Anda di halaman 1dari 7

Gambaran Umum Tentang Luwu Utara

Kabupaten Luwu Utara dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun


1999  tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Luwu Utara. Ibukota Kabupaten
Luwu Utara adalah Masamba yang berjarak 430 Km ke arah utara kota Makassar
Ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Luwu Utara berada pada posisi jalan
trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan
Sulawesi Utara Kondisi wilayah Kabupaten Luwu Utara bervariasi terdiri dari daerah
pegununggan/dataran tinggi, dataran rendah dan landai.

Letak Geografis

Secara geografis Kabupaten Luwu Utara terletak pada 010 53’ 19” - 02° 55’ 36”
Lintang Selatan, dan 119° 47’ 46” - 120° 37’ 44 Bujur Timur dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Sulawesi Tengah


 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Luwu Timur
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Teluk Bone.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja dan Sulawesi Barat.

Luas wilayah Kabupaten Luwu Utara tercatat 7.502,58,Km2 dengan jumlah


Penduduk 321.979 Jiwa dan secara administrasi Pemerintahan terbagi menjadi 11
Kecamatan dengan 167 desa, 4 kelurahan dan 4 Unit Pemukiman Transmigrasi.
Terdapat sekitar 8 (delapan ) sungai besar yang mengaliri wilayah Kabupaten Luwu
Utara. Sungai yang terpanjang adalah sungai Rongkong dengan panjang 108 km
yang melewati 3 Kecamatan, yaitu Sabbang, Baebunta dan Malangke.

Iklim Luwu Utara termasuk iklim tropis, suhu udara minimum 25,30 0C dan suhu
maksimum 27,90 0C dengan kelembaban udara rata-rata 83 %. Menurut pencatatan
stasiun pengamatan ( SP ) Bone-Bone secara rata-rata jumlah hari hujan sekitar 9
hari dengan jumlah curah hujan 76. Stasiun Pengamatan Amasangan mencatat
secara rata-rata jumlah hari hujan sekitar 8 hari dengan curah hujan 226.
Sedangkan berdasarkan Stasiun Pengamatan Malangke secara rata-rata jumlah hari
hujan sekitar 11 hari dengan jumlah curah hujan 247, dan Stasiun Pengamatan
Sabbang mencatat bahwa secara rata-rata jumlah hari hujan sekitar 14 hari dengan
jumlah curah hujan 256.

Dari 11 Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Seko dengan luas 21.109,19
Km2 dan luas wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Malangke Barat dengan luas
93,75 Km2 .
KEADAAN PENDUDUK

Jumlah penduduk Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008 tercatat sebanyak 305.468
jiwa yang terdiri dari laki-laki 153.246 jiwa ( 50,17% ), perempuan 152.222 jiwa
( 49,83 % ) yang tersebar di 11 Kecamatan. Jumlah penduduk terbesar yakni 47.907
jiwa (15,68% ) mendiami Kecamatan Bone-Bone dan jumlah penduduk yang terkecil
yakni 2.999 jiwa (0,98%) jiwa mendiami Kecamatan Rampi.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2008 telah mencapai 41
jiwa per km2 . Kecamatan Malangke Barat adalah Kecamatan terpadat dengan
tingkat kepadatannya 283 jiwa / Km2 dan paling rendah adalah kecamatan Rampi
yaitu 2 jiwa per km2 .

Dengan luas wilayah tercatat 7.502, 58 km2, Kabupaten Luwu Utara pada Tahun
2008 telah meliputi 11 Kecamatan, 167 Desa dan 4 Kelurahan. Kecamatan Seko
dan Kecamatan Rampi merupakan dua kecamatan terluas dengan luas masing-
masing 2.109,19 km2 atau 28 % dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Utara dan
1.565,65 km2 atau 21 % dari total luas Kabupaten Luwu Utara. Kecamatan Seko
juga adalah kecamatan yang letaknya paling jauh dari ibukota Kabupaten Luwu
Utara, yakni berjarak 198 Km. Dan yang paling sempit wilayahnya adalah
Kecamatan Malangke Barat ( 1 % ) yang letaknya dari Ibukota Kabupaten Luwu
Utara berjarak 44 Km.

Kabupaten Luwu Utara terdiri dari 11 kecamatan, 171 desa yang semuanya
merupakan desa defenitif. Dari 171 desa tersebut terdapat 4 ( empat ) desa sudah
termasuk dalam klasifikasi daerah perkotaan atau sudah dalam bentuk kelurahan.
Ke-empat kelurahan tersebut adalah Kelurahan Kappuna, Kelurahan Bone,
Kelurahan Kasimbong dan Kelurahan Baliase. Kecamatan Sukamaju merupakan
kecamatan dengan jumlah desa terbanyak, yaitu 25 desa dan UPT. Sedangkan
Kecamatan Rampi adalah paling sedikit jumlah desanya, yaitu hanya 6 desa.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Bone-Bone terbentuk sejak tahun 1963, yang dulunya dikenal

dengan Distrik Tamuku. Secara geografis berada pada bagian timur wilayah

Kabupaten Luwu Utara, dengan jarak sekitar 25 km dari ibu kota kabupaten dan
Kecamatan Bone-Bone berada pada jalur jalan Trans Sulawesi. Masyarakat

BoneBone adalah masyarakat heterogen , yang terdiri dari Suku Luwu, Jawa,

Bugis, Toraja, Bali, Sunda Dan Makassar.

