Anda di halaman 1dari 4

POLA KAWASAN KOTA

ARSITEKTUR KOTA

Disusun Oleh :
Nama : Natasya Bulumungo
NIM : 551419043
Kelas : A

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota secara fisik merupakan hasil bentukan antara bangunan dengan ruang terbuka yang
mendukung identifikasi tekstur dan pola bentukan ruang. Pemahaman terhadap kualitas
struktur ruang perkotaan menurut Roger Trancik (1986) dapat dinilai dari tiga pendekatan
analisis figure ground
Analisis figure ground adalah alat yang sangat baik untuk mengidentifikasikan sebuah tekstur
dan pola-pola sebuah tata ruang perkotaan (urban fabric), serta mengidentifikasikan
masalah ketidakteraturan massa/ruang perkotaan.
Di dalam kota keberadaan unit adalah penting, karena unit-unit berfungsi sebagai kelompok
bangunan bersama ruang terbuka yang menegaskan kesatuan massa di kota secara
tekstural. Melalui kebersamaan tersebut penataan kawasan akan tercapai lebih baik kalau
massa dan ruang dihubungkan dan disatukan sebagai suatu kelompok. Pola kawasan kota
secara tekstural dibedakan mejadi enam, yaitu grid, angular, kurvalinear, radial koncentris,
aksial, dan organis. Artinya, setiap kawasan tersebut dapat dimengerti bagiannya melalui
salah satu dari tekstur tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik mengangkat topik tersebut menjadi
sebuah makalah yang berjudul “pola dan dimensi unit” perkotaan

PEMBAHASAN

A. POLA DAN DIMENSI UNIT-UNNIT PERKOTAAN


1. POLA ANGULAR
Pola ini adalah konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruang secara
menyiku. Massa dan ruang dengan pola seperti ini akan terlihat mengikuti
garis-garis patahan.
2. Aksial
Pola aksial adalah konfigurasi massa bangunan dan ruang di sekitar poros
keseimbangan yang tegak lurus terhadap suatu bangunan monumentalis.
Axial berasal dari garis axis atau sumbu tertentu yang
membentuk pola ruang.

3. Grid
Organisasi ruang-ruang dalam daerah struktural grid atau
struktur tiga dimensi. Grid dapat ditentukan oleh beberapa
faktor, seperti letak massa atau ruang, posisi struktur, posisi
jalan dan sebagainya.
4. Kurvilinear
Konfigurasi massa bangunan dan ruang secara linear. Linier
artinya garis lurus yang menata ruang berjejer mengikuti arah
garis tersebut. Dalam organisasi ruang linier yang biasanya
menjadi patokan adalah jalan lurus yang membagi dan menata
ruang. Contoh organisasi linier adalah pola bangunan yang ada
di pinggir sebuah jalan lurus yang memiliki pola masa linier.

5. Radial konsentris
Konfigurasi massa dan ruang secara memusat. Contoh bisa
dilihat pada beberapa stadion sepak bola yang menggunakan
tribun melingkar. Pada tribun ini, letak semua pandangan
adalah ke tengah, berorientasi pada lapangan yang dianggap
paling bernilai.

6. Organis
Konfigurasi massa dan ruang yang dibentuk secara tidak
berurutan
Bab 3 penutup
Pola tekstur sebuah tempat sangat penting di dalam perancangan kota, dan secara
teknis sering disebut sebagai landasan pengumpulan informasi untuk analisis. Pola-
pola tersebut mengungkapkan perbedaan rupa kehidupan dan kegiatan masyarakat
perkotaan secara arsitektural. Artinya, dengan menganalisa pola-pola tekstur
perkotaan akan menemukan perbedaan data pada pola tersebut, akan didapatkan
informasi yang menunjukkan ciri khas tatanan kawasan itu dan lingkungannya

Anda mungkin juga menyukai