1. jelaskan dengan singkat cara penerapan kebijakan fiskal di Indonesia!
2. jelaskan dan berikan contoh dampak penerapan kebijakan fiskal di Indonesia!
3. Mengapa bukti efisiensi pemerintah masih jarang ditemukan dalam rangka
kebijakan dan pelayanan publik?
Jawaban:
1. Kebijakan fiskal adalah konsep pengelolaan ekonomi diperkenalkan oleh John
Maynard Keynes, yang kemudian umum dipakai dunia sejak peristiwa Depresiasi Besar (Great Depression) terjadi pasca Perang Dunia I tahun 1929. Menurut Keynes, pemerintah suatu negara sebenarnya punya hak mengatur pengeluaran dan pemasukan sebuah negara dengan menetapkan pajak dan membuat kebijakan demi ekonomi makro negara. Di Indonesia, kebijakan fiskal dilakukan oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) yang merupakan unit setingkat eselon I di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia. BKF berperan untuk merumuskan kebijakan fiskal dan sektor keuangan dengan cakupan tugas yang meliputi ekonomi makro, pendapatan negara, belanja negara, pembiayaan, sektor keuangan dan kerja sama internasional. Merujuk pada buku Keuangan Negara yang ditulis oleh Pandapotan Ritonga., SE., M.Si, ada banyak contoh kebijakan fiskal yang telah diterapkan oleh Indonesia, di antaranya:
• Pengurangan subsidi BBM.
• Adanya tax amnesty tahun 2017, yaitu program pengampunan pajak bagi wajib pajak yang telat, tunggakan, dan tidak melaporkan asetnya. • Relaksasi pajak yang berlangsung selama tahun 2020 hingga awal 2021 untuk meningkatkan daya beli masyarakat. 2. Dampak penerapan kebijakan fiscal di Indonesia a) Pengeluaran Pemerintah, Kebijakan ini bisa dilakukan dengan cara meningkatkan ataupun menurunkan pengeluaran pemerintah. Kebijakan meningkatkan pengeluaran atau belanja negara bisa dilakukan saat suatu negara sedang mengalami perlambatan kegiatan ekonomi atau resesi. Pemerintah akan menaikkan pengeluarannya untuk dialokasikan ke kegiatan yang produktif atau bermanfaatan, seperti pemberian modal usaha. Bagi pelaku usaha kebijakan ini akan berdampak pada meningkatnya kegiatan ekonomi, b) Pajak, dengan menggunakan instrumen pajak dapat dilakukan dengan cara menurunkan atau meningkatkan tingkat pajak. Pemerintah dapat menerapkan kebijakan menaikkan tingkat pajak saat terjadi inflasi, sehingga inflasi bisa lebih terkendali. Sementara kebijakan penurunan pajak dapat diterapkan saat terjadinya deflasi. Dampaknya saat tarif pajak diturunkan, akan membuat kegiatan ekonomi kembali berlangsung dengan baik. 3. Pelayanan publik merupakan salah satu unsur penting bagi organisasi publik termasuk organisasi pemerintah. Oleh karena itu pelayanan publik yang diberikan aparatur pemerintah (birokrasi pemerintah) harus senantiasa berorientasi pada kepentingan publik. Pemenuhan terhadap kepentingan publik secara substantif sudah selayaknya memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan agar masyarakat yang dilayani dapat memberikan tanggapan positif terhadap hasil pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintah tersebut. Namun dalam realitanya masalah pelayanan publik dilingkungan pemerintahan sudah lama menjadi pusat perhatian masyarakat seiring banyaknya kasus pelayanan publik yang dianggap kurang berpihak kepada kepentingan masyarakat. Ini mengisyaratkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah belum menunjukkan hasil yang memuaskan bagi masyarakat. Pelayanan yang berbelit-belit, in-efisiensi, lambat, tidak ramah serta tidak jelasnya waktu penyelesaian dan tidak jelasnya biaya pelayanan merupakan bukti nyata bahwa kualitas pelayanan yang diberikan aparatur pemerintah masih rendah dan pelayanan publik belum berkualitas. Beberapa faktor penyebab belum berkualitasnya pelayanan publik adalah faktor SDM aparatur, organisasi birokrasi, tata laksana, pola pikir, kinerja organisasi, budaya birokrasi, inovasi birokrasi dan teknologi informasi, perilaku birokrasi, sistem dan strategi pelayanan, kepemimpinan yang transaksional, struktur organisasi yang adaptif, perilaku organisasi yang koruptif, lemahnya implementasi kebijakan, belum diterapkannya prinsip good governance dan komunikasi birokrasi.
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro