PEDIDIKAN PANCASILA
Materialisme
DISUSUN OLEH
Intan Wulandina S
:01010581418117
Ade Novriyanti
:01010581418120
Risky Apriyani
: 01010581418121
Jennifer Destera L
: 01010581418125
: 01010581418145
DOSEN PENGASUH
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbilalamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan Rahmat
dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini adalah tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila oleh Ibu Dra. Yulia M. Djahir
M.M. di Universitas Sriwijaya. Oleh karena itu tugas ini sangat membantu kita untuk
mengetahui dan memahami apa pengertian dari Filsafat Materialistis.
Dengan demikian makalah ini kami buat, tentunya dengan besar harapan dapat
bermanfaat bagi civitas akademik khususnya terhadap saudara/i seperjuangan di Universitas
Sriwijaya. Namun tidak menutup kemungkinan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan, tentunya untuk
kepentingan proses peningkatan cakrawala berfikir kita bersama dalam memahami Pancasila.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN....................................................................................................... 4
1.1.
Latar Belakang.......................................................................................... 4
1.2.
Rumusan masalah..................................................................................... 4
1.3.
Tujuan penulisan....................................................................................... 4
BAB II..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN........................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Akal merupakan kelebihan yang dimiliki manusia dari makhluk lain. Dari
akal pula muncul berbagai ilmu pengetahuan, karena pemikiran yang
dilakukan akal bersumber pula dari ilmu - ilmu yang telah ada. Dengan
kemampuan rasio pula manusia dapat menjangkau jauh dari sesuatu yang
hanya terlihat (empiris), sesuatu di luar indera dan menemukan sebuah
kebenaran filsafat.
Dengan tingkat pemahaman manusia yang beragam menyebabkan
perbedaan pendapat tentang kebenaran yang di anut. Dan hal ini
menimbulkan berbagai aliran dalam dunia filsafat, salah satunya adalah
filsafat materialisme yang lebih menekankan pada kenyataan dan empirisme.
Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam yang dinyatakan secara
teori. Filsafat adalah suatu ilmu dan suatu metode berpikir atau cara berpikir
untuk memecahkan problem problem gejala alam dan masyarakat. Filsafat
merupakan sikap hidup manusia dan sebagai pedoman untuk bertindak
dalam menghadapi gejala-gejala alam dan masyarakat.
Filsafat merupakan sikap hidup manusia dan sebagai pedoman untuk
bertindak dalam menghadapi gejala-gejala alam dan masyarakat.
Filsafat selalu mencerminkan watak dan mewakili kepentingan kelas
tertentu karena itu filsafat selalu mempunyai dan
Filsafat materialisme mencerminkan watak dan mewakili kepentingan
kelas bukan pemilik alat produksi yang tertindas dan terhisap, yaitu klas
buruh dsb.
1.2.
Rumusan masalah
1.3.
a.
b.
c.
d.
Tujuan penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
Nama
: Intan Wulandina S
Nim
: 01010581418117
Jurusan : 2 Akuntansi 5
Fakultas : Ekonomi (D3)
2.1.
Pengertian materialisme
Materialisme adalah adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang
dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi
dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya
substansi. Sebagai teori, materialisme termasuk paham ontologi monistik.
Materialisme adalah paham yang hanya bersandar pada materi (Madah) yang tidak
meykini apa yang ada di balik alam ghaib. Tidak meyakini alam ghaib berarti tidak meyakini
adanya kekuatan yang menguasai alam semesta ini dan hal itu secara otomatis menafikan
adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta, karena menurut paham ini alam beserta isinya
berasal dari satu sumber yaitu materi.
2.2.
Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi (madah).
Tidak meyakini adanya alam ghaib.
Menjadikan panca indra sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu.
Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum.
Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak.
Adalah sebuah paham garis pemikiran, dimana manusia sebagai nara sumber dan
juga
sebagai resolusi dari tindakan yang sudah ada dengan jalan dialetis.
2.3.
merupakan salah satu filsuf terkemuka pada masa filsafat kuno. Selain Epikuros, filsuf lain
yang juga turut mengembangakan aliran filsafat ini adalah Demokritos, Thales, Anximanoros,
Horaklitos dan Lucretius Carus Pendapat mereka tentang materialisme, dapat kita samakan
dengan materialisme yang berkembang di Prancis pada masa pencerahan. Dua karangan
karya La Mettrie yang cukup terkenal mewakili paham ini adalah L'homme machine
(manusia mesin) dan L'homme plante (manusia tumbuhan).