Luas wilayah Kecamatan Bone-Bone adalah sekitar 127,92 km².

Pemerintah Kecamatan Bone-Bone sudah membawahi 11 desa dimana dari 11

desa ini, desa yang paling luas wilayahnya adalah Desa Patoloan (23,71 km²)

atau meliputi 18,53 persen dari luas wilayah Kecamatan Bone-Bone. Jumlah

penduduk Kabupaten Luwu Utara memiliki kepadatan penduduk sebesar 41

orang per km2 dan Kecamatan Bone-Bone merupakan kecamatan dengan

kepadatan penduduk tertinggi. Dengan luas wilayah 127,92 km² dan jumlah

penduduk sebanyak 27.244 jiwa, maka tingkat kepadatan penduduk di

Kecamatan Bone-Bone sebesar 213 jiwa per km². Dengan kata lain setiap km2

luas wilayah di Kecamatan Bone-Bone secara rata-rata didiami oleh 213 orang.
Kabupaten Luwu Utara adalah salah satu daerah Kabupaten dan Kota di

Provinsi Sulawesi Selatan. Ibu Kota Kabupaten Luwu Utara terletak di

Masamba. Masamba sebagai Ibu kota Kabupaten 23430 km ke arah utara dari

kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kabupaten Luwu Utara yang dibentuk

berdasarkan Undang-Undang No 19 tahun 1999 dengan Ibu Kota Masamba

merupakan dari Kabupaten Luwu. Kabupaten Luwu Utara berada pada posisi

jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tengah, Sulawesi

Tenggara dan Sulawesi Utara. Kondisi Kabupaten Luwu Utara bervariasi terdiri

dari daerah pegunungan/dataran tinggi, dataran rendah. Saat pembentukannya

daerah ini memiliki luas 14.447,56 km dua dengan dengan jumlah penduduk

442.472 jiwa. Dengan terbentuknya Luwu Timur maka saat ini luas wilayahnya

adalah 7.502,58 km² secara geografis Kabupaten Luwu Utara terletak pada 010

53’19’’-02◦c 55’36’’ lintang selatan, dan 119◦c 47’46’’-120 ◦37’44

PROFIL
WILAYAH KECAMATAN SUKAMAJU

1.    KEADAAN GEOGRAFIS

Kecamatan Sukamaju secara geografis terletak pada 2 0 24’ 50” – 2 0 39’ 2” Lintang Selatan
dan 1200 23’ 20” – 1200 33’ 23” Bujur Timur dengan batas wilayah adalah sebagai berikut :

-          Sebelah Utara                    : Kecamatan Mangkutana yakni Kabupaten Luwu Timur

-          Sebelah Selatan                : Kecamatan Sukamaju Selatan

-          Sebelah Timur                   : Kecamatan Bone-Bone

-          Sebelah Barat                    : Kecamatan Mappedeceng.

        Luas wilayah kecamatan Sukamaju sekitar 208,21 Km². Terdiri dari 14 Desa, dimana Desa
yang paling luas wilayahnya adalah desa Tamboke dengan luas 63,11 km² atau sekitar 30,31
persen dari luas wilayah seluruh desa di kecamatan Sukamaju. Sedangkan desa yang memiliki
wilayah terkecil adalah desa Wonosari sebesar 0,89 km² atau sekitar 0,43 persen dari total
wilayah kecamatan Sukamaju. Kecamatan Sukamaju terdiri dari 14 Desa yaitu :
1. Desa Sukamaju
2. Desa Lampuawa
3. Desa Tolangi
4. Desa Tulungsari
5. Desa Minanga Tallu
6. Desa Tamboke
7. Desa Kaluku
8. Desa Salulemo
9. Desa Saptamarga
10. Desa Sukadamai
11. Desa Mulyasari
12. Desa Wonosari
13. Desa Ketulungan
14. Desa Tulung Indah

2.    PENDUDUK

Sampai dengan semester pertama tahun 2021, tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan
Sukamaju masih tergolong rendah. Dengan luas wilayah 208,21 Km² dan jumlah penduduk
sebanyak 28.366 Jiwa, dimana jumlah penduduk laki-laki sebanyak 14.299 Jiwa dan jumlah
penduduk perempuan sebanyak 14.067 Jiwa serta jumlah kepala keluarga sebanyak 8.285 KK.

