Anda di halaman 1dari 27

PRODI.

S1
PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

Kode MK : F11211012
SKS : 3 (tiga)
Semester : III

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
MORFOLOGI KOTA
 PRODI. S1 PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
MORFOLOGI KOTA
 PRODI. S1 PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

PENGAMPU KELAS A

Rezki Awalia, S.T., M.T Deltri Dikwardi Eisenring, S.T., M.S.P.

PENGAMPU KELAS B PENGAMPU KELAS C

Ir. Iwan Setiawan Basri ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T Ir. M. Yamin Astha, M.Si Sri Wulandari, ST., M.P.W.K
dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
MORFOLOGI KOTA
 PRODI. S1 PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
MORFOLOGI KOTA
 PRODI. S1 PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

Sumber : https://www.slideshare.net/ShahnazAcrydiena1/morfologi-wilayah-kota

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
MORFOLOGI KOTA
 PRODI. S1 PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

KOMPONEN DAN TEORI MORFOLOGI

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
MORFOLOGI KOTA
 PRODI. S1 PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

RESOLUSI
PENGAMATAN DALAM ANALISIS
MORFOLOGI

1. PLOT, merupakan skala


pengamatan morfologi dengan
resolusi yang paling rendah karena
hanya fokus ke komponen-komponen
fisik yang berada pada potongan
lahan yang sama,

 Objek-objek dalam sebuah plot


tidak dibatasi oleh ruas jalan
apapun, dengan demikian kita
dapat menemukan komponen
bangunan dan guna lahan di
dalamnya. Plot yang terdiri dari
beberapa beberapa kapling
biasanya disebut blok.

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
MORFOLOGI KOTA
 PRODI. S1 PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

RESOLUSI
PENGAMATAN DALAM ANALISIS MORFOLOGI
2. DISTRIK, merupakan sekumpulan plot
beserta komponen fisik di dalamnya yang
dihubungkan oleh ruas-ruas jalan.
Distrik sudah dapat memperlihatkan
kompleksitas kawasan karena didalamnya
dapat diamati sebaran blok dengan
karakteristik fisik lingkungan dan
demografi.

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
MORFOLOGI KOTA
 PRODI. S1 PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

RESOLUSI
PENGAMATAN DALAM ANALISIS MORFOLOGI

Secara morfologis merupakan satu kesatuan wilayah dengan


3. KOTA,
kompleksitas struktur dan pola ruang sebagai pusat permukiman

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
MORFOLOGI KOTA
 PRODI. S1 PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

RESOLUSI
PENGAMATAN DALAM ANALISIS MORFOLOGI

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
MORFOLOGI KOTA
 PRODI. S1 PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

RESOLUSI
PENGAMATAN DALAM ANALISIS MORFOLOGI
merupakan satu kesatuan wilayah yang tersusun dari pusat-pusat
4. WILAYAH, permukiman secara berjenjang.
Komponen pengamatan morfologi akan ditentukan oleh tingkat
resolusi amatan. Sebagai contoh, pengamanan terhadap struktur
bangunan tidak mungkin dilakukan pada resolusi wilayah,
sementara pola keterhubungan jaringan jalan justru sangat jelas
terlihat dalam resolusi kota dan wilayah

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
MORFOLOGI KOTA
 PRODI. S1 PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

KOMPONEN2 MORFOLOGI Pendekatan ini mempergunakan


4 (empat) aspek analisis, antara lain
• ELEMEN DESAIN, yaitu komponen-komponen yang mendukung
kelengkapan desain, misalnya bangunan terdiri dari atap, pintu,
dan lain sebagainya; suatu distrik terdiri dari bangunan-
bangunan dan ruang terbuka, dan lain sebagainya.

• STRUKTUR INTERNAL ELEMEN, yaitu posisi atau hubungan


antara elemen desain. Misalnya sebaran ruang tebuka hijau
menurut sebaran bangunan, dan lain sebagainya.

• HUBUNGAN ANTARA BENTUK DAN KEGUNAAN, yaitu


komponen yang menjelaskan bagaimana dimensi dan proporsi
ruang serta komponen fisik lainnya dapat mengakomodasi
fungsi ruang.

• ASPEK FORMAL ATAU PERWUJUDAN FISIK, yaitu bagaimana


desain bangunan dan kawasan secara fisik mencerminkan makna
dan kegunaan.

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
KOMPONEN2 MORFOLOGI Pendekatan ini mempergunakan
4 (empat) aspek analisis, antara lain

1. ELEMEN DESAIN,
2. STRUKTUR INTERNAL
3. ELEMEN, HUBUNGAN ANTARA BENTUK DAN KEGUNAAN,
4. ASPEK FORMAL ATAU PERWUJUDAN FISIK,

• ELEMEN DESAIN,
yaitu komponen-
komponen yang
mendukung
kelengkapan desain,
misalnya bangunan
terdiri dari atap,
pintu, dan lain
sebagainya; suatu
distrik terdiri dari
bangunan-bangunan
dan ruang terbuka,
dan lain sebagainya.

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
KOMPONEN2 MORFOLOGI Pendekatan ini mempergunakan
4 (empat) aspek analisis, antara lain

1. ELEMEN DESAIN,
2. STRUKTUR INTERNAL ELEMEN
3. ELEMEN, HUBUNGAN ANTARA BENTUK DAN KEGUNAAN,
4. ASPEK FORMAL ATAU PERWUJUDAN FISIK,

• STRUKTUR
INTERNAL ELEMEN,
yaitu posisi atau
hubungan antara
elemen desain.
Misalnya sebaran
ruang tebuka hijau
menurut sebaran
bangunan, dan lain
sebagainya.
• .

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
KOMPONEN2 MORFOLOGI Pendekatan ini mempergunakan
4 (empat) aspek analisis, antara lain

1. ELEMEN DESAIN,
2. STRUKTUR INTERNAL ELEMEN
3. ELEMEN, HUBUNGAN ANTARA BENTUK DAN KEGUNAAN,
4. ASPEK FORMAL ATAU PERWUJUDAN FISIK,

• HUBUNGAN
ANTARA BENTUK
DAN KEGUNAAN,
yaitu komponen
yang menjelaskan
bagaimana dimensi
dan proporsi ruang
serta komponen fisik
lainnya dapat
mengakomodasi
fungsi ruang

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
KOMPONEN2 MORFOLOGI MURATORIAN
Pendekatan ini mempergunakan
4 (empat) aspek analisis, antara lain
1. ELEMEN DESAIN,
2. STRUKTUR INTERNAL ELEMEN
3. ELEMEN, HUBUNGAN ANTARA BENTUK DAN KEGUNAAN,
4. ASPEK FORMAL ATAU PERWUJUDAN FISIK,

• ASPEK FORMAL
ATAU PERWUJUDAN
FISIK, yaitu
bagaimana desain
bangunan dan
kawasan secara fisik
mencerminkan makna
dan kegunaan.

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
KOMPONEN MORFOLOGI CONZENIAN.
M.G.R. Conzen memandang bahwa sangat perlu untuk memperhatikan
EMPAT KOMPONEN MORFOLOGI (Carmona et al. 2003: 61),
antara lain

• GUNA LAHAN. Guna lahan (land uses) merupakan komponen pokok


dalam pertumbuhan kawasan

• STRUKTUR BANGUNAN. Komponen ini merupakan representasi


dari typology dalam analisis morfologi dan dapat dibahas dalam
dua aspek, antara lain penataan massa dan arsitektur bangunan

• POLA PLOT. Komponen ini dapat dibahas dari aspek ukuran


(dimensi) dan sebarannya. Ukuran plot akan mempengaruhi
intensitas pemanfaatan lahannya sementara sebaran plot akan
mempengaruhi pembentukan jaringan penghubung

• JARINGAN JALAN. Komponen ini merupakan fungsi derivatif dari


guna lahan. Sebagai jalur penghubung, jaringan jalan sangat
mempengaruhi efisiensi dan efektifitas fungsi kawasan

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
KOMPONEN TYPO-MORPHOLOGY
Tipologi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan berdasarkan tipe atau jenis
Morfologi adalah pengetahuan tentang bentuk

• Moudon menjelaskan bahwa pendekatan tipo-morfologi merupakan refleksi dari


dialektik antara tipologi bangunan dengan morfologi kota
• Dalam kajian kontemporer mengenai perkotaan, pendekatan ini dapat
dipergunakan untuk menguraikan KOMPONEN PLACE dengan memasukkan
komponen baru yaitu persepsi mengenai makna
• Carmona et al (2003: 89) menjelaskan konsep yang dipergunakan Kevin Lynch
dalam menguraikan komponen place dengan mempergunakan tiga buah atribut,
yaitu identitas, struktur dan makna
• Ketiga atribut ini secara jelas mendefenisikan susunan ruang perkotaan dalam
lima tipologi, yaitu district, edge, path, landmark dan node
(Zahnd, 1999)

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
Teory CITRA KOTA Oleh Kevin Andrew Lynch
bentuk persepsi dari lingkungan perkotaan dan merupakan pendukung
awal pemetaan mental.
1. Path, 2, Node, 3. District, 4, Landmarke, dan 5. Edge
Sumber https://4tpwk.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

PATH • JALUR, JALAN

Jalur merupakan penghubung dan jalur


sirkulasi manusia serta kendaraan dari sebuah
ruang ke ruang lain di dalam kota.

Secara fisik paths adalah merupakan salah


satu unsur pembentuk kota.

- jaringan jalan,
- sungai,
- Dst….