Dalam waktu yang sama, di tempat lain muncul seorang Baron von holbach yang
mengemukakan suatu materialisme ateisme. Materialisme ateisme serupa dalam bentuk dan
6
substansinya, yang tidak mengakui adanya Tuhan secara mutlak. Jiwa sebetulnya sama
dengan fungsi-fungsi otak. Pada Abad 19 muncul filsuf-filsuf materialisme asal
Jerman seperti Feuerbach, Moleschott, Buchner, dan Haeckel Merekalah yang kemudian
meneruskan keberadaan materialisme.
2.4.
materi (benda). Materialisme memandang bahwa benda itu primer sedangkan ide itu
ditempatkan di sekundernya, sebab materi itu ada terlebih dahulu baru kemudian ada ide.
Pandangan ini berdasarkan atas kenytaan menurut proses waktu dan zat. Misalnya menurut
proses waktu, lama sebelum manusia yang mempunyai ide itu ada di dunia, alam raya ini
sudah ada. Dan menurut zat, manusia tidak bisa berfikir atau mempunyai ide apabila tidak
mempunyai otak sedangkan otak adalah sebuah benda yang bisa dirasakan oleh panca indera
kita. Otak atau materi ini yang lebih dulu ada lalu baru muncul ide dari padanya.
Nama
: Ade Novriyanti
Nim
: 01010581418120
Jurusan : 2 Akuntansi 5
Fakultas : Ekonomi (D3)
2.5.
Pengertian Materialisme
Materialisme adalah paham yang hanya bersandar pada materi (Madah) yang tidak
meykini apa yang ada di balik alam ghaib. Tidak meyakini alam ghaib berarti tidak meyakini
adanya kekuatan yang menguasai alam semesta ini dan hal itu secara otomatis menafikan
adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta, karena menurut paham ini alam beserta isinya
berasal dari satu sumber yaitu materi. Pemikiran ini sama halnya dengan Atheisme dalam
bentuk dan subtansinya yang tidak mengakui adanya Tuhan secara mutlak. Para penganut
paham ini menolak agama sebagai hukum kehidupan manusia, mereka lebih mengedepankan
akal sebagai sumber segala hukum. Pada akhirnya prinsip ini melahirkan suatu ideologi
bahwa hokum hanyalah apa yang bisa diterima oleh akal, padahal kita tahu bahwa hasil
pemikiran manusia bersifat relatif, dalam artian bisa salah dan juga bisa benar. Materialisme
dan Atheisme memiliki ikatan yag sangat erat yang tidak bisa dipisahkan antara keduanya,
yaitu tidak mengakui adanya Tuhan karena mereka mengingkari alam ghaib.
2.6.
Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi (madah).
Tidak meyakini adanya alam ghaib.
Menjadikan panca indra sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu.
Memposisikan ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakan hukum.
Menjadikan kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlak.
Adalah sebuah paham garis pemikiran, dimana manusia sebagai nara sumber dan
juga
sebagai resolusi dari tindakan yang sudah ada dengan jalan dialetis.
2.7.
salah satu filsuf terkemuka pada masa filsafat kuno. Selain Epikuros, filsuf lain yang juga
turut mengembangakan aliran filsafat ini adalah Demokritos, Thales, Anximanoros,
Horaklitos dan Lucretius Carus Pendapat mereka tentang materialisme, dapat kita samakan
dengan materialisme yang berkembang di Prancis pada masa pencerahan. Dua karangan
karya La Mettrie yang cukup terkenal mewakili paham ini adalah L'homme machine
(manusia mesin) dan L'homme plante (manusia tumbuhan).
8
Dalam waktu yang sama, di tempat lain muncul seorang Baron von holbach yang
mengemukakan suatu materialisme ateisme. Materialisme ateisme serupa dalam bentuk dan
substansinya, yang tidak mengakui adanya Tuhan secara mutlak. Jiwa sebetulnya sama
dengan fungsi-fungsi otak. Pada Abad 19 muncul filsuf-filsuf materialisme asal
Jerman seperti Feuerbach, Moleschott, Buchner, dan Haeckel Merekalah yang kemudian
meneruskan keberadaan materialisme.
