Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum
1.1 Kabupaten Morowali merupakan pemekaran dari salah satu Kabupaten di Provinsi
Sulawesi Tengah yakni Kabupaten Poso. Mata pencaharian dan pendapatan warga berasal
dari perkebunan, pertanian, pertambangan dan perikanan namun mayoritas bekerja pada
sektor pertanian. Ibukota Kabupaten Morowali terletak di Bungku yang menjadi pusat
keramaian Kabupaten Morowali.Wilayah Kabupaten Morowali Penelitian Tesis ini dilakukan
di Kabupaten Morowali, sebuah Kabupaten yang berada Propinsi Sulawesi Tengah. Secara
administratif, Kabupaten Morowali dengan luas wilayah ±3.037.04 km², berpenduduk
sebanyak 115.199 jiwa pada tahun 2018.
Kabupaten Morowali terdiri dari 9 kecamatan, 126 desa dan 7 kelurahan 88. Laju
pertumbuhan penduduk sebesar 1,09% dengan kepadatan penduduk rata-rata 48 jiwa per km².
Secara astronomis, Kabupaten Morowali terletak di 01o31 12 - 03o46 48 LS dan antara
121o02 24- 123o15 36 BT. Secara topografi wilayah Kabupaten Morowali terdiri dari
pegunungan, daratan, dan perairan. Morowali adalah kabupaten terluas ke 12, dan memiliki
populasi terbanyak ke 12 di Sulawesi Tengah. wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten
Morowali. Adapun Kecamatan terluas wilyahnya adalah Kecamatan Bahodopi dengan luas
wilayah 1080,98 atau 19, 76%, sedangkan Kecamatan tersempit wilayahnya adalah
Kecamatan Menui Kepulauan dengan luas wilayah 222,63 atau 4,07%.
`Terbatasnya sumber daya kesehatan meruapakan faktor penghambat di Kabupaten
Morowali. Hal ini berdasarkan hasil waancara dari Kepala Bidang Bina Pelayanan Dan
Sumber Daya Manusia Kesehatan Kabupaten Morowali bahwa: “Di Kabupaten Morowali
sumber daya manusia kesehatan sangat terbatas baik itu tenaga perawat maupun
tenagakesehatan lainnya, terutama tenaga medis. Terdapat satu puskesmas yang tidak
mempunyai tenaga medis”. 118 Hal senada dengan hasil wawancara diatas, dari wawancara
nara sumber pada Kepala Subbidang Kepegawaian dan Umum yang dilakukan di Badan
Kepegawaian Kabupaten Morowali bahwa: “Di Kabupaten Morowali masih sangat
kekurangan tenaga kesehatan dan tenaga meedis.
Oleh karena itu Kabupaten Morowali masih sangat membutuhkan tenaga kesehatan
dan tenaga medis untuk dipekerjakan pada instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan
kesehatan. Bahkan ada Puskesmas yang tidak memiliki tenaga medis atau dokter”. 119
Puskesmas di Kabupaten Morowali mempunyai kendala dalam jumlah tenaga yang kompeten
terhadap program kesehatan hal ini karena terbatasnya jumlah sumber daya manusia
kesehatan. Terbatasnya jumlah perawat maupun tenaga kesehatan salah satu faktor yang
menjadi alasan perawat melakukan tindakan diluar kompetensinya.
Adapun batasbatas wilayah Kabupaten Morowali adalah sebagai berikut:89
1. Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Tojo Una-Una
2. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Poso, Tojo Una-Una, Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Tengah.
3. Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi
Selatan
4. Sebelah barat berbatasan dengan Perairan Teluk Tolo dan Kabupaten Banggai
Bungku barat Adalah sebuah kecamatan di kabupaten Morowali,kecamatan ini berjarak 18
km dari ibu kota kabupaten morowali. Pusat pemerintahan berada didesa wosu.
Kecamatan Bungku barat Sebagian besar wilayahnya Merupakan Wilayah pertambangan dan
Industri yang Sebagian warga nya bermata pencarian di Kawasan tersebut.
Kecamatan Bungku Barat memiliki 11 desa yang dimana terdiri dari desa Ambunu,bahoea
reko,reko,larobeno,marga mulya, tondo,topogaro,uedago,umpanga,wata,wosu.
Batas-batas Wilayah bungku Barat adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Banda
Sebelah Timur berbatasan dengan laut Banda
Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Bungku Tengah
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bumi Raya dan Kecamatan Wita Ponda