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
Teory CITRA KOTA Oleh Kevin Andrew Lynch
bentuk persepsi dari lingkungan perkotaan dan merupakan pendukung
awal pemetaan mental.
1. Path, 2, Node, 3, Landmark, 4. District, dan 5. Edge
Sumber https://4tpwk.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Simpul merupakan pertemuan antara beberapa


NODES • SIMPUL jalan/lorong yang ada di kota, sehingga membentuk
suatu ruang tersendiri.

Masing-masing simpul memiliki ciri yang berbeda, baik


bentukan ruangnya maupun pola aktivitas umum yang
terjadi.

Biasanya bangunan yang berada pada simpul tersebut


sering dirancang secara khusus untuk memberikan citra
tertentu atau identitas ruang.

Nodes merupakan suatu pusat kegiatan fungsional


dimana disini terjadi suatu pusat inti / core region
dimana penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidup
semuanya bertumpu di nodes. Nodes ini juga juga
melayani penduduk di sekitar wilayahnya atau daerah
hiterlandnya.
dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
Teory CITRA KOTA Oleh Kevin Andrew Lynch
bentuk persepsi dari lingkungan perkotaan dan merupakan pendukung
awal pemetaan mental.
1. Path, 2, Node, 3, Landmark, 4. District, dan 5. Edge
Sumber https://4tpwk.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Tengaran merupakan salah satu unsur yang turut


LANDMARK • Tengaran memperkaya ruang kota.

Bangunan yang memberikan citra tertentu,


sehingga mudah dikenal dan diingat dan dapat
juga memberikan orientasi bagi orang dan
kendaraan untuk bersirkulasi.

Landmarks merupakan ciri khas terhadap suatu


wilayah sehingga mudah dalam mengenal
orientasi daerah tersebut oleh pengunjung.
Landmarks merupakan citra suatu kota dimana
memberikan suatu kesan terhadap kota tersebut.

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
Teory CITRA KOTA Oleh Kevin Andrew Lynch
bentuk persepsi dari lingkungan perkotaan dan merupakan pendukung
awal pemetaan mental.
1. Path, 2, Node, 3, Landmark, 4. District, dan 5. Edge
Sumber https://4tpwk.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Suatu daerah yang memiliki ciri-ciri yang hampir


DISTRICT • Distrik sama dan memberikan citra yang sama.
Distrik yang ada dipusat kota berupa daerah
komersial yang didominasi oleh kegiatan
ekonomi.
Proses perubahan yang cepat terjadi pada
daerah ini sangat sering sekali mengancam
keberadaan bangunan-bangunan tua yang
bernilai historis tinggi.

Pada daerah-daerah yang berbatasan dengan


distrik masih banyak tempat yang agak longgar
dan banyak digunakan untuk kegiatan ekonomi
antara lain pasar lokal, daerah-daerah
pertokoan untuk golongan ekonomi rendah dan
sebagian lain digunakan untuk tempat tinggal.

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
Teory CITRA KOTA Oleh Kevin Andrew Lynch
bentuk persepsi dari lingkungan perkotaan dan merupakan pendukung
awal pemetaan mental.
1. Path, 2, Node, 3. District, 4, Landmark, dan 5. Edge

Bentukan massa-massa bangunan yang


EDGE • TEPIAN membentuk dan membatasi suatu ruang di
dalam kota.

Ruang yang terbentuk tergantung kepada


kepejalan dan ketinggian massa.

Daerah perbatasan biasanya terdiri dari lahan


tidak terbangun.

Kalau dilihat dari fisik kota semakin jauh dari


kota maka ketinggian bangunan semakin
rendah dan semakin rendah sewa tanah
karena nilai lahannya rendah (derajat
aksesibilitas lebih rendah), mempunyai
kepadatan yang lebih rendah, namun biaya
transpotasinya lebih mahal.
dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
Ketiga atribut ini secara jelas mendefenisikan susunan ruang perkotaan
dalam lima tipologi, yaitu berdasarkan teori citra kota (kevin lynch) yaitu
district, edge, path, landmark dan node

IDENTITAS STRUKTUR MAKNA

DISTRICT EDGE PATH LANDMARK NODES

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T
Gambar di sebelah memperlihatkan bagaimana
secara kognitif, pengguna ruang mampu men-
struktur-kan kawasan perkotaan yang dengan jelas
merepresentasikan morfologi kawasan.

Peta mental yang dibentuk dari proses berpikir


(kognisi) menangkap komponen-komponen arsitektur
kota (tipologi) seperti desain bangunan, taman,
pola jalan, dan lain sebagainya dan merangkainya
sedemikian rupa untuk menjelaskan pola
keterhubungan antara komponen-komponen
tersebut dalam bentuk morfologi kawasan.

Komponen citra kawasan sebagai representasi


morfologi kota
Sumber : Carmona et al (2003)
PRODI. S1
PERENCANAAN WILAYAH & KOTA, UNTAD

dIbuat oleh : Ir. Iwan Setiawan Basri, ST, M.Si Rezki Awalia, S.T., M.T

Anda mungkin juga menyukai