Para filsuf materialisme menganggap bahwa materi berada di atas segala-galanya.
Beberapa pendapat mereka yang lain adalah:
a) Tidak ada Sesutu yang bersifat non material seperti roh, hantu, syetan, malaikat. Pelakupelaku immaterial tidak ada.
b) Tidak ada Tuhan atau dunia adikodrati (supranatural). Realitas satu-satunya adalah materi
dan segala sesuatu merupakan manifestasi aktifitas materi.
c) Setiap peristiwa mempunyai sebab material dan penjelasan material tentang semua itu
merupakan satu-satunya penjelasan yang paling tepat.
d) Materi dan aktifitasnya bersifat abadi. Tidak ada sebab pertama dan penggerak pertama.
e) Bentuk material dari barang-barang dapat diubah tapi materi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan.
f)
Tidak ada kehidupan yang kekal, semua gejala berubah akhirnya melampaui eksistensi
yang kembali lagi ke dasar material primordial, abadi dalam sutu peralihan wujud kembali
yang abadi dari materi
Nama
: Risky Apriyani
Nim
: 01010581418121
Jurusan : 2 Akuntansi 5
Fakultas : Ekonomi (D3)
2.8.
Pengertian Materialisme
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang
dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas
materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material. Kata materialisme terdiri
dari kata materi dan isme. Materi dapat di pahami sebagai bahan benda segala sesuatu
yang tampak. Materialisme adalah pandang hidup yang mencari dasar segala sesuatu
yang temasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata, dengan
mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra. Sementara itu, orang
2.9.
11
Nama
: Jennifer destera Lg
Nim
: 01010581418125
Jurusan : 2 Akuntansi 5
Fakultas : Ekonomi (D3)
2.11.
Pengertian Materialisme
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan
benar-benar ada adalah materi.[1] Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena
adalah hasil interaksi material.[1] Materi adalah satu-satunya substansi.[1] Sebagai teori, materialisme
termasuk paham ontologi monistik.[1] Akan tetapi, materialisme berbeda dengan teori ontologis yang
didasarkan pada dualisme atau pluralisme.[1] Dalam memberikan penjelasan tunggal tentang realitas,
materialisme berseberangan dengan idealisme.[2]
Materialisme tidak mengakui entitas-entitas nonmaterial seperti roh, hantu, setan dan
malaikat.[2] Pelaku-pelaku immaterial tidak ada.[2] Tidak ada Allah atau dunia adikodrati.[2] Realitas
satu-satunya adalah materi dan segala sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas materi.[2] Materi
dan aktivitasnya bersifat abadi.[2] Tidak ada penggerak pertama atau sebab pertama.[2] Tidak ada
kehidupan, tidak ada pikiran yang kekal.[2] Semua gejala berubah, akhirnya melampaui eksistensi,
yang kembali lagi ke dasar material primordial, abadi, dalam suatu peralihan wujud yang abadi dari
materi.[2]
A..Definisi matrealisme
Kata "materialisme" terdiri dari kata "materi" dan "isme".[1] "Materi" dapat dipahami sebagai
"bahan; benda; segala sesuatu yang tampak".[3] "Materialisme" adalah pandangan hidup yang
mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia di dalam alam kebendaan sematamata, dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra.[3] Sementara itu, orangorang yang hidupnya berorientasi kepada materi disebut sebagai "materialis".[3] Orang-orang ini
adalah para pengusung paham (ajaran) materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan
semata (harta,uang,dsb).