1.2 Eksternal
Kabupaten Morowali dengan luas wilayah ±3.037.04 km², berpenduduk sebanyak
115.199 jiwa pada tahun 2018. Kabupaten Morowali terdiri dari 9 kecamatan, 126 desa dan 7
kelurahan.88 Laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,09% dengan kepadatan penduduk rata-
rata 48 jiwa per km². Secara astronomis, Kabupaten Morowali terletak di 01o31 12 - 03o46
48 LS dan antara 121o02 24- 123o15 36 BT. Secara topografi wilayah Kabupaten Morowali
terdiri dari pegunungan, daratan, dan perairan.
Morowali adalah kabupaten terluas ke 12, dan memiliki populasi terbanyak ke 12 di
Sulawesi Tengah. Kabupaten Morowali merupakan pemekaran dari salah satu Kabupaten di
Provinsi Sulawesi Tengah yakni Kabupaten Poso. Mata pencaharian dan pendapatan warga
berasal dari perkebunan, pertanian, pertambangan dan perikanan namun mayoritas bekerja
pada sektor pertanian. Adapun Kecamatan terluas wilyahnya adalah Kecamatan Bahodopi
dengan luas wilayah 1080,98 atau 19, 76%, sedangkan Kecamatan tersempit wilayahnya
adalah Kecamatan Menui Kepulauan dengan luas wilayah 222,63 atau 4,07%.kecamatan
terluas yang berada di Kabupaten Morowali 93 Kecamatan ini merupakan Kecamatan
wilayah industri.
Puskesmas Bahodopi terdapat di desa Keurea dan merupakan satu satunya Puskesmas
yang berada wilayah Kecamatan Bahodopi yang terdiri dari satu Kelurahan dan 12 desa.
Status wilayah kerja dari Puskesmas Bahodoi Kecamatan Bahodoi yakni, Bahodopi,
Bahomakmur, Bete-Bete, Dampala, Fatufia, Keurea, Labota, Lalampu, Le-Le,Makarti Jaya,
Siumbatu, dan Padabaho. Data pada tahun 2017 jumlah penduduk Kecamatan Bahodopi pada
tahun 2015 adalah 7263 jiwa. Transportasi yang digunakan dalam menghubungkan wilayah
kerja Puskesmas Ulunambo yakni jalur darat. Kabupaten Morowali sebelumnya merupakan
bagian dari Kabupaten Poso. Kabupaten Morowali menjadi salah satu daerah otonom
bersama dua kabupaten lainnya di Propinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang
Nomor 51 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan
Kabupaten Banggai Kepulauan.

Luas daratan Kabupaten Morowali diperkirakan seluas 15.490,12 km2 atau 22,77
persen dari luas daratan Propinsi Sulawesi Tengah. Pada saat dibentuk pertama kalinya,
Ibukota Kabupaten Morowali bertempat di Kolonodale. Sekarang, ibukota definitif (sesuai
undang-undang) telah difungsikan sejak 2 Mei 2006, yakni di Bungku (Kecamatan Bungku
Tengah). Sampai tahun 2009 Kabupaten Morowali memiliki 13 kecamatan dengan wilayah
daratan yang terluas adalah Kecamatan Mori Atas yaitu 2.557,74 km2 atau 16,51 persen dari
luas daratan morowali, sementara wilayah terkecil adalah Kecamatan Menui Kepulauan yaitu
sebesar 223,63 km2 atau 1,44 persen dari total luas daratan Kabupaten Morowali. Sedangkan
jumlah desa di Kabupaten Morowali sebanyak 240 desa, bila dirinci menurut topografinya,
169 desa berupa tanah datar, 71 desa berupa perbukitan. Dan secara geografis, 132 desa
berbatasan dengan pantai, 14 desa terletak di daerah aliran sungai/lembah, 29 desa di daerah
lereng/perbukitan dan 65 desa terletak di daerah daratan. Dilihat dari posisi permukaan
wilayah Kabupaten Morowali terletak pada pantai di perairan Teluk Tomori dan Telok Tolo,
serta kawasan lainya terletak di kawasan hutan dan lembah pegunungan.

