan memenuhi
tanggung jawab secara efektif serta mampu memilih tentang apa yang
akan dilakukan dan bagaimana melakukannya.
 Kaum humanisme yakin bahwa belajar adalah pertumbuhan dan
perubahan yang berjalan cepat sehingga kebutuhan siswa lebih dari
sekedar pengetahuan hari kemarin. Pendidikan humanisme mencoba
mengadaptasikan siswa dalam perubahan, membantunya belajar tentang
bagaimana belajar, bagaimana memecahkan masalah dan bagaimana
melakukan perubahan dalam kehidupan.

6
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sebagai sebuah aliran kefilsafatan yang menempatkan “kebebasan”
manusia, baik berfikir, bertindak dan bekerja, sebagai segalah-galanya, filsafat
humanisme berpengaruh secara signifikan terhadap munculnya bangunan
peradaban modern dan yang lainnya. Epistimologi himuanisme bersandar diri
pada kemampuan rasionalitas manusia dengan segala otoritasnya, terutama pada
abad modern ini. Kerja dari humanisme ini adalah mencoba menanusiakan
manusia (humanisasi) sebagai manusia, yang selama ini menusia tidak lebih
dipahami sebagai seonggok ‘objek’ atau minimal benda tanpa mempunyai
kekuatan dan kemampuan apa-apa melalui relitas. Pemikiran
filsafat humanisme ini meliputi beberapa hal yakni Pandangan tentang hakekat
manusia, Pandangan tentang kebebasan dan otonomi manusia dan Pandangan
tentang diri dan konsep diri.

7
DAFTAR PUSTAKA
Ali Syariati. 1996. “Humanisme Antara Isalam dan Mazhab Barat”. terj Afif
Muhammad. Pusataka Hidayah : Bandung.
Lash Scott. 2000. “ Posmoderinisme sebagai Humanisme? Wilayah Urban dan
Teori Sosial, dalam Bryan Turner, Teori-teori Sosial Modernitas dan
Postmodernitas”. Terj. Imam Baehaqi dan Ahmad Baidlowi, Pusataka
Pelajar : Yogyakarta
Mohammad Adib. 2011.”Filsafat Ilmu (Ontologi, Epistimologi, Aksiologi dan
Logika Ilmu Pengetahuan)”. Pustaka Pelajar : Yogyakarta
Sartre, Jean Paul. 1948. “Exixtensialis and Huamnisme”. terj Philip Mairet;
Methuen : London
Uyoh Sadullah. 2008. “Pengantar Filsafat Pendidikan”. Alfabeta : Bandung

Anda mungkin juga menyukai