B.Tokoh dan Karya Matrealisme
Filsuf yang pertama kali memperkenalkan paham ini adalah Epikuros.[4] Ia merupakan salah
satu filsuf terkemuka pada masa filsafat kuno.[4] Selain Epikuros, filsuf lain yang juga turut
mengembangakan aliran filsafat ini adalah Demokritos dan Lucretius Carus.[4] Pendapat mereka
tentang materialisme, dapat kita samakan dengan materialisme yang berkembang di Prancis pada
masa pencerahan.[4] Dua karangan karya La Mettrie yang cukup terkenal mewakili paham ini adalah
L'homme machine (manusia mesin) dan L'homme plante (manusia tumbuhan).[4]
Dalam waktu yang sama, di tempat lain muncul seorang Baron von Holbach yang
mengemukakan suatu materialisme ateisme.[4] Materialisme ateisme serupa dalam bentuk dan
substansinya, yang tidak mengakui adanya Tuhan secara mutlak.[2] Jiwa sebetulnya sama dengan
fungsi-fungsi otak.[4] Pada Abad 19, muncul filsuf-filsuf materialisme asal Jerman seperti Feuerbach,
Moleschott, Buchner, dan Haeckel.[4][5] Merekalah yang kemudian meneruskan keberadaan
materialisme.
C.Ciri-ciri Matrealisme
Setidaknya ada 5 dasar ideologi yang dijadikan dasar keyakinan paham ini:[2]
Segala yang ada (wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi (madah).[2]
12
13
Nama
: Viktorine Ditha
Novena
Nim
: 01010581418145
Jurusan : 2 Akuntansi 5
Fakultas : Ekonomi (D3)
2.12.
Pengertian Materialisme
Materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang
termasuk
kehidupan
manusia
di
dalam
alam
kebendaan
semata-mata,
dengan
mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam. Sementara itu, orang-orang yang
hidupnya berorientasi kepada materi disebut sebagai materialis. Orang-orang ini adalah para
pengusung paham materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan semata.
Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat
dikatakan benar-benar adalah materi. Pada dasarnya semua hal yang terdiri atas materi dan
semua fenomena adalah hasil interaksi material. Materi adalah satu-satunya substansi.
Sebagai teori, materialisme termasuk paham ontologimonistik. Akan tetapi, materialisme
berbeda dengan teori ontologis yang didasarkan pada dualisme atau pluralisne.
Dalam memberikan penjelasann tunggal tentang realitas, materialisme bersebarangan
dengan idealisme. Materialisme tidak mengakui adanya entitas-entitas nonmaterial seperti
Tuhan, Malaikat, setan roh, dan sebagainya. Hanya realitas satu-satunya adalah materi dan
segala sesuatu merupakan manifestasi dari aktivitas materi. Materi dan aktivitasnya bersifat
abadi.
Materialisme adalah salah satupaham filsafat yang banyak dianut oleh para filosof,
seperti Demokritus, Thales,Anaximanoros dan Horaklitos. Paham ini menganggap bahwa
materi berada diatas segala-galanya dan biasanya paham ini dihubung-hubungkan dengan
teoriatomistik yang berpendapat bahwa benda-benda tersusun dari sejumlah unsur.Ketika
paham ini pertama muncul, paham tersebut tidak mendapat banyakperhatian karena banyak
ahli filsafat yang menganggap bahwa paham ini aneh danmustahil. Namun pada sekitar abad
19 paham materialisme ini tumbuh subur diBarat karena sudah banyak para filosof yang
menganut paham tersebut. Walaupun teori sudah banyak dianut para filosof, teori ini masih
banyakditentang oleh para tokoh agama karena paham ini dianggap tidak mengakuiadanya
Tuhan dan dianggap tidak dapat melukiskan kenyataan. Materialismeseringkali diartikan
14
sebagai suatu aliran filsafat yang meyakini bahwa tidak adasesuatu selain materi yang
sedang bergerak.
2.13. Dampak materialisme dalam masyarakat
Kepuasan pribadi dan keserakahan adalah aspek yang paling penting dari kehidupan
masyarakat didorong oleh sifat materialisme. Banyak orang yang sentimen mengatakan
bahwa penyebab sebenarnya adalah dari masalah ekonomi yang melanda dunia. Masalah
sebenarnya mungkin tidak begitu sederhana tetapi bisa menjadi salah satu alasan.
Keserakahan tidak hanya terbatas pada perolehan uang tetapi juga kekuasaan. Dimana ada
kekuasaan, korupsi pasti akan terjadi
15
DAFTAR PUSTAKA
http://totoprasetyoslankerpujon.blogspot.com/2014/03/makalah-materialisme.html
Id.wikipedia.org/wiki/Materialisme
www.slideshare.net/312174/makalah -materialisme
16