3.    PENDIDIKAN

Sarana pendidikan di Kecamatan Sukamaju telah tersedia secara lengkap dari tingkat
pendidikan TK sampai SMA, walaupun masih terbatas. Sarana pendidikan TK pada tahun 2020
terdiri dari 15 TK swasta dan 2 TK negeri. Sedangkan dengan sarana pendidikan Sekolah Dasar
(SD) sebanyak 17 SD Negeri dan tersebar dihampir semua desa, kecuali di Desa Mulyasari. Untuk
tingkat pendididkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat 4 SMP diantaranya 3 (tiga) SMP
Negeri dan 1 (satu) SMP Swasta. Adapun SMP negeri tersebar di Desa Sukadamai, Desa
Sukamaju, dan Desa Katulungan. Sedangkan SMP Swasta berada di desa Sukamaju. Adapun
sarana pendidikan SMA terdapat di Desa Sukamaju dan Minanga Tallu yang semuanya terdiri dari
2 SMA Negeri/ Sederajat dan 1 SMA Swasta.

4.    KESEHATAN

Di bidang kesehatan, fasilitas dan sarana kesehatan di Kecamatan Sukamaju antaralain


terdapat 1 unit Rumah Sakit Swasta di Desa Kaluku, 1 unit Puskesmas di Desa Sukamaju. Selain
itu, terdapat 2 unit puskesmas pembantu (pustu), 11 polindes/poskesdes dan 5 tempat praktek
dokter.

5.    AGAMA
Untuk Menunjang kehidupan beragama di Kecamatan Sukamaju terdapat fasilitas tempat
ibadah berupa masjid dan musollah (78 buah), gereja protestan (12 buah), gereja katolik (3 buah)
dan Pura sebanyak 16 buah.

6.    PERDAGANGAN DAN AKOMODASI

Kegiatan perdagangan di Kecamatan Sukamaju didukung oleh keberadaan pasar sebanyak 1


pasar kecamatan yang terletak di Desa Sukamaju, 1 pasar desa yang terletak di Desa Ketulungan
dan 1 pasar sore tanpa bangunan yang terletak di Desa Minanga Tallu. Untuk sarana akomodasi
terdapat 2 penginapan yang terletak di Desa Kaluku.

 
7.    TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

Kondisi jalan di kecamatan Sukamaju ini relatif cukup baik, jalan poros utama desa semuanya
telah diaspal. Sarana komunikasi di Kecamatan Sukamaju juga telah memadai hal ini disebabkan
masuknya jaringan telepon seluler di semua desa. Selain itu, juga terdapat sebuah kantor pos di
kecamatan Sukamaju tepatnya di desa Sukamaju.

Gambaran Umum Kecamtan Bone-Bone

Kecamatan Bone-Bone terbentuk sejak tahun 1963, yang dulunya dikenal

dengan Distrik Tamuku. Secara geografis berada pada bagian timur wilayah

Kabupaten Luwu Utara, dengan jarak sekitar 25 km dari ibu kota kabupaten dan

Kecamatan Bone-Bone berada pada jalur jalan Trans Sulawesi. Masyarakat Bone-

Bone adalah masyarakat heterogen , yang terdiri dari Suku Luwu, Jawa, Bugis,

Toraja, Bali, Sunda Dan Makassar.

Luas wilayah Kecamatan Bone-Bone adalah sekitar 127,92 km².

Pemerintah Kecamatan Bone-Bone sudah membawahi 11 desa dimana dari 11

desa ini, desa yang paling luas wilayahnya adalah Desa Patoloan (23,71 km²) atau

meliputi 18,53 persen dari luas wilayah Kecamatan Bone-Bone. Jumlah penduduk

Kabupaten Luwu Utara memiliki kepadatan penduduk sebesar 41 orang per km2

dan Kecamatan Bone-Bone merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk

tertinggi. Dengan luas wilayah 127,92 km² dan jumlah penduduk sebanyak 27.244
jiwa, maka tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Bone-Bone sebesar 213

jiwa per km². Dengan kata lain setiap km 2 luas wilayah di Kecamatan Bone-Bone

secara rata-rata didiami oleh 213 orang.

Agama yang dianaut oleh masyarakat Kecamatan Bone-Bone yaitu Agama

Islam, Kristen katolik, Kristen Protestan, dan Hindu. Bone-Bone memiliki

masyarakat yang mayoritas menganut Agama Islam, hal ini dapat dilihat dari

bangunan-bangunan ibadah sepeti masjid, gereja, dan pura yang berdiri di

Kecamatan Bone-Bone ini, lebih banyak bangunan masjid dan musolah di

bandingkan banguna ibadah lainnya.

Hal ini dapat dikatakan bahwa antara kepadatan penduduk dengan

terjadinya pernikahan dini memiliki hubungan keterkaitan. Banyaknya pernikahan

dini ini dapat menyebabkan kecepatan perkembangan penduduk, terutama pada

wilayah Kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu utara ini.

Anda mungkin juga menyukai