1.3 Internal

Bungku Barat adalah sebuah kecamatan di KabupatenMorowali, Sulawesi tengah Indonesia.


Kecamatan ini berjarak sekitar 18 kilometer dari ibukota kabupaten Morowali. Pusat
pemerintahannya berada di Desa Wosu. Luas wilayah di kecamatan bungku barat 758,93 km2
kemudian di kecamatan bungku barat memiliki 10 desa yaitu; Desa Bahoea Reko-reko
dengan luas wilayah 62,10 Km2 dengan presentase 8,18%, Desa Wosu dengan luas wilayah
175,00 Km2 dengan presentase 23,06%, Desa Larobenu dengan luas wilayah 84,00 Km2
dengan presentase 11,07%, Desa Umpanga dengan luas wilayah 80,00 Km2 dengan
presentase 10,54%, Desa Tofogaro dengan luas wilayah 51,00 Km2 dengan presentase 6,72%,
Desa Tondo dengan luas wilayah 45,00 Km2 dengan presentase 5,93%, Desa Ambunu dengan
luas wilayah 168,20 Km2 dengan presentase 22,16%, Desa Marga Mulia dengan luas wilayah
8,63 Km2 dengan presentase 1,14%, Desa Uedago dengan luas wilayah 32,00 Km2 dengan
presentase 4,22%, Desa Wata dengan luas wilayah 53,00 Km2 dengan presentase 6,98%. Di
kecamatan bungku barat yang memiliki luas terbesar adalah desa wosu dan yang tersempit
berada di desa Marga Mulia.

Kecamatan bungku barat memiliki jumlah penduduk sebanyak 14.061 ribu jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk sebesar 0.034% per tahun 2010-2020. Jumlah penduduk disetiap desa
yaitu; Desa Bahoea reko-reko sebanyak 2.485 ribu jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk
0.035% dan kepadatan penduduk 40,02 per Km2, Desa wosu sebanyak 3.211 ribu jiwa
dengan laju pertumbuhan penduduk 0.020% dan kepadatan penduduk 18,35 per Km2, Desa
larobenu sebanyak 1.292 ribu jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0,046% dan
kepadatan penduduk 15,38 per Km2, Desa umpanga sebanyak 1.446 ribu jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk 0,053% dan kepadatan penduduk 18,08 per Km2, Desa tofogaro
sebanyak 1.832 ribu jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0.054% dan kepadatan
penduduk 35,92 per Km2, Desa tondo sebanyak 794 ribu jiwa dengan laju pertumbuhan
penduduk 0.033% dan kepadatan penduduk 17,64 per Km2, Desa ambunu sebanyak 943 ribu
jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0.021% dan kepadatan penduduk 5,61 per Km2,
Desa marga mulia sebanyak 1.061 ribu jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0.026% dan
kepadatan penduduk 122,94 per Km2, Desa uedago sebanyak 374 ribu jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk 0.034% dan kepadatan penduduk 11,69 per Km2, Desa wata
sebanyak 623 ribu jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 0,023% dan kepadatan penduduk
11,75 per Km2. Di kecamatan bungku barat yang memiliki jumlah penduduk terbanyak
adalah desa wosu, yang paling sedikit berada di desa uedago dan terpadat adalah desa marga
mulia.

Anda mungkin juga menyukai